Dosen :
Gitta Destalya Adrian Nova, S.E., M.Si.
Pokok Bahasan
01 Pengertian Deposito 05 Deposito Berjangka
07 Sertifikat Deposito
Pengertian Deposito
Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu
tertentu dan syarat-syarat tertentu. Deposito adalaah simpanan masyarakat atau pihak ketiga
yang penarikannya dapat di lakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antar
penyimpanan dengan bank yang bersangkutan.
Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh temponya. Jatuh
tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24
bulan, Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama
jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat suku bunganya. Sebaliknya dalam kondisi
langgar (ekonomi normal) tingkat suku bunga deposito akan semakin kecil untuk deposito yang
semakin berjangka waktu semakin lama.
Cara menabung deposito sendiri tidak begitu sulit, jika Anda tertarik untuk mulai menabung deposito,
berikut adalah tahapan umum dari tahapan pengajuan deposito :
1. Menentukan bank untuk mendaftar deposito.
2. Siapkan berkas identitas yang masih berlaku seperti KTP dan NPWP sebagai persyaratan pembukaan deposito.
3. Siapkan materai.
4. Calon nasabah biasanya diharuskan sudah memiliki rekening di bank tempat Anda akan mendaftar deposito.
5. Tentukan tenor dan jenis deposito berdasarkan produk – produk yang ditawarkan oleh pihak bank.
6. Isi formulir pendaftaran deposito dengan lengkap dan sebenar – benarnya.
7. Mengikuti arahan Customer Service ketika membuka deposito.
8. Melakukan setoran untuk membuka rekening.
9. Setelah dinyatakan berhasil, Anda akan menerima bilyet sebagai bukti kepemilikan deposito.
Perbedaan Deposito dengan Tabungan
• Jenis Produk
Perbedaan mendasar dari tabungan biasa dan deposito adalah tabungan biasa diperuntukkan untuk menabung saja,
sedangkan deposito untuk berinvestasi. Tabungan lebih ditujukkan untuk menyimpan uang yang akan digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari dan penarikan uangnya dapat dilakukan kapan saja. Cara menabung deposito dan
tabungan pun juga berbeda.Di lain sisi deposito adalah suatu produk investasi berisiko rendah. Karena investasi maka
produk ini
terdapat jangka waktu untuk kita dapat mengambil simpanan. Cara menabung deposito dengan tabungan
biasa sendiri sangatlah berbeda, dilihat dari waktu penentuan kapan Anda dapat memasukan uang Anda
ke bank.
• Fleksibilitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk mengambil simpanan antara tabungan dan deposito
memiliki cara yang berbeda. Dimana pada tabungan biasa Anda dapat mengambil simpanan Anda
kapanpun dan dimanapun. Sedangkan cara menabung deposito berbeda karena memiliki waktu jatuh
tempo, sama hal-nya dengan menabung dimana pada tabungan Anda bisa menaruh uang kapan saja.
Sedangkan untuk cara menabung deposito Anda hanya bisa menaruh uang sesuai waktu yang ditetapkan
sesuai kesepakatan.
Perbedaan Deposito dengan Tabungan
Batasan jumlah uang pada saat membuka rekening antara deposito dan tabungan juga berbeda, dimana
pada produk tabungan Anda cukup menyiapkan uang beberapa ratus ribu saja. Sedangkan untuk deposito
sendiri Anda harus menyiapkan uang yang cukup besar hingga ratusan juta rupiah.
• Suku Bunga
Kalau dibandingkan, suku bunga pada deposito jauh lebih tinggi daripada tabungan. Jika biasanya bunga bank pada
tabungan paling tinggi 3%, bunga pada deposito bisa mencapai 5% hingga 7% per tahunnya. Bunga yang diberikan
pada deposito tentunya berbeda – beda tergantung bank yang Anda pilih.
• Buku Tabungan
Biasanya pada saat Anda membuka rekening tabungan, maka Anda akan diberikan buku tabungan dan
kartu ATM. Namun pada produk deposito Anda hanya akan memperoleh bilyet deposito, yaitu merupakan
bukti bahwa Anda adalah pemilik dari uang yang didepositokan.
Deposito berjangka
1. Merupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka waktu tertentu.
2. Umumnya mempunyai jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai dengan 24 bulan.
3. Diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan maupun lembaga.
4. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayarannya sesuai dengan yang berlaku di
masing-masing bank.
5. Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya.
6. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan).
7. Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak penghasilan dari bunga yang
diterimanya.
8. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan denda.
31 Mei 2018 Reni membuka deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang dengan nominal Rp50.000.000,
bunga 18% pa, jangka waktu 3 bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro atas nama Rení Rp20.000.000, Cek
Bank Mitra Niaga Semarang yang ditarik oleh Sinta sebesar Rp10.000.000, transfer masuk dari Bank Mitra Niaga
Cabang Bandung Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai. Pajak bunga 15%. Pencatata transaksi ini adalah:
Misalnya deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga tanggal 28 Februari atau 29
Februari, 31 Maret, 30 April, dan seterusnya. Tetapi kalau deposito dibuka tidak pada tanggal akhir bulan,
maka jatuh tempo bunga akan sama dengan tanggal pembukaan deposito. Contoh deposito dibuka tanggal
15 Januari untuk 3 bulan, maka jatuh tempo bunga pada tanggal 15 Februari, 15 Maret, dan 15 April..
Contoh: Dengan merujuk pada contoh di atas, dengan asumsi deposan mengambil bunga deposito setiap tanggal 5 dan pajak bunga
15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada kantor kas negara, maka pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebaga berikut :
Contoh: Intan Nawangsasi memiliki deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang nominal
Rp10.000.000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei
2018, kemudian ditarik kembali oleh Intan Nawangsasi pada tanggal 30 Juni 2018. Perhitungan dan
pencatatan jurnalnya bila:
No Keterangan Jumlah
1 Bunga Deposito = Rp 10.000.000 X 18% X (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% X Rp 150.000 22.500
3 Bunga Setelah Pajak 127.500
4 Penalty = 20% X Rp 150.000 30.000
5 Bunga Deposito Yang Dibayar Bank 97.500
Jurnalnya adalah :
Contoh:Deposito berjangka waktu 6 bulan, nominal Rp 10.000.000, telah dibuka di Bank Min Naga Semarang
pada tanggal 31 Mei 2018 dengan suku bunga 18% pa. Pada tangga 5 Juni 2018 deposito tersebut dipindahkan ke
Bank Mitra Niaga Cabang Solo. Ketentu alokasi beban bunga perpindahan deposito di Bank Mitra Niaga adalah:
Lama Pengendapan Deposito Alokasi Beban Bunga Di
Cabang
1 Sampai Dengan 7 Hari 25%
8 Sampai Dengan 15 Hari 50%
16 Sampai Dengan 21 Hari 75%
22 Sampai Dengan Akhir Bulan 100%
Bagaimana alokasi beban bunga dan pencatatan pada jurnal perpindahan depositoKalau kita perhatikan hari bunga,
tanggal pembukaan (31 Mei 2018) sampai tangg perpindahan (5 Juni 2018) atau selama 5 hari masih berada antara
1 sampai dengan 7 han sehingga menjadi beban Bank Mitra Niaga Semarang sebesar 25% dari bung per bulan.
Sedangkan untuk Bank Mitra Niaga Solo akan menanggung bunga 2018 sebesar 75% dari total bunga Juni 2018.
Untuk bulan selanjutnya di Cabang Sole adalah 100%. Sedangkan perhitungan alokasi beban bunga adalah:
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga/masyarakat
dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk
(pembawa), sedangkan deposito berjangka diterbitkan atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas
pembawa berarti siapa saja boleh menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut
kepada bank penerbit.
Di samping itu sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat in dari Bank Indonesia.
Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan
dibayarkan di muka. Dengan demikian deposan untuk sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut
hanya membayar sebesar nilai tunai sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di
muka. Walaupun demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat
deposito ditentukan dengan rumus:
Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
P = nilai nominal sertifikat deposito
i = tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = jangka waktu (dalam hari)
Contoh:Tanggal 1 Mei 2018 Diana membeli sertifikat Deposito seri A sebanyak 10 lembar @ Rp10.000.000 secara
tunai pada Bank Mitra Niaga Semarang. Jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga 20% pa. Pajak bunga 15%.
No Keterangan Jumlah
1 Nominal Sertifikat Deposito 100.000.000
2 Nilai Tunai = (Rp 100.000.000 X 360) / (360 + (0,20 X 90)) 95.238.095
3 Bunga Dibayar Dimuka (Diskonto) 4.761.905
4 Pajak Bunga = 15% X Rp 4.761.905 714.286
5 Bunga Bersih Yang Dibayar Oleh Bank 4.047619
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus dibayarka ke bank oleh deposan untuk
membuka sertifikat deposito tersebut, yaitu: Rp 100.000.000 Rp4.047.619-Rp95.952.381. Jurnal transaksi ini
adalah:
Keterangan Tanggal Rekening Debit ( Rp) Kredit (Rp)
Penerbitan Sertifikat Deposito 01/05/18 Kas 95.952.381
1. Seorang nasabah menabung dalam bentuk deposito di bank dengan suku bunga tahunan sebesar 5%. Jika nasabah
menyetor uang sebesar Rp 10.000.000,- dalam deposito selama 3 tahun, berapa jumlah uang yang akan diterima
nasabah pada saat jatuh tempo?
2. Budi menyetor uang sebesar Rp 10.000.000,- ke dalam deposito dengan suku bunga tahunan 8%. Jika budi memilih
tenor 3 tahun, berapa total dana yang akan diterima oleh Budi setelah masa deposito berakhir?
3. Rita menyimpan uangnya di sebuah bank dengan suku bunga deposito 5% per tahun. Jika Rita menyetor uang
sebesar Rp 10.000.000,- selama 3 tahun, berapa total jumlah uang yang akan diterima Rita setelah 3 tahun?
4. Ibu Rani memutuskan untuk meminjamkan uangnya dalam bentuk deposito selama 2 tahun dengan suku bunga
tahunan 8%. Jika ibu Rani menanamkan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- dalam deposito, berapa jumlah total yang
akan diterima ibu Rani setelah 2 tahun?
PEMBAHASAN :
1. Dalam hal ini suka bunga deposito tahunan adalah 5% dan waktu penempatan deposito adalah 3 tahun. Untuk
menghitungnya jumlah uang yang akan diterima nasabah pada saat jatuh tempo kita dapat menggunakan rumus
bunga sederhana :
Dimana :
Pokok adalah jumlah uang yang disetor oleh nasabah (Rp 10.000.000,-)
Suku bunga adalah proporsi suku bunga tahunan (5%)
Waktu adalah jangka waktu penempatan deposito dalam tahun (3 tahun)
3. Diketahui
* Jumlah setoran awal (P) = Rp 10.000.000,-
* Suku bunga per tahun (r) = 5% atau 0,05
* Lama waktu menabung (t) = 3 tahun
Maka kita bisa menghitung total jumlah uang (A) yang akan diterima Rita setelah 3 tahun :
A = 10.000.000 * (1 + 0,05)^3
A = 10.000.000 * (1,05)^3
A = 10.000.000 * 1,157625
A = Rp 11.576.250,-
Jadi, total jumlah uang yang akan diterima Rita setelah 3 Tahun adalah Rp 11.576.250,-
4. Diketahui
Jumlah uang yang ditanamkan (P) = Rp 10.000.000,-
Suku bunga tahunan (r) = 8%
Angka waktu deposito (t) = 2 tahun
Langkah-langkah penyelesaian :
* Menghitung bunga per tahun (B) = P X r
B = Rp 10.000.000,- x 8 % = Rp 800.000
* Menghitung total bunga selama 2 tahun (T) = B X t
T = Rp 800.000 x 2 = Rp 1.600.000,-
* Jumlah total yang akan diterima Ibu Rani setelah 2 tahun (A) = P + T
A = Rp 10.000.000,- + Rp 1.600.000,- = 11.600.000,-
Jadi, jumlah total yang akan diterima Ibu Rani setelah 2 tahun adalah Rp 11.600.000,-
Terima Kasih