Anda di halaman 1dari 78

BAB XIV

PENENTUAN BIAYA VARIABEL


DAN PELAPORAN SEGMEN
A. ANALISIS DAN PERBANDINGAN ANTARA METODE
PENENTUAN BIAYA VARIABEL DAN METODE
PENENTUAN BIAYA PENUH

• Terdapat dua metode penentuan biaya produk yaitu metode


penentuan biaya variabel (PBV) dan metode penentuan biaya
penuh (PBP).
• Perbedaan di antara kedua metode penentuan biaya tersebut
adalah pada perlakukan terhadap biaya overhead pabrik tetap.
• Metode PBV membedakan antara biaya produksi variabel
dengan biaya produksi tetap.
• Metode PBV hanya membebankan biaya produksi variabel ke
produk yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya overhead
tetap tidak dimasukkan sebagai biaya produk dan diperlakukan
sebagai biaya periodik.
Klasifikasi Biaya Menurut Metode Penentuan
Biaya Variabel dan Metode Penentuan Biaya
Penuh
• Metode PBP membebankan semua biaya produksi ke
produk yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan
biaya overhead pabrik tetap.
• Dalam PBP, biaya overhead pabrik tetap dipandang
sebagai biaya produk, bukan biaya periodik. Pada
metode ini biaya overhead pabrik tetap dibebankan ke
produk melalui penggunaan tarif biaya overhead pabrik
tetap dan tidak diakui sebagai biaya sampai dengan
produk dijual.
Penilaian Persediaan
• Perbedaan metode penentuan biaya produk akan memengaruhi
nilai persediaan. Berikut ini disajikan contoh penilaian persediaan
dengan metode PBV dan metode PBP. PT Pelangi mempunyai data
yang berhubungan dengan biaya produk sebagai berikut.
• Pada metode PBV nilai persediaan hanya meliputi biaya produksi
variabel saja, sedangkan pada metode PBP nilai persediaan
meliputi semua biaya produksi. Perhitungan biaya per unit
persediaan dalam kedua metode tersebut sebagai berikut.
• Perbedaan dalam biaya per unit memengaruhi nilai biaya persediaan
yang disajikan dalam neraca atau laporan posisi keuangan. Oleh
karena tidak ada persediaan awal pada PT Pelangi, maka jumlah unit
persediaan akhir adalah 4.000 unit (jumlah produksi sebanyak 20.000
unit dikurangi volume penjualan sebanyak 16.000 unit).
• Pada metode PBV biaya persediaan akhir sebesar Rp1.600.000
(Rp400 × 4.000 unit), sedangkan pada metode PBP biaya persediaan
akhir sebesar Rp1.700.000 (Rp425 × 4.000 unit).
• Oleh karena metode PBV tidak memasukkan komponen biaya
overhead pabrik tetap, maka biaya persediaan akhir dalam metode
PBV selalu lebih rendah daripada dalam metode PBP.
Laporan Laba Rugi: Analisis dan
Rekonsiliasi

• Oleh karena biaya produk per unit merupakan


dasar penentuan harga pokok penjualan, maka
perbedaan penggunaan metode PBV atau
metode PBP akan mengakibatkan angka laba
yang berbeda.
• Perbedaan angka laba terjadi karena jumlah
biaya overhead pabrik tetap yang diakui sebagai
biaya periodik adalah berbeda di antara kedua
metode penentuan biaya produk.
• Laporan laba rugi menunjukkan bahwa laba operasi
dengan metode penentuan biaya tetap lebih tinggi
Rp100.000 daripada laba operasi dengan metode PBV.
• Perbedaan ini terjadi karena semua biaya overhead
tetap (Rp500.000) diperlakukan sebagai biaya periodik
dalam metode PBV, tetapi pada metode PBP sebagian
biaya overhead tetap melekat pada persediaan akhir
yang diperlakukan sebagai biaya periodik dalam pada
periode berikutnya.
Laporan Laba Rugi: Metode Penentuan Biaya
Variabel

Laporan Laba Rugi: Metode Penentuan Biaya Penuh


• Pada metode PBV, harga pokok penjualan variabel adalah
Rp6.400.000 (Rp400 × 16.000 unit). Biaya overhead tetap yang
dibebankan sebagai biaya periodik sebesar Rp500.000. Biaya
produksi total yang dikurangkan terhadap penjualan adalah
Rp6.720.000. Biaya pemasaran, administrasi dan umum total adalah
Rp520.000, yang terdiri atas komponen variabel sebanyak Rp320.000
dan komponen tetap sebanyak Rp200.000.

• Pada metode PBP, harga pokok penjualan adalah sebesar


Rp6.800.000 (Rp425 × 16.000 unit), yang didalamnya termasuk biaya
overhead pabrik tetap Rp400.000 (Rp25 × 16.000 unit) yang diakui
sebagai biaya. Biaya pemasaran, administrasi dan umum total adalah
Rp520.000 yang terdiri atas komponen variabel sebesar Rp320.000
dan komponen tetap sebesar Rp200.000.
Hubungan antara Produksi,
Penjualan, dan Laba
• Hubungan antara laba menurut metode PBV dengan metode PBP
berubah sejalan dengan perubahan hubungan antara produksi dengan
penjualan.
• Apabila jumlah unit yang dijual lebih banyak daripada jumlah unit yang
diproduksi, maka laba menurut metode PBV akan lebih besar daripada
laba dengan metode PBP.
• Penyebabnya adalah bahwa jumlah unit dijual lebih banyak daripada
jumlah unit diproduksi berarti terdapat persediaan akhir periode
sebelumnya yang ikut dijual.
• Pada metode PBP, dalam jumlah unit persediaan akhir periode
sebelumnya yang ikut terjual melekat biaya overhead pabrik tetap,
sehingga pada metode PBP, biaya overhead total yang diakui sebagai
biaya periodik lebih besar daripada metode PBV.
• Jika jumlah unit produksi lebih kecil daripada jumlah unit yang dijual,
maka pada metode PBP biaya overhead pabrik yang diakui sebagai
biaya meliputi biaya overhead pabrik tetap pada periode yang
bersangkutan ditambah dengan biaya overhead pabrik tetap yang
melekat pada unit persediaan akhir periode sebelumnya yang ikut dijual
dalam periode yang bersangkutan.
• Namun, pada metode PBV, biaya overhead pabrik tetap yang diakui
sebagai biaya periodik hanya meliputi biaya overhead pabrik tetap yang
timbul pada periode yang bersangkutan saja.
• Jika jumlah unit produksi lebih besar daripada jumlah unit yang dijual,
maka pada metode PBP, biaya overhead pabrik yang diakui sebagai
biaya periodik hanya meliputi biaya overhead pabrik tetap yang melekat
pada jumlah unit yang dijual dalam periode yang bersangkutan saja,
dan masih terdapat biaya overhead pabrik tetap yang melekat pada
persediaan akhir yang belum terjual yang berasal dari produksi dalam
periode yang bersangkutan.
Hubungan Produksi, Penjualan, dan Laba dalam Metode
Penentuan Biaya Variabel dan Penuh
• Berikut ini ilustrasi hubungan antara produksi, penjualan, dan laba
operasi di antara kedua metode penentuan biaya. PT Alam Raya
mempunyai data operasi untuk tahun 2010, 2011, dan 2012 berikut
ini.
Laporan laba rugi dengan metode PBV disajikan sebagai
berikut.
Laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya penuh
disajikan sebagai berikut.
• Pada tahun 2010, laba operasi pada kedua metode penentuan biaya produk
adalah sama karena biaya overhead pabrik tetap yang diakui sebagai biaya
periodik dalam tahun tersebut adalah sama. Dalam metode PBV, biaya
overhead pabrik tetap yang diakui sebagai biaya periodik adalah sebesar
Rp300.000, sedangkan dalam metode PBP, biaya overhead pabrik tetap
yang diakui dalam harga pokok penjualan sebesar Rp300.000. Tarif overhead
pabrik tetap per unit adalah Rp1 (biaya overhead tetap per tahun Rp300.000
dibagi volume produksi normal per tahun 300.000 unit).
• Pada tahun 2011, terdapat situasi berbeda karena laba operasi dengan
metode PBP (Rp1.200.0000) lebih tinggi sebesar Rp100.000 daripada laba
operasi dalam metode PBV (Rp1.100.000). Perbedaan laba operasi ini terjadi
karena biaya overhead tetap yang diakui sebagai biaya periodik lebih sedikit
Rp100.000 pada metode PBP, yang disebabkan oleh jumlah unit produksi
lebih besar daripada jumlah unit yang dijual.
• Pada tahun 2011, jumlah unit yang dijual (200.000 unit) lebih sedikit daripada
jumlah unit yang diproduksi (300.000 unit), maka laba menurut metode PBV
(Rp1.100.000) lebih kecil daripada laba menurut metode PBP (Rp1.200.000).
• Hal penting yang dapat menjelaskan perbedaan laba operasi di
antara kedua metode penentuan biaya produk adalah analisis
terhadap arus biaya overhead pabrik tetap. Metode PBV selalu
mengakui biaya overhead pabrik tetap yang terjadi dalam suatu
periode sebagai biaya periodik. Namun, metode PBP hanya
mengakui biaya overhead pabrik tetap yang melekat pada barang
yang dijual sebagai biaya periodik.

• Perubahan biaya overhead pabrik tetap tersebut dapat dihitung


dengan mengalikan tarif biaya overhead pabrik tetap dengan
perbedaan antara jumlah unit persediaan awal dengan jumlah unit
persediaan akhir, atau perbedaan antara jumlah unit diproduksi dan
jumlah unit dijual. Perbedaan laba operasi antara metode PBP
dengan metode PBV dapat disajikan sebagai berikut.
• Pendekatan ringkas yang dapat digunakan untuk
menjelaskan perbedaan laba di antara kedua metode tersebut
disajikan sebagai berikut.
• Pada tahun 2010, metode PBP hanya mengakui biaya overhead
pabrik tetap yang terjadi dalam tahun tersebut saja, tidak ada
arus biaya overhead pabrik tetap yang masuk ke dalam atau
keluar dari persediaan akhir.
• Pada tahun 2011, terdapat biaya overhead pabrik tetap sebesar
Rp100.000 yang mengalir masuk ke dalam persediaan akhir,
dan pengakuannya sebagai biaya ditangguhkan sampai dengan
tahun berikutnya ketika dijual.
• Pada tahun 2012, terdapat arus keluar biaya overhead pabrik
tetap sebesar Rp100.000 dari persediaan, dan diakui sebagai
biaya periodik karena dijual.
Perlakuan Biaya Overhead Pabrik Tetap dalam
Metode Penentuan Biaya Penuh

• Perbedaan antara metode PBP dengan metode PBV adalah pada


pengakuan biaya yang berhubungan dengan biaya overhead pabrik
tetap. Dalam metode PBP, biaya overhead pabrik tetap harus
dibebankan ke unit-unit yang diproduksi. Pembebanan biaya overhead
pabrik tersebut mempunyai dua masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mengonversikan biaya overhead pabrik yang dibebankan
tidak berdasarkan unit, misalnya jam tenaga kerja langsung atau jam
mesin menjadi biaya overhead pabrik yang dibebankan ke unit-unit
yang diproduksi?
2. Apa yang harus dilakukan jika biaya overhead pabrik sesungguhnya
berbeda dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan?
• Masalah pertama dapat diatasi dengan mudah. Biaya overhead
pabrik dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung,
misalnya satu unit produk membutuhkan 0,5 jam tenaga kerja
langsung.

• Masalah kedua dapat diatasi dengan beberapa langkah. Pertama,


tarif biaya overhead pabrik tetap harus dihitung dan kemudian
dibebankan ke unit-unit produk. Kedua, biaya overhead pabrik tetap
total yang dibebankan dibandingkan dengan biaya overhead pabrik
tetap yang sesungguhnya.
B. METODE PENENTUAN BIAYA VARIABEL
DAN EVALUASI KINERJA MANAJER
• Evaluasi kinerja manajer sering dihubungkan dengan
profitabilitas unit-unit bisnis yang mereka kendalikan.
Perubahan laba dari periode ke periode dan perbandingan
antara laba sesungguhnya dengan laba dianggarkan sering
digunakan sebagai sinyal kinerja manajerial. Namun
demikian, agar laba dapat menjadi sinyal yang tepat, laba
harus mencerminkan usaha manajerial yang dilakukan oleh
manajer.
• Secara umum, jika kinerja laba mencerminkan kinerja
manajerial, manajer dapat berharap tiga hal berikut ini.
1. Jika terjadi peningkatan penjualan, hal-hal lain dianggap
tetap, maka laba akan meningkat.
2. Jika terjadi penurunan penjualan, hal-hal lain dianggap
tetap, maka laba akan menurun.
3. Jika tidak terjadi perubahan penjualan, hal-hal lain dianggap
• Metode PBV selalu mengikuti hubungan antara penjualan dan laba seperti
di atas, tetapi tidak demikian dengan metode PBP. Sebagai ilustrasi, suatu
divisi pada PT Alam Hijau mempunyai data operasi sebagai berikut.

• Biaya produk per unit menurut metode PBV adalah Rp20 untuk masing-
masing tahun. Jika volume diharapkan digunakan untuk menghitung tarif
biaya overhead tetap, biaya produk per unit menurut metode PBP adalah
Rp40 [Rp20 + (Rp400.000/ 20.000 unit)] untuk tahun 2011, dan Rp60 [Rp20
+ (Rp400.000 /10.000 unit)] untuk tahun 2012. Berikut ini disajikan laporan
laba rugi dengan metode PBV dan metode PBP.
• Laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya
variabel disajikan sebagai berikut.
• Laporan laba rugi dengan metode PBP disajikan sebagai
berikut.
• Informasi di atas menunjukkan bahwa volume penjualan
meningkat dari 10.000 unit menjadi 20.000 unit. Biaya tetap
total, biaya produksi per unit, dan harga jual per unit adalah
sama untuk masing-masing tahun.
• Jadi, perubahan yang terjadi adalah kenaikan volume
penjualan dua kali lipat dari tahun 2011 ke tahun 2012.
• Dalam metode PBV, laba meningkat Rp200.000 (dari rugi
Rp100.000 pada tahun 2011 menjadi laba Rp100.000 pada
tahun 2012). Sebaliknya dalam metode PBP, walaupun terjadi
kenaikan volume penjualan, laba menurun sebesar Rp200.000
(dari laba Rp200.000 pada tahun 2011 menjadi laba Rp0 pada
tahun 2012).
C. METODE PENENTUAN BIAYA
VARIABEL DAN PELAPORAN SEGMEN

• Manfaat metode PBV untuk evaluasi kinerja tidak hanya untuk


mengevaluasi kinerja manajer, tetapi juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi aktivitas-aktivitas yang menjadi tanggung jawab
seorang manajer.
• Pemisahan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel dalam PBV
penting agar dapat dilakukan evaluasi kinerja secara akurat. Evaluasi
kinerja secara implisit berhubungan dengan keputusan-keputusan,
misalnya keputusan apakah akan melanjutkan atau menghentikan
operasi suatu pabrik, atau apakah mempertahankan atau
menghentikan suatu produk.
• Misalnya, seorang manajer harus mengevaluasi kontribusi terhadap
laba total perusahaan dari setiap pabrik, lini produk, dan daerah
pemasaran yang dimiliki.
• Pelaporan kontribusi dari setiap aktivitas atau daerah
pemasaran atau unit bisnis terhadap laba perusahaan
disebut pelaporan segmen (segmented reporting).
• Laporan segmen disiapkan berdasarkan metode PBV untuk
menghasilkan evaluasi dan keputusan yang lebih baik
daripada jika disiapkan dengan metode PBP.
• Manajer memerlukan informasi yang lebih terperinci daripada
informasi ringkas yang ada dalam laporan laba rugi untuk
melakukan evaluasi berbagai aktivitas dalam perusahaan.
• Laporan laba rugi divisi yang dihasilkan oleh suatu sistem
akuntansi manajemen mungkin masih belum cukup.
Segmentasi yang lebih tepat dan jelas diperlukan oleh
manajer untuk melaksanakan pertanggungjawaban secara
benar.
• Pabrik-pabrik memproduksi produk dan informasi
profitabilitas setiap produk adalah penting. Sebagian produk
mungkin menguntungkan, sedangkan sebagian produk yang
lain merugikan.
• Manajer perlu mengetahui profitabilitas setiap segmen
dalam perusahaan agar mampu membuat evaluasi dan
keputusan yang berhubungan mengenai berkelanjutan
setiap segmen, jumlah pendanaan, dan sebagainya.
• Suatu segmen adalah suatu entitas yang menghasilkan
laba dalam suatu perusahaan. Suatu laporan segmen
dapat memberi informasi yang bernilai mengenai biaya
yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen.
• Biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya yang
dapat dipengaruhi secara memadai oleh seorang
manajer.
• Apabila seorang manajer yang tidak mempunyai
wewenang yang cukup terhadap timbulnya suatu
biaya, maka manajer tersebut seharusnya tidak
bertanggung jawab terhadap timbulnya biaya tersebut.
Pelaporan Segmen Berdasarkan Metode
Penentuan Biaya Penuh
• Dalam pembuatan laporan segmen, pertanyaan
yang timbul adalah apakah metode PBP lebih
baik daripada metode PBV, atau sebaliknya.
• Sebagai ilustrasi, PT Gemah Ripah
memproduksi radio dan DVD player dalam
suatu pabrik yang sama dan menggunakan
metode PBP untuk pelaporan internal maupun
eksternal. Berikut ini disajikan laporan laba rugi
dengan metode PBP berdasarkan produk untuk
tahun 2011.
• Berdasarkan laporan segmen di atas, Tuan Aryo selaku direktur PT Gemah
Ripah memutuskan untuk menghentikan produksi DVD player dengan
alasan keputusan ini akan meningkatkan laba Rp60.000.
• Namun, pada tahun berikutnya (tahun 2012), hasil yang diperoleh sangat
berbeda dari yang diharapkan.
• Laporan laba rugi tahun 2012 menunjukkan rugi total sebesar Rp130.000
atau rugi meningkat Rp110.000. Berikut ini disajikan laporan laba rugi
segmen (tinggal satu macam produk yaitu radio) untuk tahun 2012 dengan
metode PBP.
Pelaporan Segmen Berdasarkan
Metode Penentuan Biaya Variabel

• Laporan laba rugi segmen dengan metode


PBV menyediakan informasi biaya penting
untuk menilai peranan produk DVD player.
erikut ini disajikan laporan laba rugi
dengan metode PBV untuk tahun 2011.
• Laporan laba rugi segmen dengan metode PBV mempunyai satu fitur
tambahan, yaitu biaya tetap dipisahkan menjadi dua kategori yang
terdiri atas biaya tetap langsung dan biaya tetap bersama.
• Fitur tambahan ini menunjukkan biaya dapat dikendalikan dan biaya
tidak dapat dikendalikan, dan meningkatkan kemampuan manajer
untuk mengevaluasi kontribusi setiap segmen terhadap kinerja
perusahaan keseluruhan.
• Biaya tetap langsung adalah biaya tetap yang dapat ditelusur secara
langsung ke suatu segmen, misalnya suatu produk. Biaya semacam
ini kadang-kadang disebut biaya tetap yang dapat dihindari atau biaya
tetap yang dapat dilacak karena biaya tersebut tidak terjadi jika
segmen dieleminasi
• Biaya tetap bersama adalah biaya yang disebabkan secara bersama
oleh dua atau lebih segmen. Biaya tetap bersama tetap ada walaupun
salah satu segmen dieliminasi.
• Biaya tetap yang merupakan biaya tetap langsung bagi suatu
segmen mungkin merupakan biaya tetap bersama bagi
segmen yang lain.
• Misalnya, produk radio dijual di dua segmen daerah
pemasaran. Dalam hal ini, biaya depresiasi peralatan yang
digunakan untuk memproduksi radio adalah biaya tetap
bersama bagi kedua segmen daerah pemasaran, tetapi
merupakan biaya tetap langsung bagi segmen produk radio.
• Kontribusi laba setiap segmen untuk menutup biaya tetap
bersama perusahaan disebut laba segmen.
• Suatu segmen seharusnya paling tidak menutup biaya
variabel dan biaya tetap langsung segmen yang
bersangkutan.
• Suatu laba segmen negatif akan menurunkan laba total
perusahaan yang kemudian mengarahkan pada
pertimbangan untuk menutup segmen tersebut.
Pelaporan Segmen dengan
Pendekatan Penentuan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
• Pendekatan penentuan biaya berdasarkan aktivitas memberi
manajemen suatu wawasan yang lebih akurat mengenai hubungan
laba dengan lini produk yang berbeda dan keberadaan biaya yang
tidak bernilai tambah.
• Sebagai ilustrasi, PT Gemah Ripah mempunyai biaya tetap
bersama yang meliputi biaya penanganan bahan dan biaya
pemeliharaan. Biaya tetap langsung adalah biaya pengesetan.
Berikut ini disajikan biaya tahunan untuk setiap aktivitas overhead
pabrik tersebut.
• Tuan Aryo, direktur PT Gemah Ripah, mempunyai beberapa ide
yang menjadi fokus perhatian. Penanganan bahan merupakan
aktivitas tidak bernilai tambah.
• Pengesetan yang merupakan aktivitas bernilai tambah harus
ditingkatkan efisiensinya. Setiap pengurangan terhadap kedua
biaya ini dapat secara langsung memengaruhi laba total
perusahaan.
• Demikian juga, suatu perubahan konfigurasi proses perakitan
mungkin mengakibatkan aktivitas pengesetan dapat dilakukan
lebih cepat dan lebih murah.
• Aktivitas pemeliharaan juga perlu dikaji ulang untuk mengurangi
biaya pemeliharaan. Pendekatan JIT yang diterapkan dalam
proses produksi dapat mengarah pada aktivitas pemeliharan
dilakukan oleh karyawan produksi ketika aktivitas produksi
dihentikan.
D. METODE PENENTUAN BIAYA
VARIABEL UNTUK
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
• Perencanaan keuangan mengharuskan manajer untuk mengestimasi
penjualan, produksi, biaya pada masa mendatang, dan sebagainya. Oleh
karena peramalan penjualan yang menjadi dasar anggaran bersifat tidak
pasti, manajemen berusaha menentukan beberapa tingkatan volume
penjualan yang berbeda untuk memperkirakan berbagai kemungkinan
yang dihadapi oleh perusahaan. Biaya tetap tidak bervariasi dengan
perubahan volume aktivitas dalam suatu rentang relevan tertentu,
pembedaan antara biaya tetap dan biaya variabel penting untuk membuat
perkiraan biaya secara akurat pada berbagai level volume produksi dan
penjualan.
• Ketika manajemen telah memilih suatu level volume
produksi dan penjualan yang diharapkan untuk tahun
yang akan datang, biaya yang diharapkan terjadi juga
dapat ditentukan. Kemudian, rencana keuangan terdiri
atas level aktivitas dan level biaya yang diharapkan.
Rencana keuangan digunakan sebagai pedoman untuk
pelaksanaan operasi.
• Sebagai ilustrasi, suatu rencana keuangan dibuat untuk
memproduksi 24.000 unit pada suatu tahun dengan biaya
tenaga listrik direncanakan sebesar Rp36.000 pada tahun
tersebut. Pada akhir bulan pertama, perusahaan telah
memproduksi 6.000 unit dengan biaya tenaga listrik
sesungguhnya Rp9.000.
• Apakah biaya tenaga listrik yang terjadi sesuai dengan
yang direncanakan? Dalam metode PBP, biaya tenaga
listrik direncanakan sebesar Rp1,50 per unit
(Rp36.000/24.000 unit). Oleh karena itu, untuk
produksi sebanyak 6.000 unit, biaya tenaga listrik
direncanakan sebesar Rp9.000 (Rp1,50 × 6.000 unit)
dan biaya tenaga listrik sesungguhnya sebesar
Rp9.000. Rencana tampak sesuai dengan kenyataan.
• Perhitungan tersebut mengabaikan perilaku biaya.
Cara perhitungan tersebut mengasumsikan semua
biaya merupakan biaya variabel.
• Apabila dalam kenyataan biaya tenaga listrik bersifat
tetap sebesar Rp2.000 per bulan ditambah Rp1 per
kwh. Jika perusahaan membutuhkan 2 kwh untuk
memproduksi 1 unit output, maka biaya tenaga listrik
yang diharapkan untuk 6.000 unit adalah Rp5.000
{Rp2.000 + [Rp1 × (6.000 unit/2 kwh)]}.
• Perusahaan semestinya hanya mempunyai biaya tenaga
listrik Rp5.000, tetapi kenyataannya mengonsumsi Rp9.000
untuk memproduksi 6.000 unit.
• Hal ini menunjukkan biaya yang direncanakan tidak sesuai
dengan realisasinya.
• Sinyal yang benar mengenai biaya tenaga listrik yang
direncanakan diberikan ketika perilaku biaya
dipertimbangkan.
• Dalam hal ini tampak bahwa pembedaan biaya tetap dan
biaya variabel adalah penting. Oleh karena perbedaan
tersebut dilakukan dalam metode PBV, maka terbukti bahwa
metode PBV lebih baik daripada metode PBP untuk tujuan
internal.
DAFTAR ISTILAH
1. Biaya dapat dikendalikan adalah biaya yang dapat dipengaruhi
secara memadai oleh seorang manajer.
2. Biaya tetap langsung adalah biaya tetap yang dapat ditelusur secara
langsung ke suatu segmen, misalnya suatu produk.
3. Biaya tetap bersama adalah biaya yang disebabkan secara bersama
oleh dua atau lebih segmen.
4. Biaya tidak dapat dikendalikan adalah biaya yang timbul tidak dalam
wewenang atau tidak dapat dipengaruhi secara memadai oleh
seorang manajer.
5. Laba segmen adalah kontribusi laba setiap segmen untuk menutup
biaya tetap bersama perusahaan
6. Metode penentuan biaya variabel (PBV) adalah metode penentuan
biaya produk yang hanya membebankan biaya produksi variabel
sebagai biaya produk, yaitu meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
7. Metode penentuan biaya penuh (PBP) adalah metode penentuan
biaya produk yang membebankan semua biaya produksi sebagai
biaya produk, yaitu meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik
tetap.
8. Pelaporan segmen adalah pelaporan kontribusi terhadap laba
perusahaan dari setiap aktivitas atau unit bisnis dalam suatu
perusahaan.
9. Segmen adalah suatu entitas yang menghasilkan laba dalam suatu
perusahaan.
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan metode penentuan biaya variabel?
2. Apa yang dimaksud dengan metode penentuan biaya penuh?
3. Jelaskan perbedaan antara metode penentuan biaya penuh
dengan metode penentuan biaya variabel!
4. Jelaskan alasan metode penentuan biaya variabel tidak
memasukkan unsur biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya
produk?
5. Sebutkan komponen-komponen biaya periodik menurut metode
penentuan biaya variabel!
6. Sebutkan komponen-komponen biaya periodik menurut metode
penentuan biaya penuh!
7. Jelaskan perbedaan unsur biaya yang melekat pada persediaan akhir
antara metode penentuan biaya variabel dengan metode penentuan
biaya penuh!
8. Apabila jumlah unit produksi lebih kecil daripada jumlah unit dijual,
jelaskan laba operasi menurut metode penentuan biaya penuh dan
metode penentuan biaya variabel!
9. Jika jumlah unit produksi lebih banyak daripada jumlah unit dijual,
jelaskan laba operasi menurut metode penentuan biaya variabel dan
metode penentuan biaya penuh!
10. Jika jumlah unit produksi sama dengan jumlah unit dijual, jelaskan laba
operasi menurut metode penentuan biaya penuh dan metode
penentuan biaya variabel!
11. Jelaskan secara ringkas cara menghitung perbedaan laba dengan
metode penentuan biaya penuh dan metode penentuan biaya variabel!
12. Jelaskan dua masalah yang dihadapi dalam pembebanan biaya
overhead tetap ke produk dalam metode penentuan biaya penuh!
13. Jelaskan solusi untuk mengatasi dua masalah yang dihadapi dalam
pembebanan biaya overhead tetap ke produk dalam metode
penentuan biaya penuh!
14. Jelaskan perlakuan terhadap kelebihan atau kekurangan
pembebanan biaya overhead pabrik tetap yang tidak material!
15. Jelaskan perlakuan terhadap kelebihan atau kekurangan
pembebanan biaya overhead pabrik tetap yang besarannya
material!
16. Mengapa metode penentuan biaya variabel lebih baik daripada
metode penentuan biaya penuh untuk mengevaluasi kinerja
manajer?
17. Apa yang dimaksud dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan?
Berikan dua contoh biaya tidak dapat dikendalikan!
18. Apa yang dimaksud dengan biaya yang dapat dikendalikan? Berikan
dua contoh biaya dapat dikendalikan!
19. Mengapa metode penentuan biaya variabel lebih baik daripada
metode penentuan biaya penuh untuk pelaporan segmen?
20. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap langsung? Berikan
contohnya!
21. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap bersama? Berikan
contohnya!
22. Jelaskan cara menentukan margin segmen dalam metode
penentuan biaya variabel!
23. Berikan contoh aktivitas yang bernilai tambah!
24. Berikan contoh aktivitas yang tidak bernilai tambah!
25. Mengapa metode penentuan biaya variabel lebih baik daripada
metode penentuan biaya penuh untuk perencanaan dan
pengendalian keuangan?
PILIHAN GANDA
• 1. Unsur-unsur biaya produk dalam metode penentuan biaya variabel
adalah...
a. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
variabel, biaya overhead pabrik tetap.
b. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
variabel.
c. biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran, biaya administrasi dan
umum.
d. biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.

• 2. Unsur-unsur biaya produk dalam metode penentuan biaya penuh


meliputi...
a. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
variabel, biaya overhead pabrik tetap.
b. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
variabel.
c. biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran, biaya administrasi dan
3. Unsur-unsur biaya periodik dalam metode penentuan biaya variabel adalah...
a. biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik
tetap.
b. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel.
c. biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.
d. biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.

4. Perbedaan di antara metode penentuan biaya penuh dengan metode penentuan


biaya
variabel adalah pada perlakuan terhadap...
a. biaya bahan baku.
b. biaya tenaga kerja langsung.
c. biaya overhead pabrik variabel.
d. biaya overhead pabrik tetap.

5. Metode penentuan biaya variabel memperlakukan biaya overhead tetap sebagai


bagian dari...
a. biaya pemasaran. c. biaya yang dapat dikendalikan.
b. biaya periodik. d. biaya produk.
6. Metode penentuan biaya penuh memperlakukan biaya overhead tetap
sebagai bagian dari...
a. biaya administrasi dan umum. c. biaya yang dapat dikendalikan.
b. biaya periodik. d. biaya produk.

7. Apabila jumlah unit yang diproduksi lebih sedikit daripada jumlah unit yang
dijual dalam suatu periode akuntansi, maka...
a. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh lebih sedikit daripada
dalam metode penentuan biaya variabel.
b. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh lebih besar daripada
dalam metode penentuan biaya variabel.
c. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh sama dengan pada
metode penentuan biaya variabel.
d. biaya overhead pabrik tetap yang diakui pada metode penentuan biaya
penuh lebih sedikit daripada dalam metode penentuan biaya variabel.
8. Apabila jumlah unit yang diproduksi lebih besar daripada jumlah unit yang dijual dalam
suatu periode akuntansi, maka...
a. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh lebih rendah daripada dalam
metode penentuan biaya variabel.
b. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh lebih besar daripada dalam
metode penentuan biaya variabel.
c. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh sama dengan pada metode
penentuan biaya variabel.
d. biaya overhead pabrik tetap yang diakui sebagai biaya periodik pada metode
penentuan biaya penuh sama dengan dalam metode penentuan biaya variabel.

9. Apabila jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual dalam suatu
periode akuntansi, maka...
e. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh lebih rendah daripada dalam
metode penentuan biaya variabel.
f. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh lebih besar daripada dalam
metode penentuan biaya variabel.
g. laba operasi pada metode penentuan biaya penuh sama dengan pada metode
penentuan biaya variabel.
h. biaya overhead pabrik tetap yang melekat pada persediaan akhir dalam metode
penentuan biaya penuh lebih besar daripada dalam metode penentuan biaya
10. Perbedaan laba operasi menurut metode penentuan biaya penuh dengan
metode penentuan biaya variabel dalam suatu periode akuntansi adalah
sebesar...
a. tarif biaya overhead pabrik tetap × (unit diproduksi – unit dijual).
b. tarif biaya overhead pabrik variabel × (unit diproduksi – unit dijual).
c. tarif biaya tenaga kerja langsung × (unit diproduksi – unit dijual).
d. tarif biaya bahan baku × (unit diproduksi – unit dijual).

11. Biaya yang dapat dikendalikan adalah...


a. biaya yang dapat dipengaruhi secara memadai oleh seorang manajer divisi.
b. biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara memadai oleh seorang manajer
divisi.
c. biaya yang tidak dapat dihindari oleh manager divisi.
d. alokasi biaya kantor pusat ke divisi-divisi.
12. Biaya yang tidak dapat dikendalikan adalah...
a. biaya yang dapat dipengaruhi secara memadai oleh seorang manajer divisi.
b. biaya yang seorang manajer divisi tidak mempunyai wewenang cukup untuk
memengaruhi timbulnya biaya tersebut.
c. biaya yang dapat dihindari oleh manajer divisi.
d. biaya konversi pada suatu divisi.

13. Biaya yang tetap langsung suatu segmen adalah...


e. biaya tetap yang dapat ditelusur secara langsung ke suatu segmen.
f. biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara memadai oleh seorang manajer divisi.
g. biaya yang tidak dapat dihindari oleh manager divisi.
h. alokasi biaya kantor pusat ke divisi-divisi.
14. Biaya tetap bersama adalah...
a. biaya yang timbulnya disebabkan secara bersama oleh dua atau lebih
segmen.
b. biaya yang seorang manajer divisi mempunyai wewenang cukup untuk
memengaruhi timbulnya biaya tersebut.
c. biaya yang dapat dihindari oleh manager divisi.
d. biaya konversi pada suatu divisi.

15. Laba segmen adalah kontribusi laba suatu segmen untuk menutup...
e. biaya tetap bersama perusahaan.
f. biaya produksi variabel perusahaan.
g. biaya konversi total.
h. biaya utama total.
• 16. Manakah contoh biaya tetap langsung suatu divisi produk sepatu?
a. Biaya depresiasi kendaraan yang hanya digunakan untuk mengirim
produk sepatu perusahaan ke daerah pemasaran.
b. Biaya depresiasi gedung kantor pusat yang tidak dapat dipengaruhi
secara memadai oleh seorang manajer divisi produk sepatu.
c. Biaya depresiasi gedung administrasi kantor pusat.
d. Alokasi biaya kantor pusat ke divisi-divisi.

• 17. Manakah contoh biaya tetap bersama suatu perusahaan?


a. Biaya depresiasi kendaraan yang digunakan hanya untuk mengirim salah
satu produk perusahaan ke daerah pemasaran.
b. Biaya depresiasi gedung pabrik yang digunakan untuk memproduksi dua
macam produk perusahaan.
c. Upah tenaga kerja langsung salah satu divisi produk perusahaan.
d. Biaya bahan baku salah satu produk perusahaan.
• 18. Perbedaan utama laporan laba rugi segmen antara metode penentuan
biaya variabel dengan metode penentuan biaya penuh adalah...
a. metode penentuan biaya variabel memisahkan biaya tetap menjadi biaya
tetap bersama dan biaya tetap langsung.
b. metode penentuan biaya variabel memisahkan biaya produksi menjadi biaya
tetap dan biaya variabel.
c. metode penentuan biaya variabel memisahkan biaya pemasaran menjadi
biaya tetap dan biaya variabel.
d. metode penentuan biaya variabel memisahkan biaya administrasi menjadi
biaya tetap dan biaya variabel.

• 19. Pelaporan segmen merupakan...


a. pelaporan kontribusi terhadap laba perusahaan dari setiap aktivitas atau unit
bisnis dalam suatu perusahaan.
b. pelaporan keuangan untuk memenuhi kepentingan investor.
c. pelaporan informasi akuntansi untuk pembuatan keputusan kredit oleh
kreditur.
d. pelaporan laba akuntansi untuk penentuan pajak penghasilan oleh
pemerintah.
• 20. Segmen merupakan...
a. suatu departemen yang mengonsumsi biaya saja.
b. suatu entitas yang menghasilkan laba dalam suatu perusahaan.
c. suatu bagian yang berfungsi menghasilkan pendapatan dalam suatu
perusahaan.
d. suatu departemen yang memproduksi jasa bagi departemen yang lain
dalam suatu perusahaan.
LATIHAN
Latihan 14.1
PT Makmur memproduksi dua macam produk, yaitu radio dan DVD
player. Data operasi mengenai kedua produk tersebut disajikan berikut
ini.

Perusahaan ini mempunyai biaya tetap bersama sebesar


Rp4.000.000.000.
Pertanyaan
a. Buat laporan laba rugi segmen dengan metode penentuan biaya
variabel!
b. Berapa perubahan laba perusahaan yang terjadi jika perusahaan
menghentikan produk radio?
Latihan 14.2
Berikut ini disajikan data operasi PT Langit
Cerah selama dua tahun operasi.
Perusahaan ini menerapkan sistem biaya sesungguhnya untuk
penentuan biaya produk. Pada tahun pertama, perusahaan
memproduksi 24.000 unit dan berhasil dijual sebanyak 18.000
unit. Pada tahun kedua, perusahaan memproduksi 18.000 unit
dan berhasil menjual 21.000 unit. Harga jual per unit produk
setiap tahun Rp50.000.
Pertanyaan
a. Anda diminta menyajikan laporan laba rugi untuk kedua
tahun dengan metode penentuan biaya variabel. Apakah
terjadi perbaikan kinerja yang diukur dengan laba dari tahun
pertama ke tahun kedua?
b. Anda diminta menyiapkan laporan laba rugi untuk kedua
tahun dengan metode penentuan biaya penuh. Apakah
terjadi perbaikan kinerja yang diukur dengan laba dari tahun
pertama ke tahun kedua?
• Latihan 14.3
• PT Sahabat memproduksi suatu jenis mobil hemat
energi. Perusahaan ini memasarkan produknya ke
kawasan Asia. Akuntan manajemen perusahaan berhasil
mengumpulkan data operasi untuk tahun 2013 sebagai
berikut.
Pertanyaan
Anda diminta untuk menentukan:
a. biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya
penuh;
b. nilai persediaan akhir menurut metode penentuan
biaya penuh;
c. biaya produk menurut metode penentuan biaya
variabel;
d. biaya nilai persediaan akhir menurut metode
penentuan biaya variabel.
• Latihan 14.4
• PT Samudra Raya menghasilkan satu macam produk
elektronik berupa televisi. Perusahaan ini memasarkan
produknya ke seluruh propinsi di Indonesia. Data operasi
untuk tahun 2014 yang berhasil dikumpulkan oleh
akuntan manajemen perusahaan disajikan sebagai
berikut.
Pertanyaan
a. Hitung biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya penuh!
b. Tentukan nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya
penuh!
c. Hitung biaya produk menurut metode penentuan biaya variabel!
d. Tentukan nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya
variabel!
e. Tentukan perbedaan laba menurut metode penentuan biaya variabel
dengan metode penentuan biaya penuh!
f. Buat laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya variabel!
g. Buat laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya penuh!
• Latihan 14.5
PT Sinar Pelangi mempunyai data operasi
untuk dua tahun operasi yang disajikan sebagai
berikut.
• Perusahaan memproduksi 20.000 unit pada tahun pertama dan
berhasil dijual sebanyak 16.000 unit. Pada tahun kedua
perusahaan memproduksi 16.000 unit dan berhasil menjual
20.000 unit. Harga jual per unit produk setiap tahun Rp48.000.
Perusahaan menggunakan sistem biaya sesungguhnya untuk
penentuan biaya produk.

• Pertanyaan
a. Buat laporan laba rugi untuk kedua tahun dengan metode
penentuan biaya penuh! Apakah terjadi perbaikan kinerja yang
diukur dengan laba dari tahun pertama ke tahun kedua?
b. Buat laporan laba rugi untuk kedua tahun dengan metode
penentuan biaya variabel! Apakah terjadi perbaikan kinerja yang
diukur dengan laba dari tahun pertama ke tahun kedua?
• Latihan 14. 6
• PT Sejahtera menghasilkan dua macam produk yaitu pena
dan pensil. Data operasi mengenai kedua produk tersebut
disajikan berikut ini.

• Perusahaan ini mempunyai biaya tetap bersama sebesar


Rp8.000.000.
• Pertanyaan
a. Buat laporan laba rugi segmen dengan metode penentuan
biaya variabel!
b. Tentukan perubahan laba total perusahaan yang terjadi jika
perusahaan menghentikan produk pena!
• Latihan 14.7
• PT Jaya Abadi hanya memproduksi satu macam produk.
Berikut ini disajikan data operasi untuk tahun 2012.
Pertanyaan
a. Hitung biaya produk menurut metode penentuan biaya variabel!
b. Tentukan nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya variabel!
c. Hitung biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya penuh!
d. Tentukan nilai persediaan akhir menurut metode penentuan Biaya penuh!
e. Buat laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya variabel!
f. Buat laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya penuh!
g. Tentukan perbedaan laba menurut metode penentuan biaya variabel
dengan metode penentuan biaya penuh!
• Latihan 14.8
• PT Bahagia memproduksi dua macam produk, yaitu DVD player dan tape
recorder. Perusahaan ini mempunyai biaya tetap bersama sebesar
Rp16.000.000.000. Data operasi mengenai kedua produk tersebut disajikan
berikut ini.

Pertanyaan
a. Buat laporan laba rugi segmen dengan metode penentuan biaya penuh!
b. Buat laporan laba rugi segmen dengan metode penentuan biaya variabel!
c. Berapa perubahan laba total perusahaan yang terjadi jika perusahaan
menghentikan produk DVD player?
• Latihan 14.9
• PT Hutan Hijau memproduksi 40.000 unit pada
tahun 2011 dan menjual sebanyak 32.000 unit.
Pada tahun 2012, perusahaan memproduksi
32.000 unit dan menjual 40.000 unit.
• Harga jual per unit produk setiap tahun
Rp100.000. Perusahaan menggunakan sistem
biaya sesungguhnya untuk penentuan biaya
produk. Data operasi untuk dua tahun sebagai
berikut
Pertanyaan
a. Buat laporan laba rugi untuk kedua tahun tersebut dengan metode
penentuan biaya penuh! Jelaskan perubahan kinerja yang diukur
dengan laba dari tahun 2011 ke tahun 2012!
b. Buat laporan laba rugi untuk kedua tahun tersebut dengan metode
penentuan biaya variabel! Jelaskan perubahan kinerja yang diukur
dengan laba dari tahun 2011 ke tahun 2012!
Latihan 14.10
PT Rahayu menghasilkan dua macam produk elektronik, yaitu televisi dan
radio. Data operasi mengenai kedua produk tersebut disajikan berikut ini.

Perusahaan ini mempunyai biaya tetap bersama sebesar Rp10.000.000.000.

• Pertanyaan
a. Buat laporan laba rugi segmen dengan metode penentuan biaya variabel!
b. Buat laporan laba rugi segmen dengan metode penentuan biaya penuh!
• Latihan 14.11
• PT Sinergi merupakan suatu perusahaan otomotif.
Perusahaan memproduksi suatu jenis mobil
penumpang. Perusahaan ini memasarkan produknya
ke dalam negeri dan ke kawasan Asia Tenggara. Data
operasi untuk tahun 2013 yang diperoleh akuntan
manajemen disajikan sebagai berikut.
Pertanyaan
a. Tentukan biaya produk per unit menurut metode penentuan biaya penuh!
b. Hitung nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya penuh!
c. Tentukan biaya produk menurut metode penentuan biaya variabel!
d. Hitung nilai persediaan akhir menurut metode penentuan biaya variabel!
e. Hitung perbedaan laba menurut metode penentuan biaya variabel dengan
metode penentuan biaya penuh!
f. Buat laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya variabel!
g. Buat laporan laba rugi dengan metode penentuan biaya penuh!

Anda mungkin juga menyukai