Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ANALISIS KEUANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Keuangan Kelas D
Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dosen Pengampu:
Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, M.Si

Disusun oleh Kelompok 6:

1. Amanda Amelia Zahra 230810201020


2. Florencia Primadevi 230810201133
3. Angelika Novita Putri 230810201154
4. Gagas Budi Wicaksono 230810201169

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
Manajemen Keuangan dengan judul “Analisis Keuangan”
Dalam dunia bisnis dan keuangan, analisis laporan keuangan memainkan peran yang sangat
penting. Laporan keuangan memberikan wawasan tentang kesehatan finansial suatu perusahaan
atau entitas. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam tentang
analisis laporan keuangan dan bagaimana hal ini dapat membantu pengambilan keputusan.
Maka dengan itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih atas segala
petunjuk, bimbingan dan bantuannya kepada: Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, M.Si., selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan kelas D.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan. Kami
mengharapkan saran dari semua pihak yang ingin memberikan saran baik nya sebagai sarana
pengembangan positif. Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan penyusun sendiri. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Jember, 13 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1.LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 1
1.2.RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 1
1.3.TUJUAN ............................................................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
2.1. JENIS LAPORAN KEUANGAN.................................................................................................... 3
2.2 METODE DAN TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ............................................... 5
2.3 RASIO KEUANGAN ...................................................................................................................... 10
2.4 STUDI KASUS ................................................................................................................................ 11
BAB III......................................................................................................................................... 19
PENUTUP.................................................................................................................................... 19
3.1. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Dalam dunia bisnis dan keuangan, laporan keuangan memiliki peran krusial dalam
menilai kesehatan dan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah dokumen resmi yang
merekam dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas secara sistematis selama periode
tertentu. Jenis laporan keuangan yang umumnya ditemui meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Setiap jenis laporan ini mengandung elemen-
elemen khusus yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja operasional, dan arus kas dari
perusahaan.
Selain itu, berbagai metode dan teknik analisis telah dikembangkan untuk memahami dan
menganalisis informasi dalam laporan keuangan. Metode analisis vertikal dan horizontal adalah
dua pendekatan umum yang digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara elemen-elemen
dalam laporan keuangan dan memahami perubahan dari waktu ke waktu.
Rasio-rasio keuangan juga menjadi alat penting dalam menganalisis kinerja keuangan
perusahaan. Rasio-rasio ini mencakup berbagai aspek keuangan seperti likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan efisiensi operasional. Dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, para analis
dapat mengevaluasi seberapa baik perusahaan mengelola sumber daya dan memperkirakan
potensi risiko serta peluang di masa depan.
Dengan penjelasan di atas, berbagai kasus laporan keuangan dapat dianalisis. Misalnya,
dengan menggunakan metode analisis vertikal dan horizontal, serta rasio-rasio keuangan, para
analis dapat mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa periode waktu dan
membandingkannya dengan pesaing industri atau standar industri yang berlaku. Analisis ini
memberikan wawasan berharga bagi pemangku kepentingan perusahaan dalam membuat
keputusan strategis dan operasional.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis laporan keuangan serta elemen-elemen yang ada di dalamnya?
2. Apa saja metode dan teknik analisis laporan keuangan?

1
3. Apa saja rasio-rasio keuangan?
4. Apa saja kasus laporan keuangan yang dapat di analisis melalui penjelasan di atas?

1.3.TUJUAN
1. Mengetahui secara mendalam jenis laporan keuangan serta elemen-elemen yang ada di
dalamnya.
2. metode dan teknik analisis laporan keuangan.
3. rasio-rasio keuangan.
4. kasus laporan keuangan yang dapat di analisis melalui penjelasan di atas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. JENIS LAPORAN KEUANGAN


Dalam dunia bisnis, laporan keuangan memiliki peran krusial. Laporan ini memberikan
wawasan tentang kesehatan finansial suatu perusahaan atau individu. Terdapat berbagai macam
jenis laporan keuangan, diantaranya :

1. Laporan Neraca
Neraca adalah laporan keuangan perusahaan yang disusun selama suatu periode
akuntansi dan menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut.
Neraca terdiri dari tiga elemen: aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
• Aktiva adalah kekayaan suatu perusahaan yang digunakan untuk biaya
operasional dan produksi perusahaan. Ada dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap.
a. Aktiva Lancar
Berupa harta atau kekayaan yang dapat diuangkan ketika dibutuhkan dan
paling lama satu tahun. Contoh : Kas, Piutang, Persediaan.
b. Aktiva Tetap
Berupa harta atau kekayaan perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka
waktu lebih dari satu tahun. Aktiva ini dibagi menjadi 2 jenis: aktiva berwujud
dan aktiva tidak berwujud.
· Aktiva berwujud : Tanah, mesin, gedung, kendaraan
· Aktiva tidak berwujud : Hak cipta, lisensi, merek dagang
• Liabilitas adalah kewajiban suatu perusahaan kepada pihak luar (kreditur) yang
tidak tercermin dalam neraca.
• Modal adalah aset yang dikeluarkan oleh pemilik usaha sebagai langkah awal
dalam menjalankan usaha dan digunakan untuk meningkatkan pembiayaan aset.
Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan persamaan berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas

3
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) adalah bagian laporan keuangan suatu
perusahaan yang disusun selama suatu periode akuntansi yang mencantumkan unsur-
unsur pendapatan dan beban suatu perusahaan yang menghasilkan laba atau rugi bersih.
Laporan laba rugi terdiri dari dua komponen yaitu :
a. Pendapatan adalah bertambahnya manfaat ekonomi berupa penghasilan,
penambahan aktiva, atau pengurangan kewajiban dalam suatu periode akuntansi,
yang mengakibatkan bertambahnya modal dan akibatnya modal yang tidak berasal
dari iuran.
b. Beban adalah pengurangan laba ekonomi yang terjadi selama suatu periode
akuntansi berupa arus keluar atau penurunan nilai suatu aset atau liabilitas, yang
mengakibatkan berkurangnya ekuitas tanpa adanya pembagian penanaman modal.

3. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
disusun selama suatu periode akuntansi dan menunjukkan arus masuk dan keluarnya dana
ke dalam perusahaan. Laporan arus kas berguna sebagai indikator tingkat arus kas di
masa depan dan untuk menilai keakuratan estimasi arus kas yang dibuat sebelumnya.
Komponen laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:

• Aktivitas Operasi
Ada dua jenis aktivitas yang dicatat sebagai aktivitas operasi: arus kas
masuk dan arus kas keluar yang bukan berasal dari aktivitas investasi atau
pendanaan. Kas masuk adalah pendapatan dari penjualan, piutang, bunga, dividen,
dan pengembalian uang dari pemasok. Kas keluar mencakup pembelian barang dan
jasa untuk dijual, serta pembayaran gaji dan pajak.
• Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi tersebut meliputi jual beli tanah, bangunan, dan
peralatan. Kas masuk dapat diperoleh dengan menjual aset tetap, menjual surat
berharga dalam bentuk investasi, atau mengambil pinjaman jangka panjang. Arus

4
kas keluar dari aktivitas ini meliputi perolehan aset tetap, pembelian investasi
jangka panjang.

• Aktivitas Pendanaan
Aktivitas keuangan ini mencakup transaksi yang dilakukan atau
dikembalikan kepada investor atau kreditor. Arus kas masuk meliputi pengeluaran
saham, wesel, obligasi, surat utang hipotek, dan lain-lain. Arus kas keluar meliputi
pembayaran dividen, pembagian lainnya kepada pemilik, pembelian saham pemilik
(treasury stock), dan pembayaran kembali pokok utang atas dana pinjaman

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan ekuitas mencatat perubahan ekuitas perusahaan selama periode


waktu tertentu. Elemen-elemen yang biasa disertakan dalam laporan perubahan modal
meliputi:

• Modal saham: Catatan tentang jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dan
nilai nominalnya.
• Modal : Menunjukkan jumlah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan.
• Dividen: Mencatat pembayaran dividen kepada pemegang saham.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan yang mendukung
dan menjelaskan angka-angka laporan keuangan. Catatan Laporan Keuangan
memberikan konteks dan detail tambahan yang penting untuk pemahaman yang lebih
mendalam tentang laporan keuangan perusahaan.

2.2 METODE DAN TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Metode teknik analisis digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur hubungan antara
pos-pos yang terdapat dalam laporan. Tujuannya adalah untuk memahami perubahan-perubahan
dari setiap elemen tersebut ketika dibandingkan dengan laporan dari berbagai periode untuk
suatu perusahaan tertentu, atau dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain.

Setiap metode dan teknik analisis bertujuan untuk merangkum data agar lebih mudah
dipahami. Pertama-tama, analis harus mengumpulkan dan mengorganisir data yang diperlukan,

5
kemudian mengukur, menganalisis, dan menginterprestasikannya sehingga informasi yang
diperoleh menjadi lebih bermakna. Terdapat dua metode analisis yang umum digunakan yaitu
analisis vertikal dan analisis horizontal :

1. Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah metode yang digunakan untuk membandingkan dan


menganalisis proporsi relatif setiap pos dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi perubahan dan tren dalam komposisi
laporan keuangan dari tahun ke tahun, serta untuk mengevaluasi kinerja keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Dalam analisis vertikal, setiap pos dalam laporan
keuangan diwakili sebagai persentase dari total yang relevan. Posisi ini sering kali
dikaitkan dengan jumlah penjualan atau total aset perusahaan.

Contoh penggunaan analisis vertikal meliputi:

1. Laporan Laba Rugi: Dalam analisis vertikal laporan laba rugi, setiap pendapatan
dan biaya diwakili sebagai persentase dari total penjualan bersih. Ini memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang proporsi yang digunakan oleh setiap komponen
pendapatan atau biaya terhadap pendapatan keseluruhan perusahaan.
2. Neraca: Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aktiva
dinyatakan sebagai persen dari total aktiva, sementara pos kewajiban dan ekuitas
pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Ini
membantu memahami struktur keuangan perusahaan.
3. Perubahan Ekuitas: Analisis vertikal juga bisa diterapkan pada laporan perubahan
ekuitas untuk melihat bagaimana perubahan modal pemilik terkait dengan total
ekuitas.

Dengan membandingkan tren persentase dari waktu ke waktu, kita dapat


mengidentifikasi area yang perlu diperhatikan lebih lanjut dan melakukan perbandingan
dengan perusahaan sejenis untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

2. Analisis Horizontal

6
Dalam analisis horizontal, kita membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode
atau saat tertentu untuk memahami perkembangannya. Teknik ini melibatkan perbandingan
antara akun laporan keuangan pada tahun berjalan dengan akun yang sama pada periode
sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah pos tersebut dihitung sebagai persentase
kenaikan atau penurunan. Dalam membandingkan laporan dari dua periode yang berbeda,
laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikan dasar perhitungan untuk analisis horizontal.
Dengan demikian, analisis perbandingan memudahkan interpretasi laporan keuangan dan
membantu menjelaskan arah perubahan suatu fenomena keuangan .

Dalam konteks ini, terdapat beberapa teknik analisis yang dapat digunakan:

1. Analisis Perbandingan
• Dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih.
Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan berupa kenaikan atau penurunan
pada akun-akun laporan keuangan. Dengan analisis ini, pemahaman terhadap laporan
keuangan menjadi lebih mudah .
2. Analisis Trend (Indeks)
• Digunakan untuk mengidentifikasi tendensi (kecenderungan) dari keadaan/posisi
keuangan dan kinerja. Apakah menunjukkan tren tetap, menurun, atau naik .
3. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana (Modal Kerja atau Kas)
• Menganalisis sumber dan alokasi dana, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan
4. Analisis Perubahan Laba Kotor
• Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan laba kotor
perusahaan dari periode ke periode.
• Membandingkan tingkat laba kotor yang dicapai dalam satu periode tertentu dengan
anggaran yang telah ditetapkan.

Dalam analisis laporan keuangan, terdapat teknik perbandingan yang memungkinkan kita
memahami perubahan dan tren. Berikut adalah beberapa cara melakukan perbandingan:

7
1. Perbandingan Horizontal (Antar Tahun), dalam analisis ini, kita membandingkan
laporan keuangan dari dua atau lebih tahun. Misalnya, kita membandingkan laporan
keuangan tahun 1993 dengan tahun 1994, serta melihat perbandingan antara tahun 1996,
1995, 1994, dan seterusnya.
2. Perbandingan dengan Perusahaan Terbaik, kita dapat membandingkan laporan
keuangan dengan perusahaan yang dianggap sebagai standar terbaik dalam industri
yang sama.
3. Perbandingan dengan Standar Industri meskipun di Indonesia belum ada standar
industri yang khusus, di Amerika Serikat beberapa perusahaan menyediakan informasi
rasio sebagai standar perbandingan.
4. Perbandingan dengan Anggaran (Budget) melibatkan perbandingan antara laporan
keuangan aktual dengan anggaran yang telah ditetapkan.
5. Perbandingan antar Bagian, Divisi, atau Seksi, dalam suatu perusahaan, kita dapat
membandingkan kinerja antara bagian, divisi, atau seksi yang berbeda .

3. Analisis Common Trend

Analisis trend merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui


kecenderungan keadaan keuangan, apakah menunjukkan perubahan naik atau mengalami
penurunan. Analisis trend adalah metode yang memperkirakan arah pergerakan suatu data
keuangan pada masa depan berdasarkan data historis. Dalam dunia bisnis, analisis tren
digunakan untuk memperkirakan arah pergerakan keuangan perusahaan, seperti pendapatan,
biaya, dan laba. Dalam bidang ekonomi, analisis tren digunakan untuk memperkirakan arah
pergerakan ekonomi suatu negara atau wilayah. Sedangkan dalam bidang teknologi, analisis
trend digunakan untuk memperkirakan perkembangan teknologi dan adopsi oleh pasar.

Analisis tren dalam laporan keuangan penting karena membantu mengevaluasi kinerja
keuangan perusahaan. Metode ini menganalisis data keuangan historis dan memprediksi arah
pergerakan data keuangan di masa depan. Beberapa alasan mengapa analisis tren laporan
keuangan penting:

1. Membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.


2. Memahami kinerja keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

8
· Jenis-Jenis Analisis Trend:
1. Upward trend: Ketika data terus meningkat dari waktu ke waktu.
2. Downward trend: Ketika data terus menurun dari waktu ke waktu.
3. Horizontal trend: Ketika data bergerak stagnan dari waktu ke waktu.

Dalam melakukan analisis tren, kita dapat menggunakan beberapa metode, seperti
analisis rasio keuangan, analisis horizontal, dan analisis vertikal.

Ramalan pendapatan mengacu pada perolehan modal atau ekuitas perusahaan yang
berasal dari aktivitas bisnis yang dilakukan dalam periode tertentu. Ramalan pendapatan
memiliki peran penting dalam perencanaan perusahaan. Mengapa? Karena ramalan
pendapatan akan memengaruhi struktur kepemilikan modal, anggaran laba rugi, dan anggaran
posisi keuangan perusahaan.

Dalam konteks bisnis, memperkirakan pendapatan di masa depan adalah langkah krusial.
Ramalan pendapatan membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis,
merencanakan alokasi sumber daya, dan mengukur kinerja perusahaan. Dengan memahami tren
pendapatan, perusahaan dapat mengadaptasi strategi bisnisnya untuk mencapai tujuan finansial
yang diinginkan.

· Persamaannya adalah sebagai berikut :


Y' = a+bX

Y' : Pendapatan yang diprediksi (pendapatan bulanan atau tahunan).


a : Representasi dari intersep (nilai Y ketika X = 0)
bX: Representasi dari koefisien regresi. Ini menunjukkan seberapa besar
perubahan pendapatan (Y) yang diharapkan ketika variabel independen
(X) berubah sebesar satu unit.

4. Analisis Pro-Forma

Laporan keuangan pro-forma adalah gambaran proyeksi keuangan untuk periode


mendatang. Meskipun masih bersifat sementara karena belum berakhirnya periode yang

9
dimaksud, dan sebagian data masih bersifat taksiran, laporan ini memiliki peran penting dalam
pengambilan keputusan.

Keberadaan laporan keuangan pro-forma menjadi relevan dalam dua aspek. Pertama,
ketika keputusan harus diambil, seringkali laporan keuangan formal belum tersedia. Kedua,
dalam setiap proses pengambilan keputusan, tidak hanya analisis terhadap informasi keuangan
masa lalu yang diperlukan, tetapi juga analisis terhadap proyeksi keuangan yang mungkin terjadi
di masa yang akan datang.

Dasar penyusunan laporan keuangan pro-forma melibatkan data dari periode-periode


sebelumnya, rasio keuangan dari periode-periode sebelumnya, serta proyeksi, harapan, target,
anggaran, atau asumsi untuk periode yang akan datang.

Prosedur penyusunan laporan ini mencakup proyeksi penjualan, biaya operasional,


aktiva, utang, modal yang diperlukan, biaya pendanaan, laba bersih, dan aliran kas dari kegiatan
operasi, investasi, dan pendanaan pada periode yang akan datang. Dengan penyusunan yang
cermat dan akurat, laporan keuangan pro-forma dapat menjadi panduan yang berharga dalam
merencanakan langkah-langkah keuangan yang tepat di masa depan.

2.3 RASIO KEUANGAN


Memahami metrik keuangan secara akurat memerlukan pemahaman mendalam tentang
setiap metrik dan bagaimana metrik tersebut berhubungan satu sama lain.Berikut penjelasan
singkat masing-masing rasio keuangan berikut ini tentunya:

1. Rasio Likuiditas

• Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban


jangka pendeknya.Rasio likuiditas meliputi rasio lancar dan rasio jangka pendek.
• Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek
dengan aset yang dapat dilikuidasi dalam waktu singkat, sedangkan rasio jangka
pendek mengukurnya tanpa persediaan.

2. Rasio Profitabilitas

10
• Rasio Profitabilitas memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari operasinya. Rasio profitabilitas mencakup margin
laba bersih, laba atas aset (ROA), dan laba atas ekuitas (ROE).

3. Rasio Aktivitas

• Rasio Aktivitas mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk


menghasilkan pendapatan. Contoh rasio aktivitas mencakup perputaran piutang dan
perputaran persediaan.

4. Rasio solvabilitas

• Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban


jangka panjangnya.Rasio solvabilitas mencakup rasio utang terhadap ekuitas dan rasio
cakupan bunga, yang mengukur kemampuan perusahaan membayar bunga pinjaman.

Jika dipahami dan dianalisis bersama-sama, rasio rasio ini memberikan gambaran lengkap
tentang kesehatan dan kinerja keuangan perusahaan.

2.4 STUDI KASUS

Dalam contoh studi kasus ini, kita akan menggali lebih dalam tentang beberapa aspek

analisis keuangan yang terkait dengan PT Maju Jaya, sebuah perusahaan fiktif. Melalui penerapan

berbagai rasio keuangan dan proyeksi kinerja di masa depan, kita akan memahami posisi keuangan

perusahaan, tingkat likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas. Selain itu, kita akan merumuskan

rekomendasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis.

ANALISIS
LAPORAN
KEUANGAN

Analisis Horizontal

11
Analisis Vertikal

Kenaikan
Laporan Laba (Rugi) 2023 2024 (Penurunan) Persentase

Penjualan Rp1.000.000.000,00 Rp1.600.000.000,00 Rp600.000.000,00 60,00%

Beban Pokok
Penjualan Rp600.000.000,00 Rp928.000.000,00 Rp328.000.000,00 54,67%

Beban Operasi Rp160.000.000,00 Rp328.000.000,00 Rp168.000.000,00 105,00%

Laba Operasi Rp240.000.000,00 Rp344.000.000,00 Rp104.000.000,00 43,33%

Beban Bunga Rp40.000.000,00 Rp40.000.000,00 Rp0,00 0,00%

Laba Sebelum Pajak Rp200.000.000,00 Rp304.000.000,00 Rp104.000.000,00 52,00%

Pajak Rp50.000.000,00 Rp76.000.000,00 Rp26.000.000,00 52,00%

Laba Tahun Berjalan Rp150.000.000,00 Rp228.000.000,00 Rp78.000.000,00 52,00%

Laporan Posisi
Kuangan

Aset Lancar Rp200.000.000,00 20,00%

Aset Tetap Rp800.000.000,00 80,00%

Total Aset Rp1.000.000.000,00 100,00%

Liabilitas Jangka
Pendek Rp160.000.000,00 26,67%

Liabilitas Jangka
Panjang Rp440.000.000,00 73,33%

12
Total Liabilitas Rp600.000.000,00 100,00%

Saham Biasa Rp200.000.000,00 50,00%

Saldo Laba Rp200.000.000,00 50,00%

Total Ekuitas Rp400.000.000,00 100,00%

Total Liabilitas dan


Ekuitas Rp1.000.000.000,00 100,00%

Rasio Lancar Aset Lancar Rp200.000.000,00 125,00%

Liabilitas Lancar Rp160.000.000,00

contoh soal MK analisis

A. CommonTrend

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anailis trend dari asset menunjukan bahwa asset
setiap tahunnya cenderung meningkat. Sedangkan untuk hutangnya cenderung menutun di setiap
tahunnya. Ini menunjukan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan asset dengan efektif dan
efisien serta perusahaan di anggap mampu melunasi-hutang hutangnya. Sedangkan dalam total

13
ekuitas menunjukan trend cenderung meningkat. Kondisi ini menunjukan kemampuan
perusahaan yang efektif dalan menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba. contoh soal
MK analisis

B. Analisis Proforma
Misalkan tingkat pertumbuhan penjualan empat tahun terakhir adalahsebagai berikut:

Misalkan analis menganggap bahwa pola pada masa lalu akan terjadi lagi(sama dengan)
pada masa datang, maka analis akan menggunakan tingkat pertumbuhan 7,4% untuk
memproyeksikan tingkat penjualan pada masadatang. Dengan tingkat pertumbuhan tersebut,
berikut ini adalah proyeksi penjualan pada masa-masa datang.

C. Rasio Profitabilitas

1. Gross Profit Margin (GPM):

14
Misalnya, PT Moneynesia mencatatkan pendapatan Rp400.000.000 dengan HPP
sebesar Rp100.000.000. Berdasarkan informasi ini, berapa nilai gross profit margin (GPM)
perusahaan?

Dengan menggunakan rumus GPM = (Pendapatan - HPP) / Pendapatan x 100%, maka


GPM PT Moneynesia adalah ((Rp400.000.000 - Rp100.000.000) / Rp400.000.000) x 100%
= 75%

2. Profit Margin Ratio (PMR):

Perusahaan A menghasilkan total penjualan sebesar 150.000 dengan biaya produksi Rp.
120.000. Berapakah net profit margin perusahaan A?

Dengan menggunakan rumus PMR = (Laba Bersih / Penjualan Total) x 100%, maka PMR
Perusahaan A adalah ((150.000 - 120.000) / 150.000) x 100% = 20%

3. Return of Investment (ROI):

X melakukan investasi senilai Rp 20.000.000 di perusahaan Y di tahun 2012, lalu menjual


investasi tersebut di tahun 2015 dengan nilai Rp 25.000.000. Berapa nilai ROI
investasinya?

Dengan menggunakan rumus ROI = ((Nilai Penjualan - Nilai Investasi) / Nilai Investasi) x
100%, maka ROI investasi X adalah ((Rp25.000.000 - Rp20.000.000) / Rp20.000.000) x
100% = 25%.

4. Return on Equity (ROE):

PT Moneynesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp150.000.000 dan memiliki


total ekuitas sebesar Rp300.000.000. Berdasarkan informasi tersebut, berapa nilai return
on equity (ROE) PT Moneynesia?

(Laba Bersih / Total Ekuitas) x 100%, maka ROE PT Moneynesia adalah (Rp150.000.000
/ Rp300.000.000) x 100% = 50%

5. Return on Assets (ROA):

15
Pada tahun 2022, PT Moneynesia diketahui membukukan laba bersih sebesar
Rp200.000.000 dan total aset sebesar Rp500.000.000. Berdasarkan informasi tersebut,
hitunglah return on assets (ROA) PT Moneynesia.

(Laba Bersih / Total Aset) x 100%, maka ROA PT Moneynesia adalah (Rp200.000.000 /
Rp500.000.000) x 100% = 40%.

6. Return on Sales (ROS)

Pendapatan bisnis: Rp800.000.000, Pengeluaran: Rp500.000.000, Jumlah penjualan


bersih: Rp600.000.000. Berapakah ROS?

(Laba Bersih / Penjualan Bersih) x 100%, maka ROS bisnis tersebut adalah
((Rp800.000.000 - Rp500.000.000) / Rp600.000.000) x 100% = 50%.

D. Rasio Likuiditas

Ada sebuah perusahaan fiktif bernama “PT Maju Terus”. Berikut adalah beberapa data
keuangan dari PT Maju Terus:

Total Aset Lancar: Rp 500 juta

Total Liabilitas Jangka Pendek: Rp 200 juta

Persediaan: Rp 100 juta

Kas dan Setara Kas: Rp 50 juta

16
Ini berarti PT Maju Terus hanya memiliki 0.25 kali kas dan setara kas dari liabilitas jangka
pendeknya.

Dengan rasio-rasio ini, kita bisa melihat bahwa PT Maju Terus memiliki posisi keuangan
yang cukup baik, dengan aset lancar yang cukup untuk membayar liabilitas jangka pendeknya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kas dan setara kasnya hanya cukup untuk membayar 25% dari
liabilitas jangka pendeknya. Ini bisa menjadi perhatian bagi manajemen untuk meningkatkan kas
dan setara kasnya.

E. Rasio Solvabilitas

Bayangkan ada sebuah perusahaan fiktif bernama “PT Maju Jaya”. Berikut adalah
beberapa data keuangan dari PT Maju Jaya:

Total Utang: Rp 300 juta

Total Aset: Rp 800 juta

Total Ekuitas: Rp 500 juta

Mari kita hitung rasio solvabilitasnya:

17
Ini berarti untuk setiap Rp 1 modal sendiri, PT Maju Jaya menggunakan Rp 0.6 utang.

Dengan rasio-rasio ini, kita bisa melihat bahwa PT Maju Jaya memiliki struktur modal
yang cukup sehat, dengan sebagian besar asetnya dibiayai oleh ekuitas daripada utang. Namun,
perlu diperhatikan bahwa DER-nya menunjukkan bahwa perusahaan cukup bergantung pada utang
untuk pendanaannya, yang bisa menjadi perhatian bagi manajemen.

F. Rasio Aktivitas

Studi Kasus: PT. Maju Mundur

PT. Maju Mundur adalah perusahaan manufaktur yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun
2023, perusahaan ini melaporkan penjualan tahunan sebesar Rp 45 miliar. Total asetnya adalah Rp
60 miliar di awal tahun dan Rp 55 miliar di akhir tahun.

Untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan


pendapatan, kita dapat menghitung rasio perputaran total aktiva:

18
Nilai ini menunjukkan bahwa PT. Maju Mundur mampu mengubah setiap nilai aset
menjadi pendapatan senilai 0.82 kali. Ini berarti bahwa untuk setiap Rp 1 aset, perusahaan
menghasilkan Rp 0.82 pendapatan.

Dengan demikian, rasio perputaran total aktiva dapat memberikan gambaran tentang
seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Semakin tinggi nilai rasio ini, maka perusahaan tersebut dinilai lebih baik dalam mengelola
asetnya.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dalam makalah ini, kita telah membahas secara mendalam tentang analisis keuangan.
Berbagai aspek telah diuraikan, termasuk jenis-jenis laporan keuangan, metode dan teknik
analisis, serta pentingnya rasio keuangan. Berikut adalah poin-poin kunci yang dapat diambil:

a. Pentingnya Laporan Keuangan: Laporan keuangan adalah alat penting bagi manajemen
dan pemangku kepentingan untuk memahami kesehatan finansial perusahaan. Informasi
tentang posisi keuangan, kinerja operasional, dan arus kas membantu dalam pengambilan
keputusan strategis.

19
b. Jenis Laporan Keuangan: Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas adalah beberapa jenis laporan keuangan. Setiap laporan memiliki fokus
dan tujuan yang berbeda.
c. Metode dan Teknik Analisis: Analisis vertikal, analisis horizontal, dan analisis trend
digunakan untuk memahami tren dan perbandingan dalam laporan keuangan. Metode ini
membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
d. Rasio Keuangan: Rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi operasional
memberikan wawasan tentang kinerja keuangan. Analisis rasio membantu mengukur risiko
dan peluang di masa depan.
e. Studi Kasus: Contoh studi kasus mengilustrasikan penerapan konsep-konsep analisis
keuangan dalam situasi nyata.

Semoga makalah ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang analisis keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

1. (Purwasih & Munandar, Analisis Laporan Keuangan Menggunakan Metode Vertikal dan
Horizontal Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Mandom Indonesia Tbk, 2023)
2. (Jati, ALK Bab-8 LAPORAN KEUANGAN PRO-FORMA.ppt, 2017)
3. (Fanalisa & Juwita, ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS,
DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN, 2022)
4. (Endri & Wakil, Analisis Kinerja Keuangan Dengan MenggunakanRasio-Rasio Keuangan
Dan Economic Value Added , 2008)
5. (Zulhawati & Rodiqoh, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, 2014; Zulhawati & Rofiqoh,
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, 2014)

20
21

Anda mungkin juga menyukai