Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan juga hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Laporan
Keuangan” ini dengan lancar dan tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa kami
ucapkan, semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai salah satu upaya pemenuhan salah
satu tugas kelompok kami pada pembelajaran mata kuliah Manajemen Keuangan. kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah kami yaitu ibu Irea
Arrahima, S.E., M.M. Yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saat pembuatan makalah ini, tentu kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun pembahasannya. Oleh sebab itu, kami
senantiasa mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah yang
kami susun menjadi lebih baik lagi. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan bagi kami maupun pembaca, serta seluruh masyarakat
Indonesia khususnya para mahasiswa agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laporan keuangan ?
2. Bagaimana tujuan laporan keuangan ?
3. Apa jenis – jenis laporan keuangan ?
4. Bagaimana komponen laporan keuangan ?
5. Siapa pihak-pihak yang berkepentingan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan
2. Untuk mengteahui tujuan laporan keuangan
3. Untuk mengetahui jenis – jenis laporan keuangan
4. Untuk mengetahui komponen laporan keuangan
5. Untuk mengetahui pihak – pihak yang berkepentingan
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan
keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil
usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi
keuangan
5
- Alat Pertimbangan Bagi Pemegang Saham
Untuk bisa menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan, tentu
diperlukan modal dan berupa saham. Jadi, pemegang atau pemilik
saham yang berkontribusi, berhak mengetahui bagaimana
perkembangan dari bisnis atau perusahaan tersebut. Pelaporan inilah
yang nantinya akan menjadi media pertimbangan mereka.
- Bahan Evaluasi Kreditur
Tidak hanya pemilik dan pemegang saham saja yang menggunakan
laporan ini sebagai bahan evaluasi. Para kreditur juga akan
menggunakannya sebagai bahan evaluasi dan alat pertimbangan. Para
kreditur sangat perlu untuk bisa melakukan penilaian pada kelancaran
dan abgaimana alur arus kas.
6
modal awal serta prive.Sehingga perolehan keseluruhan laba atau rugi bersih dan
pengambilan dana dalam satu periode tercatat jelas pada laporan ini.
3. Laporan Neraca
Laporan keuangan perusahaan berupa neraca atau balance sheet dibuat
untuk mengetahui posisi dan informasi keuangan. Sehingga memuat
laporan yang lengkap dan rinci untuk memberikan informasi terkait
modal perusahaan, aset dan kewajiban.Untuk itu harus ada
keseimbangan antara aktiva sementara atau aset dengan pasiva yang
berupa kewajiban dan modal. Sebagaimana pedoman persamaan
akuntansi yang digunakan, yakni: Aset = Kewajiban + Modal.
Formatnya berupa rincian aset dari kas sampai akumulasi penyusutan
serta kewajiban berupa hutang dan ekuitas seperti modal.
4. Laporan Arus Kas
Informasi terkait keluar masuknya aliran kas perusahaan akan
terangkum dalam laporan arus kas atau cash flow statement. Bentuk
pertanggung jawaban kas ini berguna bagi perusahaan untuk
memprediksi arus kas pada periode mendatang. Ada 3 aktivitas utama
dalam laporan arus kas, yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut terangkum dalam
laporan arus kas masuk dan keluar selama periode tertentu. Aktivitas
tersebut berupa kegiatan operasional, arus kas penjualan atau
pembelian dan penambahan modal perusahaan.
D. Komponen Laporan Keuangan
1. Laporan Keuangan Neraca
- Aktiva Lancar
- Aktiva Tetap
- Aktifa lainnya
- Utang lancar ( utang jangka pendek )
- Utang jangka panjang
- Ekuitas
2. Laporan Laba Rugi
- Pendapatan
- Harga pokok
- Laba kotor
7
- Biaya operasi
8
- Laba kotor operasional
- Penyusutan
- Pendapatan bersih operasi
- Pendapatan lainnya
- Laba sebelum bunga dan pajak
- Biaya bunga
- Laba sebelum pajak
- Pajak
- Laba sesudah pajak
- Laba perlembar saham
3. Laporan Arus Kas
- Arus kas dari aktivitas operasi
- Arus kas dari aktivitas inventasi
- Arus kas dari aktivitas pendanaan
E. Pihak – Pihak yang Berkepentingan
9
4. Investor adalah pihak yang akan atau ingin menanamkan modalnya
di perusahaan. Penanaman modal dapat mereka lakukan baik
dalam pembelian obligasi yang ditawarkan ataupun saham.
Sebelum membeli saham atau obligasi yang ditawarkan, pihak
investor terlebih dahulu akan
10
mempelajari prospek perusahaan, terutama dari laporan yang
disajikan untuk beberapa periode.
11
BAB III
STUDI KASUS
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data keuangan Tri Banyan
Tirta Tbk selama periode tiga tahun dari 2018 hingga 2020. Kemudian data
tersebut dianalisis dengan menggunakan metode rasio keuangan. Menurut
(Sugiyono, 2017), penelitian deskriptif kuantitatif merupakan suatu metode
penelitian yang melakukan pengumpulan data, diproses, dan kemudian
dianalisis menggunakan metode statistik. Pendekatan ini digunakan untuk
memberikan ringkasan atau gambaran tentang suatu fenomena atau kejadian.
Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan Tri Banyan Tirta Tbk selama periode dua tahun dari 2021 dan 2022.
Data ini diperoleh dari situs resmi BEI.
Hasil Quick Ratio Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022 menurun
sebesar 0,5 dari periode sebelumnya,
Hasil current ratio perusahaan tri banyan tirta Tbk sama pada 2 tahun
terakhir yaitu 0,8
Rasio solvabilitas memberikan gambaran mengenai kewajiban
13
perusahaan untuk menggunakan seluruh asetnya untuk melunasi semua hutang
jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
debt to total asset
Hasil debt to total asset ratio Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022
menurun sebesar 0,1 dari periode sebelumnya.
Hasil debt to equity ratio Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022
menurun sebesar 0,06 dari periode sebelumnya.
14
Hasil gross profit margin Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022 menurun
sebesar 0,02 dari periode sebelumnya
366.966.569.109
Hasil net profit margin Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022 menurun sebesar
0,01 dari periode sebelumnya.
diinvestasikan
Hasil return on investment Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022
menurun sebesar sebesar 0,41 dari periode sebelumnya.
Rasio aktivitas menggambarkan ukuran efektivitas perusahaan dalam
menggunakan asetnya.
Hasil receivable turn over Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022 naik
sebesar 3,1 dari periode sebelumnya.
15
fixed Assets Turn
aktiva tetap
Hasil fixed assets turn over Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022 naik
sebesar 0,06 dari periode sebelumnya.
Hasil dari total assets turn over Tri Banyan Tirta Tbk pada tahun 2022
naik sebesar0,06 dari periode sebelumnya.
Hasil Penelitian
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas Tri Banyan Tirta Tbk selama periode dua tahun
berkinerja buruk. Hal ini terlihat dari current ratio yang menunjukkan
ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan
tidak stabil serta dibawah
1. Suatu korporasi tidak dapat memenuhi komitmen keuangan jangka pendeknya
jika nilai quick ratio adalah dibawah 1. Nilai rasio cepat yang mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya mengakibatkan perusahaan tidak dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari tahun sebelumnya.
Rasio solvabilitas
Selama periode penelitian, rasio solvabilitas Tri Banyan Tirta Tbk
mengalami penurunan. Rasio utang terhadap ekuitas dan total utang terhadap
total aset telah meningkat, yang menunjukkan bahwa bisnis lebih sering
menggunakan utang. Ini mungkin berarti bahwa perusahaan mengambil lebih
16
banyak risiko dan lebih bergantung pada hutang untuk membiayai operasinya.
Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas Tri Banyan Tirta Tbk menunjukkan penurunan
selama periode penelitian. Return on Assets (ROA) dan Gross Profit Margin
(GPM) mengalami penurunan yang signifikan, yang menunjukkan penurunan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari aset dan
modalnya. Hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam manajemen
bisnis dan efektivitas operasional perusahaan.
Rasio aktivitas
Rasio aktivitas Tri Banyan Tirta Tbk menunjukkan kenaikan selama
periode penelitian. artinya perusahaan mampu mengoptimalkan penggunaan
asetnya untuk menghasilkan pendapatan atau penjualan yang lebih besar dalam
periode waktu yang sama. Rasio aktivitas perusahaan dalam hal ini mengukur
seberapa baik sumber dayanya digunakan untuk menghasilkan pendapatan atau
penjualan. Kenaikan rasio aktivitas perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan
mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasionalnya, serta
mengelola asetnya dengan lebih baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa kinerja keuangan Tri Banyan Tirta Tbk mengalami penurunan selama
periode penelitian. Perusahaan perlu melakukan upaya perbaikan kinerja
keuangan dengan melakukan strategi bisnis yang efektif dan efisien, manajemen
risiko yang baik, meningkatkan kinerja operasional, dan efisiensi penggunaan
aset untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan di masa depan.
17
Saran
1. Mengurangi ketergantungan pada utang dan meningkatkan modal sendiri
untuk meningkatkan rasio solvabilitas perusahaan. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan cara melakukan pengelolaan keuangan yang efektif,
seperti melakukan penghematan biaya, meningkatkan efisiensi
operasional, dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan.
2. Meningkatkan kinerja operasional perusahaan untuk meningkatkan rasio
profitabilitas. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melakukan
peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional, melakukan
diversifikasi produk dan pasar, serta meningkatkan kualitas manajemen
dan sumber daya manusia.
3. Mengembangkan strategi bisnis yang efektif dan efisien untuk
mengembangkan bisnis perusahaan secara berkelanjutan di masa depan.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melakukan penelitian pasar yang
lebih efektif, meningkatkan inovasi produk dan layanan, dan melakukan
pengembangan bisnis melalui kolaborasi dan kemitraan.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu saya
mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya saya berharap agar
dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan khususnya
dunia pendidikan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
Aktiva : segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, organisasi, atau individu
yang memiliki nilai ekonomi.
Cash flow: masuk dan keluar uang tunai dari suatu perusahaan, organisasi, atau proyek
selama periode waktu tertentu.
Ekuitas : salah satu komponen dalam neraca perusahaan yang mencerminkan nilai bersih
perusahaan.
Evaluasi : proses sistematis untuk mengevaluasi, menilai, atau menentukan nilai atau
kualitas suatu objek, program, proyek, atau situasi.
Eksternal : aspek, elemen, atau faktor yang berada di luar atau terkait dengan suatu
entitas atau situasi yang berasal dari luar.
Efektivitas : kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau hasil yang
diinginkan dengan cara yang efisien dan efektif.
Fixed assets turn over : rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
perusahaan efisien dalam menggunakan aset tetapnya (fixed assets) untuk menghasilkan
pendapatan.
Gross profit margin : rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi
operasional perusahaan dalam menghasilkan laba kotor (gross profit) dari pendapatan
penjualan.
Income statement : salah satu laporan keuangan utama yang digunakan dalam akuntansi
dan pelaporan keuangan.
21
Internal : hal-hal, elemen, atau faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu entitas,
organisasi, atau situasi.
Kreditur : pihak atau entitas yang memberikan pinjaman atau kredit kepada individu,
perusahaan, atau organisasi lain.
Kuantitatif : segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dalam bentuk angka atau
kuantitas.
Kolaborasi : proses kerja sama antara dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi
untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.
Kemitraan : hubungan atau kerja sama antara dua atau lebih pihak, entitas, atau individu
yang bergabung untuk mencapai tujuan bersama.
Likuiditas : kemampuan suatu aset atau investasi untuk diubah menjadi uang tunai atau
aset berlikuiditas tinggi (aset yang dapat dengan mudah dijual atau ditukar dengan uang
tunai) tanpa menimbulkan kerugian berarti atau penurunan nilai.
Obligasi : instrumen keuangan yang mewakili utang yang diterbitkan oleh perusahaan,
pemerintah, atau entitas lain sebagai cara untuk meminjam uang dari investor.
Operasional : operasi atau kegiatan rutin dalam suatu organisasi, perusahaan, atau sistem.
Ini mencakup tugas sehari-hari, prosedur, dan aktivitas yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis atau menjalankan operasi yang ada.
Pospos keuangan : kategori atau klasifikasi yang digunakan dalam laporan keuangan
untuk mengelompokkan transaksi dan aktivitas keuangan suatu perusahaan atau
organisasi. Ini membantu dalam pemahaman dan analisis tentang bagaimana uang
mengalir dan digunakan dalam suatu entitas.
Prive : pengeluaran atau transaksi keuangan yang terkait dengan pemilik, pemegang
saham, atau individu yang memiliki bisnis atau entitas.
Pasiva : istilah dalam akuntansi dan keuangan yang merujuk pada sumber daya ekonomi
yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau individu yang mewakili kewajiban finansial
22
atau kewajiban.
Profitabilitas : ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana suatu perusahaan
atau investasi menghasilkan keuntungan atau laba bersih dalam hubungannya dengan
pendapatan, investasi, atau modal yang dikeluarkan.
Quick ratio : salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat
likuiditas suatu perusahaan.
Receivable turn over : rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
suatu perusahaan efisien dalam mengelola piutangnya.
Return on Assets : rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien
suatu perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba atau
keuntungan.
23