Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN
DOSEN : Rukmana Sari SE.,MM

DISUSUN OLEH :

NUR HIKMA : 2361201090

PROGRAM STUDI MANAGEMENT


MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS STIMI YAPMI MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. makalah ini membahas tentang ”Laporan keuangan”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Makassar,14 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1. Latar belakang...........................................................................................1

1.2. Rumusan masalah......................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

1.4. Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1. Pengertian laporan keuangan.....................................................................3

2.2. Tujuan laporan keuangan...........................................................................3

2.3. Jenis laporan keuangan..............................................................................6

2.4. Komponen-komponen laporan keuangan..................................................6

2.5. Bagian-bagian laporan keuangan...............................................................9

2.6. Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya......................10

2.7. Macam-macam analisis laporan keuangan................................................11


BAB III PENUTUP.........................................................................................12
3.1. Kesimpulan................................................................................................12
3.2. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran
kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari
kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang
berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas
lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan
keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang
harus dipahami oleh kita baik sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan ataupun sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan
harta kita terhadap suatu perusahaan.
Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui keadaan
dan perkembangan keuangan perusahaan kita bisa menggunakan analisis rasio
seperti : rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan rasio harga pasar
selain itu bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du pont, common size,
perbandingan dan sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut. Oleh
sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk mengkaji laporan
keuangan suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau pun pengambilan
keputusan.
Laporan keuangan adalah dokumen yang menggambarkan kinerja
keuangan suatu entitas dalam periode waktu tertentu. Latar belakang penyusunan
laporan keuangan berkaitan erat dengan kebutuhan informasi para pemangku
kepentingan, termasuk pemegang saham, pihak kreditur, dan regulator. Tujuannya
adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang aspek keuangan entitas,
membantu pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan strategis. Proses
penyusunan laporan keuangan dilakukan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku, sehingga hasilnya dapat diandalkan dan memungkinkan perbandingan
yang adil antara entitas sejenis. Laporan keuangan juga menjadi alat transparansi,
memastikan bahwa informasi yang relevan dan akurat tersedia untuk semua pihak
yang berkepentingan. Dengan demikian, laporan keuangan bukan hanya
mencerminkan performa finansial, tetapi juga mendukung prinsip-prinsip
akuntabilitas, integritas, dan kepercayaan di antara berbagai pemangku
kepentingan.
Laporan keuangan merupakan suatu dokumen penting yang memberikan
gambaran komprehensif tentang kesehatan keuangan suatu entitas pada suatu
periode waktu tertentu. Latar belakang dari penyusunan laporan keuangan ini
sangat berkaitan dengan kebutuhan informasi bagi berbagai pemangku
kepentingan, termasuk pemegang saham, kreditur, dan pihak terkait lainnya.
Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan data finansial yang
akurat dan relevan, memungkinkan para pengguna laporan untuk membuat
keputusan yang informasional dan cerdas terkait investasi, kredit, atau kebijakan
bisnis. Penyusunan laporan keuangan juga tunduk pada standar akuntansi yang
berlaku, memastikan konsistensi dan transparansi dalam pelaporan keuangan.
Oleh karena itu, laporan keuangan bukan hanya mencerminkan pencapaian
finansial suatu entitas, tetapi juga menjadi alat yang kritis dalam mendukung
transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan dari berbagai pihak yang memiliki
kepentingan dalam kesejahteraan dan pertumbuhan entitas tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu laporan keuangan?
2. Apa tujuan laporan keuangan?
3. Apa saja jenis laporan keuangan?
4. Berikut komponen-komponen laporan keuangan?
5. Berikut bagian-bagian laporan keuangan ?
6. Berikut penggunaan laporan keuangan dan tujuan penggunaannya?
7. Berikut macam-macam laporan keuangan?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian laporan keuangan
2. Dapat mengetahuai tujuan laporan keuangan
3. Dapat mengetahui apa saja jenis laporan keuangan
4. Dapat mengetahui komponen-komponen laporan keuangan
5. Dapat mengetahui bagian-bagian laporan keuangan
6. Dapat mengetahui laporan keuangan dan tujuan penggunaanya
7. Dapat mengetahui macam-macam laporan keuangan

1.4 Manfaat
1. Untuk memahami apa itu laporan keuangan
2. Untuk memahami tujuan laporan keuangan
3. Untuk memahami jenis laporan keuangan
4. Untuk memahami komponen-komponen laporan keuangan
5. Untuk memahami bagian-bagian laporan keuangan
6. Untuk memahami laporan keuangan dan tujuan penggunaanya
7. Untuk memahami macam-macam laporan keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan
mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi.
Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai
laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal,
laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan
selama satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan
akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.
Pada akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir
periode bisa tiap akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk
disampaikan kepada pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir tahun.
Pihak luar perusahaan antara lain:
a. Investor
b. Karyawan
c. Pemberi Pinjaman
d. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
e. Pelanggan
f. Pemerintah
g. Masyarakat
Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti
jumlah aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya
dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan transaksi
yang terjadi selama satu periode.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :

1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar
dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonomi dan kewajiban perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan
bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang
perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para
pemakai laporan.

3. Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah
sebagai berikut :
a. Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat
membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan
bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang
dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak
lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata
lain ukurannya harus ada.
d. Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum
bukan pihak-pihak tertentu saja.
e. Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk
pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling
dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama
baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus
mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

Dua belas tujuan laporan keuangan menurut laporan “Trueblood


Committee” adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan
ekonomi
b. Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang memiliki
otoritas, kemampuan atau sumber-sumber yang terbatas dalam
memperoleh informasi dan mereka menyandarkan diri pada
laporan keuangan sebagai sumber utama informasi tentang
kegiatan ekonomi perusahaan.
c. Menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh para investor dan
kreditor untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi
aliran kas potensial untuk mereka dalam ukuran jumlah, waktu dan
hubungannya dengan ketidak pastian.
d. Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk prediksi,
perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
e. Menyediakan informasi yang dapat dipakai dalam menilai
kemampuan manajemen untuk memanfaatkan pemakaian sumber-
sumber secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
f. Menyediakan informasi factual dan interpretatif tentang transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian yang lain digunakan untuk
prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
Dasar anggapan yang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi
atau estimasi akan diungkapkan.
g. Menyediakan laporan posisi keuangan yang dapat dipakai untuk
prediksi, pembandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
Laporan tersebut akan menyediakan informasi yang berhubungan
dengan transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang
merupakan bagian siklus earning tidak lengkap. Nilai saat ini
(current value) juga akan dilaporkan jika terdapat perbedaan yang
signifikan dengan harga perolehan historical (historical cost).
Aktiva dan hutang akan dikelompokkan atau dipisahkan oleh
ketidakpastian relatif dari jumlah dan waktu realisasi prospektif
atau likuidasi.
h. Menyediakan laporan earning periodik yang bermanfaat untuk
prediksi, perbandingan evaluasi earning power perusahaan. Hasil
bersih siklus earning yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan
dalam perkembangan yang diakui kearah penyelesaian siklus yang
belum selesai akan dilaporkan. Perubahan dalam nilai yang
digambarkan dalam laporan keberhasilan posisi keuangan juga
akan dilaporkan, tetapi secara terpisah, sejak mereka membedakan
ukuran kepastian realisasinya.
i. Menyediakan laporan kegiatan keuangan yang bermanfaat untuk
prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahafakan.
Laporan ini akan melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual
transaksi perusahaan yang mempunyai atau diharapkan mempunyai
konsekuensi kas yang signifikan. Laporan ini akan melaporkan
data yang memerlukan judgment minimal dan interpretasi oleh
pihak penyusun.
j. Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses prediktif.
Peramalan keuangan akan disajikan jika peramalan tersebut akan
meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.
k. Lembaga pemerintahan dan organisasi tidak bertujuan laba adalah
untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menilai
efektifitas pengelolaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan
organisasi. Pengukuran prestasi akan dikuantitaskan dalam ukuran
tujuan-tujuan yang diidentifikasikan.
l. Melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat.
Dalam hal ini adalah pengaruh yang dapat ditentukan, dijelaskan
atau diatur dan sifatnya penting untuk menentukan peranan
perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

2.3. Jenis Laporan Keuangan


Setelah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan
dasar akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak
luar perusahaan yang memerlukannya.
Laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1
Tahun 2002 (PSAK No 1 Tahun 2002) terdiri dari:
a. Neraca.
b. Laporan Laba-Rugi.
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan.

2.4. Komponen-Komponen Laporan Keuangan


1. Neraca
Dalam sistem tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta
Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan
untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan telah “ditutup” dan
membuktikan bahwa ada keseimbangan antara debit dan kredit[5]. Baru pada
akhir abad ke 18, orang mulai menyusun suatu neraca berdasarkan urutan-
urutan yang kita kenal sekarang. Lazimnya aktiva dan pasiva disusun
berdasarkan urutan menurut likwiditas, artinya disusun menurut kemungkinan
untuk mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban
perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance
sheet). Waktu tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu
tertentu lainnya.
Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk
laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan
disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan.
Dalam neraca bentuk laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan
kewajiban dan modal disajikan bawahannya.

Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :


a. Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva
adalah “Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan setelah
tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan karena saldo negative yang
akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak milik atau nilai
yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di
masa yang akan datang”.
Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva
tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No.
1 tahun 2002).

1) Aktiva Lancar (Current Assets)


Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal
ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum
berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu
setahun).
Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang
usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya
dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.
2) Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam
perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa
pembukuan.
Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan,
kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.

b. Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit
atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun
berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi
(saldo kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”.

Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka


pendek dan kewajiban jangka panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka
panjang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun
2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
1. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal
perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang
wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek
antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan yang diterima
dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka panjang
yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
2. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang.
Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang
antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.

C. Modal (Equity)
Modal (equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu
lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan
equity adalah modal pemilik. Definisi ini cenderung menganut propriety
theory.
2. Laporan Laba Rugi
Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai
pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam
suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan, satu semester
dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut laba bersih
(net income) atau rugi bersih (net loss). Apabila pendapatan lebih besar
dari beban maka selisihnya disebut laba bersih, tetapi apabila pendapatan
lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.

Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut :


a. Penjualan
b. Harga pokok penjualan
c. Laba bruto
d. Beban usaha
e. Laba usaha
f. Pendapatan dan beban lain-lain
g. Laba sebelum pos luar biasa
h. Pos luar biasa
i. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
j. Laba sebelum pajak penghasilan
k. Pajak penghasilan
l. Laba bersih

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan modal
pemilik suatu perusahaan selama satu periode misalnya satu bulan, satu
semester atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diketahui apakah modal
pemilik bertambah atau berkurang bila dibandingkan dengan modal
pemilik sebelumnya. Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik
yaitu:
a. Perusahaan memperoleh laba bersih
b. Adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan menderita rugi
b. Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :
a. Modal pada awal periode
b. Laba atau rugi selama satu periode
c. Tambahan modal dari investasi pemilik
d. Pembagian laba kepada pemilik
e. Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai
ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu badan usaha yang terjadi
selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester atau satu tahun.
Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas
(Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala
tiga kelompok yaitu Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas
investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2
tahun 2002).
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK
No.2 tahun 2002).

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos
yang ada dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan
laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk
membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan
sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan untuk
pengambilan keputusan.

2.5. Bagian-Bagian Laporan Keuangan


Meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang
merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan
yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang
mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu
periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders
Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk
mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan
laporan arus kas ini adalah:
a) Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas
perusahaan selama periode tertentu
b) Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori
aktifitas yaitu aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, aktivitas
operasi.

2.6. Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya


1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan
dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi
yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau
menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik
pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga
tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan
kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. ~
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha
lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada
saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan
dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman
kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada
perusahaan.
6. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada
dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya
dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka
juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik
pendapatan nasional dan statisti lainnya
7. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam
berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi
berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

2.7. Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan


Analisis Time Series dan Cross Sectional
1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio
perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio
sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu
(rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk
waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama.
Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu
meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi
kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi
keuangan tertentu
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis
membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan
rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio
standard) untuk waktu yang sama.
Analisis Commond Size dan Analisis Index
1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan
elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-
nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan
pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%.
Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total
aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri
didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri.
Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-
elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond
base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode
lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan
yang sama dengan tahun dasar tersebut

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan
operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna
bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di
luar perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan
tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus
dipahami oleh kita baik sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan ataupun sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan
harta kita terhadap suatu perusahaan.

3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah laporan keuangan ini penulis menyadari
bahwa masih jauh dari kesempurnaanya dan adapun kelemahan-kelemahan dari
penulis dalam penulisan makalah ini, baik itu kurangnya fasilitas yang
mendukung seperti buku-buku referensi yang begituterbatas dalam menjamin
penyelesaian penulisan makalah ini sehingga kritik dan saran yang bersifat
kontruktif baik itu dari dosen maupun teman-teman mahasiswa sangatlah
diharapkan untuk membantu proses penulisan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Anggawirya, Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.
Harahap, Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hartanto, D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia.1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Jauhari, Heri.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
R, Soemarso S.2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono, RA.1985. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),
hlm. 98.
Ibid. hlm. 99.
RA. Supriyono, Teori Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1985), hlm. 148.
Erhans Anggawirya, Akuntansi 1, (Jakarta: Ercontara Rajawali, 2000), hlm. 29.
D. Hartanto, Akuntansi untuk Usahawan (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia), hlm. 251.
Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 125.
Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 37.
Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 127.
Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 38
Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 129
Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 42.

Anda mungkin juga menyukai