• PENGERTIAN KLIRING
• PESERTA KLIRING
• WARKAT / NOTA KLIRING
• WARKAT / NOTA YANG BUKAN KLIRING
• JENIS – JENIS KLIRING
• MEKANISME KLIRING
• PROSEDUR AKUNTANSI KLIRING
Pengertian Kliring:
1
Peserta Kliring:
2
• JENIS – JENIS WARKAT KLIRING :
Contoh :
Ndari nasabah bank Permata Semarang menerima
pembayaran dari Sigit nasabah bank Niaga Semarang
berupa cek. Cek tersebut disetorkan oleh Ndari ke bank
Permata, maka cek tersebut dapat dikatakan sebagai
warkat debet keluar bagi bank Permata.
Contoh :
Ndari nasabah Bank Permata Semarang menerima
pembayaran dari Sigit nasabah Bank Niaga Semarang
berupa cek. Cek tersebut disetorkan oleh Ndari ke bank
Permata, maka bank Niaga Semarang (bank tertarik) akan
menerima warkat debet masuk dari BI pada saat proses
kliring I dari bank penagih (bank Permata) untuk di cek
keabsahannya.
3
Hubungan antara Warkat Debet Keluar (WDK) & Warkat Debet Masuk (WDM)
dijabarkan sebagai berikut:
Bank yang menyerahkan warkat debet keluar (WDK), akan menikmati penambahan
rekening giro pada Bank Indonesia. Sedangkan Bank yang menerima warkatnya sendiri
atau warkat debet masuk (WDM), saldo gironya pada Bank Indonesia akan berkurang
sebesar nilai nominal warkat tersebut.
4
3. WARKAT KREDIT KELUAR (WKK), yaitu : warkat dari
nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah bank
lain pada bank lain.
Saldo bank pengirim (bank tertarik) akan berkurang di
Bank Indonesia.
dari contoh di atas maka
Bank tertarik/bank pengirim (bank Niaga Semarang) yang
menyerahkan warkat tersebut akan mengkreditkan rekening
giro BI dan mendebet giro nasabah (auto debet ke rek
nasabah).
Hubungan Warkat Kredit Keluar (WKK) dan Warkat Kredit Masuk (WKM)
dijabarkan sebagai berikut:
Bank yang menyerahkan warkat kliring keluar atau warkat kredit keluar (WKK), akan
menyebabkan pengurangan pada rekening giro pada Bank Indonesia. Sedangkan Bank
yang menerima warkat tersebut atau warkat kredit masuk (WKM), saldo gironya pada
Bank Indonesia akan bertambah sebesar nilai nominal warkat tersebut.
5
KONDISI MENANG & KALAH KLIRING
BI + GIRO NAS +
BI + GIRO NAS +
6
Gambar 1. Mekanisme Kliring Secara Sederhana
PERTEMUAN KLIRING
7
Warkat yang bukan kliring
• Warkat-warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat
kliring.
• Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan
penyelesaian saldo negatif atau saldo debet.
• Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan
transfer dalam rangka pelimpahan likuidasi dari suatu peserta
kepada kantor-kantor cabangnya yang lain.
• Penyetoran-penyetoran lain yang ditetapkan B I berdasarkan
kebutuhan.
Jenis-Jenis Kliring
• Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar
bank yang pelaksanaannya diatur oleh B I.
• Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar
bank yang berada dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang
ditentukan).
• Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat
antar kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya
berada dalam satu wilayah kota. KLiring ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu kantor
cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada
kantor induk yang bersangkutan.
8
TUGAS
Akuntansi Transaksi Kliring :
1).Transaksi I
Pada saat bank ABC menerima warkat giro dari bank Omega
Kedua bank akan mencatat transaksi kliring tersebut sbb.
9
Pada bank Omega – cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. A)
akan membebankan rekening Tn. A dengan jurnal sbb :
2). Transaksi II
10
NERACA KLIRING
11
Yang dimaksud dengan kliring otomatis adalah :
12
TUGAS
Buat Skema Bagan proses Kliringnya & Jurnal transaksi & tentukan
warkat-warkat kliring yang dibawa oleh bank penagih dan bank tertarik !
13