Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TUGAS MINGGUAN 1

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


“KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”

NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN


NIM : 43219010100
JURUSAN : AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………...9


3.2 Saran………………………….………………………………………….9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Analisis Laporan
Keuangan”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Asih Surjandari, Dr., Ak., MM
selaku dosen yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Saya sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua
tentang “Konsep Analisis Laporan Keuangan”.
i
Jakarta, 5 Maret 2021

Wardah Mega Urjuwan

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang


Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsure-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau
badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :

1.    Menentukan dengan jelas tujuan analisis


2.    Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio
keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.
3.    Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan
perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru
kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan
atau rasio-rasio lainnya.

1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Arti penting laporan keuangan ?
2.    Apakah tujuan Analisis Laporan Keuangan ?
3.    Bagaimana konsep Analisis Laporan Keuangan ?
4.    Siapa saja pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya ?

1.3              Tujuan
1.    Mengetahui arti penting laopran keuangan;
2.    Mengetahui tujuan analisis laporan keuangan;
3.    Mengetahui konsep analisis laporan keuangan;
4.    Mengetahui pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Arti penting Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsure-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau
badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang.
Laporan Keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran  tentang posisi suatu keuangan pada
perusahaan serta hasil-hasil yang diperoleh oleh perusahaan. Laporan Keuangan pada dasarnya
adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan antara
pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut.

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam data-data keuangan perusahaan adalah :


  Pemilik perusahaan
  Manajer Perusahaan
  Para Investor dan kreditor
  Pemerintah
  Buruh

Laporan Keuangan yang dibutuhkan:


  Neraca
  Laporan Rugi laba, dan
  laporan perubahan ekuitas/Modal

Analisis Laporan Keuangan mencakup tiga karakteristik dalam suatu perusahaan yaitu,
aspek likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas dan ada pula rentabilitas.

  Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.


Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau
utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang
memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancer  sebesar 100%. Ukuran likuiditas
perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas
(kas terhadap kewajiban lancar).Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: Current Ratio : adalah
membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Quick Ratio: adalah
membandingkan antara (total aktiva lancar – inventory) dengan kewajiban lancar.

  Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang
dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah

2
pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma
ukuran bagi kesehatan perusahaan.

  Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya Solvabilitas


menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali
perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset
yang dimiliki oleh perusahaan.

  Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba


selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan operasional perusahaannya.

Keterbatasan Laporan keuangan


  Laporan keuangan yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat intern report, dan bukan laporan
yang bersifat final.
  Laporan keuangan menunjukan angka rupiah yang keliatananya pasti dan tepat tetapi sebenarnya
penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
  Laporan keuangan disusun berdasarcatatan transaksi keuangan dengan nilai rupiah waktu atau
tanggal lalu tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun.
  Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang
tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan reputasi perusahaan.

Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik


Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci
bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan
baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan umum yang independent
agar dapat dipercaya keasliannya.
Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas
dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional
yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji
dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha
sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen
misalnya :
  Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
  Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi.
  Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
   Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna
meningkatkan modal kerja perseroan.
  Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat
terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
3
2.2              Tujuan Laporan Keuangan
Memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode
tertentu yang nantinya digunakan oleh pihak internal dan exsternal perusahaan
• Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah asset yang dimiliki perusahaan
• Jenis dan jumlah liabilities dan ekuitas yang dimiliki perusahaan
• Jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
• Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap asset, liabilities, ekuitas
• Informasi tentang kinerja manajemen perusahaan
• Informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan

2.3              Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) menjelaskan tujuan dari analisis laporan keuangan,
pada dasarnya ingin bertanya “apa yang akan diperoleh dari analisis laporan keuanganyang
dilakukan?” tujuan ini akan menentukan arah dari analisis laporan keuangan, batasan-batasan
dalam analisis laporan keuangan, dan hasil yang diharapkan. Berikut beberapa tujuan laporan
keuangan :
 Investasi pada saham untuk menjelaskan kepada investor dan calon investor mengenai
kinerja perusahaan.
 Pemberian kredit untuk menilai kemampuan perusahaan dalam hal pengembalian
pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
 Kesehatan pemasok dalam hal perusahaan yang tergantung pada pemasok apakah
pemasok tersebut sehat dan bias bertahan terus.
 Kesehatan pelanggan menjelaskan apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit
kepada pelanggan maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan terutama
mengenai kemampuan pelanggan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
 Kesehatan perusahaan ditinjau dari sisi karyawan
 Pemerintah dalam hal menentukan pajak yang dibayarkan atau menentukan tingkat
keuntungan yang wajar bagi suatu industry.
 Analisis internal seperti pihak manajemen untuk menentukan sejauh mana perkembangan
perusahaan.
 Analisis pesaing untuk menentukan sejauh mana kekuatan pesaing.
 Penilaian kerusakan dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh
perusahaan.
K.R Subramanyam dan John J. Wild (2010) menjelaskan analisis laporan keuangan dimulai
dengan mempertimbangkan relevansinya dengan analisis bisnis yang lebih luas. Beberapa tujuan
analisis laporan keuangan dalam analisis bisnis antara lain:
 analisis kredit
 analisis ekuitas
 analisis lingkungan bisnis dan strategi
 analisis akuntansi
 analisis prospektif
 analisis perencanaan
 analisis pendanaan
 analisis investasi
 ativitas operasi

4
2.4              LAPORAN KEUANGAN POKOK
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) secara umum ada tiga bentuk laporan
keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan:
1) Neraca
2) Laporan Laba Rugi
3) Laporan Aliran Kas
Laporan-laporan tersebut pada dasarnya ingin melaporkan kegiatan-kegiatan perusahaan: kegiatan
ivestasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatanoperasional, sekaligus mengevaluasi keberhasilan
strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut K.R Subramanyam dan John J. Wild (2010) laporan keuangan pada akhir periode
akuntasi disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat tersebut, dan
untuk meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya. Perlu diketahui bahwa dalam
laporan keuangan aktivitas pendaan dan investasi dilaporkan pada suatu saat tertentu, sedangkan
aktivitas operasi dilaporkan untuk suatu periode tertentu.

2.5              KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


A. Neraca
Menurut K.R Subramanyam dan John J. Wild (2010) merupakan persamaan akuntasi
atau pun dasar system akuntansi, di mana asset = kewajiban + ekuitas. Sisi kiri persamaan ini
terkait dengan sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan atau asset. Sumber daya ini
merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba masa depan melalui aktivitas
operasional. Untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan memerlukan pendanaan untuk
membiayainya. Sisi kanan persamaan ini mengidentifikasikan sumber pendanaan. Kewajiban
(liability) merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan, atau klaim
kreditor atas asset. Ekuitas atau ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity) merupakan total
dari dari (1) pendaan yang diivestasikan atau kontribusikan oleh pemilik (modal kontribusi) dan (2)
akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik (saldo laba) sejak berdirinya perusahaan.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) persamaan neraca; asset = utang +
modal pemilik dapat dibaca sebagai asset perusahaan sama dengan utang ditambah modal. Asset
menampilan daftar spesifik kekayaan perusahaan, seperti kas, piutang, persediaan, dan aktiva tetap,
sedangkan di sisi pasiva menampilkan daftar spesifik orang atau pun badan (entity) yang
memberikan dana untuk memperoleh asset tersebut. Dengan demikian neraca menampilkan
keseimbangan atau kesamaan anatara keputusan investasi dengan keputusan pendanaan.
Perlu diingat bahwa persamaan akuntansi merupakan identitas neraca yang mencerminkan
satu titik waktu. Aktivitas operasi timbul selama suatu periode waktu dan tidak tercermin dalam
identitas ini. Akan tetapi, aktivitas operasi dapat mempengaruhi kedua sisi persamaan ini. Jika
perusahaan untung, tingkat investasi (asset) dan pendanaan (ekuitas) meningkat. Sama halnya saat
perusahaan rugi, baik investasi mau pun pendanaan akan menurun.

2.6              LAPORAN LABA RUGI


Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) laporan laba rugi merupakan
laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi mencakup suatu
periode tertentu. Pada laporan laba rugi biasanya ditulis dengan judul sebagai berikut: Laporan
5
Laba Rugi untuk tahun yang berakhir dengan 31 Desember 2014. Dalam jangka waktu tertentu,
total asset perusahaan berubah disebabkan oleh kegiatan investasi, pendanaan dan kegiatan
operasional. Asset bertambah kalau perusahaan membeli pabrik baru atau mendirikan bangunan
baru. Utang bertambah kalau perusahaan meminjam dana dari bank untuk membeli pabrik.utang
juga bertambah apabilaperusahaan mengeluarkan obligasi untuk membiayai pendirian bangunan.
Struktur modal dengan demikian akan berubah. Dalam kegiatan sehari-hari perusahaan
memproduksi, kemudian menjual barang dagangan. Penjualan akan menghasilkan kas,
menghasilkan keuntungan yang bias ditahan atau bias dibagikan kepada investor dalam bentuk
deviden.
Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total biaya.
Pendapatan mengukur aliran masuk asset bersih setelah dikurangi utang dari penjualan barang atau
jasa. Biaya mengukur aliran keluar asset bersih karena digunakan atau dikonsumsikan untuk
memperoleh pendapatan. Pendapatan dapat dibedakan menjadi pendapatan operasional dan
pendapatan non operasional. Pendapatan operasional yaitu pendapatan yang dihasilkan oleh
kegiatan pokok perusahaan.pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang dihasilkan oleh
kegiatan sampingan perusahaan.
Tujuan pokok dari laporan laba rugi adalah untuk melaporkan kemampuan perusahaan yang
sebenarnya dalam memperoleh untung. Untuk itu laporan laba rugi harus sedemikian rupa agar
tidak menyesatkan (misleading).
Menurut Brigham dan Houston (2010), laporan laba rugi (income statement) merupakan
laporan yang merangkum pendapatn dan beban perusahaan selama satu periode akuntansi,
biasanya satu kuartal atau satu tahun. Perusahaan yang berbeda memliki struktur keuangan, situasi
pajak dan jumlah asset non operasional yang berbeda pula. Perbedaan ini dapat menyebabkan dua
perusahaan dengan operasi yang sama melaporkan tingkat laba bersih yang berbeda. Jika ingin
membandingkan kinerja operasi perusahaan, penting untuk memusatkan perhatian pada laba
sebelum mengurangi pajak dan pembayaran bunga. Ini disebut laba sebelum bunga dan pajak
(earnings before interest and taxes – EBIT) dan sering dikenal sebagai laba operasi (operating
income).
Unsur-unsur laporan biasanya terdiri dari :
- Pendapatan dari penjualan
o Dikurangi Biaya penjualan
- Laba/rugi kotor  EBITDA
o Dikurangi Biaya operasi
- Laba/rugi operasi  EBIT
o Ditambah atau dikurangi Pendapatan/pengeluaran lain
- Laba/rugi sebelum pajak  EBT
o Dikurangi Biaya pajak
- Laba/rugi bersih  EAT

2.7              LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas menurut Brigham dan Houston (2010) mencerminkan kas yang
dihasilkan oleh suatu usaha dalam tahun tertentu. Namun fakta bahwa suatu perusahaan

6
menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti kas yang dilaporkan di dalam neraca
juga tinggi. Arus kas biasanya tidak digunakan untuk meningkatkan akun kas, melainkan
digunakan untuk membayar dividen, menambah persediaan, menandai piutang usaha,
berinvestasi pada asset tetap, melunasi utang dan membeli kembali saham biasa.

Berikut ini adalah rangkuman singkat faktor-faktor penting yang mempengaruhi saldo kas
suatu perusahaan.

 Arus kas. Jika hal lain dianggap konstan, arus kas bersih positif akan menambah kas
di bank, namun hal-hal lain umumnya tidak dianggap konstan dan arus kas digunakan
untuk hal-hal lain.

Perubahan modal kerja. Kenaikan modal kerja (persediaan dan piutang) dibayar
dengan kas sehingga kenaikan seperti itu akan menurunkan kas. Di lain pihak,
penurunan modal kerja akan meningkatkan kas. Misalnya, jika persediaan mengalami
kenaikan, perusahaan harus menggunakan kas untuk membeli tambahan persediaan.
Sementara itu, jika persediaan turun, ini biasanya berarti perusahaan menjual
persediaan dan tidak menggantikannya sehingga menghasilkan kas. Demikian pula
kenaikan kewajiban lancer seperti utang usaha meningkatkan kas, sedangkan
penurunan utang akan mengurangi kas. Ini terjadi karena jika utang naik, perusahaan
telah menerima tambahan kredit dari pemasoknya yang akan menghemat kas.
Sementara itu jika utang turun, perusahaan telah menggunakan kas untuk membayar
pemasoknya.

 Asset tetap. Jika suatu perusahaan berinvestasi pada asset tetap, posisi kasnya akan
turun. Sementara itu jika perusahaan menjual asset tetap maka kasnya akan naik.
 Transakasi efek dan pembayaran dividen. Jika suatu perusahaan menerbitkan saham
atau obligasi pada tahun berjalan, dana yang dihimpun akan memperbaiki posisi
kasnya. Dilain pihak, jika perusahaan menggunakan kas untuk melunasi utang yang
belum jatuh tempo untuk membeli kembali sebagian sahamnya atau membayar
dividen kepada pemegang saham, maka hal ini akan mengurangi kas.
Laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori:
1) Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal
kerja selain kas dan utang jangka pendek.
2) Aktivitas investasi, yang meliputi pembelian atau penjualan asset tetap
3) Aktivitas pendanaan, yang meliputi penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka
pendek, utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar dividen,

7
membeli kembali saham atau obligasi yang beredar.

2.8              PIHAK-PIHAK PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN

Pihak-pihak pemakai laporan keuangan menurut Drs. Dwi Prastowo D. MM, AK (2011)
meliputi para investor/ shareholders (para pemegang saham) dan calon investor, kreditor
(pemberi pinjaman), pelanggan, pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, manjemen dan
masyarakat. Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk
memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi:

1) Investor, membutuhkan laporan keuangan untuk membantu menentukan apakah harus


membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.

2) Kreditor (pemberi pinjaman), membutuhkan laporan keuangan untuk memutuskan


apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

3) Pelanggan, membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui mangenai


kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.

4) Pemerintah dan berbagai lembaga lainnya, membutuhkan laporan keuangan untuk


mengukur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk
menyususn statistic pendapatan nasional dan statistic lainnya.

5) Manajemen, membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui penilaian atas


kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pension dan
kesempatan kerja.

6) Masyarakat, membutuhkan laporan keuangan untuk membantu masyarakat


menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan.
Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan
dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.
Seorang analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa
langkah, yaitu:
1.    Menentukan tujuan dari analisis keuangan.
2.    Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan.
3.    Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan tersebut.

3.2              Saran
Saran saya sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam
sistem operasional perusahaannya,dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis
yang mampu untuk menganalisis data perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A, Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A.,Akt., 2012, Analisis
laporan keuangan, UPP STIM YKPN, Bab 1
 K.R.Subramanyam, Jhon J. Wild, 2010,Analisis Laporan Keuangan, Salemba
Empat, Bab 1
 Brigham dan Houston, 2010, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Salemba
Empat, Bab 3
 Drs. Dwi Prastowo D, MM, Ak, 2011, Analisis Laporan Keuangan, UPP STIM
YKPN, Bab 1
 https://www.academia.edu/10985458/MAKALAH_ANALISIS_LAPORAN_KEUAN
GAN

  

10

Anda mungkin juga menyukai