Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA NON

KEUANGAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

OLEH :

KELOMPOK 1

VIVI NURDIANA 205120172

RISTY 205120168

ALGHIFARI 205120177

MUHAJIR 205120163

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAM PALU

2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, Mei 2023

Penyusun

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan..........................3
1. Pengertian Kinerja Keuangan....................................................................3
2. Pengertian Kinerja Non Keuangan............................................................3
B. Tahap- tahap dalam menganalisis Kelayakan Kinerja Keuangan.................4
C. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan pada keputusan
kelayakan Pemberian Kredit.........................................................................5
D. Penggunaan Rasio Keuangan Untuk Melihat Kinerja Keuangan.................6
E. Pengertian Rasio dan Rasio Keuangan.........................................................7
1. Pengertian Rasio........................................................................................7
2. Pengertian rasio keuangan.........................................................................8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN....................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya kinerja keuangan: Kinerja keuangan merupakan indikator
utama dalam mengevaluasi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan.
Analisis kinerja keuangan membantu mengidentifikasi efisiensi dan
kemampuan organisasi dalam menghasilkan keuntungan, mengelola utang, dan
memenuhi kewajiban keuangan.

Peran kinerja non-keuangan: Selain kinerja keuangan, aspek non-


keuangan juga memiliki peran penting dalam mengevaluasi keseluruhan
kinerja suatu organisasi. Kinerja non-keuangan melibatkan faktor-faktor seperti
kepuasan pelanggan, kualitas produk atau layanan, inovasi, efisiensi
operasional, dan keberlanjutan.

Keuntungan integrasi kinerja keuangan dan non-keuangan:


Mengkombinasikan analisis kinerja keuangan dan non-keuangan dapat
memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kesehatan dan
keberlanjutan suatu organisasi. Integrasi ini membantu dalam pengambilan
keputusan strategis, perencanaan jangka panjang, identifikasi masalah, dan
perbaikan kinerja.

Tantangan dalam menganalisis kinerja keuangan dan non-keuangan: Ada


berbagai tantangan yang terkait dengan analisis kinerja keuangan dan non-
keuangan, termasuk pengumpulan data yang akurat, pemilihan indikator yang
relevan, dan interpretasi hasil yang tepat. Makalah ini akan menyelidiki
pendekatan dan metode yang digunakan dalam melakukan studi kelayakan
kinerja keuangan dan non-keuangan.

Makalah ini dibuat untuk mengeksplorasi pentingnya menganalisis


kinerja keuangan dan non-keuangan secara bersamaan, serta untuk
memberikan wawasan tentang metode dan alat yang digunakan dalam studi

1
2

kelayakan ini. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini akan memberikan


panduan praktis bagi organisasi dalam memahami dan meningkatkan kinerja
mereka secara menyeluruh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengertian Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan?
2. Bagaimana Tahap- tahap dalam menganalisis Kelayakan Kinerja
Keuangan?
3. Bagaimana Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan pada
keputusan kelayakan Pemberian Kredit?
4. Bagaimana Penggunaan Rasio Keuangan Untuk Melihat Kinerja
Keuangan?
5. Apa Pengertian Rasio dan Rasio Keuangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Pengertian Kinerja Keuangan dan
Kinerja Non Keuangan
2. Untuk mengetahui bagaimana Tahap- tahap dalam menganalisis
Kelayakan Kinerja Keuangan
3. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kinerja
Non Keuangan pada keputusan kelayakan Pemberian Kredit
4. Untuk mengetahui bagaimana Penggunaan Rasio Keuangan Untuk Melihat
Kinerja Keuangan
5. Untuk mengetahui apa Pengertian Rasio dan Rasio Keuangan
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan
1. Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Irham Fahmi kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar.1 Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat
analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya
keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja
dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan
secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Alat ukur yang
dapat digunakan yaitu dengan menggunakan beberapa rasio yaitu Rasio
Likuiditas, Rasio Leverage/ solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas/Rentabilitas dan Rasio Penilaian.

2. Pengertian Kinerja Non Keuangan


Kinerja non keuangan adalah kinerja (keberhasilan) yang dinilai
tidak berdasarkan ukuran-ukuran angka dalam satuan nilai uang seperti
kehadiran pegawai perusahaan, kualitas produk dan pelayanan pelanggan.
Hal tersebut merupakan salah satu dari banyaknya aspek bisnis yang tidak
dapat dievaluasi dengan kinerja keuangan, karena pengukuran kinerja
tidak hanya melakukan tindakan tindakan keuangan tetapi juga tindakan-
tindakan non keuangan.
Analisis kinerja non keuangan merupakan salah satu faktor
pendukung dalam perusahaan, karena dari analisis tersebut kita dapat
menilai keberhasilan perusahaan tersebut. Dalam analisis kinerja non

1
Irham Fahmi Pengantar Managemen Keuangan, Edisi Pertama, Alfabeta, Bandung
(2012), 2

3
4

keuangan kita dapat melihat kualitas, kepuasan, serta kinerja dari suatu
perusahaan.

B. Tahap- tahap dalam menganalisis Kelayakan Kinerja Keuangan


Terdapat tahaptahap dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan.
Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan
secara umum, yaitu:2

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.


Review di sini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan
yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah- kaidah yang
berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil
laporan keuangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
2. Melakukan perhitungan.
Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan
kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari
perhitungan tersebut akan memberikan sesuatu akan memberikan sesuatu
kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.
3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian
dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan
lainnya. Metode yang paling umum di pergunakan untuk melakukan
perbandinganini ada dua cara diantaranya:
a. Time Series Analysis yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar
periode, dengan tujuan itu nantinya akan lebih terlihat secara grafik.
b. Cross Sectional Approach yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil
perhitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan
perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara
bersamaan.

Dari hasil penggunaan kedua metode ini diharapkan nantinya akan


dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan
2
Irham Fahmi Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta (2017), 239
5

tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, tidak


baik, dan sangat tidak baik.
4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah
setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran
untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendalakendala yang
dialami oleh perusahaan tersebut.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan.
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan
yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau
masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat
terselesaikan

C. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan pada keputusan


kelayakan Pemberian Kredit
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan pada keputusan
kelayakan pemberian kredit dapat diteliti melalui analisis hubungan antara
faktor-faktor berikut:3

1. Kinerja Keuangan: Faktor-faktor kinerja keuangan seperti rasio


profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio efisiensi dapat
mempengaruhi keputusan kelayakan pemberian kredit. Misalnya,
perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik dan stabil cenderung lebih
mampu membayar kembali kredit tepat waktu.
2. Kinerja Non Keuangan: Faktor-faktor kinerja non keuangan meliputi aspek
operasional, manajemen risiko, reputasi perusahaan, dan faktor-faktor
lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban kredit. Misalnya, perusahaan dengan sistem
manajemen risiko yang kuat dan reputasi yang baik lebih cenderung
dianggap kreditur sebagai peminjam yang dapat diandalkan.
3
J.Keown, Arthur, John D.Martin, dkk. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan,
Edisi Kesepuluh, Jilid 1. (Jakarta: PT. Indeks. 2011). 43
6

3. Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit: Keputusan kelayakan pemberian


kredit melibatkan evaluasi terhadap informasi keuangan dan non keuangan
perusahaan calon peminjam. Analisis ini dilakukan oleh lembaga
keuangan untuk menilai risiko kredit dan kemampuan peminjam untuk
memenuhi kewajiban pembayaran.

D. Penggunaan Rasio Keuangan Untuk Melihat Kinerja Keuangan


Menurut Munawir, kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara
dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan
berdasarkan analisis terhadap rasio keuangan perusahaan.4 Sedangkan
pengertian kinerja keuangan menurut Rudianto yaitu hasil atau prestasi yang
telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya
mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.5

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan


rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan.
Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu.
Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga
menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Rasio keuangan memiliki
keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya, yaitu sebagai berikut :

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah


dibaca dan ditafsirkan.
2. Rasio merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Analisis rasio mengetahui posisi keuangan di tengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi.
5. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
melihat perkembangan perusahaan secara periodik.

4
S Munawir. Analisis Informasi Keuangan. (Yogyakarta : Liberty 2012). 30
5
Rudianto. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis.
(Jakarta: Erlangga 2013), 189
7

6. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa


yang akan datang.

Menurut Hanafi dan Halim, ada lima jenis rasio keuangan yang sering
digunakan yaitu antara lain :6

1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Utang/Leverage/Solvabilitas
3. Rasio Aktiva
4. Rasio Profitabilitas
5. Rasio Nilai Pasar

E. Pengertian Rasio dan Rasio Keuangan


1. Pengertian Rasio
Rasio dapat dipahami sebagai perbandingan suatu angka tertentu
pada suatu akun terhadap angka dari akun lainnya. Analisa rasio sering
digunakan oleh manajer, analisis kredit, analisis saham. Analisis rasio
bermanfaat karena membandingkan suatu angka secara relatif, sehingga
bisa menghindari kesalahan penafsir pada angka mutlak yang ada di dalam
laporan keuangan. itulah dilihat perbandingan dengan harapan nantinya
akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk
dianalisis dan diputuskan.7

2. Pengertian rasio keuangan


Menurut Kasmir definisi rasio keuangan merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu
angka dengan angka lainnya.8

Ada 5 jenis rasio keuangan yaitu :9

6
Abdul Halim dan M. Hanafi. Analisi Laporan Keuangan. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN
2012). 7
7
Murhadi, Werner R. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. (Jakarta:
Salemba Empat 2013). 56
8
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
2008),104
9
Lukas Setia Atmaja. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. (Yogyakarta: Penerbit
ANDI 2008), 415
8

a. Leverage ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk


perusahaan
b. Liquidity ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.
c. Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratios, mengukur
seberapa efektif peusahaan mengelola aktivanya.
d. Profitability Ratios, mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan
laba.
e. Market-Values Ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai
oleh investor di pasar modal.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut Irham Fahmi kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar. Kinerja non keuangan adalah kinerja (keberhasilan)
yang dinilai tidak berdasarkan ukuran-ukuran angka dalam satuan nilai
uang seperti kehadiran pegawai perusahaan, kualitas produk dan pelayanan
pelanggan.
2. Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan
secara umum, yaitu:
a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.
b. Melakukan perhitungan.
c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.
d. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang
ditemukan.
e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan.
3. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan pada keputusan
kelayakan pemberian kredit dapat diteliti melalui analisis hubungan antara
faktor-faktor Kinerja Keuangan, Kinerja Non Keuangan, dan Keputusan
Kelayakan Pemberian Kredit.
4. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan.
Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu.
Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga
menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
5. Rasio dapat dipahami sebagai perbandingan suatu angka tertentu pada
suatu akun terhadap angka dari akun lainnya. Menurut Kasmir definisi

9
10

rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka


akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka
lainnya

B. Saran
Saran untuk penyusunan makalah kedepannya adalah untuk
memperdalam pemahaman tentang kinerja keuangan dan non keuangan,
seperti pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kinerja, pengaruh teknologi
digital, atau pengukuran kinerja berkelanjutan, serta dapat menjelaskan
manfaat pengetahuan mengenai kinerja keuangan dan non keuangan yang
dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dalam keuangan maupun
non keuangan.
Daftar Pustaka
Fahmi Irham Pengantar Managemen Keuangan, Edisi Pertama, Alfabeta,
Bandung (2012),
Fahmi Irham. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta (2017)
Halim Abdul dan M. Hanafi. Analisi Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN (2012).
J.Keown, Arthur, John D.Martin, dkk. 2011. Manajemen Keuangan: Prinsip dan
Penerapan, Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada (2008)
Munawir S. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta : Liberty (2012).
Rudianto. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Strategis. Jakarta: Erlangga (2013),
Setia Atmaja Lukas. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Penerbit ANDI (2008),
Werner R. Murhadi Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham.
Jakarta: Salemba Empat (2013).

11

Anda mungkin juga menyukai