Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

“ CAPITAL BUDGETING”
Dosen Pengampu : Mutmainnah, S.E.,MM

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1.Edia Marwira (503200077)

2. Desma Sari (503200065)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan masalah. .............................................................................................................4
C. Tujuan . ...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. PengertianCapital Budgeting............................................................................................5
B. Cash Flow Estimasi.............................................................................................................6
C. Metode penilaian Investasi.................................................................................................8
D. Metode Average Rate of Return......................................................................................10
E. Metode Payback.. ............................................................................................................11
F. Metode Net Present Value................................................................................................13
G. Metode Internal Rate of Return......................................................................................14
H. Metode Profitability Index...............................................................................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................................18
A. Kesimpulan . ...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................19

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmad dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis beserta bisa menyusun makalah ini
dengan judul ”pajak bumi dan bangunan”. Sholawat dan salam kita hadiahkan ke arwah Nabi
besar Muhammad SAW, seorang pemimpin sejati, suri tauladan yang baik bagi semua umat,
yang telah membawa kita ke zaman modern yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti sekarang ini. Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat serta
memberikan sumbangan pengetahuan bagi semua pihak yang tertarik dan ingin mengetahui
tentang pasar modal yang ada di Indonesia. Makalah ini juga diharapkan bisa menjadi
penambah literatur (daftar bacaan) khususnya bagi mahasiswa fakultas ekonomi yang
mengambil mata kuliah manajemen keuangan. Namun demikian, penulis beserta kelompok
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis beserta
kelompok mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,
bersama ini penulis mempersembahkan makalah dengan judul ”Capital Budgeting” ”
kehadapan para pembaca sekalian.

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapanmemperoleh
kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktivalancar. Perbedaannya
adalah pada jangka waktu dan cara kembalinya dana yangdiinvestasikan dalam kedua
golongan aktiva tersebut. Keseluruhan prosesperencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai dana dimana jangka waktukembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun
disebut penganggaran modalatau Capital Budgeting.
Contoh penganggaran modal adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetapyaitu tanah,
bangunan, mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modalmenjelaskan tentang perencanaan
untuk mendanai proyek besar jangka panjang.Keputusan penganggaran modal memiliki efek
yang sangat jelas terhadap tingkatkesehatan keuangan perusahaan untuk jangka panjang.
Sebuah proyek yangdidasarkan pada keputusan penganggaran modal yang berhasil, akan
mendorongmengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang.
Sebaliknya,penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat
pengembalianinvestasi yang mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau
sebuahperusahaan mengalami kebangkrutan. Keputusan penganggaran modal dapat
puladigunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, barang atau jasa apa yangakan
dibuat, bagaimana barang atau jasa itu dijual pada pelanggan? Danbagaimana cara
menjualnya?

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apayang dimaksud dengan Capital Budgeting?
2. Apa yang dimaksud dengan Cash Flow Estimasi?
3. Apa yang dimaksud dengan penilailan investasi?
4. Apayang dimaksud dengan Average Rate of Return dan Payback ?
5. Apa yang dimaksud dengan Net Present Value dan Internal Rate of Return?
6. Apa yang dimaksud dengan Profitability Index?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Capital Budgeting
2. Mengetahui pengertian Cash Flow Estimasi
3. Mengetahui apa yang dimaksudpenilailan investasi
4. Mengetahui apa yang dimaksudAverage Rate of Return dan Payback
5. Mengetahui apayang dimaksudNet Present Value dan Internal Rate of return
6. Mengetahui apayang dimaksud Profitability Index.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Capital Budgeting

Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan
menentukan proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya adalah
suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana yang mana
dalam periode pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.

Yang dimaksud dalam pembayaran/pengeluaran ini termasuk biaya pembelian pada


setiap aset tetap, yakni tanah, bangunan, mesin, dan alat lainnya. Biasanya perusahaan juga
membutuhkan promosi berupa iklan jangka panjang, proyek penelitian, dan pengembangan
pun termasuk di dalam kategori investasi. Keputusan dalam melakukan investasi bukanlah
hal yang mudah karena membutuhkan penilaian akan situasi di masa yang akan datang.
Sehingga perlu memikirkan hal-hal yang mungkin akan terjadi, baik karena faktor internal
maupun eksternal. Nilai investasi pun harus dihitung sesuai dengan arus kas perusahaan dan
merupakan keputusan yang paling tepat guna menghindari risiko kerugian atas nilai investasi
tersebut. Secara umum, perusahaan akan membuat berbagai alternatif agar bisa berinvestasi
dalam jangka panjang, seperti penambahan aset tetap.

Capital budgeting dan keputusan keuangan tentu harus dilakukan secara terpisah.
Apabila suatu investasi yang diajukan sudah ditentukan untuk bisa diterima, maka manajer
keuangan selanjutnya memilih cara pembayangan yang paling tepat.

manfaat dari capital budgeting adalah agar dapat mengetahui keperluan pendanaan
secara lebih rinci. Hal itu karena dana yang terikat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir adanya over investment atau under
investment. Manfaat lain yang tidak kalah penting dari capital budgeting adalah agar dapat
mencegah terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Metode Analisis

1. Net Present Value (NPV)


2. Internal Rate of Return (IRR)
3. Profitability Index (PI)
4. Discounted Payback Period (PP)

5
B. Cash Flow Estimasi (Arus kas)
Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup
oleh penerimaan-penerimaan dimasa yang akan datang. Dimana penerimaantersebut berasal
dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas investasi yang bersangkutan. Keuntungan ini
bisa dalam dua pengertian:

1.)Laba Akuntansi yaitu laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun oleh
bagian akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada laporan Rugi-Laba.

2.)Laba Tunai yaitu laba berupa aliran kas atau cash flow.

Konsep Analisis Cash Flow

Cash flow dimaksudkan penyusunan penerimaan aliran yang masuk (cash in flow) dan
jumlah yang dikeluarkan (cash out flow), dimana dalam aliran tersebut dapat dilihat jumlah
dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam waktu tertentu. Juga dengan cash flow dapat
memberikan pedoman atau dasar bagi pimpinan perusahaan di dalam mengambil keputusan
yang menyangkut kebijaksanaan keuangan terutama mengenai uang tunai (cash).

Cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan diperhitungkan setelah pajak,
tetapi yang dibelanjai dengan modal pinjaman (utang), maka aliran kas bersih adalah sebelum
dibebani penyusutan dan bunga tetapi setelah dibebani pajak.

Pengertian cash flow yang dikemukakan Sudarmo memberikan suatu gambaran


bahwa proyeksi cash flow adalah meliputi merencanakan pengeluaran uang kas tersebut
untuk kegiatan operasi dan merencanakan uang kas yang akan datang.

Dengan analisa cash flow dapat diketahui kapan perusahaan mengalami surplus atau
deficit kas pada waktu-waktu yang akan datang. Bila diperkirakan bulan-bulan yang akan
datang terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya dapat diadakan perencanaan
penggunaan dana tersebut secara efektif dan efisien, demikian pula sebaliknya jika
diperkirakan akan terjadi defisit kas, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bakal ditempuh guna menutupi defisit kas tersebut.

6
Penggolongan Cash Flow :

Cash flow dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas:

1) Inicial Cashflow
Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran kas untuk
keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah, pembangunan pabrik,
pembelian mesin, pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap.
Termasuk dalam inicial cash flow adalah kebutuhan dana yang akan digunakan untuk
modal kerja. Inicial cash flow biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian
suatuproyek investasi.
2) Operacional Cashflow
Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi. Operational
cashflow biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi, dan berupa aliran kas
bersih. Operasional cashflow diperoleh dapat dihitung dengan menambahkan laba
akuntansi(EAT) dengan penyusustan. Permasalahan operasional cashflow ini muncul bila
dalam keputusan investasi sumber dana yang dipergunakan berasal dari hutang, yang
mengakibatkan laba setelah pajak berbeda, dan tentunya akan mengakibatkan
cashflownya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan modal sendiri dan dibelanjai
dengan hutang. Sehingga suatu proyek akan kelihatan lebih baik dibiayai dengan modal
sendiri sebab akan menghasilkan cashflow yang lebih besar. Padahal satu proyek hanya
mempunyai kesimpulan yaitu layak apa tidak layak, tidak peduli apakah proyek itu
dibiayai dengan modal sendiri atau modal asing. Oleh karenaitu dalam menaksir
operasiona cashflow tidak boleh mencampuradukkan keputusan pembiayaan dengan
keputusan investasi.Sehingga untuk menaksir aliran kas operasi bila sebagian atau
seluruhnya dibelanjai dengan modal asing adalah :

Cashflow= Laba Setelah Pajak+Penyusutan+Bunga(1-pajak)

3) Terminal cashflow
Merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu
proyek.( seperti niali residu dan modal kerja yang digunakan).

Untuk menilai kelayakan investasi penggantian , aliran kas yang digunakan adalah
aliran kas tambahan(incremental cashflow) yang disebabkan penggantian aktiva tetap
tersebut.Tambahan aliran kas ini bisa disebabkan karena adanya penghematan biaya tunai

7
seperti turunya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, dan juga karena peningkatan
penjualan yang disebabkan aktiva tetap baru. Penghematan-penghematan ini akan menjadi
tambahan penghasilan, sehinngga perlu dikurangi dengan kenaikan biaya, seperti kenaikan
penyusutan (penyusutan mesin baru – penyusutan mesin lama). Dengan demikian dari contoh
diatas dapat dihitung tambahan cashflow sebagai berikut.

Penghematan tunai Rp.115.000.000,-


Tambahan Ph:
Ph Mesin Baru = Rp.125.000.000
Ph Mesin Lama = Rp. 60.000.000
Rp. 65.000.000,-
Tambahan EBIT Rp. 50.000.000,-
Pajak 30 % Rp. 15.000.000,-
Tambahan EAT Rp. 35.000.000,-
TambahanPenyusutan Rp. 65.000.000,-
TambahanCashflow Rp.100.000.000,-
Dengan demikian penggantian tersebut menghasilkan tambahan cash flow sebesar
Rp.100.000.000,-.

C. Metode Penilaian Investasi


Metode penilaian investasi adalah cara yang digunakan dalam mengidentifikasi
tingkat bunga dan tingkat risiko dari suatu investasi.
Adapun tujuan dari penilaian investasi umumnya untuk mengetahui potensi investasi
tersebut. Namun, ada juga tujuan lainnya seperti berikut ini.
1. Menilai kelayakan suatu investasi
Investasi memang hal yang berisiko, jadi investor akan berhati-hati dalam
memilih investasi yang layak untuk diberikan dana. Investasi yang layak itu hadir
pada bisnis yang memperoleh laba bersih secara rutin. Investor biasanya jarang ada
yang mau memilih bisnis yang merugi terus untuk diberi suntikan dana. Hal itu karena
terlalu berisiko. Bisnis tersebut perlu memperbaiki usahanya dulu agar bisa meraih
keuntungan. Investor tentunya tidak ingin modal hilang begitu saja sambil menunggu
perusahaan memulihkan bisnisnya.
2. Mendukung sebuah usaha untuk maju
Metode untuk menilai investasi juga dilakukan untuk mendukung sebuah usaha agar
lebih maju di masa depan. Nilai uang yang ditanamkan pada usaha tersebut
sebelumnya dihitung secara cermat agar sesuai dengan modal yang dibutuhkan
olehnya. Apalagi investasi ini akan berpengaruh pada usaha dalam jangka panjang.

8
Faktor pertimbangan Investasi
1. Lancarnya arus kas
Investasi pada sebuah bisnisnya biasanya memperhatikan arus kas yang
dimiliki bisnis tersebut. Bisnis yang baik adalah yang arus kas lancar alias tidak
kekurangan uang kas untuk membayar berbagai kewajiban jangka pendek. Bisnis
yang arus kasnya lancar berarti memiliki kondisi keuangan yang relatif bagus juga.
2. Biaya investasi
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam investasi adalah biaya investasi. Biaya
investasi ini termasuk di dalamnya biaya administrasi atau biaya operasional lain di
luar modal. Biaya ini akan berpengaruh terhadap pengembalian investasi Anda di
masa depan. Apabila jumlah biaya investasi besar, keuntungan yang Anda peroleh
jadi tidak sebesar yang Anda pikirkan. Biaya investasi ini Anda bayarkan dan tidak
akan mengalami pengembalian. Hanya modal investasi saja yang punya
pengembalian.
3. Tujuan untuk berinvestasi
Tujuan berinvestasi juga menjadi faktor yang akan mempengaruhi kesuksesan
investasi Anda. Tujuannya bisa terserah Anda, jadi masing-masing investor pasti
punya keinginan tersendiri.Dengan menetapkan tujuan berinvestasi, Anda jadi bisa
memilih investasi yang sesuai dengan tujuan. Anda pun pastinya akan memilih
investasi yang terbaik.
4. Lamanya waktu untuk berinvestasi
Ketika berinvestasi, Anda pasti ingin hasilnya suatu saat bisa diambil untuk
keperluan Anda. Investasi juga memiliki batas waktu yang Anda tentukan
sendiri.Investasi pada usaha yang terbaik adalah yang sesuai dengan waktu
pengembalian yang dijanjikan.Misalnya, ketika Anda menghitung waktu
pengembalian dengan rumus, hasilnya adalah 3 tahun. Di dunia nyata, seharusnya
bisnis tersebut juga bisa membawa keuntungan dalam waktu 3 tahun.
5. Manfaat terhadap proyek usaha
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi selanjutnya adalah
penggunaan modal yang Anda setorkan oleh pemilik usaha.Pastikan pemilik usaha
berkomitmen menggunakan investasi yang Anda sediakan sebaik-baiknya.Hal ini bisa
Anda lihat dari rencana penggunaan investasi yang telah pemilik usaha buat. Biasanya
pemilik usaha akan menyediakannya untuk memancing kehadiran investor.
6. Risiko berinvestasi
Sebelum berinvestasi di suatu usaha, pastikan Anda mengenal risiko yang bisa
saja Anda terima. Anda pun perlu mempertanyakan langkah yang digunakan oleh
pelaku usaha untuk mengatasinya.Misalnya, perusahaan tersebut menyediakan
asuransi yang bisa digunakan ketika usaha mengalami kerugian.

Ada 5 Metode penilaian Investasi:


1. Metode Payback Period (PP)
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Average Rate of Return (ARR)
5. Profitability Index (PI).

9
D. Metode Average Rate of Return

Average rate of return adalah rasio perbandingan antara rata-rata keuntungan tahunan
pada periode waktu tertentu dengan nilai investasi di awal. Keuntungan disini bisa berarti apa
saja mulai dari laba tahunan perusahaan, hasil kinerja sebuah mesin dan lain-lain.

Oleh sebab itu, rasio ini dapat dipakai untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara
keseluruhan maupun mengevaluasi kinerja sumber daya perusahaan secara rinci. Dengan
demikian, manajemen bisa membandingkan tingkat produktivitas satu sumber daya
dibandingkan sumber daya yang lainnya serta mengevaluasi apakah berinvestasi di satu
sumber daya tersebut layak atau tidak.

Secara sederhana, average rate of return (ARR) dapat dihitung dengan:

ARR = (Rata-rata keuntungan per tahun : Investasi awal) x 100

Namun jika perusahaan berencana membeli mesin atau sumber daya lainnya, akan
lebih baik jika memasukkan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi rata-rata nilai keuntungan
perusahaan dari sumber daya tersebut. Faktor-faktor ini seperti, nilai depresiasi dan
ekspektasi biaya perbaikan.

Contoh Penghitungan Average Rate of Return

Contoh :Diketahui seorang driver ojek online ingin membeli sepeda motor untuk menunjang
usaha ojek online-nya. Driver ojek online tersebut sudah berpengalaman selama 5 tahun dan
rata-rata setiap tahunnya dia mendapatkan penghasilan senilai 24.000.000 rupiah.

Ketika akan membeli motor, driver ojek tersebut ragu apakah membeli motor baru seharga
27.000.000 rupiah dengan depresiasi 5 tahun dan kira-kira biaya perbaikan sebesar 800.000
per tahun atau membeli motor bekas seharga 15.000.000 depresiasi 5 tahun tapi biaya
perbaikan sebesar 1.200.000 tiap tahun?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, lantas si driver ojek online menghitung nilai ARR
berikut ini:

Motor baru

ARR = ((Rata-rata keuntungan per tahun- nilai depresiasi tahunan- biaya perbaikan) :
Investasi awal) x 100

ARR= (( 24.000.000- (27.000.000 : 5) – (800.000 x 5)) : 27.000.000) x 100

ARR= (( 24.000.000- (5.400.000) – (4.000.000) : 27.000.000) x 100

ARR= (( 18.600.000 – 4.000.000) : 27.000.000) x 100

ARR= (14.600.000 : 27.000.000) x 100

ARR= 54%

10
Motor bekas

ARR = ((Rata-rata keuntungan per tahun- nilai depresiasi tahunan- biaya perbaikan) :
Investasi awal) x 100

ARR= (( 24.000.000- (15.000.000 : 5) – (1.200.000 x 5)) :15.000.000) x 100

ARR= (( 24.000.000- 3.000.000- 6.000.000) :15.000.000) x 100

ARR= (( 24.000.000- 9.000.000) :15.000.000) x 100

ARR= ((15.000.000) :15.000.000) x 100

ARR= 100%

Dari penghitungan nilai ARR di atas didapatkan bahwa driver ojek online tersebut lebih baik
membeli motor bekas alih-alih motor baru.

Kelebihan dan Kekurangan Average Rate of Return

Terlihat dari paparan di atas bahwasanya ARR memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
berikut ini:

Kelebihan:

1. Menggunakan cara penghitungan yang mudah dipahami.


2. Dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperkirakan potensi penggunaan aset
perusahaan.
3. Dapat dipakai untuk pekerjaan yang berkelanjutan atau satu kali proyek saja.
4. Bisa dipakai oleh perusahaan maupun individu untuk menentukan keputusan bisnis.

Kekurangan:

1. Masih belum mempertimbangkan aspek time value of money seperti inflasi dan suku
bunga simpanan dan pinjaman.
2. Hanya berasumsikan jika investor menginvestasikan seluruh dananya dalam satu kali
investasi. Jadi, kurang pas untuk menghitung tingkat imbal balik investasi yang
menggunakan metode angsuran.

Meskipun terlihat sederhana, tapi pada dasarnya untuk mengetahui nilai ARR ini perusahaan
harus tahu beberapa hal seperti, nilai depresiasi aset yang digunakan, nilai produksi dan biaya
perawatan masing-masing sumber daya. Maka dari itu, penting bagi perusahaan yang ingin
maju untuk membukukan transaksi dan kinerja masing-masing sumber daya setiap hari.

11
E. Metode Payback

Payback period adalah metode yang biasa digunakan oleh investor hingga profesional
keuangan, dan perusahaan untuk menghitung hasil investasi. Payback period membantu
menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya awal yang terkait
dengan investasi. Penghitungan payback period juga berguna sebelum membuat keputusan
apa pun. Terutama ketika investor perlu membuat penilaian cepat tentang usaha investasi.
Semakin pendek pengembalian, semakin diinginkan investasi. Sebaliknya, semakin lama
pengembaliannya, semakin tidak diinginkan.Sebagai gambaran, setiap analis keuangan
perusahaan harus bisa menilai berbagai investasi atau proyek operasional untuk menentukan
proyek atau investasi yang paling menguntungkan.

Indikator Payback Period


Ada sejumlah indikator yang digunakan untuk menentukan pilihan payback period.
Karena berkaitan dengan waktu pengembalian, apabila payback period yang dihasilkan lebih
cepat daripada waktu yang sudah ditentukan, perusahaan tersebut sudah layak investasi atau
untuk disuntik dana. Sebaliknya, jika payback period time lebih lama atau bahkan melebih
waktu yang sudah ditentukan, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan investasi
atau disuntik dana.
Setelah mengetahui indikator payback period, saatnya untuk memutuskan proyek
mana yang lebih cepat. Dengan demikian, kalau perusahaan memiliki lebih dari satu proyek,
pilihlah proyek yang memiliki payback period time lebih cepat.

Cara Menghitung dan Rumus Payback Period


Payback period time atau periode pengembalian modal bisa dihitung dengan
membagikan suatu nilai investasi dengan adanya aliran kas bersih yang masuk setiap
tahunnya. Lebih detailnya, berikut ini rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung
payback period.
Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
Sebagai catatan, rumus ini dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa nilai arus kas
masuk bersih dinilai sama pada setiap waktu periode atau sama pada per tahunnya. Berbeda
dengan cara perhitungan payback period saat arus kas yang dimiliki perusahaan berbeda,
maka rumusnya adalah:

PP = n + a : b x 1 tahun
keterangan:
PP = payback period
n = syarat periode pengembalian modal investasi
a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)

12
F. Net Present Value (NPV)

Net present value atau NPV disebutkan sebagai selisih antara nilai arus kas masuk
sekarang dan yang keluar selama dalam kurun waktu tertentu. Penganggaran modal dan
perencanaan investasi memakai NPV sebagai metode dalam menentukan keuntungan atau
profitabilitas. Biasanya terhadap investasi bisnis dan proyek yang baru sebatas ide untuk
diusulkan.

Selain itu net present value adalah juga disebut sebagai hasil perhitungan untuk
menentukan nilai saat ini dari aliran investasi atau pembayaran di masa yang akan datang.
Proses analisis yang dilakukan pebisnis, terkait dengan hubungan memperkirakan keuangan,
menggambarkan penawaran secara umum mengenai keuntungan dari investasi.Dapat dilihat
dari NPV suatu proyek, kondisi positif yang membuat adanya pendapatan antisipasi terhadap
proyek dan investasi akan menghasilkan biaya yang meninggi. Kondisi sebaliknya proyeksi
akan kalah jika NPV, sehingga dihitung oleh manajer ahli atau analisis mengenai pendapat
yang akan muncul dalam beberapa masa yang akan datang.

Cara Membaca Net Present Value

 NIV Positif

Cara membaca NPV Positif adalah jika bisnis yang dipilih layak untuk dijalankan dan
mendatangkan keuntungan berupa uang, sehingga analisis akan menyebutkan ide bisnis
masuk dalam rekomendasi untuk segera dimulai.

 NPV Negatif

Muncul jika bisnis yang dipilih tidak tepat atau tidak layak untuk dijalankan bahkan untuk
dimulai sekalipun. Karena berpotensi mendatangkan kerugian, analisis bisnis biasanya
menyarankan untuk tidak mengambil ide bisnis tersebut dan cenderung meminta pembatalan
demi menghindari kerugian yang bisa dialami perusahaan.

 NPV Nol

Net present value yang satu ini berarti keuntungan dari bisnis yang dipilih hanya bisa
untuk menutup modal awal yang dipakai. Bahkan belum bisa dikatakan sampai memberi
untung, hasil analisis menyebutkan jika ide yang didapat bisa didiskusikan lebih lanjut
dengan para pemilik modal apabila ide bisnis ingin dijalankan atau dilanjutkan.

Manfaat Menghitung NPV

 Untuk memahami dunia bisnis dengan benar, perlu mengetahui cara menghitung NPV
sehingga pebisnis akan mendapatkan manfaat. Manfaat ini nantinya akan dipakai
untuk menilai potensi dan kemampuan suatu perusahaan, tentunya dalam mengelola
investasi hingga beberapa tahun atau masa ke depan termasuk jika muncul perubahan
nilai mata uang, berikut manfaatnya.

13
 Menilai potensi serta kemampuan suatu usaha dalam jangka waktu tertentu,
setidaknya satu tahun ke depan sehingga pebisnis atau perusahaan bisa mengetahui
nilai mata uang berubah karena inflasi. Perubahan nilai mata uang di masa sekarang
dan tiga tahun mendatang tentu sangat berbeda dari yang diperkirakan.
 Sebagai proyek investasi yang nantinya akan dikelola di masa mendatang, apabila
mengalami kerugian dan untung. Selain itu seberapa besar keuntungan untuk tidak
merugi, kondisi ini sangat menentukan bagaimana investasi akan berlanjut atau tidak.
Karena tergantung dengan kondisi yang muncul setelah bisnis dijalankan.
 Dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan investasi pada skala lebih besar,
tentunya tujuannya untuk menghasilkan keuntungan yang juga lebih besar. Hal ini
dirasa penting karena dianggap sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan
keputusan, apakah bisnis berlanjut atau tidak dijalankan.

Rumus Menghitung Net Present Value

 Rumus NPV untuk Investasi Arus Kas Tunggal

Bisa dibilang cara yang digunakan ini sederhana, dengan tujuan untuk mengetahui apakah
bisnis yang dijalankan di tahun tertentu masuk dalam kategori layak dijalankan atau tidak.
Yang perlu disiapkan adalah data atau variabel, investasi awal, arus kas di tahun tertentu,
masa waktu arus kas dan tingkat diskonto,

rumus net present value = [Arus kas/ (1+i)^t] – Investasi awal.

 Rumus NPV Usaha Berdurasi Lama dengan Banyak Arus Kas

Tak jauh berbeda dengan jenis rumus yang pertama, dan sebenarnya sama saja meskipun
rumus ini dipakai untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan layak diteruskan. Data
yang harus dipersiapkan antara lain, investasi awal, arus kas setiap tahun, masa waktu arus
kas dan tingkat diskonto dengan rumus NPV = jumlah nilai saat ini – investasi awal.

G. Metode Internal Rate of Return

internal rate of return adalah indikator tingkat efisiensi dari sebuah investasi. IRR
juga dikenal sebagai metode untuk menghitung tingkat bunga suatu investasi dan
menyamakannya dengan nilai investasi saat ini berdasarkan penghitungan kas bersih di masa
mendatang.

Singkatnya, apabila penghitungan internal rate of return menunjukkan angka lebih besar
daripada modal yang dikeluarkan, jangan ragu untuk melakukan investasi. Begitu pula
sebaliknya, jika hasil penghitungan IRR kurang dari biaya modal, sebaiknya hindari investasi
tersebut.

Sebagaimana halnya metode penghitungan investasi lainnya, IRR memiliki kelebihan dan
kekurangan, di antaranya:

14
Kelebihan IRR

1. Dengan menggunakan metode penghitungan IRR, kita bisa mengetahui apakah


investasi yang dilakukan layak atau tidak
2. Metode ini mempertimbangkan setiap arus yang ada
3. Metode ini mempertimbangkan konsep time value of money serta risiko arus masuk di
kemudian hari untuk pengembalian modal investasi.

Kekurangan IRR

1. Dibutuhkan nilai cost of capital ketika menghitung menggunakan metode IRR


2. Keputusan yang dihasilkan tidak selalu tepat
3. Metode IRR hanya bisa menunjukkan hasil maksimal ketika suatu investasi memiliki
capital berupa rasio.

Fungsi Internal Rate of Return

Fungsi utama penghitungan IRR adalah untuk mengukur suatu aset, apakah aset tersebut akan
mengalami peningkatan atau tidak. Selain itu, IRR memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:

1. Penghitungan IRR berfungsi sebagai sumber acuan seseorang ketika hendak


menyimpan uang atau membuka deposito di bank
2. Penghitungan IRR berguna untuk membantu memberikan perbandingan pada tingkat
laju pengembalian dalam menentukan bentuk investasi yang diperkirakan akan lebih
mendatangkan keuntungan.
3. Penghitungan IRR berfungsi untuk menilai laju pengembalian setelah dikenakan
pajak sehingga investor tahu mana investasi yang tingkat pengembaliannya lebih
tinggi meskipun dikenakan pajak

Tidak hanya itu, manfaat lain menghitung internal rate of return adalah untuk mengetahui
laju pengembalian investasi sehingga kegiatan operasional dalam bentuk apapun bisa
dievaluasi tingkatan pada laju pengembalian secara akurat.

Rumus Penghitungan Internal Rate of Return

Pada penghitungan IRR akan diperoleh net present valueatau NPV = 0. Untuk bisa
memperoleh hasil akhir IRR, kita harus mencari discount rate yang menghasilkan NPV
positif. Inilah mengapa dibutuhkan rumus penghitungan:

IRR= i1+ NPV1NPV1– NPV2 i2–i1

Keterangan:

IRR= Internal Rate of Return

i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+

i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV –

NPV 1 = Net Present Value positif

15
NPV 2 = Net Present Value Negatif

Misalnya:

Sebuah pabrik mengusulkan nilai investasi sebesar Rp130.000.000. Arus kas yang dihasilkan
setiap tahunnya sekitar Rp21.000.000 selama 6 tahun. Asumsi rate of return-nya sendiri
sekitar 13%. Saat melakukan penghitungan diskonto, NPV yang dihasilkan adalah
Rp6.649.000 dengan diskonto sekitar 12% dan Rp659.000 dengan diskonto sekitar 10%.

Selisih bunga diskonto berarti sekitar 2% atau sekitar Rp7.308.000. Jika rumus di atas
diaplikasikan, maka nilai internal rate of return adalah,

IRR = 10% + (659.000 : 7.308.000) x 2%

IRR = 10,18%

Karena asumsi rate of return-nya sekitar 13% berarti angka 10,18% termasuk lebih kecil.
Berdasarkan prinsip dasar IRR, sebaiknya investasi ini kita tolak.

H. Metode Profitability Index

Profitability Index (PI) atau Indeks Profitabilitas adalah metode penghitungan


kelayakan proyek dengan membandingkan antara jumlah present valuenilaiarus kas dengan
nilai investasi dari proyek.Indeks Profitabilitas (PI) juga dikenal sebagai rasio labainvestasi
(profit investment ratio (PIR)) dan rasio investasi nilai (value investment ratio (VIR)), adalah
rasio hasil investasi dari proyek yang diusulkan. Ini adalah alat yang berguna untuk proyek-
proyek peringkat karena memungkinkan untuk menghitung jumlah nilai yang diciptakan per
unit investasi.

PI dihitung dengan mencari nilai present value perkiraan arus kas yang akan diterima
dari investasi, setelah itu baru dibandingkan dengan jumlah nilai investasi proyek tersebut.
Persamaan untuk menghitung Profitability Index (PI) adalah sebagai berikut:

PI = ∑PV of future cashflow / ICO

dimana,
PI = Profitability Index
PV = Present Valuearus kas
ICO = Initial Cash Operation/ Initial Investment

atau juga dapan menggunakan persamaan berikut:

PI = 1 + (NPV + ICO)

dimana:
PI = Profitability Index

16
NPV = Net Present Value
ICO = Initial Cash Flow (biaya Investasi).

Manfaat profitability index


ManfaatManfaat dari Profitability Index adalah ia mempertimbangkan nilai waktudari
uang dan menyajikan keuntungan relatif dari proyek. Profitabilitasrelatif memungkinkan
perbandingan dua investasi terlepas dari jumlahinvestasinya. Profitability Index yang lebih
tinggi akan menunjukkan IRRyang lebih baik dan Profitability Index yang lebih rendah akan
memiliki IRRyang lebih rendah.

Metode Profitability Index

Berikut ini adalah metode untuk mengetahui PI :

1. Cari uang masuk dari suatu projek


2. Cari pengeluaran dari total keseluruhan project. Seperti investasi awal, dan semua uang
yang keluar.
3. Tentukan nilai diskon (Penyusutan) maksimum. Bisa juga di identifikasikan dengan
bottom price.
4. Prediksi berapa uang yang akan masuk ketika ada diskon. Berapa banyak rate yang akan
diterima antara diskon dengan yang non-diskon
5. Tentukan penyusutan pengeluaran yang akan datang dengan cara menjumlahkannya
terhadap investasi awal.
6. Detailkan urutan ke (4) dengan menggunakan aturan ke (5)

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan
menentukan proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya
adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana
yang mana dalam periode pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.
2. Cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan diperhitungkan setelah pajak,
tetapi yang dibelanjai dengan modal pinjaman (utang), maka aliran kas bersih adalah
sebelum dibebani penyusutan dan bunga tetapi setelah dibebani pajak.

Pengertian cash flow yang dikemukakan Sudarmo memberikan suatu gambaran


bahwa proyeksi cash flow adalah meliputi merencanakan pengeluaran uang kas
tersebut untuk kegiatan operasi dan merencanakan uang kas yang akan datang.

3. Metode penilaian investasi adalah cara yang digunakan dalam mengidentifikasi


tingkat bunga dan tingkat risiko dari suatu investasi.
4. Average rate of return adalah rasio perbandingan antara rata-rata keuntungan tahunan
pada periode waktu tertentu dengan nilai investasi di awal. Keuntungan disini bisa
berarti apa saja mulai dari laba tahunan perusahaan, hasil kinerja sebuah mesin dan
lain-lain.
5. Payback period adalah metode yang biasa digunakan oleh investor hingga
profesional keuangan, dan perusahaan untuk menghitung hasil investasi. Payback
period membantu menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
memulihkan biaya awal yang terkait dengan investasi. Penghitungan payback period
juga berguna sebelum membuat keputusan apa pun. Terutama ketika investor perlu
membuat penilaian cepat tentang usaha investasi.
6. Net present value atau NPV disebutkan sebagai selisih antara nilai arus kas masuk
sekarang dan yang keluar selama dalam kurun waktu tertentu. Penganggaran modal
dan perencanaan investasi memakai NPV sebagai metode dalam menentukan
keuntungan atau profitabilitas. Biasanya terhadap investasi bisnis dan proyek yang
baru sebatas ide untuk diusulkan.Selain itu net present value adalah juga disebut
sebagai hasil perhitungan untuk menentukan nilai saat ini dari aliran investasi atau
pembayaran di masa yang akan datang.
7. internal rate of return adalah indikator tingkat efisiensi dari sebuah investasi. IRR
juga dikenal sebagai metode untuk menghitung tingkat bunga suatu investasi dan
menyamakannya dengan nilai investasi saat ini berdasarkan penghitungan kas bersih
di masa mendatang.
8. Profitability Index (PI) atau Indeks Profitabilitas adalah metode penghitungan
kelayakan proyek dengan membandingkan antara jumlah present valuenilaiarus kas
dengan nilai investasi dari proyek.Indeks Profitabilitas (PI) juga dikenal sebagai rasio
labainvestasi (profit investment ratio (PIR)) dan rasio investasi nilai (value
investment ratio (VIR)).

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-malang/economi/makalah-
capitalbudgeting/21324499
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/capital-budgeting
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_13/M13B1.htm

https://www.modalrakyat.id/blog/metode-penilaian-investasi

https://magnate.id/cara-menghitung-average-rate-of-return/

https://www.rumah.com/panduan-properti/payback-period-adalah-63210

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/npv-adalah/

https://www.akseleran.co.id/blog/internal-rate-of-return-adalah

19

Anda mungkin juga menyukai