Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Keuangan Kelas D
Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dosen Pengampu:
Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, M.Si
UNIVERSITAS JEMBER
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
Manajemen Keuangan dengan judul “Analisis Keuangan”
Dalam dunia bisnis dan keuangan, analisis laporan keuangan memainkan peran yang sangat
penting. Laporan keuangan memberikan wawasan tentang kesehatan finansial suatu perusahaan
atau entitas. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam tentang
analisis laporan keuangan dan bagaimana hal ini dapat membantu pengambilan keputusan.
Maka dengan itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih atas segala
petunjuk, bimbingan dan bantuannya kepada: Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, M.Si., selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan kelas D.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan. Kami
mengharapkan saran dari semua pihak yang ingin memberikan saran baik nya sebagai sarana
pengembangan positif. Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan penyusun sendiri. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1.LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 1
1.2.RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 1
1.3.TUJUAN ............................................................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
2.1. JENIS LAPORAN KEUANGAN.................................................................................................... 3
2.2 METODE DAN TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ............................................... 5
2.3 RASIO KEUANGAN ...................................................................................................................... 10
2.4 STUDI KASUS ................................................................................................................................ 11
BAB III......................................................................................................................................... 19
PENUTUP.................................................................................................................................... 19
3.1. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam dunia bisnis dan keuangan, laporan keuangan memiliki peran krusial dalam
menilai kesehatan dan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah dokumen resmi yang
merekam dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas secara sistematis selama periode
tertentu. Jenis laporan keuangan yang umumnya ditemui meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Setiap jenis laporan ini mengandung elemen-
elemen khusus yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja operasional, dan arus kas dari
perusahaan.
Selain itu, berbagai metode dan teknik analisis telah dikembangkan untuk memahami dan
menganalisis informasi dalam laporan keuangan. Metode analisis vertikal dan horizontal adalah
dua pendekatan umum yang digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara elemen-elemen
dalam laporan keuangan dan memahami perubahan dari waktu ke waktu.
Rasio-rasio keuangan juga menjadi alat penting dalam menganalisis kinerja keuangan
perusahaan. Rasio-rasio ini mencakup berbagai aspek keuangan seperti likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan efisiensi operasional. Dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, para analis
dapat mengevaluasi seberapa baik perusahaan mengelola sumber daya dan memperkirakan
potensi risiko serta peluang di masa depan.
Dengan penjelasan di atas, berbagai kasus laporan keuangan dapat dianalisis. Misalnya,
dengan menggunakan metode analisis vertikal dan horizontal, serta rasio-rasio keuangan, para
analis dapat mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa periode waktu dan
membandingkannya dengan pesaing industri atau standar industri yang berlaku. Analisis ini
memberikan wawasan berharga bagi pemangku kepentingan perusahaan dalam membuat
keputusan strategis dan operasional.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis laporan keuangan serta elemen-elemen yang ada di dalamnya?
2. Apa saja metode dan teknik analisis laporan keuangan?
1
3. Apa saja rasio-rasio keuangan?
4. Apa saja kasus laporan keuangan yang dapat di analisis melalui penjelasan di atas?
1.3.TUJUAN
1. Mengetahui secara mendalam jenis laporan keuangan serta elemen-elemen yang ada di
dalamnya.
2. metode dan teknik analisis laporan keuangan.
3. rasio-rasio keuangan.
4. kasus laporan keuangan yang dapat di analisis melalui penjelasan di atas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Laporan Neraca
Neraca adalah laporan keuangan perusahaan yang disusun selama suatu periode
akuntansi dan menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut.
Neraca terdiri dari tiga elemen: aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
• Aktiva adalah kekayaan suatu perusahaan yang digunakan untuk biaya
operasional dan produksi perusahaan. Ada dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap.
a. Aktiva Lancar
Berupa harta atau kekayaan yang dapat diuangkan ketika dibutuhkan dan
paling lama satu tahun. Contoh : Kas, Piutang, Persediaan.
b. Aktiva Tetap
Berupa harta atau kekayaan perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka
waktu lebih dari satu tahun. Aktiva ini dibagi menjadi 2 jenis: aktiva berwujud
dan aktiva tidak berwujud.
· Aktiva berwujud : Tanah, mesin, gedung, kendaraan
· Aktiva tidak berwujud : Hak cipta, lisensi, merek dagang
• Liabilitas adalah kewajiban suatu perusahaan kepada pihak luar (kreditur) yang
tidak tercermin dalam neraca.
• Modal adalah aset yang dikeluarkan oleh pemilik usaha sebagai langkah awal
dalam menjalankan usaha dan digunakan untuk meningkatkan pembiayaan aset.
Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan persamaan berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
3
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) adalah bagian laporan keuangan suatu
perusahaan yang disusun selama suatu periode akuntansi yang mencantumkan unsur-
unsur pendapatan dan beban suatu perusahaan yang menghasilkan laba atau rugi bersih.
Laporan laba rugi terdiri dari dua komponen yaitu :
a. Pendapatan adalah bertambahnya manfaat ekonomi berupa penghasilan,
penambahan aktiva, atau pengurangan kewajiban dalam suatu periode akuntansi,
yang mengakibatkan bertambahnya modal dan akibatnya modal yang tidak berasal
dari iuran.
b. Beban adalah pengurangan laba ekonomi yang terjadi selama suatu periode
akuntansi berupa arus keluar atau penurunan nilai suatu aset atau liabilitas, yang
mengakibatkan berkurangnya ekuitas tanpa adanya pembagian penanaman modal.
• Aktivitas Operasi
Ada dua jenis aktivitas yang dicatat sebagai aktivitas operasi: arus kas
masuk dan arus kas keluar yang bukan berasal dari aktivitas investasi atau
pendanaan. Kas masuk adalah pendapatan dari penjualan, piutang, bunga, dividen,
dan pengembalian uang dari pemasok. Kas keluar mencakup pembelian barang dan
jasa untuk dijual, serta pembayaran gaji dan pajak.
• Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi tersebut meliputi jual beli tanah, bangunan, dan
peralatan. Kas masuk dapat diperoleh dengan menjual aset tetap, menjual surat
berharga dalam bentuk investasi, atau mengambil pinjaman jangka panjang. Arus
4
kas keluar dari aktivitas ini meliputi perolehan aset tetap, pembelian investasi
jangka panjang.
• Aktivitas Pendanaan
Aktivitas keuangan ini mencakup transaksi yang dilakukan atau
dikembalikan kepada investor atau kreditor. Arus kas masuk meliputi pengeluaran
saham, wesel, obligasi, surat utang hipotek, dan lain-lain. Arus kas keluar meliputi
pembayaran dividen, pembagian lainnya kepada pemilik, pembelian saham pemilik
(treasury stock), dan pembayaran kembali pokok utang atas dana pinjaman
• Modal saham: Catatan tentang jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dan
nilai nominalnya.
• Modal : Menunjukkan jumlah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan.
• Dividen: Mencatat pembayaran dividen kepada pemegang saham.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan yang mendukung
dan menjelaskan angka-angka laporan keuangan. Catatan Laporan Keuangan
memberikan konteks dan detail tambahan yang penting untuk pemahaman yang lebih
mendalam tentang laporan keuangan perusahaan.
Setiap metode dan teknik analisis bertujuan untuk merangkum data agar lebih mudah
dipahami. Pertama-tama, analis harus mengumpulkan dan mengorganisir data yang diperlukan,
5
kemudian mengukur, menganalisis, dan menginterprestasikannya sehingga informasi yang
diperoleh menjadi lebih bermakna. Terdapat dua metode analisis yang umum digunakan yaitu
analisis vertikal dan analisis horizontal :
1. Analisis Vertikal
1. Laporan Laba Rugi: Dalam analisis vertikal laporan laba rugi, setiap pendapatan
dan biaya diwakili sebagai persentase dari total penjualan bersih. Ini memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang proporsi yang digunakan oleh setiap komponen
pendapatan atau biaya terhadap pendapatan keseluruhan perusahaan.
2. Neraca: Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aktiva
dinyatakan sebagai persen dari total aktiva, sementara pos kewajiban dan ekuitas
pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Ini
membantu memahami struktur keuangan perusahaan.
3. Perubahan Ekuitas: Analisis vertikal juga bisa diterapkan pada laporan perubahan
ekuitas untuk melihat bagaimana perubahan modal pemilik terkait dengan total
ekuitas.
2. Analisis Horizontal
6
Dalam analisis horizontal, kita membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode
atau saat tertentu untuk memahami perkembangannya. Teknik ini melibatkan perbandingan
antara akun laporan keuangan pada tahun berjalan dengan akun yang sama pada periode
sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah pos tersebut dihitung sebagai persentase
kenaikan atau penurunan. Dalam membandingkan laporan dari dua periode yang berbeda,
laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikan dasar perhitungan untuk analisis horizontal.
Dengan demikian, analisis perbandingan memudahkan interpretasi laporan keuangan dan
membantu menjelaskan arah perubahan suatu fenomena keuangan .
Dalam konteks ini, terdapat beberapa teknik analisis yang dapat digunakan:
1. Analisis Perbandingan
• Dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih.
Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan berupa kenaikan atau penurunan
pada akun-akun laporan keuangan. Dengan analisis ini, pemahaman terhadap laporan
keuangan menjadi lebih mudah .
2. Analisis Trend (Indeks)
• Digunakan untuk mengidentifikasi tendensi (kecenderungan) dari keadaan/posisi
keuangan dan kinerja. Apakah menunjukkan tren tetap, menurun, atau naik .
3. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana (Modal Kerja atau Kas)
• Menganalisis sumber dan alokasi dana, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan
4. Analisis Perubahan Laba Kotor
• Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan laba kotor
perusahaan dari periode ke periode.
• Membandingkan tingkat laba kotor yang dicapai dalam satu periode tertentu dengan
anggaran yang telah ditetapkan.
Dalam analisis laporan keuangan, terdapat teknik perbandingan yang memungkinkan kita
memahami perubahan dan tren. Berikut adalah beberapa cara melakukan perbandingan:
7
1. Perbandingan Horizontal (Antar Tahun), dalam analisis ini, kita membandingkan
laporan keuangan dari dua atau lebih tahun. Misalnya, kita membandingkan laporan
keuangan tahun 1993 dengan tahun 1994, serta melihat perbandingan antara tahun 1996,
1995, 1994, dan seterusnya.
2. Perbandingan dengan Perusahaan Terbaik, kita dapat membandingkan laporan
keuangan dengan perusahaan yang dianggap sebagai standar terbaik dalam industri
yang sama.
3. Perbandingan dengan Standar Industri meskipun di Indonesia belum ada standar
industri yang khusus, di Amerika Serikat beberapa perusahaan menyediakan informasi
rasio sebagai standar perbandingan.
4. Perbandingan dengan Anggaran (Budget) melibatkan perbandingan antara laporan
keuangan aktual dengan anggaran yang telah ditetapkan.
5. Perbandingan antar Bagian, Divisi, atau Seksi, dalam suatu perusahaan, kita dapat
membandingkan kinerja antara bagian, divisi, atau seksi yang berbeda .
Analisis tren dalam laporan keuangan penting karena membantu mengevaluasi kinerja
keuangan perusahaan. Metode ini menganalisis data keuangan historis dan memprediksi arah
pergerakan data keuangan di masa depan. Beberapa alasan mengapa analisis tren laporan
keuangan penting:
8
· Jenis-Jenis Analisis Trend:
1. Upward trend: Ketika data terus meningkat dari waktu ke waktu.
2. Downward trend: Ketika data terus menurun dari waktu ke waktu.
3. Horizontal trend: Ketika data bergerak stagnan dari waktu ke waktu.
Dalam melakukan analisis tren, kita dapat menggunakan beberapa metode, seperti
analisis rasio keuangan, analisis horizontal, dan analisis vertikal.
Ramalan pendapatan mengacu pada perolehan modal atau ekuitas perusahaan yang
berasal dari aktivitas bisnis yang dilakukan dalam periode tertentu. Ramalan pendapatan
memiliki peran penting dalam perencanaan perusahaan. Mengapa? Karena ramalan
pendapatan akan memengaruhi struktur kepemilikan modal, anggaran laba rugi, dan anggaran
posisi keuangan perusahaan.
Dalam konteks bisnis, memperkirakan pendapatan di masa depan adalah langkah krusial.
Ramalan pendapatan membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis,
merencanakan alokasi sumber daya, dan mengukur kinerja perusahaan. Dengan memahami tren
pendapatan, perusahaan dapat mengadaptasi strategi bisnisnya untuk mencapai tujuan finansial
yang diinginkan.
4. Analisis Pro-Forma
9
dimaksud, dan sebagian data masih bersifat taksiran, laporan ini memiliki peran penting dalam
pengambilan keputusan.
Keberadaan laporan keuangan pro-forma menjadi relevan dalam dua aspek. Pertama,
ketika keputusan harus diambil, seringkali laporan keuangan formal belum tersedia. Kedua,
dalam setiap proses pengambilan keputusan, tidak hanya analisis terhadap informasi keuangan
masa lalu yang diperlukan, tetapi juga analisis terhadap proyeksi keuangan yang mungkin terjadi
di masa yang akan datang.
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Profitabilitas
10
• Rasio Profitabilitas memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari operasinya. Rasio profitabilitas mencakup margin
laba bersih, laba atas aset (ROA), dan laba atas ekuitas (ROE).
3. Rasio Aktivitas
4. Rasio solvabilitas
Jika dipahami dan dianalisis bersama-sama, rasio rasio ini memberikan gambaran lengkap
tentang kesehatan dan kinerja keuangan perusahaan.
Dalam contoh studi kasus ini, kita akan menggali lebih dalam tentang beberapa aspek
analisis keuangan yang terkait dengan PT Maju Jaya, sebuah perusahaan fiktif. Melalui penerapan
berbagai rasio keuangan dan proyeksi kinerja di masa depan, kita akan memahami posisi keuangan
perusahaan, tingkat likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas. Selain itu, kita akan merumuskan
ANALISIS
LAPORAN
KEUANGAN
Analisis Horizontal
11
Analisis Vertikal
Kenaikan
Laporan Laba (Rugi) 2023 2024 (Penurunan) Persentase
Beban Pokok
Penjualan Rp600.000.000,00 Rp928.000.000,00 Rp328.000.000,00 54,67%
Laporan Posisi
Kuangan
Liabilitas Jangka
Pendek Rp160.000.000,00 26,67%
Liabilitas Jangka
Panjang Rp440.000.000,00 73,33%
12
Total Liabilitas Rp600.000.000,00 100,00%
A. CommonTrend
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anailis trend dari asset menunjukan bahwa asset
setiap tahunnya cenderung meningkat. Sedangkan untuk hutangnya cenderung menutun di setiap
tahunnya. Ini menunjukan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan asset dengan efektif dan
efisien serta perusahaan di anggap mampu melunasi-hutang hutangnya. Sedangkan dalam total
13
ekuitas menunjukan trend cenderung meningkat. Kondisi ini menunjukan kemampuan
perusahaan yang efektif dalan menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba. contoh soal
MK analisis
B. Analisis Proforma
Misalkan tingkat pertumbuhan penjualan empat tahun terakhir adalahsebagai berikut:
Misalkan analis menganggap bahwa pola pada masa lalu akan terjadi lagi(sama dengan)
pada masa datang, maka analis akan menggunakan tingkat pertumbuhan 7,4% untuk
memproyeksikan tingkat penjualan pada masadatang. Dengan tingkat pertumbuhan tersebut,
berikut ini adalah proyeksi penjualan pada masa-masa datang.
C. Rasio Profitabilitas
14
Misalnya, PT Moneynesia mencatatkan pendapatan Rp400.000.000 dengan HPP
sebesar Rp100.000.000. Berdasarkan informasi ini, berapa nilai gross profit margin (GPM)
perusahaan?
Perusahaan A menghasilkan total penjualan sebesar 150.000 dengan biaya produksi Rp.
120.000. Berapakah net profit margin perusahaan A?
Dengan menggunakan rumus PMR = (Laba Bersih / Penjualan Total) x 100%, maka PMR
Perusahaan A adalah ((150.000 - 120.000) / 150.000) x 100% = 20%
Dengan menggunakan rumus ROI = ((Nilai Penjualan - Nilai Investasi) / Nilai Investasi) x
100%, maka ROI investasi X adalah ((Rp25.000.000 - Rp20.000.000) / Rp20.000.000) x
100% = 25%.
(Laba Bersih / Total Ekuitas) x 100%, maka ROE PT Moneynesia adalah (Rp150.000.000
/ Rp300.000.000) x 100% = 50%
15
Pada tahun 2022, PT Moneynesia diketahui membukukan laba bersih sebesar
Rp200.000.000 dan total aset sebesar Rp500.000.000. Berdasarkan informasi tersebut,
hitunglah return on assets (ROA) PT Moneynesia.
(Laba Bersih / Total Aset) x 100%, maka ROA PT Moneynesia adalah (Rp200.000.000 /
Rp500.000.000) x 100% = 40%.
(Laba Bersih / Penjualan Bersih) x 100%, maka ROS bisnis tersebut adalah
((Rp800.000.000 - Rp500.000.000) / Rp600.000.000) x 100% = 50%.
D. Rasio Likuiditas
Ada sebuah perusahaan fiktif bernama “PT Maju Terus”. Berikut adalah beberapa data
keuangan dari PT Maju Terus:
16
Ini berarti PT Maju Terus hanya memiliki 0.25 kali kas dan setara kas dari liabilitas jangka
pendeknya.
Dengan rasio-rasio ini, kita bisa melihat bahwa PT Maju Terus memiliki posisi keuangan
yang cukup baik, dengan aset lancar yang cukup untuk membayar liabilitas jangka pendeknya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kas dan setara kasnya hanya cukup untuk membayar 25% dari
liabilitas jangka pendeknya. Ini bisa menjadi perhatian bagi manajemen untuk meningkatkan kas
dan setara kasnya.
E. Rasio Solvabilitas
Bayangkan ada sebuah perusahaan fiktif bernama “PT Maju Jaya”. Berikut adalah
beberapa data keuangan dari PT Maju Jaya:
17
Ini berarti untuk setiap Rp 1 modal sendiri, PT Maju Jaya menggunakan Rp 0.6 utang.
Dengan rasio-rasio ini, kita bisa melihat bahwa PT Maju Jaya memiliki struktur modal
yang cukup sehat, dengan sebagian besar asetnya dibiayai oleh ekuitas daripada utang. Namun,
perlu diperhatikan bahwa DER-nya menunjukkan bahwa perusahaan cukup bergantung pada utang
untuk pendanaannya, yang bisa menjadi perhatian bagi manajemen.
F. Rasio Aktivitas
PT. Maju Mundur adalah perusahaan manufaktur yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun
2023, perusahaan ini melaporkan penjualan tahunan sebesar Rp 45 miliar. Total asetnya adalah Rp
60 miliar di awal tahun dan Rp 55 miliar di akhir tahun.
18
Nilai ini menunjukkan bahwa PT. Maju Mundur mampu mengubah setiap nilai aset
menjadi pendapatan senilai 0.82 kali. Ini berarti bahwa untuk setiap Rp 1 aset, perusahaan
menghasilkan Rp 0.82 pendapatan.
Dengan demikian, rasio perputaran total aktiva dapat memberikan gambaran tentang
seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Semakin tinggi nilai rasio ini, maka perusahaan tersebut dinilai lebih baik dalam mengelola
asetnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dalam makalah ini, kita telah membahas secara mendalam tentang analisis keuangan.
Berbagai aspek telah diuraikan, termasuk jenis-jenis laporan keuangan, metode dan teknik
analisis, serta pentingnya rasio keuangan. Berikut adalah poin-poin kunci yang dapat diambil:
a. Pentingnya Laporan Keuangan: Laporan keuangan adalah alat penting bagi manajemen
dan pemangku kepentingan untuk memahami kesehatan finansial perusahaan. Informasi
tentang posisi keuangan, kinerja operasional, dan arus kas membantu dalam pengambilan
keputusan strategis.
19
b. Jenis Laporan Keuangan: Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas adalah beberapa jenis laporan keuangan. Setiap laporan memiliki fokus
dan tujuan yang berbeda.
c. Metode dan Teknik Analisis: Analisis vertikal, analisis horizontal, dan analisis trend
digunakan untuk memahami tren dan perbandingan dalam laporan keuangan. Metode ini
membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
d. Rasio Keuangan: Rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi operasional
memberikan wawasan tentang kinerja keuangan. Analisis rasio membantu mengukur risiko
dan peluang di masa depan.
e. Studi Kasus: Contoh studi kasus mengilustrasikan penerapan konsep-konsep analisis
keuangan dalam situasi nyata.
Semoga makalah ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang analisis keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. (Purwasih & Munandar, Analisis Laporan Keuangan Menggunakan Metode Vertikal dan
Horizontal Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Mandom Indonesia Tbk, 2023)
2. (Jati, ALK Bab-8 LAPORAN KEUANGAN PRO-FORMA.ppt, 2017)
3. (Fanalisa & Juwita, ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS,
DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN, 2022)
4. (Endri & Wakil, Analisis Kinerja Keuangan Dengan MenggunakanRasio-Rasio Keuangan
Dan Economic Value Added , 2008)
5. (Zulhawati & Rodiqoh, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, 2014; Zulhawati & Rofiqoh,
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, 2014)
20
21