Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH LAPORAN KEUANGAN DAN RASIO KEUANGAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu

Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan

Dosen Pembimbing : Riska Susanti, S.E., M.M

Disusun Oleh :

Hapriadi Saputra (19612096)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

TANJUNGPINANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan

hidayat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai materi Laporan

Keuangan dan Rasio Keuangan dengan tepat waktu.

Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas

individu yang diberikan oleh Ibu Dosen Riska Susanti, S.E., M.M selaku dosen

pembimbing Mata Kuliah Analisa Lporan Keuangan

Kami menyadari benar sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati kami berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih

lanjut. Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

yang membutuhkan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Laporan keuangan ..................................................................................

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan..........................................................

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan...............................................................

2.1.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan..........................................................

2.1.4 Pihak-pihak yang Berkepentingan....................................................

2.1.5 Komponen Laporan Laba Rugi

2.2 Rasio Keuangan .......................................................................................

2.2.1 Pengertian Rasio Keuangan..............................................................

2.2.2 Tujuan Rasio Keuangan....................................................................

2.2.3 Fungsi Rasio Keuangan....................................................................

2.2.4 Jenis-jenis Rasio Keuangan..............................................................

2.2.5 Teknik Analisis Rasio Keuangan.....................................................

2.2.5 Rumus-rumus Rasio Keuangan

2.2.6 Batasan Dalam Rasio Keuangan.......................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam setiap perusahaan ataupun organisasi pasti membutuhkan


laporan keuangan, Laporan keuangan sendiri merupakan sebuah pelaporan yang
berisikan informasi tentang kondisi dan kinerja suatu perusahaan untuk di
berikan ke pada pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK No. 1 (2015: 2)
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan. Di dalam penyusunan laporan keuangan terdapat beberapa jenis
laporan keuangan yang memiliki kegunaan dan format yang berbeda-beda. Pada
dasarnya laporan keungan sendiri memiliki beberapa bentuk/format yang
berbeda, namun saling bersangkutan antara 1 dengan lainnya.

Laporan keuangan perusahaan itu sendiri lazimnya diterbitkan secara


periodik, bisa tahunan,semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian.
Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor,
manajemen, bank, pemerintah maupun pelaku pasar modal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Laporan Keuangan ?

2. Bagaimana Tujuan Laporan Keuangan ?

3. Apa Jenis – Jenis Laporan Keuangan ?

4. Siapa – siapa pihak yang berkepentingan ?

5. Bagaimana Komponen Laporan Keuangan

6. Apakah Pengertian Rasio Keuangan ?


7. Apa Tujuan Rasio Keuangan ?

8. Apa Fungsi Rasio Keuangan ?

9. Apa Jenis-jenis Rasio Keuangan ?

10. Apa Saja Teknik Analisis Rasio Keuangan ?

11. Apa saja Rumus-rumus Rasio Keuangan?

12. Apa saja Batasan Dalam Rasio Keuangan?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Laporan Keuangan

2. Untuk mengetahui Tujuan Laporan Keuangan

3. Untuk mengetahui Jenis – Jenis Laporan Keuangan

4. Untuk mengetahui Siapa – siapa pihak yang berkepentingan

5. Untuk mengetahui Komponen Laporan Keuangan

6. Untuk mengetahui Pengertian Rasio Keuangan

7. Untuk mengetahui Tujuan Rasio Keuangan

8. Untuk mengetahui Fungsi Rasio Keuangan

9. Untuk mengetahui Jenis-jenis Rasio Keuangan

10. Untuk mengetahui Teknik Analisis Rasio Keuangan

11. Untuk mengetahui Rumus-rumus Rasio Keuangan

12. Untuk mengetahui Batasan Dalam Rasio Keuangan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan secara umum dapat di katakana sebagai catatan informasi


keuangan dari suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Keberadaan
laporan keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
khususnya dalam bidang keuangan. Sedangkan menurut Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No.1 Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi 2009)
mendefinisikan laporan keuangan sebagai penyajian kinerja keuangan yang
terstruktur dari perusahaan atau entitas usaha. Pembuatan laporan keuangan
bertujuan memberikan informasi kinerja dari pihak yang melaporkan, sehingga
dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat
keputusan. Adapun pengertian Laporan keuangan menurut para ahli yaitu :

Menurut Kasmir (2013:7) Laporan keuangan adalah laporan yang


menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi
perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu
(untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Laporan keuangan
menggambarkan pospos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu
periode

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), laporan keuangan merupakan


bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan
2..1 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut
1. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan GAAP.

2. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan keuangan


adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan
dan arus kas entitasyang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatankeputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawabanmanajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. MenurutPSAK No.1 Paragraf ke 7
(Revisi 2009), “dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan,laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: asset,
liabilitas,ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian,
kontribusi dari dandistribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik dan arus kas”.Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang
terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan
dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu
dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas
3. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan terbagi sebagai berikut:

Memberikan informasi yang terpercaya

Informasi yang diberikan tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban


perusahaan, dengan maksud:

- Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan


- Menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan
- Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya
- Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan
perusahaan
-
Memberikan informasi sumber kekayaan

Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih


yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. Hal ini dengan maksud:

- Memberikan gambaran jumlah dividen yang diharapkan pemegang


saham.
- Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
kepada kreditor, supplier, pegawai, pemerintah, dan kemampuan dalam
mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan.
- Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian.
- Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
jangka panjang.
4. Tujuan kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah
sebagai berikut :
a. Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu
pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan
b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja
yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang
akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus
ada.
d. Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-
pihak tertentu saja.
e. Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan
artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu
perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

Selain tujuan di atas, laporan keuangan juga bertujuan untuk:


Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aset dan
kewajiban. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh
para pemakai laporan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa
tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

2.1.3 Jenis Jenis Laporan Keuangan


Terdapat 5 jenis laporan keuangan di Indonesia menurut SAK yaitu sebagai
berikut:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)


Laporan ini berfokus pada tiga hal yakni pendapatan, biaya, dan untung-
rugi. Sesuai namanya, laporan ini membantu anda mengetahui apakah
perusahaan atau bisnis anda untung atau rugi.Laporan laba rugi kerap disebut
sebagai laporan kinerja keuangan perusahaan atau bisnis. Dalam laporan ini,
Anda juga akan mendapatkan informasi pendapatan, pengeluaran, dan beban
pajak. Informasi ini, dapat membantu anda dalam mengambil kebijakan atau
keputusan terkait langkah selanjutnya dalam bisnis atau perusahaan.

Pendapatan: Mengacu pada keuntungan penjualan barang atau jasa dalam


periode tertentu. Biasanya pendapatan yang disajikan dalam laporan adalah
pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tunai dan kredit.
Beban: Beban adalah biaya operasional yang terjadi di entitas dalam periode
tertentu. Contoh dari beban adalah gaji, transportasi, anggaran pelatihan, utilitas,
hingga pajak.
Untung rugi: Mengacu pada laba bersih setelah dikurangi biaya dari pendapatan.
Semakin tinggi angka pendapatan dibanding beban, maka keuntungan juga
tinggi begitupun sebaliknya.

Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut :


a.       Penjualan
b.      Harga pokok penjualan
c.       Laba bruto
d.      Beban usaha
e.       Laba usaha
f.       Pendapatan dan beban lain-lain
g.      Laba sebelum pos luar biasa
h.      Pos luar biasa
i.        Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
j.        Laba sebelum pajak penghasilan
k.      Pajak penghasilan
l.        Laba bersih

2. Laporan Neraca (Balance Sheet)


Neraca bisa disebut juga sebagai Laporan Posisi Keuangan. Jenis laporan
keuangan ini menyajikan informasi seputar aset, kewajiban, dan modal dalam
satu periode secara menyeluruh dan terperinci. Sederhananya, laporan neraca
berfungsi sebagai penunjuk kondisi dan informasi keuangan perusahaan.
Informasi aset, kewajiban, dan modal adalah elemen penting dalam laporan
neraca. Untuk mengetahuinya, dapat menggunakan rumus persamaan akuntansi:
Aset = Kewajiban+Modal.
Aset/aktiva: Aset adalah sumber daya perusahaan yang terdaftar secara
hukum dan bernilai ekonomi. Misalnya bangunan, tanah, mobil, dan uang. Aset
terbagi menjadi dua kategori yaitu, aset lancar atau jangka pendek dan aset tak
lancar.
Kewajiban: Kewajiban adalah utang perusahaan yang harus dibayarkan
kepada pihak lain. Contoh kewajiban adalah pinjaman bank, pajak, piutang,
pinjaman ke institusi finansial, dan overdraft.
Modal: Modal adalah harta kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik
perusahaan. Modal akan bertambah seiring dengan bertambahnya investasi ke
dalam perusahaan. Yang termasuk dalam modal adalah pendapatan tetap, modal
saham, dan sebagainya.

3. Laporan Perubahan Modal


Dalam perjalanan operasional perusahaan, modal awal dapat mengalami
perubahan sesuai kinerja perusahaan. Laporan perubahan modal dibuat untuk
mengetahui seberapa besar perubahan modal yang terjadi beserta penyebab
perubahannya. Data yang diperlukan untuk membuat laporan adalah modal awal,
pengambilan dana dari periode yang diinginkan, dan total laba rugi bersih yang
diperoleh. Namun, laporan perubahan modal hanya dapat dibuat setelah laporan
laba rugi telah dikerjakan lebih dulu.

Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :


a.       Perusahaan memperoleh laba bersih
b.      Adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a.       Perusahaan menderita rugi
b.      Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :
a.       Modal pada awal periode
b.      Laba atau rugi selama satu periode
c.       Tambahan modal dari investasi pemilik
d.      Pembagian laba kepada pemilik
e.       Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).


Laporan ini membantu memahami perputaran arus uang perusahaan yang
masuk dan keluar. Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator
prediksi arus kas pada periode yang akan datang. Arus kas masuk dapat dilihat
dari hasil kegiatan operasional dan kas pendanaan atau pinjaman. Sedangkan
arus kas keluar dilihat dari seberapa banyak biaya operasional atau investasi
yang dikeluarkan perusahaan.
Laporan arus kas terbagi dalam 3 jenis, yakni aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi: Laporan kegiatan yang berkaitan dengan penjualan,
pembelian, dan pengeluaran operasional perusahaan, meliputi penjualan produk
atau jasa, pembayaran bunga dan pajak pendapatan, pembayaran sewa, gaji dan
upah.
Aktivitas investasi: Berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari
penjualan atau pembelian aktiva tetap. Contoh, pembelian atau penjualan
properti, pabrik, peralatan, dan aset tidak lancar lainnya dan aset keuangan
lainnya.
Aktivitas pendanaan: Merupakan aktivitas kas yang berasal dari
penambahan modal perusahaan. Untuk menghitungnya, Anda dapat
menambahkan atau mengurangi nilai kas dari kewajiban jangka panjang dan
ekuitas pemilik.

Laporan arus kas sama pentingnya dengan laporan laba-rugi dan neraca
saat menganalisis arus kas perusahaan. Tanpa laporan arus, sulit untuk
mendeteksi baik-buruknya kinerja perusahaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)


Catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan penjelasan rinci
terkait jenis laporan keuangan neraca, laba rugi, perubahan modal, dan arus kas
perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki pemahaman baik terkait
pengelolaan dana secara menyeluruh.
Catatan atas laporan keuangan ini biasanya dibuat oleh perusahaan berskala
besar guna pengungkapan informasi laporan keuangan yang memadai.

2.1.4 Pengguna informasi laporan keuangan dan tujuannya.


1. Investor
Penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen.
2. Karyawan
 Karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi
untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan
pasca kerja dan kesempatan kerja.
3.  Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada
saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan
 Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau bergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan
sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
7.             Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya:
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam
modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

2.1.5 Bagian-bagian laporan keuangan


1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang
merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan
yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang
mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu
periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders
Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk
mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas
aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan
laporan arus kas ini adalah:
1.   Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas
perusahaan selama periode tertentu.
2.   Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas
yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

2.2 Rasio keuangan


2.2.1 Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang
digunakan sebagai indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan
mengambil data dari laporan keuangan selama periode akuntansi. Sehingga
dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan. adapun pengertian
laporan menurut para ahli sebagai berikut :
Menurut Kasmir (2015:104) rasio keuangan adalah kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Perbandingan
dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan
keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian,
angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode
maupun beberapa periode.
Menurut Harahap (2015:297) rasio keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Jadi, analisis rasio keuangan adalah alat analisis untuk menjelaskan hubungan
antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
keuangan.
2.2.2 Tujuan Rasio Keuangan

Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah untuk menilai kinerja


perusahaan di masa lalu, sekarang, dan kemungkinan yang akan terjadi di masa
depan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan diperlukan data dari laporan
keuangan yang sudah ada, seperti dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan
arus kas. Dengan begitu, rasio keuangan akan membantu memberikan
kesimpulan dalam menentukan tingkat kesehatan keuangan pada suatu
perusahaan.

2.2.3. Fungsi Rasio Keuangan

Fungsi rasio ini cukup vital dalam sebuah keputusan perusahaan. Oleh
sebab itu, sangat penting untuk dipelajari. Terlebih data-data yang menjadi
acuannya yaitu berupa laporan keuangan  dimana data-data tersebut merupakan
hal yang paling penting. Dengan demikian, memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Mengetahui Optimalisasi Keuangan 


Optimalisasi keuangan yaitu suatu analisa rasio keuangan untuk melihat
penggunaan keuangan yang lebih optimal. Penggunaan keuangan yang jelas.
Termasuk diantaranya apabila terjadi kecurangan dalam laporan keuangan, atau
penggunaan yang keuangan yang tidak efisien. 
2. Melihat Efektifitas Manajemen Operasional 
Manajemen operasional meliputi penggunaan biaya, dan efektifitas penggunaan
keuangan untuk operasional perusahaan. Oleh sebab itu, mengacu pada rasio
tersebut dapat melihat seberapa efektif kinerja manajemen operasional dalam
penggunaan biaya untuk kegiatan operasional. 

3. Melihat Optimalisasi Penggunaan Aktiva 


Aktiva merupakan hal yang tidak kalah pentingnya untuk dievaluasi mengenai
penggunaannya. Besaran aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, menjadikan
bahan pertimbangan manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan.
Sehingga dari rasio tersebut bisa diketahui optimalisasi penggunaannya. 

4. Melihat Tingkat Kesehatan Keuangan Dalam Perusahaan 


Kesehatan keuangan perusahaan berarti selalu mendapatkan laba dari setiap
aktivitas bisnisnya. Dengan demikian, bisa diketahui tingkat kesehatan keuangan
berdasarkan rasio tersebut. Sehingga dapat dianalisa seberapa lama perusahaan
dapat tetap bertahan dan berkembang 
5. Acuan Untuk Menganalisa Kemampuan Perusahaan Untuk Berkembang 
Pengembangan bisnis seringkali dilakukan oleh sebuah perusahaan agar
perusahaan tersebut dapat terus bertahan. Pengembangan bisnis, meliputi
pendirian cabang, perluasan wilayah pemasaran, peluncuran produk baru.
Semua itu diperlukan analisa keuangan yang lebih seksama, agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Manfaat Analisis Rasio Keuangan

 Membantu untuk menganalisis tren kinerja sebuah perusahaan.


 Membantu para stakeholder untuk dapat membandingkan hasil keuangan suatu
perusahaan dengan pesaingnya.
 Membantu Manajemen, kreditur dan investor untuk mengambil suatu keputusan.
 Dapat menunjukan suatu letak permasalahan keuangan perusahaan serta
kekuatan dan kelemahannya.

2.2.4 Jenis jenis Rasio Keuangan


1. Rasio Likuiditas (Liquiditiy Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan. Rasio ini pada prinsipnya membandingkan aktiva lancar dengan
hutang lancar. Jika jumlah aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar,
maka makin lancar usaha dan pembayaran utang perusahaan.
- Rasio Lancar (Current Ratio)
- Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Rasio solvabilitas berfungsi untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh utang. Rasio ini juga mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajibannya untuk jangka pendek ataupun jangka
panjang.
- Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang
- Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Ear utang (Debt Ratio)
- Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)
- Lingkup Arus Kas (Cash Flow Coverage)
3. Rasio Aktivity (Activity Ratio),
Rasio aktivitas berguna untuk mengukur efektivitas efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan harta yang dimiliki atau perputaran dari aktiva-aktiva
tersebut. Contoh rasio aktivitas adalah
- Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
- Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang (Average Collection P.)
- Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn Over)
- Perputaran total aktiva (Total Assets Turn Over)
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dsb.
- Margin laba penjualan (Profit Margin on Sales)
- Daya laba dasar (Basic Earning Power)
- Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Assets)
- Hasil pengembalian ekuitas (Return on Total Equity)
5. Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah
pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
- Pertumbuhan penjualan
- Pertumbuhan laba bersih
- Pertumbuhan pedapatan per saham
- Pertumbuhan dividen per saham
6. Rasio penilaian (Valuation Ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran
kemampuan manajemen dalam menciptakan pasar usahanya di atas biaya
investasi.
- Rasio harga saham terhadap pendapatan
- Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku
7. Rasio Pasar
Rasio pasar menunjukkan perkembangan nilai perusahaan secara relatif
pada nilai buku perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur nilai saham
dan lazim digunakan di pasar modal.

2.2.5 Teknik analisis rasio keuangan

Metode dan teknik dalam melakukan analisis rasio keuangan terbagi


menjadi 3 yaitu :
1. Metode Analisa Pertumbuhan

Sebuah tehnik analisa yang juga dapat disusun dengan membandingkan


kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu
dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan
keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.

2. Metode Trend dan Indeks

Teknik analisa ini hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan


namun angka pembanding adalah suatu laporan keuangan periode tertentu yang
dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar.Teknik tren ini sangat berguna
untuk dapat memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang
dengan menggunakan data historis.

3. Metode Analisis Rasio

Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan


keuangan yang sangat relevan atau data yang signifikan.
2.2.6 Rumus – Rumus Rasio Keuangan

1. Rasio Likuiditas

Rasio untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan


finansialnya dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain sebagai berikut :

 Current Ratio yakni salah satu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan


dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva
lancar.

Rumus menghitung Current Ratio yaitu :

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

 Cash Ratio yaitu salah satu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan


dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas
yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio yaitu :

Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

 Quick Ratio atau Acid Test Ratio yaitu salah satu rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek
dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio yakni :

Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%


Ps : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini adalah sebesar minimum sebesar
150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

Rasio untuk dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain sebagai berikut :

 Gross Profit Margin yaitu salah satu rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin yaitu :

Gross Profit Margin = Penjualan Netto – HPP / Penjualan Netto X 100%

 Operating Income Ratio yakni salah satu rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari
penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio yaitu :

Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya Administrasi & Umum
(EBIT) / Penjualan Netto X 100%

 Net Profit Margin yaitu salah satu rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin yaitu :

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%

 Earning Power of Total Investment yaitu salah satu rasio untuk dapat


mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi
investor dan pemegang saham.
Rumus menghitung Earning Power of Total Investment yakni :

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%

 Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio ialah salah
satu rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI) yaitu :

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

 Return on Equity (ROE) ialah salah satu rasio untuk mengukur kemampuan


equity untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE) yakni :

Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

 Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners ialah
salah satu rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan
dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.

Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth yakni :

Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%

Ps : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah akan semakin baik,
sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di
pasar.

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

Rasio untuk dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua
kewajiban finansial jangka panjang.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain sebagai berikut :


 Total Debt to Assets Ratio ialah salah satu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang
dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio yaitu :

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%

 Total Debt to Equity Ratio yaitu salah satu rasio untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio yakni :

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%

Ps : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah akan semakin buruk
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal
nilainya adalah 200%.

4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio

Rasio untuk dapat mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimilikinya.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain sebagai berikut :

 Total Assets Turn Over merupakan salah satu rasio untuk mengukur tingkat
perputaran total aktiva terhadap penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio yaitu :

Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%

 Working Capital Turn Over yaitu salah satu rasio untuk mengukur tingkat
perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap
penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio yakni :


Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja Bersih X 100%

 Fixed Assets Turn Over yaitu salah satu rasio untuk mengukur perbandingan
antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan. Rasio ini juga berfungsi
untuk dapat mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka
meningkatkan pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio ialah :

Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X 100%

 Inventory Turn Over merupakan salah satu rasio untuk mengukur tingkat


efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik juga dan dapat menunjukkan
pengelolaan persediaan yang efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio ialah :

Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%

 Average Collection Period Ratio adalah salah satu rasio untuk mengukur


berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh
tagihan dari konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio yaitu :

Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X 100%

 Receivable Turn Over ialah salah satu rasio untuk mengukur tingkat perputaran
piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik juga dan menunjukan modal kerja
yang ditanamkan dalam piutang rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio yaitu :

Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata X 100%


Ps : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity ini adalah akan semakin baik, Anda
bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar supaya
dapat menilai seberapa efisien Anda mengelola sumber daya yang dimiliki.

5. Rasio Investasi (Investment Ratios)

Rasio Investasi merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan


keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang
digunakan untuk dapat mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.

Rasio ini dihitung dengan rumus seperti berikut :

Return On Investment = (EAT : Investasi) x 100%

Batasan Dalam Analisis Rasio Keuangan

Terdapat sebuah batasan-batasan yang perlu diperhatikan sebelum melakukan analisis


rasio keuangan. Batasan-batasan tersebut adalah:

1. Analisis rasio keuangan bisa sangat akurat jika analisis dilakukan dalam jangka
waktu yang panjang (beberapa tahun) bukan hanya di tahun tertentu saja. Tetapi
dalam prakteknya hal itu tidak selalu dapat dilakukan.
2. Sangat sulit untuk dapat memastikan rasio standar yang dapat dijadikan acuan
untuk membuat perbandingan.
3. Karena angka rasio berbeda dari perusahaan satu dengan perusahaan lainnya,
industri satu dengan lainnya bahkan musim satu dengan musim lainnya dalam
satu perusahaan.
4. Rasio keuangan juga bergantung pada angka-angka yang tertera pada laporan
keuangan. Namun dalam beberapa kasus, angka yang muncul dalam laporan
keuangan perusahaan adalah hasil window dressingAi??atau sudah dipercantik
oleh perusahaan itu sendiri agar terlihat performanya baik. Sehingga perhitungan
rasio yang tepat agak sulit diperoleh.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpuan

Laporan keuangan secara umum dapat di katakana sebagai catatan informasi keuangan
dari suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Keberadaan laporan keuangan
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan khususnya dalam bidang
keuangan. Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis yaitu :

- Laporan laba rugi


- Laporan neraca
- Laporan perubahan modal
- Laporan arus kas
- Dan Catatan atas laporan keuangan

Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai
indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan
keuangan selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum
keuangan perusahaan. 

Rasio keuangan terdiri dari beberapa jenis:

- Rasio likuiditas
- Rasio solvabilitas
- Rasio aktivitas
- Rasio profitabilitas
- Rasio pertumbuhan
- Rasio penilain
- Rasio pasar
Saran
Dengan disusunnya makalah ini, kami berharap agar pembaca khususnya mahasiswa
dan mahasiswi dapat mengerti dan memahami materi mengenai “ Laporan Keuangan
dan Analisis Rasio Keuangan ”
Darftar Pustaka

http://eprints.perbanas.ac.id/1242/3/BAB%20I.pdf

https://www.academia.edu/9973837/Makalah_Laporan_Keuangan

http://eprints.ums.ac.id/37075/3/BAB%20I.pdf

https://www.edudetik.com/2014/05/makalah-laporan-keuangan-lengkap.html

file:///C:/Users/user/Downloads/C%20-%20Kelompok%202%20-%20Analisis
%20Rasio%20Keuangan.pdf

http://repositori.unsil.ac.id/1038/6/BAB%20II.pdf

https://www.finansialku.com/analisis-rasio-keuangan/

https://kamus.tokopedia.com/r/rasio/

https://www.ekrut.com/media/rasio-keuangan

https://sarjanaekonomi.co.id/analisis-rasio-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai