PERILAKU BIAYA
Disusun oleh :
Suwaryo (2108205003)
Diniah Fitri (2108205025)
Anis Yuliana (2108205034)
Amelia Dwi Puspa (2108205043)
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas izin dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa
pula shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad
Saw. Semoga syafaatnya mengalir pada kita sampai akhir kelak. Penulisan makalah dengan
judul “PERILAKU BIAYA” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Manajemen. Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada Ibu Dr. Sri
Rokhlinasari, SE, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi manajemen, kedua
orang tua yang telah memberikan dukungan, serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Penulis
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Definisi Perilaku Biaya ...................................................................................... 3
B. Klasifikasi Perilaku Biaya .................................................................................. 3
C. Metode Perilaku Biaya ....................................................................................... 4
D. Pendekatan Perilaku Biaya ................................................................................ 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................... 11
B. Saran dan Kritik.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTKA....................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan akuntansi pada umumnya dan manajemen pada
khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara
keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional.
Akuntansi manajemen memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal
ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam
proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang
dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan
ditransformasikan secara lebih efektif serta efisien.
Pada suatu perusahaan, akuntansi manajemen mempunyai peran yang cukup
penting didalamnya. Sebagai salah satu unsur penentu profit, kalkulasi biaya dalam
perusahaan akan sangat berguna dalam hal penentuan arah dan kebijakan yang akan
diambil oleh manajemen. Selain memperkirakan berapa potensi pendapatan yang akan
diterima oleh perusahaan, manajemen juga perlu mengkalkulasi berapa estimasi biaya
yang akan timbul. Estimasi biaya secara lebih lanjut dapat digunakan untuk membuat
berbagai keputusan bisnis, seperti: penentuan harga produk, pengembangan lini bisnis
baru, dan kebijakan alokasi anggaran. Dalam perusahaan manufaktur, biaya produksi
menjadi unsur terpenting dengan alokasi biaya yang dominan.
Keputusan manajemen terkait dengan pengelolaan biaya produksi menjadi
sangat penting artinya guna efisiensi biaya. Untuk kepentingan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan biaya produksi, pengetahuan manajemen akan nilai pasti atas
biaya produksi yang harus dialokasikan menjadi sangat penting. Dengan demikian,
estimasi biaya produksi pada periode mendatang menjadi hal utama yang harus
diperhatikan manajemen. Analisis perilaku biaya mampu memberikan masukan bagi
manajemen dalam proses estimasi biaya produksi. Analisis perilaku biaya dapat
iv
digunakan sebagai salah satu perangkat bagi manajemen untuk memprediksi biaya
yang akan dikeluarkan di masa yang akan datang, menentukan besaran skema biaya
beserta pendapatan, serta melakukan analisis sensitivitas. Agar tercipta analisis
perilaku biaya yang andal, terlebih dahulu setiap biaya harus diidentifikasi, dipilah,
dan dikelompokkan kedalam unsur biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variable cost).
Pengidentifikasian, pemisahan dan pengelompokan biaya kedalam unsur tetap
dan unsur variabel tersebut menjadi sebuah titik kritis dalam analisis perilaku biaya.
Jika ketiga kegiatan itu dilakukan dengan tidak benar, informasi yang dihasilkan
menjadi tidak akurat. Apabila informasi yang digunakan manajemen tidak akurat,
keputusan yang dihasilkan menjadi kurang tepat atau bahkan menyimpang (bias).
Ketika kondisi demikian terjadi, dapat dikatakan bahwa manajemen telah gagal dalam
tugasnya untuk mengelola perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perilaku biaya?
2. Apa saja klasifikasi perilaku biaya?
3. Bagaimana metode perhitungan dalam perilaku biaya?
4. Apa saja pendekatan dalam perilaku biaya?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perilaku biaya
2. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi dari perilaku biaya
3. Untuk mengetahui bagaimana metode perhitungan perilaku biaya
4. Untuk mengetahui apa saja pendekatan dalam perilaku biaya
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Definisi Perilaku Biaya (Cost Behavior) menurut para ahli :
- Menurut Soekidjo Notoatmodjo, cost behavior adalah segala tindakan dan respon
seseorang terhadap suatu objek.
- Menurut Hansen dan Mowen, cost behavior adalah istilah umum untuk
menggambarkan suatu biaya tetap atau variabel yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan.
- Menurut Mulyadi, cost behavior bisa dikatakan sebagai hubungan antara total
biaya dengan perubahan volume kegiatan. Terdapat tiga biaya yang berhubungan
dengan volume kegiatan bisnis, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya
campuran.
- Menurut Baldric Siregar dalam buku Akuntansi Manajemennya, beliau
mengatakan bahwa perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan variasi
jumlah biaya atas perubahan aktivitas bisnis.
Dari berbagai macam pengertian perilaku biaya diatas, dapat kita katakan
bahwasannya perilaku biaya adalah perubahan biaya berdasarkan kegiatan yang
terjadi pada suatu perusahaan. Setiap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan
kegiatan ekonomi tentu saja mempunyai konsekuensi yaitu harus mencapai tujuan
perusahaan. Dengan cara memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dan
meminimalisir pengeluaran biaya. Karena pada dasarnya tujuan utama dari perilaku
biaya adalah untuk mengendalikan biaya, mengestimastikan biaya, dan untuk
membuat keputusan.
vi
B. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya
Jika dilihat dari perilaku biaya, maka biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1. Biaya variabel (Variable cost)
Biaya Variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan output
yang dihasilkan, akan tetapi biaya per unitnya tetap sama dalam batas yang
relevan. Yang termasuk kedalam jenis biaya variabel yaitu biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya perlengkapan, dan lain – lain. Biaya variabel
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
a. Biaya variabel teknis (Biaya yang memiliki hubungan erat dan nyata antara
input dan output)
b. Biaya variabel diskresioner (Biaya yang memiliki hubungan erat, tetapi tidak
nyata).
vii
3. Biaya semivariabel (Semivariable cost)
Biaya semivariabel merupakan jenis biaya gabungan dari biaya variabel dan biaya
tetap. Biaya semivariabel ini adalah biaya yang totalnya akan berubah secara
tidak proposional dengan perubahan volume kegiatan. Yang termasuk kedalam
jenis biaya semivariabel yaitu biaya listrik, biaya air, biaya pemeliharaan, dan lain
– lain.
viii
Jam Tenaga Kerja
Bulan Biaya perawatan
Langsung
Diminta:
Dengan menggunakan metode Titik Tertinggi dan Terendah, hitunglah tarif biaya
variabel dan biaya tetap.
Penyelesaian:
2. Metode Scattergraph
ix
Metode scattergraph digunakan untuk menganalisis perilaku biaya . Dalam
metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot digaris
vertical atau yang disebut sumbu y . Aktivitas yang disebut variabel independent
misalnya biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung dan diplot
sepanjang garis horizontal disebut sumbu x .Sumbu x menunjukkan jumlah jam
tenaga kerja langsung dan sumbu y menunjukkan biaya listrik.
Metode scattergraph merupakan kemajuan dari metode tinggi rendah karena
metode ini menggunakan semua data yang tersedia bukan hanya dua titik data .
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah
biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya mendekati
linear . Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunakan metode
scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot
data berdasarkan pada interpretasi visual .
x
Total 420.000 6.840
Rata – rata per bulan 35.000 570
Rata-rata biaya bulanan – elemen tetap = Rata-rata bulanan elemen variabel dari
biaya
xi
(000) pemeliharaa
(X) n (000)
(Y)
Januari 6 750 4.500 36
Februari 5 700 3.500 25
…. …. …. …. …
November 6 800 4.800 36
Desember 4 600 2.400 16
Total 66 8.400 47.800 380
xii
470.000 per bulan. Dalam menentukan biaya variable dan tetap dapat
diperhitungkan sebagai berikut :
Biaya Variabel = Biaya Reparasi dan Pemeliharaan – Biaya Tetap (Biaya Berjaga)
Biaya Variabel = Rp 1.000.000 – Rp 470.000
Biaya Variabel = Rp 530.000
Biaya Variabel per jam = Rp 530.000 / 8000 jam = Rp 66 per jam mesin
xiii
sebagainya, sedangkan aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan
untuk mempertahankan produk seperti mendesain ulang produk, mengiklankan
produk, mengembangkan produk dan lain sebagainya. Pendekatan perilaku biaya
berbasis aktivitas juga ada dua jenis biaya variabel yaitu biaya variabel berbasis
unit (unit-varibel cost) dan biaya variabel berbasis non-unit (non-unit variabel cost
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat tiga biaya yang berhubungan dengan volume kegiatan bisnis, yaitu biaya
tetap, biaya variabel, dan biaya campuran. Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya
yang berubah sebanding dengan perubahan output yang dihasilkan, akan tetapi biaya
per unitnya tetap sama dalam batas yang relevan yang termasuk kedalam jenis biaya
variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya perlengkapan, dan
lain – lain. Biaya variabel dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Biaya variabel teknis
(Biaya yang memiliki hubungan erat dan nyata antara input dan output) dan Biaya
variabel diskresioner (Biaya yang memiliki hubungan erat, tetapi tidak nyata). Contoh
xiv
discretionary fixed cost seperti biaya riset dan pengembangan, biaya konsultan, biaya
iklan, biaya program latihan karyawan, biaya promosi penjualan. Biaya semivariabel
(Semivariable cost) Biaya semivariabel merupakan jenis biaya gabungan dari biaya
variabel dan biaya tetap yang termasuk kedalam jenis biaya semivariabel yaitu biaya
listrik, biaya air, biaya pemeliharaan, dan lain – lain.
Metode Perilaku Biaya Pada dasarnya, klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih tepat
dapat dihasilkan dengan menggunakan salah satu metode perhitungan perilaku biaya.
Metode Tinggi Rendah (High and Low Points) Metode Titik Tertinggi dan Terendah
adalah suatu metode dalam menghitung biaya tetap dan biaya variabel dengan
menggunakan dua titik yang berbeda yaitu titik tertinggi dan terendah serta periode
yang dipilih tidak selalu menunjukkan jumlah biaya tertinggi atau terendah. Terdapat
dua pendekatan perilaku biaya yaitu pendekatan tradisional yang disebut perilaku
biaya berbasis volume atau fungsi (volume or functional based cost behaviour) dan
pendekatan kontemporer yang disebut perilaku Biaya berbasis Aktivitas (activity-
based cost behaviour). Unit driver adalah driver yang dipicu oleh unit yang dihasilkan
dan terdapat lima jenis unit yaitu: jam mesin, jam kerja langsung, biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan unit produksi. Biaya-biaya yang berubah
sehubungan dengan jumlah unit yang dihasilkan diklasifikasikan sebagai biaya
variabel seperti biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung,
sedangkan biaya-biaya yang tidak berubah sehubungan dengan perubahan jumlah unit
yang dihasilkan diklasifikasikan sebagai biaya tetap seperti gaji manajer pabrik dan
beban penyusutan pabrik.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini memang banyak sekali ditemukan kesalahan dan
kekeliruan, maka dari itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
saran untuk makalah itu guna memberikan semangat dalam memperbaiki penulisan
dan pembuatannya.
DAFTAR PUSTAKA
xv
Mansen, Mowen, (2005), Manajemen Acounting, edisi 7, Salemba empat: Jakarta
Bustami, B., Nurlela (2010). Akuntansi Biaya, edisi ke-2. Penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Horngren, C.T., Foster, G., Datar, S.M. (2012) Cost Accounting; A Managerial
Emphasis, edisi ke-14. Pearson, England.
Riwayadi (2017). Akuntansi Biaya: Pendekatan Tradisional dan Kontemporer, edisi
ke-2. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kurniawan, Didik (2017). ANALISIS PERILAKU BIAYA: SUATU STUDI
KOMPARASI KONSEP TEORETIS DAN PRAKTIK PADA BIAYA
PRODUKSI (MANUFACTURING COST). Jurnal Substansi, Volume 1 Nomor
1.
https://majoo.id/solusi/detail/cost-behaviour-perilaku-biaya diakses pada tanggal 11
Maret 2022 pukul 20.44 WIB
xvi