Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEUANGAN 1

“ANALISIS KEUANGAN”

OLEH
KELOMPOK 2:
1. Ari Mulsatika B1C122009
2. Asti B1C122010
3. Asyila Dwiputri Deswina Darwis B1C122011
4. Bahar B1C122012
5. Dwi Mulyani B1C122013
6. Edoarjo B1C122014
7. Fadlan Hidayat B1C122015
8. Fahrezi Sesy Olhayan B1C122016

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang dengan karunia-NYA sehingga
saya diberikan kemudahan dalam membuat dan menyelesaikan makalah ‘Analisis Keuangan'.
Maksud pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen pada mata
Manajemen Keuangan 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kepada Bapak Prof. Dr. H. Ishak Awaluddin, SE, M.Si, Ak,
CA, Asean CPA, ACPA, CTA, CPA selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini tentu masih ada kekurangan, sehingga
saya membutuhkan saran, kritik dan masukan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………II
DAFTAR ISI………………………………………………………………….III

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………1


1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah...………………………………………………………1
1.3 Tujuan.……………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….2


2.1 Pengertian Rasio Keuangan……………………………………………. .2
2.2 Manfaat Analisis Rasio Keuangan ………………………………………2
2.3 Jenis Rasio Keuangan ……………………………………………………3
2.4 Perhitungan Rasio Keuangan……………………………………………4
2.5 Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentasbilitas………………………………4
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Rentasbilitas (Earning Power) …………6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………….8


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….8

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Analisis keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan. Latar belakang makalah analisis keuangan adalah untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya analisis keuangan dalam mengambil keputusan bisnis
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena
inginmengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan
suatu perusahaan.Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan
beberapa hal :1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis2. Memahami konsep-konsep
dan prinsip-prinsip yang mendasari laporankeuangan dan rasio-rasio keuangan
yang diturunkan dari laporan keuangantersebut.3. Memahami kondisi perekonomian
dan kondisi bisnis lain pada umumnya yangberkaitan dengan perusahaan dan
mempengaruhi usaha perusahaan.Sebelum melakukan analisis seorang analis harus
memahami ketiga langkahdiatas,baru kemudian melakukan analisis dengan
menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian Rasio Keuangan?
2. Apa saja manfaat Analisis Rasio Keuangan?
3. Apa saja jenis Rasio Keuangan?
4. Bagaiman acara perhitungan Rasio Keuangan?
5. Apa pengertian Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas?
6. Apa saja faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas (Earning Power)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Rasio Keuangan
2. Untuk mengetahui Manfaat Analisis Rasio Keuangan
3. Untuk mengetahui Jenis Rasio Keuangan
4. Untuk mengetahui Perhitungan Rasio Keuangan
5. Untuk mengetahui Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentasbilitas
6. Untuk mengetahui Yang Mempengaruhi Rentabilitas (Earning Power)

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan dalam artian relatif maupun absolut
untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari
suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menunjukkan pola hubungan atau
perimbangan antara rekening atau pos tertentu dengan rekening atau pos lainnya di dalam
laporan keuangan.Analisis ini lebih menggambarkan posisi keuangan terutama apabila angka
rasio yang diperhitungkan kemudian diperbandingkan dengan angka rasio pembanding yang
digunaklan sebagai standar.
Analisis Rasio Keuangan adalah Future oriented atau berorientasi dengan masa depan,
artinya bahwa dengan analisa rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk meramalkan
keadaan keuangan serta hasil usaha di masa yang akan dating.
Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan
analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah
pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat
diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan
yang sesuai dengan keinginan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga dipakai dan
dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan, misalnya
kondisi kinerja perusahaan selama 12 tahun untuk kemudian diprediksi selama 10 sampai
dengan 12 tahun kedepan sama seperti 12 tahun yang lalu.
2.2 Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Manfaat dari analisis rasio keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau
kelemahan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan membandingkan angka rasio
keuangan dengan standar yang ditetapkan maka akan diperoleh manfaat lain yaitu dapat
diketahui apakah dalam aspek keuangan tertentu perusahaan berada di atas standar di bawah
standar. Apabila perusahaan berada di bawah standar, maka manajemen akan mencari
faktorfaktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan untuk dapat
menaikkan rasio perusahaannya kembali.
Menurut Kasmir ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya
analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis
laporan keuangan adalah:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

2
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.
2.3 Jenis Rasio Keuangan
 Jenis rasio menurut tujuan penggunaan
rasio yang bersangkutan menurut Prastowo dikelompokan menjadi:
1. Rasio likuiditas atau liquidity ratios adalah rasio-rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang
jangka pendeknya.
2. Rasio leverage atau leverage ratios adalah rasio-rasio yang digunakan
untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan
hutang.
3. Rasio aktivitas atau activity ratios adalah rasio-rasio yang mengukur
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya.
4. Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan
5. Rasio penilaian atau valuation ratios adalah rasio-rasio untuk mengukur
kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi
biaya modalnya.
 Menurut Rahardjo rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan
menjadi lima kelompok, yaitu:
a) Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
b) Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
c) Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas
penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan.
d) Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang
menunjukka tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding

3
penjualan atau aktiva.
e) Rasio Investasi (investment ratios), yang menunjukkan rasio investasi
dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi
2.4 Perhitungan Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah rasio atau ukuran yang dihitung dari akun-akun atau
komponen-komponen di laporan keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan, untuk melakukan perbandingan kinerja perusahaan antar periode waktu, juga
membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Rasio keuangan
dibagi menjadi:
1. Rasio profitabilitas = rasio yang mengukur kemampuan aset dan kendali biaya
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan/laba.
2. Rasio likuiditas = rasio untuk mengukur kemampuan likuiditas perusahaan untuk
melunasi utang/kewajiban jangka pendek.
3. Rasio aktivitas = rasio untuk mengukur efektivitas pada aktivitas/operasional
perusahaan.
4. Rasio solvabilitas = rasio untuk mengukur penggunaan utang oleh perusahaan.
5. Rasio pasar = rasio terkait dengan kepemilikan investor atas saham perusahaan.
2.5 Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas
a. Rasio Likuiditas
Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka
pendek.
Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio
sebagai berikut.
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan
aktiva lancar yang tersedia. Lukman Syamsuddin mengatakan bahwa tidak ada suatu
ketentuan mutlak berapa tingkat current ratio yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan karena biaya tingkat current ratio ini juga sangat
tergantung pada jenis usaha dari masing-masing perusahaan.
Aktiva Lancar
Current ratio = ---------------------------- x 100%
Hutang Lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) Rasio cepat merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

Aktiva Lancar −Persediaan


Quick Ratio = -------------------------------------- x 100%
Hutang Lancar

4
b. Rasio Solvabilitas
Menurut Fred Weston, rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panajang apabila
perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yang digunakan adalah:
1. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio) Rasio ini mengukur
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumusnya dibawah ini
Total hutang
Debt to Assets Ratio = ----------------------- x 100%
Modal Aktiva
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio) Rasio ini menunjukkan
hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang
diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang disediakan
kreditor dengan pemilik perusahaan.

Total hutang
Debt to Equity Ratio = -------------------------- x 100%
Modal Sendiri
c. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. Pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih
penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran
bahwa perusahaan atau koperasi telah dapat bekerja dengan efisien.
1. Rentabilitas Ekonomi Menurut Riyanto (2001:36)”rentabilitas ekonomi adalah
perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang
dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase”.
Sedangkan Munawir (2001:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah
perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan (modal asing
dan modal sendiri).

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover

5
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan
laba tersebut dilain pihak (Riyanto, 2000:44). Munawir (2001:33) menyatakan bahwa
“rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara laba yang tersedia untuk
pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukan oleh pemilik
perusahaan tersebut”.

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas (Earning Power)


Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dari investasi yang dilakukan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rentabilitas
suatu perusahaan, antara lain:
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan
modal minimum yang ditetapkan oleh regulator. Semakin tinggi CAR, semakin besar
kemampuan bank untuk menanggung risiko dan semakin besar kemungkinan bank
untuk menghasilkan keuntungan.
2. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR adalah rasio yang mengukur seberapa besar pinjaman yang diberikan oleh bank
dibandingkan dengan jumlah simpanan yang diterima. Semakin tinggi LDR, semakin
besar kemungkinan bank menghasilkan keuntungan, tetapi juga semakin besar risiko
yang dihadapi.
3. Efisiensi Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio yang mengukur seberapa efisien bank dalam mengelola biaya
operasionalnya. Semakin rendah BOPO, semakin efisien bank dalam mengelola biaya
operasionalnya dan semakin besar kemungkinan bank untuk menghasilkan
keuntungan.
4. Volume Penjualan
Volume Penjualan merupakan faktor yang mempengaruhi rentabilitas pada
perusahaan non-keuangan. Semakin besar volume penjualan, semakin besar
kemungkinan perusahaan menghasilkan keuntungan.
5. Efisiensi penggunaan biaya
Efisiensi penggunaan biaya merupakan faktor yang mempengaruhi rentabilitas pada
perusahaan non-keuangan. Semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya,
semakin besar kemungkinan perusahaan menghasilkan keuntungan.
6. Profit margin

6
Profit margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan
perusahaan dibandingkan dengan total pendapatan. Semakin besar margin
keuntungan, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan.
7. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar hutang yang dimiliki
oleh perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya. Semakin rendah Debt to Equity
Ratio, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
8. Total Asset Turnover
Total Asset Turnover adalah rasio yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam
menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi Total Asset
Turnover, semakin efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya dan semakin besar
kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi rentabilitas tersebut, setiap perusahaan
dapat menentukan faktor mana yang paling penting dan perlu diperhatikan dalam upaya
meningkatkan rentabilitasnya.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan dalam artian relatif maupun absolut
untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari
suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menunjukkan pola hubungan atau
perimbangan antara rekening atau pos tertentu dengan rekening atau pos lainnya di dalam
laporan keuangan.
Manfaat dari analisis rasio keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau
kelemahan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya.
Rasio keuangan adalah rasio atau ukuran yang dihitung dari akun-akun atau komponen-
komponen di laporan keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan, untuk melakukan perbandingan kinerja perusahaan antar periode waktu

8
DAFTAR PUSTAKA

Liana, Denny dan Sutrisno. 2014. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial
Disterss Perusahaan Manufaktur. Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis Vol 1 NO. 2

Anda mungkin juga menyukai