Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI –


PEMBUKUAN INVESTASI DENGAN METODE
HARGA POKOK

OLEH :

KELOMPOK 3
MUHAMMAD RIYADI B1C1 18 163
ST. MUTMAINNA B1C1 18 164
RIZKA AMALIA B1C1 18 174
WA ODE UMI KALSUM B1C1 18 178
AMASHA NUN SYAHWA B1C1 18 181
KIRANA AFRILIA B1C1 18 191
TUTY HAJRIATI B1C1 18 197
VIKY RAHMAWATI B1C1 18 203
INANG VERLANI B1C1 18 207

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan mengenai mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II.

Dalam makalah ini penulis membahas mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasi –


Pembukuan Investasi dengan Metode Harga Pokok”. Penulis menyadari, masih banyak sekali
kekurangan yang dibuat dalam penulisan makalah ini oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan untuk
perbaikan penulisan makalah ini di masa yang akan datang.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penulisan makalah ini, semoga apa yang telah diberikan kepada penulis
baik materil maupun moril mendapatkan pahala dari Allah Swt, Amin.

Kendari, April 2021

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
LATAR BELAKANG.................................................................................................3
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................4
TUJUAN......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................5
PROSEDUR AKUNTANSI UNTUK METODE HARGA POKOK..........................5
ILUSTRASI KOMPREHENSIF DARI METODE HRGA POKOK.......................14
PEMBUKTIAN LABA PERUSAHAAN ANAK YANG MERUPAKAN HAK
PERUSAHAAN INDUK...........................................................................................15
KONSOLIDASI UNTUK PENYATUAN KEPENTINGAN (POOLING OF
INTEREST) SETELAH AKUSISI.............................................................................20
BAB III PENUTUP..................................................................................................23
KESIMPULAN .........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24

2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era ini, proses pengabungan unit bisnis menjadi hal yang lazim ditemui.
Kemudahan teknologi, perjanjian perdagangan bebas, dan motif mencari keuntungan
adalah beberapa hal yang lazim melatar belakangi suatu perusahaan untuk melakukan
penggabungan. Bentuk penggabungan bisa beraneka ragam seperi joint venture,
akuisisi,maupun merger. Aktivitas penggabungan bisnis tersebut tidak hanya
berdampak padakegiatan produksi atau pemasarannya saja, melainkan semua aspek
termasuk aspek keuangannya. Karena terdiri dari beberapa unit perusahaan yang
tergabung menjadi satu, pencatatan keuangan perusahaan yang telah berkonsolidasi
tidak sama dengan perusahaan yang hanyaberdiri sendiri. Pencatatan keuangan
perusahaan yang telah berkonsolidasi menjadi lebihrumit dibandinkan dengan
perusahaan yang berdiri sendiri. Dalam pencatatan keuangan konsolidasi, dikenal
entitas induk (yang mengendalikan) dan entitas anak (yangdikendalikan
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau
lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan
Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan keuangan
konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain. Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun,
yaitu: agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan
posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah
perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan
diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus
didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

3
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prosedur Akuntansi Untuk Metode Harga Pokok?
2. Bagaimana Ilustrasi Komprehensif Dari Metode Hrga Pokok?
3. Bagaimana Pembuktian laba Perusahaan Anak Yang Merupakan Hak Perusahaan
Induk?
4. Bagaimana Konsolidasi Untuk Penyatuan Kepentingan (Pooling Of Interest)
Setelah akusisi?
Tujuan
1. Untuk mengetahui Prosedur Akuntansi Untuk Metode Harga Pokok
2. Untuk mengetahui Ilustrasi Komprehensif Dari Metode Hrga Pokok
3. Untuk mengetahui Pembuktian laba Perusahaan Anak Yang Merupakan Hak
Perusahaan Induk
4. Untuk mengetahui bagaimana Konsolidasi Untuk Penyatuan Kepentingan
(Pooling Of Interest) Setelah akusisi

4
BAB II
PEMBAHASAN
PROSEDUR AKUNTANSI UNTUK METODE HRGA POKOK
Metode harga dasar pada teori, bahwa akuntansi investasi dalam sebuah
perusahaan anak harus sama dengan akuntansi investasi jengka panjarg lainnya dalam
ben tuk surat-surat berharga. Perusahaan induk dan anak perusahaan adalah dua
perusahaan yang berbeda; oleh karena itu, pembagian yang diterima atas modal
saham yang perlu ditetapkan sebagai pendapatan, dan keuntungan atau kerugian atos
investasi harus menunggu sampai surat berharga yang dimiliki benar-benar dijual.
Walaupun demikian, yang antara perusaha- an induk dan anak perusahaan dapat
menggambarkan suatu kesatuan ekonomis, namun sis- tem akuntansinya harus
mencatat status hukum dari transaksi yang terdapat dalam aspek atau hubungan
antara.
Jika yang digunakan adalah metode harga pokok, maka perkiraan perusahaan
induk untuk investasi dalam sebuah perusahaan anak akan sama persis dengan
perkiraan untuk menetapkan iap investasi jangka panjang lainnya dalam surat-surat
berharga. Angka yang dilaporkanuntuk saham perusahaan anak dalam perkiraan
investasi adalah perolehannya semula. Setiap perusahaan modal perusahaan induk
dalam perusahaan anak yang diakibat- kan oleh laba dan rugi perusahaan anak
dikesampingkan. Pengumuman dividen oleh peruša haan anak dalam buku
perusahaan induk dengan mendebet perkiraan Piutang Divi- den dan mengkredit
perkiraan Pendapatan Dividen. Selanjutnya, penerimaan dividen yang diumumkan
ini diketahui dengan mendebet perkiraan Kas dan mengkredit perkiraan Piutang
Dividen.
Untuk mengilustrasikan penggunaan metode pokok pada pembukaan investasi
dalam perusahaan anak dan penyusunan laporan setelah diperoleh, maka terdapat
fakta-fakta yang sama dengan yang ditunjukkan pada halaman 000 da- lam ilustrasi
metode ekuitas sebagai berikut pada tanggal 1 Januari 1987, Perusahaan P membeli
80% saham Perusalhaan S dengan harga $ 100.000; pada tanggal ini, modal saham

5
Perusehaan S adalah sebesar $ 100.000 dan laba yang diakui sebesar $ 20.000. Pe-
nyusunan lembaran kerja untuk Perusahaan P dan S pada tanggal perolehan sa- ham
perusahaan anak ini adalah sama seperti yang diilustrasikan sebelumnya pada
halaman 314
Dengan menggunakan metode harga pokok untuk membukukan investasi,
ayat-ayat jurnal yang perlu dibuat dalam buku perusahaan induk selbma tahuun 1987
adalah sebagai berikut:

Jika investasi dibukukan dengan harga pokok, maka lembaran kerja untuk
kon- solidasi neraca dapat disusun seperti terlihat pada halaman 342. Apabila metode
harga pokok digunakan, maka perusahaan induk tidak akan mengakui adanya
perubahan bersih yang terjadi pada kekayaannya dalam perusahaan anak sampai ne-
raca pengelolaan disusun. Laba perusahaan anak baru akan disebut setelah laba ini
telah siap dibagi sebagai dividen bagi anak perusahaan. Pada saat penyusunan
laporan, perubahan dalam modal anak sejak tanggal perolehan masih harus
ditetapkan. Dalam penyusunan lembar kerja, perkiraan investasi akan menunjukkan
harga pokoknya dan, dengan demik ian, perkiraan ini hanya menggambar- kan
kekayaan yang diperoleh perusahaan induk. Eliminasi terhadap saldo yang dilakukan

6
pada identik dengan penghapusan yang dilakukan pada tanggal perolehan sa- ham.
Eliminasi atas kekayaan semula yang diperoleh dari perkiraan investasi akan
menghasilkan saldo, yang mencerminkan selisih dari harga pokok investasi semula
dengan nilai bukunya. Selisih ini sebagai goodwill. Eliminasi proporsi peroleh
saham terhadap perkiraan modal saham perusahaan anak menghasilkan selisih kredit,
yang mengukur ekuitas minoritas dalam saldo ini. Akan tetapi, eliminasi bagian laba
yang benar-benar perusahaan anak yang diperoleh semula oleh perusahaan induk
terhadap perkiraan laba yang diperoleh perusahaan induk memberikan saldo yang
menunjukkan dua unsur yaitu: (1) kekayaan minoritas dalam laba yang ditehan, dan
(2) jumlah residu yang Pernyataan perubahan perusahaan induk dalam laba yang
tanggal sejak tanggal perolehan saham.

7
Dalam contoh, laba yang ditahan Perusahaan S per 31 Desember 1987 adalah
sebesar $ 25.000. Eliminasi bagian perusahaan induk atas akumulasi laba yang
perusahaan anak sebelum tanggal pembelian, yaitu sebesar $ 16.000, menimbulkan
saldo sebesar $ 9.000. Kepentingan minoritas dalam laba yang menyadari adalah
sebesar 20% dari $ 25.000, atau se- besar $ 5.000, dan jumlah ini dimasukkan ke
dalam kolom-kolom kolom neraca sebagai bagian dari kepentingan minoritas.
Sisanya sebesar 54.000 merupakan kenaikan laba yang bayi yang diteiapkan pada
pemegangan perusahaan induk; atau merupakan 80% dari ke- naikan dalam laba
yang diakui perusahain anak sejak tanggal saham diperoleh. pendapatan yang
dihitung pada perkiraan laba yang berasal dari perusahaan induk dalam ayat-ayat
jurnal eliminasi Kenaikan laba yang dihasilkan perusahaan induk sebesar $ 8.000
berasal dari penerimaan dividen perusahaan anak. Dalam penyusunan laporan,
perusahaan induk sekarang menyatakan adanya kenaikan sebesar $ 4.000 dalam laba
yang menunjukkan. Kemudian, laba yang lahir perusahaan induk ini pada neraca
mencatat kenaikan total sebesar $ 12.000, yaitu 80% dari laba perusahaan anak
sebesar $ 15.000 sejak tanggal perolehan sa- yang kedua.
Kenaikan laba yang ditahan perusahaan induk sebesar $8.000 berasal dari
penerimaan dividen perusahaan anak. Dalam penyusunan neraca konsolidasi,
perusahaan induk sekarang mengakui adanya kenaikan sebesar $4.000 dalam laba
yang ditahan. Kemudian, laba yang ditahan perusahaan induk ini pada neraca
konsolidasi mencerminkan total kenaikan sebesar S12.000, yaitu 80% dari laba
perusahaan anak sebesar $15.000 sejak tanggal perolehan saham. Akan tetapi
amortisasi atas goodwill juga harus ditunjukkan. Dengan asumsi bahwa umur
manfaat goodwill tersebut adalah 40 tahun, maka sejumlah $ 100 untuk tahun itu
dikurangkan dari perkiraan goodwill dan laba yang perusahaan induk.
Neraca nyata untuk Perusahaan P dan Perusahaan S akan disusun sebagai
berikut:

8
Apabila terdapat revaluasi yang ditunjukkan pada perkiraan aktiva atau
kewajiban ter- tentu, maka penyesuaian tarmbahan akan diperlukan. Perubahan nilai
ini akan mempenga- ruhi kepentingan minoritas dar tentu juga goodwill. Karena
penyesuaian penyusutan yang dapat diterapkan pada pos-pos ini tidak akan diakui
oleh perusahaan induk yang menggu- nakan metode harga pokok, maka pengakuran
pada neraca lajur akan diperlukan.

Teknik Konsolidasi Alternatif untuk Metode Harga Pokok


Sebagai pengganti eliminasi seperti yang telah diperlihatkan dalam contoh
kita di atas, kita dapat menyesuaikan perkiraan investasi dalam lembar kerja atas
perubahan keka- yaan perusahaan induk dalam perusahaan anak sejak tanggal
perolehan saham. Dengan di- laporkannya perkiraan investasi sebesar saldo yang
timbul jika metode ekuitas digunakan, muka eiiminasi terhadap kekayaan perusahaan
induk akan dilakukan pada tanggal neraca. Sebagai ilustrasi, dalam contoh kita di
muka, kenaikan saldo laba yang ditahan perusahaan anak selama periode kepemilikan
perusahaan induk dan bagian dari kenaikan ini yang ter- akrual bagi perusahzan

9
induk, dihitung sebagai berikut:

Perkiraan investasi dan laba yang ditahan perusahaan induk bertambah


sebesar $3.900 dalam neraca lajur. Sekareng apabila perkiraan investasi dibukukan
dengan metode ekuitas: maka akuntansi metode ekuitas akan menghasilkan debet
pada perkiraan investasi atas labaperusahaan anak sebesar S12.000, yakni 80% dari $!
5.000; kredit atas dividen perusahaan anak sebesar $8.000, yakni 80% dari $10.000,
dan kredit sebesar S100 yang menggambar- kan amortisasi goodwill. Apabila
sekarang laba yang ditahan perusahaan induk didasarkan pada metode ekuitas maka
akuntansi metode ekuitas akan menghasilkan kredit pada perki- raan laba yang
ditahan peruschaan induk sebesar S12.000, yakni 80% dari S15.000, dan bukan hanya
kenaikan yang terbatas pada bagian laba perusahaan anak yang diterima seba- gai
dividen, yakni sebesar $8.000, dan debet sebesar $100 yang menggambarkan
amortisasi goodwill. Lembar kerja (neraca lajur) yang disusun dengan prosedur
alternatif ini, adalah sebagai berikut:

10
Dividen Dari Laba yang Ditahan Pra-Perolehan
Prosedur yang telah dibahas dan diuraikan mengenai metode harga pokok
biasanya dipisahkan dari akuntansi yang hanya mempertimbangkan faktor-faktor
hukum. Lembaga lembaga resmi setuju, bahwa dividen perusahaan anak yang
merupakan pembagian atas laba akuntansi sebelum tanggal perolehan saham
perusahaan anak harus dicatat oleh perusahaan induk tidak sebagai pendapatan
dividen melainkan sebagai pengurang terhadap saldo investasi. Sebenarnya, dividen
seperti ini ditetapkan sebagai hasil pengembalian sebagian dari investasi atau
ekivalen dengan dividen likuidasi, karena penyerahan aktiva dibarengi dengan
penurunan saldo aktiva dan modal perusahaan anak di bawah jumlah perolehan.
Sumber dividen, baik dari laba akumulasi sebelum maupun setelah tanggal perolehan
saham, kemung- kinan dikesampingkan dan dividen diperlakukan sebagai pendapatan
apabila pemegangan saham relatif kecil jumlahnya dan tidak ada pengendalian yang
dialami atas pengumuman dividen tersebut, tetapi apabila pemegangan saham relatif

11
besar jumlahnya dan adanya jalinan hubungan antara perusahaan induk-perusahaan
anak, maka dividen yang sebenarnya tidak lebih daripada pemindahan aktiva dari
perusahaan afiliasi ke perusahaan pengendali harus dibukukan sebagai pengurangai
atas saldo investasi. AICPA telah mengambil pandang- an ini dalam menggunakan
peraturan berikut ini.
Surplus pendapatan/laba perusahaan anak yang timbul sebelum perolehan
tidak me- rupakan bagian deri surplus pendapatan konsolidasi perusahaan induk dan
anak-anak perusahaannya; juga dividen yang diumumkan dari surplus seperti ini tidak
layak dikredit pada perkiraan dalam laba perusahaan induk.
Laba akumulasi perusahaan anak sebelum tanggal pengendalian oleh
perusahaan induk, ditahan maupun yang dibagikan tidak boleh diterapkan sebagai
laba yang ditahan yang baik dalam neraca tersendiri perusahaan anak maupun dalam
neraca konsolidasi. Hanya jumlah-jumlah yang diperoleh setelah tanggal afiliasi
perusahaan saja yang dapat dianggap sebagai unsur yang menambah laba ditahan.
Untuk mengilustrasikan prosedur khusus yang digunakan apabila dividen
yang diterima perusahaan induk harus dibukukan sebagai hasil pengembalian atas
investasi, asumsikan bahwa perusahaan P membeli 80% saham Perusahaan S dengan
harga $200.000. Saham Per- usahaan S yang beredar adalah sebesar $100.000 dan
laba yang ditahannya berjumlah $100.000. Perusahaan P memperokeh nilai kekayaan
dalam perusahaan anak ini sebesar 80% dari $200.000 atau $160.000 dan, dengan
demikian, membayar $40.000 iebih tinggi daripada nilai buku kepentingan
perusahaan anak yang diperoleh. Perusahaan S selanjutnya melaporkan laba bersih
sebesar SI0.000 dan membagikan dividen sebesar $30.000. Perusa- haan induk hanya
akan mengakui adanya laba apubila dividen ini merupakan laba perusahaan anak
sejak tanggal perusahaan induk membeli saham peru sahaan anak ini. Peneriman
dividen ini dicatat sebagai berikut:

Kas ........................................................................$24.000
Pendapatan Deviden................................................... $ 8.000

12
Investasi dalam Saham perusahaan S........................ 16.000

Karena dividen, yang mengurangi jumlah kba yang ditahan yang diperoleh
tersebut, di- pandang sebagai perolehan-kembali investasi, maka kekayaan yang
diperoleh semua oleh perusahaan induk dan yang dibukukan dalam perkiraan
investasi, sekarang telah berkurang. Eliminasi berikutnya dalam lembar kerja
konsolidasi harus mengakui pengurangan atau penurunan ini. Meskipun saldo
investasi semula berjumlah sebesar $200.000, yang mencer- minkan kepentingan
80% delam modal saham sebesar $100.000 dan labs yang ditahan so- besar S100.000,
namun saldo yang ada sekarang sebesar $184.000 menggambarkan kepentingan B0%
dalam modal saham sebesar $100.000 dan laba yang ditahan sebesar $80.000. Neraca
lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi di bawah ini menunjukkan keadaan
sebelum dan setelah pembagian dividen.

13
Neraca konsolidasi yang disusun setelah pembagian dividen masih terus
menunjukkan adanya goodwill sebesar $39.000 dan laba.yang ditahan perusahaan
induk sebesar $57.000. Dividen sebesair $30.000 menimbulkan pembagian dividen
kepada kepentingan minoritas sebesar $6.000 (20%) dan kepada perusahaan induk
sebesar $24.000 (80%). Neraca konbi- nasi menggambarkan adanya penurunan total
aktiva sebesar $6.000, yang disertai dengan penurunan kepentingan minoritas sebesar
$6.000.

ILUSTRASI KOMPREHENSIF DARI METODE HARGA POKOK


Contoh berikut ini didzsarkan atas fakta-fakta yang sama seperti yang
ditunjukkan nada halaman 319-324 dalam Bab 11. Diasumsikan bahwa lembar saham
Perusahaan S1 dan S2 dibeli oleh Perusahaan P sebagai berikut:

14
1 April 1986, 900 lembar saham Perusahaan S1 dengan harga 130..... $117.000
1 Juli 1986, 800 lembar saham Perusahaan S2 dengan harga 90............ 72.000

Dengan asumsi bahwa metode harga pokok digunakan dalam membukukan


investasi perusahaan anak, maka lembar kerja (neraca Lajur) untuk neraca konsolidasi
per 31 Desember 1987, akan disusun seperti ditunjukkan pada halaman 349-350.
Neraca konsolidasi yang disusun dari lembar kerja ini akan sama dengan neraca yang
ditunjukkan pada halaman 322, yang didasarkan atas mietode ekuitas. Pengaruh laba
dan dividen terhadap perkiraan investasi dan laba yang ditahan perusahaan induk,
dengan mengasumsikan penggunaan metode harga pokok, ditunjukkan dalam tabulasi
berikut ini. Perubahan perkiraan apabila digunakan metode ekuitas ditunjukkan juga,
sehingga akibat-akibat dari kedua jenis metode ini dapat kita handingkan satu dengan
yang lain.

MEMBUKTIKAN LABA PERUSAHAAN ANAK YANG MERUPAKAN HAK


PERUSAHAAN INDUK
Jika metode harga pokok digunakan, pertambahan laba yang ditahan
perusahaan induk guna menentukan laba yang ditahan konsolidasi terdiri dari dua
faktor yaitu: bagian perusahaan induk pada laba yang ditahan perusahaan anak sejak
perolehan, setelah pengaruh revaluasi aktiva tertentu pada saat perolehan disesuaikan,
dikurangi dengan akumulasi amorti sası goodwill, jika ada. Perubahan ini akan diakui
pada perkiraan perusahaan induk jika metode ekuitas digunakan. Laba ditahan yang
menjadi hak perusahaan induk, yang dilaporkan pada neraca konsolidasi halaman
348-349, bisa dibuktikan sebagai berikut:

15
16
17
18
19
KONSOLIDASI UNTUK PENYATUAN KEPENTINGAN (POOLING OF
INTEREST) SETELAH AKUISISI
Jika laporan konsolidasi disiapkan untuk perusahaan induk dan perusahaan
anak ber- dasarkan penyatuan kepentingan (pooling of interest), nerzca lajur akan
menjadi sedernana sekai. Tidak ada goodwill yang akan diakui, dan tidak ada
penyesuaian yang harus dilaku- kan untuk nilai aktiva pada saat akuisisi, sehingga
tidak perlu dilakukan penyesuaian terhadap amortisasi goodwill atau perubahan
penyusutan. Apalagi, laba perusahaan anak untuk sepanjang tahun di mana
pengambilalihan terjadi telah tercakup dalam laba yang ur tahan konsolidasi sehingga
pos ini tidak perlu dialokasikan meskipun tanggal pengambilalih- an tidak terjadi
pada awal tahun. Meinang, kelihatannya hal ini melanggar peraturan yang melarang
dimasukkannya laba sebelum akuisisi pada laba yang ditahan konsolidasi. Namun
harus diingat bahwa peraturan ini tidak berlaku bagi penggabungan usaha yang
memenuhil syarat sebagai penyatuan kepentingan. Opinion APB No. 16, yang
berlaku pada laporan konsolidasi dan merger dalam arti sesungguhnya, menyatakan:
". .. laba yang ditahan atau defisit dari masing-masing perusahaan digabungkan dan
diakui sebagai laba yang ditahan perusahaan gabungan."
Ayat jurnal pada neraca lajur akan diperlukaa untuk menyesuaikan setiap
saldo perki- raan antarperusahaan dan untuk mengeliminaskan perkiraan investasi
pada pembukuan perusahaan induk terhadap jumlah yang sama dalam ekvitas
pemegang saham perusahaan anak. Setelah penyesuaian ini dilakukan, neraca
konsolidasi diperoleh dengan menggabung- kan saldo nilai buku perusahaan induk
dan anak.
Untuk mengilustrasikan penyusunan neraca konsolidasi pada penyatuan
kepentingan, anggaplah Perusahaan F menukarkan 1.000 sahamnya dengan semua
saham Perusahaan S yang beredar I Juli 1983. Fada waktu itu, nilai pasar saham
Perusahaan P adalah S150 per lembar.
Modal saham, laba yang ditahan, atau saldo defisit pada tanggal 31 Desember
1932, dan laba yang ditahan serta dividen untuk 1983 dan 1984 adalah sebagal

20
berikut:

Sebagai akibat dari hal-ha! di atas, perkiraan investasi dan laba yang ditahan
perusaha- an induk dipengaruhi seperti terlihat pada tabel di bawah ini, seandainya
Perusahaan P menggunakan metode ekuitas:

Lembar kerja (neraca lajur) untuk neraca lonsolidasi dan neraca konsolidasi
per 31 Desember 1987, akan disusun sebagai berikut :

21
BAB III

22
PENUTUP
Kesimpulan
Metode harga dasar pada teori, bahwa akuntansi investasi dalam
sebuah perusahaan anak harus sama dengan akuntansi investasi jengka panjarg
lainnya dalam ben tuk surat-surat berharga. Perusahaan induk dan anak perusahaan
adalah dua perusahaan yang berbeda; oleh karena itu, pembagian yang diterima atas
modal saham yang perlu ditetapkan sebagai pendapatan, dan keuntungan atau
kerugian atos investasi harus menunggu sampai surat berharga yang dimiliki benar-
benar dijual. Walaupun demikian, yang antara perusaha- an induk dan anak
perusahaan dapat menggambarkan suatu kesatuan ekonomis, namun sis- tem
akuntansinya harus mencatat status hukum dari transaksi yang terdapat dalam aspek
atau hubungan antara.

Jika metode harga pokok digunakan, pertambahan laba yang ditahan


perusahaan induk guna menentukan laba yang ditahan konsolidasi terdiri dari dua
faktor yaitu: bagian peru- sahaan induk pada laba yang ditahan perusahaan anak sejak
perolehan, setelah pengaruh revaluasi aktiva tertentu pada saat perolehan disesuaikan,
dikurangi dengan akumulasi amorti sası goodwill, jika ada. Perubahan ini akan diakui
pada perkiraan perusahaan induk jika me- tode ekuitas digunakan.

Jika laporan konsolidasi disiapkan untuk perusahaan induk dan perusahaan


anak ber- dasarkan penyatuan kepentingan (pooling of interest), nerzca lajur akan
menjadi sedernana sekai. Tidak ada goodwill yang akan diakui, dan tidak ada
penyesuaian yang harus dilaku- kan untuk nilai aktiva pada saat akuisisi, sehingga
tidak perlu dilakukan penyesuaian ter- hadap amortisasi goodwill atau perubahan
penyusutan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Allan R. Drebin. 1996. Advanced Accounting:Akuntansi Keuangan Lanjutan.


Jakarta : Erlangga

24

Anda mungkin juga menyukai