Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP DASAR PENGANGGARAN MODAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan

Indah Kartika Sandhi, SE.,M.Acc.,Ak,

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Titania Lisabriyanti (142180088)


2. Amelia Desthi Koreana P. (142180098)
3. Lizaldi Candra PP. (142180105)
4. Zahra Amalia Husna (142180189)
5. Tiara Herdiana (142180205)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunianya, karena atas izin-Nya lah kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah Manajemen Keuangan tentang “Konsep Dasar Penganggaran Modal“ yang diberikan
oleh dosen kepada kami.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk memberikan
wawasan untuk kami dan juga untuk pembaca. Walaupun kami menyadari bahwa makalah
yang kami buat maasih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah kami dimasa yang akan datang.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan
membantu menyelesaikan tugas ini. Saran dan kritik dari pembaca sangat kami butuhkan untuk
memperbaiki makalah ini nantinya.

Yogyakarta, 13 November 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama
keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka dapat
menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan
dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat
untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital budgeting)
bukan hanya sekedar itu saja.
Maka dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran modal
(capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja
tetapi melakukan keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang
maupun jangka pendek bagi perusahaan.
Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital
budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam
modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.

1.2 Rumusan MasalahBagaimana Pengertian Penganggaran Modal


1. Bagaimana pengertian penganggaran modal?
2. Bagaimana tahap-tahap penganggaran modal?
3. Bagaimana proses penganggaran modal?
4. Bagaimana manfaat penganggaran modal?
5. Bagaimana pendekatan terhadap keputusan penganggaran modal?
6. Bagaimana kriteria penilaian investasi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian penganggaran modal


2. Mengetahui tahap-tahap penganggaran modal
3. Mengetahui proses penganggaran modal
4. Mengetahui manfaat penganggaran modal
5. Mengetahui pendekatan terhadap keputusan penganggaran modal
6. Mengetahui kriteria penilaian investasi
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Penganggaran Modal


Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup
seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
(benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian
aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang.

Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup


pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga
memungkinkan untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif
investasi lainnya.

Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis


investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau
memilih investasi yang paling menguntungkan. Analisis investasi akan menyeleksi
kesempatan-kesempatan yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan
manfaat terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan.

2.2 Tahap-Tahap Penganggaran Modal

1. Biaya Proyek harus ditentukan

2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yang diharapkan dari proyek, termasuk
nilai akhir aktiva

3. Resiko dan aliran kas proyek harus diestimasi

4. Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemn harus menentukan biaya modal yang
tepat untuk mendiskon aliran kas proyek

5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan
untuk memperkirakan nilai aktiva

6. Nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya
2.3 Proses Penganggaran Modal

1. Pembuatan Proposal

2. Kajian dan analisa

Proposal penganggaran modal direview dalam rangka mencapai tujuan dan rencana
utama perusahaan serta untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang
diajukan dan keuntungan yang diestimasi dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang
sesuai.

3. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan oleh jajaran direksi dalam keputusan


penganggaran modal.

4. Implementasi

Implementasi terjadi ketika proposal telah disetujui dan dananya telah siap.

5. Tindak lanjut

Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap


kegiatan oprasi berjalan dari proyek tersebut.

2.4 Manfaat Penganggaran Modal

1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun

2. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment

3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar

4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making

2.5 Pendekatan Terhadap Keputusan Penganggaran Modal

Ada dua pendektan utama dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.


Pendekatan-pendekatan tersebut dipengaruhi oleh keadaan keuangan perusahaan.

1. Accept - Reject Approach


Meliputi pengevaluasian proposal capital expenditure untuk menentukan apakah
proposal-proposal tersebut dapat diterima atau tidak. Pendekatan ini cukup sederhana
karena hanya membandingkan criteria yang dimiliki oleh masing-masing proposal
dengan criteria minimum yang sudah ditetapkan sebelumnya.Pendekatan ini akan
sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang mempinyai dana yang tidak terbatas.

2. Rangking Approach

Meranking proyek-proyek berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan


sebelumnya, misalnya proyek-proyek akan diranking berdasarkan rate of returnny
amasing-masing. Proyek dengan rate of return tertinggi akan diranking nomor 1 dan
yang rate of returnnya terendah akan ditetapkan di urutan terakhir.

2.6 Kriteria Penilaian Investasi

Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan beberapa
metode:

1. Payback Period Method

2. Net Present Value

3. Internal Rate Return

Payback Period Method

Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas neto (proceeds) yang
diperoleh. Payback period ingin melihat seberapa lama investasi bisa kembali. Semakin
pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.

1. Kelebihan Payback Period:

 Sangat mudah diterapkan

 Menunjukkan proyek yang membutuhkan waktu lama untuk dapat


mengembalikan modal

 Mengukur likuiditas suatu proyek

2. Kekurangan Payback Period:

 Tidak memperhatikan time of money value


 Tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback sehingga tidak bisa
digunakan sebagai alat ukur.

Rumus:

a. Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda

Payback Period = n + (a-b)/(c-b) x1 tahun

Keterangan:

n = tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-
mula

a = jumlah investasi mula-mula

b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n+1

b. Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama

Payback Period = (investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun

Contoh soal:

1. PT. Semakin jaya melakukan investasi sebesar $45.000, jumlah proceed per tahun
adalah $22.500, maka payback periodnya adalah:

Paybacak period = (investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun

Payback period= ($45.000)/($22.500) x 1 tahun

Payback period = 2 tahun

Payback period investasi adalah 2 tahun, maka uang yang tertanam dalam aktiva
sebesar $45.000 bisa kembali dalam jangka waktu 2 tahun.
2. PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $100.000 pada aktiva tetap, dengan
proceed sebagai berikut:

Tahun prceed kumulatif

a. $50.000 $50.000

b. $40.000 $90.000

c. $30.000 $120.000

d. $20.000 $140.000

Payback period = 2 + ( $100.000 - $90.000)/($120.000 - $90.000) x 1 tahun

Payback period = 2 + ($10.000)/($30.000) x 1 tahun

Payback period = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan.

Net Present Value

Metode penilaian investasi yg mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas
yg terjadi sekarang dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan
datang.

1. Kelebihan:

 Memperhitungkan time value of money

 Memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi

2. Kekurangan:

 Dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai netto
tidak dapat digunakan sebagai pedoman.

Rumus:

Keterangan:
 NPV = Net Present Value ( dalam rupiah )

 Ct = Arus kas per tahun pada periode t

 C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 ( dalam rupiah )

 r = Suku bunga atau discount rate ( dalam % )

Internal Rate Return

IRR dipakai untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat
pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai
sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama
dengan nol.

Rumus:

Keterangan:

 IRR = Internal Rate of Return

 i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+

 i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-

 NPV1=Net Present Value bernilai positif

 PV2= Net Present Value bernilai negatif

IRR mempunyai tiga nilai dimana masing-masing nilai tersebut mempunyai makna
terhadap kriteria investasi. Simak penjelasan berikut ini untuk lebih jelasnya:

 IRR < SOCC, artinya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak secara
finansial.
 IRR = SOCC, maknanya usaha atau proyek tersebut berada dalam keadaan
break even point.
 IRR > SOCC, ini menandakan bahwa usaha atau proyek tersebut layak secara
finansial.
BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penganggaran modal meliputi seluruh priode investasi yang mencakup
pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga
memungkinkan untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif
investasi lainnya.
Ada beberapa manfaat penganggaran modal seperti, agar tidak terjadi over
investment atau under investment, dapat lebih terperinci dan teliti karena dana
semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar, untuk mengetahui kebutuhan
dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu
tahun, mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

5.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya, apabila
terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini terlebih dahulu kami memohon
maaf dan kami juga membutuhkan kritik dan saran agar ke depannya bisa lebih baik
lagi.

Anda mungkin juga menyukai