Akuntansi Deposito
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi peserta didik diharapkan mampu
1. mengidentifikasi pengertian deposito
2. mengidentifikasi jenis-jenis deposito
3. menganalisis pencatatan akuntansi deposito berjangka
4. menganalisis pencatatan akuntansi sertifikat deposito
5. menganalisis pencatatan akuntansi deposit on call.
Salah satu jenis simpanan yang disediakan oleh bank ialah deposito.
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya boleh dilakukan pada
saat tertentu menurut jatuh temponya Deposito terdiri atas beberapa jenis,
yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.
Apakah pengertian dan karakteristik deposito? Apakah jenis-jenis
deposito? Bagaimana pencatatan akuntansi deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan deposit on call? Dalam bab ini akan dibahas mengenal
pengertian dan karakteristik deposite jenis-jenis deposito, pencatatan
akuntansi deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.
A. Memahami Deposito
Pengertian Deposito menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun
1998 pasal 1 (7) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut
jatuh temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri atas 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Deposito dengan jangka
waktu sampai dengan satu tahun akan diakui sebagai kewajiban jangka
pendek, sedangkan deposito dengan jangka waktu lebih dari satu tahun akan
diakui sebagai kewajiban jangka panjang.
Meski telah ada perjanjian jatuh tempo, dalam kenyataan terkadang
para pemegang deposito ada juga yang memerlukan uang sehingga beberapa
di antaranya ada yang melakukan penukaran/penarikan kembali dana yang
ada dalam deposito sebelum jatuh temponya. Apabila pihak bank
mengizinkan pengembalian dana deposito tersebut, umumnya kepada yang
bersangkutan dikenakan biaya administrasi dan denda (penalty rote) yang
dipotong dari deposito dan bunga yang seharusnya diterimakan. Besarnya
penalty rate bergantung dari bank yang bersangkutan.
B. Jenis-Jenis Deposito
Deposito yang dipasarkan oleh bank-bank komersial, baik milik pemerintah,
swasta nasional maupun asing biasanya terdiri atas tiga jenis, yaitu deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call. Jenis deposito tersebut
dibedakan antara lain dari sifat dan pembayaran bunga. Berikut ini
perbedaan antara ketiga jenis deposito tersebut.
1. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), deposito
berjangka diterbitkan atas tunjuk (nama), dan deposit on call
diterbitkan atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas
unjuk (pembawa) berarti siapa pun boleh menarik sertifikat deposito
selama dapat menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada bank
penerbit. Akan tetapi, deposito yang diterbitkan atas nama hanya boleh
dicairkan oleh orang yang namanya tercantum dalam deposito
tersebut.
2. Sertifikat deposito dapat diperdagangkan (diperjualbelikan) oleh
masyarakat setelah mendapat izin dari Bank Indonesia, sedangkan
deposito berjangka dan deposit on call tidak dapat diperdagangkan.
3. Bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayarkan di muka.
Dengan demikian, deposan untuk sertifikat deposito pada saat
membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai
sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga diperhitungkan di
muka. Untuk buga deposito berjangka dan deposit on call
diperhitungkan dan dibayar di belakang.
𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑆𝐷 X 365
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑎𝑖 𝑆𝐷 =
365 + (𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝐷)
Ilustrasi.
Sesuai dengan soal sebelumnya maka sertifikat deposito Amanda jatuh
tempo pada tanggal 15 Juli 2017. Pada bulan Juli terdapat 14 hari (1
Juli-14 Juli) yang akan diperhitungkan amortisasi bunga (perhitungan
telah dilakukan pada subbab sebelumnya). Pencairan sertifikat deposito
diasumsikan dikreditkan langsung ke rekening giro Amanda di Bank
Raya Utama Malang.
Jurnal yang dibuat oleh Bank Raya Utama pada saat jatuh tempo SD.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Juli Beban bunga SD Rp1.117.259,00
5 Bunga SD dibayar dimuka Rp1.117.259,00
(pembebanan bunga pada saat
jatuh tempo)
Sertifikat deposito Rp250.000.000,00
Giro a.n Amanda Rp250.000.000,00
(pencairan sertifikat deposito)
Ilustrasi.
Melanjutkan soal sebelumnya, diasumsikan sertifikat deposito a.n.
Amanda dijual pada tanggal 1 Juni 2017 kepada Bank Raya Utama
dengan bunga 15%. Hasil penjualan dikreditkan langsung ke rekening
giro Amanda.
Jumlah hari deposito (15/4 s.d. 15/7) adalah 91 hari, namun pada
tanggal 1/6 Amanda menjual sertifikat deposito. Dalam hal ini, sertifikat
deposito telah berjalan 47 hari sejak tanggal 15/4 s.d. 31/5 sehingga
sisa jangka waktu menjadi 44 hari (1/6 s.d. 14/7).
Bank memberlakukan bunga yang berbeda pada saat penempatan
dengan saat penjualan sertifikat deposito sehingga perlu dilakukan
perhitungan kembali atas transaksi tersebut.
Perhitungan.
Total nominal SD = 10 x Rp25.000.000,00 = Rp250.000.000,00
Jurnal yang dibuat oleh Bank Raya Utama pada saat penjualan SD.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Juni Sertifikat deposito Rp250.000.000,00
1 Bunga SD diterima dimuka Rp4.440.258,00
Giro a.n. Amanda Rp245.559.742,00
(pembelian kembali SD dari
nasabah)
Jurnal yang dibuat oleh Bank Raya Utama untuk pencatatan amortisasi
bunga diterima di muka.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Juni 30 Bunga SD diterima dimuka Rp3.027.449,00
Pendapatan Bunga SD Rp3.027.449,00
(pencatatan pendapatan bunga)
Juli 15 Bunga SD diterima dimuka Rp1.412.809,00
Pendapatan Bunga SD Rp1.412.809,00
(pencatatan pendapatan bunga)