Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
II yang diampu oleh Bapak Dr. Muntu Abdullah,. SE., M.Si, Ak., CA., ACPA
Disusun oleh:
Kelompok 2 (Kelompok Penyaji)
1) Hardiman B1C119105
2) Hernina Mpolo B1C119107
3) Lin Wisly Jipu B1C119121
4) Mellian B1C119124
5) Muhammad Alfarik B1C119135
6) Nur Isma B1C119145
Kelas C
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Keuangan Konsolidasi - Pembukuan Investasi
Dengan Metode Harga Pokok” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah
ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1. Prosedur Akuntansi Untuk Metode Harga Pokok........................................................................2
2.2. Teknik Konsolidasi Alternatif untuk Metode Harga Pokok.........................................................6
2.3. Dividen Dari Laba yang Ditahan Pra-Perolehan..........................................................................7
2.4. Ilustrasi Komprehensif Dari Metode Harga Pokok....................................................................10
2.5. Membuktikan Laba Perusahaan Anak Yang Merupakan Hak Perusahaan Induk.......................11
2.6. Konsolidasi Untuk Penyatuan Kepentingan (Pooling Of Interest) Setelah Akuisisi..................16
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Metode harga pokok bukanlah merupakan prosedur yang diterima secara umum untuk
melaporkan dampak investasi pada perusahaan anak. Akan tetapi, perusahaan tertentu mungkin
lebih suka menggunakan metode harga pokok dalam mencatat investasinya pada perusahaan
anak. Jika laporan terpisah untuk perusahaan induk disiapkan, penyesuaian untuk mencerminkan
penerapan metode ekuitas akan diperlukan. Penyesuaian ini bisa dilakukan melalul neraca lajur
tanpa benar-benar menyesuaikan catatan akuntansi perusahaan induk.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jika yang digunakan adalah metode harga pokok, maka perkiraan perusahaan untuk
investasti dalam sebuah perusahaan anak akan sama persis dengan perkiran induk setiap investasi
jangka panjang lainnya dalam surat-surat berharga. Angka yang dilaporkan untuk saham
perusahaan anak dalam perkiraan investasi adalah sebesar harga perolehannya semula. Setiap
perusahaan modal perusahaan induk dalam perusahaan anak yang diakibatkan oleh laba dan rugi
perusahaan anak dikesampingkan. Pengumuman dividen oleh perusahaan anak dicatat dalam
buku perusahaan dengan mendebet perkiraan Piutang Dividen dan mengkredit perkiraan
Pendaatan Dividen. Selanjutnya, penerimaan dividen yang diumumkan ini dicatat dengan
mendebet perkiraan Kas dan mengkredit perkiraan Piutang dividen.
2
Dengan mengunakan metode harga pokok untuk membukukan investasi, ayat-ayat jurnal
yang perlu dibuat dalam buku perusahaan induk selama tahun 1987 adalah sebagaiberikut:
20 Desember : Kas………………….$8.000
Piutang Dagang…………………..$8.000
Pembayaran dividen oleh Perusahaan S
Jika investasi dibukukan dengan harga pokok, maka lembaran kerja untuk neraca
konsodasi dapat disusun seperti terlihat pada halaman 342.
Apabila metode harga pokok digunakan, maka perusahaan induk tidak akan mengakui
adanya perubahan bersih yang terjadi pada kekayaannya dalam perusahaan anak sampai neraca
konsolidasi. Laba perusahaan anak baru akan diakuí setelah laba ini telah sia dibagi dividen bagi
perusahaan induk. Pada saat penyusunan neraca Konsolidasi, perusahaan modal perusahaan anak
sejak tanggal perolehan masih harus ditetapkan.
3
antara harga pokok investasi semula dengan nilai bukunya. Selisih ini diperlakukan sebagai
goodwill. Eliminasi persentase perolehan saham terhadap perkiraan modal saham perusahaan
anak menghasilkan selisih kredit, yang mencerminkan ekuitas kepentingan minoritas dalam
saldo ini. Akan tetapi, eliminasi bagian laba yang ditahan perusahaan anak yang diperoleh
semula oleh perusahaan induk terhadap perkiraan laba yang ditahan perusahaan induk
menimbulkan saldo yang menunjukkan dua unsur yaitu: (1) kekayaan minoritas dalam laba yang
ditahan, dan (2) Jumlah residu yang menyatakan perubahan kekayaan perusahaan iniduk dalam
laba yang ditahan sejak tanggal perolehan saham.
Dalam contoh, laba yang ditahan Perusahaan S per 31 Desember 1987 adalah sebesar
$25.000. Eliminasi bagian perusahaan induk atas akumulasi laba yang ditahan perusahan anak
sebelum tanggal pembeliaa, yaitu sebesar $16.000, menimbulkan saldo sebesar $9.000.
Kepentingan minoritas dalam laba yang ditahan adalah sebesar 20% dari $25.000 atau sebesar
$5.000, dan jumlah ini dimasukkan ke dalam kolom-kolom neraca konsolidasi sebagai bagian
dari kepentingan minoritas. Sisanya sebesar $4.000 merupakan kenaikan laba yang ditahan yang
ditetapkan pada pemegangan perusahaan induk; atau merupakan 80% dari kenaikan dalam laba
4
yang dtahan perusahaan anak sejak tanggal saham diperoleh, saldo ini dipindahkan pada
perkiraan aba yang ditahan perusahaan induk dalam ayat-ayat jurnal eliminasi yang kedua.
Kenaikan laba yang ditahan perusahaan induk sebesar $8.000 berasal dari penerimaan
dividen perusahaan anak. Dalam penyusunan neraca konsolidasi, perusahaan induk sekarang
mengakui adanya kenaikan sebesat $4.000 daiam laba yang ditahan. Kemudian laba yang ditahan
perusahaan induk ini pada neraca Konsolidasi mencerminkan total kenaikan sebesar $12.000,
yaitu 80% dari laba perusahaan anak sebesar $15.000 sejak tangga perolehan saham. Akan tetapi
amoritisasi atas goodwill hahwa umur manfaat tersebut adalah 40 tahun, maka sejumah $100
untuk tahun itu dikurangkan dari perkiraan goodwill dan laba yang ditahan perusahaan induk.
Neraca konsolidasi untuk Perusahaan P dan Perusahaan S akan disusun sebagai berikut:
Apabila terdapat revaluasi yang ditunjukkan pada perkiraan aktiva atau kewajiban
tertentu, maka penyesuaian tambahan akan diperlukan. Perubahan nilai ini akan mempengaruhi
kepentingan minoritas dan tentu juga goodwill. Karena penyesuaian penyusutan yang dapat
diterapkan pada pos-pos ini tidak akan diakui oleh perusahaan induk yang menggunakan metode
harga pokok, maka pengakuran pada neraca lajur akan diperlukan.
5
2.2. Teknik Konsolidasi Alternatif untuk Metode Harga Pokok
Sebagai pengganti eliminasi seperti yang telah diperlihatkan dalam contoh kita diatas,
Kita dapat menyesuaikan perkiraan investasi dalam lembar kerja atas perubahan kekayaan
perusahaan induk dalam perusahaan anak sejak tanggal perolehan saham. Dengan dilaporkannya
perkiraan investasi sebesar saldo yang timbul jika metode ekuitas digunakan, maka eliminasi
terhadap kekayaan perusahaan induk akan dilakukan pada tanggal neraca. Sebagai lustrasi,
dalam contoh kita di muka, kenaikan saldo laba yang ditahan perusahaan anak selama periode
kepemilikan perusahaan induk dan bagian dari kenaikan ini yang terakrual bagi perusahaan
induk, dihitung sebagai berikut:
Perkiraan investasi dan laba yang ditahan perusahaan induk bertambah sebesar $3.900
dalam neraca lajur. Sekarang apabila perkiraan investasi dibukukan dengan metode ekuitas :
maka akuntansi metode ekuitas akan menghasilkan debet pada perkiraan investasi atas laba
perusahaan anak sebesar $12.000, yakni 80% dari $15.000; kredit atas di dividen perusahaan
anak sebesar $8.000, yacni 80% dan $10.000, dan kredit sebesar $100 yang menggambarkan
amortisasi goodwill. Apabila sekarang laba yang ditahan perusahaan induk di dasarkan pada
metode ekuitas maka akuntansi metode ekuitas akan menghasilkan kredit pada perkiraan laba
yang ditahan perusahaan induk sebesar $12.000, yakni 80% dari $I5.000, dan bukan hanya
kenaikan yang terbatas pada bagian laba perusahaan anak yang diterima sebagai dividen, yakni
sebesar $8.000, dan debet sebesar $100 yang menggambarkan amortisasi goodwill.
Lembar kerja (neraca lajur) yang disusun dengan prosedur alternatif ini, adalah sebagai
berikut:
6
2.3. Dividen Dari Laba yang Ditahan Pra-Perolehan
Prosedur yang telah dibahas dan diuraikan mengenai metode harga pokok biasanya
dipisahkan dari akuntansi yang hanya mempertimbangkan faktor-faktor hukum. Lembaga-
lembaga resmi setuju, bahwa dividen perusahaan anak yang merupakan pembagian atas laba
akuntansi sebelum tanggal perolehan saham perusahaan anak harus dicatat oleh perusahaan
induk tidak sebagai pendapatan dividen melainkan sebagai pengurang terhadap saldo invetasi.
Sebenarnya, dividen seperti ini ditetapkan sebagai hasil pengembalian sebagian dari investasi
atau ckivalen dengan dividen likudasi, karena penyerahan aktiva dibarengi dengan penurunan
saldo aktiva dan modal perusahaan anak di bawah jumlah perolehan. Sumber dividen, baik dari
laba akumulasi sebelum maupun setelah tanggal perolehan saham, kemungkinan
dikesampingkan dan dividen diperlakukan sebagai pendapatan apabilá pemegangan saham relatif
kecil jumlahnya dan tidak ada pengendalian yang dialami atas pengumuman dividen tersebut,
tetapi apabila pemegangan saham relatif besar jumlahnya dan adanya jalinan hubungan antara
perusahaan induk-perusihaan anak, maka dividen yang sebenarnya tidak lebih dari perusahaan
afiliasi ke perusahaan pengendali harus dibukukan sebagai pengurangan atas saldo investasi.
AICPA telah mengambil pandangan ini dalam menggunakan peraturan berikut ini.
7
perusahaannya; Juga dividen yang diumumkan dari surplus seperti ini tidak layak dikredit pada
perkiraan dalam laba perusahaan induk.
Laba akumulasi perusahaan anak sebelum tanggal pengendalian oleh perusahaan induk,
baik yang ditahan maupun yang dibagikan tidak boleh diterapkan sebagai laba yang ditahan baik
dalam neraca tersendiri perusahaan anak maupun dalam neraca konsolidasi. Hanya jumlah-
jumlah yang diperoleh setelah tanggal afiiasi perusahaan saja yang dapat dianggap sebagai unsur
yang menambah laba ditahan.
Untuk mengilustrasikan prosedur khusus yang digunakan apabila dividen yang diterima
perusahaan induk harus dibukukan sebagai hasil pengembalian atas investasi, asumsikan bahwa
perusahaan P membeli 80% saham Perusahaan S dengan harga $200.000. Saham Perusahaan S
yang beredar adalah sebesar $100.000 dan laba yang ditahannya berjumah $100.000. Perusahaan
P memperoleh nilai kekayaan dalam perusahaan anak ini sebesar 80% dari $200.000 atau
$160.000 dan, dengan demikian, membayar $40.000 lebih tinggi daripada nilai buku kepentingan
perusahaan anak yang diperoleh. Perusahaan S selanjutnya melaporkan laba bersih sebesar
$10.00 dan membagikan dividen sebesar $30.000. Perusahan induk hanya akan mengakui adanya
laba apabila dividen ini merupakan laba perusahaan anak sejak tanggal perusahaan induk
membeli saham perusahaan anak ini. Penerimaan dividen ini dicatat sebagai berikut:
Kas.......................................................................................... $24.000
Pendapatan Dividen................................................................ $ 8.000
Investasi dalam Saham Perusahaan S..................................... $.16.000
Karena dividen, yang mengurangi jumlah laba yang ditahan yang diperoieh tersebut,
dipandang sebagai perolehan kembali investasi, maka kekayaan yang diperoleh semua oleh
perusanaan induk dan yang dibukukan dalam perkiraan investasi, sekarang telah berkurang.
Eliminasi berikutnya dalam lembar kerja konsolidasi harus mengakui pengurangan atau
penurunan ini. Meskipun saldo investasi semula berjumah sebesar $200.000, yang
mencerminkan kepentingan 80% dalam modal saham sebesar $100.000 dan laba yang ditahan
sebesar $100.000, namun saldo yang ada sekarang sebesar $184.000 menggambarkan
kepentingan 80% dalam modal saham sebesar $100.000 dan laba yang ditahan sebesar $80.000.
8
Neraca lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi di bawah ini menunjukkan keadaan sebelum
dan setelah pembagian dividen.
9
Lembar Kerja yang disusun sebelum pembagian Dividen
Neraca konsolidasi yang disusun setelah pembagian dividen masih terus menunjukkan
adanya goodwill sebesar $39.000 dan laba.yang ditahan perusahaan induk sebesar $57.000.
Dividen sebesar $30.000 menimbulkan pembagian dividen kepada kepentingan minoritas sebesar
$6.000 (20%) dan kepada perusahaan induk sebesar $24.000 (80%). Neraca kombinasi
menggambarkan adanya penurunan total aktiva sebesar $6.000, yang disertai dengan penurunan
kepentingan minoritas sebesar $6.000.
1 April 1986, 900 lembar saham Perusahaan S1 dengan harga 130..... $117.000
1 Juli 1986, 800 lembar saham Perusahaan S2 dengan harga 90.......... $ 72.000
10
Dengan asumsi bahwa metode harga pokok digunakan dalam membukukan investasi
perusahaan anak, maka lembar kerja (neraca Lajur) untuk neraca konsolidasi per 31 Desember
1987, akan disusun seperti ditunjukkan pada halaman 349-350. Neraca konsolidasi yang disusun
dari lembar kerja ini akan sama dengan neraca yang ditunjukkan pada halaman 322, yang
didasarkan atas metode ekuitas.
Pengaruh laba dan dividen terhadap perkiraan investasi dan laba yang ditahan perusahaan
induk, dengan mengasumsikan penggunaan metode harga pokok, ditunjukkan dalam tabulasi
berikut ini. Perubahan perkiraan apabila digunakan metode ekuitas ditunjukkan juga, sehingga
akibat-akibat dari kedua jenis metode ini dapat kita bandingkan satu dengan yang lain.
11
Pembuktian Laba Ditahan Perusahaan Anak Perusahaan Yang Merupakan Hak
Perusahaan Induk
12
13
14
15
2.6. Konsolidasi Untuk Penyatuan Kepentingan (Pooling Of Interest) Setelah
Akuisisi
Jika laporan konsolidasi disiapkan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak
berdasarkan penyatuan kepentingan (pooling of interest), neraca lajur akan menjadi sederhana
sekali. Tidak ada goodwill yang akan diakui, dan tidak ada penyesuaian yang harus dilakukan
untuk nilai aktiva pada saat akuisisi, sehingga tidak perlu dilakukan penyesuaian terhadap
amortisasi goodwill atau perubahan penyusutan. Apalagi, laba perusahaan anak untuk sepanjang
tahun di mana pengambilalihan terjadi telah tercakup dalam laba yang ditahan konsolidasi
sehingga pos ini tidak perlu dialokasikan meskipun tanggal pengambilalihan tidak terjadi pada
awal tahun. Memang, kelihatannya hal ini melanggar peraturan yang melarang dimasukkannya
laba sebelum akuisisi pada laba yang ditahan konsolidasi. Namun harus diingat bahwa peraturan
ini tidak berlaku bagi penggabungan usaha yang memenuhi syarat sebagai penyatuan
kepentingan. Opinion APB No. 16, yang berlaku pada laporan konsolidasi dan merger dalam arti
sesungguhnya, menyatakan: "... laba yang ditahan atau defisit dari masing-masing perusahaan
digabungkan dan diakui sebagai laba yang ditahan perusahaan gabungan.
Ayat jurnal pada neraca lajur akan diperlukan untuk menyesuaikan setiap saldo perkiraan
antarperusahaan dan untuk mengeliminasikan perkiraan investasi pada pembukuan perusahaan
induk terhadap jumlah yang sama dalam ekuitas pemegang saham perusahaan anak. Setelah
penyesuaian ini dilakukan, neraca konsolidasi diperoleh dengan menggabungkan saldo nilai
buku perusahaan induk dan anak.
Modal saham, laba yang ditahan, atau saldo defisit pada tanggal 31 Desember 1982, dan
laba yang ditahan serta dividen untuk 1983 dan 1984 adalah sebagai berikut:
Perush. P Perush. S
Modal saham (nilai nominal $100).............................................. $300.000 $100.000
Saldo laba yang ditahan, 31 Desember 1985 .............................. 60.000 25.000
Dividen yang diumumkan 30 Desember 1986, hutang 15 Januari
1987 ............................................................................................ 10.000 5.000
16
Laba (rugi) bersih dari operasinya tahun 1986 ........................... (30.000) 20.000
Dividen yang diumumkan 30 Desember 1987, hutang 15 Januari
1988 ............................................................................................ 10.000 5.000
Laba (rugi) bersih dari operasinya tahun 1987 ........................... 15.000 (10.000)
Sebagai akibat dari hal-hal di atas, perkiraan investasi dan laba yang ditahan perusahan
induk dipengaruhi seperti terlihat pada tabel di bawah ini, seandainya Perusahaan P
menggunakan metode ekuitas:
17
Lembar kerja (neraca lajur) untuk neraca konsolidasi dan neraca konsolidasi per 31
Desember 1987, akan disusun sebagai berikut:
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
20