Anda di halaman 1dari 11

makalah deposito

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Fungsi sebuah bank adalah sebagai Financial Intermediary / perantara keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposits) yang kelebihan dana (surplus) dan
menyalurkan kredit (to make loans) kepada pihak yang membutuhkan (defisit). Bank merupakan
bisnis yang menawarkan simpanan, yang dapat melaksanakan permintaan penarikan (dengan
menggunakan cek atau membuat transfer dana elektronik) dan menyalurkannya dalam bentuk
kredit yang bersifat komersial (Rose dan Hudgins, 2010). Apostolik et.al (2009) membagi
kegiatan inti bank atas 3 kegiatan inti yaitu (1) deposit collection, yaitu proses penghimpunan
dana dari masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (2) payment services,
memberikan jasa keuangan yaitu lalu lintas pembayaran, proses transfer uang (3) loan
underwriting, menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit. Bagi sebuah bank sebagai
suatu lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam tubuh badan dan persoalan paling utama.
Dana bank / loanable fundmerupakan sejumlah uang yang dimiliki atau aktiva lancar yang
dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang
tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari
pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu-waktu akan diambil
kembali baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian deposito?
2. Apa saja jenis-jenis deposito?
3. Bagaimana prosedur pembukaan, penarikan dan penutupan deposito?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian deposito.
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis deposito.
3. Mengetahui bagaimana prosedur pembukaan, penarikan dan penutupan deposito.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Simpanan Deposito

Deposito(Time Deposito) merupakan salah tempat bagi nasabah untuk melakukan


transaksi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepada setiap
deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan
kepada para deposan, merupakan bunga yang tertinggi. Jika dibandingkan dengan simpanan giro
atau tabungan. Sehingga deposito oleh sebagian bank adalah sebagai dana modal.
Keuntungan bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang
tersimpan bisa lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relative panjang dan
frekuensi penarikan juga jaraang. Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk
menggunakan kredit dana tersebut.
Pengertian Deposito menurut UU No.10 tahun 1998 adalah “Simpanan yang
tpenyimpan bank. Jika dana tersebut ditarik oleh nasabah sebelum jatuh tempo maka akan
dikenakan penalty rate, yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan”.

B. Jenis Jenis Deposito


1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu yang
tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24
bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangna maupun lembaga. Artinya
didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga.
Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga
pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau
setelah jatuh tempo. Penarikan dapat dilakukan dengan tunai maupun non
tunai(pemindahbukuan). Kepada setiap deposan dikenankan pajak terhadap bunga yang
diterimanya.
Deposito berjangka juga memiliki batas minimal yang harus disetor yang besarnya
tergantung bank yang mengeluarkannya. Untuk menarik minat para deposan biasanya bank
menyediakan berbagai insentif tertentu atau bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal
tertentu biasanya dalam jumlah yang besar. Insentif dapat berupa, special rate (bunga lebih tinggi
dari bunga yang berlaku umum) maupun insentif lainnya, seperti hadiah atau cendramata
lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tertentu.
Disamping diterbitkan dalam mata uang rupiah deposito berjangka yang diterbitkan dalam
valuta asing(valas), biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan penerbitan pencairan dan
bunga dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas
biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat seperti U$ Dollar, Yen Jepang atau DM Jerman.

a. Deposito Automatic Roll Over


Deposito berjangka yang berlaku terus secara otomatis walaupun jangka waktu yang telah
ditetapkan sudah habis. Misalnya suatu deposito berjangka 1 bulan jatuh tempo pada tanggal 8
Oktober 2001, jika pada tanggal tersebut tidak ditarik oleh deposan, maka bank secara otomatis
akan memperpanjang deposito tersebut untuk sebulan berikutnya, dengan tingkat bunga yang
berlaku pada saat perpanjangan. Jumlah dana yang didepositokan adalah pokok deposito
ditambah dengan bungan periode sebelumya.

b. Deposito Non Automatic Roll Over

Deposito berjangka yang tidak diperpanjang oleh bank jika deposito tersebut telah jatuh
tempo tapi belum dicairkan oleh pemiliknya, walupun deposito tetap berada di bank deposan
tidak mendapat bunga

Contoh Soal Deposito Berjangka :


1. Nyonya Migami ingin menerbitakan deposito berjangka untuk jangka waktu 6 bulan. Nominal
yang diinginkan adalah Rp. 50.000.000,- dan pembayaran secara tunai. Bunga 18% p.a dan
bunga diambil setiap bulan tunai. Setelah jatuh tempo deposito tersebut dicairkan dan uangnya
diambil tunai.
Pertanyaan : Berapa jumlah bunga Nyonya Migami terima setiap bulan jika dikenakan pajak
15% ?
Jawab :
Bunga = 18% * Rp 50.000.000,- *1 =
Rp. 750.000
12 bulan

Pajak = 15% * Rp. 750.000 = Rp.


112.500
Bunga bersih perbulan Rp. 637.500

2. Sertifikat Deposito

Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,12 bulan. Sertifikat
deposito yang diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Artinya didalam sertifiat nama
seseorang atau badan hukum tertentu. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan
pada pihak lain. Pencairan bunga sertifkat dapat dilakukan dimuka, tiap bulan atau jatuh tempo,
baik tunai maupun non tunai. Dalam praktiknya kebanyakan deposan mengambil bunga dimuka.
Penerbitan nilai sertifikat depostio sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya
dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah
nominal yang sama.
Contoh Perhitungan Bunga Sertifikat Deposito
1. Tn Ray membeli 10 lembar sertifkat deposito (SD) nominal @ Rp 10.000.000,- bunga 6% p.a
dan diambil dimuka. Jangka waktu adalah 12 bulan dan pembayaran secara tunai. Pajak
dikenakan 15%
Pertanyaan : Berapakah jumlah yang harus Tn. Ray bayar kepada pihak bank, jika langsung
dipotong bunga yang diambil dimuka.
Jawab :
Total Nominal (SD) 10* Rp 10.000.000,- = Rp. 100.000.000,-
Bunga = 16* Rp 100.000.000 * 12 = Rp. 16.000.000,-
12 bulan
Pajak = 15%* Rp. 16.000.000,- = Rp. 2.400.000.-

Bunga dimuka yang harus = Rp. 86.400.000,-


Dibayar

3. Deposito On Call

Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1
bulan. Diterbitkan atas anama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah
(tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on
call dan sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah
memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk
menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
Contoh soal :
Tn. Arbi memiliki uang sejumlah Rp.300.000.000,- ingin menerbitkan deposit on call mulai hari
ini tanggal 3 Mei 2002. Bunga yang telah dinegoisasi adalah 4% perbulan (Pm) dan diambil pada
saat pencairan. Pada tanggal 19 Mei 2002 Tn. Arbi mencairkan deposit on call nya.
Pertanyaanya : Berapa jumlah bunga yang Tn. Arbi terima pada saat pencairan jika dikenakan
pajak sebesar 15%
Jawab :
Lama deposit on call 3-19 hari dengan catatan pada saat pencairan bunga tidak dihitung.
Bunga = 4%* Rp.300.000.000 * 16 hari = Rp.6.400.000,-
30 hari
Pajak = 15% * Rp.6400.000 = Rp. 960.000,-
Rp. 5.440.000,-
PROSEDUR PEMBUKAAN REKENING DEPOSITO
Pembukaan deposito mempunyai dua pengertian dikaitkan dengan penerapan sistem aplikasinya,
yaitu pembukaan rekening deposito nasabah dan penyetoran dana deposito atau booking
transaksi yang dilakukan secara terutut. Langkah pertama adalah nasabah mengajukan
permohonan membuka rekening yang di catat oleh bank sehingga nasabah tersebut mempunyai
nomor rekening deposito. Setelah mempunyai nomor rekening di bank, nasabah dapat
menyetorkan dananya (Booking transaksi) dengan jangka waktu penyimpanan sesuai dengan
permohonannya.
Syarat-syarat pembukaan deposito ;
a. Jumlah minimal untuk nominal yang di depositokan Rp 1 Juta (US$ 5000) atau dengan
kebijasanaan setiap bank
b. Besarnya bunga yang diberikan
c. Cara pembayaran bunga
d. Cara pencairan deposito
e. Perpanjangan deposito secara otomatis/ Automatic Roll-Over (ARO)

ALUR PROSES PENARIKAN DEPOSITO TUNAI


 MELALUI PETUGAS DINAS LUAR
Nasabah menyerahkan bilyet deposito dan menandatangani slip penarikan yang telah
disiapkan oleh PDL
1. PDL memberikan tanda terima peminjaman bilyet kepada nasabah. Dan bilyet beserta
slip penarikan dibawa ke kasir di kantor untuk dilakukan verifikasi
2. Kasir memberikan PDL untuk membawakan uang kepada nasabah apabila penarikan
sampai dengan Rp. 1.000.000,-
3. Apabila jumlah tarikan diatas Rp. 1.000.000,- maka kasir langsung membawakan uang
kepada nasabah
4. Proses diatas memerlukan waktu selama 1 hari
 MELALUI KANTOR BANK
1. Nasabah datang ke kantor bank dengan membawa bilyet
2. CS mengontrol bilyet yang telah jatuh tempo dan memberikan penjelasan kepada nasabah
serta melengkapi segala persyaratan administrasi setelah lengkap diserahkan kepada kasir
3. Kasir memvalidasi dan mendebet saldo deposito serta langsung menyerahkan
kepada nasabah
4. Proses diatas memerlukan waktu maximal 20 menit
PENUTUPAN DEPOSITO
Penutupan depositi adalah proses penarikan dana deposito termasuk bunga depositonya oleh
nasabah yang telah jatuh tempo. Pada proses penutupan deposito ini, nasabah tidak
memperpanjang penyimpanan dananya atau roll over. Pengertian deposito automatic roll over
adalah nasabah bersangkutan menyimpan kembali dana deposito yang telah jatuh tempo tersebut
untuk periode penyipanan berikutnya.
Proses penarikan dana deposito yang jatuh tempo bisa dilakukan dengan pembayaran tunai,
pemindahbukuan ke rekening tabungan atau giro di bank tersebut, atau pemindah bukuan antar
bank (transfer antar kliring).
Prosedur penutupan atau pencairan deposito yang jatuh tempo juga berbeda-beda pada setiap
bank, tergantung dari sistem yang berlaku pada bank tersebut. Namun secara umum dapat di
gambarkan sebagai berikut :
a. Nasabah atau deposan menyerahkan surat deposito berjangka atau bilyet giro atau sertifikat
deposito kepada pihak bank
b. Petugas di bagian deposito melihat berkas aau file nasabah tersebut
c. Bagian deposito menyiapkan slip pencairan deposito serta slip bunga yang akan di bayarkan dan
belum di cairkan.
d. Nasabah akan membubuhkan tanda tangannya di belakang setiap slip tersebut
e. Tanda tangan ini di cocokan dengan hyang terdapat pada permohonan pembukuan deposito
nasabah pada saat pembukaan rekening. Bila sesuai, deposito memberikan validasi dalam bentuk
cap stempel dan paraf.
f. Pembuatan tiket sesuai dengan cara penarikan dananya dan diserahkan ke kepala bagian atau
pejabat administrasi pada sistem dan nasabahnya akan menerima pembayaran tunai dari teller
atau bukti penarikan jika mengunakan pemindahbukuan,
g. Bagian deposito akan membubuhkan stampel “selesai tanggal ……” pada surat depositi yang
asli, aplikasi, atau kartu buga deposito. Jika mengunakan sistem aplikasi deposito maka yang
dilakukan adalah menutup nomor rekeni ng deposito tersebut.
Proses penarikan deposito bisa terjadi sebelim jatuh tempo atas permintaan nasabah karena
alasan tertentu, misalnya membutuhkan dana tersebut untuk keperluan lain. Hal ini pada
prinsipnyamelanggar perjanjia sebelumnya sehingga pihak bank dirugikan. Proses penarikan
deposito sebelum jatuh tempo bisa dilakukan tetapi nasabah dikenakan denda atau penalty.
Penetapan denda atau penalty berbeda-beda tergantung kebijaksanaan setiap bank. Secara umum
denda ini berupa denda uang dalm jumlah nominal tertentu yang di bebankam kepada nasabah
atau pengurangan tingkat suku bunga dengan oresentase tertentu. Timgkat suku bunga yang telah
dikurango tersebut di hitung saldo deposito dari awal pembukuan sampai waktu nasabah
meminta penarikan dananya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Deposito adalah simpanan yang tpenyimpan bank. Jika dana tersebut ditarik oleh nasabah
sebelum jatuh tempo maka akan dikenakan penalty rate, yang besarnya tergantung dari bank
yang bersangkutan. Jenis-jenis deposito yaitu deposito berjangka,sertifikat deposito, dan deposito
on call.pembukaan rekening, penarikan, dan penutupan deposito diatur berbeda oleh masing-
masing bank sesuai dengan kebijakan yang dibuat bank yang bersangkutan
http://sucihidayathy.blogspot.com/2015/04/bab-1-pendahuluan-a.html

Anda mungkin juga menyukai