Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rina Yuli Ningsih

NPM : S413808014
Kelas : Maksi A

TUGAS INDIVIDU 1
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Dosen Pengampu
Dr. Setianingtyas Honggowati, MM., Ak

REVIEW ARTIKEL
Judul Artikel : Rancangan Model Sistem ERP pada Perusahaan Sektor Jasa Keuangan
Penulis : Mochamad Khoiron (STIMIK ESQ Jakarta, 12560,Indonesia)
Penerbit : JURNAL INFORMATIKA Vol. 11, No. 1, Jan 2017

Latar Belakang Penulisan


Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menyediakan sebuah platform untuk
mengintegrasikan proses dan data (Davenport, T. H. 1998). Hampir seluruh perusahaan
menggunakan sistem ERP, baik perusahaan manufaktur ataupun jasa (Botta-Genoulaz, V. &
Millet, P.-A. 2006). Sektor jasa mendominasi perekonomian negara, dengan memberikan
kontribusi lebih dari setengah Gross Domestic Products, dan diproyeksikan pertumbuhan
ekonomi dan pekerjaan pada abad 21 didominasi oleh sektor jasa (BottaGenoulaz, V. &
Millet, P.-A. 2006).

Pokok Masalah
Penelitian pada sektor jasa menyatakan terdapat perbedaan antara penerapan ERP
pada perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa (Botta-Genoulaz, V. & Millet, P.-A.
2006). Penelitian pada penerapan ERP dalam sektor jasa sangat jarang, dan sektor jasa
keuangan sangat patut untuk dipertimbangkan (Glowalla, P., & Sunyaev, A. 2012). Jasa
keuangan merupakan sektor dengan regulasi yang paling tinggi (Syed Abdullah, et al.
2010).
Tujuan penelitian
Mempertimbangkan peningkatan penggunaan sistem ERP pada sektor jasa keuangan dan
kebutuhan peningkatan kualitas proses secara berkelajutan, disusunlah penelitian mengenai
rancangan model sistem ERP pada perusahaan sektor jasa keuangan dengan menerapkan
rancangan sistem ERP pada sektor jasa keuangan yang dilengkapi dengan faktor yang
berpengaruh dalam keberhasilan penerapan sistem ERP tersebut.

Hasil Penelitian
Perbedaaan signifikan dalam model ERP pada sektor manufaktur dan sektor jasa terletak
pada material bahan baku yang diproses dalam sistem. Sektor manufaktur mengolah bahan
baku fisik untuk dihasilkan menjadi bentuk fisik juga. Sedangkan sektor jasa mengolah bahan
baku tidak kasat mata, berupa ilmu pengetahuan yang akan diproses untuk disampaikan
kepada pelanggan.

KESIMPULAN
Sehingga dapat digambarkan konsep sistem ERP yang paling efektif untuk sektor jasa
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Dimana terdapat sistem inti yang dapat diimplementasikan pada semua perusahaan
serupa, namun operasional dan manajemen data pada tiap perusahaan berbeda-beda.
Tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
2. Untuk memperlancar kesuksesan implementasi sistem ERP pada perusahaan sektor jasa
keuangan, dibutuhkan strategi yang tepat dari manajemen perusahaan. Bai untuk
mempersiapkan fasilitas, regulasi, dan sumber daya manusia. Agar tidak terjadi
permasalahan yang tidak dapat dikontrol.
TELAAH KRITIS ARTIKEL
Pereview sengaja mengambil artikel dari sumber jurnal yang belum terakreditasi karena
pereview ingin memberikan masukan-masukan dan saran terkait artikel yang di pilih, karena
menurut pe-review masih banyak sekali kekurangan-kekurangan baik dari segi teknik
penulisan ataupun substansi dalam penyusunan penulisan artikel tersebut.
 Dari segi judul artikel : Sebenarnya judul artikel ini sangat menarik & membuat
pembaca penasaran untuk mengetahui isi artikel tersebut, dengan judul “Rancangan
Model Sistem ERP pada Perusahaan Sektor Jasa Keuangan” namun setelah
dibaca dari abstrak dan isi artikel tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang
difikirkan oleh pembaca dalam hal ini saya sendiri (sebagai reviewer).
 Abstrak : Hanya ditulis dalam satu bahasa saja yaitu bahasa Indonesia, idealnya
abstrak yang baik disajikan dalam dua bahasa yaitu: bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris. Kedua abstrak tidak memenuhi kriteria penulisan abstrak yang pada
umumnya yaitu belum memuat tujuan penelitian dan metode yang digunakan.
 Latar Belakang Penelitian (Pendahuluan) : belum dijelaskan secara mendetail
permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, data-data ataupun fakta lapangan
juga belum dijelaskan secara lebih terinci dan mendalam.
 Tujuan penelitian juga belum dijelaskan secara spesifik
 Metode penelitian: tidak dicantumkan dan tidak dijelaskan metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian.
 Hasil dan Pembahasan : tidak dijelaskan secara mendetail mengenai bahasan dan
hasil penelitiannya.
 Kesimpulan : sudah mencantumkan kesimpulan meskipun menurut periview belum
sinkron dengan hasil dan pembahasan sebelumnya.
 Saran dan rekomendasi penelitian juga tidak dicantumkan dalam artikel
tersebut. Sebaiknya peneliti memberikan saran & rekomendasi bagi peneliti
selanjutnya agar tulisan tersebut dapat diperbaiki lagi oleh peneliti selanjutnya yang
akan meneliti pada bidang tersebut. Selain dari sistematika dan susunan artikel yang
masih banyak kekurangan dalam proses pengetikan artikel juga masih banyak
penulisan yang salah ketik.

Anda mungkin juga menyukai