Tentang
( Komponen Laporan Keuangan )
Disusun oleh :
Muh.Akbar ( 18 61201 214 )
Alfia Mutmainna Parumpa ( 18 61201 176 )
5KEUA1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN” Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan untuk ke depannya kami dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3. Maksud dan Tujuan............................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1. Pengertian Akuntansi.........................................................................................6
2.3. Pengertian Laporan Keuangan............................................................................7
2.4 Tujuan Laporan Keuangan.................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................25
PENUTUP.......................................................................................................................25
3.1. Kesimpulan......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
4
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan laporan keuangan ?
2. Untuk mengetahui apa saja komponen laporan keuangan ?
3. Untuk mengeahui apa manfaat laporan keuangan ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Akuntansi
1. Definisi teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi dan dalil yang
menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variable dengan variable lainya dalam
struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin akan muncul.
2. Menurut HENDRIKSEN : teori akuntansi adalah susunan prinsip umum
yang memberikan kerangka acuan umum darimana praktek akuntansi
dinilai dan sebagai pedoman dalam mengembangkan praktek /prosedur
yang baru.
3. Teori akuntansi juga didefiniskan sebagai pengetahuan yang terorganisir
secara sistematis dalam bidang akuntansi ,khususnya suatu sistem
asumsi,prinsip yang diakui kebenarannya dan aturan prosedur yang
6
digunakan untuk menganalisa,meramalkan atau jika tidak dapat
digunakan untuk menjelaskan sifat atau prilaku dari sekumpulan
fenomena (gejala akuntansi)
2.3. Pengertian Laporan Keuangan
Jadi, Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari poses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain,
laporan keuangan ini befungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan atau hasil akhir atau
output dari proses akuntasi yang menjadi bahan informasi bagi pemakai untuk di
jadikan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
7
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva
dan kewajiban, dan
5. Mengungkapkan informasi releva lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan
bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
8
dalam arti tidak boleh menyajikan informasi untuk kepentingan pihak
tertentu dan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang
sama.
5. Tepat waktu, Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan
keputusan tersebut.
6. Daya Banding, Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari
perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan
lainnya pada periode yang sama. adanya berbagai metode alternatif
praktek akuntansi menyulitkan tercapainya daya banding antar perusahaan;
untuk itu dengan menerapkan metode akuntansi yang sama dari tahun ke
tahun, atau lebih dikenal dengan prinsip konsistensi
7. Lengkap, Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi
keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif diatas;
dapat juga diartikan pemenuhan standar pengungkapan yang memadai
dalam pelaporan keuangan. sehingga tidak akan menyesatkan
pembacanya. untuk itu maka harus terdapat klasifikasi, susunan, serta
istilah yang layak dalam laporan keuangan. fakta atau informasi tambahan
yang dapat mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan, harus
diungkapkan dengan jelas.
2.4. Manfaat Laporan Keuangan
Bagi pihak internal , terdiri dari:
Direktur dan Manager Keuangan.
Untuk menentukkan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi
utangnya secara tepat waktu kepada kreditor (banker,supplier) , maka
mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas
yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya
pinjaman/utang.
9
Direktur Operasional dan Manager Pemasaran.
Untuk menentukkan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun
aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perushaan, maka mereka
membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (tren
penjualan).
10
Amerika, Badan Pengawas Pasar Modal ini dikenal dengan nama
Securities and Exchange Comission (SEC).
Ekonom, Praktisi, dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk
memprediksi informasi perekonomian, menentukkan besarnya tingkat
inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain sebagainya.
2.5. Kualitas Laporan Keuangan
A . Kualitas Utama.
1. Relevance : informasi mampu mempengaruhi keputusan manager
karena memiliki predictive value dan feed back value.
2. Reliability : laporan keuangan dapat dipercaya
3. Verifiability : laporan keuangan harus dapat diuji sesuai dengan
kepentingan setiap orang.
4. Completeness : laporan keuangan harus lengkap dan sesuai antara data
akuntansi dengan yang disajikan.
B. Kualitas sekunder
1. Comparability : penggunaan metode yang sama dalam penyusunan
lap. Keu agar dapat diperbandingkan.
2. Consistency : metode akuntansi harus konsisten setiap tahun dan
hanya dapat diubah jika ada alternatif lain yang lebih sesuai.
2.6. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan.
1. Bersifat historis karena merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat
2. Bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan
pihak tertentu
3. Proses penyusunannya menggunakan berbagai taksiran/pertimbangan.
4. Hanya melaporkan yang material saja
5. Konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
6. Lebih menekankan makna ekonomis daripada makna hukum (substance
over form )
7. Menggunakan istilah teknis tertentu dan pemakai diasumsikan
memahaminya
11
8. Digunakannya berbagai alternatif metode akuntansi sehingga
menimbulkan berbagai variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan
tingkat kesuksesan perusahaan
9. Informasi/fakta kualitatif umumnya diabaikan
2.7. Komponen Laporan Keuangan
1. Laporan Neraca (Balance Sheet)
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk
menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi
kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-
kadang aset disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai
Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan kanan
hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas,
setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan
istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah
adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya
kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai
sama. Maka disebut seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa
mengecek di mana letak posisi harta perusahaan agar bisa dipantau
kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat membaca di
mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas
atau setara kas, benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang
bergerak seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti
nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi
piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya
yang sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang
bisa diakui milik perusahaan itulah disebut aset.
Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan
berasal. Kewajiban terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak
yang belum dibayar, uang muka dari pihak lain, biaya sewa yang masih
12
berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik dari pemegang saham
yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha dan nilai laba usaha
(atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang bisa diakui milik
pihak lain akan masuk neraca bagian kanan, atau Kewajiban dan Ekuitas
ini.
Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta
(asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities)
beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh
karena itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan
modal.
2. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja
perusahaan, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam
laporan ini kita dapat melihat jumlah pendapatan bersih (net
revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan penjualan tersebut
baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah dikurangi beban
pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba kotor (gross
profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi
penjualan sebelum dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan
dengan penjualan.
Dari sana kita bisa tahu biaya administrasi untuk menjalankan
perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin perusahaan
inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba usaha (operating
income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll.
Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan mendapatkan
nilai akhir yang bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang
merupakan keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih
inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham. Dalam
laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per
saham. Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini,
13
bisa kita hitung sendiri dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah
saham beredar.
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang
diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban
yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan
yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam
dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
1. Bentuk Langsung (Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan
dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula
bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi..
2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan
dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar
usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau
rugi bersih usaha.
3. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)
Disamping penyusunan neraca dan laporan laba rugi, pada akhir
periode akuntansi biasannya juga disusun laporan yang menunjukkan
sebab-sebab perubahan modal perusahaan.. Laporan perubahan modal
merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari
modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau
yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara
lain:
1. Besarnya Modal Awal Periode,
2. Adanya Laba Atau Rugi Usaha,
3. Adanya Pengambilan Pribadi Pemilik Atau Prive,
4. Adanya Investasi Tambahan Dari Pemilik,
5. Besarnya Modal akhir periode.
14
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan
perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk
perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan
perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned earning
statement).
4. Laporan Arus Kas
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol
apakah pelaporan laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui,
kalau ada penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya perusahan
tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan kas, tetapi transaksi
penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya
laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan
menghasilkan kas atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga macam
laporan utama berikut:
15
perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar
kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan
informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan
tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.
Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item
tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih
komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan
Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan usaha
, piutang, kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk
menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan
gugatan).
2.8. Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Dalam SFAC No. 6, FASB telah mendefinisikan 10 unsur laporan
keuangan yang berhubungan langsung dengan posisi keuangan dan hasil
kinerja perusahaan. Unsur-unsur inilah yang nantinya akan membentuk
struktur sebuah laporan keuangan. FASB mengklasifikasikan unsur-unsur
laporan keuangan tersebut ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama
mencakup tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas (aktiva bersih).
Kelompok pertama ini menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan besarnya klaim atau tuntutan kreditur maupun pemilik modal
terhadap sumber daya tersebut pada suatu waktu tertentu.
16
utama dari sebuah laporan keuangan berhubungan dengan saldo-saldo dari
laporan lainnya.
17
Aktiva biasanya diperoleh melalui pembelian atau diproduksi
sendiri.
Ada hubungan erat antara pengeluaran dengan aktiva, tetapi tidak
semua pengeluaran akan dicatat sebagai aktiva walaupun dalam
rangka memperoleh manfaat masa depan.
Walaupun tanpa pengeluaran, aktiva dapat saja terjadi/dicatat
misalnya penerimaan barang /jasa dari donatur
Pengakuan aktiva
Dasar pengukuran
A. Biaya historis
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (setara kas) yg dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yg diberikan utk memperoleh aktiva
tsb pada saat perolehan
18
Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yg
didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yg diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal
Pengelompokan aktiva.
Kewajiban harus ada saat sekarang yang harus timbul dari transaksi
masa lampau dari pemilikan barang atau jasa, kerugian yang diderita
atau taksiran kerugian yang akan diderita oleh perusahaan. Kewajiban
bersyarat tidak harus dimasukkan kecuali tingkat probabilitas
kejadiannya cukup tinggi.
Equitable obligation ( kewajiban yang bukan legal atau kewajiban
sosial/moral ) harus dimasukkan sebagai kewajiban bila memang
diperlukan pembayaran dimasa datang guna menjaga hubungan yang
baik atau sesuai dengan praktek usaha yang normal.
19
Bagi perusahaan yang kecil kemungkinannya untuk dapat menghindari
pengorbanan dimasa datang , maka kewajiban harus diakui walaupun
jumlahnya belum pasti.
Umumnya nilai jatuh tempo kewajiban harus diketahui atau jumlah
pembayaran masa datang nya dapat ditaksir secara layak meskipun
waktunya belum diketahui secara pasti di masa sekarang.
Umumnya penerima dapat diketahui atau diidentifikasi, baik secara
perorangan maupun kelompok. Namun demikian selama penerima akan
dapat diidentifikasikan pada saat pembayaran , maka bagi pihak yang
berhutang tidak perlu mengetahui identitas si penerima.( contoh :
kewajiban melakukan perbaikan/reparasi bila penjualan memberikan
garansi ).
Pengukuran kewajiban
1. Biaya historis.
Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari
kewajiban, atau dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan )
dalam jumlah kas (atau setara kas ) yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
20
Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajibanm dalam pelaksanaan usaha normal.
3. Ekuitas adalah suatu hak yg tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)
setelah dikurangi kewajibannya atau modal pemilik ( ingat propriety
theory). Dalam perseroan terbatas equity biasanya disebut dengan modal
saham.
Pencatatan penambahan modal disetor
21
entitas kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik ini akan menurunkan
bagian kepemilikan (modal) entitas.
6. Laba Komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang
suatu periode sebagai akibat dar transaksi dan peristiwa serta keadaan-
keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Ini meliputi seluruh
perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode, tidak
termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi
kepada pemilik.
7. Pendapatan adalah bertambahnya aktiva atau berkurangnya kewajiban atau
kombinasi dari keduanya yang berasal dari pengiriman atau produksi atas
barang, penyerahan jasa atau aktivitas utama perusahaan lainnya dan tidak
termasuk aliran masuk yang bersumber dari bukan aktivitas utama
perusahaan.
Ada dua pendekatan yaitu :
1. Konsep yang menekankan pada aliran masuk aktiva yang berasal dari
kegiatan operasional kesatuan usaha.
2. Konsep yang menitikberatkan pada pembentukan barang atau jasa oleh
perusahaan dan transfer barang atau jasa tersebut kepada para
konsumen atau produsen lain.
22
Saat pengakuan (pelaporan ) pendapatan.
23
- Tambahan biaya yang cukup material yang dapat dihubungkan secara
langsung dengan transaksi tersebut tidak dapat ditaksir secara cermat.
8. Biaya adalah penggunaan atau konsumsi atas barang atau jasa dalam
proses pencapaian pendapatan.
Pengukuran biaya.
1. Harga perolehan
Metode pengukuran biaya yang konvensional adalah harga historis
(perolehan) , dengan anggapan bahwa harga historis adalah verifiable
karena mencerminkan pengeluaran kas yang telah dilakukan perusahaan
dan juga merupakan nilai tukar dari barang atau jasa pada saat dimiliki
perusahaan.
2. Current prices
Karena revenue diukur dengan current price maka biaya juga sebaiknya
diukur dengan current price.
Pengukuran dengan current price mempunyai keuntungan karena
memungkinkan pemisahan antara :
Income yang timbul dari transaksi
Gains atau losses (perubahan harga) akibat menahan atau
menyimpan asset sebelum digunakan.
Current price dapat berupa replacement cost (current cost untuk
mengganti barang dan jasa yang digunakan atau bisa juga
menggunakan current liquidation price /current cash equivalent (harga
jual sekarang ) karena harga ini merupakan opportunity cost dari
penggunaan suatu aktiva.
Saat pengakuan expenses.
24
dilaporkan pada saat terjadi penurunan nilai, atau bila tidak ada
manfaat yang dapat diharapkan dari penggunaan barang atau jasa.
Sedangkan konsep income yang menekankan pada arus kas
menyarankan agar expense dilaporkan sedekat mungkin dengan saat
pengeluaran kas , jika sudah layak.
9. Keuntungan adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang
ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau
operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental (transaksi yang
kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta pristiwa
maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang
berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
10. Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang
ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau
operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental (transaksi yang
kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta pristiwa
maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang
berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
25
(Statement of Owner’s Equity), Neraca (Balance Sheet), Laporan Arus Kas
(Statement of Cash Flow), dan Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to The
Financial Statement).
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan
keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan
yang hendak diambil. Tujuan khusus Laporan Keuangan menurut
APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-
pinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
FASB telah mendefinisikan 10 unsur laporan keuangan yang
berhubungan langsung dengan posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.
Unsur-unsur inilah yang nantinya akan membentuk struktur sebuah laporan
keuangan. Kelompok pertama mencakup tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban
dan ekuitas (aktiva bersih) dan kelompok kedua mencakup tujuh unsur, yaitu
investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif,
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Ketut Sunarta , DRS.AK.MM 2003. Diktat Materi Kuliah Teori Akuntansi.
Bogor
Di poskan oleh Gusnar Mustapa, 09 agustus 2011. Urutan Laporan Keuangan
Berdasarkan Proses penyajian.: http://ilmuilmiah.blogspot.co.id/2011/urutan-
laporan-keuangan-berdasarkan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_atas_laporan_keuangan
26
Diposkan oleh Tpos Admin, 16 februari 2013. Contoh makalah jenis-jenis
laporan keuangan(lengkap). http://hieronel.blogspot.com/2013/02/contoh-
makalah-jenis-jenis-laporan.html
Diposkan oleh Suci Rahmawati, 25 oktober 2014. Laporan Keuangan.
https://sucirakhmawati.wordpress.com/2014/10/25/laporan-keuangan
27