Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan keuangan untuk perusahaan yang disiapkan oleh
sektor keuangan tertentu. Laporan ini berisi data pendapatan dan biaya yang ditanggung
perusahaan. Laporan ini dibuat untuk menjelaskan posisi keuangan suatu perusahaan setiap saat.
Oleh karena itu, sebagian besar laporan dibuat pada akhir tahun atau pada akhir tahun, sesuai
dengan kebijakan perusahaan.

Laporan keuangan ini memberikan gambaran kepada atasan tentang posisi keuangan perusahaan
saat ini. Untuk dapat menggunakan laporan tersebut sebagai dasar untuk menilai langkah politik
selanjutnya. Berdasarkan definisi di atas, laporan ini adalah laporan keuangan lengkap yang
dihasilkan oleh personel keuangan atau akuntansi dan kemudian digunakan sebagai sarana untuk
menilai kebijakan tingkat tinggi selama periode waktu tertentu.

Informasi laba sering menjadi tujuan rekayasa dengan tindakan manajemen oportunistik untuk
memaksimalkan kepuasan. Tindakan mementingkan diri sendiri (oportunistik) dilakukan dengan
memilih prinsip akuntansi tertentu, dan keuntungan dapat diatur, ditambah atau dikurangi sesuai
keinginan mereka. Perilaku manajemen dalam mengelola pendapatan sesuai dengan yang
diinginkan dikenal dengan manajemen pendapatan (Tahrir dan Restie, 2010).

Dikenal sebagai Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang
berorientasi pada komunitas dan bisnis. Menurut Malhun (2001) dalam Sueb, jika suatu
perusahaan tidak memperhatikan faktor-faktor di sekitarnya sebagai satu kesatuan yang saling
mendukung, dapat mengakhiri eksistensi perusahaan itu sendiri. Pelaksanaan tanggung jawab
sosial sendiri dipublikasikan melalui pengungkapan sosial dalam laporan tahunan (Yap dan
Widyaningdyah, 2009).

Kami telah menemukan bahwa mekanisme tata kelola perusahaan yang baik terkait erat dengan
kinerja keuangan atau kualitas laba yang dilaporkan perusahaan. (Murhadi, 2009). Penerapan tata
kelola perusahaan didasarkan pada teori keagenan. Fenomena Agency Theoretical (Jensen dan
Meckling, 1976) menunjukkan bahwa perbedaan kepentingan antara pihak internal dan
eksternal dapat menyebabkan penyalahgunaan laporan keuangan tahunan. Ini karena kami
menggunakan laporan keuangan internal kami untuk menunjukkan bahwa kinerja terlihat bagus
untuk mencegah investor berinvestasi di perusahaan, bahkan jika perusahaan tidak dalam kondisi
yang baik. Pentingnya laporan keuangan tahunan bagi pihak luar sebagai tujuan dari laporan
keuangan tahunan adalah untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya pada saat itu
sehingga keadaan perusahaan dimasa yang akan datang dapat diprediksi.

Mengatasi hal ini membutuhkan mekanisme tata kelola yang efektif untuk pengawasan dan
operasi bisnis. Sejumlah penelitian saat ini tersedia tentang efektivitas mekanisme tata kelola
perusahaan dan dampaknya terhadap manajemen pendapatan. Hasil yang diungkapkan juga
berbeda. Ujiyantho dan Pramuka (2007), yang melakukan survei di Indonesia, menemukan
bahwa keberadaan komite independen mempengaruhi manajemen pendapatan, dan keberadaan
komite independen di dewan direksi mengurangi langkah-langkah manajemen pendapatan. Xie
dkk. (2003) Sebuah survei di Amerika Serikat menemukan bahwa manajemen pendapatan cukup
langka untuk perusahaan yang dijalankan oleh anggota komite dengan latar belakang keuangan.
Conger dkk. (1998) Sebuah survei dilakukan di Amerika Serikat dan menemukan bahwa
semakin sering dewan, semakin efektif dewan. Dewan yang bertemu secara aktif cenderung
berbuat lebih banyak untuk kepentingan terbaik pemegang saham (Vafeas, 1999) dan untuk
memantau integritas laporan keuangan.

Manajemen laba artinya keberadaan komisaris independen pada dewan komisaris akan
mengurangi tindakan manajemen laba. Sementara Xie et al. (2003) melakukan penelitian di
Amerika Serikat menemukan bahwa manajemen laba cenderung jarang terjadi pada perusahaan-
perusahaan yang dijalankan oleh dewan komisaris yang memiliki latar belakang keuangan.
Conger et al. (1998) melakukan penelitian di Amerika Serikat, menyatakan semakin sering
diadakannya pertemuan dewan, maka akan meningkatkan efektivitas dewan. Dewan yang aktif
mengadakan pertemuan lebih cenderung untuk melakukan tugasnya sesuai dengan kepentingan
pemegang saham (Vafeas, 1999) dan lebih berupaya dalam memantau integritas laporan
keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi


pengelolaan hasil adalah tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, latar belakang
pendidikan komite, dan frekuensi rapat komite. Untuk menemukan bukti yang mendukung
pernyataan tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah hubungan antara tanggung jawab perusahaan dengan manajemen laba?

b. Apakah mekanisme tata kelola sudah efektif untuk pengawasan dan operasi bisnis dalam
peningkatan penjualan?

1.3 Tujuan Penerapan Macro Excel


Dalam Ms. Excel terdapat fitur untuk menyimpan aktivitas yang kita lakukan yaitu tools ->
macro -> record new macro. Record new macro ini berfungsi untuk merekam aktivitas yang kita
lakukan dan mengubahnya menjadi baris-baris program. Macro sendiri merupakan deretan
fungsi dan perintah program yang disimpan dalam menu Visual Basic.

Macro ini dapat digunakan oleh pengguna untuk membuat perintah menggunakan bahasa Visual
Basic for Application (VBA). Fungsi macro ini dalam Excel dikenal sebagai User Defined
Function (UDF).

Macro berguna untuk menghemat waktu dalam penulisan pekerjaan yang banyak dan berulang
hanya dengan sekali klik.

https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/

http://scholar.unand.ac.id/22766/2/BAB%20I%20WATERMARK.pdf

Anda mungkin juga menyukai