PENDAHULUAN
yang ingin mengambil sebuah keputusan bisnis salah satunya adalah dengan
laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur dalam kinerja suatu
Unsur yang sering menjadi perhatian pihak diluar korporasi dalam laporan
akrual karena dianggap lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi
perusahaan dari pada informasi yang dihasilkan dari aspek penerimaan dan
1
akuntansi akrual juga memiliki kelemahan. Penggunaan dasar akrual dapat
terhadap angka laba yang dikenal dengan praktik manajemen laba (earnings
management).
obtaining some private gain, opposed to say, merely faciliting the neutral
akuntansi yang berterima umum. Jika terdapat suatu kondisi dimana pihak
ini tentu berdampak buruk bagi pengguna laporan keuangan, dimana dapat
pengambilan keputusan.
2
Menurut Hanum (2009) Sampai saat ini manajemen laba merupakan area
bahwa manajemen laba merupakan hal yang fleksibel untuk melindungi diri
akrual yang berasal dari manajemen laba yang dilakukan oleh manajer.
3
dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Principal tidak
Spread. Dimana asimetri informasi dilihat dari selisih harga saat ask dengan
harga bid saham perusahaan atau selisih harga jual dan harga beli saham
(2008:46).
income masa kini atau tahun berjalan mereka. Manajer perusahaan dengan
rencana bonus akan berusaha mengatur laba yang dilaporkannya agar dapat
4
Melihat beberapa kasus manajemen laba yang terjadi hingga saat ini,
dapat dilihat bahwa praktik manajemen laba tidak hanya terjadi pada
perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar dan perusahaan
sahamnya.
tahun 2013-2017. Manajemen laba yang akan digunakan pada penelitian ini
manajemen laba telah dilakukan dengan variabel yang sangat variatif dan
5
asimetri informasi berpengaruh positif pada praktik manajemen laba dan
Muliati (2011) yaitu dilihat dari perusahaan yang akan diteliti, dimana
penelitian ini.
laba?
laba?
laba?
6
1.3 Tujuan penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Bagi Investor
2. Bagi Akademisi
sebagai acuan dan pedoman bagi peneliti di masa yang akan datang
7
penelitian dan meningkatkan perkembangan terhadap teori-teori yang
3. Bagi Regulator
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
pengujian hipotesis.
8
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut tidak lepas dari teori keagenan (agency theory). Jensen dan
telah disepakti.
laba merupakan pengaruh dari koflik yang terjadi antara agent dan
10
Eisenhardt (1989) dalam Ujiyanto dan Bambang (2007)
perusahaan dapat mencapai target serta laba yang tinggi dalam jangka
keterbatasan informasi.
(earnings management).
11
Asimetri informasi dapat diukur dengan menggunakan Relative
saat ask dengan harga bid saham perusahaan atau selisih harga jual
dan harga beli saham perusahaan dalam trader atau bisa disebut juga
suatu saham atau sekuritas lain di pasar modal, biasanya investor akan
Harga yang di berikan saat kita akan membeli (transaksi long atau
buy) di satu pair mata uang disebut dengan bid. Sedangkan ask adalah
sebaliknya, yaitu harga yang diberikan saat kita akan bertransaksi jual
Dealer atau market makers memiliki pola pikir yang terbatas terhadap
12
tersebut. Kerugian yang dihadapi dealer berdasar dari biaya yang
13
kesiapannya mempertemukan pesanan pembelian dan penjualan,
14
earnings management), dimana manajemen laba memberikan suatu
1. Definisi sempit
2. Defenisi luas
unit tersebut.
15
Scott (2009) mandefinisikan manajemen laba sebagai berikut:
earnings”
sebenarnya”
16
meningkatkan utilitasnya demi mendapatkan kompensasi serta
sesungguhnya.
a. Taking a bath
Pola ini terjadi ketika adanya tekanan organisasi atau pada saat
b. Income Minimization
17
memiliki tingkat probabilitas yang tinggi sehingga jika laba
c. Income Maximization
besar.
d. Income Smoothing
stabil.
18
b. The debt covenant hypotesis
eksternal.
d. Taxation Motivations
e. Pergantian CEO
19
Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar, hal
perusahaan.
kategori, yaitu:
20
menghasilkan jumlah laba yang diharapkan. Dengan demikian,
besar.
21
perbedaan pertama tersebut diharapkan nol, yang berarti tidak
ukurannon-discreationary accruals.
accruals.
22
pemegang saham, kreditur, pemerintah, masyarakat. Pihak eksternal
internal perusahaan.
(principal).
berikut :
example) will know something about the assets being traded the
asymmetry”
23
Pernyataan tersebut menjelasksn bahwa, asimetri informasi
prinsipal.
1. Adverse selection
2. Moral hazard
24
dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham
yang melanggar kontrak yang secara etika dan norma tidak layak
25
Menurut Ningsaptiti (2010) Dalam kontrak bonus dikenal dua
dan cap (tingkat laba tertinggi). Jika laba berada di bawah bogey,
maka tidak akan ada bonus yang diperoleh manajer sebaliknya jika
laba berada di atas cap, maka manajer juga tidak akan mendapat
hanya akan menaikkan laba jika laba bersih berada diantara bogey dan
cap.
kecil menurut berbagai cara, diantaranya yaitu total aktiva, nilai pasar
26
perusahaan kecil, hal tersebut mencerminkan perusahaan relatif stabil
umum.
Pandangan pertama menurut Halim, dkk (2005) dalam Muliati (2011) dan
27
Sunaryo (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki
negatif terhadap manajemen laba. Begitupun juga hasil yang sama diperoleh
Salah satu variabel dari penelitian sebelumnya (Wijaya & Yulius, 2014)
tidak sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Puji dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Healy et.al (2001) yang menilai
28
tentang information asymmetry, corporate disclosure, and the capital
adanya dampak dari teori keagenan (agency theory) yang terjadi pada
29
pada suatu perusahaan tinggi, maka pemegang saham atau stakeholder
tidak memiliki sumber daya yang cukup atas informasi yang relevan
keuntungan pribadi.
30
Perusahaan yang besar relatif stabil dam mampu menghasilkan kinerja
kepentingan publik.
menurut Halim, dkk (2005) dalam Muliati (2011) dan Sunaryo (2010)
manajemen laba.
31
Gambar 1
Kerangka Teoritis
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
33
terdaftar di BEI selama periode 2013-2017. Data yang dipergunakan dalam
penelitian ini yaitu data yang telah disediakan oleh pihak ketiga dan tidak
berasal dari sumber langsung. Data tersebut data yang diperoleh melalui
(ICMD).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sehingga
2013-2017.
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Dimana,
α : Nilai konstanta
β : Koefisien regresi
34
X2 : Ukuran perusahaan (firm size)
management).
model yang paling baik dalam mendeteksi manajemen laba dan dapat
35
Selanjutnya, menghitung nilai akrual yang diestimasi dengan
sebagai berikut:
Dimana,
tahun t
periode tahun t
periode tahun t
36
∆Recit : piutang usaha perusahaan i pada tahun t dikurangi
periode tahun t
Dimana,
pada periode t
pada periode t
37
diberi nilai 1 dan perusahaan yang tidak memberikan kompensasi
sebagai berikut:
38
(Ghozali, 2011). Menurut Santoso (2012), dasar pengambilan
sebagai berikut:
berdistribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas
heterokedastisitas
3. Uji Multikolinearitas
39
multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
> 0,10 atau nilai VIF < 10, maka tidak ada multikolinieritas antar
4. Uji Autokorelasi
40
c. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan kata
kesesuaian dan ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan
dengan mengkuadratkannya.
Kriteria:
3.7.3 Uji T
41
42
43