Anda di halaman 1dari 28

AKUNTANSI TABUNGAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perbankan

Dosen Pengampu: Zuwesty Eka Putri, M. Ak

Disusun Oleh :
Endah Sulistyowati (11150820000049)
Dini Nafisa Adila (11150820000052)
Ummi Salamah (11150820000064)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini yang berjudul “Akuntansi Tabungan” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah dalam rangka


menyelesaikan tugas pada mata kuliah Akuntansi Perbankan dengan sebaik-
baiknya sehingga kami dapat memperoleh nilai yang baik. Selain itu tujuan kami
membentuk makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca
secara deskriptif mengenai hal-hal apa saja yang berkaitan dengan Akuntansi
Tabungan. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca baik dari segi penyusunan maupun isi dari
makalah ini untuk kedepannya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 12 September 2018

Penyusun

ii
Daftar Isi

Cover ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 2
E. Metodologi Penelitian .................................................................................. 3
F. Sistimatika Penyusunan Laporan ................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Tabungan .................................................................. 4
B. Sarana Penarikan Tabungan.......................................................................... 5
C. Akuntansi Tabungan ..................................................................................... 9
D. Pembukaan Tabungan .................................................................................. 10
E. Setoran Tabungan ......................................................................................... 10
F. Penarikan Tabungan ...................................................................................... 15
G. Perhitungan Bunga Tabungan ....................................................................... 19

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .......................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat,
dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan. Dari
ketiga fungsi tersebut, bank dapat mengembangkan dalam berbagai macam
produk bank, yaitu produk bank yang terkait dengan penghimpunan,
penyaluran dan pelayanan jasa.
Dalam kaitannya sebagai penghimpun dana, bank menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat mempercayai bank sebagai
tempat yang aman untuk menyimpan uang. Bank akan membayar sejumlah
tertentu atas penghimpunan dana masyarakat yang besarnya tergantung pada
jenis simpanan. Jenis simpanan masyarakat antara lain simpanan giro,
tabungan dan deposito. Masing-masing jenis simpanan ini memiliki
karakteristik yang berbeda.
Berbeda dengan simpanan giro, simpanan tabungan memiliki ciri khas
tersendiri. Jika simpanan giro digunakan oleh para pengusaha atau para
pedagang dalam berinteraksi, simpanan tabungan digunakan untuk umum dan
lebih banyak digunakan oleh perorangan baik pegawai, mahasiswa atau ibu
rumah tangga. Kemudian bank dalam menetapkan suku bunga juga berbeda
dalam arti rata-rata suku bunga simpanan tabungan lebih tinggi dari jasa giro
yang diberikan kepada nasabah. Begitu pula metode perhitungan bunga serta
berbagai keuntungan lainnya seperti hadiah atau cendera mata.

Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai


syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank
berbeda satu sama lainnya. Di samping persyaratan yang berbeda, tujuan
nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan
demikian, tujuan bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai
dengan sasarannya.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka makalah ini dibatasi
oleh silabus mata kuliah Akuntansi Perbankan berupa Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) Akuntansi Perbankan di Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah penelitian diatas, maka masalah
pokok penelitian ini adalah bagaimana Akuntansi Tabungan yang dimaksud
oleh Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Akuntansi Perbankan di Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:
1. Apakah pengertian tabungan?
2. Apa saja sarana penarikan tabungan?
3. Bagaimana akuntansi tabungan?
4. Bahaimana pembukaan tabungan?
5. Bagaimana setoran tabungan?
6. Bagaimana penarikan tabungan?
7. Bagaimana perhitungan bunga tabungan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penyusunan makalah ini adalah dalam rangka menyelesaikan
tugas pada mata kuliah Akuntansi Tabungan dengan sebaik-baiknya sehingga
kami dapat memperoleh nilai yang baik. Selain itu tujuan kami membentuk
makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca secara
deskriptif mengenai hal-hal apa saja yang berkaitan dengan Akuntansi
Tabungan.
Manfaat penyusunan makalah ini adalah agar makalah ini dapat
menjadi sarana pembelajaran yang dapat memperluas wawasan mahasiswa
dan memperdalam kompetensi mahasiswa terhadap hal-hal apa saja yang
berkaitan dengan Akuntansi Tabungan.

2
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada pembuatan makalah ini adalah studi pustaka,
maka data yang terdapat didalam makalah ini sebagian diperoleh dari
berbagai buku dan beberapa situs website di internet yang berkaitan
dengan Akuntansi Tabungan.
2. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan pada makalah ini adalah metode
pembahasan deskriptif, yaitu dengan cara memaparkan secara apa adanya
data primer yang diperoleh dari berbagai sumber baik buku dan beberapa
situs website di internet yang berkaitan dengan Akuntansi Tabungan.

F. Sistimatika Penyusunan Laporan


Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama yang merupakan
pendahuluan terdiri latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, serta sistimatika penyusunan laporan. Bab
kedua yang merupakan Pembahasan berisi tentang segala hal yang berkaitan
dengan Akuntansi Tabungan. Bab ketiga berisi kesimpulan dari keseluruhan
makalah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Tabungan


Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan
masyarakat umum. Pada awalnya cara menabung masih sangat sederhana,
seperti menyimpan dibawah bantal atau dalam celengan. Namun faktor resiko
menyimpan uang dirumah begitu besar seperti resiko kehilangan atau
kerusakan. Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini kegiatan menabung
sudah beralih ke lembaga keuangan seperti bank. menabung di bank bukan
saja menghindarkan dari resiko kehilangan atau kerusakan, akan tetapi juga
memperoleh penghasilan dari bunga. dengan demikian jumlah uang akan
bertambah dari waktu ke waktu sekalipun tidak bertambah.
Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang diperlukan
masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena tabungan merupakan jenis
simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah.
Nasaabah hanya menyediakan fotokopi KTP, SIM, Paspor, dan identitas
lainnya untuk dapat membuka rekening tabungan. Setoran awal rekening
tabungan juga rendah, sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Dalam abad
modernm, Bank menciptakan inovasi dengan menciptakan produk tabungan
dengan berbagai jenis. beberapa jenis tabungan yang ditawarkan oleh bank
saat ini, misalnya tabungan bunga harian, tabungan pendidikan, tabungan
multi guna, tabungan rencana pendidikan, dan lain-lain. Masing-masing jenis
tabungan memiliki keunggulan yang berbeda-beda.1
Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10
tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

1
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 13

4
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek
atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. saat ini di Indonesia kita kenal
berbagai jenis jasa tabungan yang ditawarkan oleh berbagai bank umum.
bentuk-bentuk tabungan itu diberikan namanya sendiri-sendiri antara lain,
tabanas, taplus, tabungan jumbo, tahapan, tabungan kesra, tabungan haji.
setiap jenis tabungan mempunyai karakteristik dan syarat-syarat yang
berbeda-beda satu dengan yang lain. bentuk rekening tabungan terdiri dari
rekening perorangan, rekening tunggal, dan rekening atas nama badan usaha.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain:2
a. Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di
bank.
b. Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank
memberikan kemudahan dalam hal penarikan, misalnya adanya mesin
ATM yang tersebar dimana-mana, adanya ATM bersama yang
memudahkan nasabah untuk menarik tabungannya di mesin ATM bank
lain.
c. Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan
untuk belanja

B. Sarana Penarikan Tabungan


Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan
perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat antara bank dengan si penabung.
Misalnya dalam hal frekuensi penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap
hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian
sebelumnya antara bank dan nasabah. Kemudian dalam hal sarana atau alat
penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya.3

2
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 48
3
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. 2015. Hal. 64

5
Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung dari
persyaratan bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka
inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan.
Alat-alat yang dimaksud adalah:

1. Buku tabungan
Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan
masyarakat umum. pada awalnya cara menabung masih sangat sederhana,
seperti menyimpan dibawah bantal atau dalam celengan. namun faktor
resiko menyimpan uang dirumah begitu besar seperti resiko kehilangan
atau kerusakan.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini kegiatan menabung
sudah beralih ke lembaga keuangan seperti bank. menabung di bank bukan
saja menghindarkan dari resiko kehilangan atau kerusakan, akan tetapi
juga memperoleh penghasilan dari bunga. dengan demikian jumlah uang
akan bertambah dari waktu ke waktu sekalipun tidak bertambah.
Kepada setiap penabung biasanya diberikan buku tabungan.
didalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, penarikan,
penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. buku ini
digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo
yang ada dibuku tabungan tersebut.
Contoh Buku Tabungan:

6
Keterangan:
a. Nama nasabah pemilik buku tabungan tersebut
b. Nomor rekening pemilik buku tabungan
c. Alamat lengkap pemilik buku tabungan
d. Nomor seri buku tabungan
e. Kantor cabang bank tersebut
f. Spectroline untuk membaca tanda tangan pemilik buku. Tanda tangan
tersebut hanya dapat terbaca dengan sinar UV
2. Slip penarikan
Yaitu formulir untuk menarik sejumlah uang dari rekening
tabungannya. Slip ini merupakan formulir penarikan dimana nasabah
cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang, serta tanda tangan
nasabah untuk menarik sejumlah uang. slip penarikan ini biasanya
digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

3. Kartu yang terbuat dari plastik


Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat
digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik uang yang
ada di bank maupun Automated Teller Machine (ATM). ATM ini
biasanya tersebar di tempat-tempat yang strategis. kepada nasabah
pemegang kartu ATM akan diberikan nomor PIN atau kata sandi yang
digunakan setiap kali menarik uang dari ATM. Dewasa ini ATM dikenal
dengan nama Anjungan Tunai Mandiri.
ATM merupakan sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang
dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik
bank maupun di mesin ATM. Kartu ATM adalah kartu khusus yang
diberikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat digunakan untuk
bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut. Pada saat kartu
digunakan bertransaksi, akan langsung mengurangi dana yang tersedia
pada rekening.

7
ATM (Automated Teller Machine), atau dalam bahasa
indonesianya itu sendiri adalah anjungan tunai mandiri. ATM juga
diberikan oleh bank kepada nasabah dan menu ATM tersebut adalah untuk
penarikan tunai, transfer internal bank atau transfer berbeda bank yaitu
proses transaksi kliring, layaknya pengganti petugas bank. Mesin ATM
beroperasi 24 jam dan transaksi bisa langsung online, proses transaksi bisa
langsung cepat, mudah dan efisien waktu.

Contoh ATM (bagian depan)

Keterangan:
a. Nomor Kartu ATM yang tertera disetiap kartu ATM
b. Valid thru adalah jatuh tempo valid kartu ATM tersebut
c. Nama Pemilik ATM
d. VISA yang tertera di kartu ATM sebagai jaringan internasional

Contoh ATM (bagian belakang)

8
Keterangan
a. Lapisan magnet untuk menyimpan data (berbentuk nilai uang) agar
dapat terbaca pada saat transaksi
b. Tanda tangan si pemilik kartu dan nomor di sebelah tanda tangan
adalah nomor cc id yang berfungsi untuk transaksi online
c. Logo hologram untuk keaslian kartu ATM yang dikeluarkan oleh bank
tersebut
d. Jaringan lokal yang dapat digunakan dengan kartu ATM tersebut

4. Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara buku
tabungan dengan slip penarikan.

C. Akuntansi Tabungan
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi
yang terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan
pemindahbukuan.
Perlakuan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut:
1. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik
tabungan. Saldo tabungan nasabah dicatat dalam kelompok kewajiban,
karena tabungan nasabah merupakan utang bagi bank yang sewaktu –
waktu bank harus membayarnya tanpa perjanjian.
2. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan
yang dilakukan oleh penabung. Pencatatannya sesuai dengan jumlah yang
disetorkan atau yang ditarik secara tunai.
3. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan
setoran kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring
dinyatakan efektif.
4. Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan
bank masing-masing dan jenis tabungan. Pada umumnya bank

9
memberikan bunga yang diperhitungkan secara harian sesuai dengan saldo
pengendapannya.

D. Pembukaan Tabungan
Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah
tabungan. Sebelum pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan
memberikan formulir isian yang harus dilengkapi oleh calon nasabah. Setelah
formulir diisi lengkap, maka bank akan membuka rekening tabungan. Nasabah
akan melakukan setoran minimal sejumlah uang tertentu sebagai saldo awal
rekening tabungan. Setoran berikutnya juga ditetapkan jumlah minimal
setorannya. Setiap bank akan menyaratkan adanya ketentuan tentang setoran
awal yang besarnya tergantung pada masing-masing bank dan setoran
berikutnya.

Ilustrasi
Pada tanggal 6 Mei 2006, Ira membuka rekening tabungan di Bank Bima
Surabaya dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 1.000.000,-

Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima


Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
30 April 2006 Kas 1.000.000
Tabungan – Ira 1.000.000
(Mencatat setoran tunai untuk menambah saldo Tabungan)

E. Setoran Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang tabungan
untuk menambah saldo tabungnannya. Setoran nasabah dapat dilakukan
dengan setoran tunai maupun setoran nontunai. Gambar dibawah merupakan
contoh slip setoran. Dalam slip setoran tersebut tertera tanggal setoran, pilihan
setoran yang terdiri dari setoran tunai, dan lainnya. Di samping itu, terdapat
pilihan tujuan setoran sesuai dengan jenis rekeningnya antara lain, setoran
untuk rekening giro, tabungan, deposito, kredit, dan lainnya. Slip ini dapat

10
digunakan untuk berbagai macam jenis setoran baik setoran tunai maupun
setoran nontunai.

1. Setoran Tunai
Setoran tunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah
secara langsung ke bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank.
Bank akan memeriksa jumlah uang yang disetorkan dan
membandingkannya dengan jumlah uang yang tertera pada slip setoran
bila benar, maka akan dicatat dalam pembukuan bank.

Ilustrasi
Pada tanggal 11 Mei 2006, Ira setor uang tunai ke PT Bank Bima
Surabaya sebesar Rp.6.000.000,- untuk menambah saldo rekening
tabungannya.

Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit


11 Kas 1.000.000
Tabungan – Ira 1.000.000
(Mencatat setoran tunai Tabungan)

11
Dengan membukukan setoran tunai untuk keuntungan nasabah tabungan,
maka posisi kas bank akan meningkat dan posisi tabungan nasabah juga
meningkat dengan jumlah yang sama yaitu, Rp. 6.000.000,-

2. Setoran Nontunai
Setoran nontunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah
atau pihak lain tidak dengan menyerahakan uang tunai, tetpai dengan
sarana lain, antara lain pemindahbukuan, transfer-in, setoran kliring, dan
lain-lain. Setoran nontunai akan dicatat oleh bank pada saat dana tersebut
benar-benar diterima oleh bank.
a. Pemindahbukuan
Pemindahbukuan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pihak
bank atas perintah nasabah untuk memindahkan dana dari satu
rekening ke rekening lain dalam bank yang sama. Misalnya
pemindahan dana dari rekening tabungan ke rekening giro dan/atau
sebaliknya, yaitu pemindahan dana dari rekening giro ke rekening
tabungan atau sama-sama dari rekening tabungan atau rekening giro
akan tetapi, dengan nomor rekening nasabah yang berbeda. Setoran
nontunai melalui pemindahbukuan akan berpengaruh pada
penambahan dan pengurangan masing-masing rekening.

Ilustrasi
Tanggal 8 Mei 2006, Anton memindahbukukan rekening tabungannya
di Bank Bima Surabaya sebesar Rp. 5.000.000,- untuk keuntungan
rekening tabungan atas nama Ira, nasabah Bank Bima Surabaya.
Tanggal 10 Mei 2006, Beni Mengirimkan dana sebesar Rp.
10.000.000,- dengan mendebit rekening tabungannya di Bank Bima
Jakarta untuk keuntungan rekening tabungan Ira, nasabah Bank Bima
Surabaya.

12
Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Tgl Keterangan Debit Kredit
8 Tabungan – Anton 5.000.000
Tabungan – Ira 5.000.000
(Pemindahbukuan antar rekening)

RAK – Cabang Jakarta 10.000.000


Tabungan – Ira 10.000.000
(Pemindahbukuan antar cabang)

b. Setoran Kliring
Setoran kliring merupakan setoran nontunai yang dilakukan oleh
nasabah dengan menyerhakan warkat bank lain untuk keuntungan
rekening tabungan. Setoran kliring untuk tabungan dicatat pada saat
warkat bank lain untuk keuntungan rekening tabungan. Setoran kliring
untuk tabungan dicatat pada saat warkat tersebut telah dapat ditagihkan
kepada bank yang menerbitkan warkat.

Ilustrasi
Pada tanggal 11 Mei 2006, Ira setor bilyet giro yang diterbitkan oleh
Bank Mandiri Surabaya senilai Rp. 10.000.000,- dan hasilnya akan
dikreditkan ke rekening tabungan atas nama Ira di Bank Bima
Surabaya.

Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima


Tgl Keterangan Debit Kredit
11 Rekening Perantara Kliring 10.000.000

13
Pada saat warkat tertagih/ditolak
Tgl Keterangan Debit Kredit
11 Rekening Perantara Kliring 10.000.000
Giro pada BI 10.000.000
Tabungan – Ira 10.000.000
(Mencatat hasil kliring ke Tabungan)

c. Transfer Masuk
Transfer masuk merupakan kiriman uang dari nasabah yang berasal
dari bank lain untuk keuntungan nasabah bank. Dengan adanya
transfer masuk atas keuntungan nasabah, maka rekening tabungan
nasabah akan bertambah. Kenaikan rekening nasabah tabungan ini
diimbangi dengan kenaikan rekening giro pada Bank Indonesi.
Kiriman uang dari bank lain akan melibatkan saldo rekening bank
yang terdapat di Bank Indonesia, oleh karena itu setiap terdapat
penerimaan uang yang berasal dari bank lain, maka akan menambah
saldo giro pada Bank Indonesia.

Ilustrasi
Pada tanggal 11 Mei 2006 terdapat transfer masuk (kiriman uang) dari
Bank Niaga Surabaya untuk keuntungan Nasabah Tabungan Ira di
Bank Bima Surabaya sebesar Rp.10.000.000,-

Jurnal di Bank Bima Surabaya


Tgl Keterangan Debit Kredit
11 Giro Pada Bi 10.000.000
Tabungan Ira 10.000.000

Bank Bima menerima kiriman dana dari Bank Niaga untuk keuntungan
Ira, nasabah Tabungan. Kiriman uang dari bank lain, akan berpengaruh
pada kenaikan tabungan Ira sebesar Rp. 10.000.000,-

14
F. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh
nasabah. Bank memiliki kebijakan yang berbeda tentang penarikan dana dari
rekening tabungan, baik dilihat dari segi jumlah penarikan maupun frekuensi
penarikan dalam sehari. Penarikan uang dengan nominal besar, meskipun
sebenarnya bank tidak membatasi, akan tetapi nasabah perlu memberitahukan
sebelumnya, karena persediaan uang di bank jumlahnya terbatas. Penarikan
tunai yang dilakukan langsung di bank, yaitu nasabah mengisi slip penarikan
dan menandatanganinya, kemudian menyerahkannya kepada teller disertai
dengan menyerahkan buku tabungan.
Dalam slip Penarikan Tabungan, tercantum tanggal penarikan, jenis
rekening yang ditarik, jumlah yang ditarik, nomor rekening, dan tanda tangan
penarik (pemilik rekening).

1. Penarikan Tunai
Penarikan tunai tabungan merupakan penarikan yang dilakukan oleh
nasabah secara tunai. Penarikan tunai dapat dilakukan secara langsung
dengan mengisi slip penarikan yang disediakan oleh bank disertai dengan
menunjukkan buku tabungan kepada teller. Penarikan tunai lainnya, yaitu
dengan menggunakan kartu ATM sebagai sarana penarikan nonteller.

Ilustrasi
 Pada tanggal 11 Mei 2006, Ira menarik tunai tabungannya di Bank
Bima Surabaya sebesar Rp 1.500.000,-
 Pada tanggal 11 Mei 2006, Ira mengambil uang tabungannya melalui
ATM sebesar Rp 2.500.000,-
 Pada tanggal 11 Mei 2006, Ira menarik tabungannya melalui ATM
Bank BNI Surabaya sebesar Rp 2.000.000,- Penarikan tunai melalui
mesin ATM bank lain dikenakan biaya Rp 5.000,-

15
Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
11 Tabungan Ira 1.500.000
Kas 1.500.000
(Penarikan tunai)

Tabungan Ira 2.500.000


Kas-ATM 2.500.000
(Penarikan tunai dari ATM)

Tabungan Ira 2.005.000


Giro Bank Lain 2.005.000
(Penarikan tunai dari ATM bank
lain)

2. Penarikan Nontunai
Penarikan nontunai merupakan penarikan tabungan yang dilakukan
dengan menggunakan sarana lain selain buku tabungan dan kartu ATM.
Penarikan nontunai dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan
transfer.

a. Pemindahbukuan
Pemindahbukuan merupakan penarikan yang dilakukan oleh nasabah
tidak secara tunai, akan tetapi dengan mendebit rekening tabungannya
kemudian dipindahkan ke rekening lain dalam satu bank yang sama
baik dalam cabang yang sama atau jenis rekening yang berbeda.
Misalnya nasabah mendebit (menarik) rekening tabungannya untuk
dipindahbukukan ke rekening giro atau ke rekening tabungan lainnya
dalam bank yang sama baik cabang yang sama atau cabang yang
berbeda.

16
Ilustrasi
 Pada tanggal 15 Mei 2006, Ira memindahbukukan dana yang
berasal dari debit rekening tabungannya sebesar Rp 1.000.000,-
dipindahbukukan untuk keuntungan rekening Giro PT Yudistira di
Bank Bima Surabaya.
 Pada tanggal 14 Mei 2006, Ira memindahkan dana dengan
mendebit rekening tabungannya sebesar Rp 2.000.000,-
dipindahbukukan untuk keuntungan rekening tabungan atas nama
Dian di PT Bank Bima cabang Semarang.

Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima


Bank Bima Surabaya
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
13 Tabungan Ira 1.000.000
Giro PT Yudistira 1.000.000
(Pemindahbukuan ke Rek. Giro)

14 Tabungan Ira 2.000.000


RAK-Cabang Semarang 2.000.000
(Pemindahbukuan ke cabang lain)

Bank Bima Semaranng


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
13 RAK-Cabang Surabaya 2.000.000
Tabungan-Dian 2.000.000
(Pemindahbukuan ke cabang
lain)

17
b. Transfer Keluar
Transfer merupakan kegiatan memindahkan dana dari satu bank ke
bank lain baik dalam wilayah kliring yang sama ataupun di luar
wilayah kliring. Transfer dapat dilakukan dengan mendebit rekening
tabungan nasabah, sehingga tabungan nasabah akan berkurang.

Ilustrasi
 Pada tanggal 15 Mei 2006, Ira mentransfer dana dengan mendebit
rekening tabungannya di Bank Bima Surabaya sebesar Rp
500.000,- kemudian dikirimkan untuk keuntungan Luna, nasabah
Bank Surya Putra cabang Surabaya. Biaya transfer Rp 5.000 secara
tunai.
 Pada tanggal 15 Mei 2006, Ira mentransfer dana dengan mendebit
rekening tabungannya sebesar Rp 2.000.000,- untuk dikirimkan ke
Happy, nasabah Bank Permata Jakarta. Biaya transfer Rp 5.000
debit rekening tabungannya.
Jurnal yang dibuat oleh Bank Bima

Bank Bima Surabaya

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


15 Tabungan Ira 500.000
Giro Pada BI 500.000
Kas 5.000
Pendapatan Komisi Transfer 5.000

15 Tabungan Ira 2.005.000


RAK-Cabang Jakarta 2.000.000
Pendapatan Komisi Transfer 5.000
(Transfer ke Bank Lain)

18
Bank Bima Jakarta

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


15 RAK-Cabang Surabaya 2.000.000
Giro Pada BI 2.000.000
(Transfer ke Bank Lain)

Terdapat perbedaan antara transer ke bank lain dalam wilayah


kliring yang sama dengan transfer ke bank lain di luar wilayah kliring
yang sama. Bila transfer dilakukan dalam wilayah kliring yang sama,
maka transfer tersebut akan berpengaruh pada akun giro pada Bank
Indonesia. Bila transfer ke bank lain di luar wilayah kliring, maka
terdapat dua pilihan.
Pilihan pertama ditransfer ke bank yang dituju yang memiliki
cabang di wilayah kliring yang sama, akan memengaruhi akun giro
pada Bank Indonesia. Bila pengiriman dana dilakukan melalui cabang
di kota tujuan, maka akan memengaruhi akun Rekening Antar Kantor.
Selanjutnya di kota tujuan transaksi ini akan berpengaruh pada akun
giro pada Bank Indonesia.

G. Perhitungan Bunga Tabungan


Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk simpanan tabungan biasanya
berupa bunga. metode pembebanan bunga yang diberikan sama seperti
pembebanan bunga untuk jasa giro, yaitu saldo terendah, saldo rata-rata, dan
saldo harian. pembebanan suku bunga tabungan tergantung kepada bank yang
bersangkutan, namun dalam praktiknya sering digunakan saldo harian.4
Proses perhitungan bunga untuk jasa tabungan dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin tabungan. bentuk perhitungan bunga dihitung atas dasar
saldo terendah secara kumulatif. bunga dibayar setiap akhir tahun langsung
menambah saldo tabungan. selain itu bunga dapat dihitung secara otomatis

4
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. 2015. Hal. 65

19
oleh sistem atas dasar saldo terendah setiap bulan, dengan menambah saldo,
perhitungan bunga dan belum dibukukan. pembukuan dilakukan setiap akhir
tahun. Bunga tabungan dapat dihitung dengan berbagai metode perhitungan,
antara lain metode saldo terendah dan metode saldo rata-rata harian.

a. Metode saldo terendah


Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan
laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan
dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari
dalam satu tahun. 5

Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga
dapat dihitung sebagai berikut:

Bunga Tabungan = ... % x 31/365 x saldo terendah pada bulan Mei

Saldo Terendah Tabungan ira sebesar Rp 10.000.000,- . Bunga = 10% per


tahun. Dengan menggunakan metode saldo terendah, maka bunga
tabungan dapat dihitung sebagai berikut: 6

Bunga Tabungan = 10% x 30/365 x Rp 10.000.000 = Rp 82.192


Pajak = 20% x Rp 82.192 = Rp 16.438
Bunga Bersih = Rp 82.192 - Rp 16.438 = Rp 65.753

Dari perhitungan tersebut maka jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Surabaya sebagai berikut:

5
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 60
6
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 62

20
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
30 April 2006 Bunga Tabungan Rp 82.192
Tabungan Ira Rp 65.753
Utang PPh Rp 16.438

b. Metode saldo rata-rata harian


Metode saldo rata-rata harian merupakan perhitungan bunga yang
didasarkan pada besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar
perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap hari.
untuk mempermudah membedakan antara perhitungan bunga dengan
menggunakan metode saldo terendah dan saldo rata-rata harian, maka
dibawah ini terdapat ilustrasi perhitungan bunga di bank bima Surabaya. 7

Ilustrasi
Saldo rekening tabungan Ira per 31 Maret 2006 sebesar Rp 10.000.000,-
Bunga bulan maret setelah pajak sebesar Rp 100.000,- Transaksi yang
terjadi di Bank Bima pada bulan April 2006 adalah sebagai berikut: 8

1) Tanggal 1 April 2006, Ira setor tunai sebesar Rp 5.000.000,- dan


mendapat kiriman uang dari PT Bank Bima cabang Malang sebesar Rp
3.000.000,-
2) Tanggal 6 April 2006, Ira menarik tunai tabungannya Rp 2.000.000,-
3) Tanggal 11 April 2006, Ira setor cek yang diterbitkan oleh Bank Bima
sebesar Rp 1.000.000,- untuk keuntungan rekening tabungan Ira. Cek
tersebut efektif hari ini.
4) Tanggal 21 April 2006, Ira menerima kiriman uang dari bank lain
sebesar Rp 5.000.000,- untuk keuntungan rekening tabungannya.

7
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 60
8
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 61

21
5) Tanggal 28 April debit rekening tabungan untuk membayar angsuran
kredit sebesar Rp 2.500.000,-
6) Tanggal 30 April beban administrasi ATM sebesar Rp 5.000,-
7) Dari transaksi tersebut, misalnya pada bulan April 2006 bunga
tabungan sebesar 10% per tahun, dan pajak 20%, maka bunga
tabungan Ira bulan April dapat dihitung sebagai berikut:

Ira
Laporan Mutasi Tabungan
Per 30 April 2006

Mutasi
Tgl Keterangan Saldo
Debit Kredit
1 Saldo Awal 10.000.000
Bunga bulan Maret 2006 100.000 10.100.000
Setoran Tunai 5.000.000 15.100.000
6 Penarikan Tunai 2.000.000 13.100.000
11 Setoran Kriling 1.000.000 14.100.000
21 Transfer Masuk - 5.000.000 19.100.000
28 Pembayaran Angsuran 2.500.000 16.600.000
30 Beban ATM 5.000 16.595.000

Dengan menggunakan metode saldo rata-rata harian, maka besarnya bunga


yang dibayarkan bank kepada Ira adalah sebesar Rp 127.533,- dan pajak
atas bunga tabungan sebesar Rp 25.507,- sehingga Ira mendapat bunga
tabungan sebesar Rp 102.026,- . 9

9
Ismail. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana (Prenada
Media Group). 2010. Hal. 62

22
Tgl 1-5 5 x 15.100.000 = 75.500.000
Tgl 6-10 5 x 13.100.000 = 65.500.000
Tgl 11-20 10 x 14.100.000 = 141.000.000
Tgl 21-27 7 x 19.100.000 = 133.700.000
Tgl 28-29 2 x 16.600.000 = 33.200.000
Tgl 30 1 x 16.595.000 = 16.595.000
Total 465.495.000
Jumlah hari pada bulan laporan (April) 30
Saldo rata-rata harian 15.516.500
Bunga 10% x 30/365 x 15.516.500 = 127.533
Pajak 20% x 127.533 = 25.507
Bunga bersih yang diterima Ira adalah 102.026

Dari perhitungan tersebut, maka jurnal yang dibuat oleh Bank Bima
Surabaya sebagai berikut:
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
30 April 2006 Beban Bunga Tabungan 127.533
Tabungan Ira 102.026
Utang PPh 25.507

23
BAB III
KESIMPULAN

1. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan


menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
2. Ada beberapa alat/sarana penarikan tabungan yang dapat digunakan
sendiri-sendiri atau secara bersamaan, yaitu
a. Buku tabungan
b. Slip penarikan
c. Kartu yang terbuat dari plastik
d. Kombinasi
3. Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang
terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan
pemindahbukuan.
4. Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah tabungan.
Setiap bank akan menyaratkan adanya ketentuan tentang setoran awal
yang besarnya tergantung pada masing-masing bank dan setoran
berikutnya.
5. Terdapat pilihan tujuan setoran sesuai dengan jenis rekeningnya antara
lain, setoran untuk rekening giro, tabungan, deposito, kredit, dan lainnya.
Slip ini dapat digunakan untuk berbagai macam jenis setoran baik setoran
tunai maupun setoran nontunai.
6. Proses perhitungan bunga untuk jasa tabungan dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin tabungan. Bunga tabungan dapat dihitung dengan
berbagai metode perhitungan, antara lain metode saldo terendah dan
metode saldo rata-rata harian

24
DAFTAR PUSTAKA

Ismail. 2010. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta:

Kencana (Prenada Media Group)

Kasmir. 2015.Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers

25

Anda mungkin juga menyukai