Dosen Pengampu :
Sondang Aida Silalahi, SE., Msi
Tuti Sriwedari ,SE.,Msi,AK,CA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kesempatan dalam menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan
kepada Ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan dan Penganggaran.
Selaku manusia biasa kami menyadari dalam tugas ini terdapat kekurangan dan kekeliruan
yang tidak disengaja.Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran. Kami harap tugas ini
dapat bermanfaat bagi semua. Khususnya mata kuliah Manajemen Keuangan dan Penganggaran
jurusan Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Medan.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................2
A. Penilaian Surat Berharga................................................................................................2
B. Penilaian Saham .............................................................................................................2
C. Penilaian Obligasi ..........................................................................................................3
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................10
A. Kesimpulan ..................................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah penilaian (valuation) perusahaan dapat dipandang dari berbagai sudut. Bagi pemilik
perusahaan, nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai saham perusahaan yang bersangkutan.
Nilai perusahaan juga dapat dipandang dari sudut manajemen di mana nilai perusahaan ini
sangat tergantung pada nilai manajernya. Manajemen yang didasarkan pada nilai merupakan
desain proses yang integral untuk meningkatkan strategi dan pengambilan keputusan dengan
memfokuskan pada nilai perusahaan. Manajemen yang berdasarkan nilai juga merupakan
proses dari memaksimalkan nilai perusahaan berdasarkan perhitungan yang terus menerus.
Dalam era globalisasi sekarnag ini, mempercepat pertumbuhan ekonomi terasa semakin
meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai
kemajuan semakin berkembang pesat. Dalam bidang perdagangan dan jasa saat ini diperlukan
bentuk-bentuk transaksi yang sangat mudah dan cepat.
Pada makalah ini akan membahas aplikasi konsep tersebut untuk menilai harga suatu asset,
khususunya surat berharga. Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value
dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut.
beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas dimasa mendatang yang
cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang ;ain mempunyai skedul pemberian aliran kas yang
tidak cukup jelas.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Penilaian Surat Berharga?
2. Bagaimana cara melakukan Penilaian Saham?
3. Bagaimana cara melakukan Penilaian Obligasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Penilaian Surat Berharga.
2. Untuk mengetahui Bagaiman cara melakukan Penilaian Saham.
3. Untuk mengetahui Bagaimana melakukan Penilaian Obligasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam penilaian saham terbagi menjadi 2 yaitu:
• Penilaian saham yang dipegang satu periode
• Penilaian saham yang dipegang selamanya
Ada beberapa variasi dalam model penilaian dividen (dividen valuation model) :
1. Model dividen konstan
2. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
3. Model dividen dwngan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
3
- Nilai nominal: adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh
tempo.
- Kupon tingkat bunga: adalah tingkat bunga (dalam presentase berdasarkan nilai
nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
- Jatuh tempo: jangka waktu (usia) atau jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan
dalam satuan tahun.
A. Penilaian obligasi berdasarkan aliran kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima di masa
mendatang oleh pemegang obligasi.
Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
n Bunga Nominal
Harga = -------------- + ---------------- ……… (1)
t=1 (1+kd)t (1+kd)n
Biasanya perusahaan pada saat menerbitkan obligasi akan menetapkan nilai nominalnya
sedemikian rupa sehingga harga pasar akan sama dengan nilai nominalnya.
Harga pasar obligasi tidak akan konstan sepanjang usia obligasi tersebut. Tingkat keuntungan yang
disyaratkan (kd) bisa berubah. Tingkat keuntungan yang disyaratkan tersebut merupakan fungsi
dari tingkat keuntungan bebas risiko dan premi risiko. Tingkat keuntungan yang disyaratkan
dihitung dengan cara:
Tingkat keuntungan = aset bebas risiko + Premi risiko
B. Faktor Penentu Tingkat Keuntungan Aset Bebas Risiko Dan Premi Risiko
Premi maturity: Jangka waktu (jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi jatuh tempo, akan semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan.
Premi kebangkrutan: perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi akan
meningkatkan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Premi likuiditas: semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Premi inflasi: secara umum jika inflasi meningkat maka tingkat bunga nominal juga akan
meningkat, termasuk tingkat bunga investasi bebas risiko.
Tingkat bunga nominal bisa dituliskan sebagai berikut:
4
Tingkat bunga nominal = tingkat bunga riil + inflasi
Nominal yield obligasi atau lebih dikenal dengan sebutan tingkat kupon adalah penghasilan
bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang obligasi.
Kupon diterima terus menerus sampai jatuh tempo. Pada akhir jatuh tempo akan diterima jumlah
investasi sebesar nilai nominalnya.
Nilai Nominal
7
E. Formulasi Obligasi dengan Tingkat Bunga Setiap Semester
Formula untuk obligasi dengan karakteristik tersebut,
2N Bunga/2 Nominal
Harga = -------------- + ---------------- ……… (2)
t=1 (1+kd/2)t (1+kd/2)n
8
Saham Preferen
Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan
obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen tersebut
dibayar tetap berdasarkan presentase tertentu dari nilai nominal saham preferensi.
Sebagai contoh, jika saham preferen mempunyai dividen sebesar 10%, dengan nilai
nominal Rp.1.000,00, maka dividen untuk pemegang saham preferen adalah Rp100,00 per lembar.
Karakteristik samacam itu mempunyai kemiripan dengan obligasi. Tetapi ada perbedaan lain.
Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayarkan
dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka perusahaan tidak bisa
dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan tidak
bisa membayar bunga, maka perusahaan dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham
preferen biasanya harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan dividen untuk pemegang saham
biasa.
Penilaian Suatu Perusahaan
Pembicaraan sebelumnya memfokuskan konsep penilaian untuk surat berharga. Meskipun
demikian, konsep penilaian juga bisa dilakukan, dan sering dilakukan, untuk menilai aset lainnya.
Sebagai contoh, jika manajer keuangan ingin mengakuisisi (membeli) perusahaan lain, maka dia
harus mengajukan harga penawaran. Untuk mengajukan harga penawaran tersebut, akan lebih baik
jika ia mengetahui harga atau nilai yang pantas (seharusnya) untuk perusahaan tersebut.
Konsep penilaian seperti yang telah dibicarakan sebelumnya bisa dipakai untuk
menghitung nilai yang pantas tersebut. Sama seperti sebelumnya, pada dasarnya kita ingin
menghitung present value dari aliran kas yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Misalkan
kita ingin menilai harga suatu perusahan. Yang kita perlukan adala mem-forecast (meramal) aliran
kas yang akan diterima oleh investor (pemegang saham dan pemegang utang) untuk waktu tidak
terhingga.
Ada dua hal yang harus diperhatikan: Fokus kita adalah aliran kas, bukannya laba/rugi
akuntansi. Kita memfokuskan pada aliran kas total yang akan diterima oleh semua investor
(pemegang saham dan pemegang utang).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep penilaian (valiation) merupakan proses penentuan harga aktiva/asset modal yang
ada di suatu perusahaan. Penilaian untuk aktiva modal berupa surat berharga seperti obligasi,
saham preferen dan saham biasa dalam rangka melihat nilai perusahaan.
Saham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu
perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen,
jika dividen tersebut dibayarkan. Sama seperti pada penilaian obligasi, penilaian saham juga
didasarkan atas present value aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham di masa
mendatang.
Obligasi merupakan surat tanda berhutang (promissory note) jangka panjang (lebih dari 1
tahun) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Obligasi memiliki nilai nominal, tingkat bunga
tertentu dan masa berlaku jangka waktu tertentu. Pemegang obligasi atau bonholder adalah
perusahaan yang memberi pinjaman atau pihak kreditur atau pemegang obligasi. Investor yang
membeli obligasi mempunyai tujuan utama memperoleh return/hasil atau yield yang
diharapkan diterima di masa datang.
Bond valuation adalah sebuah proses untuk menentukan harga yang pasti dan sesuatu dari
sebuah obligasi. Markiel (1962) menjelaskan terdapat 4 prinsip dasar dalam Bond Valuation
Theory, keempat prinsip ini dibuktikan pertama kali dari valuasi persamaan matematis
obligasi. Keempat prinsip terbeut adalah sebagai berikut.
a. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap perubahan suku bunga.
b. Semakin panjang jatuh tempo sebuah obligasi, semakin sensitif perubahan
suku bunga.
c. Perubahan harga yang terjadi dan yield to maturity tidak simetris.
d. Semakin rendah kupon obligasi, maka sensitif harganya terhadap perubahan suku
bunga.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Akuntansi pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dapat menjadi referensi bagi yang ingin mengetahui lebih mengenail
“Konsep Nilai Waktu Penilaian Surat Berharga” dalam mata kuliah Manajemen Keuangan dan
Penganggaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2017). Analisa Perhitungan dan Penilaian Harga Obligasi. Modul Kuliah
Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.
https://mastahbisnis.com/surat-berharga/
https://sdmindonesia.com/konsep-penilaian-valuation-surat
berharga/#:~:text=Konsep%20penilaian%20(valuation)%20merupakan%20proses,dalam%20ra
gka%20melihat%20nilai%20perusahaan.
http://galuhyugounipma.blogspot.com/2017/10/bab-5-penilaian-surat-berharga.html
11