Anda di halaman 1dari 16

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh

Kelompok 1

Arnold Setiadi (7151220003)


Atika Insyirah Husna (7151220005)
Linda Nanda Sari (7151220019)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami sampaikan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi. Makalah ini berjudul “Penyajian Laporan
Keuangan”, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi.
Dan besar harapan kami agar makalah ini dapat menambah pengetahuan
informasi bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat menambah maupun
memperbaiki isi makalah ini agar menjadi lebih sempurna lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kami menyadari
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini

.
Medan, September 2018
Penyusun,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1. 1. Latar Belakang.................................................................................................................1

1. 2. Rumusan Masalah............................................................................................................1

1. 3. Tujuan Pembahasan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

2. 1. Tujuan Laporan Keuangan................................................................................................3

2. 2. Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK 1..............................................................4

2. 3. Revisi PSAK....................................................................................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................................13

3. 1. Kesimpulan....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Penilaian kondisi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap laporan keuangan yang telah diterapkan oleh sebuah perusahaan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna untuk pihak intern maupun ekstern perusahaan
dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya laporan keuangan untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan dan target-target yang telah dicapai perusahaan, sangat berguna untuk pihak-
pihak yang berkepentingan apabila laporan keuan diperbandingkan untuk dua periode
atau lebih dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang lebih jelas
dalam mendukung pengambilan keputusan.
Berdasarkan tujuan pernyataan yang tertulis dalam PSAK No. 1 adalah
menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum
selanjutnya disebut dengan “Laporan Keuangan” agar dapat dibandingkan, baik
dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas lain.

1. 2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah “Penyajian Laporan Keuangan”
adalah bagaimana menyusun penyajian laporan keuangan agar informasi keuangan
tersebut dapat bermanfaat bagi para penggunanya.

1
1. 3. Tujuan Pembahasan
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mengetahui bagaimana menyusan laporan keuangan
sesuai dengan standar atau dasar hukum yang mengatur pelaporan keuangan di
Indonesia agar informasi keuangan tersebut dapat dipahami dan berguna.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1. Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujusn laporan keuangan untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada suatu entitas. Tujuan dari PSAK 1, penyajian
laporan keuangan adalah untuk memastikan komprabilitas penyajian informasi dengan
laporan keuangan entitas dari periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan
entitas lainnya. (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) merupakan standar yang
digunakan dalam pelaporan keuangan di Indonesia. PSAK digunakan sebagai pedoman
akuntan untuk membuat laporan keuangan. Sedangkan untuk penyajian laporan
keuangan diatur tersendiri pada PSAK 1.

PSAK 1 menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum


(general purpose financial statements) yang selanjutnya disebut ‘laporan keuangan’
agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun
dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi
penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi
laporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini :
a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.
c. Lapora perubahan ekuitas selama periode.
d. Laporan arus kas selama periode.

3
e. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lainnya.
f. Laporan posisi keuangan.

2. 2. Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK 1


a. Identifikasi Laporan Keuangan

Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atas
laporan keuangan. Di samping itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara
jelas sehingga dapat dipahami :

 Nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas lain dan setiap
perubahan informasi dari akhir periode laporan sebelumnya;

 Apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok


entitas;

 Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan
keuangan atau catatan atas laporan keuangan;

 Mata uang pelaporan sebgaimana didefinisikan dalam PSAK 52;

 Pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan


keuangan.

b. Laporan Posisi Keuangan

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan :


 Aset tetap
 Properti investasi
 Aset tak berwujud
 Aset keuangan
 Investasi dengan menggunakan metode ekuitas

4
 Persediaan
 Piutang dagang dan lainnya
 Kas dan setara kas
 Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan
aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
 Utang dagang
 Liabilitas keuangan
 Liabilitas dan aset pajak tangguhan
 Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang diklasifikasikan sebagai yang
dimiliki untuk dijual
 Kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
 Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.

c. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain


Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laporan penghasilan
komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain:
 laba rugi
 total penghasilan komprehensif lain
 penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, menjadi total laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Jika entitas menyajikan laporan laba rugi terpisah, entitas tidak menyajikan bagian
laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.

d. Laporan Perubahan Ekuitas


Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:

5
 Total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama suatu periode, yang
menunjukkan secara terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepada kepentingan non-pengendali
 Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK 25
 Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan
yang timbul dari:
i. Laba rugi;
ii. Penghasilan komprehensif lain; dan
iii. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi
kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang
tidak menyebabkan hilang pengendalian.

e. Laporan Arus Kas


Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk
menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan
entitas dalam menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2 mengatur persyaratan
penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.

f. Catatan Atas Laporan Keuangan


Struktur
a. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan sesuai dengan paragraf 115-122
PSAK 1
b. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam laporan keuangan
c. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

6
Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan sebagai
berikut, untuk membantu pengguna memahami dan membandingkan dengan laporan
keuangan entitas lainnya:
 Pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK
 Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
 Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan
posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah
(jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan
urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos
 Pengungkapan lainnya, termasuk :
i. Liabilitas kontijensi (lihat PSAK 57) dan komitmen kontraktual yang
belum diakui
ii. Pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuan manajemen risiko
keuangan dan kebijakan entitas. (lihat PSAK 31).

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi


Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan:
 Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan;
 Kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang relevan untuk memahami
laporan keuangan.

Hal yang penting bagi entitas untuk menginformasikan kepada pengguna mengenai
dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan (misalnya, biaya historis,
biaya perolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah yang dapat dipulihkan
kembali) karena dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan memengaruhi analisis pengguna secara signifikan. Ketika entitas
menggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporan keuangan, misalnya
ketika suatu kelompok aset direvaluasi, maka hal tersebut adalah memadai dengan
memberikan suatu indikasi unrtuk setiap kelompok aset dan liabilitas yang mana setiap
dasar pengukuran diterapkan.

7
2. 3. Revisi PSAK
Penyusunan PSAK 1 mengadopsi standar-standar yang terdapat pada IAS 1
(Internatioanl Accounting Standard). Dalam perkembangannya, PSAK mengalami
perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan kebutuhan
informasi ekonomi. Terkait penyusunan PSAK 1, revisi terakhir dibuat pada tahun 2013
dan akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015.

Perubahan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan PSAK sebelumnya yaitu PSAK
No. 1 Tahun 2009 didasarkan atas:

1. Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat


2. Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
3. Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 Tahun 2010 yaitu pemisahaan penghasilan
komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif
4. Sikronisasi dengan IAS terkait format
5. Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang semua standar
6. Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini
7. Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1.

Perubahan PSAK No. 1 Tahun 2013 pada dasarnya mencakup hal-hal sebagai
berikut:

1. Perubahan judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba


Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. Perubahan judul ini mengikuti perubahan
terakhir IAS 1 tahun 2010 yang memisahkan penghasilan komprehensif lain dari
laporan laba rugi.

2. Penambahan pengaturan mengenai persyaratan penyajian dan pengungkapan


informasi komparatif minimun dan informasi komparatif tambahan.

3. Penyajian laporan dalam dua bagian yaitu Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain. Hal tersebut juga terkait dengan perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 yang
memisahkan penghasilan komprehensif lain dari laporan laba rugi.

8
4. Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi
periode berikutnya setelah penghentian pengakuan dengan OCI yang tidak akan
direklasifikasi ke laporan laba rugi.

5. Pemisahan pajak pengasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan
direklasifikasikan ke laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke dalam
laporan laba rugi.

6. Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain seperti PSAK 65 Konsolidasian dan PSAK
4 Laporan Keuangan Tersendiri.

Secara umum perbedaan antara ED PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan dengan
PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Hal PSAK 1 2013 PSAK 1 2009


Judul Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Laporan Laba Rugi
Laporan Komprehensif Lain Komprehensif
Definisi Tidak memberikan definisi: Laba Memberikan definisi
Rugi, Pemilik, Penyesuaian Laba Rugi, Pemilik, Penyesuaian
Reklasifikasi, Total Laba Rugi Reklasifikasi, Total Laba Rugi
Komprehensif Komprehensif
Komponen • Laporan posisi keuangan • Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi dan• Laporan laba rugi
Laporan
penghasilan komprehensif lain komprehensif
keuangan
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan perubahan ekuitas
• Laporan arus kas • Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan • Catatan atas laporan
• Informasi kompratif
keuangan
Informasi Menambahkan persyaratan Tidak terdapat pengaturan
komparatif penyajian dan pengungkapan : tersebut
• Informasi komparatif
minimum
• Informasi komparatif
tambahan

9
Penyajian Disajikan berdasarkan kelompok: Disajikan dalam kelompok
penghasilan 1. Pos-pos yang akan direklasifikasi Penghasilan komprehensif lain
komprehensif ke laba rugi
lain 2. Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi

Dalam PSAK 1 ini, terdapat perbedaan dengan ketentuan IFRS, dimana tidak
semua ketentuan dalam IAS 1 diadopsi dalam PSAK 1. PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan mengadopsi IAS 1 Presentation of Financial Statements per 1 Januari 2013
kecuali:

1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan
penambahan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas
syariah, karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101:
Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

2. IAS 1 paragraf 5 yang menjadi PSAK 1 paragraf 05 tentang ruang lingkup dengan
menghilangkan kemungkinan penerapan bagi entitas sektor publik karena pelaporan
keuangan entitas sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan
Standar Akuntansi Keuangan.

3. IAS 1 paragraf 7 yang menjadi PSAK 1 paragraf 07 tentang definisi Standar


Akuntansi Keuangan dengan menambahkan peraturan regulator pasar modal untuk
entitas yang berada di bawah pengawasannya, karena untuk sinkronisasi dengan
peraturan perundang-undangan di pasar modal.

4. IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 11 dengan menghilangkan


kalimat yang memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen
laporan keuangan, supaya menciptakan keseragaman untuk judul komponen laporan
keuangan.

10
5. Tambahan di paragraf 16 tentang tanggung jawab atas laporan keuangan, karena
peraturan perundang-undangan tidak mengatur pihak yang bertanggung jawab atas
laporan keuangan untuk semua entitas, tetapi hanya untuk sebagian entitas.

6. IAS 1 paragraf 19–22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar


Akuntansi Keuangan tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di
Indonesia. Pengaturan IAS 1 paragraf 23–24 diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 21–
22 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan menghilangkan kalimat “but the
relevant regulatory framework prohibits departure from the requirement” dalam IAS
1 paragraf 23.

7. IAS 1 paragraf 54(f) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena IAS 41 Agriculture
belum diadopsi.

8. IAS 1 paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif
dengan meniadakan penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan
dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara
bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara
bertahap.

9. IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi
karena paragraf tersebut tidak relevan.

10. IAS 1 paragraf 140 tentang penarikan IAS 1 (2003) karena hal tersebut tidak
relevan.

11
BAB III
PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
Laporan keuangan dianggap lengkap apabila memenuhi komponen-komponen
sebagai berikut:

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca).

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif.

3. Laporan Perubahan Ekuitas.

4. Laporan Arus Kas.

5. Catatan atas Laporan Keuangan.

6. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan


ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif.

Semua komponen laporan keuangan tersebut harus disajikan oleh entitas secara
lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama. Selain keenam laporan tersebut, entitas
diperbolehkan juga menyajikan laporan keuangan tambahan yang dinilai penting oleh
entitas untuk disajikan. Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

_____.2009. Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.1 : Penyajian Laporan


Keuangan. Jakarta: IAI.

_____.2013. ED Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 1 : Penyajian Laporan


Keuangan. Jakarta: IAI

Laman online

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-1-Penyajian-Laporan-
Keuangan-Revisi-2013-up21012014.pptx dibuka tanggal 15 Oktober 2014

httpd://id.m.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan

13

Anda mungkin juga menyukai