Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“MENGANALISIS DAN MENGINTERPRETASIKAN


DATA AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI SERTA
IMPLIKASI KUALITAS DATA AKUNTANSI
(AKUNTING NAMBERS) DAN NON AKUNTANSI
TERSEBUT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN ”
DOSEN PENGAMPU: Siti Reuni Inayati, SE., M.AK

OLEH: KELOMPOK 6

1. Rismayanti
2. Indah Quratul Aini
3. Hikmaeni
4. Irmawan Abdul Wahid

MATA KULIAH ANALISIS LK DAN PENILAIAN ASET

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat, taufiq, serta inayah-Nya, sehingga makalah
dengan judul “Menganalisis Dan Menginterpretasikan Data Akuntansi Dan Non Akuntansi
Serta Implikasi Kualitas Data Akuntansi (Akunting Nambers) Dan Non Akuntansi Tersebut
Untuk Pengambilan Keputusan” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
dihaturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapat
syafaat dari beliau, aamiin ya rabbal alamin.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisid LK dan
penilaian aset pada Fakultas Ekonomi, Prodi Akuntansi, Universitas Gunung Rinjani,
Semester Ganjil 2023. Kelompok kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi dalam makalah ini, sehingga
diharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Kelompok kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya
kepada Ibuk Siti Reuni Inayati, SE., M.AK.selaku dosen pengampu Analisid LK dan
penilaian aset. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca. Terima Kasih.

Gapuk, 21 September 2023

Penyusun
Kelompok 6
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................3


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Informasi akuntansi adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan perusahaan
(Nasirwan, 2000 dalam Karo, 2011). Informasi akuntansi merupakan hasil dari proses
pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi
kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi berupa laporan keuangan
badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk disampaikan kepada pihak yang
memerlukan, dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan dalam
mengambil berbagai alternatif keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang telah
diperoleh kemudian dianalisis oleh pihak bank dengan menggunakan analisis rasio,
agar bank dapat memprediksi kondisi keuangan perusahaan terkait dengan aspek
keuangan.
Informasi non akuntansi adalah informasi yang tidak terdapat dalam laporan keuangan
perusahaan (Nasirwan, 2000 dalam Karo, 2011). Informasi non akuntansi ini berupa
informasi yang tertuju tidak pada kondisi finansial tetapi informasi ini lebih merujuk
kepada pribadi atau pihak-pihak yang pernah terkait dalam kegiatan bisnis calon
debitur.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu menganalisis pelaporan keuangan untuk investasi antar perusahaan.
2. Apa itu menganalisis laporan keuangan konsolidasi.
3. Apa itu menganalisis implikasi metode pembelian dan penyatuan akuntansi untuk
kombinasi bisnis.
4. Apa itu menganalisis goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis.
5. Apa itu menjelaskan praktik akuntansi dan auditing internasional.
6. Apa itu menganalisis pengungkapan terjemahan mata uang asing.
7. Apa itu membedakan antara penjabaran mata uang asing dan keuntungan dan
kerugian transaksi.
C. TUJUAN
1. Mampu menganalisis pelaporan keuangan untuk investasi antar perusahaan.
2. Mampu menganalisis laporan keuangan konsolidasi.
3. Mampu menganalisis implikasi metode pembelian dan penyatuan akuntansi untuk
kombinasi bisnis.
4. Mampu menganalisis goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis.
5. Mampu menjelaskan praktik akuntansi dan auditing internasional.
6. Mampu menganalisis pengungkapan terjemahan mata uang asing.
7. Mampu membedakan antara penjabaran mata uang asing dan keuntungan dan
kerugian transaksi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DATA AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI SERTA IMPLIKASI


KUALITAS DATA AKUNTANSI (AKUNTING NAMBERS) DAN NON
AKUNTANSI
1. Informasi akuntansi adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan (Nasirwan, 2000 dalam Karo, 2011). Informasi akuntansi merupakan
hasil dari proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang,
bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi
berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk
disampaikan kepada pihak yang memerlukan, dan dapat dipergunakan oleh para
pihak yang berkepentingan dalam mengambil berbagai alternatif keputusan
ekonomi. Laporan keuangan yang telah diperoleh kemudian dianalisis oleh pihak
bank dengan menggunakan analisis rasio, agar bank dapat memprediksi kondisi
keuangan perusahaan terkait dengan aspek keuangan. Menurut Munawir (2007)
beberapa rasio yang penting dalam hubungannya dengan kepentingan analisa
kredit yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio rentabilitas.
Informasi non akuntansi adalah informasi yang tidak terdapat dalam
laporan keuangan perusahaan (Nasirwan, 2000 dalam Karo, 2011).
Rasio likuiditas yaitu rasio untuk mengetahui kemapuan perusahaan dalam
membiayai operasi dan memenuhi kewajiban finansial pada saat ditagih.
Rasiorasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio diantaranya Current Ratio, Cash
Ratio,
Quick Ratio, dan Inventory to Working Capital. Current ratio, yaitu ratio antara
aktiva lancar dengan hutang lancar. Cash Ratio, yaitu ratio antara (kas+bank)
dengan hutang lancar. Quick Ratio, yaitu ratio antara (aktiva lancar minus
persediaan) dengan hutang lancar. Inventory to Working Capital, yaitu ratio antara
persediaan dengan (aktiva lancar minus hutang lancar) atau ratio antara persediaan
dengan modal kerja.
Rasio leverage yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dari hutang. Dengan mengetahui leverage rasio akan dapat
dinilai tentang posisi perusahaan terhadap seluruh kewajibannya kepda pihak lain,
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap dan
keseimbangan antara niali aktiva tetap dengan modal. Rasio Leverage terdiri dari
beberapa rasio diantaranya Debt to Equity Ratio, Current Liabilites to Net Worth
(rasio ini sifatnya sama dengan Debt to Equity Ratio), Tangible Assets Debt
Coverage, Long Term Debt to Equity Ratio, dan Debt Service. Debt to Equity
Ratio, yaitu ratio antara total hutang dengan modal sendiri. Current Liabilites to
Net Worth, yaitu ratio anatara hutang lancar dengan modal sendiri. Tangible
Assets Debt Coverage, yaitu ratio antara aktiva tetap berwujud dengan hutang
jangka panjang. Long Term Debt to Equity Ratio, yaitu ratio antara hutangjangka
panjang dengan modal sendiri. Debt Service, yaitu ratio antara (EBIT minus pajak
plus bunga) dengan (angsuran kredit + bunga).
Rasio Aktivitas yaitu rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan,
penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Rasio aktivitas
terdiri dari beberapa rasio diantaranya perputaran persediaan (Inventory Turn
over), Average Collection Periode, perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn
Over), dan perputaran modal kerja (Working Capital Turnover). Perputaran
persediaan (Inventory Turn Over), yaitu ratio antara penjualan dengan rata-rata
persediaan yang dinilai bedasar harga jual atau kalau memungkinkan ratio ini
dihitung dengan memeprbandingkan antara harga pokok penjualan dengan ratarata
persediaan. Average Collection Periode, yaitu ratio antara piutang dengan
penjualan neto per hari secara kredit. Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn
Over), yaitu ratio antara penjualannetto dengan aktiva tetap. Perputaran Modal
Kerja (Working Capital Turnover), yaitu ratio antara penjualan neto dengan
modal kerja.
Rasio Rentabilitas yaitu rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio-rasio yang dapat
digunakan untuk menilai rentabilitas antara lain adalah Profit Margin, Return on
Investment, Return on Equity, dan laba per lembar saham. Profit Margin adalah
rasio dalam hubungannya antara profit margin dengan penjualan. Return on
Investment, yaitu ratio antara laba operasional dengan total aktiva (%).Return on
Equity, yaitu ratio antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Laba per
lembar saham, yaitu ratio antara laba dengan lembar saham yang beredar

Informasi non akuntansi ini berupa informasi yang tertuju tidak pada kondisi
finansial tetapi informasi ini lebih merujuk kepada pribadi atau pihak-pihak yang
pernah terkait dalam kegiatan bisnis calon debitur. Menurut Supriyono (2011)
analisis yang digunakan untuk informasi non akuntansi diterapkan pada analisa
kredit kualitatif.
pada analisis kualitatif melihat dari sudut yang berbeda seperti menganalisis
reputasi debitur, pengelolaan manajemen, tingkat risiko, persaingan, lingkungan,
makro ekonomi, tren usaha, dan lain-lain. Adapun informasi yang dibutuhkan
dalam analisis kualitatif diantaranya pemegang saham (Shareholder), komisaris,
direktur utama, direktur, pengelolaan manajemen, riwayat usaha, hubungan bank,
kelayakan industri (Industry Studies), strategi persaingan, makro ekonomi,
lingkungan, risiko dan jaminan (Supriyono, 2011).
Susunan nama-nama pemegang saham (Shareholder) khususnya
pemegang saham mayoritas sangat memegang peranan dalam menjalankan
perusahaan. Sehingga bank melihat reputasi masing-masing pemegang saham.
Kepemilikan 20% di perusahaan lain harus dijadikan one obligor. Dalam daftar
pemegang saham dapat terdiri dari pemegang saham mayoritas dan pemegang
saham minoritas. Bank akan melihat nama-nama pemegang saham terutama
pemegang saham mayoritas disamping yang lainnya juga (Supriyono, 2011).
Komisaris, Direktur Utama, dan Direktur sangat memegang peranan dalam
keberhasilan menjalankan perusahaan sehingga bank akan melihat latar belakang.

B. PELAPORAN KEUANGAN UNTUK INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN


1. Rasio Aktivitas yaitu rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan,
penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Rasio aktivitas
terdiri dari beberapa rasio diantaranya perputaran persediaan (Inventory Turn
over), Average Collection Periode, perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn
Over), dan perputaran modal kerja (Working Capital Turnover). Perputaran
persediaan (Inventory Turn Over), yaitu ratio antara penjualan dengan rata-rata
persediaan yang dinilai bedasar harga jual atau kalau memungkinkan ratio ini
dihitung dengan memeprbandingkan antara harga pokok penjualan dengan ratarata
persediaan. Average Collection Periode, yaitu ratio antara piutang dengan
penjualan neto per hari secara kredit. Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn
Over), yaitu ratio antara penjualannetto dengan aktiva tetap. Perputaran Modal
Kerja (Working Capital Turnover), yaitu ratio antara penjualan neto dengan modal
kerja.Rasio Rentabilitas yaitu rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio-rasio yang dapat
digunakan untuk menilai rentabilitas antara lain adalah Profit Margin, Return on
Investment, Return on Equity, dan laba per lembar saham. Profit Margin adalah
rasio dalam hubungannya antara profit margin dengan penjualan. Return on
Investment, yaitu ratio antara laba operasional dengan total aktiva (%).Return on
Equity, yaitu ratio antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Laba per
lembar saham, yaitu ratio antara laba dengan lembar saham yang beredar.
Laporan Keuangan Untuk Investor Begitu Penting Untuk Mengetahui Posisi
Keuangan Perusahaan, Jadi Investor Harus Pahami Beberapa Hal Ini
Karena bagi investor, memerhatikan angka-angka yang terdapat di dalam
laporan keuangan adalah hal wajib.Mengingat perkembangan perusahaan
dapat dilihat dengan cara melihat laporan keuangan perusahaan.

Selain untuk mengetahui kinerja perusahaan, laporan keuangan juga


memberikan gambaran manajemen keuangan serta bagaimana sistem
perusahaan berjalan.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara investor menilai bisnis melalui
laporan keuangannya.
Memahami Komponen Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang mencerminkan bagaimana posisi
keuangan suatu perusahaan.Neraca keuangan terdiri dari aktiva (aset),
kewajiban (utang), serta ekuitas (modal).Aktiva atau disebut juga aset bisa
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang perusahaan miliki.

Sedangkan pasiva (kewajiban dan ekuitas) bisa dikatakan sebagai segala


sesuatu yang perusahaan lakukan untuk mendapatkan atau membiayai
aset.Aktiva dibagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.Kewajiban
(utang) bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang harus dibayarkan oleh
perusahaan.

Kewajiban terdiri dari dua, kewajiban lancar dan tidak lancar.


Memahami Laporan Keuangan Untuk Investor Terkait Laba Rugi
Laporan laba rugi bisa didefinisikan sebagai ringkasan dari aktivitas
perusahaan di periode tertentu.

Laporan ini menggambarkan hasil bersih (laba) atau kerugian yang timbul
(rugi) dari semua jenis kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.
Memahami Laporan Keuangan Untuk Investor Terkait Ekuitas
Secara sederhana, pengertian ekuitas bisa diartikan sebagai besarnya hak atau
kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan.Istilah ekuitas berasal
dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih
perusahaan.Sebuah laporan perubahan ekuitas berisi gambaran angka-angka
yang menunjukkan perubahan dengan gambaran peningkatan atau juga
penurunan dari aktiva bersih.Termasuk juga dari kekayaan selama periode
tertentu dimana laporan dilakukanPerubahan nilai investasi pada perusahaan
dapat dilihat melalui laporan keuangan seperti ini.
Memahami Laporan Keuangan Untuk Investor Terkait Arus Kas
Laporan ini menggambarkan tentang penerimaan serta pengeluaran kas suatu
perusahaan selama periode tertentu.

Laporan Arus Kas kemudian dikelompokkan ke dalam tiga bagian yakni


aktivitas operasi, investasi, serta pendanaan.Dari Laporan Arus Kas ini,
investor bisa mengetahui apakah perusahaan yang akan didanai cukup atau
tidak untuk bisa membagi dividen.Selain itu, laporan ini juga menerangkan
tentang apa yang sebenarnya terjadi pada perusahaan tersebut.Dari laporan
arus kas ini bisa diketahui bahwa walau perusahaan mengalami kerugian, ia
masih bisa hidup jika arus kas menunjukkan angka positif.Sebagai tambahan,
investor bisa melihat free cash flow (arus kas operasional yang dikurangi
capital expenditure).Suatu perusahaan yang memiliki pertumbuhan free cash
flow maka dapat disimpulkan perusahaan tersebut memiliki prospek yang
bagus baik sekarang maupun masa depan.Ini karena perusahaan tersebut masih
memiliki uang yang cukup untuk melakukan ekspansi.

C. MENGANALISIS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


1. Mengenal Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi merupakan salah satu jenis laporan keuangan. Laporan
ini memberikan informasi kinerja keuangan dari suatu grup perusahaan. Laporan
keuangan konsolidasi dibuat dengan mendata seluruh transaksi dari anak perusahaan
dan induk perusahaan. Artikel ini akan membahas lengkap mengenai laporan
keuangan konsolidasi.
Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi adalah dokumen yang merinci aktivitas keuangan suatu
bisnis dengan anak perusahaan atau perusahaan induk. Perusahaan induk adalah bisnis
yang mengawasi kegiatan bisnis lain dan sering kali memiliki saham dalam
kepemilikan bisnis itu.Misalnya, beberapa merek makanan memiliki perusahaan yang
berbeda dengan nama yang sama untuk membedakan produknya.

Sederhananya, akun dari perusahaan yang berbeda milik manajemen atau pemilik
yang sama dikonsolidasikan untuk menyajikan posisi keuangan grup secara
keseluruhan.Laporan ini membutuhkan upaya yang cukup besar untuk membangun,
karena laporan ini harus mengecualikan dampak dari setiap transaksi antara entitas
yang dilaporkan.Dengan demikian, jika terjadi penjualan barang antar anak
perusahaan dengan induk perusahaan, maka penjualan antar perusahaan ini harus
dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasian.Penghapusan antar perusahaan lain
yang umum adalah ketika perusahaan induk membayar pendapatan bunga kepada
anak perusahaan yang kasnya digunakan untuk melakukan investasi; pendapatan
bunga ini harus dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasi berfungsi untuk mengetahui sejumlah efek entitas dari
anak perusahaan terhadap sejumlah perkembangan induk dari perusahaan dalam
jangka panjang. Apalagi untuk laporan konsolidasi adalah akan lebih efisien untuk
berbagai perusahaan yang sudah memiliki beberapa anak perusahaan. Karena dari
hasil laporan keuangan pada jenis ini, akan cenderung lebih memudahkan perusahaan
di dalam membaca serta meninjau kinerja bisnis secara keseluruhan.

Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi diperlukan bagi perusahaan yang memiliki anak usaha.
Berikut manfaat dibuatnya laporan keuangan konsolidasi:

1. Memberikan Gambaran Umum

Laporan konsolidasi adalah laporan yang akan memungkinkan sejumlah investor,


analis keuangan, pemilik bisnis serta beberapa pihak lain yang berkepentingan untuk
mendapatkan berbagai gambaran lengkap terkait perusahaan induk. Sekilas, beberapa
perusahaan sendiri bisa melihat terkait Kesehatan dan keseluruhan bisnis. Bahkan
dapat melihat terkait beberapa anak perusahaan yang akan saling berdampak pada
perusahaan induknya.

2. Membantu dalam Mengurangi Dokumen

Membuat laporan konsolidasi juga akan membantu dalam pembuatan laporan


keuangan yang ada di dalam sebuah perusahaan sendiri. Jika nantinya perusahaan
induk memiliki kurang lebih 9 anak perusahaan, maka ada 40 laporan keuangan
mandiri secara terpisah yang harus dibuat. 4 laporan keuangan dasar untuk setiap anak
perusahaan nantinya harus ditambahkan dengan perusahaan induknya. Hanya dengan
menggunakan laporan keuangan saja, maka akan terasa sulit untuk melacak berbagai
pencatatan dan mengecek beberapa catatan keuangan perusahaan.

Bahkan menentukan aktivitas dalam jangka panjang sendiri bagaimana kinerja


perusahaan di dalam periode tertentu. Laporan konsolidasi adalah laporan yang
nantinya akan membantu untuk memangkas sejumlah tumpukan atas laporan hanya
menjadi 4 laporan saja. Tentunya hal ini akan menghasilkan lebih sedikit dokumen
bahkan lebih sedikit usaha yang akan dikeluarkan untuk menilai kesehatan dalam
keuangan perusahaan induk.

3. Membantu dalam Proses Penyederhanaan

Pembuatan akun laporan konsolidasi ini juga akan membantu dalam mempersingkat
proses transaksi yang akan terjadi baik pada perusahaan utama atau perusahaan induk
dengan anak-anak perusahaannya. Beberapa transaksi ini tidak dihilangkan hanya saja
diproses dengan sedemikian rupa dan prosesnya disederhanakan agar nantinya bisa
dibaca dengan mudah.

Langkah-Langkah Menyusun Laporan Konsolidasi

Nantinya Anda bisa Menyusun sejumlah laporan konsolidasi adalah dengan


memanfaatkan berbagai software Microsoft Excel atau beberapa aplikasi akuntansi
yang lainnya. Untuk beberapa cara atau Langkah-langkah yang bisa dilakukan
diantaranya sebagai berikut ini:

Periksa laporan keuangan milik entitas induk atau melalui entitas dari anak
perusahaan itu sendiri secara menyeluruh. Pada tahapan ini, para pembuat laporan
konsolidasi wajib untuk teliti agar bisa membantu dalam proses identifikasi kesalahan
maupun kelalaian di dalam proses pencatatan. Identifikasi ini akan berguna untuk
mengoreksi penyesuaian.

Anda juga harus berhasil dalam menyesuaikan sejumlah laporan untuk mengeliminasi
beberapa laporan laba rugi dari sejumlah perusahaan.

Anda bisa melakukan eliminasi penghasilan serta dividen dari anak perusahaan serta
mengembalikan saldo akun investasi anak perusahaan ke saldo pada saat awal-awal
periode.
Anda harus melakukan penyesuaian untuk membuat catatan dari bagian kepentingan
non pengendali atas laba serta dividen dari anak perusahaan.

Di dalam laporan entitas untuk anak perusahaan, proses eliminasi saldo resiprokal
investment yang awalnya dilaporkan pada laporan keuangan entitas induk. Sedangkan
Anda juga harus melakukan eliminasi pada ekuitas yang sebelumnya dilaporkan pada
keuangan entitas anak perusahaan.

Apabila nantinya dalam pembuatan laporan konsolidasi adalah terdapat nilai selisih
wajar, maka disarankan untuk melakukan alokasi dan juga amortisasi.

Jangan lupa juga untuk melakukan eliminasi pada beberapa saldo resiprokal yang
lainnya baik itu hutang piutang, pendapatan, beban dan lainnya.

D. IMPLIKASI METODE PEMBELIAN DAN PENYATUAN AKUNTANSI


UNTUK KOMBINASI BISNIS

1. Kombinasi bisnis merupakan transaksi di mana pihak pengakuisisi memperoleh


pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan.

Menurut PSAK 22, Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis.
Akuisisi merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu dengan
cara menyatukan saham aset maupun non aset.

Kombinasi bisnis memiliki tujuan agar perusahaan semakin besar dan berkembang.
Apabila sebuah perusahaan dipandang besar dan berkembang, para investor akan
datang dengan sendirinya menawarkan investasi.
Dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (2016) oleh Martani, kombinasi bisnis
merupakan salah satu cara dalam melakukan pengembangan usaha sehingga menjadi
lebih besar.
Tujuan lain dari adanya kombinasi bisnis ini adalah memperluas pasar dan jaringan.
Contoh kombinasi bisnis, entitas melakukan ekspansi usaha ke Singapore.
Keuntungan kombinasi bisnis
Dalam sebuah bisnis, keuntungan yang dimaksud sudah pasti yaitu imbal hasil berupa
uang yang lebih besar.

Keuntungan kombinasi bisnis dalam akuntansi keuangan lanjutan tercipta karena


mampu menghasilkan sinergi dalam kombinasi bisnisnya.

Perlu diketahui pula, kombinasi bisnis bersifat kompleks. Sebab, bertambahnya


entitas akan membuat menjadi lebih birokratis dan kompleks.
Suatu perusahaan melakukan kombinasi bisnis tentunya untuk mengembangkan
bisnisnya. Oleh karena itu perlu adanya strategi bisnis yang dilakukan untuk
pengembangan bisnisnya sebagai berikut:
 Integrasi vertikal Integrasi vertikal adalah kombinasi bisnis yang melakukan
akuisisi dengan memiliki hubungan dengan pemasok. Misalnya, perusahaan
baju mengakuisisi entitas produsen kain yang merupakan bahan baku
pembuatan baju. Dalam hal ini, perusahaan baju kepada perusahaan kain bisa
juga disebut sebagai integrasi hulu.
 Integrasi horizontal Integrasi horizontal adalah kombinasi bisnis yang
melakukan akuisisi dengan menghasilkan produk yang sejenis. Misalnya,
perusahaan baju perempuan mengakuisisi perusahaan baju laki-laki.
Konglomerasi Konglomerasi adalah kombinasi bisnis yang melakukan
akuisisi dengan tidak memiliki hubungan dengan entitas. Misalnya,
perusahaan baju mengakuisisi perusahaan mie instan.
Bentuk entitas Beberapa bentuk entitas, yakni: Merger Merger adalah kombinasi
yang menghubungkan dua atau lebih dengan yang diakuisisi dibubarkan serta aset dan
liabilitas diambil alih pihak yang mengakuisisi.
Bentuk entitas Beberapa bentuk entitas, yakni:
 Merger Merger adalah kombinasi yang menghubungkan dua atau lebih
dengan yang diakuisisi dibubarkan serta aset dan liabilitas diambil alih pihak
yang mengakuisisi. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Bisa
dikatakan bahwa dalam kombinasi bisnis ini harus ada yang dileburkan salah
satu atau lebih perusahaan.
 Konsolidasi Konsolidasi adalah kombinasi bisnis yang termasuk ke dalam
peleburan perusahaan dengan mengambil alih semua aset dan liabilitas dengan
membentuk nama perusahaan baru. Perusahaan atau entitas akan dibentuk
apabila aset dan liabilitas sudah diambil alih. Akuisisi Akuisisi adalah
kombinasi bisnis yang tidak termasuk ke dalam kategori peleburan perusahaan
karena hanya membeli kepemilikan …
Metode akuntansi Dua metode akuntansi, yaitu:
 Metode pooling of interest (penyatuan kepentingan) Metode ini adalah
metode yang menyatukan kepentingan bisnisnya sehingga tidak perlu
penilaian ualng aset dan liabilitas entitas yang bergabung. Dasar dari
penyatuan ini adalah nilai buku dari entitas yang bergabung.
 Metode purchase Metode ini adalah metode mengakuisisi nilai waja pada
tanggal akusisi karena kombinasi bisnis dianggap sebagai dari bentuk entitas
baru. Dasar pencatatan pada nilai wajar dalam metode ini menimbulkan nilai
wajar.
E. Goodwill Yang Timbul Dari Kombinasi Bisnis
1. Pengertian Goodwill Adalah
Dalam dunia akuntansi, goodwill termasuk dalam jenis aset tidak berwujud
(Intangible Assets).
Secara teknis, goodwill mulai muncul dalam neraca atau laporan posisi keuangan
ketika suatu perusahaan hendak mengakuisisi perusahaan lain dengan membayar di
atas nominal nilai pasar wajar (Fair Value Market) yang terdiri dari aset bersih
perusahaan yang ingin dibeli.

Faktor-faktor yang membentuk goodwill itu sendiri adalah hal-hal seperti reputasi
perusahaan yang baik, identitas merek yang kuat, karyawan yang kompeten
dibidangnya, teknologi yang dinilai mutakhir, dan sejenisnya.Hal-hal tersebut jelas
tidak terukur secara fisik atau sulit untuk dikualifikasi secara tepat.Hal ini bukan
berarti goodwill adalah merupakan bentuk nyata dari aset yang dimiliki perusahaan,
melainkan bentuk rekognisi atau pengakuan terhadap aset yang dimiliki
perusahaan.Menurut standar US GAAP (United States Generally Accepted
Accounting Principles) dan IFRS (International Financial Reporting Standard), nilai
daripada goodwill memiliki umur yang tidak terbatas sehingga tidak perlu
diamortisasi.Namun, perlu diadakan evaluasi ketika ada penurunan (impairment)
atau kenaikan goodwill tiap tahunnya. Biasanya, banyak perusahaan melakukan
evaluasi goodwill dengan periode 10 tahun.

Warren Buffet, seorang investor ternama menggunakan contoh kasus pada suatu
perusahaan bernama See’s Candies di California.Perusahaan See’s secara konsisten
meraih laba bersih sebesar $2.000.000 dengan total aset berwujud sebesar
$8.000.000.Implikasinya, perusahaan See’s menghasilkan nilai ROA (Return on
Assets) senilai 25%. Besarnya nilai ROA dan laba bersih tersebut bisa dibilang
merupakan hasil kontribusi dari nilai goodwill.Hal ini juga didasari oleh pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan See’s dan berbagai keunggulan lainnya yang tidak
terukur secara nominal

Perolehan Goodwill Adalah


Goodwill akan timbul apabila ada suatu aktivitas dari entitas bisnis saat membeli
entitas lain, dimana harga yang dibayarkan adalah relatif lebih besar dibandingkan
harga/kekayaan bersih perusahaan yang dibeli.Namun, jika harga belinya dibawah
dari kekayaan bersihnya, maka akan muncul goodwill negatif.

Contoh, ada sebuah perusahaan yang ingin membeli perusahaan lainnya untuk
mengembangkan usahanya. Perusahaan tersebut memiliki total aset senilai Rp1000
dengan total liabilitas Rp250 dan total ekuitas Rp750.Karena perusahaan tersebut
memiliki lokasi yang strategi, perusahaan tersebut menjual mahal. Lalu, akhirnya
terjadi kesepakatan antara kedua perusahaan tersebut di harga Rp850.Total aset
bersih perusahaan yang dibeli ini ada…
Langkah-Langkah yang Dapat diambil Untuk Menilai Goodwill Perusahaan
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menilai goodwill
dari sebuah perusahaan.

1. Cari Nilai Buku dari Semua Aset yang Dimiliki Perusahaan


Maksudnya, nilai buku ini termasuk total dari aset lancar, aset tidak lancar, aset
tetap dan aset tidak berwujud.
Nominal dari komponen itu dapat dijadikan suatu laporan posisi keuangan atau
laporan neraca dalam perusahaan.
2. Cari & Determinasi Nilai Wajar Aset Sebuah Perusahaan
Anda dapat menyewa jasa konsultan pada bidang akuntansi untuk membantu
mencari dan medeterminasi Fair Value aset suatu perusahaan. Terkadang, penilaian
dari konsultan biasanya bersifat subjektif.
Tetapi, apabila konsultan tersebut memiliki reputasi yang baik, maka kemungkinan
nilai tiap aset yang dimiliki dapat terjustifikasi dengan baik.
3. Buat Penyesuaian Aset
Selain kedua hal di atas, hal selanjutnya adalah dengan membuat penyesuaian
dengan cara membandingkan nilai buku dan nilai wajar aset yang dimiliki.
4. Hitung Total Aset Bersih
Selanjutnya, cobalah untuk menghitung total aset bersih dari setiap nilai buku,
khususnya nilai wajar aset milikmu.
5. Hitung Nilai goodwill
Yang terakhir adalah nilai goodwill bisa didapatkan dengan cara mengurangi total
aktual harga yang dibayarkan oleh perusahaan yang membeli perusahaanmu dengan
nilai aset bersih dari nilai wajar perusahaan.

Terakhir, nilai goodwill bisa Anda dapatkan dengan cara mengurangi total aktual
harga yang dibayar oleh perusahaan yang membeli perusahaan Anda dengan Nilai
Aset Bersih dari Nilai Wajar perusahaan Anda.
F. Praktik Akuntansi Dan Auditing Internsional
1. Profesi Akuntansi dan AuditingAda sejumlah faktor yang perlu diperhatikan
dalam auditing internasional, yaitu perbedaan mengenai jalan yang harus ditempuh
untuk menjadi seorang auditor, bentuk da nisi laporan keuangan,serta standar
auditing. Sebagai contoh, apakah mungkin bagi auditor perusahaan BMW Jerman
untuk berpegang pada opini auditor AS untuk sebuah cabangBMW di AS, mengingat
bahwa PABU AS berbeda dengan PABU Jerman, sehinggakualifikasi auditor AS juga
berbeda dengan kualifikasi auditor Jerman, dan bahwa standarauditing di AS juga
berbeda dengan standar auditing di Jerman.Kualitas auditing ditentukan oleh sejumlah
faktor, seperti reputasi profesi akuntansi danauditing, kualitas sistem pendidikan, dan
proses sertifikasi. Reputasi profesi tersebut akanmenentukan kemampuan profesi
tersebut untuk menarik orang-orang yang cakap; sementarasistem pendidikan
mencerminkan pelatihan khusus yang diberikan kepada para kandidat potensial yang
akan menekuni profesi akuntansi.Disejumlah negara seperti AS, kantor akuntan
memilih mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi serta telah menjalani pendidikan dan
pelatihan yang memadai di universitas.Jenjang pendidikan akuntansi tersedia sampai
dengan tingkat doktoral. Ini menunjukkan bahwa profesi akuntansi mempunyai
kedudukan yang tinggi. Sementara itu di negara-negaralain, terutama negara-negara
berkembang, pendidikan akuntansi sering kali kurangdiperhatikan, bahkan mungkin
tidak ada. Di sejumlah negara, akuntansi sering dipandangsebagai sebuah disiplin
dalam ilmu ekonomika, dan hanya mendapat sedikit perhatian. Tipesistem pendidikan
seperti ini mungkin tidak mempersiapkan mahasiswa untuk karir-karirakuntansi
sebagaimana yang diharapkan di negara Industri. Contohnya adalah di Jerman,
dimana yang ditekankan adalah akuntansi pajak.Proses pemberian lisensi disejumlah
negara, termasuk Indonesia, dilaksanakan olehsektor swasta, sementara di sejumlah
negara lain yang dilaksanakan oleh sektor public. DiAS, masing-masing negara
bagian tersebut menentukan termin pendidikan dan persyaratan pengalaman yang
berbeda. Tetapi, ujian National Uniform CPA dipersiapkan oleh DewanPenguji
American Insitute of Certified Public Acccountants ( AICPA ),sebuah
organisasisektor swasta. Sertifikasi di Inggris juga dilaksanakan oleh sektor swasta .
Tetapi, di Jermandan Prancis, pemerintah jauh lebih banyak terlibat dalam proses
sertifikasi tersebut. DiJerman,pemerintah baru akan memberikan sertifikat kepada
seorang kandidat setelahkandidat tersebut menjalani serangkaian tahapan, yang
meliputi prosedur admisi dan pengujian yang diatur pemerintah.2.2

Jasa Audit dan Tantangan Auditing InternasionalJasa yang diberikan oleh kantor audit
global meliputi:
1) Jasa Audit/atestasi dan jasa penjaminan ( assurance )
2) Konsultasi pajak dan jasa pelaksanaan (compliance servic
3) Jasa Konsultasi manajemen.
Jasa-jasa yang diberikan ini pada dasarnya sama denganyang diberikan kepada
perusahaan domestic. Yang membedakan hanyalah bahwa untuk perusahaan
multinasional, fungsi fungsi tersebut lebih kompleks dan potensi local auditnyalebih
banyak. Procter and Gambler beroperasi di 140 Negara yang masing-
masingmempunyai pajak , valuta , dan aturan pelaporan yang berbeda.Terdapat
sejumlah tantangan khusus pada auditing internasional, seperti misalnya
praktikakuntansi lokal, valas, praktik bisnis dan hukum setempat, adat dan bahasa,
serta jarak.Upaya untuk menstandarisasi praktik akuntansi mereka di seluruh dunia
tidak sepenuhnya berhasil. Catatan lokal mungkin perlu disimpan sesuai dengan
prosedur akuntansi setempat.Juga , jarang terjadinya audit yang disebabkan jaraknya
yang jauh dapat berarti bahwa tidakterdapat data akuntansi yang mencukupi.Hasil
sebuah survei yang dilakukan oleh kantor-
kantor audit “Bi
g Six
“, para pakar audit
MNC menyatakan bahwa risiko-risiko berikut ini paling berpengaruh dalam
menentukanlingkup audit multinasional:
1.Transaksi – Transaksi yang signifikan atau tidak biasa yang terjadi di perusahaan
anak,
2.Ukuran perusahaan anak (yang dinyatakan dalam pendapatan, laba bersih, atau
aktiva),
3.Perubahan besar yang terjadi di perusahaan anak,
4.Dugaan komite audit,
5.Kompetensi personalia akuntansi perusahaan anak.
2.3 Kebiasaan dan Praktik Akuntansi LokalProsedur auditing dirancang untuk
mengkonfirmasi transaksi transaksi masa lalu,menilai kualitas sistem pengendalian ,
dan menentukan bidang-bidang risiko di masamendatang. Kebiasaan dan praktik
bisnis local dapat menimbulkan gangguan-gangguanmulai dari yang hanya sekedar
informasi tentang apa yang telah terjadi, sampai dengan yangterkait dengan
penaksiran risiko masa mendatang.Predominasi kecenderungan membayar biaya
dengan kas atau uang tunai, bukan dengancek, merupakan praktik yang biasa terjadi
di banyak negara (terutama negara pasar berkembang ). Hal ini menyebabkan
pencatatan biaya dan pengendalian pendapatan menjadisulit . jepang meruapkan
sebuah contoh, yang biasa bertrantaksi tunai . Mereka mengirimkanuang
menggunakan sampul berisi uang. Memang, perusahaan besar menggunakan
cek,tetapibank sering kali hanya memberikan daftar transaksi olahan komputer.
Inimenimbulkan kesuliitan di dalam menegecek tanda tangan dan ototrisasi terhadap
cek padasaat pelaksanaan audit. Juga, karena banyak pembayaran yang dilaksanakan
melalui transfer bank secara langsung dari akun bank yang satu kea kun bank yang
lain, verifikasi yang dapatdilaksanakan terhadap transfer tersebut hanya berupa hasil
cetakan computer. Sejumlah perusahaan menggunakan berbagai transfer untuk
menghalangi verifikasi laba yangdilakukan pemerintah yang akan digunakan sebagai
dasar perhitungan pajakPada banyak kasus, syarat konfirmasi harus diterjemahkan
dalam sebuah bahasa lain.Mengharapkan pelanggan menegmbalikan konfirmasi
merupakan sebuah tantangan yanglain karena pelanggan asing kurang berpengalaman
dengan konfirmasi . Mungkin bukanmerupakan kebiasaan bagi para auditor lokal
untuk mengkonfirmasi saldo bank akhir tahun.
International Federation of AccountantsInternational Federation of Accountants
(IFAC) berawal dari International CoordinationCommittee for the Accounting
Profession (ICCAP), yang diorganisasi pada tahun 1972 padaKonggres Akuntan
Internasional di Sydney, Australia. Tujuan pembentukan ICCAP adalahuntuk
meletakkan dasar bagi organisasi yang lebih formal yang akan membantu
mencapaitujuan harmonisasi (konvergensi) akuntansi. Ini ditetapkan dengan
mendirikan IASC padatahun 1973, yang kemudian menjadi IASB pada 2000.IFAC,
yang terbentuk tahun 1977, merupakan sebuah organisasi dunia yang beranggotakan
lebih dari 160 organisasi akuntan dari 120 negara dan mewadahi lebih dari2,5 juta
akuntan. Organisasi ini mempunyai misi untuk memperkuat profesi
akuntansidiseluruh dunia dan memberikan kontribusi dalam membentuk ekonomi
internasional yangkuat dengan menetapkan dan mempromosikan standar professional
yang berkualitas tinggi,mendorong lebih terkonvergensinya standar-standar tersebut,
dan atas nama publicmenyuarakan isu-isu yang paling relevan bagi para ahli dari
profesi tersebut.Untuk menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan
standar-standardalam bidang-bidang berikut ini:
1.Auditing, asuransi, dan jasa yang terkait
2.Kontrol kualitas
3.Kode etik
4.Pendidikan
5.Akuntansi sektor publik
.Di samping itu, IFAC telah terlibat jauh dalam pembahasan isu-isu yang terkait
denganusaha kecil menengah (UKM) di negara-negara berkembang. Salah satu dari
komite-komitenya adalah sebuah satuan tugas permanen negara-negara
berkembang.IFAC diatur oleh Dewan IFAC (IFAC Council) yang terdiri dari
perwakilan masing-masing organisasi anggota. Dewan ini memilih badan IFAC
(IFAC board) yang bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan mengawasi
operasi IFAC, implementasi program,serta pekerjaan komite-komite dan kelompok-
kelompok pembuat standar bentukan IFAC.2.13

Konvergensi Standar Auditing InternationalMeskipun perusahaan multinasional


(MNC), kantor audit,dan pemerintah berupaya untukmenstandardisasi praktik–praktik
audit mereka dan mengizinkan transfer jasa auditantarnegara,rintangan terhadap audit
masih tetap ada. Sebagaimana IASB berusaha untukmengharmonisasi atau
mengkonvergensi praktik pelaporan keuangan, demikian pula IFAC berusaha untuk
mengharmonisasi standar auditing dan profesi audit secara global.Dalam kaitannya
dengan auditing, salah satu dewan penentu standar IFAC, internasionalAuditing and
Assurance Standards Board (IAASB), menyusun standar auditing internasiona
Standar auditing di suatu negara (Radebaugh dkk., 2006) disusun berdasarkan
variabel-variabel budaya, hukum-politik, dan ekonomi yang kompleks dan dinamis,
sehingga tidakmungkin diharapkan adanya keseragaman antar negara. Standar
auditing dapat ditetapkanoleh sektor public (pemerintah), sektor swasta, atau
kombinasi dari keduanya. Di banyaknegara, terutama di negara-negara berkembang di
mana profesi akuntansi tidak cukup kuatdan terorganisasi, pemerintah sering
memasukan persyaratan audit atau standar audit kedalam undang-undang. Di negara
industri pun ada sebuah negara, yaitu Jerman, di mana profesi auditing ditetapkan dan
diatur oleh undang-undang. Kasus Jerman ini menarikkarena di Jerman profesi
akuntansi merekomendasi standar auditing dan kemudian pemerintah memasukannya
ke dalam undang-undang.Di AS, AICPA, yang merupakan sebuah organisasi swasta,
bertanggung jawab untukmenetapkan standar auditing. Skandal Arthur Andersen
2002 dibentuknya Public CompanyAccounting Oversight Board (PCAOB) yang
bertanggung jawab atas penetapan dan pelaksanaan standar auditing untuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek AS.Peristiwa ini menandai
berakhirnya tradisi pengaturan diri sendiri oleh profesi audit.PCAOB bertanggung
jawab langsung terhadap SEC, sebuah lembaga (entitas) pemerintah,sehingga
sekarang standar audit secara efektif ditetapkan oleh sektor public
(pemerintah).Sementara itu, Inggris dan Kanada masih mempertahankan sektor
swasta sebagai penysusunstandar audit.Persyaratan audit yang sangat bervariasi. Salah
satu tipe audit adalah audit kepatuhan(compliance audit), yaitu: audit yang
dilaksanakan untuk menentukan apakah perusahaan(atau pihak yang diaudit)
mengikuti prosedur-prosedur atau petunjuk-petunjuk yangditetapkan oleh otoritas
yang lebih tinggi. Di AS, audit independen tahunan disyaratkankepada perusahaan
yang terdaftar di bursa nasional dan perusahaan yang mempunyai lebihdari 500
pemegang saham dan asset lebih dari US$5 juta. Di Kanada, perusahaan publik,
perusahaan swasta yang memenuhi ukuran tertentu, kota madyam universitas, rumah
sakit,dan sebagian besar organisasi nirlaba harus diaudit. Di Inggris, semua perseroan
terbatasharus diaudit.Intruksi Keempat di UE menuntut agar perusahaan yang ada di
bawah bimbingannyadiaudit. Ini merupakan pertimbangan hukum yang penting,
karena sebagian besar negara diUE memasukkan Intruksi Keempat ke dalam undang-
undang nasional mereka. Padadasarnya, Intruksi Keempat menuntut publikasi dan
audit terhadap perusahaan publik. Tetapiinstruksi tersebut mengijinkan negara-negara
anggota UE untuk mengecualikan perusahaankecil, dan dalam kasus-kasus tertentu
perusahaan menengah, dari persyaratan audit tersebut.Jerman memutuskan untuk
tidak mensyaratkan audit bagi perusahaan kecil. Tetapi diInggris, karena audit
terhadap laporan keuangan sudah sangat mentradisi, perusahaan kecil pun dituntut
untuk diaudit.Terdapat banyak alasan mengapa standar audit bervariasi antarnegara.
Di AS dan Inggristerdapat pasar modal yang mempunyai basis yang sangat luas dan
juga profesi akuntansiyang berkualifikasi sangat tinggi. Pasar modal menuntut bahwa
laporan keuangandiverifikasi secara independen, dan profesi audit menyusun serta
memperbaiki standarauditing dari waktu ke waktu.

Budaya juga berperan. Di Jepang, konfirmasi terhadapt deposito bank dan


pinjamandiperoleh dari perusahaan, bukan dari konfirmasi independen. Dilakukannya
konfirmasiindependen akan mempermalukan manajemen perusahaan, karena merasa
dirinya tidakdapat dipercaya oleh auditor.2.12

International Federation of AccountantsInternational Federation of Accountants


(IFAC) berawal dari International CoordinationCommittee for the Accounting
Profession (ICCAP), yang diorganisasi pada tahun 1972 padaKonggres Akuntan
Internasional di Sydney, Australia. Tujuan pembentukan ICCAP adalahuntuk
meletakkan dasar bagi organisasi yang lebih formal yang akan membantu
mencapaitujuan harmonisasi (konvergensi) akuntansi. Ini ditetapkan dengan
mendirikan IASC padatahun 1973, yang kemudian menjadi IASB pada 2000.IFAC,
yang terbentuk tahun 1977, merupakan sebuah organisasi dunia yang beranggotakan
lebih dari 160 organisasi akuntan dari 120 negara dan mewadahi lebih dari2,5 juta
akuntan. Organisasi ini mempunyai misi untuk memperkuat profesi
akuntansidiseluruh dunia dan memberikan kontribusi dalam membentuk ekonomi
internasional yangkuat dengan menetapkan dan mempromosikan standar professional
yang berkualitas tinggi,mendorong lebih terkonvergensinya standar-standar tersebut,
dan atas nama publicmenyuarakan isu-isu yang paling relevan bagi para ahli dari
profesi tersebut.Untuk menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan
standar-standardalam bidang-bidang berikut ini:
1.Auditing, asuransi, dan jasa yang terkait
2.Kontrol kualitas
3.Kode etik
4.Pendidikan
5.Akuntansi sektor publik.
Di samping itu, IFAC telah terlibat jauh dalam pembahasan isu-isu yang terkait
denganusaha kecil menengah (UKM) di negara-negara berkembang. Salah satu dari
komite-komitenya adalah sebuah satuan tugas permanen negara-negara
berkembang.IFAC diatur oleh Dewan IFAC (IFAC Council) yang terdiri dari
perwakilan masing-masing organisasi anggota. Dewan ini memilih badan IFAC
(IFAC board) yang bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan mengawasi
operasi IFAC, implementasi program,serta pekerjaan komite-komite dan kelompok-
kelompok pembuat standar bentukan IFAC.2.13

Konvergensi Standar Auditing InternationalMeskipun perusahaan multinasional


(MNC), kantor audit,dan pemerintah berupaya untukmenstandardisasi praktik–praktik
audit mereka dan mengizinkan transfer jasa auditantarnegara,rintangan terhadap audit
masih tetap ada. Sebagaimana IASB berusaha untukmengharmonisasi atau
mengkonvergensi praktik pelaporan keuangan, demikian pula IFAC berusaha untuk
mengharmonisasi standar auditing dan profesi audit secara global.Dalam kaitannya
dengan auditing, salah satu dewan penentu standar IFAC, internasionalAuditing and
Assurance Standards Board (IAASB), menyusun standar auditing internasional

dan standar internasional untuk review terhadap informasi laporan keuangan


historis.IAASB juga menyusun statemen praktik yang terkait. Standard dan statement
ini berfungsisebagai patok duga (benchmark) auditing serta pernyataan dan standar
penjamin di seluruhdunia.Penyusunan dan pelaksanaan standar auditing yang dapat
diterima secara internasionalmempunyai manfaat utama berikut ini (Redebaugh.,
2006)
:1.Adanya satu set standar auditing internasional, yang dikenal dan dilaksanakan,
yang bagi para pembaca laporan auditing yang dihasilkan di Negara lain akan
memberikankeyakinan atas opini yang disajikan oleh laporan audit tersebut;
2.ISA akan mendukung keuntungan - keuntungan yang telah diberikan oleh
eksistensistandar akuntansi internasional dengan memberikan penjaminan yang lebih
besar bahwa standar akuntansi diletakan dengan auditing tersebut;
3.Memperkuat ISA dalam membantu pembaca dalam pembuatan
perbandinganinternasional;
4.ISA akan semakin mendorong untuk memperbaiki serta memperluas rangkaian
(set)standar tersebut;
5.Eksistensi ISA akan membantu arus modal investasi, terutama yang menuju ke
Negara berkembang;
6.Penyusunan set standar internasional akan mempermudah penyusunan
standarauditing nasional bagi Negara berkembang;
7.Auditing yang efektif dan dapat dipercaya diperlukan di semua lembaga di
manaterdapat pemisahan antara manajemen (yang menyusun laporan keuangan) dan
pihakluar (pemakai laporan tersebut).
Menanggapi kritik terhadap efektivitas pelaksanaan standar auditing
internasional,IFAC setuju untuk restrukturisasi. Aspek penting dari upaya ini adalah
pembentukan pengelompokan baru terhadap kantor – kantor akuntan yang disponsori
oleh IFAC, yangdisebut Forum of Firms yang bekerja sama dengan IFAC dalam
menyusun danmendorong implementasi standar akuntansi dan standar auditing
internasional. Forum ofFirms bersifat terbuka bagi setiap kantor akuntan yang
mempunyai kator–kantor yangada pada lebih dari satu yurisdiksi (negara), atau yang
mempunyai, atau berniat untukmempunyai nasabah lintas Negara serta bersedia untuk
secara ketat mematuhi kewajiban–kewajiban yang meliputi:

Instituti kebijakan dan praktik yang patuh terhadap ISA dan kode etik IFAC;

Pemeliharaan prosedur kontrol internal yang tepat yang mencakup reviewterhadap


praktik intraperusahaan;

Persetujuan untuk pelatihan implementasi standar akuntansi dan auditinginternasional


dan kode etiknya;

Persetujuan mematuhi pekerjaan penjaminan kualitas eksternal periodik;

Persetujuan untuk mendukung pengembangan badan–badan professional


danimplementasi standar akuntansi dan auditing internasional di Negara–Negara
berkembang.

Forum ini terutama didanai oleh perusahaan–perusahaan yang berpartisipasi yang


juga memberikan kontribusi untuk memperkuat standa –standar auditing IFAC.
Forumini bekerja sama dengan Internasional Forum on Accountancy Development
(IFAD),dengan pimpinan IFAC, untuk memperbaiki kualitas akuntansi dan
auditinginternasional. Di samping itu, sebuah dewan pengawas public yang
independen akanmemperhatikan bahwa kegiatan–kegiatan publik
G. Pengungkapan Terjemahan Mata Uang Asing
1. Apa Itu Terjemahan Mata Uang?
Penjabaran mata uang adalah proses mengkonversi satu mata uang ke mata uang lain,
sering kali dalam konteks hasil keuangan anak perusahaan asing dari perusahaan
induk menjadi mata uang fungsionalnya — mata uang lingkungan ekonomi utama di
mana suatu entitas menghasilkan dan mengeluarkan arus kas.
Untuk tujuan transparansi, perusahaan yang mempunyai usaha di luar negeri, jika
memungkinkan, diharuskan melaporkan angka akuntansi mereka dalam satu mata
uang.
Terjemahan mata uang memungkinkan perusahaan dengan operasi luar negeri atau
anak perusahaan untuk merekonsiliasi seluruh laporan keuangannya dalam mata uang
lokal atau fungsionalnya.
Terjemahan mata uang menggunakan nilai tukar pada akhir periode pelaporan untuk
aset dan liabilitas, nilai tukar pada tanggal pengakuan pendapatan atau beban dalam
laporan laba rugi, dan nilai tukar historis pada tanggal entri ke ekuitas pemegang
saham.
Ada dua metode utama akuntansi translasi mata uang: metode saat ini, ketika anak
perusahaan dan induk menggunakan mata uang fungsional yang sama; dan metode
temporal ketika mereka tidak melakukannya.
Risiko translasi muncul bagi perusahaan ketika nilai tukar berfluktuasi sebelum
laporan keuangan direkonsiliasi. Risiko ini dapat dilindungi dengan derivatif mata
uang atau posisi valas.
Cara Kerja Penerjemahan Mata Uang
Banyak perusahaan, terutama perusahaan besar, bersifat multinasional, beroperasi di
berbagai wilayah di dunia dan menggunakan mata uang berbeda . Jika suatu
perusahaan menjual ke pasar luar negeri dan kemudian mengirimkan pembayaran
kembali ke negaranya, pendapatan harus dilaporkan dalam mata uang tempat sebagian
besar kas diperoleh dan dibelanjakan. Alternatifnya, dalam kasus yang jarang terjadi
di mana perusahaan memiliki anak perusahaan di luar negeri , misalnya di Brasil,
yang tidak mentransfer dana kembali ke perusahaan induk, mata uang fungsional
untuk anak perusahaan tersebut adalah real Brasil. Sebelum laporan keuangan entitas
asing dapat diterjemahkan ke dalam mata uang pelaporan, laporan keuangan unit
asing tersebut harus disusun sesuai dengan aturan Prinsip Akuntansi yang Diterima
Umum (GAAP). Jika kondisi tersebut terpenuhi, laporan keuangan yang dinyatakan
dalam mata uang fungsional harus menggunakan nilai tukar berikut untuk
penjabarannya
H. Penjabaran Mata Asing Dan Keuntungan Dan Kerugian Transaksi
1. Jika suatu perusahaan beroperasi di luar negeri dan melakukan pembukuan dalam
mata uang asing, maka perusahaan tersebut akan mengungkapkan metodologi di atas
dalam catatan kakinya di bawah "Catatan 1 - Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting"
atau sesuatu yang serupa secara substansial.
[21/9 20.50] AERO BALMON/ASRI: Metode Akuntansi Penerjemahan Mata Uang
Ada dua standar akuntansi utama untuk menangani translasi mata uang.

Metode kurs saat ini : Suatu metode penjabaran mata uang asing dimana sebagian
besar item dalam laporan keuangan dijabarkan menggunakan kurs saat ini. Metode
kurs saat ini digunakan jika anak perusahaan tidak terintegrasi dengan baik dengan
perusahaan induk, dan mata uang lokal tempat anak perusahaan beroperasi sama
dengan mata uang fungsionalnya.
Metode temporal : Juga dikenal sebagai metode historis, teknik ini mengubah mata
uang anak perusahaan asing menjadi mata uang perusahaan induk. Metode temporal
digunakan apabila mata uang lokal anak perusahaan tidak sama dengan mata uang
perusahaan induk. Nilai tukar yang berbeda digunakan tergantung pada item laporan
keuangan yang diterjemahkan.
Risiko Penerjemahan
Risiko translasi adalah risiko nilai tukar yang terkait dengan perusahaan yang
bertransaksi dalam mata uang asing dan mencatatkan aset asing di neraca mereka.

Perusahaan yang memiliki aset di luar negeri, seperti pabrik dan peralatan, harus
mengkonversi nilai aset tersebut dari mata uang asing ke mata uang negara asal untuk
tujuan akuntansi. Di AS, penerjemahan akuntansi ini biasanya dilakukan setiap
triwulan dan tahunan. Risiko translasi diakibatkan oleh seberapa besar fluktuasi nilai
aset berdasarkan pergerakan nilai tukar antara kedua negara yang terlibat.

Perusahaan multinasional dengan kantor internasional mempunyai risiko


penerjemahan terbesar. Namun, bahkan perusahaan yang tidak memiliki kantor di luar
negeri namun menjual produk secara internasional pun terkena risiko penerjemahan.
Jika suatu perusahaan memperoleh pendapatan di luar negeri, perusahaan tersebut
harus mengkonversi pendapatan tersebut ke dalam mata uang lokal atau mata uang
lokalnya ketika melaporkan keuangannya pada akhir kuartal.

Contoh Terjemahan Mata Uang


Penjualan internasional menyumbang 64% pendapatan Apple Inc. pada kuartal yang
berakhir 26 Desember 2020.
6
Dalam beberapa tahun terakhir, isu yang terus berulang bagi pembuat iPhone dan
perusahaan multinasional besar lainnya adalah dampak buruk dari kenaikan dolar AS.
Ketika greenback menguat terhadap mata uang lain, hal ini kemudian membebani
angka-angka keuangan internasional setelah dikonversi ke dolar AS.

Perusahaan-perusahaan seperti Apple berusaha mengatasi fluktuasi nilai tukar mata


uang asing yang merugikan dengan melakukan lindung nilai atas eksposur mereka
terhadap mata uang. Derivatif valuta asing (valas) , seperti kontrak berjangka dan
opsi, diperoleh untuk memungkinkan perusahaan mengunci nilai mata uang dan
memastikan nilai tersebut tetap sama selama jangka waktu tertentu.

Mata Uang Konstan


Mata uang konstan adalah istilah lain yang sering muncul dalam laporan keuangan.
Perusahaan yang beroperasi di luar negeri sering kali memilih untuk
mempublikasikan angka-angka yang dilaporkan bersamaan dengan angka-angka yang
menghilangkan dampak fluktuasi nilai tukar. Investor umumnya menaruh banyak
perhatian pada angka mata uang yang konstan karena mereka menyadari bahwa
pergerakan mata uang dapat menutupi kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Keuntungan dan kerugian akibat konversi mata uang dicatat dalam laporan keuangan.
Perubahan penjabaran mata uang asing merupakan komponen akumulasi penghasilan
komprehensif lain yang disajikan dalam laporan ekuitas pemegang saham
konsolidasian suatu perusahaan dan dibawa ke neraca konsolidasi dalam ekuitas
pemegang saham

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Informasi akuntansi adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan (Nasirwan, 2000 dalam Karo, 2011). Informasi akuntansi merupakan
hasil dari proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang,
bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi
berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk
disampaikan kepada pihak yang memerlukan, dan dapat dipergunakan oleh para
pihak yang berkepentingan dalam mengambil berbagai alternatif keputusan
ekonomi. Laporan keuangan yang telah diperoleh kemudian dianalisis oleh pihak
bank dengan menggunakan analisis rasio, agar bank dapat memprediksi kondisi
keuangan perusahaan terkait dengan aspek keuangan. Menurut Munawir (2007)
beberapa rasio yang penting dalam hubungannya dengan kepentingan analisa kredit
yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio rentabilitas.
Informasi non akuntansi adalah informasi yang tidak terdapat dalam
laporan keuangan perusahaan (Nasirwan, 2000 dalam Karo, 2011).
Keuntungan dan kerugian akibat konversi mata uang dicatat dalam laporan
keuangan. Perubahan penjabaran mata uang asing merupakan komponen
akumulasi penghasilan komprehensif lain yang disajikan dalam laporan ekuitas
pemegang saham konsolidasian suatu perusahaan dan dibawa ke neraca konsolidasi
dalam ekuitas pemegang saham

DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication
/313780160_PENJABARAN_LAPORAN_KEUANGAN_DALAM_MATA_UANG_ASIN
G_Pernyataan_Standar_Akuntansi_Keuangan_No11

https://www.iasplus.com

https://www.investopedia.com

Anda mungkin juga menyukai