Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANGGARAN PENILAIAN INVESTASI

DOSEN:
Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Raihan Hafizh (201010500874)


2. Vika Andriani (201010500934)
3. Wiwi Annisa (201010500968)
4. Yayan Okky (201010501106)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PAMULANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................6
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................................6
BAB 2 7
PEMBAHASAN 7
BAB 3 13
KESIMPULAN 13
3.1. Kesimpulan 13
PENUTUP 14
DAFTAR PUSTAKA 15

2
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tangerang selatan, 8 September 2022

(Kelompok 7)

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan semakin pesatnya dunia usaha di zaman global ini dan berkompetisinyanya para manajer
perusahaan untuk mendapatkan laba sebanyak mungkin serta meminimalisir resiko yang di hadapi.
Dalam memperoleh suatu keuntungan perusahaan dapat dilihat dari pengelolaan keuangan dengan
tujuan  menyediakan pemahaman tentang  cara  perusahaan/lembaga  bisnis  memperoleh  dan 
mengalokasikan  dana  yang dimilikinya  dikenal  dengan  keputusan  pembelanjaan,  menyediakan 
pemahaman  tentang menguji kelayakan  suatu investasi  yang disebut dengan keputusan investasi dan
kebijakan tentang pemberian deviden kepada pemegang saham atau yang disebut dengan keputusan
deviden. Dari ketiga keputusan tersebut merupakan hal yang harus diputuskan oleh pengelola keuangan
di dalam menjalankan bisnisnya.
Hal ini pula perlu dilihat proses penganggaran modal untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan
perusahaan memutuskan menginvestasikan modal dengan harapan akan mendapatkan keuntungan
yang cukup di masa datang. Oleh karena itu kami mengangkat sebuah tema yang berjudul “ Keputusan
Investasi dan Penganggaran Modal”, agar supaya pembaca dapat memahami dunia usaha lebih
mendalami lagi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Investasi dan Penganggaran Modal
2. Jenis-Jenis Investasi
3. Metode Penilaian Investasi

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Menjelaskan Definisi investasi dan pengaanggaran modal


2. Untuk Menerangkan jenis-jenis investasi
3. Untuk Menjelaskan metode-metode penilaian investasi

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keputusan Investasi dan Penganggaran Modal

Investasi adalah Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan
saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Ada pula yang berpendapat
investasi dalam berbagai literatur menjelaskan bahwa investasi merupakan suatu bentuk
komitmen dana dengan jumlah yang pasti untuk mendapatkan return yang tidak pasti di masa
depan. 
Dengan demikian, ada dua aspek yang melekat dalam suatu investasi, yaitu tingkat
pengembalian (return) yang diharapkan dan risiko tidak tercapainya return yang diharapkan.
Risiko berhubungan dengan kondisi ekonomi makro, seperti,resesi ekonomi, gejolak politik, dan
lain sebagainya serta industri dan karakteristik perusahaan. Sehingga investasi merupakan
rangkaian proses kegiatan untuk menganalisis berbagai faktor risiko dan estimasi imbal hasil
yang diharapkan memberikan manfaat terbaik dimasa depan yang berujung pada sebuah
keputusan investasi dengan melibatkan komitmen dan pengorbanan yang dapat ditoleransi di
masa sekarang. 

Keputusan Investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk
menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang
akan datang atau permasalahan bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana
kedalam bentuk–bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang
akan datang. Secara singkat keputusan investasi yaitu penggunaan dana yang bersifat jangka
panjang. Bentuk, macam dan komposisi dari investasi  akan mempengaruhi dan menunjang
tingkat keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat
diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian.
Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan mempengaruhi pencapaian tujuan,
kebijakan, maupun nilai perusahaan. Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost
merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya
alternatif tertentu

2.2. Jenis-jenis Investasi

Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :


(1)    Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
•    Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak yang  telah disetujui.
•    Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.
(2)    Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment)
•    Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan diperoleh

5
perusahaan dengan adanya inv ini sulit untuk dihitung secara teliti.
•    Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil penjualan, % tertentu dari laba
bersih investasi yang sama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing.
•    Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian dan pengembangan, dan
biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan.
(3)    Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).
•    Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin adalah
informasi akunt ansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
•    Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang
diperoleh dari penggantian suatu mesin dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan
dengan aktiva diferensial.
(4)    Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
•    Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi
lebih besar dari sebelumnya. 
•    Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva dife rensial berupa tambahan investasi
dan akan menghasilkan pendapatan diferensial.
        Sedangkan menurut menurut Senduk bahwa produk-produk investasi yang tersedia di
pasaran antara lain:  
a.Tabungan di bank 
        Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan
kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan. 
b. Deposito di bank 
        Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak
dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah
menginap di bank selama jangkawaktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua
belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang  harian). Suku bunga deposito
biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo,
uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham 
        Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham,
berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila   perusahaan tersebut mengalami

6
keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang
disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi
yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang
selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua
yaitu deviden dan capital gain.
d.Properti 
        Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah. Keuntungan
yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu : 
     a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa. 
     b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e.Barang-barang koleksi
        Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain.
Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual
koleksi tersebut kepada pihak lain.
f.Emas 
        Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing
dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu
Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti
kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing
tersebut, semakin tinggi  pula  harga  emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga
emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing 
        Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam
mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata
uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free  float) yaitu benar-benar
tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas
membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. 
h.Obligasi 
         Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik

7
investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih  tinggi dibanding  suku bunga  deposito.
Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan
harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

2.3 Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa metoda yang digunakan oleh manajer untuk menunjukan mana proyek yang harus
diterima dan mana yang harus ditolak, diantaranya adalah metoda non-diskonto dan metoda diskonto.

a)    Model Diskonto


        Model ini secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan memasukan konsep
diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.

 Net Present Value (nilai bersih sekarang) 


Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang penerimaan kas investasi dengan nilai
sekarang pengeluaran kas yang berkaitan dengan investasi yang ditanam. Untuk menghitung
nilai ini dipakai rumurs sebagai berikut:
    Rt    - Co        dimana: R = penerimaan   

NPV =
        t-1    (1 + r)t C = biaya
                               r = tingkat bunga bank
                            Co = biaya awal
    Contoh: sebuah proyek dengan biaya Rp100.000, dengan penerimaan pertahun Rp45.000, dengan
tingkat suku bunga 10%.
1    2    3    4    5    6
t    Penerimaan (R)    Discount Factor 1/(1+r)t    2x3    C    4 - 5
0    0    1/(1+0,1)0 = 1    0    100.000    -100.000
1    45.000    1/(1+0,1)1 = 0,909    40.909        
2    45.000    1/(1+0,1)2 = 0,8264    37.190        
3    45.000    1/(1+0,1)3 = 0,7513    33.809        
4    45.000    1/(1+0,1)4 = 0,6830    30.736        
5    45.000    1/(1+0,1)5 = 0,6209    27.941        
Total    170.585    100.000    70.585

0, maka proyek ini layak bagi manajer yang netral terhadap resiko. Jika manajer itu termasuk
penghindar resiko maka perhitungannya sebagai berikut:Nilai VPV adalah positif atau
    n
     αRt        - C0        dimana: αRt = ekuivalen penerimaan/thNPV =
    t=1     (1 + r)t                             = 0,8 x 45.000 = 36.000
            n  = 5
            r   = bunga = 10%/th = 0,1

8
            C0 = biaya awal = 100.000

1    2    3    4    5    6


t    Penerimaan (R)    Discount Factor 1/(1+r)t    2x3    C    4 – 5
0    0    1/(1+0,1)0 = 1    0    100.000    -100.000
1    36.000    1/(1+0,1)1 = 0,909    32.727        
2    36.000    1/(1+0,1)2 = 0,8264    29.752        
3    36.000    1/(1+0,1)3 = 0,7513    27.047        
4    36.000    1/(1+0,1)4 = 0,6830    24.588        
5    36.000    1/(1+0,1)5 = 0,6209    22.353        
Total    136.467    100.000    36.467

0 (tidak layak), NPV = 0 (layak) 0 (layak), NPV Keterangan: NPV

 Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah suatu tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value cash inflows dengan
present value cash outflows. Atau tingkat diskonto yang membuat NPV = 0. IRR juga diartikan sebagai “
tingkat keuntungan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh proyek “atau “ expected rate return.
    Contoh: PT DUTA merencanakan sebuah proyek investasi yang diperkirakan akan menghabiskan dana
sebesar Rp.750.000.000,- Dana tersebut Rp.100.000.000,- merupakan modal kerja, dan sisanya modal
tetap dengan nilai residu diperkirakan sebesar Rp.150.000.000,-dan mempunyai umur ekonomis 5
tahun. Proyeksi penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut:
    Tahun 1    Rp.400.000.000,-
    Tahun 2    Rp.450.000.000,-
    Tahun 3    Rp.500.000.000,-
    Tahun 4    Rp.550.000.000,-
    Tahun 5    Rp.600.000.000,-
    Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40%, dan biaya tetap tunai selain penyusutan
sebesar Rp.20.000.000,-pertahun. Pajak yang diperhitungkan 30% dan return yang diharapkan 18 %.
    Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak dijalankan!    
    Jawab: 
        Tabel Perhitungan Net Present Value r = 24%
Tahun    Cashflow    Discount Factor (R =24%)    Present Value Of Cashflow
1
2
3
4
5    184.000.000
205.000.000
226.000.000
247.000.000
518.000.000    0,806
0,650

9
0,524
0,423
0,341    148.304.000
133.250.000
118.424.000
104.481.000
176.638.000
Total Present Value of Cashflow
Present Value of Investment    681.097.000
750.000.000
    -68.903.000
Dengan demikian :
rr          =  18 %                                     NPVrr  = 44.490.000
rt           =  24%
TPVrr   =  794.490.000,-
TPVrt   =  681.097.000,-
                                          NPVrr               
      IRR    =   rr +    x   (rt –rr)
                     TPVrr - TPVrt     
                     44.490.000             
      IRR  = 18%  + x   (24% -18%)
                            794.490.000 – 681.097.000  
    IRR  = 20,35%

Karena IRR yang diperoleh lebih besar dari tingkat keuntungan yang disyaratkan maka proyek
tersebut layak untuk dijalankan.
 Metode Profitability Index
1.        Profitability Index atau PI adalah rasio antara Present Value Penerimaaan arus kas dan
Present Value pengeluaran arus kas. Metode ini sering disebut “Benefit Cost Ratio”, PI  
    Contoh soal sama dengan metode IRR, yaitu:
    Jawab:      
                                         PV of Cashflow  
      Profitability Index      =    Investasi 794.490.00
PI  =      = 1,06
                750.000.000       
Karena PI lebih besar dari 1 maka proyek dikatakan layak.

10
b)    Model Non Diskonto
        Model non diskonto adalah model yang mengabaikan nilai waktu dari uang.

 Metode Payback Periode


Adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya atau
mengukur lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup pengeluaran investasi dengan
penerimaan kas yang diperoleh karena adanya investasi tersebut. Periode pengembalian
dinyatakan dalam periode tertentu (tahunan atau bulanan) dan rumusnya sebagai berikut: 
   
Investasi Periode Pengembalian Investasi(PPI) =  Penerimaan Kas Periodik  Investasi 
  atau Payback Periode    =Cashflow  x   1Th
                                                    
Contoh soal sama dengan IRR, yaitu:
Jawab: Investasi            750.000
    Cashflow th1            184.000 
                    566.000
    Cashflow th2            205.000 
                    361.000
    Cashflow th3            226.000 
                    135.000
Cashflow th 4            247.000 

                                                               135.000
      Payback Periode    =    3 tahun +                               x   1Th
                                                                       247.000
                   =  3,55 tahun
            Jika target kembalinya investasi 4 tahun, maka investasi ini layak ,karena PBP lebih kecil
disbanding dengan target kembalinya investasi.
1.2.    Metode Accounting Rate of Return
    adalah metode penilaian investasi yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari
investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang digunakan adalah
laba setelah pajak(EAT) yang dibandingkan dengan rata-rata investasi.
Rumus:                                 Rata-rata EAT 
                             ARR    =                                      
                                                            Rata-rata Investasi
    Untuk menghitung rata-rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT selama umur investasi
dibagi dengan umur investasi. sedangkan untuk menghitung rata-rata investasi hádala investasi
dengan nilai residu dibagi 2.
Contoh soal sama dengan IRR, yaitu:
Jawab:       84.000 + 105.000 + 126.000 + 147.000 +168.000/5                            
  ARR    =                                                                               X 100%
                                                      750.000+150.000
                                             2

11
 = 28 %
        Karena tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18% ,maka menurut metode ini
investasi layak untuk dijalankan.

BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

1.    Keputusan Investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk
menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa
yang akan datang atau permasalahan bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana kedalam bentuk–bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan di masa yang akan datang. Sedangkan penganggaran  modal adalah proses
menganalisis potensi investasi aktiva tetap  dan keputusan penganggaran modal
mungkin adalah keputusan paling penting yang harus diambil oleh para manajer
keuangan. 
2.    Jenis – jenis investasi yaitu : Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit
investemen), Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit
investment), Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment), dan
Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
3.    Metode penilaian investasi yaitu:
1) Diskonto : Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index,
2) Non Diskonto: Payback Periode dan Accounting Rate of Return.

12
PENUTUP

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai