Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN

LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
Sesti Yurfita Sari
Pembimbing: Kirmizi danRusli

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail :syurfita@yahoo.co.id

Analysis of Factors Affecting the Earnings Management in Manufacturing


Companies Listed in Indonesia Stock Exchange

ABSTRACT

This study aims to examine the relation of managerial ownership,


institutional ownership, firm size, leverage, profitability and sales growth to
earnings management. Earnings management as the dependent variable is
measured by discretionary accrual using the Modified Jones Model. Purposive
sampling method used for sampling and where 31 companies in the
manufacturing category with the period 2010-2013 where selected as sample. The
method of analysis used in this study is multiple regression analysis. The results
shows that the managerial ownership, institutional ownership, leverage, and sales
growth has significant effect on earnings management. Meanwhile, firm size, and
profitability have no significant effect on earnings management.

Keywords: management, ownership, leverage, profitability, and sales growth.

PENDAHULUAN
kinerja ekonomi perusahaan, serta
Manajemen laba adalah suatu untuk mempengaruhi penghasilan
kondisi dimana manajemen kontraktual yang mengendalikan
melakukan intervensi dalam proses angka akuntansi yang dilaporkan.
penyusunan laporan keuangan bagi Konsep manajemen laba
pihak eksternal sehingga dapat menurut Salno dan Baridwan (2000)
meratakan, menaikkan, dan yang menggunakan pendekatan teori
menurunkan laba (Schipper, 1989). keagenan menyatakan bahwa:
Healy dan Wahlen (1999) “Praktik manajemen laba
menyatakan bahwa earnings dipengaruhi oleh konflik antara
management terjadi ketika kepentingan manajemen (agent) dan
manajemen menggunakan keputusan pemegang saham (principal) yang
tertentu dalam pelaporan keuangan timbul karena setiap pihak berusaha
dan penyusunan transaksi-transaksi untuk mencapai atau
yang mengubah laporan keuangan, mempertimbangkan tingkat
hal ini bertujuan untuk menyesatkan kemakmuran yang dikehendakinya.
para stakeholders tentang kondisi

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1


Beberapa penelitian telah manajemen laba? 5). Apakah
dilakukan mengenai analisis faktor- profitabilitas berpengaruh terhadap
faktor yang mempengaruhi manajemen laba? 6). Apakah
manajemen laba dan ditemukan hasil pertumbuhan penjualan berpengaruh
yang beragam. Penelitian Boediono terhadap manajemen laba ?.
(2005) menemukan tidak terdapat Berdasarkan perumusan
pengaruh kepemilikan manajerial masalah di atas, maka dapat
terhadap manajemen laba. Penelitian ditetapkan tujuan penelitian sebagai
Jao dan Pagalung (2011) menyatakan berikut : 1). untuk mendapatkan
kepemilikan institusional bukti empiris pengaruh kepemilikan
berpengaruh positif signifikan manajerial terhadap manajemen
terhadap manajemen laba, yang laba. 2). untuk mendapatkan bukti
artinya dengan bertambahnya empiris pengaruh kepemilikan
kepemilikan institusional maka akan institusional terhadap manajemen
meningkatkan tindakan manajemen laba. 3). untuk mendapatkan bukti
laba. empiris pengaruh ukuran perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh terhadap manajemen laba. 4). untuk
Jao dan Palugung (2011) mendapatkan bukti empiris pengaruh
menunjukan hasil bahwa ukuran leverage terhadap manajemen laba.
perusahaan berpengaruh negatif 5). untuk mendapatkan bukti empiris
signifikan terhadap manajemen laba. pengaruh profitabilitas terhadap
Penelitian Tarjo (2008) menunjukkan manajemen laba. 6). untuk
hasil bahwa leverage mempunyai mendapatkan bukti empiris pengaruh
pengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan penjualan terhadap
manajemen laba. Penelitian Welvin manajemen laba.
dan Arleen (2010) menunjukkan Penelitian ini memberikan
hasil bahwa profitabilitas manfaat yang berguna bagi semua
berpengaruh terhadap manajemen pihak khususnya sebagai berikut : 1).
laba. Ini bisa terjadi karena laba Sebagai pengembangan ilmu
merupakan indikator penting dalam pengetahuan. 2). Sebagai referensi
menjalankan usaha. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya.
penelitian yang dilakukan oleh
Nayiroh (2013) menyatakan bahwa TELAAH PUSTAKA DAN
pertumbuhan penjualan (growth) PENGEMBANGAN HIPOTESIS
tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Teori Keagenan (Agency Theory)
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan, maka Timbulnya praktek manajemen
perumusan masalah dalam penelitian laba dapat dijelaskan dengan teori
ini adalah sebagai berikut : 1). agensi. Teori keagenan membahas
Apakah kepemilikan manajerial tentang adanya hubungan keagenan
berpengaruh terhadap manajemen antara prinsipal dan agen.
laba? 2). Apakah kepemilikan Permasalahan manajemen laba
institusional berpengaruh terhadap merupakan masalah keagenan yang
manajemen laba? 3). Apakah ukuran seringkali dipicu oleh adanya
perusahaan berpengaruh terhadap pemisahan peran atau perbedaan
manajemen laba? 4). Apakah kepentingan antara pemilik
leverage berpengaruh terhadap (pemegang saham) dengan pengelola
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2
perusahaan (manajemen). Menurut Manajemen laba merupakan
Jensen dan Meckling (1976) teori rekayasa pelaporan keuangan dalam
keagenan adalah sebuah kontrak batas-batas tertentu yang tidak
antara manajemen (agen) dengan melanggar standar pelaporan
pemilik (prinsipal). Agar hubungan keuangan. Hal ini dilakukan oleh
kontraktual ini dapat berjalan lancar, manajemen dengan memanfaatkan
pemilik akan mendelegasikan wewenangnya dalam memilih
otoritas pembuatan keputusan kepada metode akuntansi yang diizinkan
manajer. Perencanaan kontrak yang oleh standar. Manajemen banyak
tepat bertujuan untuk menyelaraskan memanfaatkan standar pelaporan
kepentingan manajer dan pemilik keuangan dengan cara menerapkan
dalam hal konflik dan kepentingan, standar yang dipercepat
hal ini merupakan inti dari teori pengadobsiannya. Selain itu standar
keagenan. juga dijadikan sebagai alat untuk
melaporkan kondisi perusahaan.
Manajemen Laba Fleksibilitas yang terdapat dalam
standar akuntansi pada akhirnya
Manajemen laba didefinisikan menyebabkan tindakan tersebut sah
sebagai upaya manajer perusahaan dengan sendirinya.
untuk mengintervensi atau
mempengaruhi informasi-informasi Kepemilikan Manajerial
dalam laporan keuangan dengan
tujuan untuk mengelabui Menurut Oktadella (2011)
stakeholders yang ingin mengetahui Kepemilikan manajerial
kinerja dan kondisi perusahaan didefinisikan sebagai persentase
(Sulistyanto, 2008:47). Menurut saham yang dimiliki oleh manajemen
Healy dan Wahlen (1998) yang secara aktif ikut dalam
manajemen laba muncul ketika pengambilan keputusan perusahaan
manajer menggunakan keputusan yang meliputi komisaris, direksi, dan
tertentu dalam pelaporan keuangan karyawan. Adanya kepemilikan
untuk menyesatkan stakeholders manajerial, manajemen tidak hanya
yang ingin mengetahui kinerja berfungsi sebagai pengelola
ekonomi yang diperoleh perusahaan perusahaan namun juga sebagai
atau untuk mempengaruhi hasil pemegang saham.
kontraktual yang menggunakan Kepemilikan manajemen
angka-angka akuntansi yang terhadap saham perusahaan
dilaporkan. dipandang dapat menyelaraskan
Manajer melakukan potensi perbedaan kepentingan
manajemen laba dengan memilih antara pemegang saham luar dengan
metoda atau kebijakan akuntansi manajemen (Jensen dan Meckling,
terlebih dahulu untuk menaikkan 1976). Dari sudut pandang teori
laba atau menurunkan laba. Manajer akuntansi, manajemen laba sangat
dapat menaikkan laba dengan ditentukan oleh motivasi manajer
menggeser laba periode yang akan perusahaan. Motivasi yang berbeda
datang ke periode sekarang dan akan menghasilkan besaran
manajer dapat menurunkan laba manajemen laba yang berbeda,
dengan menggeser laba periode seperti antara manajer yang juga
sekarang ke periode berikutnya. sekaligus sebagai pemegang saham
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3
dan manajer yang tidak sebagai keputusan semakin banyak dan
pemegang saham. Dengan kata lain, memperkecil kemungkinan
presentase tertentu terhadap terjadinya asimetri informasi yang
kepemilikan saham oleh pihak bisa menyebabkan terjadinya praktik
manajemen cenderung manajemen laba pada perusahaan.
mempengaruhi tindakan manajemen
laba. Leverage

Kepemilikan Institusional Leverage adalah perbandingan


antara total kewajiban dengan total
Kepemilikan institusional aktiva perusahaan. Semakin tinggi
adalah kepemilikan saham nilai leverage maka risiko yang akan
perusahaan yang dimiliki oleh dihadapi investor akan semakin
institusi atau lembaga seperti tinggi dan para investor akan
perusahaan asuransi, bank, meminta keuntungan yang semakin
perusahaan investasi dan besar. Menurut Ma’ruf, sumber yang
kepemilikan institusi lain (Tarjo, berasal dari hutang akan
2008). Kepemilikan institusional meningkatkan risiko perusahaan.
memiliki kemampuan untuk Oleh karena itu, semakin banyak
mengendalikan pihak manajemen menggunakan hutang maka leverage
melalui proses monitoring secara perusahaan akan besar dan semakin
efektif sehingga dapat mengurangi besar pula risiko yang dihadapi
manajemen laba. Persentase saham perusahaan.
tertentu yang dimiliki oleh institusi
dapat mempengaruhi proses Profitabilitas
penyusunan laporan keuangan yang
tidak menutup kemungkinan terdapat Profitabilitas merupakan suatu
akrualisasi sesuai kepentingan pihak indikator kinerja yang dilakukan
manajemen (Boediono, 2005). manajemen dalam mengelola
kekayaan perusahaan yang
Ukuran Perusahaan ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan (Sudarmadji dan Sularto,
Ukuran perusahaan adalah 2007). Profitabilitas merupakan
suatu skala dimana dapat ukuran yang dijadikan oleh para
diklarifikasikan besar kecil investor untuk menilai sehat atau
perusahaan menurut beberapa cara tidaknya suatu perusahaan dan juga
antara lain total aktiva, nilai per dapat mempengaruhi dalam
saham, dll (Fransisca, 2012). pengambilan keputusan investasi
Perusahaan yang besar lebih kedepannya. Tingkat profitabilitas
diperhatikan oleh masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa
sehingga mereka akan lebih berhati- kinerja perusahaan baik dan
hati dalam melakukan pelaporan pengawasan berjalan dengan baik.
keuangan, sehingga berdampak
perusahaan tersebut melaporkan Pertumbuhan Penjualan
kondisinya lebih akurat. Semakin
besar ukuran perusahaan, biasanya Pertumbuhan penjualan
informasi yang tersedia untuk merupakan tingkat stabilitas jumlah
investor dalam pengambilan penjualan yang dilakukan oleh
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4
perusahaan untuk setiap periode mengawasi tindakan-tindakan
tahun buku (Savitri, 2014). manajemen dan mendorong kinerja
Pertumbuhan penjualan yang lebih baik.
memperlihatkan seberapa besar Penelitian oleh Midiastuty dan
peningkatan penjualan yang terjadi Machfoedz (2003) menemukan
pada perusahaan setiap tahunnya. bahwa adanya kepemilikan
Pertumbuhan penjualan yang institusional yang tinggi membatasi
dimiliki perusahaan dapat manajer untuk melakukan
memotivasi manajer dalam pengelolaan laba (earnings
memperoleh laba. management).
H2:Kepemilikan institusional
Pengaruh Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap
Terhadap Manajemen Laba manajemen laba.
Kepemilikan manajerial yaitu
kepemilikan saham suatu perusahaan Pengaruh Ukuran Perusahaan
oleh pihak manajemen. Dari sudut terhadap Manajemen Laba
pandang teori akuntansi, manajemen Ukuran perusahaan dapat
laba sangat ditentukan oleh motivasi didefinisikan sebagai upaya penilaian
manajer perusahaan. Motivasi yang besar atau kecilnya sebuah
berbeda akan menghasilkan besaran perusahaan. Ukuran perusahaan akan
manajemen laba yang berbeda, sangat penting bagi investor dan
seperti antara manajer yang juga kreditor karena akan berhubungan
sekaligus sebagai pemegang saham dengan resiko investasi yang
dan manajer yang tidak sebagai dilakukan. Semakin besar ukuran
pemegang saham. perusahaan, biasanya informasi yang
Dalam kepemilikan saham tersedia untuk investor dalam
yang rendah, maka insentif terhadap pengambilan keputusan yang
kemungkinan terjadinya perilaku berhubungan dengan investasi dalam
oportunistik manajer akan meningkat perusahaan tersebut semakin banyak.
(Shleifer dan Vishny, 1986). Penelitian yang dilakukan oleh
H1:Kepemilikan manajerial Jao dan Pagulung (2011) yang
berpengaruh negatif terhadap menyatakan bahwa terdapat
manajemen laba. pengaruh negatif ukuran perusahaan
terhadap nilai discretionary accrual.
Pengaruh Kepemilikan H3:Ukuran perusahaan berpengaruh
Institusional Terhadap negatif terhadap manajemen
Manajemen Laba laba.
Kepemilikan institusional yaitu
kepemilikan saham perusahaan oleh Pengaruh Leverage Terhadap
pihak luar perusahaan yang Manajemen Laba
berbentuk institusi, yang diharapkan Leverage merupakan rasio
dapat mengurangi tindakan antara total kewajiban dengan total
manajemen perusahaan yang aset. Semakin besar rasio leverage,
menyimpang. Investor institusional berarti semakin tinggi nilai utang
dengan kepemilikan saham dalam perusahaan. Suad Husnan (2002:319)
jumlah besar akan mempunyai menyebutkan bahwa leverage yang
dorongan yang cukup kuat untuk tinggi disebabkan oleh kesalahan
mengumpulkan informasi, manajemen dalam mengelola
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5
keuangan perusahaan atau penerapan berpengaruh signifikan terhadap
strategi yang kurang tepat dari pihak manajemen laba.
manajemen.
Penelitian Widyastuti (2009) H6: Pertumbuhan penjualan
menyatakan bahwa leverage yang berpengaruh positif terhadap
tinggi mendorong manajemen manajemen laba.
perusahaan untuk melakukan
pengelolaan laba. METODE PENELITIAN
H4: Leverage berpengaruh positif
terhadap manajemen laba. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan manufaktur
Pengaruh Profitabilitas Terhadap yang terdaftar di Bursa Efek
Manajemen Laba Indonesia selama periode penelitian
Profitabilitas menunjukkan yaitu dari tahun 2010-2013 sebanyak
kemampuan manajemen dalam 137 perusahaan. Penentuan sampel
menghasilkan laba dengan menggunakan metode purposive
memanfaatkan aset yang digunakan sampling yaitu sampel atas dasar
dalam kegiatan operasi. Dalam kesesuaian karakteristik sampel
Bonus Plan Hypothesis menyatakan dengan kriteria pemilihan sampel
bahwa apabila pada tahun tertentu yang telah ditentukan. Berdasarkan
kinerja sesungguhnya berada di kriteria tersebut dipilih 31
bawah syarat untuk memperoleh perusahaan yang dijadikan sampel.
bonus, maka manajer akan Jenis data penelitian ini adalah
melakukan manajemen laba agar data sekunder. Data sekunder terdiri
labanya dapat mencapai tingkat dari laporan keuangan perusahaan
minimal untuk memperleh bonus. manufaktur yang mempublikasikan
Pernyataan ini didukung oleh laporan keuangan perusahaannya
penelitian Widyastuti (2009) yang pada Pusat Referensi Pasar Modal
menyatakan semakin besar tingkat Bursa Efek Indonesia dan situs resmi
profitabilitas maka semakin besar BEI yaituwww.idx.co.id. Adapun
terjadinya manajemen laba. teknik pengumpulan data dalam
H5: Profitabilitas berpengaruh penelitian ini adalah dokumentasi.
positif terhadap manajemen Manajemen laba dalam
laba. penelitian ini diukur dengan proxy
discretionary accruals (DA) yang
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan menggunakan model Modified Jones
Terhadap Manajemen Laba (Jones Modifikasi). Adapun langkah-
Pertumbuhan penjualan langkah dalam menghitung
menunjukkan peningkatan penjualan discretionary accruals adalah
dari tahun ke tahunnya. Manajer sebagai berikut:
akan melakukan manajemen laba 1. Menghitung total accrual (ACC),
agar laba perusahaan namapak lebih caranya adalah dengan
rendah dari pada laba yang mengurangkan laba bersih dalam
sesungguhnya diperoleh (Sulistyanto, satu tahun dengan arus kas dari
2008). operasi dalam periode yang sama.
Hasil penelitian Gu dkk Persamaan rumusnya sebagai
(2005) menyatakan growth berikut:

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6


ACC= NOI – CFFO Kepemilikan institusional
Dimana : adalah kepemilikan saham
perusahaan oleh pihak luar
ACC : Total Accrual perusahaan yang berbentuk institusi,
NOI : Net Operating Income yang diharapkan dapat mengurangi
CFFO : Cash Flow From Operating tindakan manajemen perusahaan
yang menyimpang. Kepemilikan
2.Menghitung nilai non discretionary institusional diukur dengan skala
accrual (NDA) dengan rumus: rasio melalui jumlah saham yang
NDA = (1/TAt-1) + ((Revenue – dimiliki oleh investor institusional
Receivable)/TAt-1) + dibandingkan dengan total saham
(Aktiva Tetap/ TAt-1) perusahaan (Guna dan Herawaty,
Dimana : 2010).
NDA :Non Discretionary Kepemilikan institusional
Accrual
Revenue :Total Pendapatan =jumlah kepemilikan saham institusional×100%
Jumlah saham yang beredar
Operasi
Receivable : Total Piutang Usaha
Ukuran perusahaan adalah
Aktiva Tetap : Total Aktiva Tetap
suatu skala dimana dapat
Tat-1 : Total Aset Periode
diklasifikasikan besar dan kecilnya
Sebelumnya
perusahaan. Ukuran perusahaan
3. Menghitung discretionary accrual dalam penelitian ini diukur dengan
(DA), caranya adalah dengan menggunakan hasil logaritma natural
mengurangkan total accrual yang dari kapitalisasi pasar (market
sudah dibagi dengan total asset capitalization).
periode sebelumnya dengan non
Lnkap = jumlah saham beredar akhir
discretionary accrual.
tahun × harga saham akhir
DA = (ACC/ TAt-1) – NDA tahun

Dimana: Leverage adalah perbandingan


DA :Discretionary Accrual antara total kewajiban dengan total
ACC :Total Accrual aktiva perusahaan. Persamaan yang
NDA : Non Discretionary Accrual digunakan untuk menghitung
leverage adalah sebagai berikut
Kepemilikan manajerial adalah (Horne dan Wachowicz, 2009:209) :
kepemilikan saham suatu perusahaan
oleh pihak manajemen. Indikator Leverage = Total hutang
yang digunakan untuk mengukur Total Aset
kepemilikan manajerial adalah
persentase jumlah saham yang Profitabilitas menunjukkan
dimiliki pihak manajemen dari kemampuan manajemen dalam
seluruh modal perusahaan yang menghasilkan laba dengan
dimiliki. memanfaatkan aset yang digunakan
dalam kegiatan operasi. Profitabilitas
Kepemilikan manajerial
=jumlah kepemilikan saham manajerial ×100%
dalam penelitian ini diukur dengan
Jumlah saham yang beredar skala rasio Return on Assets (ROA).
Pengukuran ROA adalah

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7


perbandingan antara laba bersih HASIL DAN PEMBAHASAN
setelah pajak terhadap total aset,
yang dirumuskan sebagai berikut Analisis Statistik Deskriptif
(Horne dan Wachowicz, 2009:224):
ROA = Laba setelah pajak Hasil statistik deskriptif dalam
Total aset penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1.
Pertumbuhan penjualan Tabel 1
merupakan tingkat stabilitas jumlah Statistik Deskriptif
penjualan yang dilakukan oleh Std. N
perusahaan untuk setiap periode Mean Deviation
tahun buku (Savitri, 2014).
Pengukuran pertumbuhan penjualan Kepemilikan Manajerial 6.2287 8.70842 113
pada penelitian ini dihitung dengan
Kepemilikan 68.1075 17.93422 113
membandingkan penjualan pada
Institusional
tahun t setelah dikurangi dengan
penjualan pada periode sebelumnya Ukuran Perusahaan 26.1173 2.54541 113
dibagi dengan penjualan pada tahun
sebelumnya. Pertumbuhan penjualan Leverage .4284 .17791 113
dihitung dengan rumus sebagai
berikut (Sartono, 2008): Profitabilitas .0763 .05287 113

Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan .1614 .41143 113

= Penjualan th sekarang – Penjualan th sebelumnya Discretionary Accruals -1.4881 .59144 113


Penjualan th sebelumnya
Valid N (listwise)

Untuk menguji hipotesis Sumber: Data Sekunder, diolahMaret 2015


digunakan model regresi linier
berganda yang menggunakan Uji Asumsi Klasik
program komputer Statistical
Product and Service for windows Uji Normalitas Data
version 17.0 (SPSS versi 17). Pada penelitian ini, pengujian
Persamaan regresi dalam normalitas data dapat dilihat dari
penelitian ini adalah: grafik normal probability plot.
DA = α + β1Manj+ β2Ins + β3SIZE+
β4LEV + β5ROA +β6PP + e Gambar 1
Keterangan : Grafik Normal P-P Plot
α = konstanta
β = koefisien regresi
DA = discretionary accruals
Manj = kepemilikan manajerial
Inst = kepemilikan institusional
SIZE = ukuran perusahaan
LEV = leverage
ROA = profitabilitas
PP =pertumbuhan penjualan Sumber: Data Sekunder, diolah Maret 2015

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


Berdasarkan Gambar 1, terlihat variabel bebas, begitu juga dengan
data dalam penelitian ini nilai tolerance > 0,10. Dengan
menunjukkan bahwa grafik tidak demikian dapat disimpulkan bahwa
memenuhi asumsi normalitas. Ini tidak ada terdapat multikolinearitas
dibuktikan dengan data yang antara variabel bebas dalam model
menyebar jauh dari garis diagonal. regresi.
Tabel 2
Gambar 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Grafik Normal P-P Plot
Collinearity
Statistics
Toleranc
Model e VIF
1 Kepemilikan .638 1.568
Manajerial
Kepemilikan .661 1.513
Institusional
Ukuran .924 1.083
Perusahaan
Leverage .661 1.513
Profitabilitas .696 1.438

Sumber: Data Sekunder,, diolahMaret 2015 Pertumbuhan .984 1.016


Penjualan

Setelah dilakukan pembuangan Sumber: Data Sekunder,, diolah Maret 2015


a. Dependent Variable: Discretionary Accruals
data yang outlier. Dari Gambar 2
dapat dilihat bahwa data tersebar di
sekitar garis diagonal. Dapat Uji Heterokedastisitas
disimpulkan bahwa persyaratan uji Uji heteroskedastisitas
normalitas dapat terpenuhi untuk bertujuan untuk menguji apakah
pengujian statistik berupa Uji T dan dalam model regresi terjadi
Uji dapat dilakukan dalam ketidaksamaan variance dari residual
penelitian ini untuk menguji antara satu pengamatan dengan
hipotesis. lainnya.
Gambar 3
Uji Multikolinearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas
penelitian. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Ada tidaknya
korelasi antar variabel tersebut dapat
dideteksi dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF).
Dari Tabel 2, dapat dilihat
bahwa nilai VIF < 10 untuk semua Sumber: Data Sekunder,, diolahMaret 2015

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9


Dari gambar Scatterplot diatas parsial. Hasil analisis regresi dapat
terlihat bahwa data tidak membentuk dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
pola tertentu dan menyebar secara
acak diatas dan dibawah titik 0 pada Tabel 4
sumbu Y. Dapat diartikan bahwa Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
model regresi bebas dari
Unstandardized Standardized
heterokedastisitas. Coefficients Coefficients
Std.
Uji Autokorelasi Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.136 .618 -1.836 .069
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam suatu Kepemilikan -.019 .007 -.280 -2.694 .008
Manajerial
model regresi linier ada korelasi
antar anggota sampel yang diurutkan Kepemilikan -.010 .003 -.291 -2.846 .005
Institusional
berdasarkan waktu. Penyimpangan
asumsi ini biasanya muncul pada Ukuran .035 .020 .149 1.721 .088
observasi yang menggunakan time Perusahaan
series. Untuk mendiaknosis adanya Leverage -.900 .340 -.271 -2.647 .009
autokorelasi dalam suatu model Profitabilitas -.072 1.115 -.006 -.065 .948
regresi dilakukan melalui pengujian
terhadap nilai Durbin-Watson. Pertumbuhan
-.575 .120 -.400 -4.771 .000
Penjualan

Sumber: Data Sekunder,, diolah Maret 2015


Tabel 3 a. Dependent Variable: Discretionary Accruals
Hasil Uji Autokorelasi
R Std. Error Hasil persamaan regresi dapat
Mod Squar Adjusted of the Durbin-
el R e R Square Estimate Watson
ditentukan sebagai berikut:
1 .517a .268 .226 .52029 1.946 DA = - 1,136 - 0,019 Manj - 0,010 Ins + 0,035 SIZE -
0,900 LEV - 0,072 ROA - 0,575 PP + e
Sumber: Data Sekunder,, diolah Maret 2015
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan,
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Ukuran Hasil Uji Hipotesis
Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Manajerial
b. Dependent Variable: Discretionary Accruals Dengan tingkat keyakinan 95%
dan dengan pengujian dua arah (two
DariTabel 3 diketahui nilai tail test), tingkat signifikansi
dhitung (Durbin Watson) terletak ditetapkan sebesar 5%, dengan
antara dU dan 4-dU = 1,806 < 1,946 degree of fredom (df) = n - k.
< 2,194, dapat disimpulkan bahwa Dengan membandingkan nilai t hitung
tidak terdapat autokorelasi dalam dengan tTabel atau melihat p value
model regresi. masing-masing variabel dilakukan
untuktujuan pengujian hipotesis
ANALISIS REGRESI secara parsial (uji t).
BERGANDA Apabila nilai thitung> tTabel atau
p value < α maka Ha diterima dan Ho
Analisis regresi linier berganda ditolak, dengan kata lain variabel
digunakan untuk menguji hipotesis independen secara individual
tentang pengaruh variabel memiliki pengaruh yang signifikan
independen secara simultan maupun terhadap variabel dependen.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10
Sebaliknya, apabila t hitung < tTabel atau manajemen laba. Hal ini berarti
p value > α maka Ha ditolak dan Ho hipotesis 2 diterima.
diterima, dengan kata lain variabel Kepemilikan institusional pada
independen secara individual tidak perusahaan-perusahaan yang
memiliki pengaruh yang signifikan dijadikan sampel tinggi. Hal tersebut
terhadap variabel dependen. menggambarkan bahwa adanya
kepemilikan institusional yang tinggi
Pengaruh Kepemilikan Manajerial dapat memonitor kinerja manajer
Terhadap Manajemen Laba dalam mengelola perusahaan
Dari Tabel 4 diketahui bahwa sehingga dapat membatasi tindakan
nilai t = -2.694 pada p <0.05 manajemen dalam melakukan
artinyaterdapat pengaruh antara aktivitas manajemen laba
kepemilikan manajerial terhadap pemeriksaannya.
manajemen laba. Hal ini berarti Penelitian ini konsisten dengan
hipotesis 1 diterima. penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh
dengan teori bahwa semakin besar Widyastuti (2009) menunjukkan
persentase kepemilikan manajemen bahwa kepemilikan institusional
pada perusahaan akan dapat berpengaruh negatif signifikan
menyatukan kepentingan antara terhadap manajamen laba.
pemegang saham luar dengan
manajer, sehingga kinerja Pengaruh Ukuran Perusahaan
perusahaan akan semakin bagus Terhadap Manajemen Laba
(Jensen, 1986). Peningkatan Dari Tabel 4 diketahui bahwa
kepemilikan saham oleh manajer nilai t = 1.721 pada p > 0.05 artinya
dalam perusahaan akan mampu tidak terdapat pengaruh antara
untuk menciptakan kinerja ukuran perusahaan terhadap
perusahaan secara optimal dan maanjemen laba. Hal ini berarti
memotivasi manajer dalam bertindak hipotesis 3 ditolak.
agar lebih berhati-hati, karena Menurut Nayiroh (2013) bahwa
mereka ikut menanggung ukuran perusahaan yang diukur
konsekuensi dari setiap tindakan dengan logaritma natural nilai pasar
yang dilakukannya. ekuitas perusahaan akhir tahun
Penelitian ini konsisten dengan belum mampu mendeteksi adanya
penelitian yang dilakukan oleh pengaruh terhadap praktik
Mahariana dan Ramantha (2014) manajemen laba yang dilakukan oleh
yang menyatakan bahwa perusahaan.
kepemilikan manajerial berpengaruh Penelitian ini konsisten dengan
secara signifikan negatif terhadap penelitian yang dilakukan oleh Dwi
manajemen laba. Astika Sari (2014) bahwa ukuran
perusahaan tidak memberikan
Pengaruh Kepemilikan pengaruh terhadap manajemen laba.
Institusional Terhadap
Manajemen Laba Pengaruh Leverage Terhadap
Dari Tabel 4 diketahui bahwa Manajemen Laba
nilai t = -2.846 pada p < 0.05 artinya Dari Tabel 4 diketahui bahwa
terdapat pengaruh antara nilai t = -2.647 pada p < 0.05
kepemilikan institusional terhadap artinyaterdapat pengaruh antara
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11
leverage terhadap manajemen dimata pemegang saham melalui
laba.Hal ini berarti hipotesis 4 tingkat profitabilitas yang tinggi.
diterima. Hasil penelitian ini konsisten
Leverage berpengaruh positif dengan penelitian Raudhatul Husni
terhadap manajemen laba, artinya (2012) yang menunjukan hasil
semakin tinggi nilai pendanaan asset bahwa tidak terdapat pengaruh
perusahaan dari pihak ketiga atau profitabilitas terhadap manajemen
kreditur akan mengakibatkan laba.
semakin tingginya peluang dewan
direksi untuk melakukan manajemen Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
laba. Karena ketika perusahaan Terhadap Manajemen Laba
memiliki tingkat leverage yang Dari Tabel 4 diketahui bahwa
tinggi, maka perusahaan tidak lagi nilai t = -4.771 pada p < 0.05 artinya
menggunakan pinjaman sebagai terdapat pengaruh antara
sumber dananya karena peningkatan pertumbuhan penjualan terhadap
jumlah pinjaman akan meningkatkan manajemen laba. Hal ini berarti
resiko kebangkrutan perusahaan, hipotesis 6 diterima.
sehingga perusahaan akan lebih Tingkat pertumbuhan penjualan
tertarik untuk meningkatkan merupakan ukuran sampai sejauh
pendanaan ekuitasnya. mana laba per saham dari suatu
Hasil penelitian ini konsisten perusahaan dapat ditingkatkan oleh
dengan penelitian yang dilakukan leverage (Weston dan Copeland,
oleh Tarjo (2008) yang 2008). Jika penjualan dan laba setiap
menunjukkan hasil bahwa leverage tahun meningkat, maka pembiayaan
berpengaruh positif signifikan dengan utang dengan beban tetap
terhadap manajemen laba. tertentu akan meningkatkan
pendapatan pemilik saham. Sehingga
manajer terdorong untuk melakukan
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
manajemen laba seiring dengan
Manajemen Laba
semakin tingginya pertumbuhan
Dari Tabel 4 diketahui bahwa
penjualan suatu perusahaan.
nilai t = -0.065 pada p > 0.05 artinya
Penelitian ini konsisten dengan
tidak terdapat pengaruh antara
penelitian yang dilakukan oleh
profitabilitas terhadap manajemen
penelitian yang dilakukan oleh Gu
laba. Hal ini berarti hipotesis 5
dkk (2005) yang menunjukan hasil
ditolak.
bahwa pertumbuhan penjualan
Penolakan terhadap hipotesis
berpengaruh positif terhadap
ini karena nilai rata-rata profitabilitas
manajemen laba.
yang rendah sehingga tidak cukup
kuat untuk mempengaruhi
manajemen laba secara signifikan. Hasil Koefisien Determinasi
Hasil penelitian ini tidak mendukung
Uji koefisien determinasi
teori agensi, dimana manajer yang
digunakan untuk mengukur seberapa
bertindak sebagai agen harus
jauh kemampuan model dalam
mempertanggung jawabkan
menerangkan variasi variabel
kinerjanya, manajer termotivasi
independen terhadap variabel
untuk melakukan manajemen laba
dependen. Hasil dari koefisien
agar kinerja mereka terlihat baik

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


determinasi dapat dilihat pada Tabel Berdasarkan Tabel 6 diketahui
5: bahwa model persamaan ini
Tabel 5 memiliki tingkat signifikansi, yaitu
Koefisien Determinasi 0.000 lebih kecil dibandingkan taraf
Model Summaryb signifikansi α (0,05), maka dapat
Mod R Adjusted Std. Error of Durbin- disimpulkan bahwa variabel
el R Square R Square the Estimate Watson
independen yaitu kepemilikan
1 .517a .268 .226 .52029 1.946
manajerial, kepemilikan
Sumber: Data Sekunder,, diolah Maret 2015
institusional, ukuran perusahaan,
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, leverage, profitabilitas, dan
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Manajerial
pertumbuhan penjualan secara
b. Dependent Variable: Discretionary Accruals simultan dapat berpengaruh terhadap
variabel dependen yaitu manajemen
Dari Tabel 5 dapat diketahui laba.
bahwa Adjusted R Square (R2)
adalah 0.268 (26.8%), jadi sebesar SIMPULAN
26.8% varian pada manajemen laba
yang dapat dijelaskan oleh Penelitian ini bertujuan untuk
kepemilikan manajerial, kepemilikan mengetahui pengaruh kepemilikan
institusional, ukuran perusahaan, manajerial, kepemilikan
leverage, profitabilitas, dan institusional, ukuran perusahaan,
pertumbuhan penjualan. Sebesar leverage, profitabilitas, dan
73.2% dipengaruhi oleh variabel lain pertumbuhan penjualan terhadap
yang tidak dimasukkan dalam model manajemen laba pada perusahaan
regresi ini. manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Hasil penelitian ini
Hasil Uji F membuktikan bahwa secara parsial
kepemilikan manajerial, kepemilikan
Uji pengaruh simultan institusional, leverage, dan
digunakan untuk mengetahui apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh
variabel independen secara bersama- terhadap manajemen laba.
sama atau simultan mempengaruhi Sedangkan ukuran perusahaan, dan
variabel dependen. Hasil uji F dalam profitabilitas secara parsial tidak
penelitian dapat dilihat pada Tabel 6: berpengaruh terhadap manajemen
Tabel 6 laba.
Hasil Uji Simultan (uji F) Hasil pengujian secara simultan
ANOVAb menyatakan bahwa variabel
Sum of Mean independen secara bersama-sama
Model Squares Df Square F Sig. berpengaruh signifikan terhadap
1 Regression 10.483 6 1.747 6.454 .000a variabel dependen. Maka dapat
disimpulkan bahwa model penelitian
Residual 28.695 106 .271 ini layak digunakan untuk melihat
hubungan antara variabel independen
Total 39.178 112
dan variabel dependen.
Sumber: Data Sekunder,, diolah Maret 2015
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Saran
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Manajerial
Saran-saran yang dapat
b. Dependent Variable: Discretionary Accruals diberikan oleh peneliti bagi
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13
kesempurnaan penelitian selanjutnya Jao, Robert dan Gagaring Pagalung.
yaitu : 1). Penelitian selanjutnya 2011. “Corporate Governance,
disarankan untuk melakukan Ukuran Perusahaan dan Leverage
penelitian dengan menggunakan terhadap Manajemen Laba
periode penelitian yang lebih lama. Perusahaan Manufaktur
2). Dalam penelitian selanjutnya Indonesia”. Universitas
diharapkan menambahkan variabel- Hasanuddin.
variabel lain yang mungkin
mempengaruhi manajemen laba. 3). Jensen, Michael C. dan William H.
Menambah populasi perusahaan Meckling. 1976. “ Theory of the
yang akan dijadikan sampel Firm: Managerial Behavior,
penelitian tidak hanya perusahaan Agency Cost and Ownership.
manufaktur saja tetapi juga industri
lainnya. Structure”. Journal of financial
Economics. PP 305-360.
DAFTAR PUSTAKA
Midiastuty, Pratana Puspa dan
Boediono, Gideon S.B. (2005). Mas’ud Mahfoedz. 2003.
“Kualitas Laba: Studi Pengaruh “Analisis Hubungan Mekanisme
MekanismeCorporate Corporate Governance dan
Governance dan Dampak Indikasi Manajemen
Manajemen Laba dengan Laba”,Simposium Nasional
Menggunakan Analisis Jalur”. Akuntansi VI, IAI, 2003.
Simposium Nasional Akuntansi
VIII. Nayiroh, Siti. 2013.“Analisis Faktor–
Faktor yang Mempengaruhi
Gu, Zhaoyang, Lee, C. J., Rosett, Praktik Manajemen Laba”.
J.G. 2005. “What Determines the Universitas Diponegoro.
Variability of Accounting
Accruals?” Review of Salno dan Baridwan. “Analisis
Quantitative Finance and Perataan Laba (income
Accounting, 24: 313 – 314. smoothing) : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi dan Kaitannya
Guna, Welvin I dan Arleen dengan Kinerja Saham
Herawaty. 2010. Pengaruh Perusahaan Go Publik di
Mekanisme Good Corporate Indonesia”. Jurnal Riset
Governance, Independensi Akuntansi Indonesia, Volume 3,
Auditor, Kualitas Auditor dan No. 1, Januari, 2000.
Faktor Lainnya terhadap
Manajemen Laba. Jurnal Bisnis Sari, Dwi Astika. 2014. “Pengaruh
dan Akuntansi. STIE Trisakti. Good Corporate Governance
terhadap Manajemen Laba,”
Healy, Paul M. dan James. M. Uswantoro University Journal Of
Wahen. 1999. “A Review of the Accounting, Hal 1-17.
Earnings Management Literature
and Its Implications for Standard Sartono, Agus. 2008. Manajemen
Setting”. Accounting Horizon, Keuangan Teori dan Aplikasi,
No 13. PP 365-383. BPFE, Yogyakarta.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14
Savitri, Enni. 2014. “Analisis
Pengaruh Leverage dan Siklus
Hidup terhadap Manajemen Laba
Pada Perusahaan Real Estate dan
Property yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Universitas
Riau.

Schipper, K. 1989. Earnings


Management. Accounting
Horizons 3: 91-106.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen


Laba : Teori dan Model Empiris.
Jakarta: PT.Grasindo.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi


Kepemilikan Institusional dan
Leverage terhadap Manajemen
Laba, Nilai Pemegang Saham
serta Cost of Equity Capital.
Simposium Nasional Akuntansi
XI Makasar.

Weston, J.F dan Copeland. 2008.


Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan.Jakarta : Erlangga.

Widyastuti, Tri. 2009. “Pengaruh


Struktur Kepemilikan dan
Kinerja Keuangan Terhadap
Manajemen Laba: Studi Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI”.
Jurnal Maksi Vol.9 No.1 Januari
2009:30-41.

www.idx.co.id

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15

Anda mungkin juga menyukai