Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN PROFITABILITAS


SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi

Oleh :

PRETTY ELISA RAHMAH


NIM : 2010310608

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2014
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN PROFITABILITAS
SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Pretty Elisa Rahmah


STIE Perbanas Surabaya
E-mail: 2010310608@students.perbanas.ac.id

Supriyati
STIE Perbanas Surabaya
E-mail: supriyati@perbanas.ac.id

Erida Herliana
STIE Perbanas Surabaya
E-mail: erida@perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

This research aims to examine the impact of good corporate governance implementation and
profitability towards earnings management practice of banking industry listed in Indonesian
Capital Stock Exchange from 2008 up to 2011. The sampling method in this research is
purposive sampling. This research consists 13 companies from banking industry in the
Indonesian Stock Exchange. The analysis technique is conducted by simple linear regression
and moderated regression analysis. The implementation of good corporate governance is
measured by composit score towards earnings management which is measured by
discretionary accrual from Beaver and Engel approach, and the return on assets is used as a
proxy of the profitability. The results of this research shows that good corporate governance
doesn’t have a significant influence to the earnings management, and profitability can’t
moderate the relation of good corporate governance towards earnings management.

Keywords: earnings management, good corporate governance, composit score, return on


assets.

PENDAHULUAN insentif untuk melakukan manajemen laba


supaya perusahaan mereka dapat
Tuntutan Bank Indonesia untuk memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh
meningkatkan transparansi kondisi Bank Indonesia. Scott (2006) menyatakan
keuangan dan kinerja bank kepada publik bahwa pilihan kebijakan akuntansi yang
sejalan dengan semakin berkembangnya dilakukan manajer untuk tujuan spesifik
produk dan aktivitas perbankan nasional. disebut dengan manajemen laba.
Aspek tersebut dinilai melalui pencapaian Sedangkan menurut Belkaoui (2004),
good corporate governance bank dengan manajemen laba yaitu suatu kemampuan
mengungkapkan informasi secara untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang
kuantitatif dan kualitatif. Bank Indonesia tersedia dan mengambil alih pilihan yang
menggunakan laporan keuangan sebagai tepat untuk dapat mencapai tingkat laba
dasar dalam penentuan status suatu bank. yang diinginkan. Perekayasaan menaikkan
Oleh karena itu, manajer mempunyai atau menurunkan angka akrual antara lain

1
dapat dilakukan dengan cara mempercepat mekanisme good corporate governance
pengakuan biaya atau menunda pengakuan terhadap manajemen laba?” dan “Apakah
pendapatan. Manajemen laba yang profitabilitas memoderasi pengaruh
dilakukan manajer datang karena adanya hubungan good corporate governance
motivasi ekstrinsik yang diantaranya, terhadap manajemen laba?”. Tujuan
motivasi bonus, motivasi utang, motivasi penelitian ini adalah untuk menguji
pajak, motivasi penjualan saham, motivasi pengaruh antara mekanisme good
pergantian direksi, dan motivasi politis corporate governance terhadap
(Dedhy, Yeni dan Liza, 2011). manajemen laba dan menguji apakah
Ciri utama dari lemahnya profitabilitas dapat memoderasi hubungan
corporate governance adalah adanya antara good corporate governance
tindakan mementingkan diri sendiri di terhadap manajemen laba. Hasil penelitian
pihak para manajer perusahaan salah ini diharapkan dapat memberikan
satunya dengan melakukan tindakan sumbangan pemikiran tentang pentingnya
manajemen laba. Konsep corporate penerapan good corporate governance dan
governance adalah tercapainya memberikan pengetahuan dalam
pengelolaan perusahaan yang lebih mempertimbangkan aspek-aspek dalam
transaparan bagi semua pengguna laporan investasi yang tidak terpaku pada ukuran-
keuangan sehingga dengan penerapan ukuran moneter saja serta penelitian ini
good corporate governance diharapkan diharapkan mampu mengembangkan ilmu
dapat mengurangi manajemen laba yang pengetahuan dan tambahan literatur
dilakukan oleh manajer. Parkinson (1994) mengenai pengaruh mekanisme corporate
menyatakan bahwa corporate governance governance terhadap manajemen laba.
adalah proses supervisi dan pengendalian
yang dimaksudkan untuk meyakinkan LANDASAN TEORITIS DAN
bahwa manajemen perusahaan bertindak PENGEMBANGAN HIPOTESIS
sejalan dengan kepentingan para
pemegang saham (shareholders). Teori Keagenan (Agency Theory)
Profitabiltas erat hubungannya dengan Hubungan keagenan
manajemen laba, apabila profitabilitas merupakan dasar yang digunakan untuk
perusahaan semakin besar maka memahami hubungan antara manajer dan
kemungkinan terjadinya manajemen laba pemegang saham. Jensen dan Meckling
yang besar pula, sehingga profitabilitas (1976) memandang bahwa manajemen
dan manajemen laba memiliki hubungan perusahaan sebagai agents bagi para
searah. Hubungan profitabiltas terhadap pemegang saham (principal), akan
manajemen laba tersebut membuat bertindak dengan penuh kesadaran bagi
profitabilitas dapat memoderasi dengan kepentingannya sendiri, bukan sebagai
melemahkan hubungan antara good pihak yang arif dan bijaksana serta adil
corporate governance dalam terhadap pemegang saham. Pemegang
mempengaruhi manajemen laba. Dari latar saham menilai kinerja manajer
belakang permasalahan yang ada, maka berdasarkan kemampuannya dalam
penelitian ini diberi judul “Pengaruh menghasilkan laba perusahaan karena
Penerapan Good Corporate Governance pemegang saham menginginkan
terhadap Manajemen Laba dengan pengembalian yang lebih besar atas
Profitabilitas sebagai Variabel intevstasi yang mereka tanam. Sedangkan
Moderasi” manajer menginginkan kepentingannya
diakomodasi dengan pemberian
Rumusan masalah yang akan kompensasi atau insentif yang sebesar-
dibahas dalam penelitian ini adalah besarnya atas kinerja dalam menjalankan
"Apakah terdapat pengaruh antara perusahaan sehingga manajer seringkali

2
melakukan manipulasi saat melaporkan mendefiniskan manajemen laba sebagai
kondisi perusahaan kepada pemegang pilihan kebijakan akuntansi yang
saham. Perbedaan informasi yang dimiliki dilakukan manajer untuk tujuan spesifik.
antara manajer dengan pemegang saham Sugiri dalam Agnes (2001) membagi
tersebut menyebabkan kondisi perusahaan definisi earning management menjadi dua,
yang dilaporkan oleh tidak mencerminkan yaitu: 1) Definisi sempit, earning
keadaan perusahaan yang sesungguhnya. management dalam artian sempit ini
Keadaan tersebut dikenal sebagai asimetri didefinisikan sebagai perilaku manajer
informasi. Asimetri informasi antara untuk “bermain” dengan komponen
manajemen (agent) dengan pemilik discretionary accruals dalam menentukan
(principal) dapat memberikan kesempatan besarnya earning. 2) Definisi Luas,
kepada manajer untuk melakukan Earning management merupakan tindakan
manajemen laba (earnings management) manajer untuk meningkatkan
(Richardson, 1998). Terdapat cara-cara (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini
langsung yang dapat dilakukan oleh atas suatu unit dimana manajer
pemegang saham untuk memantau bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan
manajemen perusahaan dalam membantu peningkatan (penurunan) profitabilitas
memecahkan konflik keagenan tersebut. ekonomi jangka panjang unit tersebut.
Pertama, dengan mempengaruhi cara Dari definisi-definisi tersebut dapat
bagaimana perusahaan dijalankan melalui disimpulkan bahwa manajer dalam
voting dalam Rapat Umum Pemegang mengelola perusahaan mempunyai
Saham (RUPS), hak voting pemegang kebebasan untuk memilih dan
saham merupakan bagian penting dari menggunakan pilihan-pilihan yang tersedia
asset keuangan mereka. Kedua, melakukan sehingga termotivasi untuk memanipulasi
resolusi di mana suatu kelompok pilihan tersebut dalam mencapai tingkat
pemegang saham secara kolektif laba tertentu sesuai tujuan spesifik manajer
melakukan lobby terhadap manajer walaupun laba yang dihasilkan tersebut
berkenaan dengan isu-isu yang tidak tidak mencerminkan keadaan perusahaan
memuaskan mereka. Pemegang saham yang sebenarnya. Motivasi yang
juga mempunyai opsi divestasi atau melatarbelakangi terjadinya praktik
menjual saham mereka, divestasi manajemen laba yang dilakukan oleh
mereprestasikan suatu kegagalan dari manajer menurut Scott dalam Wedari
perusahaan untuk mempertahankan (2004), antara lain bonus purposes,
investor, dimana divestasi diakibatkan oleh political motivations, taxation motivations,
ketidakpuasan pemegang saham atas pergantian CEO, Initial Public Offering
aktivitas manajer (Warsono, 2009). (IPO), dan pentingnya memberi informasi
kepada investor. Sulistyanto (2008: 211)
Manajemen Laba menyebutkan beberapa model dalam
Manajemen laba adalah suatu mendeteksi manajemen laba yang di
kemampuan untuk memanipulasi pilihan- antaranya adalah The Healy Model, The
pilihan yang tersedia dan mengambil De Angelo Model, The Modified Jones
pilihan yang tepat untuk dapat mencapai Model, Industry Adjusted Model, Beaver
tingkat laba yang diinginkan (Belkaoui, and Engel, dan The Cross-Sectional
2004). Definisi manajemen laba juga Models. Model yang digunakan dalam
dikemukakan oleh Schipper dalam penelitian ini adalah Beaver and Engel.
Belkaoui (2004) yang melihat manajemen
laba sebagai suatu intervensi yang Good Corporate Governance
disengaja pada proses pelaporan eksternal Brigham dan Erhardt (2005)
dengan maksud untuk mendapatkan menyatakan bahwa tata kelola perusahaan
beberapa keuntungan pribadi. Scott (2006) didefinisikan sebagai seperangkat aturan

3
dan prosedur yang menjamin manajer Profitabilitas
untuk menerapkan prinsip-prinsip Laba merupakan indikator
manajemen berbasis nilai. Prinsip-prinsip kinerja yang dilakukan oleh manajemen
tersebut dalam penerapannya dikenal dalam mengelola perusahaan dan juga
dengan dengan istilah TARIF yaitu berfungsi untuk mengukur efektivitas dari
Transparency, Accountability, sebuah proses bisnis. Profitabilitas adalah
Responsibility, Independency dan kemampuan perusahaan memperoleh laba
Fairness. Menurut The World Bank dalam dalam hubungannya dengan penjualan,
Siti (2004), corporate governance adalah total aktiva maupun modal sendiri
standar aturan dan standar organisasi di (Sartono dalam Herni dan Yulius Kurnia
bidang ekonomi yang mengatur perilaku Susanto, 2008). Tingkat profitabilitas yang
pemilik perusahaan, direktur dan manajer tinggi mencerminkan kinerja perusahaan
serta pertanggungjawabannya terhadap dan pengawasan berjalan dengan baik,
investor (pemegang saham dan kreditur). sama halnya dengan tingkat profitabilitas
Penerapan GCG perbankan ditandai yang rendah menunjukkan bahwa kinerja
dengan diterbitkannya Peraturan Bank perusahaan kurang baik, dan kinerja
Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang manajemen tampak buruk di mata
Pelaksanaan good corporate covernance principal. Profitabilitas juga sangat
bagi Bank Umum dan PBI No. penting dalam usaha mempertahankan
8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam
Peraturan Bank Indonesia No. jangka panjang, karena profitabilitas
8/4/PBI/2006. Peraturan tersebut menunjukkan apakah badan usaha tersebut
mengharuskan bank umum nasional mempunyai prospek yang baik di masa
menerapkan tata kelola dengan prinsip- yang akan datang. Dengan demikian setiap
prinsip keterbukaan (transparency), badan usaha akan selalu berusaha
akuntabilitas (accountability), meningkatkan profitabilitasnya. Rasio
pertanggungjawaban (responsibility), profitabilitas dapat ditunjukkan dengan
independensi (independency), dan beberapa model yaitu operating income to
kewajaran (fairness). Peraturan tersebut net income before taxes, earning before
juga menekankan pentingnya peran dewan taxes to sales, gross profit to sales,
komisaris dan direksi dalam menciptakan operating income to sales,net income to
good corporate covernanceserta sales.
pentingnyakegiatan check and balance
dari pihak-pihak independen dengan pihak Hubungan Good Corporate Governance
yang terkait dengan pemegang saham dan Manajemen Laba
pengendali untuk meningkatkan Informasi laba sangat penting bagi
pelaksanaan good corporate governance. stakeholder sebagai dasar pengambilan
Penerapan good corporate governance keputusan karena memiliki nilai prediktif.
perbankan diproksikan oleh sebelas aspek Hal tersebut membuat pihak manajemen
yang terdiri dari: 1) tugas dan tanggung berusaha untuk melakukan manajemen
jawab komisaris 2) tugas dan tanggung laba agar kinerja perusahaan tampak baik
jawab direksi 3) kelengkapan dan tugas oleh pihak eksternal khususnya
komite 4) penanganan benturan shareholder. Good corporate governance
kepentingan 5) fungsi kepatuhan 6) fungsi merupakan mekanisme yang
audit intern 7) fungsi audit ekstern 8) dikembangkan dalam rangka
fungsi manajemen risiko dan pengendalian meningkatkan kinerja perusahaan dan
internal 9) penyediaan dana pihak terkait perilaku pihak manajemen yang menjamin
dan debitur besar 10) transparansi 11) bahwa manajemen bertindak yang terbaik
rencana strategik. bagi kepentingan stakeholder. Corporate
governance mengatur pola hubungan

4
antara komisaris, direksi dan manajemen manajemen laba tersebut membuat
agar terjadi chek and balances dalam profitabilitas dapat memoderasi dengan
pengelolaan organisasi. Dengan adanya melemahkan hubungan antara good
mekanisme good corporate corporate governance dalam
governance maka dapat mengurangi mempengaruhi manajemen laba.
tindakan opportunis manajer dalam
melakukan manajemen laba, karena Kerangka pemikiran yang mendasari
adanya pengawasan dan pengendalian penelitian ini dapat digambarkan sebagai
yang menjadi esensi utama dari berikut:
mekanisme good corporate governance.
Menurut hasil penelitian Tangjitprom
(2013) menunjukkan bahwa tata kelola
Good Corporate
hhG Manajemen
perusahaan yang baik berpengaruh negatif
Governance Laba
terhadap manajemen laba. Hal tersebut
diperkuat oleh hasil penelitian Werner
(2010) yang menyatakan bahwa praktik
good corporate governance berpengaruh
signifikan terhadap praktik earnings Profitabilitas
management yang dilakukan oleh
perusahaan.

Hubungan Good Corporate Governance,


Profitabilitas, dan Manajemen Laba Gambar 1
Profitabilitas merupakan salah satu Kerangka Pemikiran
indikator penting yang dapat digunakan
untuk menilai kekayaan perusahaan. Laba
yang dihasilkan perusahaan selama tahun
berjalan dapat menjadi indikator terjadinya Berdasarkan pembahasan dari
praktik manajemen laba dalam suatu landasan teori yang ada maka dalam
perusahaan (Welvin dan Arleen, 2010). penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis
Manajer sering kali memanipulasi sebagai berikut:
komponen laba rugi perusahaan dalam
melakukan manajemen laba. Hasil H1: Penerapan good corporate
penelitian Welvin dan Arleen governance berpengaruh pada
menunjukkan profitabilitas memiliki manajemen laba.
pengaruh terhadap manajemen laba, H2: Profitabilitas dapat memoderasi
sedangkan hasil penelitian Rita (2011) hubungan antara good corporate
menunjukkan adanya pengaruh positif governance dengan manajemen
antara profitabilitas dengan manajemen laba.
laba. Profitabilitas sebagai variabel
moderasi diharapkan dapat memoderasi
hubungan antara good corporate
governance terhadap manajemen laba.
Profitabiltas erat hubungannya dengan
manajemen laba, apabila profitabilitas
perusahaan semakin besar maka
kemungkinan terjadinya manajemen laba
yang besar pula, sehingga profitabilitas
dan manajemen laba memiliki hubungan
searah. Hubungan profitabiltas terhadap

5
METODE PENELITIAN dan variabel moderasi. Variabel terikat
adalah variabel yang menjadi perhatian
Penelitian ini merupakan penelitian utama peneliti. Variabel terikat dalam
kuantitatif dengan menggunakan data penelitian ini adalah manajemen laba
sekunder yang diperoleh dari sumber yang dengan proksi discretionary accrual.
telah ada. Data sekunder yang Variabel bebas adalah variabel yang
dipergunakan adalah laporan keuangan, mempengaruhi variabel terikat entah
annual report, laporan good corporate secara positif atau negatif. Variabel bebas
governance industri perbankan tahun dalam penelitian ini adalah good corporate
2008-2012. Penelitian ini dilakukan atas governance dengan proksi tugas dan
tujuan riset dasar yangmerupakan tanggung jawab komisaris, tugas dan
penelitian yang meliputi pengembangan tanggung jawab direksi, kelengkapan dan
ilmu pengetahuan (Mudrajad, 2009:6). tugas komite, penanganan benturan
Ditinjau berdasarkan hubungan antar kepentingan, fungsi kepatuhan, fungsi
variabel maka penelitian ini tergolong audit intern, fungsi audit ekstern, fungsi
dalam karakteristik masalah kausal manajemen risiko dan pengendalian
komparatif di mana penelitian ini internal, penyediaan dana pihak terkait dan
dilaksanakan untuk menguji adanya debitur besar, transparansi, dan rencana
pengaruh antar variabel.Studi kausalitas strategik. Variabel moderasi adalah
selain mengukur kekuatan hubungan variabel yang dapat memperkuat atau
antara dua variabel atau lebih, juga memperlemah hubungan antara variabel
menunjukkan arah hubungan antara bebas dengan variabel terikat. Variabel
variabel bebas dengan variabel terikat moderasi dalam penelitian ini adalah
(Mudrajad, 2009:15). profitabilitas.
Ruang lingkup dalam penelitian ini
adalah menguji ulang pengaruh good Definisi Operasional dan Pengukuran
corporate governance yang diproksikan Variabel
oleh tugas dan tanggung jawab komisaris, 1. Manajemen Laba
tugas dan tanggung jawab direksi,
kelengkapan dan tugas komite, Manajemen laba adalah tindakan
penanganan benturan kepentingan, fungsi manajer untuk meningkatkan atau
kepatuhan, fungsi audit intern, fungsi audit mengurangi laba yang dilaporkan.
ekstern, fungsi manajemen risiko dan Pendeteksian manajemen laba dalam
pengendalian internal, penyediaan dana penelitian ini menggunakan model model
pihak terkait dan debitur besar, akrual Beaver and Engel (1996) dengan
transparansi, dan rencana strategik alasan model empiris ini sejalan dengan
terhadap manajemen laba. Selain itu dalam akuntansi berbasis akrual yang digunakan
penelitian ini juga membahas faktor yang oleh industri perbankan. Model ini
diharapkan dapat menurunkan manajemen menggunakan komponen penyisihan
laba yaitu profitabilitas perusahaan. kerugian pinjaman (allowances for loan
Penelitian ini membatasi data yang losses) dan provisi keuangan pinjaman
digunakan yaitu data pada tahun 2008 sebagai komponen pembentuk total akrual
hingga 2012 serta jenis perusahaan yang dalam industri perbankan. Model Beaver
diteliti yaitu pada sektor perbankan yang and Engel (1996) dapat dirumuskan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). sebagai berikut :

Variabel Penelitian Persamaan I


Pada penelitian ini terdapat tiga TAit = α0 + α1 COit + α2LOANit +
jenis variabel, yaitu variabel terikat α3NPAit + α4 ∆NPAit+1 + eit
(dependen), variabel bebas (independen),

6
Langkah pertama yang dilakukan governance terdiri dari sebelas aspek yaitu
adalah menentukan variabel-variabel TAit , 1) tugas dan tanggung jawab komisaris 2)
Coit, LOANit, NPAit, dan ∆NPAit, tugas dan tanggung jawab direksi 3)
Cadangan Kerugian Piutang (CKP), dan kelengkapan dan tugas komite 4)
Total Ekuitas (TE). Setelah menentukan penanganan benturan kepentingan 5)
pembagian variabel, maka untuk mencari fungsi kepatuhan 6) fungsi audit intern 7)
koefisien alpha masing-masing industri fungsi audit ekstern 8) fungsi manajemen
tiap tahun, dibutuhkan data minimal enam risiko dan pengendalian internal 9)
(6) tahun sebelum tahun t (misalnya t = penyediaan dana pihak terkait dan debitur
2011, maka data yang dibutuhkan adalah besar 10) transparansi 11) rencana
tahun 2005-2011). strategik. Pada penelitian ini, penilaian
good corporate governance dicerminkan
Persamaan II oleh nilai komposit yang merupakan nilai
NDAit = TAit - [α0 + α1 COit + kesimpulan atas self assessment yang juga
α2LOANit + α3NPAit + α4 dapat menunjukkan seberapa baik suatu
∆NPAit+1] bank menjalankan tata kelola perusahaan
atau corporate governance.
Persamaan III
3. Profitabilitas
DAit = TAit - NDAit
Keterangan: Profitabilitas adalah tingkat kemampuan
Coit : Loan charge offs (pinjaman perusahaan dalam menghasilkan
yang dihapus bukukan) keuntungan. Dalam penelitian ini
LOANit : Loans outstanding pengukuran profitabilitas menggunakan
(pinjaman yang beredar) Return on Assets (ROA). ROA
NPAit : Non performing assets merefleksikan seberapa banyak perusahaan
(aktiva produktif yang telah memperoleh hasil atas sumber daya
bermasalah) keuangan yang ditanamkan pada
ΔNPAit+1 : Selisih non performing perusahaan yang dapat dituliskan dengan
assets t+1 dengan non rumus:
performing assets t
𝐿𝑎𝑏𝑎  𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ  𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
NDAit : Akrual non kelolaan 𝑅𝑂𝐴 =  ×  100%
TAit : Total akrual (saldo PPAP) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙  𝑎𝑠𝑒𝑡
bank i pada tahun t
NDAit : Akrual kelolaan bank i Populasi, Sampel, dan Teknik
pada tahun t Pengambilan Sampel
DAit : Akrual kelolaan bank i Populasi dari penelitian ini adalah
pada tahun t perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan sampel yang dipilih
2. Good Corporate Governance dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang bergerak pada sektor perbankan pada
Good corporate governance adalah tahun 2008-2012. Teknik pengambilan
tata kelola perusahaan yang diterapkan sampel dilakukan secara purposive
untuk mengurangi kesenjangan dari sampling dengan kriteria sampel sebagai
berbagai pihak yang berkepentingan yaitu berikut :
pemegang saham, pengelola perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta 1. Seluruh industri perbankan yang
para pemegang kepentingan intern dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ekstern lainnya. Proksi yang digunakan (BEI) selama periode 2008-2011.
untuk mengukur good corporate

7
2. Perusahaan tidak mengumumkan Berdasarkan kriteria sampel yang
atau mengeluarkan kebijakan lain telah ditentukan di atas, maka data sampel
seperti share split, share deviden, yang digunakan dalam penelitian ini
right issue atau pengumuman sebanyak 51 data dengan jumlah
perusahaan yang lain (corporate perusahaan sampel penelitian pada tahun
action). 2008 adalah 13 perusahaan, tahun 2009
3. Memiliki ketersediaan data yang adalah 13 perusahaan, tahun 2010
lengkap, baik data mengenai laporan sebanyak 13 perusahaan dan data tahun
keuangan, annual report dan laporan 2011 adalah 12 perusahaan.
good corporate governance
perusahaan maupun data yang
diperlukan untuk mendeteksi Tabel 1
manajemen laba. PEMILIHAN SAMPEL PENELITIAN
NO KETERANGAN JUMLAH AKUMULASI

HASIL PENELITIAN DAN Perusahaan perbankan yang


PEMBAHASAN 1 terdaftar di Bursa Efek 36 bank x 4
144
Indonesia pada 4 tahun periode tahun
Analisis data yang digunakan dalam penelitian (2008–2011).
penelitian ini antara lain analisis statistik 2 Data yang di eliminasi :
deskriptif variabel penelitian, uji asumsi 1. Perusahaan perbankan tidak
mempublikasikan atau
klasik dan analisis regresi yang diolah menyampaikan laporan Good
menggunakan software SPSS 21.0 for Corporate Governance (84)
(GCG) secara lengkap atau
Mac. tidak menyertakan nilai
Penelitian ini menggunakan dua komposit. (21 bank x 4
tahun)
model perumusan hipotesis, dimana model 2. Perusahaan tidak memiliki
tersebut terdapat satu variabel independen ketersediaan data yang
lengkap untuk mendeteksi
dan satu variabel dependen, serta satu manajemen laba. (2 bank x 4
variabel moderasi. Variabel independen tahun) (8)
dalam penelitian ini adalah good corporate 3. Data outlier (1)
governance, variabel dependen penelitian 51 Data / 13
Total data 4 tahun periode penelitian perusahaan
ini adalah manajemen laba dengan perbankan
menggunakan pendekatan Beaver and Sumber: idx.co.id, data sekunder diolah
Engel, sedangkan variabel moderasi dalam
penelitian ini adalah profitabilitas yang Pada tabel 4.1 terlihat bahwa
diukur menggunakan ROA. Model selama periode penelitian yaitu tahun 2008
pertama digunakan untuk menguji hingga tahun 2011 terdapat 36 bank yang
pengaruh good corporate governance terdaftar di Bursa Efek Indonesia
terhadap manajemen laba. Sedangkan sehingga data awal berjumlah 144.
model kedua digunakan untuk mengetahui Beberapa sampel harus dieliminasi
apakah profitabilitas dapat memoderasi dikarenakan terdapat 21 bank yang tidak
interaksi antara good corporate mempublikasikan laporan good corporate
governance terhadap manajemen laba. governance secara lengkap sesuai dengan
Model tersebut dapat ditulis dalam kriteria yang telah ditentukan. Bank-bank
persamaan sebagai berikut: tersebut antara lain Bank Rakyat Indonesia
Agro Niaga Tbk, Bank ICB Bumi Putera
Model 1 Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank
EM = α + β1GCG + ε1 Ekonomi Rakyat Tbk, Bank Mestika
Dharma Tbk, Bank Nusantara
Model 2 Parahyangan Tbk, Bank Mutiara Tbk,
EM = α+β1GCG+β2Prof+β3GCG*Prof+ε1 Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Jabar
Banten Tbk, Bank Pembangunan Daerah

8
Jawa Timur Tbk, Bank Maspion Indonesia laba dengan pendekatan Beaver and Engel
Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Bumi Arta sehingga data yang digunakan dalam
Tbk, Bank Sinar Mas Tbk, Bank Tabungan penelitian dimulai dari tahun 2003 hingga
Pensiunan Nasional Tbk, Bank Victoria tahun 2012. Teknik analisis data yang akan
International Tbk, Bank Mayapada dilakukan dalam menganalisis data yang
International Tbk, Bank Windu Kenjana telah diperoleh dalam penelitian ini
International Tbk, Bank Mitraniaga Tbk, menggunakan analisis statistik deskriptif,
Bank Nationalnobu Tbk, dan Bank uji asumsi klasik, dan regresi sederhana.
Himpunan Saudara 1906 Tbk. Bank Sebelum melakukan pengolahan data
Bukopin Tbk dan Bank Rakyat Indonesia dengan SPSS, peneliti terlebih dahulu
(Persero) Tbk juga harus dieleminiasi dari melakukan tabulasi data yang diperlukan
sampel penelitian karena tidak memiliki dalam penelitian ini hingga kemudian data
ketersediaan data yang cukup untuk tersebut siap diolah dengan menggunakan
mendeteksi manajemen laba, sehingga program SPSS.
sampel penelitian hanya mencakup 13
perusahaan perbankan yaitu Bank Central Uji Hipotesis
Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Hasil dari pengujian model 1 yaitu
(Persero) Tbk, Bank Tabungan Negara pengujian pengaruh good corporate
(Persero) Tbk, Bank Danamon Indonesia governance terhadap manajemen laba
Tbk, Bank QNB Kesawan Tbk, Bank menunjukkan penerapan good corporate
Cimb Niaga Tbk, Bank Internasional covernance yang diwakilkan oleh nilai
Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk, Bank komposit tidak berpengaruh pada
Swadesi Tbk, Bank Artha Graha manajemen laba yang diukur dengan
International Tbk, Bank Mega Tbk, Bank discretionary accrual melalui pendekatan
NISP OCBC Tbk, dan Bank Pan Indonesia Beaver and Engel. Sedangkan pada
Tbk. Setelah proses eliminasi tersebut pengujian model 2 yaitu pengujian
maka didapat 42 data yang digunakan pengaruh good corporate governance
untuk menguji model penelitian. Data terhadap manajemen laba dengan
outlier digunakan untuk mengeliminasi profitabilitas sebagai variabel moderasi
data manajemen laba yang tidak normal. dapat diketahui secara simultan dan parsial
Data yang digunakan dalam bahwa variabel good corporate
penelitian ini didapat dari idx.co.od dan governance, profitabilitas, dan perkalian
website masing-masing bank. Periode antara good corporate governance dengan
penelitian ini adalah 4 tahun yaitu mulai profitabilitas (moderasi) tidak berpengaruh
tahun 2008 hingga tahun 2011. Namun terhadap manajemen laba, dan juga dapat
selama periode pengamatan, peneliti diketahui bahwa profitabilitas tidak dapat
membutuhkan data lima tahun ke belakang memoderasi pengaruh good corporate
dan satu tahun ke depan untuk governance terhadap manajemen laba.
mendapatkan koefisien regresi manajemen

9
Tabel 1
RANGKUMAN HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis Keterangan Hipotesis Signifikansi Hasil Pengujian
Penerapan good corporate 0,570 H0 diterima
H1
governance berpengaruh pada
manajemen laba
Profitabilitas dapat memoderasi 0,921 H0 diterima
H2
pengaruh antara good corporate
governance terhadap manajemen
laba.
Sumber: hasil olah data SPSS masing-masing hipotesis, signifikansi α = 0,05.

Pengaruh Good Corporate Governance dengan penelitian Tangjitprom (2013) dan


terhadap Manajemen Laba Werner (2010) di mana beberapa
Informasi laba sangat penting bagi mekanisme dari good corporate
stakeholder sebagai dasar pengambilan governance pada penelitian mereka
keputusan karena memiliki nilai prediktif. berpengaruh terhadap manajemen laba.
Hal tersebut membuat pihak manajemen Penelitian Marihot dan Doddy (2007) juga
berusaha untuk melakukan manajemen menunjukkan beberapa mekanisme good
laba agar kinerja perusahaan tampak baik corporate governance dalam penelitian
oleh pihak eksternal khususnya berpengaruh terhadap manajemen laba.
shareholder. Good corporate governance Tidak berpengaruhnya good corporate
merupakan mekanisme yang governance terhadap manajemen laba pada
dikembangkan dalam rangka penelitian ini disebabkan karena nilai
meningkatkan kinerja perusahaan dan komposit yang mencerminkan penerapan
perilaku pihak manajemen yang menjamin good corporate governance secara
bahwa manajemen bertindak yang terbaik keseluruhan atau komprehensif yang tidak
bagi kepentingan stakeholder. Corporate berfokus dalam hal pengawasan dan
governance juga mengatur pola hubungan pengendalian yang dilakukan pihak
antara komisaris, dirksi dan manajemen principal kepada manajer (agent) sehingga
agar terjadi check and balances dalam manajemen laba tidak dapat tercermin
pengelolaan organisasi. Dengan adanya hanya dari nilai komposit.
mekanisme good corporate governance
maka dapat mengurangi tindakan Pengaruh Good Corporate Governance
oportunis manajer dalam melakukan dan Profitabilitas terhadap Manajemen
manajemen laba, karena adanya Laba
pengawasan dan pengendalian yang Laba merupakan indikator penting yang
menjadi esensi utama dari mekanisme dapat digunakan untuk menilai kekayaan
good corporate governance. Namun hasil perusahaan. Laba yang dihasilkan
dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan selama tahun berjalan dapat
penerapan good corporate governance menjadi indikator terjadinya praktik
yang diproksikan oleh nilai komposit tidak manajemen laba dalam suatu perusahaan
berpengaruh terhadap manajemen laba. (Welvin dan Arleen, 2010). Manajer sering
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kali memanipulasi komponen laba rugi
perusahaan dengan angka manajemen laba perusahaan dalam melakukan manajemen
(DAit) yang kecil tidak selalu laba. Penelitian yang dilakukan peneliti
mencerminkan penerapan good corporate sebelumnya yaitu Welvin dan Arleen
governance dengan nilai komposit yang (2010) menunjukkan adanya pengaruh
baik. Hasil tersebut bertolak belakang profitabilitas terhadap

10
manajemen laba, hasil tersebut berbeda mengukur profitabilitas perusahaan, yang
dengan hasil penelitian yang sedang mana dihitung dengan membandingkan
dijalankan. Penelitian lain yang laba bersih dengan total aset perusahaan,
menyatakan adanya pengaruh profitabilitas bukan merupakan satu-satunya indikator
terhadap manajemen laba adalah hasil yang mempengaruhi manajer dalam
penelitian Rita (2010). pengambilan keputusan manajemen laba.
Profitabilitas dalam penelitian ini tidak Manajer mungkin lebih termotivasi
berpengaruh pada manajemen laba dan melakukan manajemen laba dengan
juga tidak dapat memoderasi hubungan dipengaruhi oleh bonus purposes di mana
antara good corporate governance komponennya lebih mengarah pada
terhadap manajemen laba. Hal tersebut perhitungan laba per lembar saham atau
dikarenakan ROA yang digunakan untuk profit margin atau motivasi lainnya.

Tabel 2
RANGKUMAN HASIL ANALISIS REGRESI
Hipotesis Keterangan Hipotesis Adjusted R Square Nilai t Signifikansi
H1 Penerapan good corporate -0,014 -0,571 0,570
governance berpengaruh pada
manajemen laba
H2 Profitabilitas dapat 0,011 -0,100 0,921
memoderasi pengaruh antara
good corporate governance
terhadap manajemen laba.
Sumber: hasil olah data SPSS masing-masing hipotesis, signifikansi α = 0,05.

Dari tabel 2 terlihat bahwa nilai disimpulkan bahwa koefisien regresi good
Adjusted R Square untuk pengujian H1 corporate governance tidak
adalah sebesar -0,014 yang berarti mempengaruhi manajemen laba.
manajemen laba perusahaan yang diukur Sedangkan t hitung untuk pengujian H2
dengan discretionary accrual (DA) adalah sebesar -0,100 dengan signifikansi
dijelaskan oleh variabel independen yaitu sebesar 0,921 (≥0,05) yang juga berarti
good corporate governance dengan sangat tidak mempengaruhi manajemen laba dan
terbatas (negatif). Sedangkan Adjusted R juga dapat disimpulkan bahwa
Square untuk pengujian H2 adalah sebesar profitabilitas tidak dapat memoderasi
0.011 yang berarti manajemen laba pengaruh good corporate governance
perusahaan yang diukur dengan terhadap manajemen laba.
discretionary accrual (DA) dapat
dijelaskan oleh variabel independen yaitu Penyebab Ketidakmampuan dalam
good corporate governance dan variabel Membuktikan Teori
moderasi yaitu profitabilitas hanya sebesar Kedua model dalam penelitian ini
1,1%. Sedangkan sisanya sebesar 98,9% terbukti tidak dapat membuktikan teori.
dijelaskan oleh variabel lain di luar Hal tersebut kemungkinan dikarenakan
variabel good corporate governance dan jumlah sampel yang kecil sehingga data
profitabilitas. Dapat diketahui t hitung yang tidak terlalu mencerminkan kondisi
untuk good corporate governance pada keseluruhan perusahaan perbankan. Selain
pengujian H1 adalah -0,571 dengan tingkat itu, jumlah Adjusted R Square variabel
signifikan 0,570 (≥0,05), sehingga dapat good corporate governance pada

11
pengujian pengaruh good corporate hubungan antara good corporate
governance terhadap manajemen laba governance dan manajemen laba juga
yang hanya sebesar -0,014 atau -1,4% tidak dapat dibuktikan.
yang berarti bahwa good corporate
governance yang diukur dengan nilai KESIMPULAN, KETERBATASAN
komposit dapat menjelaskan manajemen DAN SARAN
laba dengan sangat terbatas. Hasil tersebut Penelitian ini bertujuan untuk menguji
konsisten dengan penelitian Welvin dan pengaruh penerapan good corporate
Arleen (2010), di mana faktor-faktor yang governance terhadap manajemen laba
mempengaruhi manajemen laba dengan profitabilitas sebagai variabel
menunjukkan Adjusted R Square sebesar moderasi di industri perbankan yang
0,08 atau dengan kata lain variabel terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
independen yang terdiri dari Kepemilikian Periode pengamatan dalam penelitian ini
Institutsional, Kepemilikan Manajerial, adalah selama empat tahun yaitu tahun
Komite Audit, Komisaris Independen, 2008 hingga 2011. Data dalam penelitian
Independensi Auditor, Leverage, Kualitas menggunakan data sekunder yang
Audit, Profitabiltas, dan Ukuran diperoleh dari website BEI dan website
Perusahaan hanya menjelaskan manajemen masing-masing bank. Sampel dalam
laba sebesar 8% saja dan 92% lainnya penelitian ini adalah perusahaan perbankan
dapat dijelakan oleh variabel lain. Dengan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
nilai Adjusted R Square yang juga yang dipilih menggunakan teknik
terbilang kecil tersebut, mekanisme good purposive sampling. Uji normalitas data
corporate governance yang terdiri dari terlebih dahulu dilakukan dengan
Kepemilikian Institutsional, Kepemilikan menggunakan one sample Kolmogorov-
Manajerial, Komite Audit, Komisaris Smirnov sehingga menghasilkan data yang
Independen pada penelitian Welvin dan terdistribusi normal sebanyak 51 data.
Arlen (2010) juga tidak menunjukkan Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
pengaruh yang signifikan secara parsial dilakukan menggunakan regresi linear
terhadap manajemen laba. Pengujian sederhana dan moderated regression
model 2 juga tidak dapat membuktikan analysis, koefisien determinasi (R2), uji F,
teori, hal tersebut justru berbeda dengan dan uji t. Koefisien determinasi pada
penelitian Welvin dan Arleen di mana pengujian pengaruh good corporate
ROA juga merupakan salah satu variabel governance terhadap manajemen laba
independen yang secara signifikan dapat (model 1) menginterpretasikan bahwa
mempengaruhi manajemen laba. Dalam variabel independen yaitu good corporate
penelitian yang sedang dijalankan, ROA governance mampu menjelaskan variabel
sebagai proksi profitabilitas tampaknya terikatnya yaitu manajemen laba sebesar
bukan merupakan indikator yang 0,7%. Sedangkan pada pengujian model 2
mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu pengujian pengaruh good corporate
manajer untuk melakukan manajemen governance terhadap manajemen laba
laba, manajer mungkin lebih tertarik dengan profitabilitas sebagai variabel
memanipulasi laba atas dasar laba atau moderasi menunjukkan koefisien
komponen yang terdapat pada indikator determinasi sebesar 0,059 atau 5,9%
profitabilitas lainnya misalnya profit variabel independen dalam model tersebut
margin atau laba per lembar saham. Selain dapat menjelaskan manajemen laba. Hasil
itu model sederhana yaitu pengujian uji F dilakukan dengan tujuan untuk
pengaruh good corporate governance mengetahui baik atau tidaknya model
terhadap manajemen laba juga tidak penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
signifikan sehingga secara pengaruh bahwa kedua model penelitian tidak fit
profitabilitas dalam melemahkan atau dengan kata lain tidak dapat

12
digunakan untuk menguji pengaruh antar corporate governance terhadap
variabel dengan signifikansi dari kedua manajemen laba.
model ≥0,05 di mana dapat disimpulkan
bahwa good corporate governance dan Keterbatasan pada penelitian ini
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap diantaranya adalah :
manajemen laba. Uji t juga dilakukan 1. Lebih dari setengah keseluruhan sampel
dalam penelitian ini yang bertujuan untuk tidak menyampaikan laporan good
mengetahui apakah variabel bebas secara corporate governance lengkap dengan
parsial dimasukkan ke dalam model akan nilai kompositnya sehingga sampel
mempunyai pengaruh signifikan terhadap penelitian hanya mencakup 13 bank.
variabel dependennya. Hasil uji t pada 2. Data yang digunakan dalam penelitian
model 1 menunjukkan t hitung untuk good merupakan data sekunder di mana
corporate governance adalah -0,571 diperoleh dari sumber yang ada dari
dengan tingkat signifikansi 0,570 (≥0,05), idx.co.id dan website masing-masing
sehingga dapat disimpulkan bahwa bank.
koefisien regresi good corporate 3. Indikator good corporate governance
governance tidak mempengaruhi hanya diukur dengan nilai komposit
manajemen laba. Sedangkan uji anova t dari masing-masing bank.
test pada model 2 diketahui t hitung GCG
dan Prof adalah -1.137 dan -0,736 dengan Saran yang dapat diberikan
tingkat signifikan 0,261 dan 0,466 (≥0,05), sehubungan dengan keterbatasan
sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah dilakukan adalah:
koefisien regresi good corporate 1. Peneliti selanjutnya dapat menambah
governance dan profitabilitas tidak sampel dari industri perbankan syariah.
mempengaruhi manajemen laba. 2. Peneliti selanjutnya dapat menambah
Signifikansi dari variabel GCG*Prof indikator pengukuran good corporate
(moderasi) tidak signifikan yaitu sebesar governance selain nilai komposit.
0,334 (≥0,05) yang juga berarti tidak Misalnya pengukuran mekanisme good
mempengaruhi manajemen laba dan juga corporate governance dengan variabel
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas komposisi dewan komsaris, ukuran
tidak dapat memoderasi pengaruh good dewan komisaris, keberadaan komite
corporate governance terhadap audit, dan lain lain.
manajemen laba.
Berdasarkan hasil pengujian di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa : DAFTAR RUJUKAN
a. Good corporate governance yang
diukur dengan nilai komposit tidak Atarwaman, R. J. (2011). Analisis
berpengaruh pada manajemen laba. Hal Pengaruh Ukuran Perusahaan,
ini berarti semakin tinggi maupun Profitabilitas, dan Kepemilikan
rendah nilai komposit, maka tidak akan Manajerial terhadap Praktik
mempengaruhi nilai discretionary Perataan Laba yang Dilakukan oleh
accrual atau manajemen laba. Perusahaan Manufaktur pada Bursa
b. Profitabilitas yang diukur dengan Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmu
menggunakan ROA tidak dapat Ekonomi Advantage; Vol. 2, No. 2 ,
memoderasi interaksi antara good 67-79.
corporate governance terhadap Belkaoui, A. R. (2004). Accounting
manajemen laba. Hal ini berarti Theory. Edisi Kelima. Jakarta:
profitabilitas tidak memperkuat maupun Salemba Empat.
memperlemah hubungan good

13
Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. Husnan, S. (2001). Dasar-dasar Teori
(2005). Financial Management: Portofolio dan Analisis
Theory and Practice, 11th Sekuritas. Edisi Ketiga.
Edition. South-Western Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
College. Jensen, M. C., & Meckling, W. H.
Chariri, A., & Ghozali, I. (2007). Teori (1976). Theory of The Firm:
Akuntansi. Edisi Ketiga. Managerial Behavior, Agency
Semarang: Badan Penerbit Cost and Ownership Structure.
Universitas Diponegoro. Khomsiyah. (2003). Hubungan
Dewayanto, T. (2010). Pengaruh Corporate Governance dan
Mekanisme Good Corporate Pengungkapan Informasi:
Governance Terhadap Kinerja Pengujian Secara Simultan.
Perbankan Nasional. Fokus Simposium Nasional Akuntansi
Ekonomi; Vol. 5 No. 2, 104- VI , 200-219.
123. Maksum, A. (2005). Tinjauan atas
Farida, Y. N., Prasetyo, Y., & Good Corporate Governance di
Herwiyanti, E. (2010). Indonesia. Universitas
Pengaruh Penerapan Corporate Sumatera Utara e-Respository.
Governance Terhadap Mudrajad, K. (2009). Metode Riset
Timbulnya Earnings untuk Bisnis dan Ekonomi:
Management dalam Menilai Bagaimana Meneliti dan
Kinerja Keuangan pada Menulis Tesis. Jakara:
Perusahaan Perbankan di Erlangga.
Indonesia . Jurnal Bisnis dan Murhadi, W. R. (2009). Studi
Akuntansi; Vol. 12, No 2, 69- Pengaruh Good Corporate
80. Governance terhadap Praktik
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Earnings Management pada
Multivariate Dengan Program Perusahaan Terdaftar di PT
SPSS. Semarang: Badan Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Penerbit Universitas Manajemen dan
Diponegoro. Kewirausahaan; Vol. 11, No. 1,
Guna, W. I., & Herawaty, A. (2010). 1-10.
Pengaruh Mekanisme Good Nasution, M., & Setiawan, D. (2007).
Corporate Governance, Pengaruh Corporate
Independensi Auditor, Kualitas Governance Terhadap
Audit, dan Faktor Lainnya Manajemen Laba di Industri
terhadap Manajemen Laba. Perbankan Indonesia.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi; Simposioum Nasional
Vol. 12, No. 1, 53-68. Akuntansi X, 1-26.
Herni, & Susanto, Y. K. (2008). Nuryanah, S. (2004). Analisis Ketaatan
Pengaruh Struktur Kepemilikan Emiten terhadap Aturan Board
Publik, Praktik Pengelolaan Governance: Studi Kasus
Perusahaan, Jenis Industri, Tahun 2002. Simposium
Ukuran Perusahaan, Nasional Akuntansi VII, 246-
Profitabilitas dan Risiko 255.
Keuangan terhadap Tindakan Peraturan Bank Indonesia. 2006.
Perataan Laba . Jurnal Ekonomi Perubahan atas Peraturan
dan Bisnis Indonesia; Vol. 23, Bank Indonesia Nomor
No. 3, 302-314. 8/4/PBI/2006 Tentang
Pelaksanaan Good Corporate

14
Governance bagi Bank Umum. dan Skandal Akuntansi. Jakarta:
Bank Indonesia. Salemba Empat.
Rahmawati, Suparno, Y., & Tangjitprom, N. (2013). The Role of
Qomariyah, N. (2007). Corporate Governance in
Pengaruh Asimetri Informasi Reducing the Negative Effet of
terhadap Praktik Manajemen Earnings Management.
Laba pada Perusahaan International Journal of
Perbankan Publik yang Economics and Finance; Vol.
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 5, No. 3 , 213-220.
The Indonesian Journal of Wedari, L. K. (2004). Analisis
Accounting Research; Vol. 10 Pengaruh Proporsi dengan
No. 1 , 68-69. Komisaris dan Keberadaan
Richardson, V. J. (1998). Information Komite Audit Terhadap
Asymetry and Earnings Aktivitas Manajemen Laba.
Management: Some Evidence. Simposium Nasional Akuntansi
Social Science Research , 963-974.
Network. Widyaningdyah, A. U. (2001). Analisis
Scott, W. R. (2006). Financial Faktor-faktor yang
Accounting Theory. Toronto: Berpengaruh terhadap Earning
Pearson Prentice Hall. Management pada Perusahaan
Sulistiawan, D., Januarsi, Y., & Alvia, Go Public di Indonesia. Jurnal
L. (2011). Creative Accounting: Akuntansi dan Keuangan; Vol.
Mengungkap Manajemen Laba 3 No.2 , 89-101.

15

Anda mungkin juga menyukai