1. 2.
MENGUKUR KINERJA PUSAT LABA LAPORAN LABA RUGI SEGMEN
MENGGUNAKAN LAPORAN LABA RUGI MENGGUNAKAN PERHITUNGAN BIAYA
VARIABEL DAN ABSORPSI VARIABEL
1.1 Perhitungan Biaya Absropsi 2.1 Beban Tetap Langsung
1.2 Perhitungan Biaya Variabel 2.2 Beban Tetap Bersama
1.3 Perbandingan Metode Perhitungan Biaya 2.3 Penyusunan Laporan Laba Rugi
Variabel dan Biaya Absorpsi Segmen
1.4 Valuasi Persediaan 2.4 Perbandingan Laporan Laba Rugi
1.5 Biaya produk dengan perhitungan Biaya Segmen dengan dan Tanpa Alokasi Biaya
Absorpsi dan Variabel Tetap Bersama
1.6 Laporan Laba Rugi Meggunakan
Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi
1.7 Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan
Laba
1.8 Mengevaluasi Manajer Pusat laba
1. MENGUKUR KINERJA PUSAT LABA MENGGUNAKAN LAPORAN
LABA RUGI VARIABEL DAN ABSORPSI
Sebagian besar perusahaan terdiri atas unit bisnis yang terpisah yang disebut dengan pusat laba
(profit center). Penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk menentukan, baik kinerja perusahaan
secara keseluruhan maupun kinerja dari masing-masing pusat laba. Laporan laba rugi keseluruhan
bermanfaat untuk melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, laporan laba rugi keseluruhan
memiliki penggunaan yang terbatas untuk menentukan keberhasilan dari setiap unit bisnis atau segmen.
Sebaliknya, menyusun laporan laba rugi segmen penting untuk setiap pusat laba. Dua metode yang dapat
digunakan untuk menghitung laba telah dikembangkan, yaitu satu metode berdasarkan pada perhitungan
biaya variabel dan metode lainnya berdasarkan perhitungan biaya absorpsi atau penuh. Keduanya adalah
metode perhitungan biaya karena mengacu pada cara biaya produk ditentukan. Ingat kembali bahwa biaya-
biaya produk dikapitalisasi sebagai persediaan; biaya-biaya produk terdiri atas bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead. Biaya-biaya periode, seperti beban penjualan dan administrasi dibebankan
pada periode terjadinya. Perbedaan antara perhitungan biaya variabel dan absorpsi terletak pada perlakuan
terhadap satu biaya khusus, yaitu overhead pabrik tetap.
1.1 Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan seluruh biaya produksi ke
produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead tetap
adalah biaya dari suatu produk. Oleh karena itu, dengan perhitungan biaya absorpsi,
overhead tetap dibebankan dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode. Dengan
metode ini, overhead tetap dibebankan ke produk melalui penggunaan tarif overhead tetap
yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined fixed overhead rate) dan tidak dibebankan
sampai produk terjual. Dengan kata lain, overhead tetap termasuk dalam biaya persediaan .
1.2 Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya produksi tetap dan variabel . Perhitungan
biaya variabel (variable costing) hanya membebankan blaya produksi variabel ke produk; biaya-biaya tersebut terdiri
atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Overhead tetap diperlakukan sebagai beban
periode dan dikeluarkan dari biaya produk. Alasan terhadap perlakuan tersebut karena overhead tetap adalah biaya dari
kapasitas, atau biaya untuk tetap bertahan dalam bisnis. Setelah periodenya berakhir, manfaat yang diberikan oleh
kapasitas berakhir dan scharusnya tidak dilkapitalisasi sebagai persediaan. Dengan perhitungan biaya variabel, overhead
tetap dipandang sebagai berakhirnyaa manfaat pada periode tersebut dan dibebankan ke pendapatan dari periode
tersebut.
Pengelompokan biaya dengan perhitungan Biaya Absorpsi dan biaya Variabel sebagai Biaya Produk atau Biaya Pariode
Dalam perhitungan biaya variabel, biaya produk terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel.
Biaya produk dengan Perhitungan Biaya Variabel = Bahan Baku Langsung
+ Tenaga Kerja Langsung
+ Overhead Variabel
Cornerstone 8.1
Menghitung Biaya Persediaan dengan Perhitungan Biaya Absorpsi
Diketahui:
Selama setahun terakhir, Fairchild Company memiliki data Jawab:
1. Jumlah unit dalam Persediaan Akhir
berikut terkait dengan produk yang diproduksinya. =jumlah unit Persediaan+jumlah unit diproduksi – jumlah unit terjual
= 0 + 10.000 - 8.000
Jumlah unit dalam persediaan awal - = 2.000 unit
Jumlah unit yang diproduksi 10.000
2. Biaya perunit dengan perhitungan biaya absorpsi:
Jumlah unit yang terjual ($300 per unit) 8.000
Biaya variable per unit: Bahan baku langsung $ 50
Bahan baku langsung $ 50 Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Tenaga kerja langsung $ 100 Overhead tetap 25
overhead variable $ 50 Biaya produk per unit $ 255
Biaya tetap:
overhead tetap per unit yang diproduksi $ 25 3. Nilai Persediaan Akhir
=jumlah unit dalam Persediaan Akhir x Biaya Produk per Unit Absorpsi
Beban penjualan dan administrasi tetap $100.000 = 2.000 unit x $255
= $450.000
Ditanya:
1. Berapakah jumlah unit dalam persediaan akhir?
2. Dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi, hitunglah
biaya produk per unit?
3. Berapakah nilai dari persediaan akhir?
1.4 Valuasi Persediaan
Cornerstone 8.1 memperlihatkan bagaimana menghitung biaya persediaan dengan perhitungan biaya absorpsi.
Perhatikan bahwa biaya persediaan yang dihitung dengan perhitungan biaya absorpsi adalah biaya produk
yang biasa digunakan untuk laporan keuangan bagi kepentingan ihak-pihak di luar perusahaan dan untuk GAAP. Setiap
unit terdiri atas semua biaya produksi variabel serta bagian dari overhead pabrik tetap. Cornerstone 8 2 memperlihatkan
bagaimana biaya persediaan dengan perhitungan biaya variabel.
Dengan memperhatikan Cornerstone 8.1 dan 8.2 secara saksama, kita dapat mengetahui bahwa perbedaan
antara kedua pendekatan tersebut adalah perlakuan
Cornerstone 8.2
Menghitung Biaya Persediaan dengan perhitungan Biaya Variabel
Diketahui:
Merujuk pada data dalam Cornerstone 8.1 untuk Fairchild Company.
Ditanya:
1. Berapaka jumlah unit dalam persediaan akhir?
2. Dengan menggunakan perhitungan biaya variabel, hitunglah biaya produk per unit?
3. Berapakah nilai dari persediaan akhir?
4. Perbedaan biaya produk metode absorpsi dan biaya variabel
Jawab:
5. Jumlah unit dalam persediaan akhir= Jumlah unit persediaan awal + jumlah unit yang diproduksi – jumlah unit yang terjual
= 0 + 10.000 - 8.000
= 2.000 per unit 3. Nilai Persediaan Akhir = Jumlah Unit dalam Persediaan akhir x Biaya Produk per Unit Variabel
= 2.000 unit x $200
= $400.000
2. Biaya pe unit dengan perhitungan biaya variable
4. Biaya perunit dengan perhitungan biaya absorpsi:
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung 100 Bahan baku langsung $ 50
Overhead variabel 50 Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Biaya produk per unit $ 200
Overhead tetap 25
Biaya produk per unit $ 225
terhadap overhead pabrik tetap. Oleh karena itu, biaya produk per unit dengan perhitungan biaya absorpsi selalu lebih
besar dibandingkan dengan biaya produk per unit dengan perhitungan biaya variabel. Tampilan 8.2 memperlihatkan
perbedaan tersebut dengan ilustrasi gambar untuk contoh yang disederhanakan.
1.6 Laporan Laba Rugi Menggunakan Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi
Oleh karena biaya produk per unit adalah dasar bagi beban pokok penjualan, metode perhitungan biaya variabel dan
absorpsi dapat menghasilkan angka laba operasi yang berbeda. Perbedaannya muncul karena jumlah biaya tetap yang
diakui sebagai beban dengan kedua metode tersebut. Cornerstone 8.3 memperlihatkan bagaimana menyusun laporan
laba rugi dan beban pokok penjualan untuk perhitungan biaya absorpsi.
Seperti kita lihat dalam Cornerstone 8.3, beban pokok penjualan terdiri atas beberapa, tetapi tidak semua
termasuk overhead pabrik tetap. Total biaya overhead pabrik tetap adalah $250.000 ($25 × 10.000 unit yang diproduksi).
Namun, hanya $200.000 ($25 × 8.000 unit yang terjual) dari overhead tetap yang dibebankan dalam beban pokok
penjualan. Ke mana perginya overhead tetap sebesar $50.000? Overhead tetap senilai $50.000 ada dalam biaya
persediaan akhir.
Cornerstone 8.4 memperlihatkan cara menyusun laporan laba rug dengan perhitungan biaya variabel.
Bandingkan Cornerstone 8.3 dan 8.4. Laba operasi dengan perhitungan biaya. absorpsi adalah $500.000,
sedangian laba operasi dengan perhitungan biaya variabel hanya $450.000. Ingat bahwa $50.000 dari biaya produk
periode terkini dalam overhead pabrik tetap akan menjadi bagian dalam persediaan dengan perhitungan biaya absorpsi.
Namun, semua biaya overhead pabrik tetap akan masuk dalam biaye. untak perhitungan biaya variabel. Perhatikan
bahwa beban perjualan dan administas. tidak permah dimasulkan dalam biaya produk. Beban penjualan dan
administrasi. schalu dibebankan dalam laporan laba rugi dan tidak pernah muncul dalam laporan posisi keuangan.
Cornerstone 8.3
Penyusunan Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Absorpsi
Diketahui: A Jumlah unit dalam persediaan awal
-
Merujuk pada data dalam Cornerstone 8.1 untuk Fairchild Company. Jumlah unit yang diproduksi 10.000
Jumlah unit yang terjual ($300 per unit) 8.000
Ditanya: Biaya variable per unit:
1. Hitunglah beban pokok penjualan dengan perhitungan biaya absorpsi. Bahan baku langsung $ 50
2. Susunlah laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi. Tenaga kerja langsung $ 100
overhead variable $ 50
Biaya tetap:
overhead tetap per unit yang diproduksi $ 25
Beban penjualan dan administrasi tetap $100.000
Jawab:
3. Beban Pokok Penjualan = Biaya Produk per Unit dengan Absorpsi x Jumlah unit yang terjual
= $225 x 8.000
= $1.800.000
2.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan ($300 x 8.000) $2.400.000
Dikurangi: Beban pokok penjualan ($225 x 8.000) 1.800.000
Laba Bruto $ 600.000
Dikurangi: Beban penjualan dan administrasi 100.000
Laba operasi $ 500.000
Cornerstone 8.4
Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Variabel
Diketahui:
Merujuk pada data dalam Cornerstone 8.1 untuk Fairchild Company.
Ditanya:
1. Hitunglah biaya pokok penjualan dengan perhitungan biaya variable.
2. Susunlah laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya variable.
3. Menghitung selisih laba kedua metode
Jawab:
4. Beban Pokok Penjualan = Biaya Variabel per Unit dengan Perhitungan Biaya
Variabel x Jumlah Unit yang Terjual
= $200 x 8.000
= $1.600.000
2.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan ($300 x 8.000) $2.400.000 Fairchild Company
Dikurangi beban variable: Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Absorpsi
Beban pokok penjualan variable ($200 x 8.000) $1.600.000 Penjualan ($300 x 8.000) $2.400.000
Margin kontribusi $ 800.000
Dikurangi beban tetap: Dikurangi: Beban pokok penjualan ($225 x 8.000) 1.800.000
Overhead tetap $250.000 Laba Bruto $ 600.000
Beban penjualan dan admnistrasi tetap 100.000 $ 350.000 Dikurangi: Beban penjualan dan administrasi $100.000
Laba operasi $ 450.000 Laba operasi $ 500.000
3. Laba absorpsi costing $500.000, laba variabel costing $450.000, selisih $50.000 (karena
BOP tetap per unit $25 x 2000 unit )
1.7 Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba
Hubungan antara laba dengan perhitungan biaya variabel dan laba dengan perhitungan biaya absorpsi berubah saat
hubungan antara produksi dan penjualan juga berubah. Jika jumlah unit yang terjual lebih banyak dari jumlah unit yang
diproduksi, laba dengan perhitungan biaya variabel lebih besar dibandingkan laba dengan perhitungan biaya absorpsi.
Situasi ini berlawanan dengan contoh pada Fairchild, Menjual lebih banyak daripada yang diproduksi berarti bahwa
persediaan awal dan unit yang diproduksi terjual. Dengan perhitungan biaya absorpsi, unit yang berasal dari persediaan
berisi overhead tetap dari periode sebelumnya. Kemudian, jumlah unit vang diproduksi dan terjual seluruhnya memiliki
overhead tetap, periode terkini. Oleh karena itu, jumlah overhead tetap yang dibebankan olch perhitungan biaya absorpsi
lebih besar dibandingkan dengan overhead tetap periode terkini sebesar jumlah overhead tetap yang keluar dari
persediaan. Oleh karena itu, laba dengan perhitungan biaya variabel lebih besar dibandingkan dengan laba berdasarkan
perhitungan biaya absorpsi sebesar jumlah overhead tetap yang keluar dari persediaan awal.
Jika produksi dan penjualan besarnya sama, tentu saja, tidak ada perbedaan laba yang dilaporkan dengan
kedua pendekatan tersebut. Oleh karena jumlah unit yang diproduksi seluruhnya terjual, perhitungan biaya absorpsi,
seperti perhitungan biaya vartabel, akan mengakui total overhead tetap dari suatu periode sebagai beban. Tidak ada
overhead tetap yang akan mengalir ke dalam atau keluar persediaan.
Hubungan antara produksi, penjualan, dan laba yang dilaporkan oleh Kellis pendekatan di ikhtisarkan dalam
Tampilan 8-3, Perhatikan bahwa jika produksi lebih besar.
1.7 Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba
Jika Maka
1. Produksi > Penjualan Laba absorpsi > Laba variabel
2. Produksi < Penjualan Laba absorpsi < Laba variabel
3. Produksi = Penjualan Laba absorpsi = Laba variabel
Dari penjualan, maka persediaan meningkat. Jika produksi lebih rendah dari penjualan maka persediaan pasti turn. Jika
produksi sama dengan penjualan, maka jumlah unit dalam persediaan awal sama dengan jumlah unit dalam persediaan
akhir.
Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel terletak pada pengakuan terhadap beban yang
berkaitan dengan overhead pabrik tetap. Dengan perhitungan biaya absorpsi, overhead pabrik tetap dibebankan ke jumlah
unit yang diproduksi. Hal ini menghadirkan dua permasalahan yang tidak secara eksplisit kita perhatikan.
• Pertama, bagaimana kita mengonversi overhead pabrik yang diterapkan berdasarkan jam tenaga kerja langsung tau jam
mesin menjadi overhead pabrik yang diterapkan ke jumlah unit yang diproduksi?
• Kedua, apa yang dilakukan saat overhead pabrik aktual tidak sama dengan overhead pabrik yang diterapkan?
Solusi atas kedua permasalahan in akan dibahas dalam mata aiar akuntansi tingkat lanjutan.
1.8 Mengevaluasi Manajer Pusat Laba
Evaluasi para manajer sering dikaitkan dengan keuntungan dari unit-unit yang mereka kendalikan. Bagaimana laba
berubah dari satu periode ke periode berikutnya dan bagaimana laba aktual dibandingkan dengan laba yang
direncanakan sering digunakan sebagai tanda kemampuan manajerial. Agar menjadi pertanda yang memiliki makna,
sinyal harus merefleksikan usaha manajerial. Sebagai contoh, jika seorang manajer telah bekerja keras dalam
meningkatkan penjualan dan mengendalikan biaya, laba seharusnya meningkat dibandingkan periode sebelumnya, yang
menunjukkan keberhasilan Dalamn istilah umum, jika kinerja laba diharapkan mencerminkan Kinera manajerial, maka
para manajer memiliki hak untuk mengharapkan berikut ini.
● Saat pendapatan peniualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara semua hal lainnya tetap
sama, maka laba seharusnya meningkat.
● Saat pendapatan peniualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, Sementara semua hal lainnya tetap
sama, maka laba seharusnya menurun.
● Saat pendapatan dan penjualan tetap sama dari satu periode ke periode berikutnya sementara semua hal tetap sama,
maka laba seharusnya tidak berubah.
Perhitungan biaya variabel memastikan bahwa hubungan-hubungan di atas tetap berjalan, meskipun
perhitungan biaya absorpsi mungkin tidak.
2. LAPORAN LABA RUGI SEGMEN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN BIAYA
VARIABEL
Perhitungan biaya variabel berguna dalam penyusunan laporan laba rugi segmen karena memberikan informasi yang
bermanfaat mengenai beban variabel dan beban tetap. Suatu segmen (segment) adalah subunit dari sebuah perusahaan
yang cukup penting untuk menyajikan penyusunan laporan kinerja. Segmen dapat berbentuk divisi, departemen, lini
produk, kelompok pelanggan, dan sebagainya. Dalam laporan laba rugi segmen, beban tetap dibagi dua kategori, yaitu
beban tetap langsung (direct fixed expenses) dan beban tetap bersama (common fixed expense). Pembagian tambahan
ini menekankan pada biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) dan biaya yang tidak dapat dikendalikan
(noncontrollable cost) serta meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi kontribusi dari setiap segmen ke
kinerja
Komisi penjualan sebesar 5 persen dibayarkan kepada setiap lini produk. Beban penjualan administrasi tetap langsung diperkirakan sebesar $10.000 untuk lini MP3 dan
$15.000 untuk lini DVD. Overhead tetap bersama diperkirakan sebesar $10.000; beban penjualan dan administrasi bersama diperkirakan sebesar $20.000.
Ditanya:
Susunlah laporan laba rugi segmen Audiomatrics Inc. untuk tahun depan dengan menggunakan perhitungan biaya variable.
Diketahui:
Audiomatronics Inc. memproduksi pemutar MP3 dan pemutar DVD dalam satu pabrik. Informasi berikut diberikan untuk tahun depan.