Dosen Pengampu:
Rini Herliani, SE., M.Si., Ak
Choms Gary GT Sibarani, SE., M.Si., Ak., CA
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Lingkungan Pemasaran dan Fungsi Pemasaran (Kebijakan Penetapan Harga & Kebijakan Produk)
1 Unilever tidak Melakukan Kenaikan Harga Bahan Baku Laporan keuangan 2022 Mengembalikan Perusahaan Perusahaan harus
menyesuaikan evaluasi dan dan persaingan ketat Unilever Indonesia konsumen yang sudah sebaiknya mengoptimalisasikan
produknya tinjauan berkala (UNVR) menunjukkan beralih produk Mengidentifikasi bahan baku dan
dengan produk pada laporan laba turun menjadi Rp merupakan hal yang apa yang bagaimana brand PT
sejenis yang penjualan serta 5,36 triliun dibanding sulit, terutama jika menjadi Unilever
dimiliki oleh tren terbaru 2021 sebesar Rp 5,76 produk pesaing kelebihan- dibandingkan brand
competitor yang sangatlah triliun. berkualitas baik. kelebihan dari dengan para
bersaing dipasar(- penting. Meskipun Unilever produk yagn kometitor
) Trust in Inovation, ditawarkan
Perusahaan nasional dan
perusahaan global juga
mengelontarkan uang
cukup banyak untuk
inovasi produk.
2 Produk Unggulan Sesuai dengan Produk unggulan tersebut Pendapatan UNVR "Terlepas dari Produk Perusahaan harus
seperti Lifeboy strategi global mendominasi penjualan Meningkat persaingan yang ketat Unggulan mempertahankan
dan Pepsodent Unilever berupya dalam industri fast- tersebut tetap dan
mendominasi menang dengan moving consumer goods untuk di mengembangkan
penjualan (+) brand kami (FMCG) dan berbagai pertahanakan produk tersebut
didukung oleh tantangan seperti brandnya sehingga masyarakat
produk unggulan kenaikan harga mendapatkan model
komoditas dan bahan brand terbaru
bakar, daya saing kami
telah meningkat dengan
total pangsa pasar
Perseroan di 2022
menguat dibandingkan
2021," terang Ira,
dikutip dari keterangan
resmi, pada 9 Februari
2023 lalu
3 Unilever tidak Standar Karena adanya pesaing salah UNVR kesulitan Salah satu langkah Sebaiknya Perusahaan harus
menyusun harga Penentuan Harga satunya Paragon bersaing di pasar hand UNVR mengembalikan perusahaan lebih teliti dalam
bauran Jual : sanitizer dan pembersih pangsa pasar dengan menetapkan meyikapi daya beli
produknya (-) 1.Menggunakan lainnya (masyarakat mengoptimalkan harga pasar yang masyarakat
metode harga membeli dalam jumlah keunggulan kompetitif sesuai dengan
biaya plus (Cost- banyak sehingga di rantai distribusi, kondisi pasar
plus pricing memilih produk marketing on store, dan yang mana pada
method) berharga murah). lainnya sebagai saat kondisi
2.Dilakukan perusahaan masyarakat
peninjauan harga multinasional. keuangannya
yang disarankan menurun
pemasok
3.Adanya
perbedaan margin
keuntungan
setiap produk
Sumber : https://www.liputan6.com/saham/read/4987550/strategi-unilever-indonesia-hadapi-tantangan-di-2022?page=3
AUDIT PENDAHULUAN
0 0
Kelompok 1
4 0
Kelompok 1
Lingkungan Mikro
4 Bagaimana UNVR memiliki produk unggulan seperti
perusahaan pepsodent, citra, lifebuoy, vaseline, ponds,
mengidentifikasi molto, rinso, sunlight, rexona, dan lainnya.
kebutuhan Sayangnya UNVR terlalu percaya bahwa
pelanggan? 🗸 konsumennya akan tetap menggunakan produk
tersebut. Sehingga mereka kehilangan
konsumen akibat tidak melihat pola konsumen
yang tiba-tiba berubah.
(Lampiran : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-
indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar?page=1&page_images=1)
1 4
Kleompok 1
2 2
Kelompok 1
5 2
Kelompok 1
0 0
Kelompok 1
No : 001/KAP/I/2023
Lampiran : 3 eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth, Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk
Kami telah melakukan audit atas Pemasaran pada PT Unilever Indonesia Tbk untuk
periode tahun 2021/2022. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat
atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang pemasaran yaitu: Home
& Personal Care dan Foods & Refreshment. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai
ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Pengelolaan
Pemasaran yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang
ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai
perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis,
efisien, dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit, kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan
kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah
terjalin dengan baik ini.
Kantor Akuntan Publik
Kelompok 1
Bab I
Informasi Latar Belakang
Latar Belakang Unilever Indonesia
Unilever Indonesia pertama kali didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama
“Lever’s Zeepfabrieken N.V.” yang bertempat di daerah Angke, Jakarta Utara berdasarkan akta
No. 23 dari Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Jenderal Geoual
van Nederlandsch-Indie berdasarkan surat No. 14 pada 16 Desember 1933, terdaftar di Raad
van Justitie, Batavia No. 302 pada 22 Desember 1933 dan diterbitkan dalam Javasche Courant
pada 9 Januari 1934, tambahan No. 3.
Pada 22 Juli 1980, Perusahaan berganti nama menjadi “PT Unilever Indonesia” dengan
akta No. 171 dari notaris Ny. Kartini Muljadi SH. Perubahan nama pun kembali terjadi pada
30 Juni 1997 menjadi “PT Unilever Indonesia, Tbk.” dengan akta No. 92 notaris publik Bp.
Mudofir Hadi SH. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No.C2-
1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara No.
2620 tanggal 15 Mei 1998, tambahan No. 39.
Pada 22 November 2000, Unilever Indonesia mengadakan perjanjian dengan PT
Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yaitu PT Anugrah Lever (PT AL)
yang bergerak di bidang manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan dari kecap,
saus cabai serta saus lainnya seperti Bango dan merek lain di bawah lisensi perusahaan untuk
PT AL.
Berselang dua tahun, tepatnya pada 3 Juli 2002, Unilever Indonesia kembali
mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad untuk mendirikan perusahaan baru
yaitu PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang- barang
dengan merek dagang Domestos Nomos. Pada 7 November 2003, Texchem Resources Berhad
menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, di mana
Texchem Resources Berhad setuju untuk menjual semua sahamnya di PT Technopia Lever ke
Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Perusahaan pada 8 Desember 2003, Unilever Indonesia
menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr
Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini efektif
berjalan pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada 21 Januari 2004.
Pada 30 Juli 2004, Unilever Indonesia bergabung dengan PT KI. Merger dicatat dengan
menggunakan metode yang mirip dengan metode penyatuan kepemilikan. Perusahaan adalah
perusahaan yang bertahan dan setelah merger PT KI tidak lagi sebagai badan hukum yang
terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dalam surat No. 740 / III / PMA / 2004 tanggal 9 Juli 2004.
Bidang Usaha
Unilever Indonesia adalah Perusahaan manufaktur yang memiliki beberapa segmen yaitu
a. Segmen Home & Personal Care mewakili unit bisnis Home Care, Beauty & Well-being,
dan Personal Care.
b. Segmen Foods & Refreshment terdiri dari unit bisnis Nutrition dan Ice Cream.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen,
tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang
lebih buruk pada lingkungan pemasaran dan fungsi pemasaran di PT Unilever Indonesia Tbk
dimasa yang akan mendatang.
Bab IV
Ruang Lingkup Audit
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, Audit yang kami lakukan meliputi masalah
lingkungan pemasaran dan fungsi pemasaran PT Unilever Indonesia Tbk untuk periode 2021-
2022, Audit kami mencakup Fungsi Pemasaran.