Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN 1

“ANALISA LAPORAN KEUANGAN”

DISUSUN OLEH :

MANAJEMEN 02

ELSI SAFIRA (21612011668)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat allah SWT,

atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda

kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam

menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester III (tiga), adapun judul dalam

makalah ini adalah mengenai “ANALISA LAPORAN KEUANGAN”

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan

bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah

didalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa

hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:

1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa

mendukung secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan kami didalam

menempuh pendidikan ini.

2. Dosen mata kuliah manajemen keuangan 1 yang dengan segala keikhlasannya

telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada kami hingga

terselesaikannya makalah ini.

3. Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas SI-MANAJEMEN yang senantiasa

memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini.

ii
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi

keikhlasan dan ketulusan atas dukungannya.

Sangatlah disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan didalam

penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan

masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para

pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya

bagi kita semua.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................5

1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6

2.1. Pengertian laporan keuangan ................................................................... 6

2.2. bagian-bagian laporan keuangan…………….......................................... 6

2.3. tujuan laporan keuangan……………………………............................... 7

2.4. pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaanya…………............ 9

2.5. jenis laporan keuangan……………………............................................ 10

2.6. analisis laporan keuangan…………….………...................................... 11

2.7. manfaat analisis laporan keuangan......................................................... 11

2.8. analisis horizontal dan vertikal…………….……….............................. 12

2.9. analisis common size…………….………............................................. 14

2.10. analisis rasio keuangan…………….………........................................ 15

2.11. analisis Du-Pont…………….………................................................... 25

BAB III PENUTUP.........................................................................................28

A. Kesimpulan ............................................................................................... 28

B. Saran ......................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan

keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan

memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga

mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha

pada masa lalu dan sekarang.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya

karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat

kesehatan suatu perusahaan.Analisis terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan

tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis semacam ini

mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :

1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis

2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan

keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan

keuangan tersebut

3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain.

pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi

usaha perusahaan. Sebelum melakukan analisis seorang analis harus

memahami ketiga langkah diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan

1
menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio

lainnya.

Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut diperlukan

beberapa tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau indeks

yang merupakan perbandingan di antara data-data keuangan. Analisis rasio

keuangan merupakan alat utama yang dapat digunakan dalam melakukan

analisis terhadap laporan keuangan.

Melalui analisis rasio dapat dihasilkan pengukuran dalam bentuk rasio

atau relatif dan bukan dalam angka yang absolut. Dengan demikian dapat

mempermudah dalam melihat perubahanperubahan yang terjadi, apakah

menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun. Faktor-faktor

yang paling utama untuk mendapatkan perhatian analisis adalah tingkat

likuiditas, profitabilitas atau rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas.

Likuiditas dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat

ditagih. Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu. Solvabilitas dapat menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun

kewajiban jangka panjang. Aktivitas dapat mengukur sejauh mana efektivitas

perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya.

2
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta

perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga

merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk

menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi

manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat

digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan

mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan

pelaporan transaksi keuangan perusahaan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami

dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan

keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu

bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-

angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan

dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan

keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis

laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis

untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap

elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan

3
dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi,

apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar

dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan

masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya

yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang

berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang

berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun

berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu

disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau

bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat

analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio

solvabilitas(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio

pertumbuhan.

Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan

keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap

laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan,

menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang

lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun

berikutnya.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. apa itu laporan keuangan

2. manfaat analisa laporan keuangan

3. rasio keuangan

1.3 Tujuan Penulisan

1. mengetahui laporan keuangan

2. mengetahui manfaat laporan keuangan

3. mengetahui rasio keuangan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan

informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil

keputusan ekonomi. Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan

oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan

keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat

mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang. Laporan

keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan

pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan

yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan

perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi

yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan

ekonomi.Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi

pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis

manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan

di masa yang akan datang.

2.2 Bagian-bagian dari laporan keuangan

6
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang

merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang

merupakan sumber dana perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan

pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode

akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.

3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan

perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa

perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow),

Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:

a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas

perusahaan selama periode tertentu.

b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu

aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

2.3 tujuan laporan keuangan

APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles

Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat

deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang

tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di

golongkan sebagai berikut :

1. Tujuan Khusus

7
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi

keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai

dengan GAAP

2. Tujuan Umum

Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan

kewajiban perusahaan. Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam

mencari laba. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. Memberikan informasi yang

diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. Mengungkapkan

informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.

3. Tujuan Kualitatif

 Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu

pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.

 Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting

tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai

 Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan

menghasilkan pendapat yang sama.

 Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak

yang berkepentingan.

 Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan

keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.

8
 Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya

akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan

maupun perusahaan lain.

 Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup

semua kebutuhan yang layak dari para pemak

2.4 pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya

1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang

saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk

menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik

dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan

balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan

yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan

apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo.

Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang

9
lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan

utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan

dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan

yang diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.

6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam

perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.

7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan

informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak,

dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya

8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai

cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat

membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend)

dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian

aktivitasnya.

2.5 jenis laporan keuangan

Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap

perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi.

10
 Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi

keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu

laporan yang sistematis tentang Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan Modal

Sendiri (owner’s equity).

 Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan

hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.

2.6 analisa laporan keuangan

Analisa laporan keuangan adalah suatu proses dalam rangka membantu

menganalisis atau mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil-hasil operasi

perusahaan masa lalu dan masa depan, adapun tujuan analisis laporan keuangan

adalah untuk menilai kinerja yang dicapai perusahaan selama ini dan

mengestimasi kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan

keuangan juga dapat melihat pertumbuhan kinerja keuangan dari tahun ke tahun.

2. 7 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara

menentukan dan mengukur antara pos – pos yang ada dalam satu laporan

keuangan. Kemudian, analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode.Disamping itu,

analisis laporan keuangan dapat dilakukan pula antara beberapa periode.Analisis

laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis

antara pos – pos yang ada dalam satu laporan. Manfaat analisis laporan keuangan

adalah :

11
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan

3. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki

4. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat

ini

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manejemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang

hasil yang mereka capai.

Langkah yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah :

1. Mengumpulkan laporan keuangan dan data yang diperlukan selengkap

mungkin

2. Melakukan pengukuran – pengukuran atau perhitungan – perhitungan dengan

rumus – rumus tertentu

3. Melakukan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran

4. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan

5. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis

tersebut.

12
2.8 Analisis Horizontal dan Vertikal

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Jenis – jenis teknik

analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis ini

dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.

2. Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang

biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu.

3. Analisis persentase perkomponen merupakan analisis yang dilakukan untuk

membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan,

baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.

4. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan

untuk mengetahui sumber – sumber dana perusahaan dan penggunaan dana

dalam suatu periode.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan

untuk mengetahui sumber – sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas

dalam suatu periode.

6. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

hubungan pos – pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos – pos

antara laporan keuangan neraca atau laba rugi.

7. Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak

tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank.

13
8. Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

jumlah laba kotor dari periode ke satu periode.

9. Analisis titik pulang pokok atau analisis titik impas tujuan analisis adalah

untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan

perusahaan tidak mengalami kerugian.

Analisis vertical merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu

periode laporan keuangan saja.Analisis dilakukan antara pos – pos yang ada,

dalam satu periode.Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan

tidak diketahui perkembangan dari ke periode tidak diketahui.

Perbedaan analisis horizontal dan vertical yaitu pertama, analisis vertical

membandingkan pos yang satu dnegan yang lain dalam satu periode sedangkan

pada analisis horizontal membandingkan dengan pos yang sama pada periode

yang berbeda. Kedua, total angka pos – pos yang di bandingkan pada analisis

vertikan bila di kumulatifkan sebesar 100%, sedangkan pada analisis horizontal,

periode pembanding di tetapkan sebesar 100% sehingga angka pada periode yang

dibandingkan bisa diatas atau dibawah 100 %. Ketiga, dari sisi tujuannya analisis

vertical diaplikasikan untuk mengetahui kontribusi masing – masing pos terhadap

angka total, sedangkan pada analisis horizontal digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui perubahan dan perkembangan masing – masing pos, oleh karena itu

analisis horizontal sering juga disebut sebagai analisis tren (trend analysis).

2.9 Analisis Common Size

14
Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara

membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai

komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangna yang sama.Analisis

common size disusun dengan cara menghitung tiap – tiap rekening dalam laporan

laba rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba –

rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).Tujuan analisis common – size adalah

untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva

2. Struktur modal dan pendanaan.

3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba

Informasi hasil analisis bermanfaaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan

(operasi, investasi, dan pendana) yang diambil oleh perusahaam di masa lalu, serta

kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di

masa yang akan datang. Analisis common size ini dilakukan untuk melihat

struktur keuangan baik dari daftar neraca, laba/rugi, atau arus kas.Untuk melihat

struktur keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan ke bentuk persentase.

2.10 Analisis Rasio Keuangan

Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menganalisis

laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan

antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat

analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran

15
kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan

suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.

Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan

neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan

gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu

perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan

meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat di tempuh untuk

memperoleh tambahan dana.

Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendri, melainkan harus

diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih

sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan

prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya

kecenderuangan selama periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan

membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industry itu sehingga dapat

diketahui bagaimana keuangan dalam industri.

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu

perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick

tertentu.Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah

rasio.Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat

melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu :

16
1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio – rasio dari

waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio – rasio yang

diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.

2. Membandingkan rasio – rasio dari suatu perusahaan dengan rasio – rasio

sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat

suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan/kecerdasan

penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan.

Analisis rasio ini memiliki keunggulan di banding dengan teknik analisis

lainnya. Keunggulan tersebut seperti diuraikan oleh sofyan syafii harahap antara

lain :

1. Rasio merupakan angka – angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah di

baca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industry lain

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model – model pengambilan

keputusan dan model prediksi.

5. Menstandarisir ukuran perusahaan

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa

yang akan datang.

17
Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga

memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar

kita tidak salah dalam penggunaannya.

Adapun keterbatasan analisis rasio menurut sofyan syafii harahap ini antara lain :

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya

2. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan

analisis ini seperti :

a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung

taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai

perolehan (cost) bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.

d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa di terapkan

berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

4. Jika data yang tersedia tidak siknron maka akan kesulitan dalam menghitung

rasio.Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang

digunakan berbeda maka perbandingan dapat menimbulkan kesalahan.

Menurut budi rahardjo menyatakan bahwa pengguna rasio keuangan apat di

bedakan menjadi :

18
1. Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan

perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dalam

industry yang sama.

2. Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :

 Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaa yang di

klasifikasikan menjadi : kreditur jangka pendek dan kreditur jangka panjang.

Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang

memberi pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendeka atau yang

pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan

lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memennuhi kewajiban

jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiitas. Kreditur jangka panjang

merupakan orang atau lembaga keuangan yang memeberikan pinjaman

jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan.

Kreditur jangka panjang akan menekankan paa kelangsungan pembayaran

bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekankan pada likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitas.

 Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas.

Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan

perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran.

Pada dasarnya macam atau jumlah angka – angka rasio banyak sekali karena

rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka –

angka rasio yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :

a. Penggolongan berdasarkan sumber data

19
b. Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis.

Menurut J. Fred Weston, bentuk – bentuk rasio keuangan adalah sebagai

berikut :

1. Rasio likuiditas merupakan yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Secara umum, rasio

likuiditas merupakan suatu perbandingan antara total aktiva lancar dengan

total utang lancar, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menutupi

utang – utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar. Caranya adalah

dengan membandingkan seluruh komponen yang ada di aktiva lancar dengan

komponen di passiva lancar (utang jangka pendek). Terdapat dua macam

hasil penilaian terhadap pengukuran rasio ini, yaitu sebagai berikut :

 Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, dikatakan perusahaan

tersebut likuid.

 Sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut

atau tidak mampu, dikatakan illikuid.

2. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejau mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Keuntungan dengan mengetahui

rasio ini adalah :

 Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada

pihak lainnya

 Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap

20
 Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan

modal

 Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana kedepan

3. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan atau rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari – hari.

4. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio

profitabilitas ata rasio rentabilitas dibagi dua yaitu :

 Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan

seluruh modal

 Rentabilitas usaha, yaitu dengan membandingkan laba yang disediakan untuk

pemilik dengan modal sendiri.

5. Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan potensi ekonominya di tengah

pertumbuhan perekonomian dan sector usahanya.

6. Rasio penilaian yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen

menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi seperti : rasio harga

saham terhadap pendapatan dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.

Dan meneurut akuntasi Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara

pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti).

Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan hubungan antara pos tertentu dengan

pos lainnya. Adapun rasio keuangan yang popular adalah :

21
1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam menyelesaikan semua kebutuhan jangka pendek. Adapun yang termasuk

dalam rasiolikuiditas adalah :

a. Rasio Lancar adalah kemampuan untuk membayar kewajiban yang segera

harus dipenuhi denganaktiva lancar. Apabila rasio lancar ini 1 : 1 atau 100 %,

berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.

b. Rasio Cepat (Quick ratio), Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar

yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini

maka semakin baik, rasio ini disebut juga dengan acid test ratio. Angka rasio

ini tidak harus 100 % atau 1 : 1.

c. Rasio Kas atas Aktiva Lancar, Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas

dibandingkan dengan total aktiva lancar.

d. Rasio Kas atas Hutang Lancar, Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas yang

dapat menutupi hutang lancar.

e. Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva, Rasio ini menunjukan porsi aktiva

lancar atas total aktiva.

f. Aktiva Lancar dan Total Hutang, Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar

atas total kewajiban perusahaan.

2. Rasio Solvabilitas

22
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi. Rasio solvabilitas antara lain :

a. Rasio Hutang atas Modal.

Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi

hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.

b. Debt Service Ratio.

Rasio ini menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan

penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bunga dan

pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar perusahaan dapat menutupi

semua hutang-hutangnya.

c. Rasio Hutang atas Aktiva.

Rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih

besar rasionya maka lebih aman, supaya aman porsi hutang terhadap aktiva

harus lebih kecil.

3. Rasio Profitabilitas.

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba

melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampua

23
n perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Rasio profitabilitas

antaralain :

a. Profit Margin.

Angka ini menunjukan berapa besar presentase pendapatan bersih yang diper

oleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

b. Return On Total Assets. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih

diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.

c. Return On Investment. Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba

bersih bila diukur dari modalpemilik. Semakin besar maka akan semakin

baik.

d. Operating Ratio. Menunjukan biaya operasi per rupiah penjualan, semakin

besar rasio ini berarti semakin buruk.

4. Rasio Aktivitas.

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam

menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan

lainnya. Rasio ini menunjukan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara

optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar

industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Yang

termasuk dalam rasio ini adalah :

a. Receivable Turn Over

24
Rasio ini menunjukan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar

semakin baikkarena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

b. Inventory Turn Over.

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus

produksinormal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap

bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

c. Fixed Asset Turn Over.

Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar jika diukur dari nilai

penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya kemamapuan aktiva

tetap menciptakan penjualan tinggi.

d. Total Asset Turn Over.

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan

dengandengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan

penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

e. Periode Penagihan Piutang.

Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutan

g. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan

informasi yang digambarkan receivable turn over.

25
2.11 Analisis Du – Pont

Analisa Du Pont System adalah analisa yang mencakup seluruh rasio aktifitas

dan margin keuntungan atas penjualan untuk menunjukkan bagaimana rasio ini

mempengaruhi profitabilitas.Menurut Syamsudin analisis Du Pont System adalah

ROI (Rate Of Return On Investment) yang dihasilkan melalui pekalian antara

keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total

assets di dalam menghasilkan keuntungan tersebut.

Sedangkan pendapat Sutrisno adalah suatu analisis yang digunakan untuk

mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan net profit margin dan seberapa

besar pengaruhnya terhadap ROI.Menurut Syafarudin analisis Du Pont penting

bagi manajer untuk mengetahui faktor mana yang paling kuat pengaruhnya

antara profit margin dan total asset turnover terhadap ROI. Disamping itu dengan

menggunakan analisis ini, pengendalian biaya dapat diukur dan efisiensi

perputaran aktiva sebagai akibat turun naiknya penjualan dapat diukur.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis Du Pont

System merupakan analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan

atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Dari

analisis ini juga dapat diketahui efisiensi atas penggunaan aktiva perusahaan.Yang

dapat diuraikan dengan menggunakan analisis Du Pont adalah ROI (Return On

Investment) yang merupakan angka pembanding atau rasio antara laba yang

diperoleh perusahaan dengan besarnya total aktiva perusahaan.

26
Analisis ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan

besar.Diharapkan melalui Du Pon System, perusahaan pusat dapat menilai kinerja

keuangan divisi/ departemen/ pusat investasi berdasarkan ROI yang dicapai.

Keunggulan dan kelemahan analisis Du – pont system. Keunggulan analisis du –

pont system antara lain :

a. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan

manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.

b. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing – masing produk

yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk mana yang

potensial.

c. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang lebih

integrative dan menggunakan laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.

Kelemahan dari analisis du – pont system antara lain :

1. ROI suatu perusahaan sulit dibandingkan dengan ROI perusahan lain yang

sejenis, karena adanya perbedaan praktek akutansi yang digunakan.

2. Dengan menggunakan ROI saja tidak akan dapat digunakan untuk

mengadakan perbandingan antara dua permasalahan atau lebih dengan

mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk

membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan,

penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan

lainnya. Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi

akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu

perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu

mendatangkan keuntungan atau tidak.

Analisa laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan.

Yang lahir dari suatu konsep dan sistem akutansi keuangan. Dengan memahami

sifat dan konsep akutansi keuangan maka akan lebih mengenal sifat dan konsep

laporan keuangan sehingga dapat menjaga kemungkinan salah tafsir terhadap

informasi yang diberikan melalui laporan keuangan sehinggakesimpulan yang

disapat akan lebih akurat.

3.2 Saran

28
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi

pembaca apabila saran dan kritik yang ingin disampaikan silahkan sampaikan

kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA

Fetria Eka Yudiana, Konsep Dasar Manajemen Keuangan, STAIN Salatiga Press,
Salatiga, 2012

V. Wiratna Sujarweni, Analisis Laporan Keuangan, Pustaka Baru Press,


Yogyakarta, 2017

Dr. Harmono, S.E, M.Si, Manjemen Keuangan: berbasis balanced scorecard, PT


Bumi Aksara, Jakarta, 2009

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Munawir. 1993. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke Empat. Yogyakarta:


Liberty.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:


BPFE.

Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan


Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Dr. Kasmir, S.E., M.M., Analisis Laporan Keuangan, PT RajaGrafindo Persada,


Jakarta, 2008, hlm. 67

https://ccaccounting.wordpress.com/2012/10/27/tujuan-dan-manfaat-analisis-
laporan-keuangan/

29
Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Hutapea, Agnes. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Zenith


Publisher.

Jusuf, Permana. ddk, 2006. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Muhamad, Aliminsyah Ddk, 2003. Pengantar Akuntansi. Edisi Ketujuh. Jilid 1.


Jakarta :Erlangga

https://jojonomic.com/blog/analisis-laporan-keuangan-perusahaan/ diakses
tanggal 21 oktober 2021

30

Anda mungkin juga menyukai