Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Manajemen Lanjutan

RMK PENGGUNAAN SISTEM


MANAJEMEN BIAYA UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STRATEJIK-PRODUK

Kelompok 2
Devi Dwi Dayanti / Wahyuni

Universitas Hasanuddin
Makassar
Th. 2021
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

PEMBAHASAN
RMK SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK – PENEKANAN PADA
PENGENDALIAN KEUANGAN

A.   Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Center)


Konsep sistem pengendalian manajemen ini membagi departement-departemen yang
ada daiam perusahaan menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centers).
Setiap responsibility centers diberikan wewenang untuk melakukan pengambilan
keputusan, dan efektifitas dari keputusan yang diambil akan dievaluasi berdasarkan
hasil-hasil keuangan yang dicapai. Terdapat empat jenis responsibility center, yaitu:
1. Cost Center (Pusat Biaya)
Bagian yang diperlakukan sebagai cost center, secara financial hanya
bertanggungjawab terbadap biaya-biaya yang mereka keluarkan. Hal ini disebabkan
keputusan-keputusan yang diambil oieh bagian tersebut, secara keuangan hanya
berpengaruh terbadap biaya. Cost center dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1)Engineered cost center


2)Discretionary cost center

Analisis Pertanggungjawaban Cost Center


Analisis pertanggungjawaban untuk engineered cost dilakukan dengan
mempergunakan biaya standar. Hal ini disebabkan waktu menyusun anggaran, biaya-
biaya ini disusun dengan mempergunakan standar. Standar yang dibuat adalah standar
kuantitas dan standar harga per unit. Analisis biaya standar untuk biaya variabel
seperti bahan mentah langsung adalah sebagai berikut:

a. Analisis Varians untuk Biaya Variabel – Biaya Bahan Mentah Langsung


Biaya bahan mentah langsung merupakan biaya variabel, artinya semakin banyak
unit yang diproduksi maka semakin banyak pula jumlah baban mentah langsung
yang dipakai. Akibatnya, analisis varians untuk biaya bahan mentah langsung tidak
dapat dilakukan dengan jumlah unit produksi yang berbeda, tapi barus dilakukan
dengan mempergunakan unit produksi yang sama.

b. Analisis Varians Biaya Buruh Langsung – Biaya Tetap


Hampir semua buku akuntansi manajemen dan akuntansi biaya mengasumsikan
biaya buruh langsung sebagai biaya variabel. Jika memang hal tersebut yang terjadi
dalam perusahaan, maka analisis varians untuk biaya buruh langsung akan sama
dengan analisis varians untuk biaya baban mentah langsung. Namun demikian,
kebanyakan perusahaan saat ini memiliki karyawan produksi yang memiliki gaji
tetap per bulannya. Misalkan, seseorang hanya ditugaskan untuk membuat satu
jenis produk, karena itu biaya gaji karyawan tersebut merupakan biaya langsung.
Namun, karyawan tersebut merupakan karyawan tetap perusahaan yang digaji
dalam jumlah yang tetap per bulannya. Dalam hal ini, karyawan perusahaan
merupakan buruh langsung yang memiliki gaji yang merupakan biaya tetap. Untuk
kondisi seperti ini, maka analisis varians barus dilakukan dengan cara yang
berbeda.

c. Analisis Variance Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik sebenarnya masuk dalam kategori biaya discretionary,
karena tidak adanya hubungan yang dapat dikuantifisir antara input dengan output
yang dihasilkan.

Analisis Varians untuk Pusat Pendapatan (Revenue Center)


Contoh dari revenue center adalah departemen pemasaran dan penjualan.
Departemen yang diperlakukan sebagai revenue center bertanggungjawab terhadap
pendapatan yang diperoleh departemen tersebut. Namun, departemen tersebut juga
bertanggungjawab terhadap biaya-biaya yang dikeluarkannya. Misalkan departemen
pemasaran dan penjualan bukan hanya bertanggungjawab terhadap pendapatan yang
dihasilkan, namun juga bertanggungjawab terhadap biaya yang dikeluarkannya.

Analisis Pertanggungjawaban Profit Center


Biaya tetap yang dikeluarkan sebuah profit center, dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu biaya tetap yang dapat dikendalikan (controllable fixed costs) dan biaya
tetap yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable fixed costs). Controllable, berarti
manajer dari profit center bersangkutan dapat mengendalikan biaya-biaya yang
dikeluarkan, karena besar kecilnya biaya yang dikeluarkan merupakan hasil keputusan
dari manajer yang bersangkutan. Sedangkan uncontrollable fixed costs merupakan
biaya tetap yang merupakan beban dari divisi, namun tidak dibawah kendali dari
manajer profit center tersebut. Jika manajer profit center berhak untuk menentukan
berapa jumlah pegawai yang akan dipekerjakan pada divisi tersebut, maka biaya gaji
merupakan hal yang dapat dikendalikan oleh manajer, sedangkan contoh dari
uncontrollable fixed costs adalah biaya penyusutan dari gedung yang dipakai untuk
beroperasi. Hal ini disebabkan keputusan untuk memilih gedung yang akan ditempati,
luas gedung tersebut, dsb, semuanya merupakan keputusan dari kantor pusat. Karena
itu biaya-biaya tersebut merupakan uncontrollable fixed cost bagi manajer profit
center.

Analisis Pertanggungjawaban Investment Center


Analisis pertanggungjawaban untuk investment center dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu:
1. Tingkat Pengembalian atas Invenstasi {Return on Investment/ROl)
2. Residual Income
3. Economic Value Added

2. Transfer Pricing
Transfer pricing merupakan suatu metode penentuan barga apabiia terjadi
penjuaian antar divisi yang terdapat daiam satu perusabaan. Seperti yang telab dibabas
sebelumnya, keberbasilan dari sebuab profit center atau investment center akan dilibat
dari kemampuan divisi tersebut untuk mengbasilkan iaba. Laba divisi diperoleb baik
dari penjuaian keiuar perusabaan maupun penjuaian antar divisi yang terdapat daiam
perusabaan tersebut. Karena itu, salab satu kegunaan dari transfer pricing adalah
untuk melakukan pengukuran kinerja dari sebuah responsibility center.
Penentuan transfer pricing harus memenuhi tiga kriteria, yaitu:
1. Penilaian kinerja yang akurat, hal ini berarti harga yang ditentukan tersebut
tidak boleh menguntungkan satu divisi tapi merugikan divisi lainnya.
2. Keselarasan tujuan (goal congruence), hal ini berarti harga yang ditentukan
harus dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
3. Otonomi atau kebebasan divisi dalam mengambil keputusan, hal ini berarti
setiap divisi yang terlibat dalam transaksi berhak untuk memutuskan
menerima atau menolak tawaran tersebut tanpa campur tangan dari kantor
pusat.
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/download/penggunaan-sistem-manajemen-biaya-untuk-pengambilan-
keputusan-stratejik-product

Anda mungkin juga menyukai