Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Keuangan Menengah

Disusun Oleh : Kelompok I


Anggota : Ai Silvi Fitriah
: Gayatri Ayu R
: Hedi Yusup H
: Muhamad Jenal
: Muhamad Rafli R
: Muhammad Shevan A P
: Muhammad Zulfa A

STIE TRIDHARMA BANDUNG KBB CIPANAS


Wisma Sinar Kasih, Jl. Raya Pacet No. 12-14, Cipendawa Kec. Pacet
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43253
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga
makalah dengan judul “ Laporan Keuangan “ dapat tersusun sampai dengan
selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cianjur , 20 Oktober 2022


Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTRA ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Pengertian Laporan Keuangan ..............................................................2
B. Tujuan Laporan Keuangan ....................................................................3
C. Jenis – Jenis Laporan Keuangan ...........................................................4
1. Laporan Laba Rugi ..........................................................................4
2. Laporan Perubahan Modal ............................................................10
3. Laporan Neraca .............................................................................13
4. Laporan Arus Kas..........................................................................16
D. Komponen Laporan Keuangan............................................................18
E. Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan ................19
F. Prinsip Dasar Laporan Keuangan ........................................................19
G. Keterbatasan Dalam Penyusunan Laporan Keuangan ........................20
BAB III PENUTUP ..............................................................................................24
A. Kesimpulan..........................................................................................24
B. Saran ....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-peristiwa
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan. Di dalam penyusunan laporan keuangan
sendiri memiliki beberapa jenis laporan keuangan yang memiliki kegunaan
dan format yang berbeda-beda. Pada dasarnya laporan keungan sendiri
memiliki beberapa bentuk/format yang berbeda, namun saling bersangkutan
antara 1 dengan lainnya.
Laporan keuangan sendiri memiliki arti yang berbeda-beda namun
terdapat inti atau kesimpulan dari laporan keungan itu sendiri yaitu sebuah
laporan yang mencatat transaksi-transaksi yang ada pada sebuah perusahaan,
organisasi maupun instansi lainnya. Dalam laporan ada hal – hal yang perlu
diketahui seperti tujuan, jenis –jenis , komponen laporan keungan serta pihak
– pihak yang berkepentingan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Laporan Keuangan ?
2. Bagaimana Tujuan Laporan Keuangan ?
3. Apa Jenis – Jenis Laporan Keuangan ?
4. Bagaimana Komponen Laporan Keuangan ?
5. Siapa pihak yang berkepentingan ?
6. Apa saja prinsip dasar laporan keuangan ?
7. Keterbatasan dalam penyusunan laporan keuangan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan;
2. Untuk mengteahui tujuan laporan keuangan;
3. Untuk mengetahui jenis – jenis laporan keuangan;
4. Untuk mengetahui komponen laporan keuangan;
5. Untuk mengetahui pihak – pihak yang berkepentingan;
6. Untuk mengetahui apa saja prinsip dasar laporan keuangan.
7. Untuk mengetahui keterbatasan dalam penyusunan laporan keuangan?

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 1


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Ikatan Akuntan Indonesia
(Revisi 2009) mendefinisikan laporan keuangan sebagai penyajian kinerja
keuangan yang terstruktur dari perusahaan atau entitas usaha. Pembuatan
laporan keuangan bertujuan memberikan informasi kinerja dari pihak yang
melaporkan, sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
dalam membuat keputusan. Adapun pengertian Laporan keuangan menurut
para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Kasmir (2013:7)
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan
terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk
neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Laporan keuangan
menggambarkan pospos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu
periode.
2. Menurut Munawir (2010:5)
Laporan Keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi
serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/ menggambarkan
jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan
hasilhasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi
selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan
ekuitas perusahaan.
3. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Indonesia (2009:1)
Laporan Keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 2


dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Sedangkan menurut
Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan
dan hasil usaha suatu perusahaan 3 pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca,
laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, laporan posisi keuangan.
B. Tujuan Laporan Keungan
Adapun tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Informasi Aset
Aset yang dimiliki oleh bisnis maupun perusahaan tertentu akan dapat
diketahui dengan adanya laporan keuangan. Karena, dalam sebuah laporan
ini, kita bahkan secara detail mendapatkan penjelasan tentang aset.
Seberapa banyak yang masih dimiliki dan seberapa banyak yang sudah
terbuang.
2. Mengetahui Jumlah Modal
Modal adalah sebuah hal yang penting dalam bisnis dan kegiatan ekonomi
lainnya. Jadi, ini menjadi salah satu faktor penting yang digambarkan
dalam sebuah laporan keuangan. Semua informasi yang dibutuhkan akaan
ditemukan di laporan tersebut. Terkait seberapa banyak modal yang
tersedia, yang diperlukan dan yang telah digunakan.
3. Arus Kas
Ini juga akan menggambarkan bagaimana pengelolaan aruskas. Apakah
masih kurang stabil, tidak memadai dan bahkan berjalan dengan lancar.
Setiap pelaku yang melakukan tindakan ekonomi pastinya membutuhkan
rincian mengenai arus kas tersebut.
4. Alat Pertanggung Jawaban
Pihak manajemen Ini akan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk
pertanggung jawaban manajemen. Karena ini adalah salah satu laporan
yang sangat penting dan akan mendefinisikan keadaan perusahaan. Maka

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 3


pihak manajemen harus mempertanggung jawabkan dengan baik kepada
pemilik, pemegang saham dan kreditur.
5. Sebagai Alat Pertimbangan Pemilik Perusahaan
Tidak ada hal yang selalu mulus, begitu juga yang terjadi dalam sebuah
keuangan perusahaan. Ketika hal-hal tersebut menjadi lebih buruk atau
bahkan lebih baik, sang pemilik harus melakukan tindakan.
6. Pencapaian Target Manajemen
Walaupun pihak manajemen adalah yang bertanggung jawab membuat dan
melaporkan laporan ini. Namun, ini juga menyangkut tujuan
pembuatannya 4 tersebut. Dimana pihak manajemen yang nantinya akan
mengetahui apakah target mereka tercukupi atau tidak di periode tersebut.
Apakah sudah sesui dengan rencana yang sebelumnya diatur? Ini juga
akan menjadi bahan evaluasi untuk masa yang akan datang.
7. Alat Pertimbangan Bagi Pemegang Saham
Untuk bisa menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan, tentu diperlukan
modal dan berupa saham. Jadi, pemegang atau pemilik saham yang
berkontribusi, berhak mengetahui bagaimana perkembangan dari bisnis
atau perusahaan tersebut. Pelaporan inilah yang nantinya akan menjadi
media pertimbangan mereka. Dimana mereka akan menentukan untuk
tetap berkomitmen dengan perusahaan tersebut nantinya atau tidak.
8. Bahan Evaluasi Kreditur
Tidak hanya pemilik dan pemegang saham saja yang menggunakan
laporan ini sebagai bahan evaluasi. Para kreditur juga akan
menggunakannya sebagai bahan evaluasi dan alat pertimbangan. Para
kreditur sangat perlu untuk bisa melakukan penilaian pada kelancaran dan
abgaimana alur arus kas.
C. Jenis – Jenis Laporan Keuangan
1. Laporan Laba-Rugi
a. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba/rugi (income statement) adalah laporan yang
mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu
tertentu. Laporan ini menyediakan informasi yang diperlukan oleh

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 4


investor dan kreditor dalam memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan
ketidakpastian dari arus kas masa depan.
b. Kegunaan Laporan Laba Rugi
Kegunaan Laporan Laba-rugi bagi pengguna laporan keuangan :
1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan untuk memprediksi
kinerja masa depan
 Investor menggunakan informasi ini untuk memprediksi laba dan
arus kas masa depan yang kemudian dijadikan dasar untuk
memprediksi harga saham dan dividen perusahaan di masa depan.
mengetahui kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan
pesaing.
 Kreditor menggunakan informasi ini untuk mengetahui
kemampuan calon debitor dalam menghasilkan arus kas masa
depan yang diperlukan untuk membayar beban bunga dan
membayar pokok pinjaman.
 Manajemen menggunakan informasi ini untuk memprediksi
pencapaian target laba yang berpengaruh terhadap bonus yang
diberikan kepada para manajer.
2. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas
masa depan dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi,
dan kelayakan kredit.
c. Keterbatasan Laporan Laba/Rugi Laba bersih merupakan suatu estimasi
dan mencerminkan sejumlah asumsi, sehingga memiliki keterbatasan,
diantaranya:
1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan
dalam laporan laba-rugi. Misalnya keuntungan dan kerugian yang
belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu.
2. Laba yang dilaporkan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang
digunakan. Jika dua perusahaan menggunakan metode penyusutan
yang berbeda, laba yang dihasilkan juga akan berbeda.
3. Pengukuran laba (penghasilan dan biaya) melibatkan pertimbangan
(judgement) manajemen. Misalnya pertimbangan dalam

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 5


mengestimasi kewajiban atas klaim garansi dan pengakuan
penghapusan piutang tak tertagih, ada yang melakukannya dengan
optimistis, sehingga menyebabkan biaya yang lebih rendah dan laba
yang lebih tinggi.
4. Kualitas Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan agar harga
saham dan nilai opsi saham manajemen meningkat, sehingga
perusahaan memiliki insentif/dorongan untuk mengelola laba
(manajemen laba) guna memenuhi target laba dengan kata lain
membuat laba terlihat kurang berisiko. Manajemen laba merupakan
tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, biaya, keuntungan
atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diinginkan
tanpa melanggar ketentuan dalam standar akuntansi. Misalnya,
manajemen laba dilakukan dengan mengakui pendapatan lebih awal,
laba perusahaan periode berjalan akan meningkat dan target laba
akan tercapai. Atau bisa juga dengan mengakui pendapatan periode
berjalan pada periode berikutnya untuk menaikkan laba periode
mendatang.
d. Unsur-unsur utama (pos-pos) Laporan Laba Rugi antara lain:
1. Pendapatan
Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas
atau pelunasan kewajibannya selama suatu periode, yan ditimbulkan
oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau
aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama
perusahaan. Misalnya, penjualan, honor, bunga, dividen, dan sewa.
2. Beban
Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuat entitas atau
penambahan kewajibannya selama suatu periode, yang ditimbulkan
oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas
lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan.
Misalnya, harga pokok penjualan, penyusutan, bunga, sewa, gaji dan
upah, serta pajak.
3. Keuntungan

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 6


Kenaikan ekuitas ( aktiva bersih) perusahaan dari transaksi
sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan
atau investasi oleh pemilik. Misalnya dari penjualan investasi,
penjualan aktiva pabrik, dan lain sebagainya
4. Kerugian
Penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi
sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari biaya atau
distribusi kepada pemilik. Misalnya, pelunasan kewajiban,
penghaspusan aktiva akibat keusangan atau bencana, dan pencurian.
e. Format Laporan Laba Rugi
Dalam melakukan pengukuran laba, dikenal dua metode/pendekatan,
yaitu:
 Pendekatan transaksi → berfokus pada aktivitas yang berhubungan
dengan laba yang telah dicapai selama periode akuntansi.
 Pendekatan pemeliharaan modal → laba suatu periode ditentukan
berdasarkan perubahan ekuitas, setelah disesuaikan dengan modal
(investasi pemilik) atau distribusi modal (dividen).
Ada dua bentuk laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam
aktivitas pelaporan keuangan perusahaan jasa maupun dagang, yaitu
single step dan multiple step, berikut adalah penjelasan dari masing-
masing jenis ini:
1. Bentuk Single Step
Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang
termasuk unsur operasi ditempatkan pada bagian awal, diikuti
dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi.
Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan
kerugian menghasilkan laba operasi.
Rumus yang digunakan untuk menghitung laba rugi single
step adalah:
Penghasilan bersih = (Pendapatan + Keuntungan) (Beban
Kerugian)

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 7


Berikut contoh laporan laba rugi perusahaan jasa dengan
metode single step:

2. Bentuk Multiple Step


Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi,
juga membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang
berhubungan. Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan
perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa
atau insidentil. Dalam laporan laba atau rugi selisih antara penjualan
bersih dan harga pokok penjualan disebut dengan laba kotor.
Cara menghitung laba rugi multiple step dapat menggunakan rumus
berikut:
Laba kotor = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan
Pendapatan operasional = Laba kotor – Biaya operasional
Penghasilan bersih = Penghasilan operasional + Barang non
operasional

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 8


Berikut contoh membuat laporan laba rugi perusahaan dagang
dengan metode multistep:

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 9


2. Laporan perubahan modal
a. Pengertian Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modalatau laporan perubahan ekuitas adalah
laporan yang berisi informasi mengenai perubahan modal akibat
penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan
pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas
diperoleh dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba
atau rugi, dengan jumlah penarikan modal.
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan
perubahan modal adalah suatu laporan mengenai perubahan modal
suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu sehingga laporan ini
dikeluarkan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan
aktiva bersih dan kekayaan selama periode yang ditentukan perusahaan,
misalnya dalam periode bulan atau tahun.
b. Tujuan dan Fungsi Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memberikan laporan mengenai
perubahan modal usaha. Tidak hanya itu, laporan ini juga bertujuan
untuk membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan dalam
suatu periode serta aktiva pembayaran.
Lebih lanjut lagi, laporan perubahan ekuitas ini berfungsi untuk dapat
melengkapi pengungkapan perubahan dari modal yang terjadi pada
perusahaan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
Berikut ini adalah beberapa fungsi pembuatan laporan perubahan
ekuitas:
 Menyatakan adanya perubahan modal dalam suatu kurun periode
dengan nominal yang tertulis jelas secara tepat dan akurat.
 Mendukung laporan keuangan yang juga termasuk di dalamnya ada
laporan laba-rugi, neraca, dan laporan keuangan.
 Menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategi
bisnis di masa depan.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 10


 Memberikan informasi yang membantu para investor dalam
memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas
pada masa depan yang berasal dari pembagian dividen.
 Memberikan informasi pada para analis keuangan untuk memahami
faktor-faktor yang dapat memengaruhi perubahan ekuitas pada
perusahaan.
c. Isi dan Unsur Penting dalam Laporan
Apa saja hal-hal yang dapat ditemukan dalam laporan perubahan
ekuitas?
 Laba maupun rugi bersih pada periode yang berkaitan
 Hasil dari penjualan saham
 Pembayaran dividen
 Pembelian saham treasury
 Pengaruh perubahan nilai wajar pada aset
 Efek koreksi kesalahan pada periode akuntansi sebelumnya.
Selain itu, terdapat unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam laporan
keuangan ini. Unsur-unsur ini merupakan bagian penting dalam laporan
yang akan disusun berdasarkan data yang telah didapatkan, di
antaranya:
 Laba yang tidak dibagi per akhir periode akuntansi
 Dividen yang diumumkan
 Laba bersih di periode tertentu
 Laba yang tidak dibagi pada awal periode (per awal tahun)
d. Komponen dalam Laporan Perubahan Ekuitas
Ada beberapa komponen penting dalam menyusun laporan perubahan
ekuitas, yaitu modal awal, pengaruh dari kebijakan akuntansi, pengaruh
koreksi kesalahan periode sebelumnya, saldo yang disajikan lagi,
perubahan dari modal saham, dividen, laba rugi pada periode terkait,
perubahan dalam cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain,
serta saldo akhir.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 11


1. Modal Awal
Modal awal adalah saldo akhir dari laporan keuangan periode
sebelumnya. Modal awal tidak disesuaikan karena koreksi kesalahan
pada periode yang sebelumnya serta diperbaiki pada periode
berjalan.
2. Pengaruh dari Perubahan Kebijakan Akuntansi
Penyesuaian diperlukan pada cadangan pemegang saham di awal
periode laporan komparatif untuk menyajikan ekuitas awal ke
jumlah yang ditentukan pada kebijakan akuntansi baru.
3. Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya
Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara
terpisah sebagai bentuk penyesuaian.
4. Saldo yang Disajikan Kembali
Ekuitas yang dapat diberikan kepada pemegang saham pada awal
periode komparatif setelah penyesuaian karena adanya perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.
5. Perubahan dari Modal Saham
Dalam periode terkait, modal saham perlu ditambahkan di dalam
laporan perubahan ekuitas. Penukaran saham perlu dikurangi dalam
laporan. Efek penerbitan serta pelunasan saham perlu disajikan
terpisah sebagai cadangan modal saham serta cadangan premi
saham.
6. Dividen
Pembayaran dividen perlu dikurangkan dari ekuitas pemegang
saham. Ini karena dividen adalah distribusi kekayaan yang dapat
diatribusi pada tiap-tiap pemegang saham.
7. Laba Rugi Pada Periode Terkait
Laba dan rugi yang diatribusi pada pemegang saham selama periode
yang tercantum dalam laporan laba rugi.
8. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi
Perubahan dalam cadangan revaluasi perlu disajikan dalam laporan
selama hal ini diakui di luar laporan laba rugi. Sebab, pembalikan

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 12


rugi penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan terpisah pada
laporan perubahan ekuitas karena sudah dimasukkan pada laba rugi
periode terkait.
9. Keuntungan dan Kerugian Lain
Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba
rugi, dapat disajikan dalam laporan perubahan modal laiknya
keuntungan serta kerugian aktuarial akibat penerapan nilai tukar,
pajak biaya masuk, dan sebagainya.
10. Saldo Akhir
Saldo cadangan ekuitas dari pemegang saham di akhir periode
pelaporan seperti yang terlihat pada laporan posisi keuangan.

e. Contoh Laporan Perubahan Modal

3. Laporan Neraca
a. Pengertian Laporan Neraca
Laporan keuangan perusahaan berupa neraca atau balance sheet
dibuat untuk mengetahui posisi dan informasi keuangan. Sehingga
memuat laporan yang lengkap dan rinci untuk memberikan informasi
terkait modal perusahaan, aset dan kewajiban.Untuk itu harus ada
keseimbangan antara aktiva sementara atau aset dengan pasiva yang
berupa kewajiban dan modal. Sebagaimana pedoman persamaan
akuntansi yang digunakan, yakni: Aset = Kewajiban + Modal.
Formatnya berupa rincian aset dari kas sampai akumulasi penyusutan
serta kewajiban berupa hutang dan ekuitas seperti modal.
Dalam sistem tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh
pendeta Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca itu asal mulanya hanya

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 13


dipergunakan untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan telah
“ditutup” dan membuktikan bahwa ada keseimbangan antara debit dan
kredit. Baru pada akhir abad ke 18, orang mulai menyusun suatu neraca
berdasarkan urutan-urutan yang kita kenal sekarang. Lazimnya aktiva
dan pasiva disusun berdasarkan urutan menurut likwiditas, artinya
disusun menurut kemungkinan untuk mentransformasikan aktiva-aktiva
tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva,
kewajiban perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut
neraca (balance sheet). Waktu tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan,
akhir tahun dan waktu tertentu lainnya.
Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account
form) dan bentuk laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro,
Aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal
disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan, Aktiva
disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan
bawahannya.
b. Komponen Laporan Neraca
Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan
aktiva adalah “Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan
dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi
(bukan karena saldo negative yang akan dinilai sebagai utang),
saldo debet ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau
pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di masa
yang akan datang”.
Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar
dan aktiva tetap di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 14


1) Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara
normal ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu
setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus
ini melebihi jangka waktu setahun). Yang termasuk kedalam
aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih,
persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar
dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka
pendek.

2) Aktiva Tetap (Fixed Assets)


Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan
dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi
satu masa pembukuan. Yang termasuk kedalam aktiva tetap
antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.
b. Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo
kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke
periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai
dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negatif
aktiva”.
Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Pengelompokkan
kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
1) Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang
akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan
normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang
dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan
lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 15


pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua
pendapatan yang diterima dimuka, semua biaya yang belum
dibayar dan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo
dua belas bulan setelah tanggal neraca.
2) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka
panjang. Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan
lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka
panjang antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.
c. Modal (Equity)
Modal (equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva
suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya”. Dalam
perusahaan equity adalah modal pemilik. Definisi ini cenderung
menganut propriety theory.
d. Contoh laporan Neraca :

4. Laporan Arus Kas


a. Pengertian Laporan Arus Kas
Informasi terkait keluar masuknya aliran kas perusahaan akan
terangkum dalam laporan arus kas atau cash flow statement. Bentuk
pertanggung jawaban kas ini berguna bagi perusahaan untuk
memprediksi arus kas pada periode mendatang. Ada 3 aktivitas utama
dalam laporan arus kas, yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi dan

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 16


aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut terangkum dalam laporan
arus kas masuk dan keluar selama periode tertentu. Aktivitas tersebut
berupa kegiatan operasional, arus kas penjualan atau pembelian dan
penambahan modal perusahaan.
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi
mengenai ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu badan usaha
yang terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester
atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan
arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan
kedala tiga kelompok yaitu Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2
tahun 2002).
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).
b. Contoh Laporan Arus Kas

D. Komponen Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 17


1. Laporan Keuangan Neraca
 Aktiva Lancar
 Aktiva Tetap
 Aktiva lainnya
 Utang lancar ( utang jangka pendek )
 Utang jangka panjang
 Ekuitas
2. Laporan Laba Rugi
 Pendapatan
 Harga pokok
 Laba kotor
 Biaya operasi
 Laba kotor operasional
 Penyusutan
 Pendapatan bersih operasi
 Pendapatan lainnya
 Laba sebelum bunga dan pajak
 Biaya bunga - Laba sebelum pajak
 Pajak
 Laba sesudah pajak
 Laba perlembar saham
3. Laporan Arus Kas
 Arus kas dari aktivitas operasi
 Arus kas dari aktivitas inventasi
 Arus kas dari aktivitas pendanaan
4. Laporan Perubahan Modal
 Modal Awal
 Pengaruh dari Perubahan Kebijakan Akuntansi
 Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya
 Saldo yang Disajikan Kembali
 Perubahan dari Modal Saham

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 18


 Dividen
 Laba Rugi Pada Periode Terkait
 Perubahan dalam Cadangan Revaluasi
 Keuntungan dan Kerugian Lain
 Saldo Akhir
E. Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan
1. Kreditor adalah pihak penyandang dana seperti bank atau lembaga
keuangan lainnya. Mereka sangat berkepentingan terhadap usaha yang
akan dibiayainya. Bank atau lembaga keuangan lain yang turut membiayai
tidak mau menderita kerugian sehingga perlu mempelajari prospek usaha
yang akan datang.
2. Pemerintah adalah laporan keuangan digunakan untuk menilai kejujuran
perusahaan dalam melaporkan aktivitas usahanya. Laporan keuangan
sekaligus berfungsi untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap
negara, terutama pembayaran pajak yang menjadi kewajiban perusahaan.
3. Karyawan adalah laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dengan mengetahui ini, mereka
dapat melihat kinerja mereka sehingga dapat mengharapkan adanya
peningkatan kesejahteraan apabila perusahaan mengalami keuntungan dan
melakukan perbaikan jika perusahaan mengalami kerugian.
4. Investor adalah pihak yang akan atau ingin menanamkan modalnya di
perusahaan. Penanaman modal dapat mereka lakukan baik dalam
pembelian obligasi yang ditawarkan ataupun saham. Sebelum membeli
saham atau obligasi yang ditawarkan, pihak investor terlebih dahulu akan
7 mempelajari prospek perusahaan, terutama dari laporan yang disajikan
untuk beberapa periode.
F. Prinsip Dasar Laporan Keuangan
1. Pengukuran
Akuntansi adalah sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi
(Economic Resources) dan Kewajiban (Liability). Akuntansi harus
mengukur hasil transaksi, ukuran yang dipakai adalah unit moneter.
Konsep pengukuran terbagi dalam beberapa item diantaranya :

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 19


 Biaya perolehan umumnya dianggap sebagai penyajian jujur dari
jumlah yang dibayarkan untuk item tertentu.
 Nilai wajar adalah “jumlah di mana aset dapat dipertukarkan, liabilitas
dapat diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan dapat
dipertukarkan, antara pihak yang memiliki cukup pengetahuan dalam
transaksi wajar.”
2. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan adalah aliran harta yang masuk (aktiva) yang didapat dari
penyerahan barang/jasa. Aliran yang terjadi akibat transaksi unit usaha
tersebut, dihitung pada suatu periode tertentu. Prinsip akuntansi ini
mengharuskan kita mencatat “harta” itu sebagai pendapatan. Contohnya
yaitu jika perusahaan kita mendapatkan 1 juta rupiah dari hasil penjualan
mobil. Itu artinya, selain diakui sebagai “harta”, 1 juta rupiah tersebut juga
harus dimasukkan ke dalam “pendapatan”.
pendapatan diakui jika terdapat besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa depan akan diperoleh perusahaan dan dapat dilakukan
pengukuran yang dapat diandalkan dari jumlah pendapatan yang
dimungkinkan.
3. Pengakuan Biaya
Prinsip ini mengharuskan kita untuk melakukan pencatatan terhadap biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu barang.
jadi dalam memahami prinsip ini, kita harus menghitung seluruh transaksi
keuangan, baik itu nilai barang, jasa, atau hal-hal lainnya yang diperlukan
untuk memperoleh barang tersebut, sampai siap untuk dipakai.
Contohnya saat kita beli AC, jangan dihitung harga AC-nya saja, tetapi
kita juga harus memperhitungkan biaya lainnya, seperti biaya angkut dan
biaya pemasangan AC.
G. Keterbatasan Dalam Penyusunan Laporan Keuangan
1. Keliru Memperhitungkan Persediaan Barang
Persediaan dalam perusahaan dagang merupakan aset yang penting.
Tentunya perusahaan akan melakukan perhitungan secara fisik untuk
menyesuaikan dengan laporan persediaan yang telah dibuat sebelumnya.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 20


Bisa saja karena salah memperhitungkan membuat persediaan di akhir
periode terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Hal ini nanti akan berdampak
pada neraca yang ada dalam laporan keuangan.
2. Kesalahan Pencatatan Akun dalam Laporan Keuangan
Kesalahan pencatatan bisa saja terjadi sehingga nominal untuk akun yang
digunakan tidak sesuai. Misalnya saja saat penjualan tunai anda keliru
membukukan nya sebagai penjualan kredit. Hal ini berdampak pada
hutang bertambah dan kelebihan kas saat dilakukan cash opname.
3. Tidak Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Teliti
Dalam menentukan harga pokok penjualan dalam perusahaan harus
memperhatikan tiga hal yakni persediaan, pembelian bersih dan retur.
Mungkin saja anda lupa untuk memasukkan biaya angkut dan retur untuk
menghitung harga pokok penjualan tersebut. Akhirnya harga pokok
penjualan yang ditampilkan tidak akurat lagi.
4. Tidak Bisa Membedakan Akuntansi Berbasis Akrual dan Kas
Pencatatan akuntansi untuk penerimaan dan pengeluaran kas terbagi atas
dua metode yakni akrual dan kas basis. Ada perbedaan saat pencatatan kas
menggunakan dua metode ini. Misalnya saja untuk metode cash
basis biaya dicatat saat mengeluarkan uang sedangkan accrual
basis pencatatan dilakukan saat biaya tersebut digunakan.
5. Laporan Usia Piutang Usaha yang Buruk
Bagi perusahaan dagang tentu sering mendapati penjualan secara kredit.
Dalam penjualan kredit sangat perlu untuk memperhitungkan usia piutang
usaha. Jangan sampai anda hanya sibuk menjual secara kredit namun lupa
menagih piutang. Bisa-bisa perusahaan kekurangan kas untuk biaya
operasionalnya jika piutang tak anda tagih-tagih.
6. Kesalahan Penulisan Desimal
Bisa saja kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan dagang karena
keliru dalam menulis decimal. Bisa saja anda harus nya menuliskan Rp.
10.000.000 namun ditulis menjadi Rp. 1.000.000. kesalahan ini bisa
berakibat pada nominal dalam laporan keuangan tak sesuai dengan

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 21


kenyataan yang ada. Informasi yang ditampilkan dalam laporan tersebut
menjadi tidak akurat dan accountable.
7. Tidak Memperhitungkan Biaya Angkut
Mungkin laporan keuangan anda keliru karena lupa untuk
memperhitungkan biaya angkut. Biaya angkut ini bisa timbul saat membeli
barang maupun menjual barang ke konsumen. Ada beberapa ketentuan
dalam pengiriman barang seperti FOB, CIF maupun CNF. Ada biaya
barang angkut yang ditanggung pihak pembeli namun ada pula yang
ditanggung oleh pihak penjual. Untuk itu sebelum membeli pastikan
dahulu ketentuan biaya angkutnya agar tidak salah dalam
memperhitungkan harga pokok penjualan.
8. Kehilangan Bukti Transaksi
Pencatatan seluruh transaksi dalam pembukuan keuangan haruslah
menyertai bukti transaksi berupa nota, invoice, kwitansi dan lain
sebagainya. Bukti ini nantinya berguna sebagai kontrol atas pencatatan
setiap transaksi tersebut, khususnya pada saat pemeriksaan. Tanpa bukti
transaksi, laporan keuangan menganggap tidak sah. Namun, permasalahan
mengenai bukti transaksi ini juga masih kerap menemukan. Pemilik bisnis
tidak menyimpan bukti-bukti tersebut secara rutin dan teratur. Masih
banyak pemilik bisnis yang cenderung mengabaikan dan menyimpan bukti
transaksi secara asal-asalan. Sehingga pada saat-saat membutuhkan,
seperti pembuatan laporan akhir, pelaporan pajak atau audit, pemilik bisnis
pun kelimpungan mencarinya.
9. Tidak Memahami Arus Kas
Arus kas yang baik menjadi salah satu penentu perkembangan sebuah
bisnis. Tetapi masih banyak juga yang tidak memahami bagaimana
mengolah arus kas dengan baik. Padahal arus kas yang buruk pada sebuah
bisnis akan membuat bisnis tersebut benar-benar lumpuh. Karena ini
berarti bisnis tersebut sudah tidak mempunyai simpanan uang lain untuk
keperluan pengembangan. Jadi pastikan untuk membuat prosedur yang
ketat dalam pengelolaan arus kas bisnis Anda.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 22


10. Tidak Mencantumkan Perhitungan Pajak
Ada berbagai alasan mengapa perhitungan pajak sering luput dari
perhitungan. Selain karena tidak mengerti, rasa malas atau jumlah
pembayaran yang merasa terlalu besar. Banyak pemilik bisnis tidak
mengetahui cara menghitung pajak yang benar. Ketidak mengertian ini
pun menyebabkan rasa malas melakukan perhitungan pajak sehingga
pemilik bisnis cenderung mengabaikannya. Alasan lain perhitungan pajak
tidak mencantumkan adalah karena pemilik bisnis merasa bahwa pajak
yang harus ia bayar tidak sesuai dengan bisnis yang menjalankan karena
nominalnya terlalu besar.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 23


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan.
Kemudian jenis – jenis laporan keuangan diantaranya :
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
Selain itu ada komponen – komponen dalam laporan keuangan serta pihak –
pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan dan juga konsep konsep
dalam laporan keuangan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu kami
mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini.
Untuk terakhir kalinya saya berharap agar dengan hadirnya makalah ini
akan memberikan sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 24


DAFTAR PUSTAKA

Entrepreneur Jurnal. 2022. “Laporan Laba Rugi: Pengertian, Cara Membuat,


Contoh”, https://www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-laporan-laba-rugi-
perusahaan/, diakses pada 17 Oktober 2022 Pulul 17.26 WIB.

Entrepreneur Jurnal. 2022. “10 Kesalahan dalam Membuat Laporan Keuangan”,


https://www.jurnal.id/id/blog/kesalahan-dalam-membuat-laporan-keuangan/,
diakses pada 17 Oktober 2022 Pulul 12.31 WIB.

LAPORAN KEUANGAN | Akuntansi Keuangan Menengah 25

Anda mungkin juga menyukai