Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RATIO ANALISIS KEUANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Hardi SE, MM.

Oleh :

Muhammad Raihan Caesarea Hisbullah (203020)

KELAS A

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIPA MAKASSAR

2022

Page | 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya
kepada kita semua , sehingga kita dapat terus beraktivitas dan berkarya apa yang
telah kita rencanakan dapat berhasil sesuai dengan rencana.

Rasa Bahagia kami yang tak terhingga karena kami telah dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen untuk makalah kami yang berjudul
“Ratio Analisis Keuangan”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 27 November 2022

Muhammad Raihan

Page | 2
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Rasio Keuangan........................................................5


B. Fungsi Analisis Rasio Keuangan..........................................................5
C. Jenis-Jenis Rasio Keuangan.................................................................6
D. Rumus Rasio Keuangan.......................................................................7
E. Metode Analisis Keuangan.................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13

Page | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan
pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas).Rasio merupakan alat ukur yang
digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan
menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan dari suatuperiode ke periode berikutnya.

Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan


digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi
persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang apakah perusahaan tersebut
meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil
untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari rasio keuangan ?
2. Fungsi analisis rasio keuangan ?
3. Jenis-Jenis rasio keuangan ?
4. Rumus rasio keuangan ?
5. Metode analysis keuangan ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari rasio keuangan.
2. Untuk mengetahui fungsi analisi rasio keuangan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis rasio keuangan.
4. Untuk mengetahui rumus rasio keuangan.
5. Untuk mengetahui metode analisis keuangan.

Page | 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari rasio keuangan


Menurut Warsidi dan Bambang (2010), analisis rasio keuangan adalah instrumen
analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi
di masa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian
menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.
Lalu menurut Hery (2018), analisis rasio keuangan adalah salah satu alat yang paling
populer dan banyak digunakan saat ini. Meskipun perhitungan rasio hanyalah merupakan
operasi aritmatika sederhana, namun hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah.
Kemudian menurut Irawati (2006) rasio keuangan adalah teknik analisis di dalam
bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu
periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan
keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.
Jadi secara mudahnya, analisis rasio keuangan adalah cara analisis dengan
menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan
dalam neraca dan laporan laba rugi.

B. Fungsi analisis rasio keuangan


Analisis rasio keuangan tak hanya sekadar untuk menilai risiko dan peluang bagi
perusahaan saja, namun ada sejumlah fungsi lainnya juga. Dijelaskan dalam buku Analisis
Laporan Keuangan oleh Kasmir, berikut fungsi analisis rasio keuangan.
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan oleh perusahaan ke
depannya yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.
4. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan, apakah perlu dilakukan
penyelenggaraan atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
5. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka telah capai sesuai target.

Page | 5
Namun, dibanding teknik lain, analisis rasio keuangan memiliki kelebihan tertentu. Beberapa
di antaranya sebagai berikut:

1. Lebih mudah dibaca dan ditafsirkan


2. Pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan–yang
rinci dan rumit itu
3. Menggambarkan posisi perusahaan di tengah industri terkait
4. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain
5. Lebih sederhana dalam melihat tren perusahaan
6. Lebih cocok jadi dasar memprediksi situasi perusahaan di masa depan

Analisis rasio keuangan, ringkasnya, berguna untuk mengukur efektivitas keputusan yang
telah diambil perusahaan.

Karena berbagai manfaat inilah setiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin agar
rasio mereka sehat. Dengan rasio yang sehat, maka, misalnya, kreditur akan senang hati
meminjamkan dana atau investor memutuskan menambah uang. Reputasi manajemen pun
akan meningkat di mata pemilik modal.

C. Jenis-Jenis rasio keuangan


1. Ratio Likuiditas (Rasio Utang Jangka Pendek)

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Untuk menilai rasio likuiditas perusahaan
bisa menggunakan dua jenis rasio, yakni rasio lancar dan rasio cepat.
Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total
aset lancar yang tersedia.
Sementara rasio cepat atau rasio sangat lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo dengan menggunakan aset sangat lancar, tidak termasuk persediaan barang dagangan
dan aset lancar lainnya.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


memenuhi seluruh kewajibannya. Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan,
ada dua jenis rasio solvabilitas yang bisa digunakan yakni rasio utang terhadap aset dan rasio
utang terhadap modal.

Page | 6
Rasio utang terhadap aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara
total utang dengan total aset. Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh
terhadap pembiayaan aset. Lalu, rasio utang terhadap modal adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar proporsi utang terhadap modal.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Terdapat dua jenis rasio aktivitas
yang bisa digunakan yakni perputaran persediaan dan perputaran modal kerja.
Perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanam dalam persediaan ini dalam satu periode. Sementara itu, perputaran modal kerja
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan modal kerja yang dimiliki
perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

4. Rasio Profabilitas (Rasio Laba)

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba. Ada dua jenis rasio yang bisa digunakan yakni hasil pengembalian
investasi dan hasil pengembalian ekuitas.
Hasil pengembalian investasi atau return on investment (ROI) merupakan rasio yang
menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Sementara hasil
pengembalian ekuitas atau return on equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Rasio Pertumbuhan (Rasio

Rasio pertumbuhan adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usaha.
Rasio pertumbuhan dapat menganalisis pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per
saham, dan dividen per saham.

D. Rumus rasio keuangan

Rasio Hutang Jangka Pendek (Rasio Likuiditas)

Terdapat 3 jenis rasio yang berbeda pada jenis rasio likuiditas ini, yaitu rasio lancar, rasio
cepat, dan rasio kas.

Page | 7
1. Rasio Lancar

Cara menghitung rasio keuangan ini dilakukan dengan membagi Aktiva Lancar dengan
Hutang Lancar. Rumus ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan membayar
kewajiban lancar dalam jangka waktu yang pendek.

Rasio Lancar = (Aktiva Lancar : Hutang Lancar) x 100%

2. Rasio Cepat

Rasio cepat bisa dihitung dengan cara mengurangi Persediaan dari Aktiva Lancar dan
kemudian hasilnya dibagi dengan Hutang Lancar. Rasio ini digunakan untuk melihat apakah
struktur keuangan yang dimiliki perusahaan sehat atau tidak. dengan melakukan analisis
mengenai kemampuan perusahaan membayar total kewajibannya baik jangka pendek maupun
jangka panjang dengan cara yang lebih cepat.

Rasio Cepat = ((Aktiva Lancar - Persediaan) : Hutang Lancar) x 100%

3. Rasio Kas

Cara menghitung rasio keuangan yang satu ini adalah dengan menambahkan Kas dengan
Aktiva yang setara kas kemudian membagi hasilnya dengan Hutang Lancar. Aktiva setara kas
sendiri merupakan jenis aktiva yang paling cepat untuk diuangkan.

Rasio Kas = ((Kas + Aktiva setara kas) : Hutang Lancar) x 100%

Rasio Hutang (Rasio Solvabilitas)

Rasio keuangan ini terbagi ke dalam 2 rumus rasio keuangan, yaitu:

1. Rasio Utang (Debt Ratio)

Cara menghitungnya adalah dengan membagi Total Utang dengan Total Aktiva. Rumus rasio
ini digunakan untuk melihat seberapa besar total Aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang
pembiayaannya menggunakan utang. Semakin rendah nilai persentase yang dihasilkan oleh
rumus ini, maka semakin besar keuangan yang dimiliki perusahaan.

Rasio Utang = (Total Utang : Total Aktiva) x 100%

2. Rasio Hutang dengan pendekatan modal

Rasio ini digunakan dengan cara membagi total utang dan Modal untuk melihat persentase
rasionya. Jumlah hutang sebaiknya tidak melebihi modal, semakin kecil rasio ini dihasilkan
maka semakin baik dan sehat keuangan yang dimiliki perusahaan.

Rasio Utang = (Total Utang : Modal) x 100%

Page | 8
Rasio Laba (Rasio Profitabilitas)

Rasio laba umumnya digunakan untuk melihat efektivitas perusahaan dalam mengelola
keuangan dengan menganalisis kemampuan lama atau profitabilitas.

1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Cara menghitung rasio keuangan ini adalah dengan membagi laba bersih dengan nilai
penjualan. Laba bersih yang diukur sebelumnya telah dikurangi bunga dan pajak dari setiap
pendapatan atau penjualan.

Rumus = (Laba Bersih setelah dipotong pajak : penjualan)

2. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rumus ini digunakan untuk melihat perbandingan antara laba kotor dan penjualan. Semakin
besar hasil rasio yang dihasilkan, maka semakin sehat atau baik keuangan yang dimiliki
perusahaan.

Rumus = (Laba Kotor : Penjualan)

3. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Rumus rasio keuangan ini dilakukan dengan membagi laba sebelum dikenakan bunga dan
pajak dengan penjualan. Hasil perhitungan tersebut menunjukan laba bersih yang didapat
sebelum pajak maupun bunga dari tiap rupiah penjualan.

Rumus = (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan)

4. Return On Assets (ROA)

ROA digunakan untuk melihat dan mengukur besarnya aset atau aktiva yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba dengan cara membagi laba sebelum
pajak dan bunga atau EBIT (Earning Before Interest and Tax) dengan total aset.

Rumus = (Laba sebelum pajak dan bunga : Total Aset)

5. Return On Investment (ROI)

ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atau keuntungan terhadap jumlah investasi yang telah dikeluarkan. Dengan
cara membagi laba yang telah dipotong pajak dengan investasi.

Rumus= (Laba setelah dipotong pajak : Investasi)

Rasio Aktivitas

Page | 9
1. Rasio Perputaran Piutang

Rumus ini dilakukan untuk melihat besarnya Piutang milik perusahan yang tersebar. Semakin
besar perputaran piutang terjadi, maka semakin baik keuangan perusahaan. Piutang
merupakan bagian dari komponen penjualan yang juga dapat digunakan untuk menambah
modal.

Perputaran Piutang = (Penjualan Kredit atau Total Piutang : Rata - Rata Piutang)

2. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Perhitungan rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan perusahaan


menghasilkan penjualan dengan menggunakan Aktiva Tetap. Semakin besar rasio yang
dihasilkan, maka semakin baik keuangan yang dimiliki perusahaan.

Perputaran Aktiva Tetap = (Penjualan : Aktiva Tetap)

3. Rasio Perputaran Persediaan

Rumus rasio keuangan ini berfungsi untuk menganalisis likuiditas perusahaan. Semakin tinggi
rasio yang dihasilkan, maka semakin baik pengelolaan persediaannya.

Perputaran Persediaan= (Harga Pokok Penjualan : Persediaan)

4. Rasio Perputaran Total Aktiva

Cara menghitung rasio keuangan ini adalah dengan membandingkan Penjualan dengan Total
Aktiva Perusahaan. Total Aktiva sendiri terdiri dari Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap.
Semakin besar rasio yang dihasilkan, maka ini menunjukan semakin baik pula optimalisasi
penjualan perusahaan dengan menggunakan keseluruhan Aktiva.

Perputaran Total Aktiva = (Penjualan : Total Aktiva)

E. Metode analisis keuangan


Dijelaskan dalam buku Manajemen Keuangan Perusahaan oleh Sumiati, analisis laporan
keuangan dengan menggunakan alat rasio keuangan dapat dilakukan dengan dua metode,
yakni time series dan cross sectional.

1. Metode Time Series


Metode ini menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu selama beberapa periode.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kecenderungan kinerja selama periode
waktu tersebut.

Page | 10
2. Metode Cross Sectional
Metode ini menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu dalam periode tertentu
lalu dibandingkan dengan rata-rata industrinya. Metode tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui apakah kinerja keuangan sebuah perusahaan sudah di atas atau masih di bawah
rata industrinya.

Page | 11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Warsidi dan Bambang (2010), analisis rasio keuangan adalah instrumen
analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi
di masa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian
menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.
Rasio keuangan juga berfungsi Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam
satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode.

Page | 12
DAFTAR PUSTAKA

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6320859/analisis-rasio-keuangan-perusahaan-fungsi-
jenis-dan-metodenya

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1206715&val=10435&title=RASIO%20KEUANGAN%20UNTUK%20MENILAI
%20KINERJA%20KEUANGAN

https://www.coursehero.com/file/78359802/Makalah-Analisis-Rasio-Keuangandocx/

https://blog.spenmo.com/id/analisis-rasio-keuangan

https://osf.io/gvrm9/download/?format=pdf

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai