Anda di halaman 1dari 19

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

MAKALAH
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas pada
Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi
Dosen Pengampu : M. Aris Safii, M.E.I

Disusun oleh:

1. Risva Aggraeni (2013115088)


2. Ria Nur Apriani (2013115194)
3. Nur Hidayah (2013115198)
4. Much. Nasih Amin (2013115210)
5. Furqon Yusuf (2013115225)

Kelas B
PRODI EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN PEKALONGAN)
2016

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
merupakan makalah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi yang membahas
mengenai Investasi dalam Aktiva Tetap. Secara khusus pembahasan dalam
makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai
dengan mata kuliah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi . oleh karena itu
kami mengucapkan terimakasih kepada:
1) Bapak M. Aris Safii, M.E.I selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan 1
+ Asistensi yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga
kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
2) Orang tua dan teman-teman yang telah turut membantu, membimbing, dan
mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini bisa terselesaikan.
Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Untuk itu kami meminta maaf apabila terdapat kekurangan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas
makalah penulis selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat
tersendiri bagi generasi muda yang akan datang, khususnya dalam bidang
Manajemen Keuangan 1 + Asistensi.

Pekalongan, 3 November 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2

A. Pengertian Investasi dalam Aktiva Tetap ........................................... 2


B. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap ............... 2
C. Usul-usul Investasi dan Pemilihan Alternatif .................................... 5
D. Capital Budgeting .............................................................................. 6
1. Arti Capital Budgeting Bagi Perusahaan ..................................... 6
2. Menganalisis dalam Capital Budgeting ....................................... 7
E. Cash Flow Proyek .............................................................................. 7
F. Metode Penilaian Investasi ................................................................ 8
1. Metode Payback Periode dan Discounted Payback Periode ........ 8
2. Metode ARR ................................................................................ 9
3. Metode NPV ................................................................................ 11
4. Metode PI ..................................................................................... 12
5. Metode IRR .................................................................................. 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 14

A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
B. Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk


produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan
aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yang
akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva
tetap. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh
menganalisa proyek dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam
anggaran modal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Investasi dalam Aktiva Tetap?
2. Bagaimana Proses Perputaran Dana yang Terjadi dalam Investasi Aktiva
Tetap?
3. Apa Saja Kategori Penggolongan dalam Usul-Usul Investasi?
4. Bagaimana Proses Menganalisis dalam Capital Budgeting?
5. Apa Saja Jenis-Jenis Cash Flow dalam Suatu Proyek?
6. Bagaimana Proses Perhitungan dalam Metode Penilain Investasi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Investasi dalam Aktiva Tetap
2. Mengetahui Proses Perputaran Dana dalam Investasi Aktiva Tetap
3. Mengetahui Kategori Usul-Usul Investasi
4. Memahami Proses Menganalisis dalam Capital Budgeting
5. Memahami Jenis-Jenis Cash Flow dalam Suatu Proyek
6. Memahami Bagaimana Proses Perhitungan dalam Metode Penilaian
Investasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi dalam Aktiva Tetap

Perusahaan secara keseluruhan, baik skala kecil, menengah, maupun skala


besar, sesungguhnya memiliki tujuan primer yang sama, yaitu untuk
menghasilkan laba, meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan,
manajemen dan karyawan secara berkesinambungan menyediakan produk
spesifik untuk menjawab kebutuhan tertentu masyarakat.

Haming dan Basalamah dalam (2010:6) menyatakan bahwa investasi


adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang
dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat
diperoleh manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang, selama dua
tahun atau lebih. Sedangkan menurut Sadono Sukirno berpendapat bahwa
investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang
dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Sedangkan pengertian aktiva tetap, menurut Ikatan Akuntansi Indonesia


(IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 16 tahun
2012 menyatakan bahwa aktiva tetap adalah aset berwujud yang diperoleh
dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang
digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun.1

B. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap


Dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang
diinvestasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran. Secara

1
Fitra Abdullah, Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pembelian Mesin Printing Pada
PT. Radja Digital Printing Samarinda, jurnal ekonomi (Samarinda: Universitas Mulawarman,
Volume 3 No. 2, 2015), hlm. 300.

5
konsepsionil sebenarnya tidak ada perbedaannya antara investasi dalam aktiva
tetap dengan investasi dalam aktiva lancar. Perusahaan mengadakan investasi
dalam inventory, piutang dan lain-lain adalah dengan harapan bahwa
perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan
dalam aktiva tersebut.

Demikian pula halnya apabila perusahaan mengadakan investasi dalam


aktiva tetap, adalah dengan harapan yang sama dengan investasi dalam aktiva
lancar, yaitu bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Tetapi perputaran dana yang tertanam
pada kedua aktiva itu adalah berbeda, yaitu investasi dalam aktiva lancar itu
diharapkan akan dapat diterima kembali dalam waktu dekat dan secara
sekaligus, yaitu dalam waktu satu hari, satu minggu atau paling lama satu
tahun. Sebaliknya investasi dalam mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain,
dana yang tertanam di dalamnya akan diterima kembali seluruhnya oleh
perusahaan dalam waktu beberapa tahun, dan kembalinya secara berangsur-
angsur melaui depresiasi.

Dengan demikian perbedaan antara investasi dalam aktiva tetap dan aktiva
lancar terletak dalam soal waktu dan cara perputaran dana yang tertanam
di dalamnya. Perputaran dana dalam aktiva lancar adalah sebagai berikut:

kas Aktiva Lancar Kas

Sedangkan perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap dapat


digambarkan sebagai berikut:

depresiasi
depresiasi
Aktiva Tetap depresiasi Kas
depresiasi
depresiasi

Jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya
selama periode investasi atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut.

6
Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang
sesuai dengan metode depresiasi yang digunakan. Apabila digunakan straight
line method atau dengan persentase tetap dari harga beli, perjalanan, dan dana
yang tertanam dalam aktiva tetap secara individual akan dapat digambarkan
sebagai berikut:2

Perputaran dana yang tertanam dalam aktiva tetap secara individual3


10
0

8
(dalam Rp 10.000,00)
Dana yang tertanam

Tahun Penggunaan
0 2 4 6 8 10
0
Grafik tersebut menggambarkan perjalanan atau perputaran dana yang
diinvestasikan dalam aktiva tetap dengan harga pembelian Rp 100.000,
dengan umur penggunaan selama 10 tahun tanpa nilai residu (salvage value).
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa dana yang ditanamkan dalam aktiva
tetap, setiap tahunnya berkurang secara konstan dengan jumlah Rp 10.000
sebagai depresiasi. Pada permulaan tahun ke-1 (saat pembeliaan) dana
tertanam Rp 100.000, pada akhir tahun pertama tersisa Rp 90.000, akhir tahun
kedua tinggal Rp 80.000 demikian seterusnya. Sehingga pada akhir tahun
kesepuluh jumlah dana keseluruhan yang ditanamkan dalam aktiva tetap
sebesar Rp 100.000 telah bebas semuanya. Oleh karena dana yang
diinvestasikan dalam aktiva tetap selama waktu penggunaannya tidak tetap

2
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE-UGM,
1997), hlm. 115-116.
3
Ibid.

7
sama, yaitu mulai dari Rp 100.000 pada saat pembeliaan sampai Rp 0,00 pada
akhir tahun kesepuluh. Maka dapat dikatakan bahwa dana rata-rata yang
ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut selama 10 tahun apabila menggunakan
metode depresiasi straight line adalah Rp 50.000 yaitu:

100.000 + 0,00
= 50.000
2

C. Usul-usul Investasi dan Pemilihan Alternatif


Ada berbagai cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu
penggolongan usul-usul investasi didasarkan menurut kategori di bawah ini: 4
1. Investasi penggantian
Pada umumnya keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang
paling sederhana, yaitu misalnya suatu aktiva yang sudah aus (wear-out)
atau usang (obsolete) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau
produksi akan tetap dilanjutkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa
sebagian besar dari keputusan mengenai investasi penggantian dapat
diperhitungkan dengan lebih mudah.
2. Investasi penambahan kapasitas
Termasuk dalam golongan investasi penambahan kapasitas misalnya
usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi
penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi penggantian, misalnya
mesin yang sudah tua yang tidak efisien diganti dengan mesin baru yang
lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien. Dengan sendirinya tingkat
kepastiannya pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada
investasi penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru
Golongan investasi yang ketiga ialah investasi untuk menghasilkan
produk baru di samping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi
pada waktu ini. Karena itu menyangkut produk baru maka investasi ini
juga mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar.

4
Ibid., hlm. 122.

8
4. Investasi lain-lain
Termasuk golongan investasi lain-lain ialah usul-usul investasi yang
tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut, misalnya investasi untuk
pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (ac), pemasangan
sistem musik dimaksudkan untuk dapat meningkatkan moral para
karyawan.
D. Capital Budgeting
Dalam hal investasi aktiva tetap sering di hubungkan dengan capital
budgeting (CB), dimana pengertian capital budgeting sendiri ialah
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
waktu satu tahun disebut sebagai Capital Budgeting. Batas jangka waktu
satu tahun tersebut tidaklah mutlak. Termasuk dalam pengeluaran dana ini
ialah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap (plant investment), yaitu
tanah, bangunan, mesin, dan peralatan lainnya. Demikian pula pengeluaran
dana untuk proyek advertansi jangka panjang, penelitian, dan pengembangan
termasuk juga dalam golongan capital budgeting expemditures.
1. Arti Capital Budgeting bagi Perusahaan
Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan
karena: 5
a. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
Berarti perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau
lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali
oleh perusahaan, yang akan berpengaruh bagi penyediaan dana untuk
keperluan lain.
b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan
forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over atau under-
invesment dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva tetap
terlalu besar melebihi dari pada yang diperlukan, maka akan

5
Ibid., hlm. 121.

9
memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya jika
jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil, maka dapat
mengakibatkan kekurangan peralatan, yang dapat mengakibatkan
perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga
mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain ialah kehilangan
sebagian dari pasar bagi produknya.
c. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah
yang besar. Jumlah dana yang besar tersebut kemungkinan tidak bisa
diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat
diperoleh sekaligus. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus dibuar
perencanaan yang teliti.
d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan di bidang ini tidak dapat diperbaiki
tanpa adanya kerugian.
2. Menganalisis dalam Capital Budgeting
Menganalisis atau menilai dalam Capital Budgeting hampir sama
dengan penilaian securitas (saham atau obligasi).
Prosedur penilaian menggunakan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Penentuan biaya proyek
b. Menaksir cash-flow proyek (operating maupun terminal cash-flows)
c. Menilai kelayakan investasi dengan metode berbagai metode penilaian
seperti : payback periode, Accounting rate of return, Nett present
value, internal rate of return dan profitability index.
d. Membandingkan hasil penilaian dengan kriteria penilaian sesuai
masing-masing metode.
e. Memberi rekomendasi atau keputusan kelayakan proyek diterima atau
ditolak.
E. Cash-flow Proyek

10
Cash-flow adalah aliran dana yang berkait investasi suatu proyek. Suatu
proyek biasanya tidak hanya memerlukan aktiva tetap tapi juga membutuhkan
modal kerja. Cash-flow suatu proyek akan terdiri dari : 6
1. Cash out flows
Sering disebut juga sebagai initial investment yaitu total jumlah dana yang
dikeluarkan untuk membiayai proyek baik untuk pengadaan aktiva tetap
maupun modal kerja.
2. Operating Cash flows
Sering disebut juga dengan proceeds yaitu kas masuk bersih yang terdiri
dari depresiasi dan laba bersih.
3. Terminal Cash flows
Yaitu kas masuk bersih sebagai akibat berakhirnya proyek, misalnya nilai
residu aktiva tetap, pencairan modal kerja.7
F. Metode Penilaian Investasi (Capital Budgeting)
Untuk melakukan penilaian atas suatu proyek investasi ada beberapa
metode yang dapat digunakan :
1. Metode payback periode dan discounted payback periode
Yaitu mengukur periode (jangka waktu) yang diperlukan agar investasi
dapat kembali dari proyek.
Contoh:
Total investasi pendirian cold storage sebesar Rp 1.000.000,- umur
investasi 4 tahun dan laba bersih per tahun berturut-turut Rp 250.000,-, Rp
150.000, Rp 50.000, Rp (150.000). apakah investasi tersebut
menguntungkan bila metode depresiasi dengan garis lurus?
Penyelesaian:
a. Metode payback periode
Perkiraan arus kas investasi
Tahun EAT Depresiasi Perkiraan Arus Kas Arus Kas

6
Akhmad Sakhowi dan Mahirun, Manajemen Keuangan, (Pekalongan: ISBN, 2011), hlm.32-
38.
7
Ibid., hlm. 34

11
0 - - (1.000.000) (1.000.000)
1 250.000 250.000 500.000 (500.000)
2 150.000 250.000 400.000 (100.000)
3 50.000 250.000 300.000 200.000
4 (150.000) 250.000 100.000 300.000
Sampai tahun ke 2 arus kan menunjukan investasi masih sisa
Rp100.000 dan dapat ditutup oleh sebagian proceed tahun ke-3.
Payback periode = 2 + 100.000/300.000x12 bulan = 4 bulan.
Kesimpulan: investasi menguntungkan karena akan dapat kembali
lebih cepat (2 tahun 4 bulan) dari jangka waktu ekonomisnya (4 tahun).
b. Metode discounted payback periode
Metode ini memasukan time value of money yang merupakan kritik
atas kelemahan metode payback periode. Arus kas di-present value-
kan dengan tingkat bunga tertentu dan kemudian dihitung periode
pengembalian investasi.
PV Arus Kas
Perkiraan Arus Kas
Tahun DF 10 % Disconto
Arus Kas Kumulatif
10%
0 (1.000.000) 1 (1.000.000) (1.000.000)
1 500.000 0,909 454.500 (545.500)
2 400.000 0,826 330.400 (215.100)
3 300.000 0,751 225.300 10.200
4 100.000 0,683 68.300 78.500

Discounted PP = 2 + 215100/225.300 x 12 bulan


= 2,95 tahun (2 tahun + 11,4 bulan).
2. Metode accounting rate of return (ARR)
ARR disebut Average Rate of return menunjukan presentase
keuntungan netto sesudah pajak dihitung dari average investment atau

12
initial investment.8 Metode ini mencari kemampuan investasi dalam
menghasilkan rata-rata laba akuntansi.
ARR = Laba Besih rata-rata/ Investasi rata-rata x 100%
Dengan menggunakan contoh di atas maka ARR dapat dicari sebagai
berikut:
Rata-rata laba bersih = (250.000 + 150.000 + 50.000 150.000)

= 75.000

Rata-rata investasi = nilai investasi awal + nilai akhir investasi

= 1.000.000 + 0 = 500.000

ARR = 75.000/500.000 x 100% = 15%

3. Metode Net Present Value


Adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value
aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
NPV > 0 usulan investasi diterima.
NPV < 0 usulan investasi ditolak. 9
CFt
NPV = nt=0 . (1 + k)

Keterangan:
CFt (cash flow atau arus kas pada tahun t), k (biaya modal proyek), t
(periode waktu), n (usia proyek).
Dengan contoh proyek di atas maka arus kas dan biaya modal proyek 10%
sebagai berikut:

8
Ibid., hlm. 35
9
Mamduh M. Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014 ), hlm.
152.

13
Present
Perkiraan
Tahun DF 10 % Value Cash
Arus Kas
Flow
0 (1.000.000) 1 (1.000.000)
1 500.000 0,909 454.500
2 400.000 0,826 330.400
3 300.000 0,751 225.300
4 100.000 0,683 68.300
Net Present value 78.500
NPV = -1.000.000 + 500.000 + 400.000 + 300.000 + 100.000

(1+0,1)0 (1+0,1)1 (1+0,1)2 (1+0,1)3 (1+0,1)4

NPV = -1.000.000+ 454.500 + 330.400 + 225.300 + 68.300

= 78.500

Kesimpulan: karena NPV positif, proyek feasible (menguntungkan). 10


Bila proyek memiliki proceed tiap tahun sama maka dalam mencari PV
proceed dapat dilakukan dengan lebih sederhana yaitu dengan mengalikan
proceed 1 tahun dengan jumlah discount factor selama usia ekonomisnya.
Contoh lain :
Suatu proyek mempunyai usia ekonomis tiga tahun dan memberikan kas
masuk bersih setiap tahun yang sama besarnya. Investasi yang diperlukan
adalah sebesar Rp.300 juta. IRR proyek tersebut sekitar 21 %. Apabila r =
18 %. Berapa NPV proyek tersebut?
Jawab :
Persoalan bisa dirumuskan sebagai berikut.
300 = X + X + X
(1 + 0,22) (1 + 0,22)2 (1 + 0,22)3
2,042 X = 300
X= 146,91
10
Akhmad Sakhowi dan Mahiriun, Op.Cit., hlm., 36.

14
Dengan demikian NPV proyek tersebut adalah,
NPV = - 300 + 146,91 + 146,91 + 146,91 = - 300 + 319,411

(1+0,18) (1+0,18)2 (1+0,18)3

4. ProfitabilIty index (PI)


Sering disebut sebagai cost benefit analysis method (metode analisi biaya
dan manfaat). Metode ini merupakan modifikasi metode NPV yaitu
dengan mencari rasio antara present value proceeds dengan present value
investasi bila hasil PI > 1 maka investasi menguntungkan tetapi bila hasil
PI < 1 maka investasi tidak menguntungkan.
PI = PV cash in flow = 1.078.500 = 1,078

PV cash out flow 1.000.000

Karena PI proyek 1,078 atau > 1 maka berarti proyek diterima tau
menguntungkan.
5. Metode internal rate of return (IRR)
Yaitu mencari tingkat disconto atau bunga yang dapat menghasilkan NPV
= 0 (PV cash out Flow = PV Cash in Flow).
CFt
IRR = nt=0 . (1 + r) t = 0

Keterangan:
r = IRR yaitu tingkat disconto yang menghasilkan NPV = 0
dengan contoh proyek di atas maka IRR dapat dihitung sebagai berikut:
0 = -1.000.000 + 500.000 + 400.000 + 300.000 + 100.000

(1+r)0 (1+r)1 (1+r)2 (1+r)3 (1 + r)4

r dicari dengan produser sebagai berikut:


Cari DF sehingga menghasilkan NPV positif
Cari DF sehingga menghasilkan NPV negative
Lakukan interpolasi antara dua DF (i) dan dua NPV di atas.

11
Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori & Penerapan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
2009), hlm.61.

15
Atau dengan rumus IRR = r1- C1 r2 r1

C2-C1

Keterangan:
C1 = nilai NPV positif
C2 = nilai NPV negative
r1 = tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif
r2 = tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
IRR = 14% - 8,083 15% - 14% = 14% + 0,49%

-8,330 8,083

IRR = 14,49% bila biaya dana > 14,49 proyek tidak menguntungkan tetapi
bila biaya dana < 14,49 proyek menguntungkan.12

12
Akhmad Sakhowi dan Mahiriun, Op.Cit., hlm., 37-38.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada bebarapa definisi investasi dalam aktiva tetap menurut para ahli
seperti Haming Basalamah, Sadono Sukirno, dan lain-lain. Dari definisi-
definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi dalam aktiva tetap
sangat penting dan harus diperhatikan sebaik-baiknya oleh manajemen
perusahaan, karena diharapkan dengan adanya investasi dalam aktiva tetap,
perusahaan akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva
tetap tersebut.
Perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap selama waktu
penggunaannya tidak tetap sama. Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap
akan berangsur-angsur berkurang sesuia dengan metode depresiasi yang
digunakan.
Usul-usul investasi dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu investasi
penggantian, investasi penambahan kapasitas, investasi penambahan jenis
produk baru dan investasi lain-lain.
Capital budgeting ialah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi waktu satu tahun.
Cash Flow adalah aliran dana yang berkaitan dengan investasi suatu
proyek, terdiri dari cash out flows, operating cash-flows, dan terminal cash
flows.
Metode yang digunakan untuk menilai suatu proyek transaksi terbagi
menjadi 5 metode, antar lain: metode payback periode dan discounted
payback periode, metode ARR, metode NPV, metode PI, dan metode IRR.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Semoga dapat menambah
wawasan para pembaca. kritik dan saran para pembaca sangat kami harapkan.

17
Karena kritik dan saran tersebut sangat berguna bagi kami untuk menjadi
bahan koreksi, agar makalah kedepan yang kami sajikan menjadi lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Fitra. 2015. Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pembelian


Mesin Printing Pada PT. Radja Digital Printing Samarinda. jurnal ekonomi.
(Samarinda: Universitas Mulawarman. Volume 3 No. 2).

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:


BPFE-Yogyakarta.

Sakhowi, Akhmad dan Mahirun. 2011. Manajemen Keuangan. Pekalongan:


ISBN.

M. Hanafi, Mamduh. 2014. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE-UGM.

Husnan, Suad . 2009. Manajemen Keuangan Teori & Penerapan, Yogyakarta:


BPFE-Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai