Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEUANGAN UMKM

Mengevaluasi Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


(Jangka Panjang dan Jangka Pendek)

DOSEN PENGAMPU
Zulfa Zakiatul, S.Pd
Disusun Oleh

Annisa Elfradella 112110519 Raden Ahyi P 112110579


Dani Maulana 112110593 Riri Rahmawati 112110366
Citra Fina L 112110650 Sabrina Fathi Y 112110483
Nakita Putri A 112110649 Widya Az Zahra 112110677
Pinky Cita C 112110327

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


ANGKATAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, atas
ramhat dari yang maha kuasa dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Dan kami berharap agar makalah yang telah kami buat ini bisa menambah
ilmu dan wawasan kita semua agar kita bisa lebih menggunakan kemampuan diri untuk
selalu berfikir kritis.

Bekasi, 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………...…….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar
Belakang…………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan
Masalah…………………………………………………. 2

1.3. Tujuan Makalah…………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
I.1. Bagaimana Cara Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan?........ …. 3
I.2. Mengapa Perusahaan Mengevaluasi Kinerja Keuangannya?........... 4
I.3. Metrik yang Digunakan untuk Mengukur Kinerja Keuangan…….. 9
I.4. Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Keuangan?.............. 11

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan………………………………………………………... 15
3.2. Saran………………………………………………………………. 15
3.3. Daftar Pustaka……………………………………………………...15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari rangkaian aktivitas yang


dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam kurung waktu terterntu. Salah satu
sumber informasi untuk mengetahui dan mengukur kinerja perusahaan adalah
laporan keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam standar akuntansi keuangan,

Anonim 2008 “Menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah


menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sawir 2009
Mengemukakan bahwa media yang dapat di pakai untuk meneliti kondisi
kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan .

Kasmir, (2010). Tujuan Analisis Laporan Keuangan pada dasarnya untuk


menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinan
di masa yang akan datang.Informasi posisi keuangan dimasa lalu sering kali
dijadikan dasar untuk memprediksi posisi keuangan di masa yang akan datang.
Selain itu, tujuan laporan keuangan juga memberikan informasi keuangan
sebagai salah satu sumber untuk mendukung penguatan dalam pengambilan
keputusan, khususnya dari sisi keuangan perusahaan.

Penilaian kinerja suatu perusahaan tidak terlepas pula dari pengaruh


sumber daya yang di geluti oleh perusahaan. Sofyan Safri 2008 mengemukakan
bahwa sumber daya merupakan modal jangka panjang perusahaan yang tidak
hanya menentukan keunggulan persaingan, tetapi juga mengenai peluang pasar
yang dapat di layaninya.

Tujuan dari perusahaan pada umumnya adalah ingin memperoleh laba


yang maksimal. Supaya tujuan tesebut dapat tercapai maka perusahaan harus
dikelola dengan baik. Salah satu aspek pengelolaannya adalah dengan
melakukan pencatatan dalam suatu sistem pembukuan yaitu akuntansi keuangan.

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk


memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan, dan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa
terhadap pos-pos neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang
posisi keuangan, sedangkan analisa terhadap laporan rugi laba akan memberikan
gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang
bersangkutan.

1
Untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan setiap akhir periode
akuntansi, perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Laporan
keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan.dan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-
pos neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi
keuangan, sedangkan analisa terhadap laporan rugi laba akan memberikan
gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang
bersangkutan.

Nilai yang tercantum dalam laporan keuangan selalu berubah-ubah setiap


periodenya, atau selalu mengalami penambahan dan pengurangan.Perubahan
nilai yang ada dalam laporan keuangan akan berpengaruh didalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan sangat berarti bagi pihak-pihak
yang berkepentingan misalnya pemilik perusahaan, pemasok, investor, pegawai,
pemerintah (pajak).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat


dikemukakan rumusan masalah pokok yaitu : “bagaimana cara evaluasi kinerja
keuangan dan perencanaan keuangan dalam jangka pendek dan jangka panjang”.

1.3. Tujuan Makalah


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui cara evaluasi kinerja keuangan dan perencanaan keuangan tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Bagaimana Cara Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan?


Melakukan evaluasi kinerja keuangan akan membantu Anda menentukan
apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik. Untuk melakukannya, Anda
dapat menggunakan berbagai teknik evaluasi keuangan.
Dengan mempelajari berbagai teknik yang ada, akan memberi Anda
gambaran bagaimana cara yang tepat untuk mengevaluasi keuangan perusahaan
dan alasan penggunaan teknik tersebut. Pada artikel ini, kami akan
mendefinisikan apa itu evaluasi kinerja keuangan, menjelaskan berbagai teknik
yang dapat digunakan serta manfaatnya bagi perusahaan.

a. Apa itu Evaluasi Kinerja Keuangan?


Evaluasi kinerja keuangan dapat diartikan sebagai proses penilaian
kinerja keuangan suatu entitas. Para ahli keuangan umumnya menggunakan
berbagai metode dan alat analisis untuk menilai kinerja keuangan tersebut.

Berikut adalah beberapa definisi evaluasi kinerja keuangan menurut para ahli:
 Brigham dan Houston
Evaluasi kinerja keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis
trend, dan perbandingan kinerja dengan perusahaan pesaing atau industri secara
keseluruhan.
 Anthony dan Govindarajan
Evaluasi kinerja keuangan adalah proses membandingkan hasil
keuangan aktual dengan target atau anggaran yang telah ditetapkan, dan
menganalisis penyebab perbedaan antara keduanya.
 Horngren, Datar, dan Rajan
Evaluasi kinerja keuangan adalah proses mengidentifikasi keberhasilan
atau kegagalan dalam mencapai tujuan keuangan dan operasional perusahaan.

3
 I.M. Pandey
Evaluasi kinerja keuangan mencakup analisis laporan keuangan,
pengukuran kinerja melalui rasio keuangan, dan penilaian atas kondisi
keuangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

2.2. Mengapa Perusahaan Mengevaluasi Kinerja Keuangannya?

Mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan karena


beberapa alasan seperti berikut:
 Menilai kesehatan keuangan bisnis
Dalam prosesnya, evaluasi keuangan ini akan menggunakan
berbagai rasio keuangan seperti rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan
efisiensi.
Informasi dari perhitungan rasio keuangan tersebut akan
digunakan oleh para pemangku kepentingan seperti investor, kreditur,
dan pemasok untuk membuat keputusan terkait investasi atau kelanjutan
hubungan bisnis mereka dengan perusahaan.

 Mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki


Dengan melakukan evaluasi, perusahaan dapat mengidentifikasi
area di mana mereka dapat meningkatkan kinerja keuangannya.
Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki profitabilitas yang rendah,
analisis keuangan dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan
menyarankan cara untuk memperbaikinya.

 Memantau kinerja
Evaluasi keuangan juga berfungsi sebagai alat pemantauan
berkelanjutan terhadap kinerja keuangan entitas. Pemantauan ini dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi tren, potensi masalah, dan perubahan
strategi.

4
 Alat komunikasi informasi keuangan
Perusahaan dapat menggunakan analisis kinerja keuangan untuk
mengomunikasikan informasi keuangan yang kompleks agar dapat
dipahami oleh para stakeholder. Hal ini dapat membangun kepercayaan
dan keyakinan manajemen keuangan dalam pengambilan keputusan
perusahaan.

 Laporan yang Dibutuhkan dalam Melakukan Evaluasi Kinerja


Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan tertulis mengenai aktivitas
bisnis beserta kinerja keuangannya. Analis keuangan dapat menggunakan
laporan ini saat menilai kinerja keuangan yang terdiri dari:

 Neraca
Neraca adalah laporan keuangan mendasar yang menampilkan
semua aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan. Neraca
melaporkan apa yang dimiliki perusahaan dan berapa jumlah yang
diinvestasikan oleh pemegang saham. Analis keuangan melakukan
analisis aset pada neraca dengan berfokus pada hal-hal penting, seperti
menentukan berapa jumlah kas dan inventaris, untuk memprediksi
kinerja masa depan perusahaan.
Selain itu, mereka juga menilai jumlah aset jangka pendek dan
jangka panjang untuk menentukan potensi masalah likuiditas dan
pembayaran utang.

 Laporan laba rugi


Laporan laba rugi menunjukkan keuntungan dan kerugian
perusahaan selama periode tertentu. Cara menghitungnya dengan
mengurangkan pengeluaran perusahaan untuk aktivitas operasional dan
non-operasional dari total pendapatannya.
Informasi ini akan membantun pemilik bisnis untuk menentukan
apakah mereka dapat meningkatkan laba dengan cara meningkatkan
5
pendapatan, mengurangi pengeluaran, atau bahkan keduanya. Mereka
juga dapat menggunakan laporan ini untuk mengevaluasi keefektifan
strategi bisnis yang baru.

 Laporan arus kas


Laporan arus kas menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan perusahaan dalam periode tertentu. Format laporan ini bisa
triwulanan atau tahunan. Laporan arus kas bertindak seperti jembatan
antara laporan laba rugi dan neraca karena berfokus pada pelaporan
aktivitas operasional, investasi dan pembiayaan perusahaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas yang menghasilkan pendapatan
perusahaan. Investasi mengacu pada arus kas yang diperoleh perusahaan
dari pembelian atau penggunaan aset jangka panjangnya (manfaat dari
investasi tersebut). Sementara pembiayaan mengacu pada arus kas yang
mengubah jumlah dan struktur modal ekuitasnya, seperti saham dan
obligasi.

 Laporan komprehensif
Laporan komprehensif memberikan informasi kualitatif yang
dapat Anda gunakan untuk menganalisis operasional bisnis. Laporan ini
terdiri dari semua laporan yang disebutkan di atas dengan beberapa
informasi tambahan. Laporan ini dapat mencakup informasi yang lebih
mendetail tentang berbagai segmen bisnis, tolok ukur, dan pertumbuhan
bisnis secara keseluruhan.
Pemerintah sudah jelas memberikan wajib sekolah 12 tahun
dengan 12 tahun subsidi biaya SPP. Namun masi banyak sekolah yang
masih meminta iuran bulanan. Banyak juga kasus sekolah yang mengatas
namaka iuran bulanan adalah sumbanga sukarela, bagaimana pun
sekolah tetap menetapkan jumlah uang yang harus dibayarkan dalam
iuran sukarela.

6
Banyak juga kasus diskriminasi terhadap siswa yang membelot
tidak mau membaya iuran sukarela tersebut. Banyak fasilitas sekolah
yang tidak memadai sehingga mengannggu proses belajar mengajar.

a. Jenis Analisis Evaluasi Kinerja Keuangan


Berikut adalah beberapa jenis analisis kinerja keuangan yang dapat
Anda gunakan untuk menentukan dan mengembangkan kinerja
bisnis:

 Horizontal
Analisis horizontal, dinamis, atau tren adalah teknik yang
membandingkan data masa lalu perusahaan dengan data saat ini.
Metode ini membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan
tahun-tahun sebelumnya untuk menentukan tren historis. Hal
ini berguna untuk menentukan adanya kenaikan atau penurunan
kinerja selama periode tertentu yang dapat digunakan untuk
melakukan analisis mendalam atas hasil keuangan perusahaan.
Sehingga perusahaan dapat menetapkan batasan kemampuan finansial
perusahaan dan menentukan strategi bisnis yang cocok untuk mereka.

 Vertikal
Metode vertikal akan menghitung setiap item pada laporan
keuangan sebagai persentase dari angka dasar dalam laporan tersebut.
Penggunaan persentase dalam teknik ini memberikan pedoman untuk
membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaingnya dalam industri
atau dengan perusahaan yang berbeda ukuran. Dapat menggunakan
teknik analisis ini pada neraca, laporan laba rugi atau arus kas.

 Likuiditas
Teknik analisis ini berfokus terutama pada neraca. Anda dapat
menghitung piutang, tingkat perputaran hutang dan persediaan. Jenis
analisis likuiditas meliputi rasio kas, rasio lancar, dan modal kerja.
7
 Profitabilitas
Tujuan utama memperoleh aset dan investasi adalah untuk
mendapatkan keuntungan. Analisis profitabilitas dapat membantu
organisasi memahami bagaimana perusahaan dapat menghasilkan
pendapatan.
Teknik ini dapat membantu Anda menilai kelayakan keputusan
investasi dengan menghitung tingkat pengembalian dalam jangka
waktu tertentu.
Beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk melakukan
analisis profitabilitas meliputi perhitungan margin laba operasi, laba
sebelum bunga, pajak, margin depresiasi dan amortisasi.

 Varians
Analisis varians menghitung selisih antara estimasi anggaran
bisnis dan jumlah aktual yang dibelanjakannya. Dikatakan ada varians
jika ada selisih antara anggaran dan jumlah yang dikeluarkan.
Misalnya, jika perkiraan anggaran organisasi untuk tahun keuangan
tertentu adalah Rp200 juta tetapi menghabiskan Rp285 juta, maka ada
selisih sebesar Rp85 juta.
Setelah menghitung variansnya, Anda dapat melakukan
investigasi internal untuk menentukan penyebab dan cara
mencegahnya.

 Skenario dan sensitivitas


Analisis skenario dan sensitivitas dapat menilai perubahan kinerja
bisnis berdasarkan skenario saat ini dan elemen yang berbeda. Faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut dapat mencakup
prospek ekonomi, perubahan struktur pajak, dan tarif bunga bank.
Teknik analisis ini menggunakan data dari pengalaman
sebelumnya untuk menentukan bagaimana perubahan tersebut dapat
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Teknik ini dapat

8
membantu analis membuat keputusan yang tepat untuk menghindari
hasil yang tidak menguntungkan.

2.3. Metrik yang Digunakan untuk Mengukur Kinerja Keuangan

Berikut adalah 10 metrik penting untuk menganalisis kinerja keuangan


perusahaan:

a. Margin laba kotor


Margin laba kotor mengukur persentase pendapatan setelah dikurangi
harga pokok penjualan. Perlu diingat bahwa harga pokok penjualan tidak
termasuk biaya operasional atau pajak. Sebaliknya, margin laba kotor hanya
mengukur tingkat profitabilitas.

Margin laba kotor = (Pendapatan – HPP) : Pendapatan x 100

b. Margin laba bersih


Margin laba bersih mengukur profitabilitas dan dihitung dengan mencari
laba sebagai persentase dari pendapatan. Perbedaannya dengan margin laba
kotor, margin laba bersih ini adalah ukuran profitabilitasnya keseluruhan
bisnis dan memperhitungkan biaya lainnya seperti pajak dan biaya
operasional.

Margin laba bersih = Laba bersih : Pendapatan

c. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan yang
tersedia. Nilai likuiditas dapat digunakan untuk mendanai hal-hal seperti
operasional harian bisnis. Modal kerja dihitung dengan mengurangkan
kewajiban lancar dari aset lancar.

Modal kerja = Aset lancar – Kewajiban lancer

9
d. Rasio lancar
Rasio lancar atau current ratio mengacu pada rasio likuiditas. Rasio ini
digunakan untuk menilai apakah suatu bisnis memiliki aset lancar yang
cukup untuk membayar kewajiban lancarnya.

Rasio lancar = Aset lancar : Kewajiban lancar

e. Rasio cepat
Rasio cepat atau quick ratio menghitung kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Rasio ini berfokus pada aset lancar
yang likuid (mudah diubah menjadi uang tunai), termasuk kas, surat
berharga, dan piutang.

Rasio cepat = (Aset lancar – Persediaan) : Hutang lancar

f. Leverage
Leverage menghitung jumlah utang yang digunakan untuk membeli aset.
Levarage disebut juga angka pengganda ekuitas dan nilainya akan
meningkat apabila perusahaan menggunakan banyak hutang untuk membeli
aset.

Leverage = Total aset : Total Ekuitas

g. Return on Equity (ROE)


Pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) menilai seberapa
efektivitas ekuitas, yang menunjukkan berapa banyak keuntungan yang akan
diperoleh investor selanjutnya.
Nilai pengembalian ekuitas yang lebih tinggi adalah pertanda baik.
Karena ini menunjukkan bahwa investor akan memperoleh keuntungan
yang lebih besar. Selain itu, nilai ROE menunjukkan bahwa operasional
bisnis berjalan baik.

ROE = Laba bersih : [(Ekuitas awal + Ekuitas akhir) : 2]

10
h. Return on Asset (ROA)
Pengembalian aset atau return on asset menunjukkan seberapa efektif
perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan lebih banyak
keuntungan. Nilai ROA yang rendah merupakan indikasi bahwa aset
perusahaan tidak digunakan secara efektif.

ROA = Laba bersih : [(Aset awal + Aset akhir) : 2]

i. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan atau inventory turnover adalah rasio efisiensi yang
mengukur seberapa sering perusahaan menjual persediaan per periode
akuntansi.

Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan: [(Persediaan awal +


Persediaan akhir) : 2]

j. Arus kas operasi


Arus kas operasi menghitung berapa banyak kas yang dimiliki bisnis
sebagai hasil dari operasional bisnis. Informasi mengenai arus kas ini dapat
ditemukan pada laporan arus kas.

Arus kas operasi = (Pendapatan operasi + Biaya non-kas) –(Perubahan


modal kerja + Pajak)

Arus kas bebas = Arus kas operasi – Total pengeluaran

2.4. Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Keuangan?


Proses menilai bagaimana kinerja keuangan perusahaan terbilang rumit
dan membutuhkan banyak data keuangan. Tetapi ada beberapa langkah dasar
yang dapat Anda ikuti untuk menyederhanakan prosesnya.
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua laporan keuangan yang
diperlukan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

11
Setelah Anda memiliki berbagai laporan tersebut, mulailah dengan
menghitung rasio utama seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio
leverage. Rasio ini membantu Anda untuk memahami seberapa baik kinerja
perusahaan secara finansial.

a. 4 Indikator Utama Evaluasi Kinerja Keuangan

1. Indikator utama kinerja keuangan


Tidak ada cara mana yang lebih baik dalam mengevaluasi kinerja
keuangan suatu perusahaan. Pasalnya, bagaimana satu perusahaan
menilai kesehatan keuangan bisa saja berbeda dengan perusahaan lain.
Namun, ada beberapa indikator utama yang harus Anda nilai ketika
menilai kinerja keuangan perusahaan. Keempat hal tersebut adalah :
• Likuiditas
• Solvabilitas
• Profitabilitas
• Efisiensi pengoperasian
• Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh uang tunai
ketika diperlukan. Yang menentukan posisi likuiditas perusahaan adalah
kemampuannya mengubah aset menjadi uang tunai. Jika suatu
perusahaan dapat melakukan ini, maka ini adalah tanda bahwa
perusahaan dapat membayar kewajiban lancarnya. Jika perusahaan tidak
dapat membayar hutang lancarnya, maka ini menjadi indikasi bahwa
perusahaan tidak akan bertahan lama.
2. Solvabilitas
Bisakah perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya?
Solvabilitas adalah kunci saat mengukur kesehatan keuangan untuk
perusahaan mana pun.
Saat Anda melakukan analisis kinerja keuangan, selalu periksa
kinerja solvabilitas perusahaan. Cari tahu apakah perusahaan dapat
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

12
3. Profitabilitas
Semua perusahaan harus menguntungkan jika ingin berhasil.
Tentu, start-up dapat mengandalkan investor dan kreditor yang akan
membantu mereka melewati masa sulit dalam memulai bisnis baru.
Tapi, jika perusahaan ingin bertahan dalam jangka panjang, maka
perusahaan harus profit. Metrik terbaik untuk menghitung profitabilitas
bersih perusahaan adalah margin bersih.

4. Efisiensi pengoperasian
Seberapa efisien organisasi Anda? Efisiensi pengoperasian adalah
metrik kunci yang harus dilacak dalam analisis kinerja keuangan.
Efisiensi pengoperasian akan menunjukkan seberapa efisien
operasi perusahaan berjalan dan seberapa baik manajemen dalam
mengendalikan biaya.

b. Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melakukan Evaluasi Kinerja


Keuangan

Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari saat melakukan analisis


kinerja keuangan. Berikut daftar kesalahan yang sering dilakukan ketika
mengevaluasi kinerja keuangan:

1) Berfokus pada kinerja keuangan jangka pendek


Kinerja keuangan jangka pendek memang penting, namun
melihat bagaimana gambaran kinerja keuangan jangka panjang
perusahaan juga tidak kalah penting.
Suatu perusahaan bisa saja memiliki kinerja keuangan jangka
pendek yang bagus. Tetapi jika kinerja tersebut tidak berkelanjutan
dalam jangka panjang, hal ini bisa indikasi bahwa perusahaan tersebut
bukan tempat investasi yang bagus.

13
2) Hanya mengandalkan rasio keuangan
Rasio keuangan memberikan informasi yang berguna mengenai
keuangan perusahaan. Akan tetapi, rasio keuangan bukan satu-satunya
alat untuk menilai keuangan perusahaan.
Misalnya, dalam melakukan evaluasi keuangan perusahaan, Anda
juga harus melihat faktor-faktor seperti tren pasar, feedback pelanggan,
dan kualitas manajemen.

3) Mengabaikan faktor kualitatif


Analisis kinerja keuangan tidak boleh terbatas pada angka. Selain
itu, faktor kualitatif seperti tim manajemen perusahaan, tren industri,
dan persaingan juga bisa menjadi metrik daam menilai keuangan
perusahaan.
4) Tidak memperhatikan faktor musiman atau siklus
Beberapa industri bersifat musiman atau siklus, yang dapat
memengaruhi kinerja keuangan. Sehingga, penting untuk menyesuaikan
faktor-faktor ini ketika melakukan analisis kinerja keuangan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Evaluasi kinerja keuangan perusahaan adalah langkah krusial dalam
pengambilan keputusan bisnis yang informasional dan berdasarkan data. Melalui
evaluasi ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
Evaluasi kinerja keuangan harus menjadi proses terus-menerus guna
menjaga daya saing dan adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan
bisnis. Dalam mendukung proses evaluasi kinerja keuangan perusahaan,
pemilihan software akuntansi yang tepat menjadi faktor penting.

3.2. Saran
Saran saya hanyalah agar pemerintah lebih bekerja keras mengetahui
para mafia yang menggerogoti hasil dari pendapatan Negara dan mengangkat
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sedia bekerja jujur, bekerja keras, dan tidak
haus akan jabatan dan materi.
Selain masyarakat harus bersatu dengan pemerintah agar para mafia
lebih cepat terungkap dan tertangkap. Sehingga Indonesia bisa berkembang
seperti yang diharapkan untuk menjadi negara maju.

3.3. Daftar Pustaka


https://kledo.com/blog/evaluasi-kinerja-keuangan/

15

Anda mungkin juga menyukai