Anda di halaman 1dari 26

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen yang telah membimbing dan teman-teman yang telah ikut membantu dalam
menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka pembuatan tugas, dan juga dapat di manfaatkan menjadi
media pembelajaran bagi kita semua untuk dapat membantu memahami tentang “Akuntansi
Keuangan Menengah” khususnya materi “Laporan Keuangan”
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran
kami perlukan demi kesempurnaan di masa akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Gorontalo, 15 Maret 2022


Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Pengertian Laporan Keuangan..............................................................................................2
B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK...................................................................2
I. Laporan Posisi Keuangan..................................................................................................2
II. Laporan Laba Rugi........................................................................................................6
III. Laporan Arus Kas........................................................................................................12
IV. Laporan Perubahan Modal..........................................................................................15
V. Catatan Atas Laporan Keuangan.....................................................................................19
BAB III..........................................................................................................................................23
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................................23
Daftar Pustaka................................................................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur
dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan
sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya,
Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga
termasuk skedul informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan perubahan harga.
Pada kesimpulannya pengertian laporan keuangan adalah dokumen yang
memberikan informasi pencatatan dari segala transaksi yang berkaitan dengan uang,
pembelian dan penjualan serta kredit. Laporan keuangan juga berfungsi untuk
mengetahui keadaan finansial perusahaan, sehingga laporan yang dibuat dapat secara
detail, tepat dan perhitungan yang baik.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
b. Apa saja jenis-jenis laporan keuangan menurut PSAK?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian laporan keuangan
b. Mengetahui jenis-jenis laporan keungan menurut PSAK

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan diartikan sebagai laporan kinerja suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Dari data-data tersebut, para pengguna informasi akuntansi dapat mengetahui secara pasti
kondisi keuangan perusahaan. Agar dapat terbaca dengan jelas, akurat, dan terstruktur, laporan
keuangan harus dibuat sesuai dengan jenis-jenis laporan keuangannya.
Pembuatan laporan keuangan mengikuti Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Pedoman tersebut memudahkan akuntan dalam mengonsepkan dan membuat prosedur keuangan.
Standar akuntansi di Indonesia sendiri mengacu pada standar akuntansi internasional yang
disebut International Financial Reporting Standards (IFRS).
Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK 1 (2015:1)
Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas.
Pengertian Laporan Keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2)
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana),catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misalnya,informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Pada kesimpulannya pengertian laporan keuangan adalah dokumen yang memberikan
informasi pencatatan dari segala transaksi yang berkaitan dengan uang, pembelian dan penjualan
serta kredit. Laporan keuangan juga berfungsi untuk mengetahui keadaan finansial perusahaan,
sehingga laporan yang dibuat dapat secara detail, tepat dan perhitungan yang baik.

B. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK

I. Laporan Posisi Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan posisi keuangan adalah laporan yang bersifat sistematis mengenai posisi finansial
sebuah perusahaan, termasuk pada perusahaan jasa, manufaktur, ataupun dagang. Laporan

2
keuangan ini berisi ringkasan dari kondisi aset, ekuitas, dan juga liabilitas dari sebuah
perusahaan. Di beberapa kondisi, laporan posisi keuangan atau statement of financial position
bisa juga disebut sebagai balance sheet atau neraca.

2. Fungsi Laporan Keuangan


Secara umum, fungsi laporan posisi keuangan adalah untuk mengetahui kondisi dari aktiva,
modal, dan utang sebuah entitas di sebuah periode waktu tertentu. Dengan mengetahui informasi
terkait kondisi keuangan tersebut, sebuah perusahaan atau entitas mampu menjadikannya sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah kebijakan atau keputusan strategis pada
operasional bisnisnya.
Oleh karena itu, selayaknya jenis laporan keuangan lainnya, statements of financial position
ini penting disusun dan dipahami oleh perusahaan. Tidak hanya itu, pihak lainnya yang ingin
mengetahui posisi keuangan sebuah entitas perlu memahami cara membaca laporan ini, sebagai
contoh, investor.

3. Komponen Penyusun Laporan Keuangan

a. Aset
Aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau entitas. Beberapa hal yang
termasuk sebagai komponen ini adalah kas, piutang, aset tetap, dan biaya yang dibayarkan di
muka. Pada laporan keuangan jenis ini, aset tetap yang dicantumkan pada neraca disajikan
dengan nilai yang sama dengan yang ada di pembukuannya.

b. Kewajiban atau Liabilitas


Komponen yang kedua adalah kewajiban, yaitu segala hal yang menjadi beban atau
tanggungan dari pihak perusahaan, dan harus diselesaikan, dibayarkan, atau dilunasi di jangka
waktu tertentu, baik jangka panjang ataupun jangka pendek. Contoh dari komponen kewajiban
ini adalah tanggungan membayar utang, pendapatan yang didapatkan di muka, utang dari pihak
ketiga, dan lain sebagainya.

c. Ekuitas
Komponen terakhir pada laporan posisi keuangan adalah ekuitas. Ekuitas sendiri mengacu
pada modal entitas atau perusahaan yang digunakan untuk aktivitas operasional bisnis, maupun
aktivitas perusahaan. Contoh dari komponen ini adalah modal yang disetorkan, dan juga
keuntungan yang ditahan.

3
4. Jenis Laporan Keuangan
Pada dasarnya, terdapat 2 jenis penyajian pada laporan posisi keuangan, yaitu:
a. Bentuk Staffel
Pada laporan posisi finansial dengan bentuk staffel, neraca disajikan dalam bentuk vertikal.
Artinya, setiap pos dari aset akan diawali di bagian atas, dan diikuti oleh sejumlah pos liabilitas
serta pos ekuitas dari pemilik saham sebuah perusahaan atau entitas.
b. Bentuk Skontro
Pada laporan posisi finansial dengan bentuk skontro, format pelaporannya dilakukan secara
sejajar. Hal ini membuat pos dari aset, ekuitas, dan juga kewajiban dari sebuah perusahaan
disajikan dengan cara berdampingan. Sejumlah pos atau komponen dari laporan tersebut akan
dijadikan dari sisi sebelah kiri, lalu dilanjutkan dengan pos kewajiban serta ekuitas pada sisi
bagian kanannya.

Pada dasarnya, baik laporan posisi finansial jenis staffel atau skontro keduanya bebas dipilih
oleh penyusunnya. Yang terpenting, jangan sampai melewatkan prinsip utama pada penyusunan
laporan tersebut, yaitu, jumlah seluruh asetnya akan setara dengan jumlah keseluruhan liabilitas
yang ditambahkan dengan ekuitas. Atau, jika dituliskan sebagai sebuah rumus, penghitungan aset
akan menjadi seperti ini: Ekuitas + Liabilitas = Aset. Rumus tersebut dikenal sebagai persamaan
dasar pada keilmuan akuntansi, dan menjadi jawaban mengapa laporan posisi keuangan haruslah
seimbang.

5. Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan


Secara sederhana, terdapat enam langkah dan cara membuat statements of financial position,
yakni:
a. Mengidentifikasi dan menganalisis transaksi keuangan perusahaan
b. Melakukan pencatatan dan klasifikasi jurnal transaksi keuangan perusahaan
c. Melakukan pemindahan ataupun posting hasil pencatatan jurnal ke dalam buku besar.
d. Menyiapkan neraca saldo berdasarkan buku besar yang ada.
e. Melakukan penyusunan kertas kerja kolom berdasarkan buku besar.
f. Membuat statements of financial position yang dibuat berdasarkan kertas kerja kolom.
6. Contoh Laporan Posisi Keuangan
Secara umum, format dan bentuk neraca dari perusahaan dagang, jasa dan juga manufaktur
adalah sama, bedanya ada beberapa jenis pos transaksi yang hanya terdapat pada jenis
perusahaan tersebut saja. Contohnya berbagai pos barang dalam proses, dan juga harga pokok
produksi yang hanya terdapat di dalam perusahaan manufaktur. Mari kita bahas satu per satu di
bawah ini.

4
a. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah salah satu jenis entitas yang fokus dalam bidang perdagangan,
contohnya adalah perusahaan air minum mineral yang menjual produknya pada para konsumen.
Komponen utama yang terdapat dalam laporan neraca perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
1. Aset
Dalam hal ini, aset terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Aset Lancar, seperti dana kas dan setara kas, piutang, persediaan, PPN, dll.
 Aset Tidak Lancar, contohnya adalah investasi pada entitas lain, fixed assets, beban yang
ditangguhkan, dll.
2. Liabilitas
Liabilitas pun terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
 Liabilitas jangka pendek, yang di dalamnya terdiri dari utang bank jangka pendek, utang
pajak, beban akrual, beban utang jangka panjang, utang pembiayaan konsumen, dan
utang obligasi
 Liabilitas jangka panjang, yang di dalamnya terdiri dari utang jangka panjang, liabilitas
imbalan kerja karyawan, penghasilan ditangguhkan, dan utang sewa pembiayaan
3. Ekuitas
Laporan posisi keuangan yang ada pada bagian ekuitas perusahaan dagang terdiri dari modal
saham, tambahan modal yang disetor, dan retained earning.

b. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Jasa


Laporan posisi keuangan perusahaan jasa akan lebih menggambarkan posisi keuangan
perusahaan di tanggal tertentu yang akan menginformasikan kondisi aset, kewajiban, dan ekuitas
pemiliknya. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjalankan usaha pada bidang
asuransi kerugian dan juga reasuransi. Agar lebih membantu Anda dalam memahami statements
of financial position perusahaan jasa, berikut ini kami sajikan beberapa komponennya.

 Aset, di dalamnya terdiri dari kas dan bank, piutang premi, investasi – deposito
berjangka, sukuk, efek, properti, logam mulia, dan pajak dibayar di muka
 Liabilitas, yang mana terdiri dari utang klaim, hutang komisi, utang pajak, beban akrual,
liabilitas imbalan kerja jangka panjang, utang, dan lain-lain.
 Ekuitas, terdiri dari modal dasar, modal yang ditempatkan dan disetor, serta laba ditahan

5
Perlu digaris bawahi bahwa format statements of financial position perusahaan jasa sama
seperti perusahaan dagang, bedanya jenis transaksi yang berlangsung pada perusahaan jasa tidak
terjadi pada perusahaan dagang, begitupun sebaliknya.

c. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Manufaktur


Umumnya, format dan juga komponen laporan posisi keuangan perusahaan manufaktur sama
seperti perusahaan dagang dan juga jasa, bedanya adalah pada jenis transaksinya saja. Ada
beberapa jenis transaksi yang memang hanya terjadi di perusahaan manufaktur, seperti transaksi
yang berhubungan dengan proses produksi. Tapi, ada juga jenis transaksi yang ada pada ketiga
jenis perusahaan tersebut, seperti transaksi penerimaan dan juga pengeluaran kas bank. Elemen
laporan neraca perusahaan manufaktur ini terdiri dari:
1. Aktiva
 Aktiva lancar, di dalamnya terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, kas
yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, uang muka
dan biaya dibayar di muka
 Aktiva tidak lancar, yang di dalamnya terdiri dari aset tetap, estimasi tagihan pajak, aset
pajak tangguhan, penyertaan saham, aset tak berwujud, dan aset yang digunakan dalam
operasi
2. Kewajiban
 Kewajiban Lancar, di dalamnya mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang
pajak, beban akrual, uang muka penjualan, bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh
tempo dalam kurun waktu satu tahun, bagian liabilitas keuangan jangka panjang yang
jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun.
 Kewajiban tidak lancar, di dalamnya mencakup liabilitas pajak tangguhan, pinjaman
jangka panjang, liabilitas jangka panjang, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang
3. Ekuitas pemilik saham
Di dalamnya terdiri dari modal saham, saldo laba, tambahan modal disetor, dan Penghasilan
komprehensif lainnya. Secara sederhana, berikut ini kami sajikan contoh statements of financial
position perusahaan manufaktur.

II. Laporan Laba Rugi

1. Pengertian Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi merupakan laporan yang menyajikan informasi pengeluaran, pendapatan,
serta laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi ini
memperlihatkan kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Selain itu, laporan ini juga berfungsi
sebagai alat yang memonitor kemajuan dan kekurangan keuangan perusahaan.

6
Laporan laba rugi menjadi penghubung antara dua laporan neraca dalam periode berurutan.
Biasanya para pengusaha membuat laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas dan juga
nilai investasi perusahaan.
Laporan ini umumnya dibuat pada akhir tahun atau akhir periode. Adanya laporan ini
mempermudah para investor dalam membaca serta memahami kinerja perusahaan. Selain itu
juga terdapat informasi selisih antara pendapatan dengan beban yang terjadi.

2. Tujuan Membuat Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena hasil
analisis laporan keuangan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan
perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dibuatnya laporan laba rugi perusahaan.
 Perhitungan besaran pajak perusahaan.
 Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode.
 Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan langkah-
langkah apa saja yang harus diambil di periode yang akan datang.
 Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau tidak dari
besaran beban atau biaya perusahaan.

3. Manfaat Laporan Laba Rugi


Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan laba rugi. Adapun manfaat
tersebut yakni:

1. Mengevaluasi Kinerja Perusahaan


Manfaat pertama yaitu dapat menjadi bahan evaluasi kinerja perusahaan. Melalui laporan
ini, Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian yang didapat oleh perusahaan.
Dengan melakukan evaluasi, selanjutnya Anda dapat meminimalkan risiko kerugian. Misalnya,
perusahaan mengalami kerugian terus menerus maka Anda dapat mengambil keputusan untuk
bisa berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.

2. Mengembangkan Perusahaan
Dengan melihat dan mengamati laporan laba rugi pada akhir periode, Anda sebagai
pemilik perusahaan dapat menilai pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak. Hal ini akan
sangat membantu perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Karena untuk
mengembangkan perusahaan, Anda perlu memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pendapatan/profit atau mengurangi pengeluaran dan laporan ini dapat menyajikan informasi
tersebut.

7
3. Menilai Risiko
Beberapa perusahaan mungkin ada yang sulit untuk mendapatkan profit dan mengalami
kerugian terus menerus maka laporan ini dapat berfungsi untuk menilai risiko perusahaan
kedepan. Dengan mengetahui risiko perusahaan atau bisnis, maka secepatnya Anda dapat
mencari solusi. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah
meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.

4. Tolok Ukur Perusahaan


Manfaat lainnya adalah menjadi tolok ukur perusahaan untuk bekerja lebih baik lagi.
Agar karyawan dan perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi kedepan nya. Tolak ukur
laporan ini juga dapat memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan
pesaing di pasar.

5. Menganalisis Strategi Perusahaan


Laporan ini juga dapat digunakan untuk menganalisis strategi perusahaan. dalam
menjalankan operasionalnya, perusahaan pasti memiliki strategi khusus. Untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya strategi maka dapat dilihat dari beberapa hal contoh laporan laba rugi.
Apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan menghasilkan pendapatan yang
maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.

6. Profil Perusahaan
Selain masalah pasar biasa, perusahaan yang terbuka atau go public juga harus
memikirkan profilnya di dunia pasar modal. Profil perusahaan ini akan berpengaruh terhadap
para investor atau pemegang saham. Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau
memilih perusahaan dengan profil yang buruk untuk menginvestasikan uangnya. Karenanya
pemegang saham atau pun calon investor akan melihat dengan teliti laporan keuangan salah satu
contoh laporan laba rugi.

4. Komponen Utama dalam Membuat Laporan Laba Rugi


Komponen yang harus disusun dalam cara menyusun laporan neraca laba rugi adalah:

8
 Pendapatan (Revenue). Revenue adalah meningkatnya aktiva atau arus masuk perusahaan
yang berasal dari kegiatan operasional. Revenue dapat dihitung dengan cara: Total
Pendapatan Kotor – Potongan Harga atau Diskon, Retur, Tunjangan Lain.
 Beban (Expenses). Expenses adalah penggunaan aktiva atau arus keluar atau kemunculan
liablitias (kewajiban) dalam sebuah periode karena produksi barang atau pengiriman.
 Keuntungan (Profit). Profit adalah meningkatnya ekuitas akibat transaksi atau investasi
pemilik atau pendapatan.
 Kerugian (Loss). Loss adalah menurunnya ekuitas akibat transaksi atau beban serta
pendistribusian kepada pemilik.
Pada laporan laba rugi perusahaan dagang tentu memiliki beberapa komponen yang dapat
dibedakan seperti berikut:
 Pendapatan (income), dapat diartikan sebagai bentuk arus masuk atau peningkatan aset
dan penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas/modal.
 Beban (expenses), beban diakui sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode pelaporan dalam bentuk penurunan aset atau arus keluar, atau terjadinya liabilitas
(liability) yang mengakibatkan penurunan ekuitas.
 Pendapatan komprehensif lain (Other Comprehensive Income – OCI), adalah total
penghasilan dikurangi beban.
 Harga pokok penjualan (HPP), diakui sebagai biaya yang timbul akibat memproduksi
suatu barang dan dijual dalam kegiatan bisnis meliputi, biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead.

5. Berbagai Laba dalam Laporan Neraca Laba Rugi


 Laba Kotor, Ukuran pendapatan langsung dari penjualan perusahaan dalam suatu periode
akuntansi.
 Laba Operasi, Selisih penjualan, biaya dan dan beban operasi perusahaan.
 Laba Sebelum Pajak, Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan SAK.
 Laba Bersih, Penjualan bersih terhadap HPP yang dikurang beban operasional dan pajak
penghasilan.
 Laba Operasi Berjalan, Aktivitas bisnis dalam periode berjalan setelah pajak dan bunga.
Disebut juga laba sebelum pos luar biasa.

6. Unsur Utama Dalam Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


Unsur atau item utama dari laporan laba rugi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
 Pendapatan/Penjualan Bersih
Yaitu pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan operasional utama bisnis. Nilai dari
pendapatan/penjualan bersih didapat dari total pendapatan kotor perusahaan setelah dikurangi
diskon, retur, dan tunjangan penjualan lainnya.

9
 Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga Pokok Penjualan adalah biaya utama dalam perusahaan dagang dan mewakili apa
yang dibayar perusahaan untuk pembelian persediaan yang akan dijualnya.

 Margin Kotor atau Laba Kotor (Gross Profit)


Margin kotor adalah penjualan bersih setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan. Unsur ini
biasa dipakai manajemen sebagai patokan apakah perusahaan harus menaikkan harga jual dan
atau mengurangi biaya HPP-nya. Laba Kotor juga biasa disebut sebagai markup perusahaan.

 Biaya atau Pengeluaran Operasional


Segala pengeluaran di luar biaya Harga Pokok Penjualan yang terjadi untuk menjalankan
aktivitas normal perusahaan. Di dalam laporan laba rugi multi-step, biaya operasional terbagi
menjadi dua, yaitu biaya penjualan (Selling Expense) dan Biaya Administrasi.
Biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait upaya penjualan dan
pemasaran. Contohnya termasuk gaji dan komisi pemasaran, biaya untuk perjalanan pemasaran,
iklan, sewa dan transaksi utilitas pada Aset Tetap yang berhubungan dengan pemasaran, dan
lainnya. Sedangkan biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
keperluan manajemen bisnis secara keseluruhan. Contohnya termasuk gaji manajemen, biaya
asuransi, persediaan yang digunakan manajemen, penyusutan pada peralatan kantor, dan lainnya.

 Pendapatan Operasional
Unsur dalam laporan laba rugi perusahaan dagang ini diketahui setelah nilai Laba Kotor
dikurangi Biaya Operasional. Dengan kata lain, Pendapatan Operasional mewakili jumlah
pendapatan yang diperoleh langsung dari aktivitas operasional utama bisnis.

 Pendapatan & Pengeluaran Lainnya


Pendapatan dan pengeluaran yang terjadi dan tidak terkait secara langsung dengan penjualan
produk yang secara teratur ditawarkan dan dijual oleh suatu perusahaan. Jenis dari pos Ini
biasanya termasuk pendapatan dan beban bunga, pajak-pajak, keuntungan dari penjualan aset,
dan lainnya.

 Laba Bersih

10
Adalah pos terakhir yang berada di bagian bawah (bottom line). Nilai Laba Bersih didapat
setelah pendapatan operasional ditambah dengan pendapatan lain-lain dan dikurangi biaya lain-
lain.

 Dividen
Dividen merupakan pendapatan bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang
saham. Dimana jumlah atau nilainya berbeda-beda sesuai dengan besarnya saham yang
ditanamkan dan kesepakatan yang telah dibuat di awal.

 Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan pendapatan bersih perusahaan yang ditahan atau maksudnya tidak
dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ini akan diinvestasikan
kembali oleh perusahaan di mana nantinya nilainya akan diakumulasikan selama bisnis berjalan.

7. Bentuk Laporan Laba Rugi


Ada dua bentuk laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam aktivitas pelaporan
keuangan perusahaan, yaitu single step dan multiple step, berikut adalah penjelasan dari masing-
masing jenis ini:
a. Single Step
Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur
operasi ditempatkan pada bagian awal, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk
kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian
menghasilkan laba operasi.

b. Multiple Step
Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga
membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Pengungkapan laba
operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak
biasa atau insidentil.

8. Cara Membuat Laporan Laba Rugi

11
Setelah kita tahu cara membuat laporan laba rugi, berikut ini cara menyusun laporan laba rugi
untuk perusahaan.

a. Buat terlebih dahulu jurnal transaksinya. Apabila berhubungan dengan laba rugi, gunakan
akun-akun seperti pendapatan, beban, dan biaya lainnya.
b. Tampilkan kegiatan transaksi ke dalam buku besar.
c. Dalam rangkaian siklus akuntansi, laporan laba rugi disusun setelah laporan neraca saldo
dan setelah menyusun kertas kerja atau neraca lajur.
d. Laporan laba rugi disusun setelah kertas kerja karena data-data yang ada di dalam
penyusunan laporan laba rugi diperoleh dari kolom laba rugi pada kertas kerja. Untuk
menyusun hanya perlu mengutip dari seluruh saldo pada akun pendapatan dan beban di
kolom laba rugi.
e. Sebelum menyusun laporannya, ketahui dulu format yang disajikan. Di atas laporannya
harus menuliskan identitas atau nama perusahaan, jenis laporan (laba rugi) dan
periodenya. Selanjutnya dibawahnya tercantum 3 komponen utama, yaitu pendapatan
total, beban total, dan juga laba atau rugi. Ketiga komponen tersebut jadi inti dari laporan
laba rugi yang harus disajikan.
f. Untuk akun pendapatan dan beban mengutip dari kertas kerja pada kolom laba rugi.
Sementara komponen laba rugi merupakan selisih total pendapatan dan total beban. Jika
total pendapatan lebih besar dari nilai beban, maka terjadi laba. Sebaliknya, jika total
pendapatannya tidak lebih besar dari total beban terjadi rugi.

III. Laporan Arus Kas

1. Pengertian Laporan Arus Kas


Singkatnya laporan arus kas atau cash flow merupakan laporan yang memperlihatkan secara
rinci arus kas yang masuk (penerimaan) dan kas yang keluar (pengeluaran) dari suatu
perusahaan. Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arus kas berarti
pemasukan dan pengeluaran uang tunai perusahaan berdasarkan harian, mingguan, dan dalam
rentang waktu tertentu.
Di dalam laporan keuangan arus kas biasanya meliputi jumlah kas yang masuk atau diterima
berupa uang tunai dan investasi tunai dari pemilik perusahaan, lalu jumlah kas yang dikeluarkan
oleh perusahaan, seperti utang dan beban-beban yang perlu dibayarkan.
Laporan arus kas umumnya disusun berdasarkan data-data dari laporan laba rugi selama
periode berjalan dan dari data neraca pada periode sebelumnya. Sementara arus kas sendiri
dibagi menjadi tiga macam aktivitas, yakni operasional, investasi, dan pendanaan. Laporan cash
flow ini bisa digunakan untuk semua kegiatan, mulai dari skala kecil yaitu rumah tangga hingga
perusahaan skala besar.

12
Oleh karena itu, laporan kas seringkali dimanfaatkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
di masa lalu, serta membuat perencanaan untuk investasi dan kegiatan pembiayaan di masa yang
akan datang.
Laporan Arus Kas ini sangat berguna untuk mengetahui kas yang ada di dalam perusahaan
untuk keperluan operasional maupun dadakan. Salah satu yang membutuhkan cashflow reguler
adalah pelaporan dan pembayaran pajak.

2. Jenis-Jenis Laporan Arus Kas


a. Arus Kas Operasional / Operational Cash Flow
Arus kas operasional yaitu aliran kas yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan
selama periode tertentu. Umumnya dalam arus kas operasional ini terdapat pendapatan piutang,
pembiayaan gaji karyawan, pembayaran utang, penerimaan bunga, pajak, dan pengeluaran
perusahaan lainnya yang terkait kegiatan operasional.
Arus kas operasional biasanya berasal dari penerimaan atau penjualan suatu barang dan jasa,
atau bisa juga penerimaan yang didapat dari pemberi pinjaman.

b. Arus Kas Investasi / Investing Cash Flow


Kemudian arus kas investasi ini adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan atau
pengeluaran dana yang mempunyai hubungan terhadap penjualan atau pembelian aktiva tetap.
Atau bisa dibilang juga arus kas yang masuk dan keluar terkait kegiatan investasi perusahaan.
Sementara itu kegiatan investasi yang menjadi arus kas masuk berasal dari penjualan aktiva
tetap, misalnya penjualan properti. Lalu arus kas keluarnya bersumber dari hasil pengeluaran
untuk pembelian aktiva tetap.

c. Arus Kas Pendanaan / Financing Cash Flow


Kalau arus kas pendanaan merupakan arus kas yang berasal dari transaksi pendanaan
perusahaan (penambahan dan pengurangan modal) dalam periode tertentu. Perlu diingat bahwa
kegiatan pembiayaan ini juga mempunyai aliran masuk dan keluar.
Untuk arus kas yang masuk didapat dari penjualan surat berharga ekuitas perusahaan, seperti
saham. Selain itu bisa juga dengan penerbitan obligasi atau surat pernyataan utang. Sedangkan
arus keluar dari kegiatan pendanaan bersumber dari pembelian saham, pembayaran deviden
secara tunai, dan pembayaran hutang perusahaan jangka panjang.

3. Tujuan Laporan Arus Kas

13
Tujuan dan fungsi yang paling utama dari laporan arus kas ada pada informasi yang
diberikan yaitu penerimaan dan pengeluaran dana kas pada suatu periode. Nah, dari informasi
tersebut perusahaan bisa menentukan strategi keuangannya, seperti mengevaluasi aktiva bersih,
likuiditas, dan lainnya.
Perusahaan yang mempunyai laba bersih cukup tinggi, belum tentu bisa menjamin jika
perusahaan itu mampu membayar gaji karyawannya dan membeli segala keperluan perusahaan.
Maka dari itulah laporan kas dibutuhkan, atau istilah dalam bahasa inggrisnya ‘cashflow is king’
karena begitu pentingnya arus kas di sebuah perusahaan.
Laporan arus kas sendiri secara khusus memiliki tujuan sebagai:
 Memprediksi arus kas di periode berikutnya berdasarkan data dari laporan keuangan arus
kas di periode saat ini.
 Menentukan pembayaran mana saja yang wajib dibayarkan sesuai kemampuan
perusahaan.
 Sebagai dasar untuk mengambil keputusan para manajer keuangan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kinerja perusahaan.
 Sebagai pelaporan terkait laba bersih apabila ada perubahan terhadap kas perusahaan.
Maka dari itu, penyusunan laporan arus kas yang baik dan tepat sangat berguna bagi
keberlangsungan perusahaan dalam mengembangkan kegiatan usaha dan investasinya.

4. Manfaat Dari Laporan Arus Kas


Pastinya laporan arus kas mempunyai manfaat yang besar, tidak hanya bagi internal
perusahaan saja tetapi juga bagi sejumlah pihak eksternal lainnya seperti investor, kreditor, dan
lainnya.
 Memberikan informasi berhubungan dengan arus kas sebagai landasan dalam menyusun
strategi keuangan di periode berikutnya.
 Mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan mampu membayar deviden, serta
membayar kewajiban seperti menggaji karyawan.
 Lewat laporan arus kas, keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur.

5. Penyusunan Laporan Arus Kas


Dalam menyusun laporan arus kas biasanya dibedakan menjadi dua cara, yaitu metode
langsung dan metode tidak langsung. Dari isi laporan, kedua metode tersebut tidak ada bedanya,
yang ada hanya dari cara penyusunan laporannya saja yakni dari aktivitas operasionalnya.
Baik langsung maupun tidak langsung, sub-total yang diperhitungkan hasilnya sama untuk
ketiga aktivitas perusahaan (operasional, pendanaan, dan investasi).
a. Metode Langsung

14
Menyusun laporan arus kas dengan metode langsung dirasa tidak begitu sulit. Pencatatan
yang biasa dilakukan dalam metode langsung cukup mudah karena sudah terbagi ke dalam tiga
kegiatan utama, yaitu Operasi, Investasi, dan Pendanaan.
Metode ini aliran kas dari kegiatan operasional dibagi menjadi 2, yakni kas masuk dan
keluar. Lalu disusun lagi menjadi beberapa jenis pengeluaran dan penerimaan kas. Keuntungan
menyajikan laporan arus kas metode langsung adalah kamu bisa mengetahui dari mana saja
sumber dana dan pemakaian dana kas di dalamnya.
Namun, yang menjadi kekurangan dari metode langsung ini adalah pencarian data yang tidak
mudah dan memakan waktu. Singkatnya kelebihan dan kekurangan metode langsung yaitu:
 Laporannya penyusunannya berdasarkan buku kas atau bank.
 Karena penyusunannya berdasarkan dari buku kas, maka ketika melakukan pencatatan
tiap transaksi arus kas harus segera digolongkan ke dalam 3 jenis kegiatan/aktivitas. Hal
ini supaya memudahkan saat penyusunan laporannya.
Sementara pada format metode langsung ada beberapa jenis penerimaan kas dan pembayaran
yang umum digunakan, yaitu:
 Penerimaan kas dari konsumen/pelanggan
 Pembelian atau pembayaran kepada supplier
 Pembayaran gaji karyawan
 Pembayaran pajak dan bunga
 Pembayaran kas dari pembelian berupa aset tetap
 Penerimaan kas yang didapat dari penerbitan saham
 Dan lain-lain

b. Metode Tidak Langsung


Pada penyajian laporan kas melalui metode tidak langsung, penyusunan laporannya dimulai
dari laba bersih dan kemudian menyesuaikannya untuk penerimaan dan beban yang tidak
melibatkan pemasukan dan pembayaran kas. Metode tidak langsung ini berdasarkan laporan laba
rugi dan juga melihat dari neraca keuangannya.
Keuntungan menyajikan laporan kas dengan metode tidak langsung yaitu data yang disajikan
lebih terfokus pada perbedaan antara laba bersih dan aliran kas dari kegiatan operasional. Maka,
metode tidak langsung ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
 Penyusunan laporan arus kas berdasarkan laporan keuangan perusahaan, yakni laba rugi
dan neraca.
 Tidak memerlukan penggolongan terhadap aliran transaksi kas. Pengelompokkan
kegiatan transaksi disusun dengan melihat dari akun atau rekening yang terdapat pada
laporan keuangan.

15
IV. Laporan Perubahan Modal

1. Pengertian Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal adalah salah satu jenis laporan keuangan yang berfungsi untuk
menyajikan informasi perubahan modal dalam satu periode siklus akuntansi. Sebagai tambahan,
dalam laporan keuangan perusahaan di Indonesia, apalagi jika sudah go public dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI), laporan perubahan modal ditempatkan setelah laporan posisi
keuangan atau neraca dan laba rugi.
Selain itu apabila Anda mendengar istilah laporan laba ditahan atau laporan perubahan
ekuitas disamakan dengan laporan perubahan modal, maka itu tidak salah. Ketiga istilah sama-
sama benar dan kerap digunakan oleh banyak perusahaan sebagai penyebutan laporan perubahan
modal.
Akun spesifik yang dikelola oleh bisnis untuk total modal pemiliknya bergantung pada
organisasi hukum entitas bisnis. Salah satu jenis utama organisasi hukum bisnis adalah korporasi,
dan pemiliknya adalah pemegang saham. Perusahaan mengeluarkan kepemilikan saham yang
disebut modal saham. Pergerakan modal pemegang saham selama periode akuntansi terdiri dari
unsur-unsur berikut:
 Laba atau rugi bersih selama periode akuntansi yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham
 Menambah atau mengurangi cadangan modal
 Pembayaran dividen kepada pemegang saham
 Keuntungan dan kerugian diakui langsung dalam ekuitas
 Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi
 Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya

2. Komponen pada Laporan Perubahan Modal


1. Modal awal
Ini merupakan saldo pada awal periode pelaporan komparatif sebagaimana tercermin dalam
laporan posisi keuangan periode sebelumnya. Modal awal tidak disesuaikan sehubungan dengan
koreksi kesalahan periode sebelumnya yang diperbaiki pada periode berjalan dan juga dampak
perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan selama tahun berjalan karena disajikan secara
terpisah dalam laporan perubahan modal (Poin ketiga)

2. Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi


Karena perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, penyesuaian diperlukan
dalam cadangan pemegang saham pada awal periode pelaporan komparatif untuk menyajikan

16
kembali ekuitas awal ke jumlah yang akan ditentukan pada kebijakan akuntansi baru selalu
diterapkan.

3. Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya


Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah dalam laporan
perubahan modal sebagai penyesuaian. Efek dari koreksi mungkin tidak dijatuhkan terhadap
saldo awal modal sehingga jumlah yang disajikan dalam laporan periode berjalan dapat dengan
mudah direkonsiliasi dan dilacak dari laporan keuangan periode sebelumnya.

4. Saldo yang disajikan kembali


Ini merupakan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham pada awal periode
komparatif setelah penyesuaian sehubungan dengan perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan periode sebelumnya seperti dijelaskan pada poin ketiga.

5. Perubahan Modal Saham


Masalah modal saham lebih lanjut selama periode tersebut harus ditambahkan dalam laporan
perubahan modal sedangkan penukaran saham harus dikurangkan dari laporan tersebut. Efek dari
penerbitan dan pelunasan saham harus disajikan secara terpisah untuk cadangan modal saham
dan cadangan premi saham.

6. Dividen
Pembayaran dividen yang dikeluarkan atau diumumkan selama periode tersebut harus
dikurangkan dari ekuitas pemegang saham karena merupakan distribusi kekayaan yang dapat
diatribusikan kepada masing-masing pemegang saham.

7. Laba rugi untuk periode tersebut


Ini merupakan laba atau rugi yang diatribusikan kepada pemegang saham selama periode seperti
yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. yang kami paparkan di atas.

8. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi


Keuntungan dan kerugian revaluasi yang diakui selama periode tersebut harus disajikan dalam
laporan perubahan modal sejauh hal tersebut diakui di luar laporan laba rugi.

17
Keuntungan revaluasi yang diakui dalam laporan laba rugi karena pembalikan rugi penurunan
nilai sebelumnya tidak akan disajikan secara terpisah dalam laporan perubahan ekuitas karena
hal tersebut sudah dimasukkan dalam laba rugi untuk periode yang bersangkutan.

9. Keuntungan & Kerugian Lainnya


Keuntungan dan kerugian lainnya yang tidak diakui dalam laporan laba rugi dapat disajikan
dalam laporan perubahan modal seperti keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari
penerapan pajak biaya masuk, nilai tukar, dan lain lain.

10. Saldo akhir


Ini merupakan saldo cadangan ekuitas pemegang saham pada akhir periode pelaporan
sebagaimana tercermin dalam laporan posisi keuangan.

3. Fungsi Laporan Perubahan Modal


Dalam dunia bisnis, modal merupakan salah satu hal yang penting. Sehat atau tidaknya
modal sangat mempengaruhi bagaimana sebuah bisnis bisa beroperasi bahkan mampu
meningkatkan produktivitas.
Maka dari itu tak jarang juga banyak pebisnis memanfaatnya tambahan pinjaman modal
usaha supaya bisnisnya bisa terus berkembang. Karena alasan itulah, memiliki laporan
perubahan modal juga wajib untuk bisnis untuk mengetahui secara betul bagaimana posisi
modalnya di akhir periode. Selain itu juga, terdapat fungsi lainnya. Berikut pembahasannya.
 Untuk mendokumentasikan segala transaksi pembiayaan dan investasi serta dana yang
dihasilkan oleh sebuah bisnis selama kurun waktu tertentu.
 Melengkapi pengungkapan perubahan dari modal yang terjadi dalam perusahaan bisnis di
periode tertentu.
 Mendukung laporan keuangan yang juga termasuk di dalamnya yaitu laporan laga rugi,
neraca dan laporan keuangan.
 Menyatakan adanya perubahan modal dalam suatu kurun waktu dengan nominal yang
tertulis jelas secara tepat dan akurat.
 Bisa menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategis bisnis selanjutnya.

4. Alasan Terjadinya Perubahan Modal


Perlu diketahui kalau adanya perubahan modal bukanlah sesuatu yang buruk. Bahkan, setiap
perusahaan yang memiliki bisnis perlu untuk mengalami perubahan modal agar bisnisnya bisa
terus beroperasi bahkan lebih produktif. Berikut ini kami informasikan hal-hal yang menjadi
faktor adanya perubahan modal dalam bisnis.
18
 Kenaikan modal kerja yang berasal dari laba atau pengeluaran modal saham atau
tambahan investasi dari investor atau pemilik perusahaan.
 Penurunan atau pengurangan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar dikarenakan penjualan aktiva tetap melalui proses depresiasi (biaya penyusutan).
 Penambahan utang jangka panjang mengakibatkan bertambahnya aktiva lancar.
 Perusahaan mengalami kerugian yang mengurangi modal kerja.
 Pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang yang mengurangi modal kerja.
 Pembelian aktiva tetap mengurangi modal kerja.
 Pengambilan uang (withdrawal) atau barang untuk kepentingan pribadi pemilik.

V. Catatan Atas Laporan Keuangan

1. Pengertian Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) atau catatan kaki merupakan catatan yang berisi
tambahan informasi terkait hal-hal yang sebelumnya telah dicatat di laporan keuangan utama.
Catatan ini pun harus dibuat secara runtut dan terstruktur.

2. Unsur-Unsur Catatan Atas Laporan Keuangan


Membuat catatan atas laporan keuangan tidaklah sembarangan. Harus ada unsur-unsur yang
wajib dimasukkan ke dalam catatan tersebut.
a. Unsur Umum/Penjelasan Perusahaan
Unsur pertama yang harus ada yaitu unsur umum/penjelasan perusahaan. Pada unsur ini,
Anda harus menjelaskan sejarah dan latar belakang berdirinya perusahaan tersebut. Selain itu,
Anda juga harus menjelaskan tentang AD/ART, visi misi, status badan hukum, penawaran
saham, dan kebijakan lainnya.
b. Kebijakan Akuntansi
Unsur selanjutnya yaitu kebijakan akuntansi seperti asumsi dasar dalam penyusunan laporan
keuangan, pengukuran laporan keuangan, multi currency dan lain sebagainya.
c. Kebijakan Standar Akuntansi Keuangan
Unsur ini terdiri dari kepatuhan laporan keuangan kepada aturan-aturan di SAK. SAK adalah
singkatan dari Standar Akuntansi Keuangan. Peraturan yang ada dalam SAK sudah
mencantumkan apa saja yang harus tertulis di laporan keuangan.

19
d. Informasi Kebijakan Fiskal/Keuangan
Unsur selanjutnya yaitu informasi terkait kebijakan keuangan. Unsur ini menyajikan
informasi tentang:
 Ekonomi makro
 Kebijakan ekonomi
 Pencapaian target APBD/APBN
 Hambatan perusahaan untuk mencapai target.

e. Ikhtisar Pencapaian Kinerja


Ikhtisar berarti rangkuman atau ringkasan dari pencapaian kerja yang sudah dilakukan oleh
perusahaan dalam periode tertentu.

f. Pengguna Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan juga memiliki unsur pengguna laporan keuangan. Unsur ini
berisi orang-orang yang bisa membaca dan menggunakan laporan keuangan. Contoh orang yang
bisa menggunakan laporan keuangan yaitu pemerintah, investor, dan masyarakat.

3. Cara Membuat Catatn Atas Laporan Keuangan

a. Perhatikan Struktur
Struktur catatan laporan keuangan (CALK) yang pertama yaitu adalah gambaran umum
perusahaan. Struktur ini berisi tentang beberapa informasi tentang pendirian perusahaan yang
terdiri dari informasi tentang:
 Nomor dan tanggal akta pendirian
 Riwayat ringkas perusahaan
 Lokasi kegiatan
 Bidang usaha utama perusahaan
 Tanggal mulainya beroperasi perusahaan.
Selain itu, bagan ini juga berisi informasi tentang penawaran umum efek perusahaan yang berisi
tanggal efektif penawaran umum perdana, jenis dan jumlah efek yang ditawarkan, tempat
pencatatan efek perusahaan, dan kebijakan perusahaan.
Ada juga informasi tentang informasi direksi, komisaris, karyawan, serta struktur perusahaan dan
anak perusahaan dalam bagan ini.

20
b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi SAK
Selanjutnya, Anda harus membuat penerapan pernyataan dan interpretasi SAK yang sesuai
dengan aturan yang berlaku pada saat itu.

c. Kebijakan Akuntansi Penting


Pada bagian catatan informasi ini harus tertulis dasar penyusunan, kepatuhan terhadap SAK, aset
tetap, piutang usaha, dan masih banyak lainnya.

d. Informasi Tambahan dalam Pos yang Disajikan


Catatan atas laporan keuangan juga berisi tentang informasi tambahan dalam pos yang sudah
tersajikan.

4. Tujuan Catatan Atas Laporan Keuangan

a. Memberikan informasi sumber daya


Tujuan pertama yaitu untuk memberikan informasi tentang sumber daya yang tersedia untuk
bisnis, seperti kapasitas produksi, cadangan kas, jam kerja, inventaris, mekanisme pengiriman,
persentase WIP (work in progress), dan lainnya.
Informasi ini membantu dalam pemahaman bisnis yang lebih baik karena perubahan dalam
pemanfaatan sumber daya membantu para stakeholders untuk mengambil keputusan keuangan.

b. Memberikan Informasi potensi penghasilan


Catatan laporan keuangan juga harus mengisyaratkan tentang potensi penghasilan bisnis. Dengan
aset dan kewajiban ekonomi, manajemen dapat memutuskan tingkat ekspansi. Ketiga komponen
laporan keuangan secara bersamaan harus memberikan informasi tentang kapasitas pendapatan
entitas.

c. Dasar pengambilan keputusan


Catatan atas laporan keuangan juga bertujuan untuk menjadi dasar untuk pengambilan keputusan
oleh stakeholders perusahaan, seperti pemilik perusahaan, pemerintah, direktur, karyawan,
pelanggan, pemasok, penyedia keuangan dan masyarakat luas.

21
Karyawan perlu mengambil keputusan apakah akan tetap bekerja atau tidak. Pelanggan perlu
mengambil keputusan apakah akan memberi lebih banyak pesanan atau tidak. Pemasok perlu
memikirkan apakah akan memasok atau tidak. Penyedia keuangan juga harus mengambil
keputusan apakah layak untuk memberikan pinjaman kepada entitas atau tidak dan seterusnya.

d. Melaporkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan


Pemilik perusahaan tidak punya waktu untuk menghadiri operasi bisnis setiap harinya, sehingga
pemilik perusahaan pun menunjuk manajemen untuk menantikan entitas tersebut. Keuangan
yang kuat merupakan gambaran efektivitas dan efisiensi pengambilan keputusan oleh
manajemen. Efektivitas berarti apakah tujuan tercapai atau tidak. Jadi, pemilik dapat berpikir
apakah keputusan yang diambil oleh mereka dalam menunjuk manajemen sudah tepat atau perlu
ada perubahan. Efisiensi berarti apakah target tercapai dalam waktu yang wajar. Pemilik dapat
memikirkan keputusan mereka dengan mengamati rasio laba kotor dan rasio laba bersih beberapa
tahun terakhir.

e. Meningkatkan pemahaman pengguna akhir


Pengguna akhir berarti pemilik atau untuk siapa laporan keuangan disusun. Semua undang-
undang, peraturan, standar akuntansi, kerangka akuntansi ada di catatan atas laporan keuangan
untuk memastikan pemahaman pengguna akhir.
Laporan keuangan adalah ringkasan dari kegiatan operasional perusahaan selama periode
tertentu dan oleh karena itu diperlukan untuk menyediakan berbagai penjelasan untuk membantu
pemilik memahami laporan dengan baik.

f. Tujuan Lainnya
Tujuan lainnya dari catatan atas laporan keuangan yaitu membantu menyelesaikan perselisihan
yang timbul antara berbagai pihak. Selain itu, catatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan
informasi tentang kredibilitas entitas di dunia keuangan.
Catatan laporan keuangan juga bertujuan untuk memutuskan apakah saat yang tepat untuk
mengganti aset perusahaan dengan aset baru yang memiliki peningkatan kapasitas.
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk memutuskan apakah akan berinvestasi di entitas lain
untuk memperluas kerajaan dan untuk membantu pemerintah dengan informasi tentang
pembayaran pajak, dan lainnya.

22
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Laporan keuangan diartikan sebagai laporan kinerja suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Dari data-data tersebut, para pengguna informasi akuntansi dapat mengetahui secara pasti
kondisi keuangan perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan atau SAK, laporan keuangan adalah bagian dari
proses pelaporan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, adanya laporan perubahan
posisi keuangan (arus kas, atau arus dana, catatan, dan laporan lain).
Laporan ini menyiapkan oleh manajemen perusahaan untuk menyajikan kinerja keuangan
pada suatu titik waktu, biasanya pada akhir periode akuntansi. Dalam sebuah perusahaan,
laporan keuangan merupakan sumber informasi keuangan yang penting dan dapat menggunakan
untuk membuat keputusan agar bisnis tetap berjalan.

B. Saran
Sebagai pebisnis seharusnya perlu mengetahui apa itu pengertian laporan keuangan menurut
PSAK serta komponen penting didalam laporan keuangan, dalam menyajikan sebuah laporan
untuk perusahaan. Hal ini tentu menjadi penentuan usaha Anda berkembang atau tidak, dengan
begitu pebisnis juga perlu memerlukan ahli akuntan pada bisnisnya.
Sebagai akuntan, perlu mendefinisikan apa pengertian laporan keuangan bagi perusahaan.
Dikarenakan pentingnya pembuatan laporan keuangan, sehingga laporan yang dibuat tidak ala
kadarnya dan tidak tepat.
Sebuah bisnis, laporan merupakan sesuatu yang krusial karena menjadi salah satu bentuk
pertanggungjawaban pemilik bisnis atau manajemen atas kinerja pengelolaan bisnis kepada
pihak-pihak yang terkait.

23
Daftar Pustaka

Ibnu. 2021. “Laporan Posisi Keuangan: Definisi, Komponen, Fungsi, dan Contohnya.
https://accurate.id/akuntansi/laporan-posisi-keuangan/
https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/pengertian-dan-cara-penyusunan-laporan-laba-rugi-
untuk-perusahaan/

https://www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan/

https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/laporan-arus-kas/

https://koinworks.com/blog/laporan-perubahan-modal/

https://www.rusdionoconsulting.com/laporan-perubahan-modal/

https://www.jurnal.id/id/blog/catatan-laporan-atas-keuangan-adalah/#Unsur-
unsur_Catatan_Laporan_Atas_Keuangan

https://konsultanku.co.id/blog/catatan-atas-laporan-keuangan-bagi-perusahaan
"Mengenal 5 Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK" selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220112105944-83-745583/mengenal-5-jenis-
laporan-keuangan-menurut-psak.

24

Anda mungkin juga menyukai