Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

“ ANALISIS RASIO“

Dosen Pengampu : Dr. Jufri Darma, SE., M.Si.,Ak.CA

Tuti Sriwedari, SE.,M.Si.,Ak.CA

Disusun Oleh : Kelompok 4

Rolasmaria Siringo-ringo ( 7183142041 )

Cindy Nelly Mariska Sinaga ( 7193342017 )

Essi Arpiana Simatupang ( 7193342020 )

Fauziah Panggabean ( 7193342005 )

May Saroh ( 7193342002 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini untuk memenuhi sa
lah satu tugas mata kuliah Analisis Informasi Keuangan.

Kami menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan tugas ini, baik dari segi penulis
an maupun dari segi materi, karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pemb
aca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari tugas ini.

Mudah –mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat menberikan berupa manfaat ber
upa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi pembaca.

Medan, 20 Februari 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1

1.1 Latar belakang masalah ........................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah ................................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan ..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3

2.1 Pengertian Rasio Keuangan................................................................................................. 3


2.2 Perbandingan Rasio Keuangan ........................................................................................... 3
2.3 Penggunaan Rasio................................................................................................................ 4
2.4 Pembaian Analisis Rasio ......................................................................................................4
2.5 Rasio Likuiditas ...................................................................................................................7
2.6 Rasio Manajeman Aset ......................................................................................................10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 12

3.1 kesimpulan ....................................................................................................................... 12

3.2 penutup .............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang digunakan. Perusahaanyang
mengevaluasi dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data Perbandingansetiap item
dalam laporan keuangan Misalnya, laporan laba rugi, neraca, dan arus kasselama periode
waktu tertentu. Pada akhir periode pelaporan, laporan keuanganperusahaan biasanya disusun
dan neraca, laporan laba rugi, arus kas, Perubahan modaldan laporan dikomunikasikan
kepada manajemen. perusahaan.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan gambaran dan Deskripsiinformasi
tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat menggunakannyasebagai
panduan untuk membuat keputusan bisnis. Analisis data Laporan keuangandisusun dengan
menganalisis masing-masing icantumkan dalam laporan keuangan beruparasio-rasio
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kinerja perusahaan di masa yangakan dating.
Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat, Hal inimembuat persaingan
antar perusahaan semakin kompetitif.
Pesatnya perkembangan yang terjadi telah mendorong dilakukannya studi-studiyang
menghubungkan rasio keuangan, dengan harapan akan dapat ditemukan berbagaikegunaan
objektif rasio keuangan. Beberapa yang telah dilakukan di antaranya adalahyang menguji
kegunaan rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan,memprediksi
keuntungan saham, dan memprediksi perubahan laba.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Rasio Keuangan ?
2. Bagaimana Perbandingan Rasio Keuangan ?
3. Bagaimana Penggunaan Rasio ?
4. Bagaimana Pembagian Analisis Rasio ?
5. Apakah Rasio Likuiditas ?
6. Apakah Rasio Manajeman Aset ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Rasio Keuangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana Perbandingan Rasio Keuangan.
3. Untuk mengetahui bagaimana Penggunaan Rasio.
4. Untuk mengetahui bagaimana Pembagian Analisis Rasio.
5. Untuk mengetahui definisi Rasio Likuiditas.
6. Untuk mengetahui definisi Rasio Manajeman Aset.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai
indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan keuangan
selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan. 

Rasio ini seringkali digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan
– kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan tersebut, terhadap penyelamatan aset perusahaan.
Sehingga tidak salah langkah dalam mengambil keputusan. 

B. Perbandingan Rasio Keuangan

Analisis perbandingan adalah salah satu metode yang digunakan dalam proses analisis
laporan keuangan suatu perusahaan.

Pengertian lainnya menurut Harahap (1997), analisis perbandingan adalah teknik analisis
laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal
dan membandingan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau
data lainnya, baik dalam rupiah maupun dalam unit. Teknik perbandingan tersebut dapat
menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit, dan juga persentase atau
perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.

Objek perbandingannya dapat berupa laporan keuangan dari tahun ke tahun, laporan
keuangan pada perusahaan sejenis, rasio rata-rata industri, dan sebagainya. 

untuk melakukan analisis perbandingan, ada  2 metode yang dapat digunakan, yaitu metode
horizontal dan metode vertikal.

Metode Horizontal

Metode horizontal digunakan untuk membandingkan laporan keuangan beberapa periode dari
satu perusahaan. Hasil analisis metode horizontal bersifat dinamis karena dapat menunjukkan
kecenderungan kenaikan dan penurunan pos-pos dalam laporan keuangan perusahaan selama
beberapa periode. Dengan begitu, dapat terlihat kinerja dan perkembangan perusahaan.

Metode Vertikal

Metode vertikal digunakan untuk membandingkan satu pos dengan pos-pos lainnya pada satu
periode tertentu. Maka, hasil analisis akan bersifat statis karena hanya menunjukkan performa
perusahaan pada satu periode tanpa diketahui perkembangannya.

3
C. Penggunaan Rasio
Analisa rasio keuangan diwujudkan dalam angka serta daftar statistik yang lebih bisa dibaca
serta diterjemahkan. Serta laporan keuangan yang begitu rinci dan rumit diganti menjadi
sederhana serta informatif. Adapun beberapa kegunaan dari adanya rasio keuangan
merupakan hal yang tercipta sebagai berikut ini :
 Perwujudan visualisasi tentang sejarah perusahaan disertai dengan nilai keadaan suatu
perusahaan tersebut.
 Perwujudan visualisasi kepada investor serta kreditor tentang kebaikan dan keburukan
suatu keadaan atau tempat keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
 Mampu menetapkan efisiensi kinerja pada manajer perusahaan dengan dituangkan ke
dalam catatan keuangan serta laporan keuangan.
 Adanya kemungkinan manajer keuangan melakukan prediksi reaksi dari para calon
investor serta kreditor disaat melakukan pencarian guna menambah dana.
 Mampu mewujudkan pembuatan keputasan, adanya pertimbangan serta melakukan
prediksi berdasarkan tren pasar dengan pencapaian perusahaan serta prospek yang akan
terjadi nanti di masa datang.
 Standarisasi ukuran penilaian perusahaan agar memudahkan untuk memahami posisi
perusahaan yang berada di kalangan industri lainnya.
D. Pembagian Analisis Rasio
1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek tepat pada waktunya.
a. Current ratio, adalah rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar.
Rasio ini merupakan alat ukur bagi likuiditas solvabilitas jangka peendek
b. Quick ratio Acid Test Ratio, adalah rasio antara aktiva lancar dikurangi
persediaan dengan utang lancar. Rasio ini mengukur solvabilitas jangka pedek
tetapi tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan merupakan aktiva
lancar yang kurang likuid.
2. Rasio Leverage Rasio leverage yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan utang. Kreditur akan melihat proporsi modal sendiri untuk menentukan margin of
sfety. Tetapi bagi pemilik perusahaan pemenuhab kebutuhan dana dengan menarik akan
memberikan manfaat yaitu, kontrol perusahaan tidak berkurang dan jika perusahaan

4
memperole tingkat keuntungan yang jauh lebih besar dari pada bunga yang harus
dibayarkan kepada kreditur maka pemilik perusahaan akan memperoleh manfaat yang
besar.
a. Debt to total Assets Ratio Debt to total Assets Ratio mengukur persentase total
dana yang dipenuhi atau dibiayaai dengan utang.
b. Time Interest Earned Ratio Time Interest Earned Ratio adalah rasio antara laba
sebelum bunga dan pajak EBIT dengan beban bunga yang mengukur seberapa
besar keuntungan dapat berkurang tanpa mengakibatkan adanya kesulitan
keuangan karena perusahaan tidak mampu membayat bunga.
c. Fixed Charge Coverage Fixed Charge Coverage adalah rasio antara laba sebelum
bunga dan pajak EBIT ditambah pembayaran sewa dengan beban bunga dan
pembayaran sewa. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk pembayaran
beban tetapnya berupa bunga dan sewa
d. Cash Flow Coverage Cash Flow Coverage adalah rasio antara aliran kas masuk
dengan beban tetap setelah ditambah dengan deviden saham preferen dan
pembayaran utang atas dasar sebelum pajak. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban kas. Karena depresiasi merupakan non
cash expenses maka harus ditambah kedalam cash inflow
3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektifitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya.
a. Perputaran Persediaan, adalah rasio antara harga pokok penjualan atau penjualan
dengan rata-rata persediaan yang mengukur efesiensi penggunaan persediaan
b. Rata-rata periode pengumpulan piutang, adalah rasio antara piutang dengan
penjualan perhari. Rasio ini mengukur efesiensi dalam pengumpulan piutang
perusahaan, dengan membandingkan persyaratan penjualan yang telah ditentukan
c. Perputaran aktiva tetap fixed asset turnover adalah rasio antara penjualan dengan
aktiva tetap yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva tetap atau perputaran
aktiva tetap. Rasio yang rendah menunjukan adanya idle capacity penggunaan
aktiva
d. Perputaran total aktiva total asset turnover adalah rasio antara penjualan dengan
total aktiva yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Rasio

5
yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume
yang memadai bagi kapasitas investasinya
4. Rasio Profitabiltas Rasio ini mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang
ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya
dengan penjualan maupun investasi
a. Gross profit margin, adalah rasio antara penjualan dikurangi dengan harga pokok
laba kotor dengan penjualan. Rasio ini mengukur laba kotor yang dihasilkan dari
setiap rupiah penjualan Gross profit yang rendah dari rata- rata industri
menunjukan bahwa harga penjualan perusahaan relatif lebih rendah atau harga
pokok penjualan yang relatif lebih tinggi atau keduanya
b. Net profit margin, adalah rasio antara EAT laba setelah pajak dengan penjualan,
yang mengukur bersih EAT yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Rasio ini
juga dibandingkan dengan rata-rata industri
c. Return on investmen ROI atau return on total. Asset, adalah rasio antara laba
setelah pajak dengan total aktiva. Rasio ini mengukur tingkat keuntungan yang
dihasilkan dari investasi total. Rasio yang lebih renda dapat disebabkan karena net
profit margin yang rendah atau karena perputaran total aktiva yang rendah atau
keduanya
d. Return on net worth Return on Stockholder adalah rasio antara laba setelah pajak
dengan net worth atau modal sendiri yang menunjukan besarnya laba yang tersedia
bagi pemegang saham.
5. Rasio Pertumbuhan Growth Ratio Yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya didalam industri dan dalam
perkembangan ekonomi secara umum
a. Analisis tingkat pertumbuhan ini harus dipisahkan antara pertumbuhan riil dari
pertumbuhan nominal karena faktor inflasi
b. Untuk mencari pertumbuhan selama periode tertentu, dengan membagi periode
terakhir dengan periode pertama kemudian dengan bantuan tabel dapat dicari
persentase pertumbuhan

6
6. Rasio Penilaian Valuation Ratio Yaitu mencerminkan kombinasi pengaruh rasio risiko
dan return ratio. Price earning ratio merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap
keuntungan potensial perusahaan di masa datang

E. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar.  Rasio
ini dapat menjadi alat atau informasi yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan
manajemennya. Rasio liquiditas merupakan indikator performa perusahaan dan situasi
keuangannya. Contoh mudahnya, rasio likuiditas ditunjukkan oleh rasio kas terhadap
kewajiban lancarnya, misalnya pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan listrik,
pelunasan biaya telepon, dan pembayaran iuran PDAM.
Rasio ini tidak hanya penting untuk membuat performa perusahaan terlihat bagus di mata
investor, namun juga dapat digunakan untuk menganalisis tren, membandingkan dengan
perusahaan kompetitor, dan  mengukur kemajuan atau pencapaian target yang telah
ditetapkan
Jenis-jenis Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
1. Rasio Cepat
Rasio cepat disebut juga Quick Ratio atau acid test ratio . Rasio ini digunakan untuk meli
hat likuiditas perusahaan secara cepat dengan membandingkan kewajiban utang jangka p
endeknya dengan aktiva lancar.

Dalam merumuskan rasio cepat, hal-hal yang diperhitungkan antara lain pinjaman jangka
pendek, utang dagang, utang pajak penghasilan, utang kartu kredit dan biaya yang masih har
us dibayar. Sedangkan aset lancar yang dihitung antara lain uang tunai, investasi yang likuid,
dan piutang. Dalam rasio ini, investaris tidak dimasukkan ke dalam aset karena dianggap sul
it untuk dikonversi menjadi uang tunai.
Rumus:
Rasio Cepat= Kas + surat berharga + piutang : liabilitas lancar
2. Rasio Kas

7
Rasio ini membandingkan cashflow dengan tagihan yang harus dibayar. Rasio kas sangat
penting untuk mendeteksi tanda merah atau bahaya yang mengancam perusahaan. Perputara
n kas yang rendah merupakan penyebab utama kegagalan bisnis kecil. Rasio kas dengan jum
lah kurang dari satu menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya.
Rumus:
Rasio Kas= (Pendapatan Bersih + Penurunan Nilai) : Total Pinjaman

3. Margin Laba Bersih


Margin Laba Bersih atau Net profit margin merupakan persentase sisa pendapatan setelah
dikurangi biaya produksi, bunga, dan pajak. Banyak investor yang menilai perusahaan dari r
asio margin laba bersihnya. Hal ini dikarenakan net profit margin dapat menunjukkan kem
mapuan perusahaan untuk memanajemen pengeluaran dan mengonversi sisa menjadi profit.
Rumus:
Net profit margin= (Pendapatan total- Pengeluaran total) : Pendapatan total.
4. Rasio Saat Ini
Jenis rasio ini, juga disebut “rasio modal kerja” atau current ratio, digunakan untuk memb
andingkan aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Yang penting untuk diperhat
ikan tentang jenis rasio ini adalah memasukkan persediaan sebagai aset lancar, tidak seperti r
asio cepat.
Rumus:
Curent ratio: Aktiva lancar / kewajiban lancar

5. Laba Kotor pada Penjualan Bersih


Laba kotor pada penjualan bersih atau Gross Profit on Net Sales sangat berguna untuk per
usahaan yang bergerak di bidang penjualan barang. Rasio ini dapat membantu menghitung b
erapa mark up rerata harga barang agar dapat menutupi biaya pengeluaran dan menghasilkan
keuntungan.
Laba kotor yang lebih rendah dari margin rerata menunjukkan bahwa ada sesuatu yang sa
lah, misalnya harga produk terlalu rendah.

8
Rasio ini sebaiknya diukur secara teratur,bisa setiap bulan atau tiga bulan sekali. Tren penur
unan rasio dapat memberikan tanda bahwa aka nada masalah di masa depan. Sebelum masal
ah tersebut terjadi, perusahaan dapat menganalisis faktor apa saja yang kemungkinan berpot
ensi menjadi masalah dan mengatasinya sedini mungkin.
Rumus:
Laba kotor dari penjualan bersih= Penjualan bersih-Harga pokok penjualan): Penjualan bersi
h.

6. Times Interest Earned Ratio


Jenis rasio ini, juga disebut “rasio cakupan bunga”, membandingkan pendapatan perusahaan
yang tersedia dengan beban bunga di masa depan. Terkadang rasio ini dapat digunakan seba
gai rasio solvabilitas untuk mengidentifikasi ketersediaan dana jangka panjang untuk bunga
berkelanjutan.
Rumus:
Laba sebelum pajak dan beban bunga : bunga
7. Days Sales Outstanding (DSO) Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk m
enerima pembayaran setelah penjualan selesai. Jika perhitungan (DSO) tinggi, ini berarti per
usahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima pembayaran. Jika perhitungan (D
SO) rendah, ini berarti perusahaan membutuhkan waktu yang singkat untuk menerima pemb
ayaran.
Rumus:
Rata-rata piutang : pendapatan per hari

8. Rasio Perputaran Persediaan


Rasio perputaran persediaan atau Inventory turn over ratio menunjukkan berapa kali pers
ediaan atau barang inventaris dikonversi menjadi penjualan selama periode waktu tertentu. I
nvestor sering menilai likuiditas perusahaan dari rasio ini karena inventaris merupakan salah
satu aset terbesar yang dilaporkan di dalam neraca keuangan.

F. Rasio Manajeman Aset

9
Rasio manajemen aset mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio
manajemen aset dalam beberapa literatur disebut juga rasio aktivitas. Aktivitas operasi perus
ahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset yang bersifat TIE = EBIT Beban bunga FCC
= EBT+ biaya bunga + kewajiban sewa/lease Beban bunga + kewajiban sewa/lease jangka p
endek maupun jangka panjang. Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat ope
rasi perusahaan (penjualan) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi
perusahaan tersebut. Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang di
butuhkan perusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
3 macam rasio manajemen aset dalam Brigham dan Houston (2010):
1) Inventory Turnover Ratio Inventory
Turnover ratio atau rasio perputaran persediaan merupakan rasio yang membagi
penjualan dengan persediaan.
2) Days Sales Outstanding (DSO)
DSO disebut juga periode penagihan rata-rata. Rasio dihitung dengan membagi
piutang usaha dengan hari penjualan rata-rata penjualan. Rasio ini digunakan untuk
menilai piutang usaha. Rasio ini menunjukkan lamanya rata-rata waktu perusahaan dalam
menunggu setelah dilakukannnya penjualan dan belum menerima kas. Tingginya rata-rata
DSO menunjukkan bahwa kemungkinan besar sejumlah pelanggan sangat terlambat
Inventory Turnover Ratio = Penjualan Persediaan dalam melakukan pembayaran dan
pelanggan tersebut bisa berada dalam masalah keuangan. Hal tersebut dapat menjadi
bukti perusahaan dalam menerapkan langkahlangkah untuk mempercepat penagihan
piutang
3) Fixed Asset Turnover Fixed
asset turnover atau rasio perputaran aset tetap merupakan rasio yang mengukur tingkat
efektifitas perusahaan dalam menggunakan pabrik dan peralatannya. Rasio ini membagi
penjualan dengan aset tetap bersih. d. Total Asset Turnover Ratio Total asset turnover atau
rasio perputaran total aset merupakan rasio yang mengukur perputaran seluruh aset
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan total aset. Total asset
turnover merupakan pembanding kasar atau pengukuran kasar tentang efisiensi penggunaan
aktiva usaha

10
BAB III

PENUTUP

11
A. KESIMPULAN
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai
indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan keuangan
selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan.

Analisis perbandingan adalah salah satu metode yang digunakan dalam proses analisis
laporan keuangan suatu perusahaan. untuk melakukan analisis perbandingan, ada  2 metode yang
dapat digunakan, yaitu metode horizontal dan metode vertikal.

Rasio likuiditas merupakan perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar.  Rasio
ini dapat menjadi alat atau informasi yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan
manajemennya.

DAFTAR PUSTAKA
http://eedsoe.blogspot.com/2013/08/bab-i-latar-belakang-pendidikan-di.html

12
https://text-id.123dok.com/document/lq514e3y4-keunggulan-dan-keterbatasan-
analisis-rasio-keuangan-analisis-laporan-keuangan.html

13

Anda mungkin juga menyukai