Anda di halaman 1dari 7

[Akuntansi Perbankan] Penyertaan Saham Bank di Perusahaan Lain

Cara Mencatat Jurnal Transaksi Penyertaan Saham Bank di Perusahaan

Desc:

Penyertaan modal adalah penanam modal bank dengan tujuan tertentu. Bagaimana jurnal akuntansi
perbankan ini.

Penyertaan saham/modal adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk
tujuan:

 investasi jangka panjang,


 ikut serta dalam perusahaan lain,
 penyelamatan kredit,
 mengendalikan perusahaan lain,
 menguasai pangsa pasar

Bagaimana dampak penyertaan modal dan cara mencatat jurnal transaksi penyertaan saham?

Mari ikuti pembahasannya berikut ini...

01: Bagaimana Pengaruh Penyertaan Dana Bank di Perusahaan?


Penempatan dana perbankan dapat dilakukan pada aktiva jangka pendek misalnya pada:

 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


 Commercial paper
 Kredit jangka pendek
 Aktiva jangka panjang

Penempatan dana pada aktiva pendek umumnya mempunyai tujuan yang sangat sederhana yaitu
untuk memperoleh pendanaan dan memelihara likuiditas bank.

Sedangkan penempatan jangka panjang tidak sekedar untuk memperoleh pendapatan tapi bisa jadi
untuk:

 menyisihkan atau membentuk dana khusus.


 Mengendalikan perusahaan lain yang sahamnya dibeli,
 Mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis,
 Menguasai pangsa pasar produk atau jasa perbankan tertentu,
 Atau mempunyai tujuan untuk menyelamatkan dana perbankan yang telah tertanam dalam
bentuk kredit di perusahaan lain.

Penyertaan dapat dilakukan pada perusahaan baru, artinya perusahaan yang akan beroperasi
maupun perusahaan yang sedang/ sudah berjalan.

Bagaimana pengaruh penyertaan saham oleh bank terhadap perusahaan?

Penyertaan saham oleh bank terhadap perusahaan lain menimbulkan hubungan antara bank yang
menguasai/ membeli saham dengan perusahaan yang dibeli sahamnya.

Hubungan ini sering diterjemahkan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak.
Bank tertentu sebagai perusahaan induk mengendalikan manajemen perusahaan anak.

Perusahaan anak ini dari segi yuridis terlepas dari perusahaan induk, artinya perusahaan anak
tersebut sebagai unit bisnis yang berdiri sendiri.

Tapi dari segi ekonomis perusahaan anak di bawah pengelolaan satu manajemen perusahaan induk.

Perspektif akuntansi perbankan untuk penyertaan lebih menitikberatkan pada aspek ekonomis.

Bagaimana cara mencatat penyertaan modal bank?

Pada prinsipnya penyertaan modal/ saham dicatat sebesar harga perolehannya.

Apa itu harga perolehan saham?

Harga perolehan adalah harga yang dibutuhkan untuk mendapatkan saham.

Harga perolehan diperhitungkan dari harga beli ditambah biaya-biaya lain untuk memperoleh saham
tersebut.

Dan secara detail ada 2 (dua) metode yang digunakan untuk mencatat penyertaan saham bank,
yaitu:

1. Metode Harga Perolehan (Cost Method)


2. Metode Ekuitas (Equity Method)

Yuks dibahas satu-per-satu...

02: Pencatatan Akuntansi Penyertaan Saham - Metode Harga Perolehan (Cost


Method)
Apa itu metode harga perolehan?

Metode Harga Perolehan adalah metode untuk mencatat penyertaan bank pada perusahaan anak,
bila jumlah penyertaannya relatif kecil.

Pada penyertaan ini umumnya bank masih berkepentingan untuk memperoleh pendapatan berupa
dividen.

Atau dengan cara lain bank yang memiliki penyerahan belum mampu mempengaruhi kebijakan
manajemen perusahaan anak.

Pada metode ini, penyertaan dicatat sebesar harga perolehan.

Setiap penerimaan dividen tunai akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain, akan tetapi dalam hal
pendapatan dividen berbentuk saham (stock dividen).

Maka tidak diakui sebagai pendapatan dan boleh dicatat menambah harga perolehan penyertaan.

Rekening penyertaan akan dikredit bila:

 Penerimaan dividen adalah pembagian keuntungan yang berasal dari laba ditahan dalam
periode sebelum penyertaan saham dilakukan.
 Penurunan nilai penyertaan saham yang disebabkan oleh perusahaan anak mengalami
kerugian yang sangat material.
A: Perhatikan contoh berikut:
#1: Tanggal 1 Januari 2019:

Bank Bintang melakukan pembelian saham PT ABC Multifinance sebanyak 450.000 lembar @Rp
10.000.

Harga kurs 103%.

Kepemilikan ini menempatkan Bank Bintang sebagai pemegang saham dengan pangsa 15% dari
saham PT ABC Multi Finance yang beredar.

Biaya-biaya pembelian saham sebesar Rp 5.000.000. Pembelian saham dilakukan secara tunai.

#2: Tanggal 31 Desember 2019:

PT ABC Multi Finance melaporkan telah memperoleh laba sebesar Rp 8.600.000.000.

#3: Tanggal 31 Januari 2020:

PT ABC Multi Finance mengumumkan akan membangi dividen dari laba yang diperoleh sebesar 70%
secara tunai.

#4: Tanggal 1 Februari 2020:

PT ABC Multi Finance membagikan dividen secara tunai kepada pemegang saham.

B: Pencatatan jurnal Akuntansi:


Pencatatan jurnal transaksi dengan menggunakan cost method di Bank Bintang adalah sebagai
berikut:

#1: Tanggal 1/1/2019:

[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 4.640.000.000


[Kredit] Kas Rp 4.640.000.000

#2: Tanggal 31/12/2019:

Bank Bintang tidak menjurnal laporan ini.

#3: Tanggal 31/1/2020:

[Debit] Piutang Dividen Rp 903.000.000


[Kredit] Pendapatan Lainnya Rp 903.000.000

#4: Tanggal 1/2/2020:

[Debit] Kas Rp 903.000.000


[Kredit] Piutang Dividen Rp 903.000.000

Penjelasan:

 Nilai penyertaan = 450.000 lb x 10.000 x 103% = Rp 4.640.000.000


 Bagian dividen Bank Bintang = 8.600.000.000 x 70% x 15% = Rp 903.000.000
Dividen juga dapat diterima dalam bentuk saham.

Misalnya, dari contoh di atas ini pada tanggal 31 Januari 2019 PT ABC Multi Finance membagikan
dividen saham (stock divident) sebanyak 1 lembar untuk setiap kepemilikan 5 lembar saham biasa.

Dalam hal penerimaan dividen berupa saham, maka tidak akan menambah harga perolehan dan
tidak diakui sebagai pendapatan, tapi pengaruhnya akan menurunkan harga perolehan per lembar
saham.

Berdasarkan kasus ini, maka Bank Bintang akan menerima dividen sebanyak:

= 450.000 x (1/5)
= 90.000 lembar

Dan hanya akan dicatat secara administratif saja.

Dengan penerimaan stosk divident ini berarti Bank Bintang memiliki saham PT ABC Multi Finance
sebanyak 540.000.

Harga perolehan per lembar saham menjadi:

= Rp 4.640.000.000 : 540.000
= Rp 8.593

Turunnya harga perolehan per lembar saham iniakan berpengaruh positif terhadap laba penjualan
saham tersebut bila saham itu dijual.

04: Pencatatan Akuntansi Penyertaan Saham dengan Equity Method


Apa itu metode equity?

Metode equity adalah metode pencatatan yang digunakan untuk mencatat bila bank memiliki
penyertaan saham relatif besar, sehingga bank tersebut mampu mengendalikan perusahaan anak.

Pengertian mengendallikan adalah:

 mempunyai hak suara mayoritas,


 mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional
 memiliki kewenangan untuk menunjuk dan memberhentikan mayoritas pengurus
perusahaan.

Dalam metode ini penyertaan dicatat sebesar harga perolehan dan selanjutnya didebit atau dikredit
secara proporsional dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak.

Dividen tunai yang diterima dicatat sebagai pengurang rekening penyertaan yang bersangkutan.

Pencatatan dengan metode ini lebih mencerminkan hubungan ekonomis dibandingkan metode
harga perolehan.

Sebagai investasi yang melebihi 20% saham pada perusahaan anak, jelas perusahaan induk (parent
company) akan dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan anak.

Hubungan ekonomis lebih konkrit, sebab setiap pengambilan keputusan perusahaan anak, bank
yang memiliki penyertaan akan mampu mempengaruhinya dengan hak suaranya.
Perhatikan contoh berikut:
Dengan merujuk contoh pada metode harga perolehan di atas, dan diasumsikan kepemilikan saham
PT Bank Bintang sebanyak 450.000 lembar saham merupakan pangsa kepemilikan 40% saham PT
ABC Multi Finance.

Maka pencatatan dengan metode ekuitas di PT Bank Bintang adalah sebagai berikut (dalam ribuan):

#1: Tanggal 1/1/2019:

[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 4.640.000


[Kredit] Kas Rp 4.640.000

#2: Tanggal 31/12/2019:

[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 3.440.000


[Kredit] Pendapatan Penyertaan Rp 3.440.000

#3: Tanggal 31/1/2020:

[Debit] Piutang Dividen Rp 2.408.000


[Kredit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 2.408.000

#4: Tanggal 1/2/2020:

[Debit] Kas Rp 2.408.000


[Kredit] Piutang Dividen Rp 2.408.000

Penjelasan perhitungan pencatatan jurnal umum transaksi di atas adalah sebagai berikut:

Bila nilai penyertaan Rp 4.640.000.000 menempati posisi 40% dari saham PT ABC Multi Finance,
maka saham PT ABC Multi Finance yang beredar senilai:

= (4.640.000.000 / 40) x 100


= Rp 11.600.000.000

A: Perusahaan Anak Memperoleh Laba


Ketika PT ABC Multi Finance melaporkan memperoleh laba sebesar Rp 8.600.000.000 pada tanggal
31/12/2019.

Maka yang diperhitungkan oleh bank adalah:

= Rp 8.600.000.000 x 40%
= Rp 3.440.000.000

Untuk tanggal 31 Januari 2020 piutang dividen yang diperhitungkan adalah:

= Rp 8.600.000.000 x 70% x 40%


= Rp 2.408.000.000

Sebagai tambahan informasi:

Untuk penerimaan dividen berupa saham, pengaruhnya akan memperkecil nilai saham per lembar.

Penerimaan dividen saham ini tidak akan di-jurnal, tapi hanya dicatat secara administratif.
B: Perusahaan Anak Mengalami Kerugian
Pada kasus tertentu, perusahan anak atau PT ABC Multi Finance mengalami kerugian yang material.

Jika hal ini terjadi maka bank sebagai peserta yang harus ikut menanggung risiko yang dibebankan
kepada rekening penyertaan.

Misalnya, pada akhir tahun 2019, PT ABC Multi Finance mengalami kerugian senilai Rp 100.000.000.

Maka Bank Bintang akan mencatat jurnal sebagai berikut:

[Debit] Rugi penyertaan PT ABC Multi Finance Rp 40.000.000


[Kredit] Penyertaan pada PT ABC Multi Finance Rp 40.000.000

05: Masalah Khusus Penyertaan dari Pengalihan Kredit


Kredit macet di pihak debitur harus diselamatkan oleh bank selaku kreditur.

Penyelamatan kredit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Restrukturisasi kredit
2. Pengalihan kredit menjadi penyertaan

Pemyelamatan kredit dengan mengalihkan ke penyertaan merupakan perubahan hubungan dari


hubungan utang piutang menjadi hubungan kepemilikan.

Oleh karena itu, bank harus menyesuaikan jurnal perkreditan ke jurnal penyertaan.

Untuk mencatat pengalihan kredit menjadi penyertaan, bank dapat mencatat dengan equity method
sebesar nilai wajar dari saham yang diterima.

Nilai wajar saham adalah nilai yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Selisih antara nilai saham dengan nilai kredit yang dialihkan harus dicatat pada rekening laba atau
rugi pada periode pengalihan kredit tersebut.

Perhatikan contoh berikut ini:


Pada tanggal 1 Mei 2019 PT ABC Multi Finance telah mengalami penurunan kinerja sehingga tidak
sanggup lagi untuk melunasi kredit dari Bank Bintang.

Kredit telah menjadi kredit bermasalah.

Dengan kesepakatan antara PT ABC Multi Finance dan Bank Bintang, nilai kredit tersebut dialihkan
menjadi penyertaan dengan nilai wajar yang disepakati untuk saham sebesar Rp 10.200 per lembar.

Sedangkan jumlah saham sebanyak 500.000 lembar.

Jumlah kredit yang bermasalah adalah Rp 5.000.000.000. Tunggakan bunga Rp 300.000.000.

Maka, pencatatan jurnal transaksi di Bank Bintang adalah sebagai berikut:

Tanggal 1 Mei 2019:


[Debit] Penyertaan Saham PT ABC Multi Finance Rp 5.100.000.000
[Debit] Rugi Pengalihan Kredit Rp 200.000.000
[Kredit] Kredit yang diberikan Rp 5.300.000.000

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang penempatan dana perbankan dan cara pencatatan
jurnal akuntansinya.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.

***

Anda mungkin juga menyukai