Oleh:
Kelompok 5
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah yang berjudul “GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN ”
dapat kami selesaikan dengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis laporan
keuangan
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah analisis
laporan keuangan, ibu yuli Lestari labangu, SE.,M.Sc. Tak lupa juga kepada semua pihak
yang telah memberi semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Penulis
kel.5 i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................1
C. Rumusan masalah.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Definisi Laporan Keuangan..............................................................................................3
B. Tujuan Laporan Keuangan................................................................................................3
C. Sifat laporan keuangan......................................................................................................6
D. Jenis Jenis Laporan Keuangan..........................................................................................8
E. Pihak – Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan.....................................................10
F. Keterbatasan Laporan Keuangan........................................................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................................14
Daftar Pustaka.............................................................................................................................15
kel.5 ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laporan keuangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia bisnis.
Laporan keuangan memberikan gambaran umum tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu. Melalui laporan keuangan, pemangku kepentingan seperti pemilik
perusahaan, investor, kreditur, dan pihak terkait lainnya dapat memperoleh informasi yang
relevan untuk mengambil keputusan yang tepat.
1. Laporan Laba Rugi: Merupakan bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan
pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi memberikan
gambaran tentang kinerja operasional perusahaan.
2. Neraca: Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca mencakup aset, kewajiban,
dan ekuitas perusahaan.
3. Laporan Arus Kas: Laporan arus kas menggambarkan aliran kas masuk dan keluar
perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini memberikan informasi penting tentang
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan mengelola arus kasnya.
4. Catatan atas Laporan Keuangan: Bagian ini berisi informasi tambahan yang mendukung
pemahaman terhadap laporan keuangan, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan,
informasi tentang aset dan kewajiban yang tidak tercantum dalam neraca, serta informasi
lain yang relevan.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan pemahaman dan penjelasan terkait
judul-judul yang akan di bahas, sehingga pembaca mudah memahami materi yang ada dalam
dalam makalah ini
kel.5 1
C. Rumusan masalah
1. untuk memahami bagaimana Definisi laporan keuangan
2. untuk memahami bagaimana Tujuan laporan keuangan
3. untuk memahami bagaimana Sifat laporan keuangan
4. untuk memahami bagaimana Jenis laporan keuangan
5. untuk memahami bagaimana Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan
6. untuk memahami bagaimana Keterbatasan laporan keuangan
kel.5 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan
memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi; untuk membuat proyeksi dan
peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan
keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang
menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban Laporan posisi keuangan biasanya
mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan
sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan
perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambilnya.
kel.5 3
2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk
menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
kel.5 4
d. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
e. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
f. Memberikan informasi terkait perubahan atas aktiva, pasiva, dan modal
perusahaan;
g. Memberikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan;
h. Memberikan informasi mengenai catatan-catatan atas laporan keuangan;
i. Memberikan informasi keuangan lainnya.
Laporan keuangan primer yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas disusun dan disajikan berdasarkan
tujuan yang berbeda-beda. Berikut adalah tujuan laporan keuangan berdasarkan
masing-masing jenisnya:
kel.5 5
Laporan perubahan ekuitas disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ekuitas pada
suatu entitas selama periode tertentu.
d. Laporan arus kas
Penyusunan laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pengguna mengenai perputaran serta kenaikan dan penurunan kas
perusahaan. Laporan arus kas merupakan unsur yang penting karena
mencerminkan kesanggupan perusahaan dalam menangani pembayaran beban-
beban dan pembeliannya.
1. bersifat historis
2. Bersifat menyeluruh.
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu
atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan keuangan disusun
berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode
sebelumnya).
Sementara itu, data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan
merupakan kombinasi (Munawir) dari:
kel.5 6
Fakta yang telah dicatat (recorded fact) artinya laporan keuangan yang disusun
atau dibuat berdasarkan kenyataaan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi.
Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian akuntansi pada waktiu atau masa lalu, yaitu
dari tahun-tahun sebelumnya. Fakta yangn di catat dalam pos-pos yang ada di laporan
keuangan dinyatakan dalam harga pada saat terjadinya transaksi.
Jadi, segala sesuatu tercermin dalam laporan keuangan merupakan fakta historis.
Oleh karena itu, laporan laporan keuangan tidak menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan secara utuh ke depan. Artinya, ada pos-pos yang tidak dicatat sehingga tidak
tampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat di penuhi
atau kontrak-kontra penjualan dan pembelian yang telah di setujui.
Sebagai contoh, alokasi biaya yang dinilai berdasarkan harga belinya atau harga pasar
pada saat tanggal penyusunan laporan keuangan. Demikian juga dengan piutang dan
persediaan, setiap pencatatan juga di tentukan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku.
Hal-hal lain yang juga digunakan dalam menyusun laporan keuangan adalah kebiasaan
seperti berikut ini:
kel.5 7
didasarkan pada saat terjadi pristiwa.artinya jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan
bukan harga nyata atau realisasi pada saat dijual sekarang atau dilikuidasi.
2) Menganggap daya beli uang akan tetap stabil.artinya semua transaksi atau peristiwa dicatat
dalam jumlah uang dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai dari berbagai tahun-tahun
sebelumnya. Sebenarnya hal ini bertentangan dengan kenyataan sebenarnya karena dalam
praktiknya justru daya beli uang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu
3. pendapat pribadi
Pendapat pribadi (personal judgment) artinya walaupun pencatat akuntansi dalam laporan
keuangan didasarkan kepada dalil-dalil tertentu ,penggunaan dari dasar dalil tersebut
tergantung dari pendapat manajemen perusahaan. Artinya juga pendapat atau judgment ini
tergantung dari kemampuan para pembuatnya yang kemudian dikombinasiakan dengan fakta
serta dalil-dalil akuntansi yang distujui.
Menurut PSAK No.1 (2015:3) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang
disajikan dalam berbagai cara misalnya, Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan
dan laporan lún serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul informasi tambaltan yang berkaitan dengan
laporan tersebut. misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan perubahan harga. Menurut SAK ETAP (2013:17), laporan keuangan yang
lengkap meliputi:
kel.5 8
a) Neraca. Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada akhir periode tersebut. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut: kas dan setara
kas, piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan; properti investasi; aset tetap; aset
tidak berwujud: utang usaha dan utang lainnya; aset dan kewajiban pajak; kewajiban
diestimasi; ekuitas.
b) Laporan laba rugi. Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan
beban dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar
untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham.
Unsur-unsurlaporan keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba
adalah penghasilan dan beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai
berikut: pendapatan: beban keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas; beban pajak: laba atau rugi neto
c) Laporan perubahan ekuitas; Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan dalam
ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban yang
diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut.
Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, penghitungan dividen dan
distribusi lain ke pemilik ekuitas selama suatu periode.
d) Laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas
dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama
satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
e) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi
informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan
atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
dalam laporan keuangan.
kel.5 9
E. Pihak – Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2008 : 19) ada 5 pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
yang meliputi pemilik, manajemen, kreditor, pemerintah, dan investor.
a) Pemilik
Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap
hasil laporan keuangan yang telah dibuat adalah :
Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka
dalam suatu periode tertentu. Berikut ini nilai penting lapporan keuangan bagi manajemen.
Dengan laporan keuangan yang dibuat, manajemen dapat menilai dan
mengevaluasi kinerja mereka dalam suatu periode apakah telah mencapai target-
target atau tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
Manajemen juga akan melihat kemampuan mereka mengoptimalkaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini.
Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan saat ini sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan
di masa yang akan datang.
Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan ke
depan berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, baik dalam
hal perencanaan, pengawasan, dan pengendalian ke depan sehingga target-target
yang diinginkan dapat tercapai.
c) Kreditor
Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal
memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor,
prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangan
diperlukan. Kepentingan pihak kreditor antara lain sebagai berikut.
Pihak kreditor tidak ingin usaha yang dibiayainya mengalami kegagalan dalam hal
pembayaran kembali pinjaman tersebut (macet). Oleh karena itu, pihak kreditor,
sebelum mengucurkan kreditnya, terlebih dulu melihat kemampuan perusahaan untuk
membayarnya. Salah satu ukuran kemampuan perusahaan dilihat dari laporan
keuangan yang telah dibuat.
Pihak kreditor juga perlu memantau terhadap kredit yang sudah berjalan untuk melihat
kepatuhan perusahaan membayar kewajibannya.
kel.5 10
Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi
beban nasabah dalam pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan di
luar dari yang diperkirakan.
d) Pemerintah
Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangn perusahaan
yang sesungguhya.
Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dari hasil laporan keuangan
yang dilaporkan. Dari laporan ini akan terlihat jumlah pajak yang harus dibayarkan
kepada negara secara jujur dan adil.
e) Investor
Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum memutuskan
untuk membeli saham, perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar
pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan yang akan
ditanamnya. Dalam hal ini investor akan melihat prospek yang dimaksud adalah keuntungan
yang akan diperolehnya (deviden) serta perkembangan nila saham kedepan. Setelah itu,
barulah investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham suatu perusahaan atau
tidak.
Jika tidak memiliki itu semua, sebuah perusahaan akan sulit untuk bisa menilai
keuangannya sendiri. Maka dari itu, pentingnya sebuah laporan keuangan demi
perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Pengambilan keputusan ekonomi tak
bisa semata-mata dilandaskan atas data yang diperoleh dari laporan keuangan. Sebelumnya
disebutkan bahwa selain memiliki banyak manfaat, laporan keuangan juga memiliki
keterbatasan.
berikut ini akan dipaparkan mengenai keterbatasan laporan keuangan yang perlu Anda
pelajari dan pahami untuk perkembangan bisnis yang tengah Anda jalankan. Simak baik-baik
ya.
kel.5 11
semua dijalankan sesuai teori tersebut. Umumnya, sejumlah transaksi yang nilainya besar
akan kerjakan sesuai teori yang sudah ada. Namun, untuk sejumlah transaksi yang
nominal-nya kecil serta tak memengaruhi pos-pos lain dapat dikerjakan menyimpang.
Permasalahannya adalah berapa jumlah atau nominal yang dianggap lumayan
besar atau berapa nominal yang dirasa kecil? Batasan yang dibuat untuk
menentukan materiality (cukup berarti) atau tidak jika alasannya memunculkan
perbedaan dalam mengambil sebuah keputusan.
2. Konservatif
Konservatif merupakan suatu perilaku yang biasanya diambil oleh para akuntan dalam
menghadapi beberapa alternatif dalam merancang laporan keuangan. Jika kondisi yang
dihadapi memang demikian, biasanya sikap konservatif ini cenderung memilih yang tak
akan menjadikannya aktiva serta penghasilan yang terlalu besar.
Perilaku konservatif ini mulanya berasal dari perkembangan akuntansi jaman dulu. Pada
masa itu, yang terpenting adalah pada neraca yang dipersembahkan untuk para pemberi
kredit. Sikap konservatif ini disamping untuk menentukan yang lebih rendah tapi juga
untuk mengatur kenaikan nominal dari aktiva.
4. Bersifat Histori
Bersifat historis maksudnya yaitu karena setiap laporan keuangan umumnya menunjukan
riwayat transaksi dan juga peristiwa yang sudah lampau.
5. Bersifat umum
Keterbatasan laporan keuangan bersifat umum, baik dari segi informasi maupun dari segi
manfaat untuk pihak pengguna. Biasanya, informasi khusus yang diperlukan oleh pihak-
pihak tertentu tak bisa secara langsung terpenuhi hanya dari laporan keuangan.
kel.5 12
Keterbatasan lainnya dari laporan keuangan yaitu lebih menekankan pada penampilan
transaksi dan juga peristiwa yang sesuai dengan suatu substansi serta realitas ekonomi dan
juga bukan hanya untuk bentuk formalitas (hukum).
kel.5 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang disediakan, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan
laporan keuangan:
1. Laporan keuangan mencerminkan fakta atau peristiwa akuntansi yang terjadi pada masa
lalu, direkam dalam harga saat transaksi terjadi .
2. Konsep materialitas digunakan untuk menentukan apakah suatu nominal dianggap
signifikan atau tidak dalam pengambilan keputusan akuntansi .
3. Sikap konservatif dalam penyusunan laporan keuangan cenderung memilih opsi yang tidak
menghasilkan aktiva atau pendapatan yang terlalu besar .
4. Setiap industri memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi sistem akuntansinya,
seperti pada industri perbankan dan asuransi .
5. Laporan keuangan bersifat historis karena mencatat transaksi dan peristiwa yang telah
terjadi di masa lampau .
6. Ada keterbatasan-keterbatasan dalam laporan keuangan yang perlu dipahami, seperti
materialitas, konservatif, sifat historis, dan sifat umum .
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam terhadap definisi, tujuan, sifat, jenis, pihak
yang memerlukan, dan keterbatasan laporan keuangan sangat penting dalam konteks
akuntansi.
kel.5 14
Daftar Pustaka
kel.5 15