DOSEN PENGAMPU
Zulfa Zakiatul, S.Pd
Disusun Oleh
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, atas
ramhat dari yang maha kuasa dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Dan kami berharap agar makalah yang telah kami buat ini bisa menambah
ilmu dan wawasan kita semua agar kita bisa lebih menggunakan kemampuan diri untuk
selalu berfikir kritis.
Bekasi, 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………...…….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang…………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan
Masalah…………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
I.1. Bagaimana Cara Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan?........ …. 3
I.2. Mengapa Perusahaan Mengevaluasi Kinerja Keuangannya?........... 4
I.3. Metrik yang Digunakan untuk Mengukur Kinerja Keuangan…….. 9
I.4. Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Keuangan?.............. 11
3.1. Kesimpulan………………………………………………………... 15
3.2. Saran………………………………………………………………. 15
3.3. Daftar Pustaka……………………………………………………...15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan setiap akhir periode
akuntansi, perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Laporan
keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan.dan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-
pos neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi
keuangan, sedangkan analisa terhadap laporan rugi laba akan memberikan
gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang
bersangkutan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut adalah beberapa definisi evaluasi kinerja keuangan menurut para ahli:
Brigham dan Houston
Evaluasi kinerja keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis
trend, dan perbandingan kinerja dengan perusahaan pesaing atau industri secara
keseluruhan.
Anthony dan Govindarajan
Evaluasi kinerja keuangan adalah proses membandingkan hasil
keuangan aktual dengan target atau anggaran yang telah ditetapkan, dan
menganalisis penyebab perbedaan antara keduanya.
Horngren, Datar, dan Rajan
Evaluasi kinerja keuangan adalah proses mengidentifikasi keberhasilan
atau kegagalan dalam mencapai tujuan keuangan dan operasional perusahaan.
3
I.M. Pandey
Evaluasi kinerja keuangan mencakup analisis laporan keuangan,
pengukuran kinerja melalui rasio keuangan, dan penilaian atas kondisi
keuangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Memantau kinerja
Evaluasi keuangan juga berfungsi sebagai alat pemantauan
berkelanjutan terhadap kinerja keuangan entitas. Pemantauan ini dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi tren, potensi masalah, dan perubahan
strategi.
4
Alat komunikasi informasi keuangan
Perusahaan dapat menggunakan analisis kinerja keuangan untuk
mengomunikasikan informasi keuangan yang kompleks agar dapat
dipahami oleh para stakeholder. Hal ini dapat membangun kepercayaan
dan keyakinan manajemen keuangan dalam pengambilan keputusan
perusahaan.
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan mendasar yang menampilkan
semua aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan. Neraca
melaporkan apa yang dimiliki perusahaan dan berapa jumlah yang
diinvestasikan oleh pemegang saham. Analis keuangan melakukan
analisis aset pada neraca dengan berfokus pada hal-hal penting, seperti
menentukan berapa jumlah kas dan inventaris, untuk memprediksi
kinerja masa depan perusahaan.
Selain itu, mereka juga menilai jumlah aset jangka pendek dan
jangka panjang untuk menentukan potensi masalah likuiditas dan
pembayaran utang.
Laporan komprehensif
Laporan komprehensif memberikan informasi kualitatif yang
dapat Anda gunakan untuk menganalisis operasional bisnis. Laporan ini
terdiri dari semua laporan yang disebutkan di atas dengan beberapa
informasi tambahan. Laporan ini dapat mencakup informasi yang lebih
mendetail tentang berbagai segmen bisnis, tolok ukur, dan pertumbuhan
bisnis secara keseluruhan.
Pemerintah sudah jelas memberikan wajib sekolah 12 tahun
dengan 12 tahun subsidi biaya SPP. Namun masi banyak sekolah yang
masih meminta iuran bulanan. Banyak juga kasus sekolah yang mengatas
namaka iuran bulanan adalah sumbanga sukarela, bagaimana pun
sekolah tetap menetapkan jumlah uang yang harus dibayarkan dalam
iuran sukarela.
6
Banyak juga kasus diskriminasi terhadap siswa yang membelot
tidak mau membaya iuran sukarela tersebut. Banyak fasilitas sekolah
yang tidak memadai sehingga mengannggu proses belajar mengajar.
Horizontal
Analisis horizontal, dinamis, atau tren adalah teknik yang
membandingkan data masa lalu perusahaan dengan data saat ini.
Metode ini membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan
tahun-tahun sebelumnya untuk menentukan tren historis. Hal
ini berguna untuk menentukan adanya kenaikan atau penurunan
kinerja selama periode tertentu yang dapat digunakan untuk
melakukan analisis mendalam atas hasil keuangan perusahaan.
Sehingga perusahaan dapat menetapkan batasan kemampuan finansial
perusahaan dan menentukan strategi bisnis yang cocok untuk mereka.
Vertikal
Metode vertikal akan menghitung setiap item pada laporan
keuangan sebagai persentase dari angka dasar dalam laporan tersebut.
Penggunaan persentase dalam teknik ini memberikan pedoman untuk
membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaingnya dalam industri
atau dengan perusahaan yang berbeda ukuran. Dapat menggunakan
teknik analisis ini pada neraca, laporan laba rugi atau arus kas.
Likuiditas
Teknik analisis ini berfokus terutama pada neraca. Anda dapat
menghitung piutang, tingkat perputaran hutang dan persediaan. Jenis
analisis likuiditas meliputi rasio kas, rasio lancar, dan modal kerja.
7
Profitabilitas
Tujuan utama memperoleh aset dan investasi adalah untuk
mendapatkan keuntungan. Analisis profitabilitas dapat membantu
organisasi memahami bagaimana perusahaan dapat menghasilkan
pendapatan.
Teknik ini dapat membantu Anda menilai kelayakan keputusan
investasi dengan menghitung tingkat pengembalian dalam jangka
waktu tertentu.
Beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk melakukan
analisis profitabilitas meliputi perhitungan margin laba operasi, laba
sebelum bunga, pajak, margin depresiasi dan amortisasi.
Varians
Analisis varians menghitung selisih antara estimasi anggaran
bisnis dan jumlah aktual yang dibelanjakannya. Dikatakan ada varians
jika ada selisih antara anggaran dan jumlah yang dikeluarkan.
Misalnya, jika perkiraan anggaran organisasi untuk tahun keuangan
tertentu adalah Rp200 juta tetapi menghabiskan Rp285 juta, maka ada
selisih sebesar Rp85 juta.
Setelah menghitung variansnya, Anda dapat melakukan
investigasi internal untuk menentukan penyebab dan cara
mencegahnya.
8
membantu analis membuat keputusan yang tepat untuk menghindari
hasil yang tidak menguntungkan.
c. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan yang
tersedia. Nilai likuiditas dapat digunakan untuk mendanai hal-hal seperti
operasional harian bisnis. Modal kerja dihitung dengan mengurangkan
kewajiban lancar dari aset lancar.
9
d. Rasio lancar
Rasio lancar atau current ratio mengacu pada rasio likuiditas. Rasio ini
digunakan untuk menilai apakah suatu bisnis memiliki aset lancar yang
cukup untuk membayar kewajiban lancarnya.
e. Rasio cepat
Rasio cepat atau quick ratio menghitung kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Rasio ini berfokus pada aset lancar
yang likuid (mudah diubah menjadi uang tunai), termasuk kas, surat
berharga, dan piutang.
f. Leverage
Leverage menghitung jumlah utang yang digunakan untuk membeli aset.
Levarage disebut juga angka pengganda ekuitas dan nilainya akan
meningkat apabila perusahaan menggunakan banyak hutang untuk membeli
aset.
10
h. Return on Asset (ROA)
Pengembalian aset atau return on asset menunjukkan seberapa efektif
perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan lebih banyak
keuntungan. Nilai ROA yang rendah merupakan indikasi bahwa aset
perusahaan tidak digunakan secara efektif.
i. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan atau inventory turnover adalah rasio efisiensi yang
mengukur seberapa sering perusahaan menjual persediaan per periode
akuntansi.
11
Setelah Anda memiliki berbagai laporan tersebut, mulailah dengan
menghitung rasio utama seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio
leverage. Rasio ini membantu Anda untuk memahami seberapa baik kinerja
perusahaan secara finansial.
12
3. Profitabilitas
Semua perusahaan harus menguntungkan jika ingin berhasil.
Tentu, start-up dapat mengandalkan investor dan kreditor yang akan
membantu mereka melewati masa sulit dalam memulai bisnis baru.
Tapi, jika perusahaan ingin bertahan dalam jangka panjang, maka
perusahaan harus profit. Metrik terbaik untuk menghitung profitabilitas
bersih perusahaan adalah margin bersih.
4. Efisiensi pengoperasian
Seberapa efisien organisasi Anda? Efisiensi pengoperasian adalah
metrik kunci yang harus dilacak dalam analisis kinerja keuangan.
Efisiensi pengoperasian akan menunjukkan seberapa efisien
operasi perusahaan berjalan dan seberapa baik manajemen dalam
mengendalikan biaya.
13
2) Hanya mengandalkan rasio keuangan
Rasio keuangan memberikan informasi yang berguna mengenai
keuangan perusahaan. Akan tetapi, rasio keuangan bukan satu-satunya
alat untuk menilai keuangan perusahaan.
Misalnya, dalam melakukan evaluasi keuangan perusahaan, Anda
juga harus melihat faktor-faktor seperti tren pasar, feedback pelanggan,
dan kualitas manajemen.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Evaluasi kinerja keuangan perusahaan adalah langkah krusial dalam
pengambilan keputusan bisnis yang informasional dan berdasarkan data. Melalui
evaluasi ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
Evaluasi kinerja keuangan harus menjadi proses terus-menerus guna
menjaga daya saing dan adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan
bisnis. Dalam mendukung proses evaluasi kinerja keuangan perusahaan,
pemilihan software akuntansi yang tepat menjadi faktor penting.
3.2. Saran
Saran saya hanyalah agar pemerintah lebih bekerja keras mengetahui
para mafia yang menggerogoti hasil dari pendapatan Negara dan mengangkat
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sedia bekerja jujur, bekerja keras, dan tidak
haus akan jabatan dan materi.
Selain masyarakat harus bersatu dengan pemerintah agar para mafia
lebih cepat terungkap dan tertangkap. Sehingga Indonesia bisa berkembang
seperti yang diharapkan untuk menjadi negara maju.
15