B. Dasar Teori
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASAR BIAYA RELEVAN :
Pengambilan keputusan (decision making) adalah memilih salah satu
diantara pelbagai tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya
menggunakan dasar ukuran tertentu, misalnya : profitabilitas atau
penghematan biaya. Keputusan manajemen yang berdasar biaya
relevan antara lain :
a. Menerima atau menolak pesanan khusus
b. Membeli suku cadang atau membuat sendiri
c. Memproses lebih lanjut suatu produk atau menjual langsung
setelah titik pisah untuk produksi bersama
d. Mempertahankan atau memberhentikan
Sebelum menjelaskan keputusan-keputusan diatas terlebih dahulu akan
dijelaskan proses pengambilan keputusan, analisis diferensial, dan biaya
relevan.
28
29
Defferential cost
Contoh :
Ada sebuah ruangan yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan “X”.
Ruangan ini sebenarnya dapat disewakan kepada mahasiswa per-
tahunnya Rp. 5.000.000,-; jika manajer membiarkan ruangan itu
menganggur, maka ada pendapatan yang hilang sebesar Rp.
5.000.000,-.
Pendapatan yang hilang tersebut (Rp. 5.000.000,-) disebut
Opportunity cost.
Perusahaan “X”
Laporan Rugi-Laba dengan format Contribution Margin
Per-unit Total
Bahan baku Rp. 1.000,- Rp. 100.000,-
Tenaga kerja langsung 4.000,- 400.000,-
Overhead variabel 2.000,- 200.000,-
Overhead tetap 3.000,- 300.000,-
Jawab :
Analisis Deferensial :
Keputusan :
Jika buat sendiri, biaya per unit (yang relevan) Rp. 7.000,- atau
total Rp. 700.000,-. Jika membeli dari pihak luar (pemasok), biaya
per unit RP. 9.000,- atau total Rp. 900.000,-. Jadi membeli dari
luar menimbulkan pemborosan Rp. 200.000,- atau dengan kata
lain memproduksi sendiri menghemat biaya sebesar Rp.
200.000,-
Bensin
Joint Cost
Contoh :
Perusahaan “RIDHO” mmproduksi joint produk X dan Y. Produksi
pertahun untuk Produk X = 10.000 unit dan Y = 6.000 unit; dengan
joint cost sebesar Rp. 104.000,-. Harga jual per unit produk X = Rp.
10,- dan Y = Rp. 16,-. Pada split off point produk X dapat diproses lebih
lanjut dengan tambahan biaya Rp. 20.000,- dan dapat dijual dengan
harga Rp. 20,- per unit. Adapun produk Y dapat diproses lebih lanjut
dengan tambahan biaya Rp. 18.000,- dan dapat dijual dengan harga Rp.
18,- per unit.
Pertanyaan :
Produk mana yang harus dijual pada saat titik pisah serta produk mana
yang harus diproses lebih lanjut ?.
Jika digambar dengan diagram, kasus diatas terlihat sebagai berikut :
Pros. Prod.
Bersama Split Off Point
Jawab :
Biaya
Pro Hasil Penj. Setelah Hasil Penj. Setelah Tambahan Tambahan
Proses
duk Titik Pisah Pros.Lanjutan Pendapatan Kontribusi
Lanjutan
X 10.000 x 10 = 100.000 10.000 x 20 = 200.000 100.000 20.000 80.000
Y 6.000 x 16 = 96.000 6.000 x 18 = 108.000 12.000 18.000 (6.000)
Kesimpulan : Prod. X diproses lebih lanjut & Prod. Y dijual pada titik pisah.
Analisis Defferensial :
Total Tanpa “A” Selisih
Penjualan 1.000.000 700.000 300.000
Biaya variabel 669.000 438.000 231.000
D. Prosedur Kerja
1. Setiap mahasiswa mengerjakan soal secara individu di kertas folio
bergaris.
2. Hasil kerja dari masing-masing mahasiswa dikumpulkan.
3. Pembahasan terhadap hasil kerja mahasiswa.
39
Lembar Kerja
Soal 1
Pada aihir tahun 2013, manajemen PT. Lasido membuat perencanaan
biaya untuk tahun 2014. Kapasitas produksi PT. Lasindo adalah 40.000
unit produk per tahun. setiap produk direncanakan dijual dengan harga
Rp. 20.000. sedangkan taksiran biaya untuk membuat 40.000 unit
produk tersebut adalah
Bahan Langsung Rp. 120.000.000
Tenaga Kerja Langsung Rp. 140.000.000
Overhead variabel Rp. 100.000.000
Overhead tetap Rp. 96.000.000
Pemasaran variabel Rp. 80.000.000
Administrasi tetap Rp. 36.000.000
Pada bulan Agustus 2014, setelah menjual 25.000 unit produk dengan
harga normal, salah satu perusahaan Korea Selatan ingin membeli
15.000 unit produk PT. Lasido dan mengajukan penawaran harga Rp.
16.000 per unit. Jika tawaran ini diterima, PT. Lasido harus membayar
biaya tambahan sebesar Rp. 20.000.000 sebagai biaya kemasan
khusus, karena pihak pemesanan menginginkan kemasan yang
berbeda. Manajemen PT. Lasido berharap penjualan perdananya ke
perusahaan Korea Selatan tersebut menjadi pintu pembuka untuk
merambat pasar Korea Selatan yang sangat potensial
a. Bisakah tawaran tersebut diterima? Mengapa? Jelaskan!
b. Jika tawaran tersebut diterima, apakah pengaruhnya terhadp realisasi
anggaran PT. Lasido? Jelaskan!
F. Kesimpulan
a. Dalam melakukan pengambilan keputusan membeli atau membuat
sendiri, faktor kuantitatif yang perlu dipertimbangkan adalah biaya
diferensial yang terjadi pada suatu produk tersebut.
b. Selain faktor kuantitatif, ada beberapa faktor kualitatif yang harus
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan mengenai membeli
atau membuat sendiri. Salah satunya adalah kemungkinan
berubahnya trend atau mode terhadap permintaan produk.
c. Dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri, yang
dilakukan pertama kali adalah menggunakan analisis biaya relevan.
Pada saat melakukan analisis ini, dilakukan pengelompokan biaya
yang terjadi pada perusahaan ke dalam kelompok biaya relevan dan
biaya tidak relevan. Analisis ini dilakukan dengan tujuan agar
keputusan yang tepat dapat diambil berdasarkan informasi biaya
yang dimiliki perusahaan.