Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN

Oleh:

Kelompok 5

JUNAIDIN AHMAD B1C121038

KARDILLA HALIMIN B1C121040

KOMANG MARTINI B1C121042

M NAUFAL H. JATMIKO B1C121044

MARITSA NADIYATUN LUTFIAH B1C121046

MERI SUHARNINGSIH B1C121047

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah yang berjudul “GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN ”
dapat kami selesaikan dengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis laporan
keuangan

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah analisis
laporan keuangan, ibu yuli Lestari labangu, SE.,M.Sc. Tak lupa juga kepada semua pihak
yang telah memberi semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Kendari, 3 Maret 2024

Penulis

kel.5 i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................1
C. Rumusan masalah.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Definisi Laporan Keuangan..............................................................................................3
B. Tujuan Laporan Keuangan................................................................................................3
C. Sifat laporan keuangan......................................................................................................6
D. Jenis Jenis Laporan Keuangan..........................................................................................8
E. Pihak – Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan.....................................................10
F. Keterbatasan Laporan Keuangan........................................................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................................14
Daftar Pustaka.............................................................................................................................15

kel.5 ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laporan keuangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia bisnis.
Laporan keuangan memberikan gambaran umum tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu. Melalui laporan keuangan, pemangku kepentingan seperti pemilik
perusahaan, investor, kreditur, dan pihak terkait lainnya dapat memperoleh informasi yang
relevan untuk mengambil keputusan yang tepat.

Dalam laporan keuangan, terdapat beberapa komponen utama yang memberikan


gambaran umum tentang kondisi keuangan perusahaan, antara lain:

1. Laporan Laba Rugi: Merupakan bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan
pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi memberikan
gambaran tentang kinerja operasional perusahaan.
2. Neraca: Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca mencakup aset, kewajiban,
dan ekuitas perusahaan.
3. Laporan Arus Kas: Laporan arus kas menggambarkan aliran kas masuk dan keluar
perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini memberikan informasi penting tentang
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan mengelola arus kasnya.
4. Catatan atas Laporan Keuangan: Bagian ini berisi informasi tambahan yang mendukung
pemahaman terhadap laporan keuangan, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan,
informasi tentang aset dan kewajiban yang tidak tercantum dalam neraca, serta informasi
lain yang relevan.

Dengan memahami gambaran umum laporan keuangan dan komponennya, pemangku


kepentingan dapat melakukan analisis yang lebih baik terkait dengan kondisi keuangan
perusahaan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan investasi, pemberian kredit, evaluasi kinerja perusahaan, dan
berbagai keputusan strategis lainnya

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan pemahaman dan penjelasan terkait
judul-judul yang akan di bahas, sehingga pembaca mudah memahami materi yang ada dalam
dalam makalah ini

kel.5 1
C. Rumusan masalah
1. untuk memahami bagaimana Definisi laporan keuangan
2. untuk memahami bagaimana Tujuan laporan keuangan
3. untuk memahami bagaimana Sifat laporan keuangan
4. untuk memahami bagaimana Jenis laporan keuangan
5. untuk memahami bagaimana Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan
6. untuk memahami bagaimana Keterbatasan laporan keuangan

kel.5 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan
memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi; untuk membuat proyeksi dan
peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan
keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang
menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan Keuangan merupakan media komunikasi dan pertanggungjawaban antara


perusahaan (manajemen) dan para pemiliknya atau pihak lain. Laporan keuangan akan
menggambarkan kondisi dan posisi keuangan serta hasil usaha suatu perusahaan pada periode
tertentu.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban Laporan posisi keuangan biasanya
mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

B. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012), tujuan laporan keuangan secara umum
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan suatu keputusan serta
menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung-jawaban manajemen
atas sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Rudianto (2012), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi


tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi atau siapa
pun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi
informasi tertentu.

Adapun tujuan laporan keuangan secara spesifik adalah sebagai berikut:

1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan
sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan
perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambilnya.

kel.5 3
2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk
menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

Tujuan penyusunan laporan keuangan oleh entitas dikelompokkan menjadi dua


kategori, yaitu tujuan secara umum yang mencakup fungsi laporan keuangan secara holistis
dan tujuan berdasarkan masing-masing jenis laporan keuangan.

1. Tujuan Laporan Keuangan Secara Umum


a. Menurut PSAK 1 (Revisi 2014)
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan
keputusan ekonomik. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, laporan
keuangan harus menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi aset;
liabilitas; ekuitas; penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian;
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
dan arus kas (PSAK 1: 9).
b. Menurut Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) (Revisi 2016)
Tujuan laporan keuangan menurut KKPK adalah untuk menyediakan
informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini
dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat
keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas. Laporan keuangan
untuk tujuan umum tidak ditujukan untuk pihak tertentu dan tidak dirancang
untuk menunjukkan nilai entitas, melainkan untuk memberikan informasi yang
mendasari estimasi nilai entitas.

c. Menurut Kasmir (2016)

a. Tujuan penyusunan laporan keuangan menurut Kasmir, antara lain:


b. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pasiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada periode berjalan;
c. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah liabilitas (kewajiban) dan
modal yang dimiliki perusahaan pada periode berjalan;

kel.5 4
d. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
e. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
f. Memberikan informasi terkait perubahan atas aktiva, pasiva, dan modal
perusahaan;
g. Memberikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan;
h. Memberikan informasi mengenai catatan-catatan atas laporan keuangan;
i. Memberikan informasi keuangan lainnya.

Dari beberapa uraian di atas disimpulkan bahwa tujuan disajikannya laporan


keuangan adalah sebagai sarana untuk menyediakan informasi mengenai penggunaan
sumber daya, aliran kas, kinerja, serta kesehatan finansial perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Pada organisasi nonprofit yang berbasis kesukarelawanan, informasi
pada laporan keuangan, seperti jumlah dana yang dihimpun dan biaya operasional
penting untuk mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan program yang ada.

Laporan keuangan membantu pembuat keputusan dalam menghasilkan keputusan final


yang masuk akal. Adapun ruang lingkup pembuatan keputusan menurut SFAC No. 8
dapat merujuk kepada keputusan untuk membeli saham, menjual saham, atau menahan
ekuitas/obligasi, serta keputusan untuk memberi atau melanjutkan dana pinjaman maupun
bentuk kredit lainnya.

2. Tujuan Laporan Keuangan berdasarkan jenisnya

Laporan keuangan primer yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas disusun dan disajikan berdasarkan
tujuan yang berbeda-beda. Berikut adalah tujuan laporan keuangan berdasarkan
masing-masing jenisnya:

a. Laporan Posisi Keuangan


Tujuan disajikannya laporan posisi keuangan pada perusahaan adalah
untuk menyediakan informasi rinci terkait aset, liabilitas (utang), dan ekuitas yang
dimiliki perusahaan pada periode tertentu
b. Laporan laba rugi
Tujuan dari laporan laba rugi adalah untuk menunjukkan berapa banyak
pendapatan yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan, serta beban yang ditanggung
oleh entitas pada periode tertentu. Secara garis besar, laporan laba rugi
menginformasikan kepada pengguna apakah suatu perusahaan mengalami
keuntungan atau justru kerugian selama periode pelaporan yang disajikan.
c. Laporan perubahan ekuitas

kel.5 5
Laporan perubahan ekuitas disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ekuitas pada
suatu entitas selama periode tertentu.
d. Laporan arus kas
Penyusunan laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pengguna mengenai perputaran serta kenaikan dan penurunan kas
perusahaan. Laporan arus kas merupakan unsur yang penting karena
mencerminkan kesanggupan perusahaan dalam menangani pembayaran beban-
beban dan pembeliannya.

Perlu dicatat, bahwa tujuan-tujuan laporan keuangan seperti yang disebutkan di


atas hanya akan tercapai apabila ditunjang oleh faktor teknis yang memadai. Selain
kinerja dan pencapaian finansial, aspek-aspek seperti tingkat relevansi, kepatuhan,
komparabilitas, ketepatan waktu pelaporan, dan variabel pendukung lainnya juga
mempengaruhi ketercapaian penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan yang
disajikan sesuai kriteria serta standar yang berlaku diharapkan dapat memenuhi
kepentingan berbagai stakeholder yang ada.

C. Sifat laporan keuangan


Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal penyusunan laporan keuangan
didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri.

Dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat:

1. bersifat historis

2. Bersifat menyeluruh.

Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu
atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan keuangan disusun
berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode
sebelumnya).

Kemudian, bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap


mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan
memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.

Sementara itu, data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan
merupakan kombinasi (Munawir) dari:

1. fakta yang telah dicacat

kel.5 6
Fakta yang telah dicatat (recorded fact) artinya laporan keuangan yang disusun
atau dibuat berdasarkan kenyataaan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi.
Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian akuntansi pada waktiu atau masa lalu, yaitu
dari tahun-tahun sebelumnya. Fakta yangn di catat dalam pos-pos yang ada di laporan
keuangan dinyatakan dalam harga pada saat terjadinya transaksi.

Contoh fakta-fakta yang tercatat pada masa lalu tersebut misalnya:

1. jumlah uang kas;


2. jumlah uang di bank;
3. jumlah persediaan;
4. jumlah piutangt;
5. jumlah tanah;
6. jumlah utang;
7. jumlah komponen laporan keuangan lainnya.

Jadi, segala sesuatu tercermin dalam laporan keuangan merupakan fakta historis.
Oleh karena itu, laporan laporan keuangan tidak menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan secara utuh ke depan. Artinya, ada pos-pos yang tidak dicatat sehingga tidak
tampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat di penuhi
atau kontrak-kontra penjualan dan pembelian yang telah di setujui.

2. prinsip prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi

Maksud prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi ( accounting convention and


Postulat ) adalah pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan jelas di dasarkan kepada
prosedur atau anggapan yang dengan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan kata lain, catatan
dalam laporan keuangan tidak dapat di lakukan dengan sekehendak pemilik atau manajemen
perusahaan, tetapi harus melalui tata cara atau prosedur yang sesuai dengan prinsip-prinsip
dan kebiasaan dalam akuntansi. Tujuannyatidak lain adalah agar laporan keuangan yang
dibuat perusahaan dapat memudahkan penyusunan, pemeriksaan, dan keseragaman.

Sebagai contoh, alokasi biaya yang dinilai berdasarkan harga belinya atau harga pasar
pada saat tanggal penyusunan laporan keuangan. Demikian juga dengan piutang dan
persediaan, setiap pencatatan juga di tentukan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku.

Hal-hal lain yang juga digunakan dalam menyusun laporan keuangan adalah kebiasaan
seperti berikut ini:

1) Menganggap perusahaan akan berjalan terus-menerus.dengan demikian nilai yang tercatat


dalam laporan keuangan merupakan nilai untuk perusahaan yang masih berjalan dan harga

kel.5 7
didasarkan pada saat terjadi pristiwa.artinya jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan
bukan harga nyata atau realisasi pada saat dijual sekarang atau dilikuidasi.

2) Menganggap daya beli uang akan tetap stabil.artinya semua transaksi atau peristiwa dicatat
dalam jumlah uang dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai dari berbagai tahun-tahun
sebelumnya. Sebenarnya hal ini bertentangan dengan kenyataan sebenarnya karena dalam
praktiknya justru daya beli uang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu

3. pendapat pribadi
Pendapat pribadi (personal judgment) artinya walaupun pencatat akuntansi dalam laporan
keuangan didasarkan kepada dalil-dalil tertentu ,penggunaan dari dasar dalil tersebut
tergantung dari pendapat manajemen perusahaan. Artinya juga pendapat atau judgment ini
tergantung dari kemampuan para pembuatnya yang kemudian dikombinasiakan dengan fakta
serta dalil-dalil akuntansi yang distujui.

D. Jenis Jenis Laporan Keuangan


Jenis laporan keuangan bermacam-macam baik berupa laporan utama maupun laporan
pendukung. Jenis-jenis laporan keuangan disesuaikan dengan kegiatan usaha perusahaan
yang bersangkutan dan pihak yang keterkaitan untuk memerlukan informasi keuangan pada
suatu perusahaan tertentu. Jenis laporan keuangan menurut Harahap yang berjudul Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan (2004:106), menyatakan bahwa: Jenis laporan keuangan terdiri
dari jenis laporan keuangan utama dan pendukung, seperti; Daftar Neraca, Perhitungan Laba
Rugi, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana, Laporan Arus Kas, Laporan Harga Pokok
Produksi, Laporan Laba Ditahan, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Kegiatan
Keuangan.

Menurut Munawir yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2007:13) menyatakan


bahwa Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, dan
Laporan Perubahan Modal atau Laba yang Ditahan, walaupun dalam prakteknya sering
diikutsertakan beberapa daftar yang sifatnya untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut.
Misalnya, Laporan Perubahan Modal Kerja, Laporan Arus Kas, Perhitungan Harga Pokok,
maupun daftar-daftar lampiran yang lain.

Menurut PSAK No.1 (2015:3) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang
disajikan dalam berbagai cara misalnya, Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan
dan laporan lún serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul informasi tambaltan yang berkaitan dengan
laporan tersebut. misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan perubahan harga. Menurut SAK ETAP (2013:17), laporan keuangan yang
lengkap meliputi:

kel.5 8
a) Neraca. Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada akhir periode tersebut. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut: kas dan setara
kas, piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan; properti investasi; aset tetap; aset
tidak berwujud: utang usaha dan utang lainnya; aset dan kewajiban pajak; kewajiban
diestimasi; ekuitas.

b) Laporan laba rugi. Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan
beban dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar
untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham.
Unsur-unsurlaporan keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba
adalah penghasilan dan beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai
berikut: pendapatan: beban keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas; beban pajak: laba atau rugi neto

c) Laporan perubahan ekuitas; Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan dalam
ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban yang
diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut.
Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, penghitungan dividen dan
distribusi lain ke pemilik ekuitas selama suatu periode.
d) Laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas
dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama
satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

e) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi
informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan
atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
dalam laporan keuangan.

Berdasarkan jenis-jenis laporan keuangan diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan


keuangan yang lengkap terdiri dari Laporan laha rugi, Laporan perubahan ekuitas, Neraca,
Laporan arus kas, Catatan atas laporan keuangah.

kel.5 9
E. Pihak – Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2008 : 19) ada 5 pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
yang meliputi pemilik, manajemen, kreditor, pemerintah, dan investor.

a) Pemilik

Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap
hasil laporan keuangan yang telah dibuat adalah :

 Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini.


 Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode.
 Untuk menilai konerja manajemen atas target yang telah ditetapkan.
b) Manajemen

Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka
dalam suatu periode tertentu. Berikut ini nilai penting lapporan keuangan bagi manajemen.


Dengan laporan keuangan yang dibuat, manajemen dapat menilai dan
mengevaluasi kinerja mereka dalam suatu periode apakah telah mencapai target-
target atau tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
 Manajemen juga akan melihat kemampuan mereka mengoptimalkaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini.
 Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan saat ini sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan
di masa yang akan datang.
 Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan ke
depan berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, baik dalam
hal perencanaan, pengawasan, dan pengendalian ke depan sehingga target-target
yang diinginkan dapat tercapai.
c) Kreditor

Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal
memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor,
prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangan
diperlukan. Kepentingan pihak kreditor antara lain sebagai berikut.

 Pihak kreditor tidak ingin usaha yang dibiayainya mengalami kegagalan dalam hal
pembayaran kembali pinjaman tersebut (macet). Oleh karena itu, pihak kreditor,
sebelum mengucurkan kreditnya, terlebih dulu melihat kemampuan perusahaan untuk
membayarnya. Salah satu ukuran kemampuan perusahaan dilihat dari laporan
keuangan yang telah dibuat.
 Pihak kreditor juga perlu memantau terhadap kredit yang sudah berjalan untuk melihat
kepatuhan perusahaan membayar kewajibannya.

kel.5 10

Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi
beban nasabah dalam pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan di
luar dari yang diperkirakan.
d) Pemerintah

Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah :


Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangn perusahaan
yang sesungguhya.
 Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dari hasil laporan keuangan
yang dilaporkan. Dari laporan ini akan terlihat jumlah pajak yang harus dibayarkan
kepada negara secara jujur dan adil.
e) Investor

Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum memutuskan
untuk membeli saham, perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar
pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan yang akan
ditanamnya. Dalam hal ini investor akan melihat prospek yang dimaksud adalah keuntungan
yang akan diperolehnya (deviden) serta perkembangan nila saham kedepan. Setelah itu,
barulah investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham suatu perusahaan atau
tidak.

F. Keterbatasan Laporan Keuangan


Bagi para pelaku bisnis atau perusahaan, keberadaan laporan keuangan memang sangat
penting. Keberadaannya semacam tonggak penopang tubuh perusahaan serta menjadi kompas
yang akan memandu kemana sebuah perusahaan harus melangkah di masa mendatang. Oleh
sebab itu, memiliki seorang ahli akuntan tentunya sangat penting untuk sebuah perusahaan,
baik itu akuntan manajemen, akuntan biaya, akuntan keuangan, akuntan perpajakan dan lain
sebagainya.

Jika tidak memiliki itu semua, sebuah perusahaan akan sulit untuk bisa menilai
keuangannya sendiri. Maka dari itu, pentingnya sebuah laporan keuangan demi
perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Pengambilan keputusan ekonomi tak
bisa semata-mata dilandaskan atas data yang diperoleh dari laporan keuangan. Sebelumnya
disebutkan bahwa selain memiliki banyak manfaat, laporan keuangan juga memiliki
keterbatasan.

berikut ini akan dipaparkan mengenai keterbatasan laporan keuangan yang perlu Anda
pelajari dan pahami untuk perkembangan bisnis yang tengah Anda jalankan. Simak baik-baik
ya.

1. Materiality (Cukup Berarti)


Akuntansi disusun berlandaskan teori yang hendak dicantumkan dalam sebuah
perjuangan guna mencatat berbagai transaksi yang terjadi. Namun, dalam praktiknya, tak

kel.5 11
semua dijalankan sesuai teori tersebut. Umumnya, sejumlah transaksi yang nilainya besar
akan kerjakan sesuai teori yang sudah ada. Namun, untuk sejumlah transaksi yang
nominal-nya kecil serta tak memengaruhi pos-pos lain dapat dikerjakan menyimpang.
Permasalahannya adalah berapa jumlah atau nominal yang dianggap lumayan
besar atau berapa nominal yang dirasa kecil? Batasan yang dibuat untuk
menentukan materiality (cukup berarti) atau tidak jika alasannya memunculkan
perbedaan dalam mengambil sebuah keputusan.

2. Konservatif
Konservatif merupakan suatu perilaku yang biasanya diambil oleh para akuntan dalam
menghadapi beberapa alternatif dalam merancang laporan keuangan. Jika kondisi yang
dihadapi memang demikian, biasanya sikap konservatif ini cenderung memilih yang tak
akan menjadikannya aktiva serta penghasilan yang terlalu besar.
Perilaku konservatif ini mulanya berasal dari perkembangan akuntansi jaman dulu. Pada
masa itu, yang terpenting adalah pada neraca yang dipersembahkan untuk para pemberi
kredit. Sikap konservatif ini disamping untuk menentukan yang lebih rendah tapi juga
untuk mengatur kenaikan nominal dari aktiva.

3. sifat Khusus Industri.


Industri yang memiliki sifat khusus misalnya bank, perusahaan asuransi, dan lainnya ini
kerap kali memerlukan sistem akuntansi berbeda dengan berbagai industri lain pada
umumnya. Sebab, peraturan-peraturan mengenai industri khusus tersebut menjadikan
sistem akuntansi-nya juga beda jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Itulah beberapa keterbatasan laporan keuangan yang perlu Anda pelajari dan pahami.
Selain point-point yang sudah disebutkan diatas, ada juga keterbatasan laporan
keuangannya lainnya seperti berikut ini.

4. Bersifat Histori
Bersifat historis maksudnya yaitu karena setiap laporan keuangan umumnya menunjukan
riwayat transaksi dan juga peristiwa yang sudah lampau.

5. Bersifat umum
Keterbatasan laporan keuangan bersifat umum, baik dari segi informasi maupun dari segi
manfaat untuk pihak pengguna. Biasanya, informasi khusus yang diperlukan oleh pihak-
pihak tertentu tak bisa secara langsung terpenuhi hanya dari laporan keuangan.

6. Sesuai Substansi & Realitas Ekonomi

kel.5 12
Keterbatasan lainnya dari laporan keuangan yaitu lebih menekankan pada penampilan
transaksi dan juga peristiwa yang sesuai dengan suatu substansi serta realitas ekonomi dan
juga bukan hanya untuk bentuk formalitas (hukum).

7. Metode Akuntansi Beragam


Adanya metode akuntansi yang beragam yang bisa digunakan sehingga memunculkan
berbagai jenis dalam penilaian sumber daya ekonom serta tingkat keberhasilan antar bank.

kel.5 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang disediakan, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan
laporan keuangan:

1. Laporan keuangan mencerminkan fakta atau peristiwa akuntansi yang terjadi pada masa
lalu, direkam dalam harga saat transaksi terjadi .
2. Konsep materialitas digunakan untuk menentukan apakah suatu nominal dianggap
signifikan atau tidak dalam pengambilan keputusan akuntansi .
3. Sikap konservatif dalam penyusunan laporan keuangan cenderung memilih opsi yang tidak
menghasilkan aktiva atau pendapatan yang terlalu besar .
4. Setiap industri memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi sistem akuntansinya,
seperti pada industri perbankan dan asuransi .
5. Laporan keuangan bersifat historis karena mencatat transaksi dan peristiwa yang telah
terjadi di masa lampau .
6. Ada keterbatasan-keterbatasan dalam laporan keuangan yang perlu dipahami, seperti
materialitas, konservatif, sifat historis, dan sifat umum .

Dengan demikian, pemahaman yang mendalam terhadap definisi, tujuan, sifat, jenis, pihak
yang memerlukan, dan keterbatasan laporan keuangan sangat penting dalam konteks
akuntansi.

kel.5 14
Daftar Pustaka

kel.5 15

Anda mungkin juga menyukai