Anda di halaman 1dari 15

RESUME PSAK 1

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

OLEH KELOMPOK 1 :

ZAQIH WILDAN FIRDAUS (2111070071)

RIZKY HARIDZ SATRIO (2111070083)

SANDI ARIF HIDAYATULOH (2111070084)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI LANJUTAN

PERBANAS INSTITUTE

BEKASI

2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Resume PSAK 1”. Makalah ini dibuat sebagai tugas
mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan, dengan berbagai bantuan berupa
pemahaman dan dukungan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Imam Wahyudi,


MCom(Hons), Phd., Ak., CA selaku Dosen Seminar Akuntansi Keuangan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 25 November 2022

Penyusun,

Kelompok 1

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah sebuah pedoman
untuk melakukan praktek akuntansi dimana dalamnya mencakup hampir
semua aspek yang nerhubungana dengan akuntansi, yang dalam
penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam
bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) ialah panduan bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman
tentang segala hal yang berhubungan dengan akuntansi.
Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap entitas dalam membuat
laporan keuangan. Namun paling tidak bisa memastikan bahwa elemen data
ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang benar agar semua dat ekonomi
bisa tersaji dengan wajar, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam mengerjakan dan megevaluasi suatu laporan keuangan
untuk sebuah keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.

1.2 Rumusan Masalah Masalah


1. Apa pengertian, tujuan, dan ruang lingkup PSAK 1 ?
2. Apa tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 ?
3. Bagaimana karakteristik umum laporan keuangan menurut PSAK 1 ?
4. Bagaimana struktur dan isi laporan keuangan menurut PSAK 1 ?
5. Apa saja perubahan PSAK 1 revisi 2009 ke PSAK 1 revisi 2013 ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan ruang lingkup PSAK 1
2. Untuk mengetahui tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1
3. Untuk mengetahui karakteristik umum laporan keuangan menurut PSAK 1
4. Untuk mengetahui dan memahami struktur dan isi laporan keuangan
menurut PSAK 1
5. Untuk Mengetahui perubahan PSAK 1 revisi 2009 ke PSAK 1 revisi 2013

3
4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup PSAK 1


PSAK merupakan standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di
Indonesia. PSAK digunakan sebagai pedoman akuntan untuk membuat
laporan keuangan.
PSAK 1 menetapkan dasar penyajian laporan keuangan bertujuan umum
(general purpose financial statements) yang selanjutnya disebut “laporan
keuangan” agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini juga
mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan,
dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Entitas tidak menerapkan pernyataan ini dalam menyusun dan penyajian
laporan keuangan bertujuan umum sesuai SAK. Pernyataan ini tidak berlaku
bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah. Pernyataan
ini tidak diterapkan pada struktur dan isi laporan keuangan interim ringkas
yang disusun sesuai dengan PSAK 3 (hanya paragraph 15-35 yang diterapkan
pada laporan keuangan interim tersebut). Pernyataan ini berlaku bagi seluruh
entitas, termasuk entitas yang menyajikan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan PSAK 65 dan entitas yang menyajikan laporan keuangan
tersendiri sesuai dengan PSAK 4.

2.2 Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan untuk menginformasikan tentang posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan
informasi mengenai entitas yang meliputi:
a. aset;

5
b. liabilitas;
c. ekuitas;
d. pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
e. kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik; dan
f. arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan
atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memproyeksi arus
kas masa depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya
kas dan setara kas

2.3 Karakteristik Umum Laporan Keuangan Menurut PSAK 1


Karakteristik Umum Laporan Keuangan menurut PSAK 1 2013, yaitu :
1. Penyajian secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
2. Kelangsungan Usaha
3. Dasar Akrual
4. Materialitas dan Penggabungan
5. Saling Hapus
6. Frekuensi Laporan
7. Informasi Komparatif
8. Konsistensi Penyajian
2.3.1 Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan Terhadap SAK
Laporan keuangan disajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi
sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan asset, liabilitas, penghasilan
dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika
dibutuhkan, dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara
wajar. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK
membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan
terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak dapat
menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali

6
laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh persyaratan dalam
SAK.

2.3.2 Kelangsungan Usaha


Dalam membuat laporan keuangan, manajemen membuat penilaian
tentang kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha, kecuali manajemen memiliki intensi untuk
melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak memiliki
alternative lain yang realistis selain melakukannya. Jika manajemen
menyadari (dalam membuat penilaiannya) mengenai adanya
ketidakpastian yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan tentang kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporan
keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut, bersama dengan dasar yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas tidak
dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat menggunakan asumsi
kelangsungan usaha.

2.3.3 Dasar Akrual


Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus
kas yang disajikan dengan data tekini

2.3.4 Materialitas dan Penggabungan


Entitas menyajikan secara terpisah setiap kelompok pos serupa yang
material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang memliki sifat atau
fungsi yang tidak serupa kecuali pos tersebut tidak material.

2.3.5 Saling Hapus


Entitas tidak melakukan saling hapus atau asset dan liabilitas atau
pendapatan dan beban, kecuali dibolehkan dalamsuatu PSAK.

2.3.6 Frekuensi Laporan

7
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk iformasi
komparatif) setidaknya secara tahunan. Pada saat akhir periode pelaporan
entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode
yang lebih panjang atau lebih pendek daripada periode satu tahun, maka
untuk tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, entitas
mengungkapkan :
• Alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih
pendek; dan
• Fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat
dibandingkan secara keseluruhan.

2.3.7 Informasi Komparatif


Entitas menginformasikan komparatif tentang dengan periode terkait
dengan periode sebelumnya untuk semua jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain
SAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari
laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika jelas untuk
pemahaman laporan keuangan periode berjalan. Entitas menyajikan,
minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpidah (jika
disajikan), dua laporan arus kas, dan dua laporan perubahan ekuitas, serta
catatan atas laporan keuangan terkait.
2.3.8 Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode
dilakukan secara konsisten kecuali :
• Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas
atau kajian ulang atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa
penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk
digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan
penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25.
• Perubahan tersebut disyaratkan oleh suatu PSAK
2.4 Struktur dan Isi Laporan Keuangan menurut PSAK 1
2.4.1 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

8
• Perubahan definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak
minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling
interest). Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas
dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba ( LK konsolidasian )
• Minimum line item Penyajian Neraca
Untuk nilai material disajikan secara terpisah, namun jika tidak material
dijelaskan dalam kelompok namun tetap ada penjelasan terpisah.
• Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
ditambahkan jika penambahan tersebut relevan.
• Penyajian dalam line sendiri atau dalam notes tergantung dari
materialitas informasi tersebut.
• Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek
dan jangka panjang
• Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka pendek

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos
berikut :
a) Asset tetap;
b) Property investasi;
c) Asset tak berwujud;
d) Asset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g) dan
(h))
e) Investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
f) Persediaan;
g) Piutang dagang dan Piutang Lainnya;
h) Kas dan setara kas;
i) Total asset yang diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk
dijual dan asset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
j) Utang dagang dan utang lain;
k) Provisi;

9
l) Liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k)
dan (l));
m)Liabilitas dan asset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 46;
n) Liabilitas dan asset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 46;
o) Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
p) Kepentingan non pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas;
q) Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk.
Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam
catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi pos-pos yang disajikan,
dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan oprasi
entitas.

2.4.2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensive Lain


Entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain dengan dua metode:
• Laporan tunggal, bagian tersebut disajikan bersama, dengan bagian laba
rugi disajikan pertama kali mengikuti secara langsung dengan bagian
penghasilan komprehensif lain.
• Laporan terpisah àlaporan laba rugi mendahului laporan yang
menyajikan penghasilan komprehensif. Laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain akan akan dimulai dengan laba rugi.

Minimum Line Item – Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif


a) pendapatan;
b) biaya keuangan;
c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint
d) ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;
e) beban pajak;
f) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:
o laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan

10
o keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau
kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan;
g) laba rugi;

Keterangan tambahan :
• setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang
diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h));
• bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint
ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;
• Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai material, maka entitas
mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab
pengungkapan terpisah:
- penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya
- restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap
liabilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi;
- pelepasan aset tetap;
- pelepasan investasi;
- operasi yang dihentikan;
- penyelesaian litigasi; dan
- pembalikan liabilitas diestimasi lain.
• Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam
entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih andal dan
relevan.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain


• Penghasilan komprehensif lain: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode berjalan
- Selisih revaluasi aset tetap
- Perubahan nilai investasi available for sales
- Dampak translasi laporan keuangan

11
• Entitas dapat menyusun laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan dua metode:
- Laporan tunggal : Bagian ini disajikan bersama, dengan bagian laba
rugi disajikan pertama kali mengikuti secara langsung dengan bagian
penghasilan komprehensif lain.
- Laporan terpisah : laporan laba rugi mendahului laporan yang
menyajikan penghasilan komprehensif. Laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain akan dimulai dengan laba rugi.
Informasi dalam Bagian Penghasilan Komprehensif Lain
• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk
jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan,
diklasifikasikan berdasarkan sifat dan dikelompokkan, sesuai dengan
PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi
tertentu terpenuhi.

2.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas


Entitas membuat laporan perubahan ekuitas sebagaimana disyaratkan.
Laporan perubahan ekuitas memuat informasi sebagai berikut :
a) Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang
menunjukkan secara terpisah jumlah total yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali;
b) Untuk setiap komponen, dampak penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25;
c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada
awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing
perubahan yang timbul dari :
d) Laba rugi;
e) Penghasilan komprehensif lain;
f) Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari dan distribusi kepada

12
pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak
menyebabkan hilangnya pengendalian.

2.4.4 Laporan Arus Kas


Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut.
PSAK 2 : Laporan Arus Kas mengatur persyaratan penyajian dan
pengungkapan informasi arus kas.

2.4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan


a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan;
b) Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak
disajikan di bagian manapun dalam laoran keuangan; dan
c) Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam
laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan.

2.5 Perubahan PSAK 1 revisi 2009 ke PSAK 1 revisi 2013


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan telah mengalami beberapa revisi.
Untuk PSAK 1 revisi terakhir yang diberlakukan pada tahun 2011 sampai
dengan saat ini merupakan PSAK 1 revisi tahun 2009. PSAK ini juga
mengalami revisi di tahun 2013 dan akan diberlakukan mulai Januari 2015.
Berikut beberapa perubahan yang terjadi dalam hal judul laporan, definisi,
komponen laporan keuangan, informasi komparatif dan penyajian penghasilan
komprehensif lain:

Hal PSAK 1 Rev 2013 PASAK 1 Rev 2009


Laporan Laba Rugi dan
Laporan Laba Rugi
Judul Laporan Penghasilan Komprehensif
Komprehensif
Lain
Definisi Tidak memberikan definisi: Memberikan definisi:
Laba Rugi-Pemilik- Laba Rugi-Pemilik-Penyesuaian
Penyesuaian ReklasifikasiTotal Laba Rugi

13
ReklasifikasiTotal Laba Rugi
Komprehensif
Komprehensif
Laporan posisi keuangan,
Laporan posisi keuangan,
Laporan laba rugi dan
Laporan laba rugi
penghasilan komprehensif
Komponen Laporan komprehensif, Laporan
lain, Laporan perubahan
Keuangan perubahan ekuitas, Laporan arus
ekuitas, Laporan arus kas,
kas, Catatan atas laporan
Catatan atas laporan keuangan,
keuangan
Informasi komparatif
Informasi komparatif
Informasi Komparatif minimum, Informasi Tidak terdapat pengaturan
komparatif tambahan
Disajikan berdasarkan
kelompok:
Penyajian Penghasilan 1. Pos-pos yang akan Disajikan dalam kelompok
Komprehensif Lain direklasifikasikan ke laba rugi Penghasilan komprehensif lain
2. Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi

Latar belakang perubahan tersebut didasarkan atas :


1. Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
2. Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
3. Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 Tahun 2010 yaitu pemisahaan
penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif
4. Sikronisasi dengan IAS terkait format
5. Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang
semua standar
6. Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini
7. Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1.

BAB III

Penutup

14
Kesimpulan

Penyajian laporan keuangan merupakan sebuah hal mendasar dan sangat


penting bagi sebuah entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan dari
PSAK 1 “Penyajian Laporan keuangan adalah untuk memastikan penyajian
informasi dengan laporan keuangan entitas dari periode sebelumnya maupun
dengan laporan keuangan entitas lainnya

Saran

Dari resume ini diharapkan berguna untuk pembaca dalam menyusun laporan
keuangan dan membuat laporan keuangan alang kah baik nya tidak berpotakon
pada PSAK 1 saja karna dalam menyusun laporan keuangan ada beberapaa
standart yang harus diketahui dan di implementasikan.

15

Anda mungkin juga menyukai