Anda di halaman 1dari 18

BAB 6 DEP OS IT O

D E P O S I T O
6
Deposito Berjangka (Time Deposit ) merupakan Simpanan pada
bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang
diperjanjikan atau setelah pemberitahuan sebelumnya. Penarikan sebelum
jatuh tempo dikenai denda. Jatuh tempo deposito umumnya terbagi dalam
waktu; 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Pada saat
kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar maka semakin
lama jangka waktu deposito maka akan semakin tinggi tingkat suku bunga
yang diberikan. Namun sebaliknya jika dalam kondisi ekonomi yang
setabil/normal maka suku bunga deposito dengan jangka waktu yang semakin
lama akan semakin kecil. Namun demikian deposito dijamin oleh pemerintah dengan
syarat bunga deposito tidak melebihi 150% dari tingkat suku bunga sertifikat Bank
Indonesia. Dalam arti jika SBI sebesar 12% maka suku bunga deposito yang dijamin
pemerintah maksimum sebesar 18%.
Jika dibandingkan dengan Reksa Dana maka D eposito atau produk bank lain
seperti giro dan tabungan merupakan instrumen jangka pendek. Namun sesungguhnya
Deposito dapat juga digolongkan ke dalam instrumen kewajiban jangka panjang, jika jatuh
tempo deposito tersebut melebihi satu tahun, atau deposito dengan jangka waktu jatuh
tempo 18 atau 24 bulan. Deposito dengan jatuh tempo tersebut dimasukan sebagai
kewajiban jangka pendek jika sisa jatuh tempo waktunya kurang dari 12 bulan. Untuk
mendukung pengelolaan asset dan liabilities, maka jatuh tempo semua simpanan
berjangka harus dilakukan atas dasar minggu dan bahkan hari, dengan maksud agar

Akuntansi Perbankan 54
BAB 6 DEP OS IT O

supaya bank dapat menyiapkan alat likuid untuk memenuhi kewajibannya bila simpanan
tersebut jatuh tempo.

AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA


Akuntansi untuk mencatat transaksi deposito berjangka ini meliputi;
transaksi pembelian (pembukaan) deposito berjangka, penghitungan dan
pembukuan bunga, pencairan deposito berjangka pada saat jatuh tempo, dan
perpanjangan deposito berjangka secara rollover.
Pembukaan Deposito
Untuk membuka deposito, deposan (orang yang memiliki deposito)
dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer
masuk, wesel atau warkat lain yang disepakati bank. Dengan syarat, pada saat
disetor warkat tersebut sudah dalam kondisi efektif atau dapat diuangkan.
Pihak bank akan mencatat rekening deposito bila warkat tersebut sudah
diuangkan. Selanjutnya pencatatan deposito akan dicatat sebesar nilai nominal
deposito yang tertera dalam perjanjian.
Contoh soal jika deposito dibuka menggunakan rekening giro:
Erwina membuka Deposito berjangka pada bank BCA cabang Purwokerto,
dengan rekening gironya sebesar Rp.35.000.000, dengan jangka waktu 3
bulan, bunga yang diberikan 21% setahun dan akan dibayarkan pada saat
jatuh bunga. Pada saat pembukaan rekeing simpanan berjangka, oleh bank
akan dicatat sbb:
Dr. Giro Erwina Rp.35.000.000
Cr. Deposito berjangka 3 bulan Rp.35.000.000

Akuntansi Perbankan 55
BAB 6 DEP OS IT O

Contoh soal jika deposito dibuka menggunakan setoran tunai:


Kristo membuka deposito berjangka pada bank BCA secara tunai, dengan nilai
nominal Rp.20.000.000 dengan jangka waktu 2 bulan, bunga yang diberikan
22% setahun dan akan dibayar pada saat jatuh bunga. Pembukaan rekening
tersebut oleh pihak bank akan dicatat sbb:
Dr. Kas Rp.20.000.000
Cr. Deposito berjangka 2 bln rekening Kristo Rp.20.000.000

Contoh soal jika deposito dibuka menggunakan warkat transfer:


Yugo membuka deposito berjangka pada bank BCA cabang Purwokerto dengan
cara menyetorkan warkat transfer bank BCA sebesar Rp.50.000.000, jangka
waktu deposito 6 bulan bunga yang diberikan 24% setahun. Namun Yugo
bukan pemegang rekening giro pada Bank BCA cabang Purwokerto. Atas
transaksi tersebut oleh pihak bank akan dicatat sbb:
Dr. warkat transfer yg akan dibayar Rp.50.000.000
Cr. Deposito berjangka 6 bln rekening Yugo
Rp.50.000.000
Perhitungan Bunga Deposito
Banyak bank yang memperhitungkan bunga harian untuk deposito. Ini
artinya berap haripun deposito mengendap akan diberikan bunga
sebagaimana tabungannya, hanya saja tetap terikat jangkawaktu deposito.
Sedangkan perhitungan bunga yang umum dipakai adalah minimal
mengendap satu bulan. Artinya Bank akan memberikan bunga setelah
deposito minimal mengendap satu bulan.
Akuntansi Perbankan 56
BAB 6 DEP OS IT O

Dengan mengasumsikan tanggal pembayaran bunga ketiga nasabah


tersebut diatas sama. Pada tanggal jatuh bulan pertama, maka bank BCA
cabang Purwokerto akan menyisihkan beban bunga sbb:
Erwina = 1/12 x 21% x Rp.35.000.000 = Rp. 612.500
Kristo = 1/12 x 22% x Rp.20.000.000 = Rp. 366.667
Yugo = 1/12 x 24% x Rp.50.000.000 = Rp.1.000.000
Dengan demikian maka seluruh antisipassi bunga simpanaan berjangka
sebesar Rp.1.979.167 dan ini harus dicatat karena akuntansi keuangan
mengganut faham accrual basis. Pencatatan ini akan mendebet biaya dan
mengkredit hutang jangka pendek. Sekalipun belum dilaksanakan
pembaayaran, oleh bank haarus dicatat penyisihan biaya bunga deposito atas
beban periode atau bulan berjalan. Maksud dari pencatatan ini adalah untuk
mendapatkan laporan keuangan yang dapat memberikan gambaran yang
benar akan posisi keuangan dan hasil operasi keuangan, sebagai penerapan
azas atau konsep matching dalam akuntansi. Adapun ayat jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut diatas adalah sbb:
Dr. By Bunga Deposito berjangka Rp.1.979.167
Cr. By bunga yg akan dibayar Bunga Deposito berjangka
Rp.1.979.167
Pada saat ketiga nasabah tersebut datang hendak mencairkan bunga
simpanan berjangka; Erwina untuk keuntungan rekeing gironya, Kristo secara
tunai, dan Yugo dikirim ke rekannya yang juga nasabah bank BCA Cilacap,
maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut sbb:
Dr. By bunga yg hrs dibyr bunga deposito berjangka Rp.1.979.167
Akuntansi Perbankan 57
BAB 6 DEP OS IT O

Cr. Giro Erwina Rp. 612.500


Cr. Kas Rp. 366.667
Cr. RAK cab Cilacap Rp.1.000.000
Dan pada akhir tahun buku, maka biaya tersebut ditutup kedalam rekening
laba-rugi dengan ayat jurnal penutup sbb:
Dr. Ikhtisar laba/rugi Rp.1.979.167
Cr. By Bunga Deposito berjangka Rp.1.979.167
Pencairan Deposito Berjangka yang Telah Jatuh Tempo
Deposito berjangka, sesuai dengan perjanjiannya, baru dapat dicairkan
oleh deposan pada saat jatuh tempo. Bagi deposito berjangka yang telah jauth
tempo tetapi belum dicairkan oleh deposan, maka oleh bank akan
memisahkan rekeing ini kedalam kelompok deposito berjangka yang sudah
jatuh tempo dan dijabarkan sebagai hutang jangka pendek karena sifaatnya
yang sewaktu-waktu dapat dicairkan oleh deposan. Pemisahan ini dilakukan
secara berkelompok atas beberapa rekening simpanan berjangka yang telah
jatuh tempo.
Tujuan dari penyajian ini adalah untuk mendukung penyajian dalam
laporan keuangan yang dapat dipergunakan untuk tujuan analisis keuangan,
pengelolaan likuiditas bank.
Contoh soal Deposito yang sudah jatuh tempo tapi belum dicairkan oleh
deposan:
Apabila deposito atas nama Erwina telah jatuh tempo tetapi belum dicairkan
oleh Erwina, maka bank BCA cab Purwokerto akan memisahkan rekening ini
bersama-sama dengan rekeing lainnya dengan membukukan:
Akuntansi Perbankan 58
BAB 6 DEP OS IT O

Dr. Deposito Berjangka 3 bulan Rp.35.000.000


Cr Deposito yg telah jatuh tempo Rek.Erwina
Rp.35.000.000
Rekening Deposito berjangka yang telah jatuh tempo akan tetap tampil atau
outstanding pada neraca sampai dengan deposan yang bersangkutan datang
untuk mencairkannya. Penccatatan ini perlu dilakukan oleh bank untuk tujuan
penyisihan alat likuid, (biasanya kas), untuk memenuhi kewajiban apabila si
nasabah tersebut datang hendak mencairkan secara tunai.
Apabila kemudian Erwina datang hendak mencairkan deposito tersebut
secara tunai, maka bank BCA akan menghilangkan rekening Deposito yang
telah jatuh tempo tersebut dengan mencatat dalam jurnal sbb:
Dr. Deposito berjangka yg telah jatuh tempo Rek. Erwina
Rp.35.000.000
Cr. Kas Rp.35.000.000
Dengan demikian, rekening deposito berjangka untuk Erwina tidak akan
tampak lagi dalam pembukuan bank BCA.
Pencairan Deposito Berjangka Yang Belum Jatuh Tempo
Adakalanya deposito berjangka nasabah dicairkan sebelum jatuh tempo.
Dalam kasus seperti ini, pihak bank seharusnya memberikan suku bunga yang
berbeda dari suku bunga yang telah disepakati semula atau yang telah dicatat
dalam sertifikat deposito berjangka. Atau istilah yang umum adalah bank
tersebut mengenakan pinalty tertentu terhadap deposan. Pinalty deposito
akan dicatat oleh pihak bank sebagai pendapatan lain-lain bank. Kebijakan

Akuntansi Perbankan 59
BAB 6 DEP OS IT O

pinalty setiap bank akan berbeda-beda, namun secara umum ada beberapa
metode pengenaan pinalty yaitu:
1. Pinalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak
2. Pinalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak
3. Pinalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.
Contoh soal:
Heni mempunyai deposito berjangka bank BNI cabang Purwokerto dengan
nominal Rp.10.000.000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18%. Deposito
tersebut dibuka pada tanggal 31 Mei 2003, namun kemudian ditarik kembali
oleh Heni pada tanggal 30 Juni 2003, atas dasar kasus tersebut maka
pencatatannya:
Jika pinalty dihitung sebesar 20% dari bunga sebelum pajak, dengan tarif pajak
15%
Bunga deposito = Rp.10.000.000 x 18% x (1/12) = Rp.150.000
Pajak bunga = 15% x Rp.150.000 =(Rp. 22.500)
Bunga setelah pajak = Rp.127.500
Pinalty = 20% x Rp.150.000 = Rp. 30.000
Bunga deposito yang dibayar bank = Rp. 97.500
Jurnalnya:
Dr. Deposito Berjangka Rp.10.000.000
Dr. Biaya Bunga Rp. 150.000
Cr. Pendapatan lain-lain pinalty Rp. 30.000
Cr Hutang PPH Rp. 22.500
Cr. Kas Rp.10.097.500
Akuntansi Perbankan 60
BAB 6 DEP OS IT O

Jika pinalty dihitung sebesar 20% dari bunga setelah pajak, dengan tarif pajak
15%
Bunga deposito = Rp.10.000.000 x 18% x (1/12) = Rp.150.000
Pajak bunga = 15% x Rp.150.000 =(Rp. 22.500)
Bunga setelah pajak = Rp.127.500
Pinalty = 20% x Rp.127.500 = Rp. 25.500
Bunga deposito yang dibayar bank = Rp.102.000

Jurnalnya:
Dr. Deposito Berjangka Rp.10.000.000
Dr. Biaya Bunga Rp. 150.000
Cr. Pendapatan lain-lain pinalty Rp. 25.500
Cr Hutang PPH Rp. 22.500
Cr. Kas Rp.10.102.000

Jika pinalti dihitung 1 % dari nominal deposito


Bunga deposito = Rp.10.000.000 x 18% x (1/12) = Rp.150.000
Pajak bunga = 15% x Rp.150.000 =(Rp. 22.500)
Bunga setelah pajak = Rp.127.500
Pinalty = 1% x Rp.10.000.000 = Rp.100.000
Bunga deposito yang dibayar bank = Rp. 27.500

Akuntansi Perbankan 61
BAB 6 DEP OS IT O

Jurnalnya:
Dr. Deposito Berjangka Rp.10.000.000
Dr. Biaya Bunga Rp. 150.000
Cr. Pendapatan lain-lain pinalty Rp. 25.500
Cr Hutang PPH Rp. 100.000
Cr. Kas Rp.10.024.500
Dengan mengkredit pendapatan lain-lain dari penalty deposito berjangka,
maka bank BNI hanya akan membayar bunga sesuai dengan tarip yang baru
menurut jatuh tempo pencairan simpanan/deposito berjangka tersebut.
Bunga Deposito yang Dibayarkan Dimuka
Dalam deposito berjangka yang bungannya dibayarkan dimuka, kepada
deposan akan dibayarkan sejumlah bunga yang akan diperhitungkan dengan
besarnya penyetoran atau pembayaran yang harus dilakukan oleh
nasabah/deposan untuk membeli deposito berjangka tersebut.
Bunga yang dibayarkan dimuka tersebut belum berhak menjadi dan
dibebankan sebagai biaya. Namun bunga ini akan dibukukan sebagai biaya
yang dibayar dimuka dan dicatat dalam rekening “bunga yang dibayar
dimuka” yang disajikan dalam neraca pada pos aktiva lancar. Rekening bunga
yang dibayar dimuka akan dialokasikan kedalam laba/rugi setiap saat tanggal
jatuh bunga.
Contoh Soal:
Santi membuka Deposito berjangka pada bank BRI cab Purwokerto dengan
nilai nominal Rp.30.000.000, bunga dibayarkan dimuka sebesar 24% setahun
dan jangka waktu 3 bulan. Penyrtoran dilakukan secara tunai. Pada saat
Akuntansi Perbankan 62
BAB 6 DEP OS IT O

transaksi pembukaan Deposito berjangka maka bank BRI cab Purwokerto akan
memperhitungkan nilai tunai penyetoran sbb:
Nilai nominal Deposito berjangka Rp.30.000.000
Bunga yg dibayar dimuka: 24% x 3/12 x Rp.30.000.000 Rp. 1.800.000
Jumlah yang diterima bank BRI Rp.28.200.000
Besarnya nilai tunai yang diterima oleh bank BRI hanya sebesar
Rp.28.200.000. Selisihnya dari nilai nominal sebesar Rp.1.800.000 akan dicatat
sebagai biaya yang dibayar dimuka. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini
sbb:
Dr. Kas Rp.28.200.000
Dr. By yg hrs dibyr dimuka bunga deposito Rp. 1.800.000
Cr. Deposito berjangka 3 bln Santi Rp.30.000.000
Biaya yang dibayar dimuka ini harus dialokasikan secara periodik, paling tidak
setiap bulan, kedalam rekening laba-rugi untuk mendapatkan gambaran biaya
dan pendapatan yang wajar setelah melaksanakan konsep matching.
Besarnya alokasi biaya setiap bulan kedalam laba-rugi akan ditentukan
lamanya waktu atau jangka waktu deposito berjangka tersebut. Dalam contoh
diatas, karena lamanya jangka waktu deposito adalah 3 bulan, maka jumlah
biaya yang dibayar dimuka sebesar Rp.1.800.000 tersebut akan dialokasikan
selama tiga bulan atau akan habis dalam waktu 3 bulan. Pengalokasian setiap
bulan akan dilakukan dengan cara Rp.1.800.000 : 3 bln, sehingga
pengalokasian biaya setiap bulan sebesar Rp.600.000.
Pada tanggal jatuh bunga setiap bulan, diadakan alokasi pembebanan
biaya kedalam rekeing laba-rugi dengan jurnal sbb:
Akuntansi Perbankan 63
BAB 6 DEP OS IT O

Dr. By. Bunga Deposito berjangka Rp.600.000


Cr.By yg diByr dimuka bunga deposito Rp.600.000
Ayat jurnal ini akan dilakukan selama tiga bulan berturut-turut hingga deposito
berjangka tersebut jatuh tempo.
Perpindahan Deposito Berjangka Antar Kantor Cabang
Deposito yang telah dibuka dicabang bank tertentu dapat dipindahkan
ke cabang bank yag sama di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan
deposan (misalnya karena pindah domisili dsb). Perpindahan deposito
berjangka antar kantor cabang menimbulkan hubungan rekening antar kantor.
Disamping itu harus ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan. Alokasi
beban bunga dapat diperhitungkan secara prorata atau berdasarkan lamanya
pengendapan deposito di suatu cabang.
Contoh soal:
Deposito berjangka waktu 6 bulan, dengan nilai nominal Rp.10.000.000, telah
dibuka di bank Mitra Semarang pada tanggal 31 Mei 2003 dengan suku bunga
18%, pada tanggal 5 Juni 2003 deposito tersebut dipindahkan ke bank Mitra
cabang Purwokerto. Ketentuan alokasi beban bunga perpindahan deposito di
bank Mitra adalah sbb:

Lamanya pengendapan Alokasi beban bunga di


Deposito cabang
1 sampai dengan 7 hari 25%
8 sampai dengan 15 hari 50%
16 sampai dengan 21 hari 75%
Akuntansi Perbankan 64
BAB 6 DEP OS IT O

22 sampai dengan akhir bulan 100%

Bila kita perhatikan hari bunga, tanggal 31 Mei 2003 sampai tanggal
perpindahan 5 Juni 2003 atau selama 5 hari maka masih berada antara 1
sampai dengan 7 hari, sehingga menjadi beban bank Mitra cab Semarang
sebesar 25% dari beban bunga perbulan. Sedangkan untuk bank Mitra cab
Purwokerto akan menanggung beban bunga bulan Juni 2003 sebesar 75% dari
total bunga bulan Juni 2003. Untuk bulan selanjutnya di cabang Pwt adalah
sebesar 100%.

Dari itu maka perhitungan alokasi beban bunga sbb:


Ktr Cabang Perhitungan Hsl atau
Jml
Bank Mitra Bunga = Rp.10.000.000 x 18% x (1/12) Rp. 37.500
Smg x 25%
Pajak = 15% x Rp.37.500 Rp. 5.625
Bunga stlh pajak bln Juni 2003 Rp. 31.875
Bank Mitra Bunga = Rp.10.000.000 x 18% x (1/12) Rp.112.500
Pwt x 75%
Pajak = 15% x Rp.112.500 Rp. 16.875
Bunga stlh pajak bln Juni 2003 Rp. 95.625
Jurnal untuk transaksi tsb:

Akuntansi Perbankan 65
BAB 6 DEP OS IT O

Ket Tgl Rekening Dr. (Rp.) Cr. (Rp.)


Cab. Smg 31/5 2003 Dr. Kas 10.000.00
0
Cr.Deposito 10.000.00
Berjangka 0
5/6 2003 Dr. Deposito berjangka 10.000.00
0
Dr. Biaya Bunga 37.500
Cr. Hutang PPH 5.625
Cr. RAK cab. Pwt 10.031.87
5

Cab. Pwt 5/6 2003 Dr. RAK cab. Smg 10.031.87


5
Cr. Deposito 10.000.00
Berjangka 0
Cr. Bunga DB hrs 31.875
diByr
30/6 2003 Dr. By Bunga 112.500
Dr. Bunga DB hrs diByr 31.875
Cr. Hutang PPH 16.875
Cr. Kas 127.500

Akuntansi Perbankan 66
BAB 6 DEP OS IT O

SERTIFIKAT DEPOSITO
Certifacate Of Deposit (CD) (Sertifikat Deposito). Merupakan Surat bukti simpanan uang
dalam bank dengan jangka waktu dan bunga yang dapat dijual belikan.
Perbedaan antara Deposito berjangka dengan Sertifikat
Deposito
N Deposito Berjangka Sertifikat Deposito
o
1 Diterbitkan atas tunjuk (nama) Diterbitkan atas bawa
(pembawa)
2 Tidak bisa dicairkan oleh orang Dapat dicairkan oraang lain
lain dengan menunjukan bukti
sertifikat deposito
3 Tidak dapat diperjual belikan Dapat diperjual belikan dengan
ijin BI
4 Perhitungan bunga fleksibel Bunga diperhitungkan dan
tergantung kebijakan bank dibayar dimuka
Deposan pada saat membuka/membeli sertifikat deposito hanya membayar
sebesar nilai tunai sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang
diperhitungkan dimuka. Namun walaupun demikian pencatatan sertifikat
deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat deposito
ditentukan dengan rumus:
P x 360 hari
Nilai tunai sertifikat deposito = --------------------
360 hari + (I x t)
Akuntansi Perbankan 67
BAB 6 DEP OS IT O

Dimana:
P = Nilai nominal sertifikat deposito
i = Tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = Jangka waktu (dalam hari)

Contoh soal:
Pada tanggal 1 Mei 2003 Anti membeli sertifikat deposito seri A sebanyak 10 lembar dengan nilai
per lembar Rp.10.000.000 secara tunai pada bank Surya Purwokerto. Jangka waktu 3 bulan dengan
suku bunga 20%, dan pajak bunga 15%. Perhitungan atas transaksi tersebut sbb:
N Keterangan Jumlah (Rp)
o
1 Nominal sertifikat deposito (Rp.10 juta x 10 100.000.000
lembar)
2 Nilai Tunai = (100 juta x 360) / (360 + (0,20 x 95.238.095
90hari))
3 Bunga dibayar dimuka (diskonto) 4.761.905
4 Pajak bunga = 15% x Rp.4.761.905 714.286
5 Bunga bersih yg dibayar bank 4.047.619

Berdasarkan hitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus


dibayarkan ke bank oleh deposan untuk membuka / membeli sertifikat
deposito tersebut, yaitu :
Akuntansi Perbankan 68
BAB 6 DEP OS IT O

Rp.100.000.000 – Rp.4.047.619 = Rp.95.952.381. Dan jurnal yang dicatat sbb:


Tgl Rekening Dr (Rp) Cr (Rp)
Penerbitan Sertifikat Deposito
1/5- Dr. kas 95.952.38
2003 1
Dr. By Bunga dibayar dimuka 4.761.905
Cr. Hutang PPh 714.286
Cr. Sertifikat Deposito 100.000.0
00
Amortisasi bunga
1/6- Dr. Biaya bunga 1.587.302
2003 Cr. By. Bunga dibayar dimuka 1.587.302
Amortisasi bunga
1/7- Dr. Biaya bunga 1.587.302
2003 Cr. By. Bunga dibayar dimuka 1.587.302
Amortisasi bunga dan penarikan sertifikat deposito
1/8- Dr. Biaya bunga 1.587.302
2003 Dr. Sertifikat deposito 100.000.0
00
Cr.by. bunga dibayar dimuka 1.587.302
Cr. Kas/giro Anti 100.000.0
00

Akuntansi Perbankan 69
BAB 6 DEP OS IT O

TUGAS TERSETRUKTUR INDIVIDU

Nona Nararya pada tanggal 15 Januari 2005 membuka deposito di Bank Dewi
cabang Purwokerto dengan cara menyetorkan kas sebesar Rp.60.000.000
dengan jangka waktu 6 bulan dan suku bunga yang berlaku sebesar 15% per
tahun, namun karena sesuatu hal pada tanggal 15 Pebruari 2005 ditarik
kembali, sesuai kebijakan Bank Dewi maka penalty dihitung sebesar 20% dari
bunga sebelum pajak, sedangkan pajak yang berlaku saat itu sebesar 10%.
Dari data diatas Diminta:

Akuntansi Perbankan 70
BAB 6 DEP OS IT O

Buatlah jurnal untuk semua transaksi tersebut diatas dan hitunglah penalty
yang dikenakan kepada nona Nararya atas penarikan deposito yang belaum
jatuh tempo tersebut.

Akuntansi Perbankan 71

Anda mungkin juga menyukai