Anda di halaman 1dari 32

DEPOSITO

Dosen :
Gitta Destalya Adrian Nova, S.E., M.Si.
Pokok Bahasan
01 Pengertian Deposito 05 Deposito Berjangka

Langkah- langkah Cara Menabung a Bunga Deposito Berjangka

02 Deposito dan Memilihnya


Berjangka
b Catatan Deposito Jatuh Tempo

03 Tahap Pengajuan Deposito

04 Perbedaan Deposito dengan Tabungan


Pokok Bahasan
06 Deposito Berjangka

c Perpanjangan Deposito Berjangka

d Penarikan Berjangka Sebelum Jatuh Tempo


Perpindahan Deposito Berjangka Antar
e Kantor Cabang

07 Sertifikat Deposito
Pengertian Deposito
Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu
tertentu dan syarat-syarat tertentu. Deposito adalaah simpanan masyarakat atau pihak ketiga
yang penarikannya dapat di lakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antar
penyimpanan dengan bank yang bersangkutan.

Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh temponya. Jatuh
tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24
bulan, Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama
jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat suku bunganya. Sebaliknya dalam kondisi
langgar (ekonomi normal) tingkat suku bunga deposito akan semakin kecil untuk deposito yang
semakin berjangka waktu semakin lama.

Karakteristik deposito dari bank antara lain adalah:


1. Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir.
2. Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau automatic roll over
(ARO).
3. Deposito dapat dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
Deposito
Keuntungan Memiliki Deposito
1. Dapat dijadikan agunan/jaminan kredit.
2. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya.
3. Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito.
4. Dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan


5. Pastikan Anda menerima bilyet/surat berharga (Deposito Berjangka atau Sertifikat Deposito).
6. Pada saat jatuh tempo, Anda berhak menerima pokok dan bunga deposito sesuai bunga yang berlaku setelah
dipotong pajak.
7. Pada saat pencairan deposito, Anda berkewajiban untuk menandatangani formulir pencairan.
8. Perhatikan tingkat suku bunga deposito yang berlaku dan pastikan telah sesuai dengan ketentuan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS).
Langkah- langkah Cara Menabung
Deposito dan Memilihnya
Sering kali banyak masyarakat yang ingin mencoba untuk menabung deposito namun tidak mengerti
bagaimana cara menabung deposito dengan benar. Banyak dari mereka yang akhirnya memilih untuk
menyimpan uang atau sertifikat penting mereka di rumah. Selanjutnya, jika Anda sudah memahami
bagaimana perbedaan dari produk tabungan dan deposito serta telah mempelajari jenis – jenis dari
deposito. Lalu jika Anda ingin membuka deposito, berikut adalah cara menabung deposito serta cara
memilih deposito.
1. Perhatikan dan bandingkan reputasi bank yang akan Anda pilih untuk membuka tabungan deposito Anda.
Pastikan bank yang Anda pilih memiliki reputasi yang baik dan memenuhi standar kualifikasi dari Bank
Indonesia. Dengan begitu anda juga merasa aman saat anda memutuskan untuk menabung deposito.
2. Bandingkan manakah jenis deposito yang sesuai untuk Anda. Bandingkan dari sistem pembayaran bunga dan
tingkat yang ditawarkan masing – masing bank.
3. Waspada terhadap tawaran suku bunga yang tinggi. Anda harus berhati dengan bank yang menawarkan suku
bunga yang tinggi diatas ketentuan Lembaga Penjamin Pinjaman.
Tahap Pengajuan Deposito

Cara menabung deposito sendiri tidak begitu sulit, jika Anda tertarik untuk mulai menabung deposito,
berikut adalah tahapan umum dari tahapan pengajuan deposito :
1. Menentukan bank untuk mendaftar deposito.
2. Siapkan berkas identitas yang masih berlaku seperti KTP dan NPWP sebagai persyaratan pembukaan deposito.
3. Siapkan materai.
4. Calon nasabah biasanya diharuskan sudah memiliki rekening di bank tempat Anda akan mendaftar deposito.
5. Tentukan tenor dan jenis deposito berdasarkan produk – produk yang ditawarkan oleh pihak bank.
6. Isi formulir pendaftaran deposito dengan lengkap dan sebenar – benarnya.
7. Mengikuti arahan Customer Service ketika membuka deposito.
8. Melakukan setoran untuk membuka rekening.
9. Setelah dinyatakan berhasil, Anda akan menerima bilyet sebagai bukti kepemilikan deposito.
Perbedaan Deposito dengan Tabungan
• Jenis Produk
Perbedaan mendasar dari tabungan biasa dan deposito adalah tabungan biasa diperuntukkan untuk menabung saja,
sedangkan deposito untuk berinvestasi. Tabungan lebih ditujukkan untuk menyimpan uang yang akan digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari dan penarikan uangnya dapat dilakukan kapan saja. Cara menabung deposito dan
tabungan pun juga berbeda.Di lain sisi deposito adalah suatu produk investasi berisiko rendah. Karena investasi maka
produk ini
terdapat jangka waktu untuk kita dapat mengambil simpanan. Cara menabung deposito dengan tabungan
biasa sendiri sangatlah berbeda, dilihat dari waktu penentuan kapan Anda dapat memasukan uang Anda
ke bank.
• Fleksibilitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk mengambil simpanan antara tabungan dan deposito
memiliki cara yang berbeda. Dimana pada tabungan biasa Anda dapat mengambil simpanan Anda
kapanpun dan dimanapun. Sedangkan cara menabung deposito berbeda karena memiliki waktu jatuh
tempo, sama hal-nya dengan menabung dimana pada tabungan Anda bisa menaruh uang kapan saja.
Sedangkan untuk cara menabung deposito Anda hanya bisa menaruh uang sesuai waktu yang ditetapkan
sesuai kesepakatan.
Perbedaan Deposito dengan Tabungan
Batasan jumlah uang pada saat membuka rekening antara deposito dan tabungan juga berbeda, dimana
pada produk tabungan Anda cukup menyiapkan uang beberapa ratus ribu saja. Sedangkan untuk deposito
sendiri Anda harus menyiapkan uang yang cukup besar hingga ratusan juta rupiah.

• Suku Bunga
Kalau dibandingkan, suku bunga pada deposito jauh lebih tinggi daripada tabungan. Jika biasanya bunga bank pada
tabungan paling tinggi 3%, bunga pada deposito bisa mencapai 5% hingga 7% per tahunnya. Bunga yang diberikan
pada deposito tentunya berbeda – beda tergantung bank yang Anda pilih.

• Buku Tabungan
Biasanya pada saat Anda membuka rekening tabungan, maka Anda akan diberikan buku tabungan dan
kartu ATM. Namun pada produk deposito Anda hanya akan memperoleh bilyet deposito, yaitu merupakan
bukti bahwa Anda adalah pemilik dari uang yang didepositokan.
Deposito berjangka
1. Merupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka waktu tertentu.
2. Umumnya mempunyai jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai dengan 24 bulan.
3. Diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan maupun lembaga.
4. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayarannya sesuai dengan yang berlaku di
masing-masing bank.
5. Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya.
6. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan).
7. Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak penghasilan dari bunga yang
diterimanya.
8. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan denda.

Pembukaan deposito berjangka


Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk,
wesel, atau warkat lain yang disepakati bank. Prinsipnya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya
dapat diuangkan. Bank akan mencatat dalam rekening deposito bila waktu itu telah diuangkan. Deposito dicatat
sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian.
Contoh Deposito Bejangka

31 Mei 2018 Reni membuka deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang dengan nominal Rp50.000.000,
bunga 18% pa, jangka waktu 3 bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro atas nama Rení Rp20.000.000, Cek
Bank Mitra Niaga Semarang yang ditarik oleh Sinta sebesar Rp10.000.000, transfer masuk dari Bank Mitra Niaga
Cabang Bandung Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai. Pajak bunga 15%. Pencatata transaksi ini adalah:

Tanggal Rekening Debit kredit

31 mei 2018 Dr. giro reni Rp 20.000.000


Dr. giro sinta Rp 10.000.000
Dr. RAK cadang bandung Rp 10.000.000
Dr. kas Rp 10.000.000
Cr. Deposito berjangka Rp 50.000.000
Bunga Deposito Berjangka
Dalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk deposito. Ini artinya
berapa haripun deposito mengendap akan diberikan bunga sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat
jangka waktu deposito. Perhitungan bunga yang lazim adalah minimal mengendap satu bulan. Bank akan
memberikan bunga setelah deposito minimal mengendap satu bulan. Kalau yang menjadi pedoman ini,
maka untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir bulan bunga diperhitungkan pada akhir bulan juga
walaupun tanggalnya berbeda.

Misalnya deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga tanggal 28 Februari atau 29
Februari, 31 Maret, 30 April, dan seterusnya. Tetapi kalau deposito dibuka tidak pada tanggal akhir bulan,
maka jatuh tempo bunga akan sama dengan tanggal pembukaan deposito. Contoh deposito dibuka tanggal
15 Januari untuk 3 bulan, maka jatuh tempo bunga pada tanggal 15 Februari, 15 Maret, dan 15 April..
Contoh: Dengan merujuk pada contoh di atas, dengan asumsi deposan mengambil bunga deposito setiap tanggal 5 dan pajak bunga
15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada kantor kas negara, maka pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebaga berikut :

KETERANGAN TGL REKENING DEBIT (RP) KREDIT (RP)


Bunga ke -1 30 juni Biaya bunga 750.000
Bunga DB Harus dibayar 750.000
Penarikan bunga 5 juni Bunga DB Harus dibayar 750.000
Hutang pph 112.500
kas /giro 637.500
Pelimpahan pajak 10 juni Hutang pph 112.500
Giro kantor kas negara 112.500
Bunga ke-2 31 juli Biaya bunga 750.000
Bunga DB Harus dibayar 750.000
Penarikan bunga 5 juli Bunga DB Harus dibayar 750.000
Hutang pph 112.500
Kas/giro 637.500
Pelimpahan pajak 10 juli Hutang pph 112.500
Giro kantor kas negara 112.500
Bunga ke -3 dan jatuh tempo 31 agt Biaya bunga 750.000
Bunga DB Harus dibayar 750.000

Deposito berjangka- reni 50.000.000


Deposito berjangka tlh jth tempo 50.000.000
Penarikan bunga dan deposito 5 agt Bunga DB Harus dibayar 750.000
DB berjangka tlh jth tempo 50.000.000
Hutang pph 112.500
kas 50.637.500
Pelimpahan pajak 10 agt Hutang pph 112.500
Giro kantor kas negara 112.500
Catatan deposito jatuh tempo
Pada contoh bunga deposito berjangka, dinyatakan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap tanggal 5, dengan demikian
bank akan membukukan bunga dua kali yaitu saat jatuh tempo bunga dan saat penarikan bunga. Hal ini sampai dengan jatuh
tempo deposito. Oleh karena itu penarikan deposito diasumsikan terjadi tanggal 5 juga. Pada kasus ini bank juga harus
membukukan dua kali yaitu saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik. Bagaimana kalau bunga dan deposito pada saat jatuh
tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo? Bila ini yang terjadi maka bank hanya membukukan sekali yaitu:

Ketengan Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Penarikan bunga dan 31/08/18 Deposto berjangka 50.000.000
deposito
Biaya bunga 750.000
Kas 50.637.500
Hutang pph 112.500
Perpanjangan Deposito Berjangka
Perpanjangan Deposito BerjangkaDeposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua cara
yaitu:
• Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover)
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat ata diperjanjikan pada saat pembukaan
deposito. Dengan demikian bank tidak perlu
menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubung bank untuk memperpanjang
deposito.
• Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan kemudian hari saat jatuh tempo.
Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank (homeservice) untuk nasabah deposan.
Kedua cara perpanjangan tersebut tidak berbeda pencatatannya. Bank akan mendebit rekening deposito
lama dan mengkredit rekening deposito baru. Nomor rekening deposito dan bilyet deposito tetap sama
(menggunakan yang lama). Kecuali suku bunga deposito berubah ketika terjadi perpanjangan deposito.
Contoh: Kalau deposito atas nama Reni diperpanjang saat jatuh tempo (31/8-2018), maka bank akan
mencatat:
Dr. deposito berjangka (lama) Rp 50.000.000
Cr. Deposito berjangka Rp 50.000.000
(baru)
Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh
Tempo
Lazimnya deposito ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian sudah terter jangka waktunya. Namun
dalam praktik perbankan, deposan bisa saja menar deposito yang masih outstanding. Penarikan deposito sebelum
jatuh tempo dapa mengganggu likuiditas bank, sebab idealnya bank akan menyiapkan dana untuk membayarkan
sesuai dengan jadwal pembayaran. Oleh karena itu bank umum (konvensional) mengenakan penalty tertentu
terhadap deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo. Penalty deposito dicatat sebagai pendapatan lain
lain bank Kebijakan mengenal penalty setiap bank berbeda-beda. Namun secara umum adalah:

• Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.


• Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak.
• Penafty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.
Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo

Contoh: Intan Nawangsasi memiliki deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang nominal
Rp10.000.000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei
2018, kemudian ditarik kembali oleh Intan Nawangsasi pada tanggal 30 Juni 2018. Perhitungan dan
pencatatan jurnalnya bila:

No Keterangan Jumlah
1 Bunga Deposito = Rp 10.000.000 X 18% X (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% X Rp 150.000 22.500
3 Bunga Setelah Pajak 127.500
4 Penalty = 20% X Rp 150.000 30.000
5 Bunga Deposito Yang Dibayar Bank 97.500
Jurnalnya adalah :

Rekening Debit (Rp) Kredit(Rp)


Deposito Berjangka 10.000.000
Biaya Bunga 150.000
Pendapatan Lain-Lain Penalty 25.500
Utang Pph 22.500
Kas 10.102.000

Penalty di hitung 20% dari bunga setelah pajak. (pajak 15%)


No Keterangan Jumlah
1 Bunga Deposito – Rp 10.000.000 X 18% X (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% X Rp 150.000 22.500
3 Bunga Setelah Pajak 127.500
4 Penalty = 20% X Rp 127.500 25.500
5 Bunga Deposito Yang Dibayar Bank 102.000
Jurnalnya adalah :

Rekening Debit (Rp) Kredit(Rp)


Deposito Berjangka 10.000.000
Biaya Bunga 150.000
Pendapatan Lain-Lain Penalty 25.500
Utang Pph 22.500
Kas 10.102.000

Penalty dihitung 1% dari nominal deposito


No Keterangan Jumlah
1 Bunga Deposito = Rp 10.000.000 X 18% (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% X Rp 150.000 22.500
3 Bunga Setelah Pajak 127.500
4 Penalty = 1% X Rp 10.000.000 100.000
5 Bunga Deposito Yang Dibayar Bank 27.500
Perpindahan Deposito Berjangka Antarkantor
Cabang
Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke d bank yang sama di kota lain.
Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misal karena pindah domisili). Perpindahan deposito berjangka
antarkantor caban menimbulkan hubungan rekening antarkantor. Di samping itu harus ada alokasi beba bunga yang
sudah berjalan. Alokasi beban bunga dapat diperhitungkan secara prorat berdasarkan lamanya pengendapan
deposito di suatu cabang:

Contoh:Deposito berjangka waktu 6 bulan, nominal Rp 10.000.000, telah dibuka di Bank Min Naga Semarang
pada tanggal 31 Mei 2018 dengan suku bunga 18% pa. Pada tangga 5 Juni 2018 deposito tersebut dipindahkan ke
Bank Mitra Niaga Cabang Solo. Ketentu alokasi beban bunga perpindahan deposito di Bank Mitra Niaga adalah:
Lama Pengendapan Deposito Alokasi Beban Bunga Di
Cabang
1 Sampai Dengan 7 Hari 25%
8 Sampai Dengan 15 Hari 50%
16 Sampai Dengan 21 Hari 75%
22 Sampai Dengan Akhir Bulan 100%

Bagaimana alokasi beban bunga dan pencatatan pada jurnal perpindahan depositoKalau kita perhatikan hari bunga,
tanggal pembukaan (31 Mei 2018) sampai tangg perpindahan (5 Juni 2018) atau selama 5 hari masih berada antara
1 sampai dengan 7 han sehingga menjadi beban Bank Mitra Niaga Semarang sebesar 25% dari bung per bulan.
Sedangkan untuk Bank Mitra Niaga Solo akan menanggung bunga 2018 sebesar 75% dari total bunga Juni 2018.
Untuk bulan selanjutnya di Cabang Sole adalah 100%. Sedangkan perhitungan alokasi beban bunga adalah:

Kantor Cabang Perhitungan Hasil Atau


Jumlah
Bank Mitra Niaga Bunga = Rp 10.000.000x 18% X 37.500
Semarang (1/12) X 25%
Pajak =15% X Rp 37.500 5.625
Bunga Setelah Pajak Pada Bulan 31.875
Juni 2018
Bank Mitra Niaga Solo Bunga = 10.000.000 X 18% X 112.500
(1/12) X 25%
Pajak = 15 % X 112.500 16.875
Bunga Setelah Pajak Pada Bulan 95.625
Juni 2018
Jurnal untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:.
Keterangan Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Di Bank Mitra Niaga 30/05/18 Kas 10.000.000


Semarang
Deposito 10.000.000
05/06/18 Deposito Berjangka 10.000.000

Biaya Bunga 37.500


Hutang Pph 5.625
Rak . Cabang Solo 10.031.875
Di Bank Mitra Niaga 05/06/18 Rak . Cabang Semarang 10.031.875
Solo
Deposito 10.000.000
Berjangka
Bunga DB Harus 31.875
Dibayar
30/06/18 Biaya Bunga 112.500

Bunga DBHarus Dibayar 31.875

Hutang Pph 16.875


Kas 127.500
Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga/masyarakat
dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk
(pembawa), sedangkan deposito berjangka diterbitkan atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas
pembawa berarti siapa saja boleh menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut
kepada bank penerbit.

Di samping itu sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat in dari Bank Indonesia.
Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan
dibayarkan di muka. Dengan demikian deposan untuk sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut
hanya membayar sebesar nilai tunai sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di
muka. Walaupun demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat
deposito ditentukan dengan rumus:
Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:

Nilai Tunai Sertifikat Deposito= P X 360


360 + (I X T)

Keterangan:
P = nilai nominal sertifikat deposito
i = tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = jangka waktu (dalam hari)

Contoh:Tanggal 1 Mei 2018 Diana membeli sertifikat Deposito seri A sebanyak 10 lembar @ Rp10.000.000 secara
tunai pada Bank Mitra Niaga Semarang. Jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga 20% pa. Pajak bunga 15%.

No Keterangan Jumlah
1 Nominal Sertifikat Deposito 100.000.000
2 Nilai Tunai = (Rp 100.000.000 X 360) / (360 + (0,20 X 90)) 95.238.095
3 Bunga Dibayar Dimuka (Diskonto) 4.761.905
4 Pajak Bunga = 15% X Rp 4.761.905 714.286
5 Bunga Bersih Yang Dibayar Oleh Bank 4.047619
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus dibayarka ke bank oleh deposan untuk
membuka sertifikat deposito tersebut, yaitu: Rp 100.000.000 Rp4.047.619-Rp95.952.381. Jurnal transaksi ini
adalah:
Keterangan Tanggal Rekening Debit ( Rp) Kredit (Rp)
Penerbitan Sertifikat Deposito 01/05/18 Kas 95.952.381

Biaya Bunga Dibayar Dimuka 47.761.905

Hutang Pph 714.286


Sertifikat Deposito 100.000.000

Amortisasi Bunga 01/06/18 Biaya Bunga 1.587.302

Biaya Bunga Dibayar Dimuka 1.587.302

Amortisasi Bunga 01/07/18 Biaya Bunga 1.587.302

Biaya Bunga Dibayar Dimuka 1.587.302

Amortisasi Bunga Dan 01/08/18 Biaya Bunga 1.587.302


Penarikan Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito 100.000.000
Biaya Bunga Dibayar Dimuka 1.587.302

Kas / Giro Diana 100.000.000


CONTOH SOAL

1. Seorang nasabah menabung dalam bentuk deposito di bank dengan suku bunga tahunan sebesar 5%. Jika nasabah
menyetor uang sebesar Rp 10.000.000,- dalam deposito selama 3 tahun, berapa jumlah uang yang akan diterima
nasabah pada saat jatuh tempo?

2. Budi menyetor uang sebesar Rp 10.000.000,- ke dalam deposito dengan suku bunga tahunan 8%. Jika budi memilih
tenor 3 tahun, berapa total dana yang akan diterima oleh Budi setelah masa deposito berakhir?

3. Rita menyimpan uangnya di sebuah bank dengan suku bunga deposito 5% per tahun. Jika Rita menyetor uang
sebesar Rp 10.000.000,- selama 3 tahun, berapa total jumlah uang yang akan diterima Rita setelah 3 tahun?

4. Ibu Rani memutuskan untuk meminjamkan uangnya dalam bentuk deposito selama 2 tahun dengan suku bunga
tahunan 8%. Jika ibu Rani menanamkan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- dalam deposito, berapa jumlah total yang
akan diterima ibu Rani setelah 2 tahun?
PEMBAHASAN :

1. Dalam hal ini suka bunga deposito tahunan adalah 5% dan waktu penempatan deposito adalah 3 tahun. Untuk
menghitungnya jumlah uang yang akan diterima nasabah pada saat jatuh tempo kita dapat menggunakan rumus
bunga sederhana :

Bunga = (Pokok x Suku Bunga x Waktu) / 100

Dimana :
Pokok adalah jumlah uang yang disetor oleh nasabah (Rp 10.000.000,-)
Suku bunga adalah proporsi suku bunga tahunan (5%)
Waktu adalah jangka waktu penempatan deposito dalam tahun (3 tahun)

Substitusi nilai-nilai yang diberikan ke dalam rumus :


Bunga = (10.000.000 x 5 x 3) / 100
Bunga = 1.500.000
Jadi, jumlah suku bunga yang akan diterima nasabah adalah Rp 1.500.000,- selanjutnya untuk menghitung jumlah uang
yang akan diterima nasabah pada saat jatuh tempo, kita tambahkan jumlah bunga tersebut ke pokok atau jumlah uang
awal :
Jumlah Akhir = Pokok + Bunga
Jumlah Akhir = 10.000.000 + 1.500.000
Jumlah Akhir = 11.500.000
Jadi, jawaban yang benar adalah Rp 11.500.000,-

2. Besar deposito awal (P) = Rp 10.000.000,-


Suku bunga tahunan (r) = 8%
Tenor deposito (t) = 3 tahun
* Langkah 1 : Menghitung bunga per tahun (I)
I = P X r / 100
I = 10.000.000 X 8 /100
Saya = 800.000
* Langkah 2 : Menghitung total bunga selama masa deposito (A)
A=lxt
A = 800.000 X 3
A = 2.400.000
* Langkah 3 = Menyusun total dana yang akan diterima (M)
M = P+A
M = 10.000.000 + 2.400.000
M = 12.400.000,-
Jadi total dana yang akan diterima Budi setelah masa deposito berakhir adalah Rp 12.400.000,-

3. Diketahui
* Jumlah setoran awal (P) = Rp 10.000.000,-
* Suku bunga per tahun (r) = 5% atau 0,05
* Lama waktu menabung (t) = 3 tahun

Menggunakan rumus dasar deposito :


A = P * (1 + R) ^t

Maka kita bisa menghitung total jumlah uang (A) yang akan diterima Rita setelah 3 tahun :
A = 10.000.000 * (1 + 0,05)^3
A = 10.000.000 * (1,05)^3
A = 10.000.000 * 1,157625
A = Rp 11.576.250,-
Jadi, total jumlah uang yang akan diterima Rita setelah 3 Tahun adalah Rp 11.576.250,-
4. Diketahui
Jumlah uang yang ditanamkan (P) = Rp 10.000.000,-
Suku bunga tahunan (r) = 8%
Angka waktu deposito (t) = 2 tahun
Langkah-langkah penyelesaian :
* Menghitung bunga per tahun (B) = P X r
B = Rp 10.000.000,- x 8 % = Rp 800.000
* Menghitung total bunga selama 2 tahun (T) = B X t
T = Rp 800.000 x 2 = Rp 1.600.000,-
* Jumlah total yang akan diterima Ibu Rani setelah 2 tahun (A) = P + T
A = Rp 10.000.000,- + Rp 1.600.000,- = 11.600.000,-
Jadi, jumlah total yang akan diterima Ibu Rani setelah 2 tahun adalah Rp 11.600.000,-
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai