Anda di halaman 1dari 5

MID TEST

Mata Kuliah : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


DOSEN : Sarnawiah, SE., M.Si., C. MMI

Soal.
1. Uraikan konsep dari :
- Laporan Keuangan
- Analisis Laporan Keuangan
- Analisis Rasio Keuangan
2. Jelaskan langkah-langkah dalam menganalisis Laporan Keuangan !
3. Jelaskan pentingnya Analisis Laporan Keuangan dan apa saja keterbatasannya !
4. Lengkapilah Neraca Perbandingan di bawah ini, kemudian interprestasikan hasilnya !

PT. SMONGKO, Tbk


NERACA PERBANDINGAN
Per 31 Desember 2006 dan 2007 ( dalam jutaan rupiah )
Periode Naik/Turun
Pos pos dalam Neraca Rasio
2006 2007 Rupiah %
AKTIVA LANCAR
Kas 750 650
Giro 775 500
Surat-surat berharga 240 150
Piutang 450 250
Sediaan 325 150
Total Aktiva Lancar 2. 540 1. 700

5. Hitunglah Rasio Cepat (Quick Ratio) pada tabel di bawah ini :


KOMPONEN LAPORAN
2005 2006
KEUANGAN

Total Aktiva Lancar (Current Assets) 2. 540 3.440


Total Utang Lancar ( Current Liabilities) 770 650
Sediaan (Inventory) 650 410

Kemudian interprestasikan hasil analisis kalian !

^^Good Job & Godbless ^^

NAMA : MUH. AKBAR


NIM : 1861 201 214
KELAS : 5KEUA1
JAWAB

1. Uraikan konsep dari :


- Laporan Keuangan :
Yaitu laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang,
baik transaksi pembelian maupun penjualan dan kredit. Biasanya laporan ini dibuat
dalam periode tertentu.
- Analisis Laporan Keuangan :
Merupakan suatu metode atau teknik yang digunakan untuk melakukan
pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan. Analisis ini digunakan oleh
perusahaan atau organisasi dalam memeriksa seluruh jenis laporan keuangan secara
berkala.
- Analisis Rasio Keuangan :
Adalah analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi berbagai
aspek kinerja operasi dan keuangan perusahaan berdasarkan informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan perusahaan.

2. Langkah-langkah dalam menganalisis laporan keuangan yaitu :


 Meyakini bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai standar : Maksudnya,
Laporan keuangan mesti anda yakini seperti laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan
keuangan.
 Menentukan rasio analisis : Menentukan rasio analisis apa yang akan
digunakan seperti Rasio Likuiditas atau seberapa mampu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, Rasio Solvabilitas atau seberapa
mampu perusahaan memenuhi semua kewajiban baik jangka pendek maupun
jangka panjangnya, Rasio Profitabilitas atau seberapa mampu perusahaan
menghasilkan laba dalam periode tertentu, dan Rasio Aktivitas atau sebarapa
mampu perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.
 Menentukan komponen dari setiap rasio analisis : Kita harus menentukan
penggunaan komponen mana dari setiap rasio analisis keuangan yang akan
dipakai. Seperti Rasio likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan
Rasio Aktivitas.
 Menentukan Batasan Nilai : Menyepakati batasan nilai yang di terima, dan
menentukan batasan nilai pada setiap rasio analisis,
 Membuat kesimpulan analisis : Anda harus menjumlahkan masing-masing
komponen dari setiap rasio analisis, sehingga dapat menciptakan nilai total
keseluruhan.

3. Pentingnya analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :


 Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,
pengembagan karier.
 Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan,
keamanan investasi.
 Bagi kreditur; untuk mengetahui kemampuan perusahaaan melunasi utang beserta
bunganya.
 Bagi pemerintah; pajak, persetujuan untuk go public.
 Bagi karyawan; penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.

Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan, antara lain:


 Bersifat historis
Hal ini karena laporan keuangan menunjukkan transaksi dan peristiwa yang
telah lampau.
 Bersifat umum
Baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya
informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara
langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja
 Tidak luput dari penggunaan berbagai timbangan dan taksiran
 Hanya melaporkan informasi bersifat material
 Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
Apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian
suatu pos, maka dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai asset
yang paling kecil.
 Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas).
 Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat
kesuksesan antar bank.

4.
PT. SMONGKO, Tbk
NERACA PERBANDINGAN
Per 31 Desember 2006 dan 2007 ( dalam jutaan rupiah )
Periode Naik/Turun Rasio
Pos pos dalam Neraca
2006 2007 Rupiah %
AKTIVA LANCAR
Kas 750 650 -100 -13 0,86
Giro 775 500 -275 -35 0,64
Surat-surat berharga 240 150 -90 -375 0,625
Piutang 450 250 -200 -44 0,55
Sediaan 325 150 -175 -53 0,46
Total Aktiva Lancar 2. 540 1. 700 -840 -33 0,66
Berikut uraian perubahan-perubahan pada sisi aktiva lancar :
Kas terjadi penurunan sebesar Rp100,00 atau sekitar 13,3%,yaitu
penurunan dari tahun 2006 sebesar Rp 750,00 menjadi Rp 650,00 di tahun
2007 dengan rasio sebesar 0,86.
Rekening giro terjadi penurunan sebesar Rp 275,00 atau sekitar 35,4% dari
tahun 2006 sebesar Rp 775,00 menjadi Rp 500,00 pada tahun 2007.dengan
rasio sebesar 0,64
Terjadinya penurunan pada surat-surat berharga sebesar Rp 90,00 atau
sekitar 37,5% dari tahun 2006 sebesar Rp 240,00 menjadi Rp 150,00 pada
tahun 2007.Rasio sebesar 0,625.
Terjadi penurunan piutang sebesar Rp 200,00 atau sebesar 44,4% dari
tahun 2006 sebesar Rp 450,00 menjadi Rp 250,00 pada tahun 2007.Hal ini
di sebabkan karena adanya pembayaran oleh debitur,dengan rasio sebesar
0,55.
Sediaan terjadi penurunansebesar Rp 175,00 atau sekitar 53,8%dari tahun
2006 sebesar Rp 325,00 menjadi Rp 150,00 pada tahun 2007.hal ini di
sebabkan karena tidak adanya pembelian bahan baku dan sejumlah barang
untuk di perdagangkan.dengan rasio sebesar 0,46.
Total aktiva lancar terjadi penurunan sebesar Rp 840,00 atau sekitar 33%
dari tahun 2006 sebesar Rp 2.540,00 menjadi Rp 1.700,00 pada tahun
2007,dengan rasio sebesar 0,66.

5. Quick Ratio
Untuk tahun 2005 : aktiva lancar – Inventory
Utang lancar

: 2.540 – 650
770
: 2,45

Artinya : Quick ratio tahun 2005 adalah 2,45. Artinya bahwa perusahaan
dalam keadaan baik Karena berada di atas rata-rata industry 1,5 kali. Sehingga
perusahaan tidak harus menjual sediaan bila hendak melunasi utang lancarnya.
Untuk tahun 2006 : aktiva lancar – Inventory
Utang lancar

: 3.440 – 410
650
: 4,66

Artinya : Quick ratio tahun 2006 adalah 4,66. Artinya bahwa perusahaan
dalam keadaan baik Karena berada di atas rata-rata industry 1,5 kali. Sehingga
perusahaan tidak harus menjual sediaan bila hendak melunasi utang lancarnya.

Anda mungkin juga menyukai