Anda di halaman 1dari 14

7.

Siklus Proses Bisnis


Proses
bisnis
mengacu
pada
metode
dimana
pekerja
dikelola,
dikoordinasikan, dan difokuskan untuk memproduksi produk atau jasa yang bernilai.
Proses bisnis adalah arus kerja dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan
seperangkat aktivitas dan juga mengacu pada cara unik dimana manajemen
memilih untuk mengkoordinasikan pekerjaan. Proses bisnis perusahaan dapat
menjadi sumber kekuatan kompetitif jika dapet memungkinkan perusahaan untuk
berinovasi atau menjalankannya dengan lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis
juga dapat menjadi kewajiban jika berdasarkan cara bekerja yang telah usang telah
menghalang kewaspadaan dan efisiensi organisasi. Proses bisnis melewati banyak
wilayah fungsional berbeda dan membutuhkan koordinasi antar departemen.
7.1 Review atas Proses Bisnis Utama dalam Perusahaan Manufaktur
Fungsi manufaktur dan produksi bertanggung jawab untuk benar-benar
memproduksi barang dan jasa perusahaan. System manufaktur dan produksi
berhubungn dengan perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas
produksi; penetapan sasaran produksi; pengadaan, penyimpanan, dan ketersediaan
bahan produksi; dan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir. System manufaktur dan produksi
(manufacturing and production information system) mendukung aktivitas ini.
7.1.1 Pembelian dan Pengeluaran Kas
Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi
pemrosesan data yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan
jasa. Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah
pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan
dimana tujuan khusus yang terkandung didalamnya meliputi:
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut
adalah valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah
valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang
tepat di dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran
yang sudah diotorisasi

8. Menyiapakn seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang


berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut


Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
Memastikan validitas kewajiban pembayaran
Menyiapkan pengeluaran kas
Mengelola utang usaha
Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan

B. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran

Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)


Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan)

Aktivitas Permintaan Pembelian Barang dan Jasa


Aktivitas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengan
menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan
yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis
barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen
diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari
manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen
pembelian barang untuk dipesankan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap
departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar
dapat
tidak
terjadi
penggandaan
pemesanan
barang
ke
supplier.
Ada 2 jenis metode pengendalian persediaan atau perlengkapan yaitu:
a. Metode Pengendalian Tradisional
Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas
pesanan ekonomis (EOQ). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah
optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan
dan kekurangan persediaan
b. Metode Pengendalian Altenatif
- MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan
cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.

- JIT (just in time)


Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik
biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
Aktivitas Penerimaan dan Penyimpanan Barang dan Jasa
Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan
penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan
kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier), dan nomor
Purchase Order.
Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order
dengan tujuan untuk mengetahui apakah barang yang diterima telah sesuai dengan
yang dikirim melebihi kuantitas yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah
pengiriman, maka barang yang bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada
Supplier yang bersangkutan. Pada aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya
retur/pengembalian atas barang yang rusak saat diterima.
Setelah itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Report untuk
mengakui pertambahan persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal
mengakui pertambahan persediaan digudang berdasarkan Faktur. Dalam hal ini,
hanya barang-barang yang terdapat dalam Purchase Order saja yang boleh diakui,
sedangkan yang tidak sesuai langsung dikembalikan. Hal ini merupakan
pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang telah
diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam
subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan
rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman,
pemasok, dan nomor pesanan pembelian. Bagian penerimaan mempunyai dua
tanggung jawab utama:
a. Memutuskan apakah menerima pengiriman
b. Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Aktivitas Pembayaran Atas Pembelian Barang dan Jasa
Aktivitas Persetujuan Faktur dari Supplier
Aktivitas persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas
pembelian. Dilakukan dengan menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen
ini berisi tanggal pembuatannya, tanggal pemmbayaran, serta jumlah harga barang
dan jasa yang telah diterima berdasarkan Source Document yang ada meliputi
Faktur, Purchase Order, dan Receiving Report. Pada aktivitas ini dilakukan

pencocokan Receiving Report dengan Purchase Order dengan tujuan untuk


mengetahui apakah semua barang yang dipesan sedah diterima/dikirim semua.
Kemudian dibuatlah Voucher Package untuk memastikan jumlah harga yang harus
dibayar kepada Supplier. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat
mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang
telah diterima sesuai dengan kenyataannya. Tujuan utang usaha adalah untuk
mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benarbenar diterima.
Memperbaiki Utang Usaha Efisiensi pemrosesan dapat diperbaiki dengan:

Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik


melalui EDI atau melalui Internet
Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini
disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS).

Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :


1. Sistem tanpa voucher
2. Sistem Voucher
Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan
dengan menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal
pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat
jatuh tempo pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan
dokumen voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat
mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan.
Pemrosesan
dan
Bagan
Arus
(Flowchart)
Siklus
Pengeluaran
Siklus Pengeluaran yang akan dibahas dibawah ini terbagi atas tiga yaitu :
1. Sistem Pembelian
2. Sistem Pengeluaran Kas
3. Sistem Pembayaran Gaji
Sistem Pembelian Bagian yang terkait dalam sistem ini meliputi:
Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan
meng input nya ke komputer
Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai
pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang
kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.

Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan
dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah
diterima, sehingga siap menerima tagihan.
Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari
pemasok.
Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang
kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan dapat
memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan atas
pembayaran.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri

atas :
1. Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan
pesanan
barang
atau
jasa.
2. Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar,
menunjukkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan
lain sebagainya.
3. Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi
lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.
4. Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order,
kode dan nama barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas.
5. Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual,
harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang
relevan.
7.1.2 Siklus Produksi
Siklus ini mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi
produk jadi. Siklus produksi ini tidak termasuk harga pokok penjualan.
Pada siklus produksi, terdapat 4 aktivitas dasar bisnis yaitu :
a) Desain Produk

Kenapa harus dilakukan desain produk? Karena desain produk ini bertujuan
agar produk yang dihasilkan nantinya laku dijual, memiliki kualitas yang bagus,
intinya agar produk yang dihasikan bisa menang bersaing dengan produk lainnya.
b) Perencanaan dan Penjadwalan
Perencanaan dan penjadwalan disini terkait dengan proses pembuatan
produk yang telah di desain. Selain itu juga termasuk perencanaan perolehan bahan
baku, disini ada 2 metode yaitu :
-

Metode Perencanaan Sumber Daya Produksi

Yaitu perusahaan menyiapkan gudang untuk menampung bahan baku agar


nantinya ketika akan melakukan produksi kita telah memiliki bahan baku.
-

Metode Just In Time

Yaitu perusahaan tidak memiliki gudang penyimpanan bahan baku karena


bahan baku dipesan ketika ada pesanan penjualan atau di pesan saat itu juga (just
in time).
c)

Operasi Produksi
Prosedur-prosedur yang dijalankan dalam rangka menghasilkan suatu produk.

d) Akuntansi Biaya
Memproses semua informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya produksi
termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead
pabrik. Sehingga nantinya diharapkan mampu menghasilkan biaya yang akurat.
Batasan Aplikasi Siklus Produksi
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporanlaporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan,
saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan
prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat persediaan
dimana harus dilakukan order tambahan untuk menghindari kurangnya persediaan.
Penentuan titik order ulangmensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk,
biaya setup pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya
penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak
adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan fasilitas-fasilitas
produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah
meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang harus di buat adalah
besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian yang disebut economicorder
quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan
totalordering cost.

SubSistem Aplikasi Siklus Produksi


Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan
untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal
kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan
yaitu :
-

Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian


kinerja dala produksi.
Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar
penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk
(product mix).
Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai
persediaan dan harga pokok penjualan.

Jenis sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan
adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem
peneentuan harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan
sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
-

Laporan kontrol (control report).


Laporan harga pokok produksi (production cost report)

Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :


Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized
record) :
1. Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok
produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk
rekening persediaan produk dalam proses.
2. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat
satu halaman untuk setiap pesanan.
3. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat
dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam
catatan ini, digunakan arsip order produksi.

Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :

1. File induk (masterfile) dan file transaksi (transaction file)

7.1.3 Penjualan dan Penerimaan Kas


Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi yang tejadi secara berulang-ulang terkait dengan
penyerahan barang dan jasa kepada para pelanggan dan menerima semua bentuk
pelunasan yang diterima dari pelanggan dapat diartikan sebagai siklus
pendapatan. Menyediakan barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan antara
penjual dengan pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai
merupakan aktivitas utama dalam kegiatan siklus pendapatan. Untuk memberikan
layanan kepada pembeli maka pimpinan perusahaan harus melaksanakan kebijakan
sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa produk telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan
2. Menjaga agar persedian barang atau jasa tersedia setiap saat
3. Menetapkan syarat-syarat penyerahan barang kepada pembeli
4. Menetapkan harga yang tinggi
5. Menentukan fasilitas penawaran secara kredit dan kredit maksimal
6. Berapa banyak kredit yang harus diberikan? Menentukan syarat-syarat penjualan
kredit yang harus dipenuhi
7. Menentukan jumlah pembayaran yang maksimal
Pihak perusahaaan dalam kegiatan ini selalu mempelajari dan melakukan
evaluasi mengenai efektivitas proses siklus pendapatan. data dan informasi yang
diterima harus akurat dan dapat dipercaya serta relevan untuk digunakan sebagai
pengambilan keputusan oleh pimpinan. Menurut Romney (2005 ), ada tiga fungsi
dasar SIA dalam siklus pendapatan, yaitu:
1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbgai aktifitas bisnis
2. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan
keputusan
3. Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga
sumber
daya
perusahaan
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi yang terjadi secra berulang-ulang terkait dengan penerimaan
barang dan jasa dari pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang
diserahkan kepada pemasok dapat diartikan sebagai siklus pengeluaran.

Siklus pengeluaran bertujuan untuk menekan biaya perlengkapan, dan biayabiaya pemelihraan persediaan barang digudang, biaya perlengkapan, dan biayabiaya lain dalam benuk pengeluaran atas pelayanan yang diterima perusahaan.
Untuk dapat menekan semua biaya diatas, maka manajemen harus membuat
beberapa keputusan penting sebagai berikut :
1. Menentukkan jumlah persediaan dan perlengkapan yang aman
2. Menentukkan pemasok yang betul-betul memberikan pelayanan yang baik
3. Menentukkan penempatan di mana persediaan disimpan
4. Lakukan pembelian secara lintas unit dapat menekan harga pokok pembelian
5. Mengoptimalkan pemanfaatan tekhnologi dan informasi agar terjadi efisiensi
6. Mengendalikan ketersediaan uang tunai untuk mendapatkan potongan pembelian
7. Lakukan pengelolaan arus kas untuk memeudahkan pelunasan ke pemasok
Selain itu, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan terkait
dengan efisiensi serta efektifitas proses siklus pengeluaran yang membutuhkan
kemudahan akses ke pangkalan data terinci mengenai sumber daya yang
digunakan dalam siklus pengeluaran, kegiatan mempengaruhi sumber daya
tersebut, serta para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data
harus akurat, andal, dan tepat waktu.
Menurut Romney (2005), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran, yaitu
sebagai
berikut
:
1. Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
2. Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
3. Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan
penjagaan atas sumber daya perusahaan
A. SIKLUS PENDAPATAN
Siklus ini bertujuan untuk mengetahui perinciian saat terjadinya proses
penagihan kas berlangsung dan diterimanya pendapatan.
1. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
a. Menerima Pesanan Penjualan

Dimulai dengan adanya penerimaan pesanan dari pelanggan yang kemudian


diproses oleh bagian pesanan penjualan untuk dipertanggung jawabkan kepada
wakil
direktur
bagian
pemasaran.
-

Menerima Pesanan

Banyak cara meningkatkan efisien dan efektifitas proses entri pesana


penjulan. Salah satunya adalah mengizinkan pelanggan memasuki data pesanan
penjualan sendiri ( dalam penjualan melaului website ). Cara lain menggunakan
elektronik data interchange (EDI) untuk berhubungan langsung dengan pelanggan.
Semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan dikumpulkan dan dicatat
secra akurat. Untuk itu, perlu diadakan pemeriksaan tentang :
a. Mencocokan informasi dalam file induk pelanggan file persediaan barang
b. Memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan telah tercantum
secar lengkap
c. Perifikasi kuantitas yang dipesan dengan riwayat penjualan barang
pelanggan yang bersangkutan
-

Persetujuan Kredit

Penjualan secara kredit banyak dilaksanakan dalam praktik bisnis


perusahaan. Biasanya dibuat batas kredit untuk setiap pelanggan catattan kredit
pelanggan terdahulu dan kemampuan untuk membayar. Biasanya terdapat otorisasi
khusus untuk menyetujui kredit bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan
melebihi batas maksimal kredit pelanggan tersebut.
-

Memeriksa ketersediaan persediaan

Langkah berikutnya menetapkan apakah jumlah persediaan barang cukup


memenuhi pesanan, agar dapai diinformasikan kepada pelanggan kapan
pesanannya akan dikirim. Apabila ketersediaan barang tidak mencukupi pesanan
tersebut
maka
dibuat
pemesanan
ulang
untuk
berang tersebut. Ketika ketersediaan barang sudah bisa dipastikan, maka buat
kartu pengambilan barang yang berisi daftar jenis barang-barang beserta jumlah
barang yang dipesan.
-

Menginformasikan kepada pelanggan

Pelayanan pelanggan adalah hal yang penting bagi perusahaan, untuk itu
perusahaan dapat menggunakan sistem Customer Relationship Management
( CRM ) mendukung proses penting dalam menjawab permintaan pelanggan. Sistem
ini mengatur data terinci mengenai pelanggan hingga data dapat digunakan untuk
memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal kepada pelnggan.
b. Pengiriman

Mengambil dan mengepak pesanan

Pegawai bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang


mengidentifikasi produk serta berapa banyak pesanan yang dikeluarkan dari
gudang. Para pegawai begian gudang akan mencatat jumlah setiap barang yang
diambil. Barang kemudian dipindahkan ke bagian pengiriman.
-

Pengiriman pesanan

Bagian pengiriman akan memeriksa jumlah fisik persediaan barang dengan


jumlah yang tertera dalam kartu pengambilan barang dengan jumlah yang
ditujukkan pada salinan pesanan penjualan yang dikirim langsung ke bagian
pengiriman berdasarkan pesanan penjualan. Tembusan pengemasan memuat
jumlah dari keterangan setaip barang yang dimasukkan kedalam daftar pengiriman.
Menyiapkan dokumen pengiriman yang merupakan kontrak resmi dan menyatakan
bahwa terdapat tanggung jawab atas sejumlah barang yang dikirim.
c. Penagihan dan Piutang uSaha
Aktivitas yang terjadi pada piutang usaha adalah sebagi berikut:
-

Penagihan

Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas


ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas
pengiriman. Dalam aktivitas penagihan, dokumen dasar yang dibuat adalah faktur
penjualan yang menginformasikan kepada pelanggan tentang sejumlah kewajiban
mereka dari transaksi yang terjadi serta kapan dan dimana mereka akan
melunasinya.
-

Perawatan dan piutang

Fungsi penting data piutang usaha adalah menggunakan berbagai informasi


yang terdapat pada faktur penjualan sehingga memudahkan melakukan pendebitan
dan mengkredit rekening tersebut saat penerimaan tagihan. Ada dua perlakuan
untuk memelihara data piutang usaha tersebut, yaitu menggunakan metode faktur
terbuka dan menggunakan metode pembayaran total.
d. Tagihan Kas
Siklus akhir pendapatan adalah penerimaan tagihan kas. Penerimaan kas dan
cek dari pelanggan dapat saja dicuri dengan mudah oleh orang yang tidak
bertanggung jawab. Untuk itu dapat digunakan beberapa langkah alternatif untuk
mengurangi risiko pencurian tersebut. Antara lain sebagai berikut :
1)

Menugaskan

staf

bagian

surat-menyurat

untuk

mempersiapkan

daftar

pengiriman uang, Yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua
kiriman uang pelanggan, serta mengirimkan daftar ini kebagian piutang usaha.
2) Pengamanan pencurian kiriman uang pelanggan oleh karyawan perusahaan
dengan membuat sistem lockbok (merupakan sebuah alamt pos yang dituju
pelanggan ketika menyerahkan uang mereka ) di bank. Penggunaan lockbox ini juga
akan meningkatkan manajemen arus kas. Dengan adanya lockbox, akan
meniadakan penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang
pelanggan sebelum penyimpanan. Namun petugas khusus setiap tanggal jatuh
tempo tagihan harus memeriksa kontak ini.
2. Mekanisme Pemrosesan Bukti Transaksi
Ciri utama sistem siklus pendapatan ditunjukkan oleh kompleksitas data dan
integrasi data yang dihasilkan. Sistem pemproses data langsung (on-line) yang
menerima
pesanan
melaui
internet
atau pesanan kepada tenaga penjual, memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Bisa dideteksi kesalahan dini sebab entri pesanan dilakukan ke pelanggan
b. Persetujuan kredit dapat dibuat segera pada waktu pelanggan menyerahkan
pesanannya
c. Kondisi persediaan lebih akurat dan menjamin pelayanan ke pelanggan
d. Penghematan waktu oleh bagian gudang dan bagian pengiriman
e. Kesalah dapat dideteksi lebih awal karena data yang dimasukkan oelh bagian
pengiriman dengan yang berada di file penjualan mudah diverifikasi
f. Peningkatan arus kas serta ukuran kinerja lebih tepat waktu
3. Pengawasan
Fungsi lain dari SIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan
pengawasan dan pengendalian dengan tujuan untuk mengotorisasi transaksi secara
benar dan pencatatan secra valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan
dari risiko kehilangan dan pencurian, dan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kegiatan
7.2 Mengidentifikasi Major Threat dalam Aktivitas Bisnis di atas dan
Mengevaluasi Kecukupan Pengendalian Internal
Ada beberapa ancaman dan pengendaliannya pada siklus pendapatan ini,
umumnya seperti :
a) Kehilangan Data
Pengendalian untuk hal ini adalah pengendalian akses (secara fisik dan logis)

b) Kinerja yang buruk


Pengendalian untuk hal ini adalah melakukan persiapan dan tinjauan laporan kinerja
1. Penerimaan pesanan penjualan
Pada aktivitas entri pesanan penjualan ada beberapa ancaman antara lain:

Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat

Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit buruk

Terjadi legitimasi pesanan

Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga

Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:

Pemeriksaan edit entri data

Persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit, bukan oleh fungsi penjualan;
catatan yang akurat atas saldo rekening pelanggan

Tanda tangan di atas dokumen kertas, tanda tangan digital dan sertifikat
digital untuk e-business

Sistem pengendalian persediaan

2. Pengiriman barang
Pada aktivitas pengiriman barang ada beberapa ancaman antara lain:

Kesalahan jumlah barang, alamat ataupun jenis barang yang dikirim.


Pencurian persediaan

Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:

Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu pengambilan dan slip


pengepakan, pemindai kode garis, pengendalian aplikasi entri data
Batasi akses fisik ke persediaan. Dokumentasi semua transfer internal
persediaan. Perhitungan fisik persediaan secara periodik persediaan dan
rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat

3. Penagihan dan piutang usaha


Pada aktivitas penagihan dan piutang usaha ada beberapa ancaman antaralain:

Kegagalan untuk menagih pelanggan


Kesalahan dalam penagihan
Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha

Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:

Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan. Pemberian nomor


dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur
periodik. Rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman
pesanan penjualan
Pengendalian edit entri data dan daftar harga
Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar;
bulanan ke pelanggan

terlebih
secara
dengan

laporan

4. Penagihan kas
Pada aktivitas penagihan kas ancaman yang biasa terjadi adala :

Pencurian Kas

Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu: Pemisahan tugas; minimalisasi
penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan
penyimpanan semua penerimaan; Rekonsiliasi periodik laporan bank dengan
catatan seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas.

Anda mungkin juga menyukai