disusun oleh :
- Siti Hawariza
- Soniya Hariyanis
- Tania Tuscany
- Tiara Prativi
Pengertian Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
“ Tunaikanlah amanat itu kepada orang yang memberi amanat kepadamu dan jangan kamu mengkhianati orang yang menghianatimu”. (H.R. Abu
Dawud dan Tirmizi)
“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”.
(HR. Tirmidzi dar‘Amr bin’Auf)
Konsep SBI (Konvensional)
Sertifikat Bank Indonesia diterbitkan sebagai surat pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan
sistem diskonto. Adapun karakteristik SBI adalah sebagai berikut :
1. SBI mamiliki satuan unit sebesar Rp 1000.000,00( satu juta rupiah)
2. Jangka waktu SBI sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan yang
dinyatakan dalam jumlah hari dan dihitung dari tanggal penyelesaian transaksi sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
3. SBI diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.
4. Nilai transaksi dihitung berdasarkan diskonto murni (true discount) sebagai berikut .
5. Nilai diskonto dihitung sebagai berikut:
Nilai Diskonto= Nilai Nominal-Nilai Tunai
7. SBI diterbitkan tanpa warkat ( Scriptless)
8. SBI dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
SBI sendiri diterbitkan melalui mekanisme lelang dan berdasarkan target kuantitas dengan
memperhatikan tingkat suku bunga / diskonto yang terjadi.
SURAT BERHARGA YANG
DITERBITKAN (SBPU)
Surat Berharga yang diterbitkan :
Perhitungannya :
- Nominal SBPU 100.000.000
- N. Tunai 365 x 100,000,000 97.829.000
365 + (9% x 90 )
- Bunga dibayar dimuka 2.171.000
Jurnal Transaksi yang dibuat bank B :
Pada tanggal 4 April 2009, PT Bank Bima menjual SBPU kepada Bank Makmur
sebesar Rp. 500.000.000,- bunga 10% pertahun jangka waktu 60 hari. Hasil
penjualan diterima melalui giro pada Bank Indonesia.
Buatlah perhitungan dan jurnal transaksinya sampai jatuh tempo?
Jurnal Transaksi yang dibuat bank B :
Perhitungannya :
Keuntungan
1. Perhitungan bunga dimuka.
2. Tingkat suku bunga yang menarik.
3. Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual
belikan secara bebas.
4. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kekurangan
1. Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti
sejumlah tertentu.
2. Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa
mencairkannya dengan mudah.
SYARAT PEMBUKAAN
Perorangan (WNI atau WNA)
- Kartu identitas (KTP, SIM, Paspor, KITAS, KIMS)
Perusahaan
- Akta pendirian perusahaan dan perubahan
- NPWP, SIUP, dan TDP
- Kartu identitas pengurus perusahaan
Mengisi dan menandatangani:
- Formulir data Nasabah*
- Formulir Sertifikat/Deposito Berjangka
- Spesimen Tanda Tangan
Perhitungan atas Pembelian Sertifikat
Deposito
• Nilai Tunai = 365 x Nilai Nominal SD
365 + (Tingkat Diskonto x Hari Diskonto)
Jawab :
Nominal Sertifikat Deposito 50.000.000
N. Tunai : (50jt x 365) : (365 + (18% x 92)) 48.532.071
Bunga Dibayar dimuka 1.467.929
Pajak bunga : 20% 293.586
Bunga bersih yang dibayar oleh bank 1.174.343
Jumlah yang harus dibayar oleh tuan Andi ke bank
adalah :
WESEL
CEK
BILYET GIRO
SURAT SANGGUP
PROMES
COMMERCIAL PAPER
KONOSEMEN
SAHAM
OBLIGASI
SERTIFIKAT BANK INDONESIA
SECARA YURIDIS SURAT BERHARGA
MEMPUNYAI 3 FUNGSI :
1. PENARIK
2. TERTARIK
3. AKSEPTAN
4. PEMEGANG PERTAMA
5. PENGGANTI
6. ENDOSAN
WESEL DIATUR DALAM PASAL 100 – PASAL 173 KUH
DAGANG.
PASAL 100 KUH DAGANG DITENTUKAN SYARAT WESEL
SEBAGAI SURAT BERHARGA :
Repurchase Agreement (REPO) adalah transaksi penjualan instrumen efek antara dua
belah pihak yang diikuti dengan perjanjian dimana pada tanggal yang telah ditentukan di
kemudian hari akan dilaksanakan pembelian kembali atas efek yang sama dengan harga
tertentu yang telah disepakati.
REPO juga berfungsi seperti secured loan, dimana pihak pembeli akan memperoleh
instrumen efek sebagai ‘jaminan’ atas jumlah dana yang diserahkan kepada pihak
penjual. Pada saat yang disepakati, bila sejumlah dana dibayarkan kembali dari pihak
penjual kepada pihak pembeli, maka instrumen efek tersebut juga dikembalikan dari
pihak pembeli kepada penjual. Walaupun dari mekanismenya mirip seperti pinjaman,
namun dari sudut pandang hukum, dalam transaksi REPO terjadi perpindahan
kepemilikan atas efek yang ditransaksikan.
Instrumen yang biasanya digunakan dalam transaksi REPO diantaranya adalah Obligasi
korporasi, Obligasi Negara (Surat Utang Negara), SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan
Saham.
Transaksi Repo merupakan salah satu alternatif atau memiliki peluang investasi keuangan.
Hal ini dapat dilihat dari sisi pembeli (buyer), dimana mereka akan memperoleh return
untuk jangka waktu pendek (short term) dengan tingkat bunga menarik dan relative aman
karena pihak pembeli akan memegang jaminan berupa asset atau efek milik penjual. Efek
tersebut juga bisa digunakan untuk menghindari terjadinya short positions. Sedangkan dari
sisi penjual, tranasksi Repo merupakan alternatif sumber pendanaan yang relatif murah
(cheap funding cost) dan aman, dengan cara menyerahkan atau menjaminkan asetnya yang
berupa efek tersebut.
Dilihat dari jatuh temponya, REPO dapat dibedakan menjadi 3 jenis :
Overnight : jatuh tempo dalam satu hari
Term : jatuh tempo dalam kurun waktu tertentu
Open Repo : tidak ditentukan jatuh temponya.
Yang paling umum adalah Overnight (hanya satu hari) dan Term Repo, dengan
tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan dan disepakati kedua belah pihak dalam
Repurchase Agreement, bisa sampai 1 (satu) bulan atau lebih.
Sedangkan dilihat dari transaksinya, terdapat 2 metode yang biasa digunakan,
yaitu :
Classic Repo, atau semacam Collateralized Borrowing, dimana dalam Repo
tersebut kepemilikan Efek akan tetap berada pada pihak Seller/penjual. Efek
tersebut tidak dapat ditransfer atau dijual kembali sebelum tanggal transaksi Repo
tersebut jatuh tempo.
Sell/Buy Back Repo, transaksi yang melibatkan suatu transfer efek dan dana
dimana kepemilikan efek tersebut juga berpindah ke pihak Buyer/pembeli.
PRODUK PASAR
UANG SYARIAH
DEFINISI,TUJUAN DAN FUNGSI
PASAR UANG SYARI’AH
Pasar uang (money market) adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit
jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang
sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan
non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk
menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang Syariah adalah pasar uang syariah (PUAS/pasar uang untuk bank syariah)
dimana diperdagangkan adalah surat-surat berharga syariah dengan jangka waktu
pendek (kurang dari 1tahun)
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di dalam pasar uang dapat bervariasi, bisa surat
berharga yang berjangka kurang dari satu tahun sampai dengan surat berharga yang berjangka
lima tahun, akan tetapi pada kenyataanya sebagian besar aktiva keuangan yang
diperdagangkan di pasar uang adalah surat berharga yang berjangka kurang dari satu tahun.
Hal ini dikarenakan surat berharga yang berjangka lebih panjang biasanya lebih banyak
dimiliki oleh investor di pasar modal. Tujuan pasar uang adalah untuk memberikan alternatif,
baik bagi lembaga keuangan bank maupun bukan bank untuk memperoleh sumber dana atau
menanamkan dananya.
Tujuan pasar uang adalah untuk memberikan alternatif, baik bagi lembaga keuangan bank
maupun bukan bank untuk memperoleh sumber dana atau menanamkan dananya.
MANFAAT DARI PASAR UANG
Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam
melaksanakan operasi terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral
yaitu BankIndonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.
Pandangan Islam terhadap Uang
Islam memandang uang hanyalah sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditas
atau barang dagangan. Maka motif permintaan terhadap uang adalah untuk
memenuhi kebutuhan transaksi (money demad for transaction), bukan untuk
spekulasi atau trading. Islam tidak mengenal spekulasi (money demand for
speculation). Karena pada hakikatnya uang adalah milik Allah SWT yang
diamanahkan kepada manusia untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi
kepentingan masyarakat. Dalam pandangan Islam uang adalah flow concept,
karenanya harus selalu berputar dalam perekonomian, sebab semakin cepat uang
itu berputar dalam perekonomian, akan semakin tinggi tingkat pendapatan
masyarakat dan akan semakin baik perekonomian.
Prinsip Syariah dalam Pasar Uang
Adapun landasan atau dalil yang dijadikan dasar atas diperbolehkanya pelaksanaan pasar uang
dengan prinsip syari’ah adalah:
1. Adanya firman Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah ayat 275, yang artinya: “orang-orang yang
Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”
2. 2. Hadits Nabi riwayat Tirmidzi dari 'Amr bin 'Auf yakni: "Kaum muslimin terikat dengan syarat-
syarat yang mereka buat kecuali syarat mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram"
3. 3. Hadits Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari abu
Hurairah "Rasulullah SAW melarang jual beli yang mengandung gharar"
Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Pasar Uang Berdasarkan
Prinsip Syariah
Pada dasarnya pasar uang syariah dan pasar uang konvensional memiliki beberapa
fungsi yang sama yaitu:
(1) Keduanya merupakan instrumen likuiditas yang fungsinya memudahkan perbankan
yang mengalami kesulitan likuiditas, baik berupa kekurangan maupun kelebihan
likuiditas. Jika bank memiliki kelebihan likuiditas ia dapat menggunakan instrumen
pasar uang untuk menginvestasikan dananya, dan apabila kekurangan likuiditas ia
dapat menerbitkan instrumen yang dapat dijual untuk mendapatkan dana tunai
(2) Keduanya memiliki jangka waktu paling lama 90 hari atau merupakan jenis
investasi jangka pendek;
(3) Pembayaran dapat dilakukan dengan nota kredit melalui kliring atau bilyet giro
Bank Indonesia atau transfer dana secara elektronis
Kesimpulan :
Pasar uang (money market) adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya
berkualitas tinggi diperjualbelikan. Pasar uang Syariah adalah pasar uang syariah (PUAS/pasar uang untuk bank
syariah) dimana diperdagangkan adalah surat-surat berharga syariah dengan jangka waktu pendek (kurang dari
1tahun).
Tujuan pasar uang adalah untuk memberikan alternatif, baik bagi lembaga keuangan bank maupun bukan bank untuk
memperoleh sumber dana atau menanamkan dananya
Manfaat pasar uang di antara lain:
1. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek.
2. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
3. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untul melakukan investasi
4. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka Islam memandang uang hanyalah
sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditas atau barang dagangan. Maka motif permintaan terhadap uang adalah
untuk memenuhi kebutuhan transaksi (money demad for transaction), bukan untuk spekulasi atau trading. Islam
tidak mengenal spekulasi (money demand for speculation).
Thank you for your
attention