Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Makalah
Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Administrasi Keuangan
yang diampu oleh Della Ayu Zonna Lia, S.AB., M.AB

Oleh:
1. Irma Hidayatul Ulfah (180412620046)
2. Krista Mala Oktaviani (180412620096)
3. Maria Yorozi Andini F. (180412620021)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang
pesat sehingga menimbulkan banyaknya usaha-usaha baru muncul dan menjadikan
persaingan di dunia usaha menjadi lebih ketat. Manajemen dituntut menjalankan dan
mengelola perusahaan dengan profesional agar perusahaaan dapat bekerja dengan lebih
efektif dan efisien, salah satunya dengan menyajikan laporan keuangan dengan tepat.
Laporan keuangan merupakan komponen yang digunakan sebagai alat
pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan yang menggambarkan besarnya laba
yang diterima perusahaan tersebut dan sebagai dasar penetapan kebijakan-kebijakan yang
akan diambil untuk masa yang akan datang, yang juga akan mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan
dengan cara membandingkan laporan keuangan selama dua periode atau lebih sehingga
dapat dilakukan analisis secara mendalam mengenai apakah perusahaan tersebut
meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan
diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Salah satu
teknik analisis laporan keuangan yang paling sering digunakan oleh perusahaan adalah
analisis rasio.
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan
membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan
resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Analisis rasio
keuangan memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan dengan cepat, karena penyajian rasio-rasio keuangan
akan menunjukan kondisi sehat tidaknya suatu perusahaan. Analisis rasio
menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi, sehingga dapat menilai
dan efesiensi perusahaan. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah
kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis
laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis akan menjelaskan lebih dalam mengenai
Analisis Rasio Keuangan untuk menambah pengetahuan dalam menyusun Laporan
Keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan ?
2. Apa yang dimaksud dengan rasio keuangan ?
3. Bagaimana prosedur dan jenis analisis laporan keuangan ?
4. Bagaimana pembanding antar rasio keuangan ?
5. Bagaimana keterbatasan rasio keuangan ?
6. Bagaimana hubungan antar berbagai rasio keuangan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis laporan keuangan
2. Untuk mengetahui pengertian dari rasio keuangan
3. Untuk mengetahui prosedur dan jenis analisis laporan keuangan
4. Untuk mengetahui pembanding antar rasio keuangan
5. Untuk mengetahui keterbatasan rasio keuangan
6. Untuk mengetahui hubungan antar berbagai rasio keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Laporan Keuangan


Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan
keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi
atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis
laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan
menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada
dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan
perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan
merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan
mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu
perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya
terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat
dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan
rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan
akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.
Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut
akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan
dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.

2.2 Pengertian Analisis Rasio Keuangan


Menurut James, Rasio Keuangan (Financial Ratio) merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan
perusahaan yang bersangkutan. (Kasmir, 2011). Analisa Rasio keuangan (Financial Ratio
Analysis) merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio adalah analisis yang
dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan
sehingga dapat mengungkapkan hubungan yang penting antar perkiraan laporan dan
dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Analisis
rasio keuangan merupakan suatu proses untuk menilai kemampuan perusahaan di dalam
melakukan operasionalnya yang berkesinambungan. Penilaian tersebut dilakukan dengan
menganalisa laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) selama dua tahun, guna
menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan prospeknya di masa yang
akan datang.
Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama
pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analis kredit, dan analis saham.
Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,
mengendalikan, dan, meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan.
2. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analisis peringkat obligasi, yang
menganalisis rasio-rasio untuk mengidentifikasi kemampuan debitur dalam
membayar utang-utangnya.
3. Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan
perusahaan.
Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, seorang
analisis dapat mempelajari komposisi perubahan yang terjadi dan menentukan apakah
terdapat kenaikan atau penurunan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan selama
waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan sutau perusahaan
terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat
membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan atau tidak. Selain itu hasil dari
analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat
memberikan beberapa informasi yang terkait tentang kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki oleh perusahaan, seperti seberapa besar asset perusahaan yang dapat dijadikan
sebagai penjamin terhadap hutang-hutangnya dan seberapa besar kemampuan perusahaan
di dalam membayar hutang-hutangnya.

2.3 Prosedur Dan Jenis Analisis Laporan Keuangan


A. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Adapun langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh dalam menganalisis
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahan
Memahami latar belakang data keuangan perusahan yang dianalisis mencakup
pemahaman tentang bidang usaha yang diterjunioleh perusahan dan kebijakan
akuntansi yang dianut dan diterapakan oleh perusahan tersebut.memahami latar
belakang data keuangan perusahan yang akan dianalisis merupakan langkah yang
perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan perusahan tersebut.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahan
Selain latar belakang data keuangan,kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh
terhadap perusahan perlu juga untuk dipahami.kondisi-kondisi yang perlu
dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecendrungan) industri dimana
perusahan beroperasi,perubahan teknologi,perubahan selera konsumen,perubahan
faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapat perkapita,tingkat bunga,tingkat
inflasi dan pajak
3. Mempelajari dan me-review laporan keuangan
Sebelum semua teknik analisis laporan keuangan dilakukan diaplikasikan,perlu
dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan dari
langkah ini adalah untuk memastikan laporan keuangan telah cukup jelas
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku.
4. Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahan dan me-review laporan keuangan,maka
dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil analisis terdebut
(bila perlu disertai rekomendasi).
B. Jenis-Jenis Analisis Laporan Keuangan
Ada 2 jenis analisis laporan keuangan yang paling umum digunakan, yaitu analisis
horizontal & vertikal, dan analisis rasio.

1. Analisis Horizontal & VertikalAnalisis horizontal terdiri dari perbandingan data


keuangan tahun terakhir dengan data keuangan di tahun-tahun lainnya. Jenis analisis
laporan keuangan ini juga dikenal sebagai analisis trend, dan sering dinyatakan dalam
istilah moneter atau mata uang dan persentase. Perbandingan jumlah mata uang akan
memberikan analis wawasan tentang aspek-aspek yang mungkin berkontribusi secara
signifikan terhadap profitabilitas atau posisi keuangan suatu bisnis atau perusahaan.
Sedangkan analisis vertikal merupakan analisis laporan yang dilakukan dengan cara
membandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun di dalam laporan
keuangan tunggal. Analisis vertikal ini dapat diterapkan pada akun untung dan rugi
dengan merepresentasikan tajuk standar sebagai persentase dari total omset tahunan.
Hal ini akan memudahkan untuk mendapatkan informasi  jika pembagian biaya,
pengeluaran, serta laba yang berbeda. Selain itu juga memungkinkan untuk
membandingkan tahun-tahun berikutnya dan untuk mengidentifikasi tren tertentu.

2. Analisis Rasio, dapat digunakan untuk mewakili hubungan antara berbagai angka
pada neraca, laba dan rugi atau catatan akuntansi lainnya yang dibuat oleh akuntan.
Pada analisis laporan berdasarkan rasio, dapat dibandingkan antara 2 kuantitas.  Rasio
selalu mewakili satu angka yang berkaitan dengan angka yang lainnya. Contoh rasio
yang paling umum digunakan diantaranya adalah rasio profitabilitas, rasio likuiditas,
rasio efisiensi, dan rasio solvabilitas.

2.4 Pembanding Rasio Keuangan


Semakin banyak tujuan analisis maka semakin banyak pula rasio keuangan
pembanding.berikut ini adalah jenis-jenis rasio pembanding yang dibutuhkan dalam
melakukan analisis keuangan.

1. Rasio keuangan dari beerapa periode,misalnya rasio keuangan untuk tahun 2014
dibandingkan dengan rasio keuangan tahun sebelumnya.rasio ini didasrkan pada
catatan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahan ditahun-tahun yang telah
lampau.

2. Rasio keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai pedoman pencapaian


tujuan,sasaran,dan strategi perusahan (goal rati).rasio keuangan ini merupakan rasio
keuangan target(standar internal) yang di terapkan manjemen.

3. Rasio keuangan standar industri yang digunakan dalam industri yang sama,misalnya
tingkat kecukupan modal(capital adequacy ratio) yang disyaratkan dalam industri
perbankan.rasio keuangan standar industri inidapat diperoleh dari lembaga yang
memang berwenang untuk mengeluarkannya,misalnya untuk perbankan dapat
diperoleh dari bank indonesia(BI).

4. Rasio keuangan perusahan pesaing ,yang dapat diperoleh dari publikasi laporan
keuangan pesaing.

2.5 Keterbatasan Rasio Keuangan

Rasio Keuangan memang memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak bagi
perusahaan, tetapi tidak menjamin penuh kondisi dan posisi keuangan sebenarnya.
Maksudnya, kondisi sesungguhnya belum tentu terjadi seperti hasil perhitungan yang telah
dibuat. Sebagai alat analisis keuangan, rasio juga memiliki keterbatasan atau kelemahan.
Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan pada analisis rasio
keuangan.

1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis


apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.

2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya


perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.

3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara
penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.

Sedangkan, Menurut Kamaludin dan Rini Indriani (2011, h50), kekurangan dari
informasi analisa rasio ini adalah sebagai berikut :
1. Rasio keuangan didasarkan pada informasi akuntansi yang dihasilkan melalui prinsip-
prinsip akuntansi yang dianut perusahaan, sedangkan data tersebut dapat ditafsir dengan
berbagai macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi.

2. Rasio keuangan dapat mencerminkan suatu kondisi yang luar biasa dimasa lampau,
sebagai contoh penjualan meningkat 200%. Apabila tidak diselidiki lebih lanjut dengan
data pendukung, maka hasilnya bias karena bisa saja penjualan meningkat bukan
disebabkan unit terjualnya yang meningkat tetapi harga barang tersebut sudah naik
200% sehingga menimbulkan penarikan kesimpulan yang salah.

3. Sulit untuk ditemukan ukuran rasio standar yang memberikan arti tidak kabur sebagai
dasar perbandingan.

2.6 Hubungan Antar Berbagai Rasio

Hubungan ini bisa merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu
dengan yang lain atau hubungan dalam komponen dalam satu laporan keuangan.
Hubungan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung rasio keuangannya.
Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu:

1. Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri

2. Hubungan antar rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri

Misalnya hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri


bersifat positif. Semakin besar rentabilitas ekonomi, akan berakibat besar pula
rentabilitas modal sendiri. Tentu saja dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah
seperti bunga dan pajak. Kemudian dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas
ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna modal asing
cukup berpengaruh. Misalnya semakin tinggi rentabilitas ekonomi (bunga tetap),
pengguna modal asing yang lebih besar akan berpengaruh terhadap rentabilitas modal
sendiri. Atau dapat pula dikatakan bahwa bertambahnya pengguna modal asing yang
lebih besar akan mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, demikian pula sebaliknya.
Berbeda dengan hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri
yang selalu bersifat positif, Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal
sendiri. Hubungan kedua rasio ini dapat bersifat positif dan bersifat negatif atau bahkan
tidak berpengaruh sama sekali. Dalam praktiknya rentabilitas modal sendiri, selain
dipengaruhi rentabilitas ekonomi, juga di penagruhi rasio utang. Pengaruh positif
memiliki arti semakin besar rasio utang, besar pula rasio modal sendiri. Dengan catatan
kalau rentabilitas ekonomi (8%) lebih besar dari tingkat bunga (7%). Pengaruh
negatifnya adalah kalau rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga, rasio utang
bertambah besar dan rasio modal sendiri menjadi kecil.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan
agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan
perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta
kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga dijadikan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Analisa Rasio
keuangan (Financial Ratio Analysis) merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis
rasio adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada
pada laporan keuangan sehingga dapat mengungkapkan hubungan yang penting antar
perkiraan laporan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan.
Adapun langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh dalam menganalisis
keuangan adalah memahami latar belakang data keuangan perusahan, memahami kondisi-
kondisi yang berpengaruh pada perusahan, mempelajari dan me-review laporan keuangan,
serta menganalisis laporan keuangan. Ada 2 jenis analisis laporan keuangan yang paling
umum digunakan, yaitu analisis horizontal & vertikal, dan analisis rasio. Sedangkan
Pembanding antar rasio keuangan meliputi: rasio keuangan dari beerapa periode, rasio
keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai pedoman pencapaian tujuan, rasio
keuangan standar industri yang digunakan dalam industri yang sama, dan rasio keuangan
perusahan pesaing yang dapat diperoleh dari publikasi laporan keuangan pesaing.
Sebagai alat analisis keuangan, rasio juga memiliki keterbatasan atau kelemahan,
yaitu: kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan bergerak di
beberapa bidang usaha, perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda, rasio disusun dari data akuntansi dan dipengaruhi oleh cara penafsiran yang
berbeda, serta informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil
manipulasi. Ada 2 macam hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu: hubungan antara
rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri dan hubungan antar rasio utang
dengan rentabilitas modal sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Herry. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CPAS (Center of Academic
Publishing Service).
Fadhilanalisis. 2011. Analisis Laporan Keuangan. (Internet). Tersedia di:
http://fadhilanalisis.blogspot.com/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html
My Sunset. 2016. Rasio Keuangan. (Internet). Tersedia di:
http://mysunsetland.blogspot.com/2016/10/rasio-keuangan.html
Ima Andriyani. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Bisnis Sriwijaya. 13(3): 344-358.
Silvi Junita. 2013. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Analisa Rasio
Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
STIE MDP. 10(2): 1-10.
Veronika Nugraheni Sri Lestari. 2006. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, Di Bursa Efek Surabaya (BES) Periode
1998-2002. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Dr. Soetomo. 7(2): 50-59.
Denny Erica. 2018. Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT
Kino Indonesia Tbk. Jurnal Ecodemica. 2(1): 12-20.

Anda mungkin juga menyukai