Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS RASIO: KINERJA OPERASI, PEMANFAATAN ASET, DAN

UKURAN PASAR

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan
Keuangan

oleh:

Varisya Vithry Meinasari 203403042


Pratiwi Widyawati 203403052
Muhammad Grediansyah Gherniwan 203403072
Raden Aby Zaldyva 203403078

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMLAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas
kuasa-Nya penulis dapat menuntaskan makalah ini. Sholawat beserta salam tidak
lupa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita
diberikan syafaat oleh beliau di akhirat kelak.
Makalah ini memiliki judul “Analisis Resiko: Kinerja Operasi,
Pemanfaatan Aset, dan Ukuran Pasar” ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas
Analisis Laporan Keuangan. Secara singkat makalah ini memuat mengenai
pegakuan, pengukuran juga penyajian liabilitas dan ekuitas pada entitas mikro,
kecil, dan menengah.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan, Bapak Iwan Hermansyah, S.E., M.Si., Ak., CA. atas ilmu dan arahannya
dalam membantu menyelesaikan makalah ini serta semua pihak yang telah
mendukung kami menyelesaikan makalah sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
Dengan dibuatkannya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca berupa ilmu untuk mengetahui cara menganalisis rasio perusahaan dengan
cara kinerja operasi, pemanfaatan asset, dan ukuran pasar.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon maaf dan berharap agar pembaca
bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi.

Tasikmalaya, 24 Februari 2022

Tim penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
A. Analisis Rasio .............................................................................................. 3
B. Rasio kinerja operasi .................................................................................... 5
C. Rasio Pemanfaatan Aset ............................................................................... 6
D. Penilaian Rasio Ukuran Pasar ...................................................................... 7
E. Contoh Kasus ............................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan mempunyai tujuan utama, yaitu: meningkatkan kesejahteraan bagi
pemilik (pemegang saham) perusahaan, atau meningkatkan harta pemilik
perusahaan. Untuk mencapainya, dilakukan melalui kegiatan usaha, sedangkan
kegiatan usaha perusahaan, mempunyai tujuan utama, yaitu: memperoleh
keuntungan maksimum.
Untuk mengetahui tingkat pencapain tujuan perusahaan waktu yang lalu,
prospek perusahaan waktu yang akan datang, serta beberapa permasalahan dan
hambatan perusahaan, maka secara periodic perusahaan melakukan pengukuran
kinerja yang telah dicapai atau diperoleh, dengan menggunakan instrument, yaitu:
Analisis Laporan Keuangan.
Penilaian kinerja keuangan dilakukan melalui analisis laporan keuangan, untuk
itu diperlukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan agar perusahaan dapat
mengetahui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki serta untuk mengetahui apakah
perusahaan berkembang , bertahan atau mengalami kegagalan. Untuk mengetahui
kinerja keuangan suatu perusahaan, ada beberapa teknik dalam melakukan analisis
terhadap laporan keuangan yang biasa dipergunakan oleh perusahaan diantaranya :
Rasio Kinerja Operasi, Rasio Pemanfaatan Aktiva dan Penilaian rasio ukuran pasar.
Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk
matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kecil artinya, kecuali
dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layakk dijadikan dasar pembanding.
Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembanding, dari penafsiran
rasio-rasio suatu perusahaan, penganalisis tidak dapat menyimpulkan apakah rasio-
rasio itu menunjukan kondisi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Analisis Rasio?
2. Apa itu Analisis Rasio Kinerja Operasi?
3. Apa itu Analisis Rasio Pemanfaatan Aset
4. Apa itu Rasio Ukuran Pasar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis rasio.
2. Untuk mengetahui pengertian analisis rasio kinerja operasi.
3. Untuk mengetahui pengertian analisis rasio pemanfaatan asset.
4. Untuk mengetahui analisis rasio ukuran pasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio
1. Pengertian Analisis Rasio
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelasskan hubungan
antara dua macam dana finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dengan
menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau
memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya posisi
keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka-angka tersebut
dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai
standar.
Analisis rasio merupakan salah satu alat untuk membantu kita dalam
menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio menyediakan
indikator bagi, antara lain tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan,
pemanfaatan aset dan kewajiban suatu perusahaan.
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling
populer dan banyak digunakan. Meskipun perhitungan rasio hanyalah
merupakan operasi aritmatika sederhana, namun hasilnya harus memerlukan
interprestasi yang tidak mudah. Agar hasil perhitungan perhitungan rasio
bermakna, sebuah rasio seharusnya mengacu pada hubungan ekonomis yang
penting. Rasio harus dinterprestasikan dengan hati-hati karena faktor yang
mempengaruhi pembilang dapat berkrelasi dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyebut.
Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakn laporan keuangan
perusahaan. Analsis rasio biassanya diterapkan pada tiga area penting analisis
laporan keuangan, yaitu: analisis kredit, analisis profitabilitas dan penilaian.
Analisis rasio adalah cara analisis dengan mempergunakan perhitungan-
perhitungan rasio atas kuantitatif yang disajikan dalam neraca maupun rugi
laba. Sebagai pegangan sebaiknya diperhatikan bahwa dalam menggunakan

3
4

analisis rasio perlu melihat kepada perusahaan yang sejenis, perusahaan yang
sederajat dan setempat.
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
suatu pos laporan keuangan dengan pos lannya yang mempunyai hubungan
yang relevan dan signifikan(berarti).
Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan
penting mengenai kesehatan keuangan dari perusahaan. Pertanyaan tersebut
meliputi likuiditas perusahaan, kemampuan meanajemen memperoleh laba
dari penggunaan aktiva perusahaan, dan kemampuan manajemen mendanai
investasinya, serta hasil yang dapat diperoleh para pemegang saham dari
investasi yang dilakukannya kedalam perusahaan. Untuk memenuhi
informasi tersebut jenis rasio keuangan yang lazim, digunakan terdiri dari
rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio lainnya, seperti :
1. Kemampulabaan (profitability)
2. Likuiditas (liquidity)
3. Efektifitas penggunaan dana
4. Efisien dan efektivitas biaya
2. Keunggulan Analisis Rasio dan Keterbatasan Analisis Rasio
Analisis rasio memiliki keunggulan diantaranya yaitu :
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah
dibaca dan ditafsir
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit
c. Mengetahui posisi keuangan dan perkembangan perusahaan secara
periodik
d. Sebagai bahan untuk mengambil keputusan
Analisis rasio memiliki sejumlah keterbatasan antara lain :
a. Terdapat kemungkinan rasio diantara perusahaan yang sama bidang
usahanya tidak menunjukan hasil yang dapat dibandingkan karena
perbeadaan metode pembukuan yang digunakan.
5

b. Sulit atau hampir tidak mungkin untuk membandingkan rasio antara


perusahaan yang berbeda bidang usahanya.
c. Analisis rasio akan menghasilkan hasil yang keliru jika informasi di
laporan keuangan perusahaan lebih baik dibanding kondisi sebelumnya.

B. Rasio kinerja operasi


Rasio kinerja operasi adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi
margin laba dari aktivitas operasi (penjualan). Rasio ini mengukur efektivitas
manajemen sexara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun
investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Contoh rasio
profitabilitas yaitu Gross Profit Margin dan Net Profit Margin.
Gross Profit Margin merupakan margin laba kotor. Menurut Lyn M. Fraser
& Aileen Ormiston margin laba kotor yang memperlihatkan hubungan antara
penjualan dan beban pokok penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan
untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya operasi barang maupun untuk
meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada pelanggan. Rumusnya:
GPM = Sales (penjualan) – Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan)
Sales (penjualan)
Net Profit Margin dapat disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap
penjualan. Menurut Joel G. Siegel & Jae K. Shim margin laba bersih sama dengan
laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan
untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa
margin laba dan norma industry sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya,
kita dapat menilai efisiensi operasi dan strategi penerapan harga serta status
persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industry tersebut. Rumusnya:
NPM = Earning After Tax (EAT)
Sales
Laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. Dari beberapa sumber
ditemukan jika Earning After Tax ditulis dengan Net Profit atau Laba Bersih
dengan rumus:
6

Margin laba operasi = Net Profit


Sales
Rumus lainnya:
Margin laba sebelum pajak = Laba sebelum pajak penghasilan
Penjualan bersih
Margin laba bersih = Laba bersih
Penjualan bersih

C. Rasio Pemanfaatan Aset


Rasio pemanfaatan aset adalah rasio yang biasa digunakan untuk menilai
efektifitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, yang disebut
sebagai perputaran. Rasio ini menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan
menggunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan,
dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara maksimal dengan maksud
memperoleh hasil yang maksimal.
Rasio ini secara umum ada tiga, yaitu Inventory Turn Over (perputaran
persediaan), Fixed Asset Turnover (rata-rata periode pengumpulan piutang) dan
Total Asset Turnover (perputaran total asset).
Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana kepemilikan persediaan dan
perputaran adalah selalu berada dalam kondisi yang seimbang, artinya jika
perputaran persediaan masuk adalah kecil maka akan terjadi penumpukkan barang
dalam jumlah yg banyak di gudang, namun jika perputaran terlalu tinggi maka
jumlah barang yang tersimpan di gudang akan kecil, sehingga jika sewaktu-waktu
terjadi kehilangan bahan/barang di pasaran dalam kejadian yg bersifat di luar
perhitungan seperti gagal panen, bencana alam, kekacauan stabilitas politik dan
keamanan serta berbagai kejadian lainnya ini akan menimbulkan masalah dalam
penyediaan persediaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk melihat
sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahan
dapat ditemukan dengan rumus:
Inventory Turn Over = Cost of Goods Sold
Average Inventory
7

Total Asset Turnover (TATO) disebut juga dengan perputaran total asset.
Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan asset yang dimiliki oleh perusahaan
terjadi perputaran secara efektif. Rumusnya:
Total Asset Turnover = Sales
Total Asset
Rumus lainnya:
Perputaran kas = Penjualan bersih
Rata rata kas dan setara kas
Perputaran piutang usaha = Penjualan bersih
Rata-rata piutang bersih
Penjualan terhadap persediaan = Penjualan bersih rata-rata persediaan
Rata-rata persediaan
Perputaran modal kerja = Penjualan bersih
Rata-rata modal kerja
Perputaran aktiva tetap = Penjualan bersih
Rata-rata aktiva tetap
Perputaran total aktva = Penjualan bersih
Rata-rata total aktiva

D. Penilaian Rasio Ukuran Pasar


Penilaian rasio ukuran pasar adalah rasio yang digunakan untuk
mengestimasi nilai interinsik perusahaan (saham). Rasio nilai pasar yaitu rasio yang
menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi
pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang
akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang. Rasio yang
biasanya dipakai yaitu Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) atau
Rasio Harga Laba.
Earning Per Share yaitu pendapatan per lembar saham sebagai bentuk
pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dan setiap
lembar saham yang dimilikinya Rumusnya:
EPS = Earning After Tax (pendapatan setelah pajak)
Jumlah saham yang beredar
8

Price Earning Ratio atau Rasio Harga terhadap laba adalah perbandingan
antara Market Price Pershare (harga pasar perlembar saham) dengan Earning
Pershare (laba per lembar saham). Rumusnya:
PER = Market Price Pershare (harga pasar per lembar saham)
Earning Pershare (laba per lembar saham)
Rumus lainnya:
Harga terhadap nilai buku = Harga per lembar saham
Nilai buku per lembar saham
Imbal hasil laba = Laba per saham
Harga pasar per lembar saham
Imbal hasil deviden = Deviden tunai per saham
Harga pasar per lembar saham
Tingkat pembayaran deviden = Deviden tunai per saham
Laba per saham

E. Contoh Kasus
Eat More Company merupakan salah satu produsen makanan terbesar di
dunia yang berfokus pada makanan praktis untuk konsumsi manusia. Operasi
perusahaan terbagi dalam tiga divisi: Eat More North America, Eat More Biscuit
and Bakery, dan Eat More International. Masing-masing divisi terdiri atas
kelompok dan unit bisnis. Kelompok utama dalam divisi Eat More North America
adalah Soups, Convenience Meals, Grocery, Condiments dan Canadian.
Laporan Keuangan Komparatif
Berikut adalah laporan keuangan komparatif Eat More Company dari tahun
2016 sampai tahun 2021.

EAT MORE COMPANY


Laporan Laba rugi
Untuk Tahun 2016 Sampai Tahun 2021

Dalam jutaan, kecuali data per lembar 2021 2020 2019 2018 2017 2016
saham
($) ($) ($) ($) ($) ($)
9

Penjualan bersih 6.024,1 6.205,8 5.672,1 4.868,9 4.490,4 4.286,8


Biaya dan beban:
Harga pokok penjualan 4.095,5 4.258,2 4.001,6 3.392,8 3.180,5 3.082,7
Beban pemasaran dan penjualan 956,2 980,5 818,8 733,3 626,2 544,4
Beban administrasi 306,7 290,7 252,1 232,6 213,9 195,9
Beban penelitian dan pengembangan 56,3 53,7 47,7 46,9 44,8 42,2
Beban bunga 116,2 111,6 94,1 53,9 51,7 56,0
Penghasilan bunga (26,0) (17,6) (38,3) (33,2) (29,5) (27,4)
Kerugian kurs mata uang asing, bersih 0,8 3,3 19,3 16,6 4,8 0,7
Beban (penghasilan) lain 26,2 14,7 32,4 (3,2) (9,5) 5,5
Divestasi, restrukturisasi, dan biaya luar 0,0 339,1 343,0 40,6 0,0 0,0
biasa
Total biaya dan beban 5.531,9 6.034,2 5.570,7 4.480,3 4.028,9 3.900,0

Laba sebelum ekuitas dalam laba 672,2 171,6 101,4 388,6 407,5 386,8
perusahaan afiliasi dan hak minoritas
Ekuitas dalam laba perusahaan afiliasi 2,4 13,5 10,4 6,3 15,1 4,3
Hak minoritas (7,2) (5,7) (5,3) (6,3) (4,7) (3,9)
Laba sebelum pajak 667,4 179,4 106,5 388,6 417,9 387,2
Pajak laba 265,9 175,0 93,4 147,0 170,6 164,0
Laba sebelum efek kumulatif perubahan 401,5 4,4 13,1 241,6 247,3 223,2
akuntansi
Efek kumulatif perubahan akuntansi pajak 0 0 0 0 0 0
penghasilan
Laba bersih 401,5 4,4 13,1 274,1 247,3 223,2

Laba per lembar saham 3,16 0,03 0,10 2,12 1,90 1,72
Rata-rata tertimbang saham beredar 127,00 126,60 129,30 129,30 129,90 129,50
10

EAT MORE COMPANY


Neraca dalam jutaan dollar
Untuk Tahun 2016 Sampai Tahun 2021

2021 2020 2019 2018 2017 2016


($) ($) ($) ($) ($) ($)
Aset:
Aset lancar:
Kas dan setara kas 178,90 80,70 120,90 85,80 145,00 155,10
Investasi jangka pendek lainnya 12,80 22,50 26,20 35,00 280,30 238,70
Piutang dagang 527,40 624,50 538,00 486,90 338,90 299,00
Persediaan 706,70 819,80 816,00 664,70 623,60 610,50
Biaya dibayar di muka 92,70 118,00 100,40 90,50 50,10 31,50

Total asset lancar 1.518,50 1.665,50 1.601,50 1.362,90 1.437,90 1.334,80


Aset tetap, setelah penyusutan 1.790,40 1.717,70 1.540,60 1.508,90 1.349,00 1.168,10
Aset tak berwujud, setelah amortisasi 435,50 383,40 466,90 496,60 - -
Aset lainnya 404,60 349,00 323,10 241,20 310,50 259,90
Total asset 4.149,00 4.115,60 3.932,10 3.609,60 3.097,40 2.762,80

Kewajiban dan Ekuitas Pemilik Saham


Kewajiban lancar:
Wesel bayar 282,20 202,30 271,50 138,00 93,50 88,90
Utang pada pemasok dan pihak lain 482,40 525,20 508,20 446,70 374,80 321,70
Kewajiban akrual 408,70 491,90 392,60 236,90 182,10 165,90
Utang dividen 37,00 32,30 29,70 - - -
Pajak akrual 67,70 46,40 30,10 41,70 43,40 49,60
Total kewajiban lancar 1.278,00 1.298,10 1.232,10 863,30 693,80 626,10
Utang jangka panjang 772,60 805,80 292,50 325,50 287,30 235,50
Kewajiban lain-lain, terutama pajak 305,00 319,90 292,50 325,50 287,30 235,50
tangguhan
11

Ekuitas pemilik saham:


Saham preferen; modal dasar 40.000.000 - - - - - -
lembar saham, tidak ada yang diterbitkan
Saham biasa; nilai nominal $0,15 per 20,30 20,30 20,30 20,30 20,30 20,30
lembar, modal dasar 140.000.000 lembar
saham, diterbitkan 135.622.676 lembar
Surplus modal 107,30 61,90 50,80 42,30 41,10 38,10
Laba ditahan 1.912,60 1.653,30 1.775,80 1.879,10 1.709,60 1.554,00
Treasury Stock, pada harga perolehan (270,40) (107,20) (70,70) (75,20) (46,80) (48,40)
Penyesuaian translasi kumulatif 23,60 63,50 2,10 28,50 11,90 (25,10)
Total ekuitas pemilik saham 1.793,40 1.691,80 1.778,30 1.895,00 1.736,10 1.538,90
Total kewajiban dan ekuitas pemilik saham 4.149,00 4.115,60 3.932,10 3.609,60 3.097,40 2.762,80

Analisis Kinerja dan Profitabilitas Operasi


Margin laba kotor Eat More Company pada tahun 2021 (34,04%) lebih baik
daripada standar industri (29,3%). Namun, margin laba bersih Eat More Company
(6,47%) sedikit di bawah angka industri (6,60%). Setelah divestasi dan
restrukturisasi pada tahun 2019 dan 2020, margin laba bersih Eat More Company
lebih baik daripada margin laba bersih tahun 2016-2018. Tindakan tersebut meliputi
penghapusan personel administrasi dan divisi yang gagal. Hasil tahun 2021 telah
menunjukkan indikasi pengendalian yang lebih ketat atas beberapa beban operasi.
Pengendalian biaya lebih lanjut akan memungkinkan Eat More Company untuk
terus meningkatkan profitabilitas dan melebihi standar industri.
Ukuran profitabilitas tersebut dihubungkan dengan bukti-bukti dalam
analisis terdahulu. Harga pokok penjualan mengalami penurunan secara bertahap
(66,01% pada tahun 2021 dibandingkan dengan 71,91% pada tahun 2016).
Kemungkinan meningkatnya margin laba kotor sangat kecil tetapi masih bisa
dilakukan dengan melakukan pengendalian terus-menerus atas beban administrasi
dan pemasaran. Analisis ini diperkuat dengan analisis indeks tren terdahulu.
Penjualan tahun 2021 lebih besar 145% dibandingkan dengan penjualan tahun
2016. Namun, harga pokok penjualan meningkat hanya sebesar 133% serta total
biaya dan beban meningkat sebesar 142%. Kombinasi tersebut menghasilkan laba
12

bersih yang meningkat sebesar 180% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2016.
Kesimpulan umum dari indeks tren tersebut adalah bahwa penjualan, margin laba
kotor, dan laba bersih tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan beban dan biaya.
Beban bunga tumbuh selama periode enam tahun, tetapi pada tingkat yang relatif
lebih lambat dibandingkan dengan total kewajiban, kecuali di tahun 2021. Hal
tersebut mencerminkan biaya pinjaman yang lebih rendah karena tingkat bunga
yang lebih rendah.
Total laba internasional sebesar $92,3 juta dari Eat More Canada, $17,6 juta
dari International Biscuits, dan $39,4 juta dari Eat More International. Laba
internasional sebesar 11,6% dari total laba operasi. Pada tahun 2020 dan 2019,
operasi internasional memberikan kontribusi negatif pada total laba. Hal tersebut
disebabkan restrukturisasi di tahap tersebut, mengurangi total laba operasi sebesar
$134,1 juta di tahun 2020 dan $82,3 juta di tahun 2019. Kontribusi negatif tersebut
merupakan tambahan kerugian dari translasi mata uang asing sebesar $3,8 juta di
tahun 2020 dan $20,0 juta di tahun 2019. Translasi mata uang asing tidak signifikan
di tahun 2021. Namun, penjualan operasi internasional selama enam tahun laba
sebesar 20% dari total penjualan. Operasi internasional diharapkan terus
memberikan dampak besar pada profitabilitas Eat More Company.
Tarif pajak efektif Eat More Company adalah 39,8% di tahun 2021, 97,5%
di tahun 2020 dan 87,7% di tahun 2019. Tarif yang luar biasa tinggi pada dua tahun
terakhir disebabkàn oleh biaya divestasi, restrukturisasi, dan biaya luar biasa yang
tidak dapat dikurangkan untuk pajak (nondeductible), masing-masing sebesar
56,5% dan 48,7% dari laba sebelum pajak. Jika divestasi tersebut dikeluarkan, tarif
pajak efektif turun menjadi sekitar 40%. Eat More Company juga memanfaatkan
kompensasi kerugian pajak dari anak perusahaan internasional. Pada akhir tahun
2021, perusahaan memiliki $77,4 juta dalam kompensasi kerugian pajak yang
belum digunakan. Setengah dari jumlah tersebut akan kedaluwarsa pada tahun
2026, dan sisanya tersedia tanpa batas. Sebagian besar pajak tanggungan berasal
dari pensiun, perbedaan wakru penyusutan, divestasi, restrukturisasi, dan biaya luar
biasa. Pajak tanggungan karena perbedaan penyusutan relatif besar selama tahun
2020, kemudian turun menjadi $5,9 juta di tahun 2021.
13

EAT MORE COMPANY


Analisis Rasio Margin Laba

Margin Laba 2021 2020 2019 2018 2017 2016


Margin laba kotor 34,00% 31,38% 29,45% 30,32% 29,17% 28,09%
Margin laba operasi 12,63% 4,69% 3,54% 9,09% 10,46% 10,34%
Margin laba bersih 6,47% 0,07% 0,23% 5,63% 5,51% 5,21%

Perhitungan untuk Tahun 11 adalah sebagai berikut:


1. Margin laba kotor = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan = 6.204,1 – 4.096,5 = 34%
Penjualan bersih 6.204,1
2. Margin laba operasi = Laba sebelum pajak dan beban bunga = 667,4 + 116,2 = 12,63%
Penjualan bersih 6.204,1

Margin laba kotor Eat More terus membaik dan berada di atas rata-rata
industry. Namun demikian, margin laba bersihnya tidak sekuat margin laba kotor.
Hal tersebut disebabkan beban operasi yang meningkat dan ketidakmampuan
manajemen Eat More untuk mengendalikan beban tersebut. Aktivitas baru-baru ini
mencerminkan usaha Eat More untuk lebih mengendalikan beban tersebut.

Analisis Pemanfaatan Aset


Perputaran aset Eat More Company sedikit meningkat sejak 2018 tetapi mengalami
penurunan pada tahun terakhir. Penyebab kenaikan keseluruhan perputaran aset
adalah perubahan signifikan dalam perputaran untuk komponen aset individual.
Kas dan setara kas terbukti paling berfluktuasi selama periode tersebut. Fluktuasi
kas dan setara kas juga dibuktikan oleh rasio penjualan terhadap perputaran modal
kerja dan neraca. Kenaikan kas dan setara kas sebesar $98,2 juta di tahun 2021
disebabkan terutama oleh peningkatan kinerja operasi.
Perputaran piutang dagang Eat More Company menunjukkan sedikit perbaikan di
tahun 2018 sampai tahun 2021 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan di tahun 2021 tersebut disebabkan oleh penurunan piutang sebesar
$97,1 juta. Rasio perputaran persediaan yang membaik (8,8) menunjukkan
14

keinginan Eat More Company untuk menurunkan persediaan pada setiap tahap
produksinya. Perhatikan bahwa rasio perputaran dan rasio perputaran komponen
aset Eat More Company sering kali lebih baik daripada standar industri. Dalam
beberapa area penting seperti piutang (11,8 dibandingkan 8,4), persediaan (8,8
dibandingkan 3,6), dan modal kerja (25,8 dibandingkan 4,9), rasio perputaran Eat
More Company lebih baik daripada gabungan industri.

EAT MORE COMPANY


Rasio Pemanfaatan Aset

(berdasarkan perhitungan 2021 2020 2019 2018 2017 2016


akhir tahun)
Penjualan terhadap kas dan 34,7 75,9 46,9 56,8 31,0 27,6
setara kas
Penjualan terhadap piutang 11,8 9,9 10,5 10,0 13,2 14,3
Penjualan terhadap persediaan 8,8 7,6 7,0 7,3 7,2 7,0
Penjualan terhadap modal 25,8 16,9 15,4 9,8 6,0 6,1
kerja
Penjualan terhadap asset tetap 3,5 3,6 3,7 3,2 3,3 3,7
Penjualan terahdap asset lain 7,4 8,5 7,2 6,6 14,5 16,5
Penjualan terhadap total asset 1,5 1,5 1,4 1,4 1,6 1,6
Penjualan terhadap kewajiban 4,9 4,8 4,6 5,6 6,5 6,9
jangka pendek

Perputaran asset Eat More Company relative stabil. Walaupun perputaran


kas dan setara kas berfluktuasi dari tahun ke tahun, perputaran piutang dagang dan
persediaan Eat More Company meningkat dan melebihi standar
industry.peningkatan ini terutama disebabkan oleh usaha Eat More untuk
mengurangi modal kerja, diantaranya dengan mengurangi piutang dan persediaan.
Walaupun demikian, perputaran asset Eat More lebih baik daripada industry
walaupun perputaran kas dan perputaran asset tetap relative lebih rendah.

Analisis Ukuran Pasar Keuangan


Terdapat beberapa ukuran pasar keuangan untuk Eat More Company.
Empat ukuran pertama mencerminkan valuasi pasar atas efek ekuitas Eat More,
sedangkan ukuran kelima (pembayaran dividen) mencerminkan pilihan
15

manajemen. Angka laba per saham. Angka laba per saham Tahun 2018 dan 2020
disesuaikan untuk mengeluarkan dampak divestasi, restrukturisasi, dan biaya luar
biasa. Walaupun laba per lembar saham meningkat dari 1,72 di Tahun 2016 menjadi
3,16 di Tahun 2021, hasil laba menurun selama periode tersebut karena rasio harga
terhadap laba (price-to-earnings ratio) dan rasio harga terhadap buku (price-to-book
ratio) terus meningkat. Hal tersebut disebabkan terutama oleh pasar ekuitas yang
kuat. Sama halnya dengan dividen per lembar saham yang meningkat dari 0,65 di
Tahun 6 menjadi 1,12 di Tahun 2021, namun hasil dividen (dividen yield) turun
dari 2,5% menjadi 1,74% selama periode yang sama. Penurunan hasil laba dan hasil
dividen terutama karena rasio harga terhadap laba dan rasio harga terhadap buku
yang terus meningkat. Kedua rasio tersebut mencerminkan apresiasi dab keyakinan
pasar pada kinerja Eat More sebelumnya dan kinerja Eat More yang diharapkan.
Analisis ini menunjukkan bahwa kinerja operasi Eat More tetap kuat walaupun
terjadi penurunan sementara di Tahun 2019 dan Tahun 2020.
Rasio harga terhadap laba dan rasio harga terhadap buku yang tinggi
memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan. Salah satu manfaat tersebut adalah
kemampuan untuk mendapatkan modal ekuitas sejumlah tertentu dengan
menerbitkan lebih sedikit saham dan kemampuan untuk menggunakan saham biasa
sebagai alat pembayaran akuisisi. Namun, nilai saham yang terus meningkat
memberikan resiko yang lebih tinggi bagi pemegang saham kini dan terutama
pemegang saham baru, termasuk nilai saham yang stagnan atau kembali turun. Hal
tersebut dikarenakan harga berpotensi menyimpang dari fundamental perusahaan
dalam mencerminkan momentum harga yang meningkat. Sebagai contoh,
perhatikan selisih antara harga pasar kini Eat More dan estimasi dalam analisis
kasus. Saat penilaian saham mencerminkan momentum harga tersebut, pengalaman
menunjukkan bahwa kebaikan harga tersebut berhenti setelah informasi atas
fundamental perusahaan gagal mendukung harga saham yang tinggi. Penilaian
momentum harga, sama pentingnya bagi investasi ekuitas, tidak dapat diukur
dengan alat analisis yang dijelaskan. Penilaian momentum harga melibatkan
penilaian atas harapan pasar dan siklus pasar.
16

EAT MORE COMPANY


Ukuran Pasar

2021 2020 2019 2018 2017 2016


Rasio harga terhadap laba 27-14 26-18 29-12 16-11 19-14 20-10
(kisaran)
Rasio terhadap nilai buku 6,0-3,1 4,7-3,2 4,5-1,8 2,3-1,6 2,7-2,0 2,9-1,5
(kisaran)
Hasil laba 4,91% 4,53% 4,91% 7,45% 6,20% 6,61%
Pengembalian dividen 1,74% 1,88% 2,08% 2,85% 2,32% 2,50%
Rasio pengembalian dividen 35,44% 41,53% 42,45 38,21% 37,37% 37,79%

Perhitungan untuk Tahun 2021 adalah sebagai berikut:


1. Tertinggi dan terendah di tahun bersangkutan : Tinggi—84,88/3,16 = 27;
Rendah—43,75/3,16 = 14
2. Tertinngi dan terendah di tahun bersangkutan: Tinggi—84,88/14,12 =6,0;
Rendah—43,75/14,12 = 3,1
3. Laba per lembar saham/ harga pasar rata-rata: 3,16/[(84,88 + 43,75)/2] = 4,91%
4. Dividen per lembar saham/ harga pasar rata-rata: 1,12/64,32 = 1,74%
5. Dividen per lembar saham/ laba per lembar saham: 1,12/3,16 =35,44%
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelasskan hubungan
antara dua macam dana finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dengan
menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka
rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Amin Widjaja Tunggal.2002.Akutansi Perusahaan Kecil dan Menengah.


Jakarta:Rineka Cipta
Bambang Riyanto.1996.Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan.Yogyakarta :
Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada
Hery.2012.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta:PT bumi aksara
Kasmir.2014.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta:Rajawali Pers
L.M Samryn.2012Akuntansi Manajemen.Jakarta:Pustaka Nasional
L.Thian Hin, 2001.Panduan Berinvestasi Saham.Jakarta:PT alex median
computindo
Subramanyam, K. R., John J. Wild.2010.Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta:Salemba Empat.

18

Anda mungkin juga menyukai