Anda di halaman 1dari 2

Nama : Pupung Purnama

NPM : 40121110034
Kelas : C- Akutansi S1
Mata Kuliah : Analisis Data
Dosen : Dudi Abdul Hadi, H., S.E., M.Si., Ak

1. Jelaskan mengenai gambar kubus ERM Framework!


COSO ERM 2004 digambarkan dalam bentuk kubus tiga dimensi. Sisi atas merupakan tujuan
organisasi, sisi muka merupakan komponen ERM untuk mencapai tujuan tersebut dan sisi
samping menunjukkan lingkup penerapan ERM di dalam organisasi. Tujuan suatu organisasi
menurut COSO ERM 2004 dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu:
a. Strategis: terkait dengan tujuan level atas yang mendukung dan selaras dengan misi
organisasi.
b. Operasional: terkait dengan efektivitas dan efisiensi dari penggunaan sumber daya.
c. Pelaporan: terkait dengan keandalan dari pelaporan organisasi.
d. Kepatuhan: terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.
Pengelompokan tujuan tersebut memungkinkan organisasi untuk merancang fokus manajemen
risiko pada aspek-aspek tertentu.
2. Jelaskan mengenai pendekatan mengenai Top-down View of ERM!
Top-down mengacu pada dasar penetapan ruang lingkup pada risiko yang signifikan bagi
organisasi secara keseluruhan. Hal ini untuk membedakan pengembangan lingkup berdasarkan
risiko pada segmen atau lokasi audit tertentu, yang mungkin bagi organisasi secara keseluruhan
tidak signifikan. Jadi, pendekatan top-down ini untuk memastikan bahwa audit internal
difokuskan, sebagaimana disebutkan dalam PA 2010-2, pada “memberikan assurance pada
manajemen atas risiko-risiko yang signifikan.”
3. Bagaimana melakukan perencanaan audit internal berdasarkan Risk and Exposure (Standar IIA
Practice Advisory 2010-1)?
perencanaan audit Risk and Exposure adalah mengkonfirmasi dengan pemilik proses kapan
audit akan dilakukan. Rencana diatas lebih kepada pedoman seberapa sering proses akan
diaudit dan kapan kira-kira akan dilakukan, tetapi dengan mengkonfirmasi memungkinkan
auditor dan pemilik proses untuk berkolaborasi dalam menentukan waktu terbaik dan secara
bersama-sama meninjau proses yang ada. Auditor dapat meninjau hasil audit sebelumnya dan
melihat apakah ada tindak lanjut yang diperlukan pada komentar atau masalah yang
sebelumnya ditemukan, dan ketika pemilik proses dapat mengidentifikasi daerah yang perlu
perbaikan maka auditor dapat melihat dan membantu pemilik proses untuk mengidentifikasi
informasi yang diperlukan. Sebuah rencana audit yang baik dapat memastikan bahwa pemilik
proses akan mendapatkan nilai tambah dari proses audit yang dilakukan.
“The internal audit activity’s plan of engangements should be based on risk assessmenet,
undertaken at least annually. The input of senior management and the board should be
considered in this process”
4. Dalam Enterprise-Wide Risk Management, risiko perusahaan bukan hanya financial risk (risiko
keuangan) saja, seperti risiko gagal bayar dalam suatu transaksi keuangan, risiko kesalahan
dalam accounting system perusahaan ataupun risiko perubahan nilai mata uang. Selain risiko
keuangan ada yang disebut risiko teknis, risiko operasional, dan risiko pasar (lazim disebut
market risk atau commercial risk). Turunnya harga minyak mentah dunia, menurunnya ekspor
dan rentetan kibat lainnya dalam hal ini termasuk dalam kategori market risk. risiko-risiko
tersebut memang sifatnya kualitatif. Namun, akhir-akhir ini pendekatan kuantitatif untuk
mengukur risiko-risiko tersebut dilakukan berdasarkan variabel besar-kecilnya impact (akibat)
yang ditimbulkan dan variabel tinggi-rendahnya frekuensi terjadinya risiko-risiko tersebut.
Impact disini dapat diukur dlam nilai uang.Dengan dua variabel tersebut risiko dipetakan dalam
4 (empat) bentuk :
a. Risiko dengan impact yang besar dan frekuensi yang tinggi atau sering, seperti luktuasi
nilai mata uang atau produk perusahaan yang dibajak/dipalsukan
b. Risiko dengan impact yang besar namun frekuensinya rendah atau jarang, seperti
bencana alam atau pemboman pusat bisnis dan perdagangan
c. Risiko dengan impact yang kecil namun frekuensinya tinggi atau sering, seperti
pengambilan inventory kantor (misalnya mesin hitung dan alat tulis) oleh karyawan
perusahaan untuk kepentingan pribadi
d. Risiko dengan impact yang kecil serta frekuensinya rendah atau jarang, seperti
pencurian inventory kantor oleh orang luar. Satu hal yang perlu diperhatikan, risiko pada
suatu bidang bisnis tertentu akan berbeda dengan risiko di bidang bisnis yang lain.
Sehingga prioritas risiko suatu perusahaan kemungkinan berbeda dengan perusahaan
yang lainnya
Bentuk penanggulangan lainnya adalah hedging misalnya untuk risiko yang masuk dalam
kategori :
a) Fluktuasi nilai mata uang.
b) Sementara untuk risiko yang masuk dalam kategori diatasi dengan membuat
contingency plan, misalnya menyiapkan kantor cadangan yang secara teknis siap
beroperasi apabila terjadi peristiwa ledakan bom.

Anda mungkin juga menyukai