Anda di halaman 1dari 7

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Seseorang memiliki perencanaan keuangan pribadi merupakan cara mereka

untuk mencapai tujuan keuangan seseorang melalui proses manajemen keuangan.


Perencanaan diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh
dan mencakup seluruh siklus kehidupan kita, dari sekarang hingga akhir nanti. Dalam
hal tujuan perencanaan keuangan pribadi tidak terlepas dari keinginan kehidupan
yang nyaman dan sejahtera tanpa harus terbebani masalah kesuliatn keuangan oleh
setiap individu atau keluarga. Oleh sebab itu, fungsi dari perencanaan keuangan, yaitu
mengelola pendapatan dan pengeluaran, menciptakan kesadaran akan kondisi
keuangan saat ini, merencanakan masa depan dengan menetapkan tujuan dan cara
pencapaiannya, dan menciptakan sistem evaluasi dan revisi atas kemajuan keuangan.
Keadaan finansial pada saat ini akan berbeda dengan yang sebelumnya dan
yang akan datang. Keadaan ini menunjukkan nilai waktu dari uang yang berbeda di
setiap waktu dimana nilai harta yang dimiliki berubah. Konsep dasar dalam keuangan
adalah nilai uang yang dikaitkan dengan waktu. Uang yang diterima pada saat ini
akan jauh lebih berharga dibandingkan dengan uang yang akan diterima di masa akan
datang. Konsep ini mengacu pada biaya kesempatan (opportunity cost) dalam rangka
menghasilkan pendapatan pada masa sekarang.
Kebijakan moneter juga ditujukan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro,
yang dicerminkan oleh : (1) stabilitas harga ( laju inflasi), (2) membaiknya
perkembangan output riil (pertumbuhan ekonomi); dan (3) cukup luasnya lapangan

kerja yang tersedia. Terlebih lagi pada saat ini, negara negara memfokuskan pada
laju inflasi di negaranya. Tingkat inflasi di Indonesia memberikan pengaruh besar
dalam perkembangan ekonomi makro yang merujuk pada kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah menargetkan sasaran inflasi yang ditetapkan untuk periode 2013
2015, masing-masing sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% masing-masing dengan deviasi
1%(www.bi.go.id). Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi
pelaku usaha dan masyarakat

dalam melakukan kegiatan ekonominya ke depan

sehingga tingkat inflasi dapat diturunkan pada

tingkat yang

stabil. Adanya inflasi yang stabil akan meningkatkan pendapatan

rendah dan
perencaan

keuangan masyarakat lebih baik, daya beli menjangkau, kebutuhan hidup terpenuhi,
investasi lancar karena penanaman modal tidak bersifat spekulatif, kredit tidak macet.
Lebih jauh dalam hal ini akan meningkatkan pendapatan nasional karena pendapatan
riil masyarakat tetap stabil.
Dalam menjangkau pendapatan riil di masyarakat tetap stabil, hal ini didorong
pula dengan perencanaan keuangan yang baik dari setiap individu. Adapun alas an
orang orang membuat perencanaan keuangan pribadi adalah untuk mencukupi
segala kebutuhannya. Beberapa manfaat yang bisa didapat melalui perencanaan
keuangan antara lain : Mengukur tingkat kesehatan keuangan pribadi dengan
membandingkan jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran tiap bulannya,
merencanakan jumlah tabungan yang perlu dipersiapkan guna menghadapi masa
pensiun, menentukan jumlah uang yang dapat digunakan untuk melakukan investasi
yang sesuai dengan profil risiko, menentukan jumlah dan jenis asuransi yang sesuai.

Salah satu hal yang menjanjikan untuk melakukan rencana keuangan


kedepannya adalah melalui investasi. Menurut Rangkuti (2012:1), kegiatan investasi
adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam jumlah tertentu dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang lebih besar di masa mendatang,
baik keuntungan material maupun non material. Terdapat 3 kunci dalam menjalankan
investasi, yaitu : asset di masa mendatang, komitmen, serta periode waktu. Investasi
yang dikeluarkan haruslah memberikan tingkat pengembalian yang sesuai dengan
besarnya modal yang dikeluarkan, serta resiko yang dihadapi. Tingkat pengembalian
yang sesuai ini biasanya dikaitkan dengan semakin besar pengembaliannya maka
semakin besar pula resikonya, sedangkan semakin kecil pengembaliannya maka
semakin kecil pula resiko yang diterima.
Pemilihan rencana jenis investasi menjadi poin utama dalam membuat sebuah
keputusan investasi. Ketidakpastian dalam investasi membuat konteks return dan risk
(resiko) menjadi pertimbangan dalam manajemen investasi. Masyarakat sebagai
pelaku investasi (investor) pada umumnya tidak menyukai resiko sehingga investor
mempertimbangkan resiko-resiko yang akan dihadapi sebelum melakukan investasi.
Besar kecil nya keputusan jumlah investasi ditentukan oleh sikap investor dalam
harapan pengembalian dan tingkat resiko.
Dalam berinvestasi, secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan
aset financial. Aset riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai
sarana investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Dalam
berinvestasi sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok untuk

berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan. Kegiatan investasi yang memiliki resiko
yang tidak terlalu besar namun dapat menyeimbangkan resiko inflasi yaitu melalui
investasi asset riil berupa emas. Dalam kompasiana, disebutkan bahwa total
pemintaan emas dunia di tahun 2013 mencapai 3,756.1 ton senilai USD 170.4 milyar
yang dikutip dari Laporan Trend Permintaan Emas 2013 oleh World Gold Council.
Adapun Indonesia juga tercatat sebagai negara yang mengalami permintaan kenaikan
Emas pada 2013. Tahun lalu permintaan emas batangan di Indonesia naik 36% dari
22.1 ton di 2012 menjadi 30 ton.
Emas sebagai logam mulia memiliki harga ekonomis yang tinggi. Emas dalam
setiap tahun mempunyai potensi kenaikan dan penurunan harga 10% sampai dengan
20%. Dalam investasi emas, yang paling penting kita harus dapat mengetahui kapan
harga emas pada titik terendah, disaat itu kita beli dan disaat harga emas naik kita
jual. Tingkat kestabilan nilai tukar rupiah akan mempengaruhi harga emas pad asaat
itu. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin
tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali
kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
Secara umum, di Indonesia, investasi Emas pada logam mulia diakomodir
oleh Unit Bisnis dari PT. ANTAM (Persero) Tbk. Perusahaan ini adalah satu- satunya
pemurnian emas dan perak di Indonesia. Perusahaan ini memiliki pengakuan LBMA
(London Bullion Market Association) dan termasuk di dalma Good Delivery List Of
Acceptable Refiners of Gold Bars sejak 1 Januari 1999. Adapun cara
mendapatkannya, masyarakat ataupun investor dapat membeli logam mulia tersebut

di PT. ANTAM, Pegadaian, toko emas, dll. Pegadaian menjadi salah satu distributor
logam mulia (emas batangan) kepada masyarakat yang hendak berinvestasi. Dengan
adanya penjualan emas yang dilakukan oleh Pegadaian membuat masyarakat semakin
mudah untuk mendapatkannya karena tersebarnya Outlet Pegadaian di Indonesia.
Pegadaian

menjadi

sebuah

lembaga

yang

dipercaya

untuk

dapat

mendistribusikan penujalan logam mulia. Adapun keaslian dari Logam Mulia tersebut
dapat dibenarkan keberadaannya melalui adanya Sertifikat Antam. Kemudian, logam
mulia dari antam diketahui memiliki kadar emas hingga 99,99%. Logam mulia ini
dikeluarkan oleh satu-satunya perusahaan logam mulai di Indonesia.
Dalam rangka menghindari pergolakan ekonomi Indonesia yang tidak
menentu dari segi nilai tukar, inflasi, dan sebagainya, masyarakat perlu berpikir untuk
menyisihkan sebagian uang atau hartanya pada sebuah keputusan investasi. Investasi
yang menjanjikan dengan segala tingkat pengembalian maupun resiko yang akan
dihadapi. Keputusan yang tepat adalah dengan berinvestasi emas karena perubahan
harga emas berbanding lurus dengan inflasi dan nilai tukar saat itu.
PT. Pegadaian dengan senantiasa membantu peningkatan laju investasi bagi
Indonesia karena dengan menjual Logam Mulia. Harga yang disesuaikan oleh harga
pasar pada hari tersebut yang dstandarkan oleh harga emas dunia. Investasi ini
menjadi investasi yang menanjikan dan diminati oleh banyak orang. Kemudahan
dalam proses investasi menjadi salah satu poin penting layanan produk Pegadaian.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah penulis jabarkan, penulis

mengangkat judul Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentang Investasi Logam
Mulia pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kota Malang.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dari pelaksanaan Program Kuliah
Kerja Nyata(KKN), meliputi :
a. Menerapkan teori manajemen bagi lulusan Jurusan Manajemen.
b. Meningkatkan kemampuan lulusan Jurusan Manajemen dalam berinteraksi
c.

dengan berbagai orang.


Meningkatkan inovasi dan inisiatif lulusan Jurusan Manajemen dalam
menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

1.2.2. Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dari pelaksanaan Program Kuliah
Kerja Nyata (KKN), meliputi :
a. Mengetahui sistem kerja yang dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero)
b. Mengetahui kegiatan aktivitas sehari hari yang diimplementasikan pada
Pelayanan Produk PT. Pegadaian (Persero).
c. Membantu pelaksanaan kegiatan sehari hari yang dilakukan oleh staf PT.
Pegadaian
d. Mengetahui proses dan jenis jenis investasi Logam Mulia yang dilakukan oleh
PT. Pegadaian (Persero)
1.3.
Manfaat Kuliah Kerja Nyata
A. Bagi Mahasiswa
1. Merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi S1
Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
2. Memperkenalkan mahasiswa pada situasi kerja yang sebenarnya sehingga
nantinya mereka telah berpengalaman dan cepat menyesuaikan diri saat terjun ke
lapangan pekerjaan.

3. Meningkatkan, memperluas, serta memantapkan keterampilan yang membentuk


kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai
dengan bidangnya.
4. Dapat meningkatkan kompetensi, kecerdasan intelektual dan emosional yang
diperoleh serta dapat menambah pengetahuan kerja.
5. Dapat mempraktekkan langsung teoriteori yang telah diberikan yang
menyangkut keterampilan.
B. Bagi Perusahaan / Lembaga (PT. Pegadaian (Persero) CPP Malang)
1. Melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada
masyarakat dalam bidang pendidikan.
2. Bentuk sarana pertukaran ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
3. Memperoleh tambahan tenaga dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
sedang dihadapi oleh instansi.
C. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
1. Untuk meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program pendidikan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dengan dunia kerja.
2. Untuk memperkenalkan anak didik serta nama Perguruan Tinggi di dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai